pt tap talk teknologi blog

Anda tentu familiar dengan peristiwa reformasi 1998 yang mengakhiri era orde baru dan kepemimpinan Presiden Soeharto. Pun demikian, tahukah Anda jika kekalutan sosial yang terjadi saat itu adalah buntut dari krisis moneter yang menghantui Indonesia pada tahun 1997. 

Secara sederhana, krisis moneter adalah fenomena ekonomi yang diakibatkan pembengkakan utang melampaui kapasitas cadangan devisa dan penetapan kebijakan-kebijakan yang keliru, ditandai merosotnya nilai mata uang rupiah terhadap dolar. Dampak utama yang ditimbulkan tentunya kenaikan harga bahan pokok dan memicu kemarahan masyarakat yang mendorong terjadinya kekacauan sosial. 

Telah terjadi dua dekade yang lalu, dampak krisis moneter masih dapat dirasakan hingga kini. "Dulu beli satu porsi bakso hanya 500 perak. Berbeda dengan sekarang, sudah mahal." Kalimat tersebut tentu familiar di telinga Anda. Keluhan semacam ini adalah bekas lebam dari krisis moneter paling nyata yang dapat dirasakan generasi muda. 

Oleh karena itu, memahami terkait krisis moneter secara komprehensif adalah hal yang perlu dilakukan untuk menghindari rima sejarah. Jika Anda penasaran serba-serbi krisis moneter yang harus diketahui, kali ini kami akan mengulas penyebab dan dampak krisis keuangan ini. Mari disimak!

Key Takeaways: 

Pengertian Krisis Moneter 

Krisis moneter kondisi terpuruknya perekonomian suatu negara yang menyebabkan harga-harga aset mengalami penurunan tajam. Selain itu, krisis keuangan juga bisa membuat masyarakat tidak bisa melunasi utang dan industri perbankan kekurangan likuiditas. Kondisi krisis moneter tentunya akan memicu kepanikan masyarakat sehingga mereka berlomba-lomba menjual aset dan menarik dana dari rekening tabungan.

Hal tersebut dilakukan untuk menghindari risiko kerugian karena harga aset yang terus menurun apabila tetap disimpan. Tindakan tersebut selanjutnya akan berdampak buruk pada pasar saham, pemerintah, serta menimbulkan krisis mata uang.

Baca juga: Jadi Momok Mengerikan, Apa Itu Inflasi dan Dampaknya?

Penyebab Krisis Moneter 

Tentu krisis moneter tidak memiliki penyebab tunggal, tetapi terjadi karena serangkaian aspek yang saling berkaitan. Mulai dari utang luar negeri yang membengkak, sistem devisa yang terlalu bebas tanpa pengawasan memadai, kebijakan fiskal dan moneter yang inkonsisten, produk impor mengalahkan produk dalam negeri. Berikut penyebab-penyebab tersebut akan kami ulas secara mendalam. 

1. Sistem Devisa Terlalu Bebas 

Jual-beli mata uang di pasar valuta asing memang sudah seharusnya terjadi. Di pasar bebas seperti sekarang ini, transaksi mata uang sangat dibutuhkan. Namun, aktivitas ini tentu perlu kebijakan penyokong, tidak boleh terlalu bebas. Kondisi masyarakat dan warga negara asing dapat bermain di pasar valuta asing terlalu bebas tentu saja mengikis devisa nasional. Jika sewaktu-waktu dibutuhkan dan devisa tidak mencukupi, merosotnya nilai mata uang suatu negara tak terelakan karena tak punya daya tawar lagi di pasar global. Hilangnya kekuatan ekonomi membuat suatu bangsa tak lagi bisa menetapkan kebijakan intervensi terhadap mata uangnya sendiri. 

2. Kebijakan Fiskal dan Moneter yang Inkonsisten 

Suatu negara yang tidak memiliki kebijakan fiskal dan moneter yang jelas tentunya akan sulit bertahan dalam krisis. Kebijakan-kebijakan yang ditetapkan pada masa genting pun tidak terukur dan terkesan putus asa. Inkompetensi ini akan membuat investor kehilangan kepercayaan terhadap suatu negara dan menarik modal, bahkan enggan menanam uang sama sekali. 

3. Produk Dalam Negeri Kalah dengan Impor 

Peningkatan impor barang dan jasa lebih besar dari ekspor melahirkan defisit neraca berjalan yang semakin melebar. Neraca berjalan adalah catatan perdagangan, pendapatan investasi, dan transfer antar negara. Ini dapat terjadi jika suatu mata uang dihargai berlebihan atau overvalued membuat harga barang impor lebih murah dari produk lokal. Masyarakat pun akan berbondong-bondong menyerbu barang impor, sehingga melampaui pemasukan negara terhadap hasil produksinya sendiri. 

4. Utang Luar Negeri yang Melampaui Pendapatan Nasional dan Kapasitas Cadangan Devisa 

Ini adalah akar permasalahan yang menjalar. Nilai tukar mata uang suatu negara akan mendapat tekanan karena tidak mampu membayar utang luar negeri yang sudah jatuh tempo dengan cadangan devisa. Berkaitan dengan poin pertama, serangan bertubi-tubi ini akan menjatuhkan nilai mata uang di pasar valuta asing. 

Terlebih lagi jika utang yang ditarik tidak diolah dengan baik. Contohnya membuat produk-produk yang tidak sesuai dengan daya beli masyarakat. Modal yang berbalik tentunya tak akan besar dan menciptakan kendala baru untuk mengembalikan utang. 

Hal ini tidak hanya berlaku untuk pemerintah, tetapi juga swasta. Pihak swasta yang meminjam terlalu banyak uang dari luar negeri akan mengikis devisa negara, karena penukaran mata uang yang bertubi-tubi. Oleh karena itu, kebijakan soal pengawasan utang luar negeri harus dibuat jelas dan tidak lunak. 

Baca juga: Harus Paham! Ini Dia Semua Tentang Ekonomi Makro

Dampak Krisis Moneter 

Dampak Krisis Moneter 

Krisis moneter adalah permasalahan yang memberikan dampak besar bagi pemerintah, masyarakat, dan perbankan.

Berkaca pada sejarah bangsa, terdapat beberapa dampak yang bisa ditimbulkan oleh krisis moneter, seperti:

1. Penurunan Nilai Tukar Rupiah

Krisis moneter 1997-1998 menurunkan nilai tukar Rupiah. Nilai tukar yang turun pada saat itu membuat semua bank di Indonesia mengalami kemacetan kredit yang sangat buruk. Hingga setelah masuk ke masa reformasi, Presiden ketiga Indonesia B.J. Habibie harus turun tangan melikuidasi bank-bank yang bermasalah, supaya nilai rupiah dapat kembali stabil.

2. Tumbangnya Perusahaan

Akibat krisis moneter, banyak perusahaan yang mengalami kebangkrutan karena tidak mampu membayar utang dan kekurangan bahan baku impor. Karena nilai mata uang menurun, perusahaan harus membeli bahan baku dengan uang asing. Secara tidak langsung, mendorong perusahaan untuk mengurangi tenaga kerja sehingga angka pengangguran dan kemiskinan meningkat.

3. Kekacauan Sosial 

Krisis ekonomi yang carut-marut akan menciptakan iklim politik dan sosial yang panas. Harga kebutuhan yang tinggi di tengah daya beli masyarakat yang semakin rendah akan membuat kemarahan yang tidak terbendung. Hal terburuk yang mungkin terjadi adalah kerusuhan dan kekacauan sosial. Kerusuhan ini tentu akan memperburuk roda ekonomi, membuat para investor dari seluruh dunia semakin tidak berani menaruh modal. 

Baca juga: Siklus Ekonomi: Arti & Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Tetap Salurkan Kebutuhan Pelanggan di Masa Krisis dengan OneTalk

Di situasi seperti ini, pelanggan akan berbondong-bondong datang ke perusahaan Anda untuk memenuhi kebutuhan. Maka dari itu, pelayanan yang cepat dan tanggap harus menjadi prioritas Anda. Memenuhi kebutuhan pelanggan dan menampung semua permintaan yang membludak tentu akan sangat rumit. Pun demikian, hal tersebut bukan tidak mungkin, kami punya solusi untuk Anda. 

Menggunakan Omnichannel Messaging untuk meningkatkan pelayanan merupakan langkah yang tepat untuk perusahaan Anda. OneTalk by TapTalk.io adalah layanan Omnichannel Messaging yang akan meningkatkan pelayanan perusahaan. Tak hanya membantu menjawab pertanyaan dan saran pelanggan, OneTalk juga bisa membantu Anda melihat secara utuh permintaan barang atau layanan jasa yang datang ke perusahaan Anda sehingga tak ada satu pun terlewat. 

Bersama OneTalk, bisnis Anda juga akan terhubung dengan mudah dan cepat melalui media-media populer, seperti Instagram dan Whatsapp. Pelanggan Anda jadi tak kesulitan untuk mencari perusahaan Anda. 

Tingkatkan juga pelayanan perusahaan Anda dengan Google Business Messages; channel terbaru OneTalk yang sekarang bisa Anda integrasikan ke dalam inbox yang bisa meningkatkan efisiensi, responsivitas, dan kepuasan pelanggan di platform Google.

Official WhatsApp Business API oleh OneTalk adalah solusi terbaik untuk bisnis Anda dalam menjangkau dan menjalin komunikasi dengan pelanggan. Official WhatsApp Business API mempermudah Anda menjangkau pelanggan melalui WhatsApp dari dashboard yang disediakan OneTalk. Fitur ini tak akan membiarkan Anda melewatkan satupun permintaan barang dan jasa dari pelanggan.

Tidak hanya itu, dengan OneTalk Anda juga dapat mengirim pesan ke semua social messenger hanya dengan satu dashboard! Sangat praktis dan membantu karyawan Anda menjawab semua pertanyaan. 

Hubungi agent Kami dengan klik di situs ini, bangun kekuatan perusahaan bersama OneTalk by TapTalk.io. 

Belakangan inflasi sedang jadi momok mengerikan di dunia. Apa itu inflasi? Secara sederhana inflasi adalah suatu keadaan naiknya tingkat harga secara umum.

Dikatakan tingkat harga umum karena terdapat barang dan jasa di pasar memiliki jumlah, serta jenis yang beragam. Ketika, sebagian besar harga-harga tersebut meningkat terjadilah inflasi.

Inflasi yang naik dengan sangat cepat dapat membuat konsumen tidak siap untuk membayar harga kebutuhan, seperti gas, bahan makanan, pakaian, sewa, serta berbagai produk dan layanan lain, lebih tinggi. 

Kondisi seperti ini sangat berbahaya. Oleh karena itu, Kami akan membahas secara mendalam terkait apa itu inflasi untuk menambah wawasan Anda. 

Jadi Momok Mengerikan, Apa Itu Inflasi dan Dampaknya?

Key Takeaways: 

Apa Itu Inflasi? 

Sebelum memulai pembahasan Anda tentu perlu mengetahui pengertian inflasi. Pembahasan akan dimulai dengan definisi inflasi menurut para ahli ekonomi, seperti: 

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan Inflasi sebagai kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyak dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang dan jasa.

Menurut A.P. Lehner Inflasi adalah kelebihan permintaan barang dalam perekonomian secara keseluruhan.

Sementara, Ackley menyatakan bahwa inflasi adalah kenaikan harga barang yang konsisten dan terus-menerus. Akan tetapi Boediono mengungkap, kenaikan harga pada satu atau dua jenis komoditas saja tidak dapat digolongkan sebagai inflasi, kecuali kenaikan itu meluas dan mendorong kenaikan sebagian besar komoditas lainnya. Karena inflasi didefinisikan sebagai kenaikan harga yang umum dan berkelanjutan.

Setelah mengerti definisi inflasi secara mendalam dari para ahli, Anda perlu mengetahui penyebab terjadinya inflasi di suatu negara.

Penyebab Inflasi

Penyebab inflasi yang paling umum terjadi adalah permintaan barang yang lebih tinggi dari penawaran. Mengakibatkan terjadinya kelangkaan barang dan jasa yang menyebabkan kenaikan harga. Selain itu, inflasi juga bisa terjadi jika jumlah uang yang beredar bertambah. Ketika jumlah barang tetap, tetapi uang yang beredar meningkat sekian lipat, maka kenaikan harga juga akan sebanding dengan penambahan jumlah uang. Namun, tentu saja banyak aspek lain yang menyebabkan inflasi, sebagai berikut:   

Penyebab Inflasi

1. Meningkatnya Biaya Produksi

Penyebab inflasi pertama adalah kenaikan biaya produksi adalah karena adanya desakan untuk meningkatkan biaya produksi. Inflasi ini biasanya terjadi kepada negara yang ekonominya masih bertumbuh atau berkembang.

2. Instabilitas Sosial dan Politik

Kondisi negara yang tidak aman secara sosial dan politik juga berkontribusi pada tingkat inflasi di suatu negara. Keadaan yang berbahaya di suatu negara akan membuat harga komoditas mahal. Hal ini juga pernah terjadi di Indonesia, tepatnya pada tahun 1998. Pada pergantian era orde baru ke reformasi tersebut, level inflasi di Indonesia menyentuh 70 persen, sementara angka aman inflasi adalah 4 persen. 

3. Tingginya Permintaan 

Meningkatnya permintaan terhadap barang dan jasa akan membuat persediaannya turun. Produksi yang terbatas pada saat permintaan atau minat pada suatu barang melonjak akan membuat barang tersebut mengalami kenaikan harga. Terlebih jika substitusi untuk barang dan jasa tersebut terbatas atau sama sekali tidak ada. Ketidakseimbangan antara permintaan dan persediaan barang dan jasa dapat menyebabkan inflasi. 

4. Jumlah Uang Beredar Bertambah  

Ahli ekonomi klasik mengatakan terdapat keterkaitan antara tingkat distribusi uang dengan harga-harga barang. Jika jumlah barang tetap tetapi jumlah uang yang beredar lebih banyak, maka harga akan menjadi mahal. Karena, uang yang terlalu banyak beredar di masyarakat akan turun nilainya. Inflasi akan terjadi jika hal tersebut terjadi secara terus-menerus.

5. Utang Nasional 

Ketika utang di suatu negara meningkat, maka umumnya pemerintah memiliki dua opsi. Pertama, pemerintah dapat menaikkan pajak. Kedua pemerintah mencetak lebih banyak uang untuk melunasi hutang negara tersebut.  

Jika pajak mengalami kenaikkan, maka bisnis akan bereaksi. Mereka akan menaikkan harganya. Hal ini dilakukan untuk mengimbangi kenaikan tarif pajak di perusahaan tersebut. 

Jika pemerintah memilih pilihan kedua, maka hal itu akan berdampak pada peredaran uang di masyarakat. Hal tersebut akan menimbulkan kenaikan harga dan devaluasi mata uang. 

Baca juga: Tak Kalah Berbahaya Dengan Inflasi, Ini Dampak Deflasi

Tingkat Inflasi

Berdasarkan tingkatnya, inflasi dibagi menjadi 4 jenis, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi.

1. Inflasi Ringan

Inflasi ringan tidak begitu mengganggu keadaan perekonomian karena kenaikan harganya tak begitu signifikan, di bawah 10% per tahun.

2. Inflasi Sedang

Inflasi sedang bisa membahayakan kegiatan perekonomian karena inflasi ini dapat menurunkan kesejahteraan masyarakat yang memiliki penghasilan tetap. Kenaikan harga pada inflasi sedang berkisar antara 10%-30% per tahun.

3. Inflasi Berat

Inflasi berat dapat mengacaukan kondisi perekonomian. Masyarakat tidak memiliki gairah lagi untuk menabung di bank. Bunga bank jauh lebih kecil dari laju inflasi. Kenaikan harga pada inflasi berat berkisar antara 30 persen sampai 100 persen per tahun.

Inflasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998, termasuk inflasi berat, mencapai sekitar 77,63% yang disebabkan oleh krisis moneter. 

4. Hiperinflasi

Hiperinflasi adalah yang paling sulit untuk dikendalikan karena kenaikan harga pada inflasi ini di atas 100 persen per tahun. 

Jenis Inflasi Berdasarkan Penyebab

Berdasarkan penyebab, inflasi dibedakan menjadi tiga, yakni:

1. Demand pull inflation 

Jenis demand pull inflation timbul karena tingginya permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa tertentu. Berkaitan dengan hukum permintaan, harga akan naik ketika permintaan melimpah, tetapi persedian atau penawaran barang stagnan. Meningkatnya permintaan dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti bertambahnya pengeluaran pemerintah yang dibiayai oleh percetakan uang, bertambahnya pengeluaran investasi swasta karena kredit murah, dan kenaikan permintaan ekspor. 

2. Cost push inflation 

Sementara itu, cost push inflation terjadi karena ada faktor yang mempengaruhi biaya produksi. Biasanya, disebabkan oleh kenaikan biaya produksi. 

3. Bottle neck inflation 

Jenis inflasi yang satu ini dipicu oleh faktor penawaran atau faktor permintaan. Faktor penawaran yang dimaksud adalah kapasitas persediaan yang ada telah habis terjual, sementara permintaan atas komoditas tersebut masih melimpah, maka terjadi inflasi. Jika Sementara faktor permintaan, disebabkan adanya likuiditas yang lebih tinggi, baik berasal dari sisi keuangan atau akibat tingginya ekspektasi terhadap permintaan baru.

Baca juga: 5 Dampak Resesi Ekonomi bagi Bisnis dan Tips Menghadapinya

Dampak Inflasi 

Setelah memahami jenis-jenisnya, Anda juga perlu memperhitungkan dampak yang disebabkan oleh fenomena ekonomi ini. Sering dianggap momok mengerikan, Inflasi sebenarnya tak selamanya buruk. Dalam beberapa keadaan negara memerlukan inflasi. Pun demikian, jika tidak terkendali akan berakibat fatal. Berikut dampak-dampak yang akan terjadi akibat inflasi: 

1. Pendapatan

Inflasi terkendali sebenarnya dapat meningkatkan kegiatan perekonomian suatu negara. Sebagai contoh, inflasi akan mendorong perkembangan ekonomi karena permintaan meningkat dan membuat harga barang dan jasa naik.

Hal tersebut dapat mendorong para pengusaha memperluas produksi dan membuka lapangan kerja baru.

Namun, bagi masyarakat dengan penghasilan tetap atau tidak meningkat, inflasi tentu saja membuat sesak. Alasannya, pendapatan tersebut akan berkurang nilainya jika ditukarkan dengan barang dan jasa yang mengalami kenaikan harga dari tahun ke tahun. 

Contoh sederhana adalah nilai Rp 100.000 rupiah di tahun 2000 mampu membeli banyak hal di pusat perbelanjaan. Pun demikian, cerita tersebut akan sangat berbeda pada tahun 2022. Uang tersebut mungkin akan habis sebelum menginjakkan kaki di pusat perbelanjaan, untuk membeli bensin. 

2. Perekonomian Nasional

Inflasi memiliki peran penting pada perekonomian nasional. Fenomena ini dapat menyebabkan banyak hal, antara lain:

3. Menurunkan Minat Menabung

Masyarakat pun akan kehilangan minat menabung. Tak ada alasan untuk menimbun uang yang nilainya terus melemah. Pendapatan dari bunga tabungan pun lebih kecil saat inflasi. Dengan semua variabel tersebut nasabah tentu berpikir dua kali untuk membayar biaya administrasi tabungannya. 

4. Kreditur dan Debitur

Debitur atau orang yang memiliki utang dengan bunga pinjamanan akan diuntungkan karena bunga yang ditanggungnya menurun seiring menurunnya nilai mata uang.

Sementara itu, kreditur atau pemberi pinjaman, mengalami kerugian karena nilai mata uang yang kelak dikembalikan lebih rendah daripada saat dipinjamkan.

5. Kenaikan Biaya Produksi

Inflasi umumnya akan berdampak baik bagi pengusaha besar dan berdampak buruk bagi pengusaha kecil. Inflasi akan berdampak positif bagi produsen yang memiliki pendapatan lebih tinggi dari kenaikan biaya produksi.

Namun, berbanding terbalik bagi produsen yang tak mengambil untung dari biaya produksi. Meningkatnya biaya produksi akan membuat kerugian, maka menutup usahanya adalah hal paling rasional untuk dilakukan.

Baca juga: Siklus Ekonomi: Arti & Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Tetap Teguh di Masa Inflasi Bersama OneTalk

Inflasi sangat berpengaruh pada angka permintaan. Bisnis Anda akan sibuk didatangi pelanggan yang ingin memenuhi kebutuhan. Untuk itu, Anda tentu perlu melayani mereka dengan cepat dan tanggap. Mungkin Anda bertanya-tanya, bagaimana cara menampung semua permintaan pelanggan yang membludak? Kami punya solusinya. 

Menggunakan omnichannel messaging untuk meningkatkan pelayanan di perusahaan Anda, adalah pilihan cerdas. OneTalk by TapTalk.io adalah layanan omnichannel messaging yang akan meningkatkan pelayanan perusahaan. OneTalk akan membantu Anda melihat secara utuh permintaan barang atau layanan jasa yang datang ke perusahaan Anda sehingga tak ada satu pelanggan pun yang terlewat. 

OneTalk juga membuat bisnis Anda terhubung cepat dan mudah dengan pelanggan melalui media-media yang populer, seperti Instagram dan Whatsapp. 

Official WhatsApp Business API oleh OneTalk adalah solusi terbaik untuk bisnis Anda dalam menjangkau dan menjalin komunikasi dengan pelanggan. Official WhatsApp Business API mempermudah Anda menjangkau pelanggan melalui WhatsApp dari dashboard yang disediakan OneTalk. Fitur ini tak akan membiarkan Anda melewatkan satupun permintaan barang dan jasa dari pelanggan.

Tidak hanya itu, dengan OneTalk Anda juga dapat mengirim pesan ke semua social messenger hanya dengan satu dashboard! 

Anda tertarik? hubungi agent Kami dan kunjungi website ini. Pastikan bisnis Anda berjalan teguh bersama OneTalk by TapTalk.io! 

Mungkin Anda jarang mendengar kata deflasi, karena masalah yang sering dibahas adalah inflasi. Inflasi dan deflasi memiliki definisi yang bertolak belakang, deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Sementara inflasi merupakan fenomena kenaikan harga barang, deflasi adalah periode ketika harga-harga secara umum jatuh, dan nilai uang bertambah. Penurunan harga barang ini menyebabkan terjadinya peningkatan nilai pada mata uang.

Sekilas harga-harga barang dan jasa yang lebih terjangkau tampak menguntungkan bagi konsumen. Terjadinya deflasi kerap kali dianggap jalan untuk menghemat pengeluaran. Namun serupa dengan inflasi, deflasi bisa jadi pisau bermata dua. Hal ini merugikan atau berdampak negatif, terutama pada produsen dan penyedia jasa. 

Deflasi yang terjadi secara ekstrim akan menyebabkan macetnya aktivitas pasar. Penurunan harga barang dan jasa memiliki probabilitas kerugian untuk produsen dan penyedia jasa, karena penjualan tak mampu menutup berbagai beban usaha, seperti biaya produksi dan biaya operasional. 

Alhasil, tak jarang perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk mengakali pengeluaran dalam periode deflasi. Resiko ini berbanding lurus dengan tingkat deflasi di suatu negara. Oleh karena itu, deflasi adalah seringkali dikaitkan dengan kondisi resesi. Deflasi kerap terjadi ketika kondisi perekonomian sedang lesu. Roda perekonomian yang berputar lambat atau bahkan macet tak terelakan karena permintaan konsumsi dan investasi yang terjun payung.

Tak Kalah Berbahaya Dengan Inflasi, Ini Dampak Deflasi

Key Takeaways: 

Pengertian Deflasi 

Menurut ilmu ekonomi, deflasi adalah kurun waktu penurunan harga secara umum dan terus-menerus sehingga nilai mata uang meningkat. Secara sederhana deflasi juga dapat diartikan, kondisi saat jumlah distribusi uang di tengah masyarakat lebih sedikit dari barang dan jasa yang tersedia di pasar. 

Menurut Putong dalam Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro (2015), deflasi adalah penurunan harga secara terus menerus, akibatnya daya beli masyarakat bertambah besar, sehingga pada tahap awal barang-barang menjadi langka, akan tetapi pada tahap berikutnya jumlah barang akan semakin banyak karena semakin berkurangnya daya beli masyarakat. 

Sementara Dr. Darmawan, M.AB dalam Manajemen Keuangan Internasional, Ed 2 (2022) menyatakan bahwa deflasi adalah daya beli uang yang mengalami peningkatan karena jumlah uang yang beredar relatif lebih rendah dari jumlah barang dan jasa yang ada. Deflasi juga dapat diartikan sebagai penurunan harga secara umum yang berkaitan dengan kontraksi pasokan uang dan kredit. 

Dalam beberapa kesempatan, deflasi kerap kali disebut disinflasi (disinflation), yakni kecenderungan turunnya harga secara menyeluruh ke semua komoditas. Dampak deflasi pun dapat dirasakan bertahap, mulai dari peningkatan kredit macet, peningkatan pengangguran, dan resesi ekonomi, bahkan paling kemungkinan paling buruk mencapai depresi ekonomi. 

Jenis Deflasi

Setidaknya terdapat dua jenis deflasi, baik disengaja melalui kebijakan atau secara natural terjadi karena fenomena ekonomi tertentu. Berikut penjelasannya: 

1. Deflasi Strategis

Deflasi strategis adalah upaya pemerintah untuk meredam gejala konsumsi berlebih akibat kenaikan harga pasar. Deflasi strategis terjadi sebagai dampak dari kebijakan. 

Namun, kebijakan pemerintah ini pun sebenarnya belum cukup dalam menurunkan konsumsi masyarakat. Kebijakan ini pasalnya akan berdampak pada penurunan harga, bukan membatasi konsumsi berlebihan oleh masyarakat. 

Pemerintah menurunkan suku bunga melalui bank sentral. Tingkat suku bunga yang rendah ini akan mengakibatkan masyarakat meminjam uang di bank. Sementara perusahaan penyedia barang dan jasa berusaha menyimpan sebanyak mungkin uang di bank untuk memperoleh bunga yang besar.

Kebijakan ini memudahkan konsumen untuk mendapatkan berbagai jenis pinjaman dari bank dan meningkatkan gairah produsen untuk menyimpan uang dan mendapat tingkat bunga yang lebih tinggi, serta memastikan sirkulasi uang dan harga barang atau jasa menurun.

Maka dapat disimpulkan bahwa jenis deflasi ini akan terjadi jika harga komoditas di pasar tidak dapat ditebak, sehingga pemerintah perlu mengimbanginya dengan menurunkan konsumsi publik. Pun demikian, dampak yang dihasilkan jika kebijakan ini gagal adalah harga komoditas turun. Alhasil, konsumsi masyarakat yang diharapkan turun, malah semakin meningkat. 

2. Deflasi Sirkulasi

Deflasi sirkulasi adalah periode transisi dari peningkatan ekonomi ke resesi. Kapasitas produksi dan konsumsi tidak seimbang, permintaan barang-barang yang membuat ekonomi surplus pun tidak cukup, dan harga pasar terjun payung selama resesi, mengakibatkan sirkulasi perekonomian yang tidak stabil. 

Kondisi ini biasanya terjadi seiring dengan perlambatan ekonomi pada masa transisi dari perekonomian yang stabil. Jika keseimbangan antara produksi dan konsumsi hilang, harga barang dan jasa akan turun secara signifikan. Selain itu, deflasi sirkulasi juga dapat disebabkan oleh kelebihan produksi barang yang sama. Deflasi sirkulasi dimulai dengan penurunan tajam kebutuhan masyarakat akan barang-barang ekonomi. 

Hal seperti ini akan terjadi seiring dengan lambatnya aktivitas ekonomi saat sedang stabil. Hilangnya keseimbangan antara produksi dan konsumsi, mengakibatkan harga yang turun secara signifikan. Misal, persediaan barang menumpuk ketika permintaannya tidak tinggi, penjual tentu akan menurunkan harga barang tersebut dalam upaya menghabiskan persediaan. 

Deflasi sirkulasi juga disebabkan oleh produksi komoditas yang tidak bervariasi. Kondisi ini akan dimulai dengan penurunan permintaan masyarakat atas barang-barang kebutuhan. 

Baca juga: 5 Dampak Resesi Ekonomi bagi Bisnis dan Tips Menghadapinya

Penyebab Deflasi

Ada banyak aspek yang dapat menyebabkan deflasi, berikut penjelasannya:

1. Rendahnya Distribusi Uang di Masyarakat

Penurunan persedian uang sebagian besar disebabkan karena masyarakat menyimpan uang di bank. Biasanya, suku bunga yang tinggi dan memberi keuntungan membuat masyarakat mengambil pilihan ini. 

Uang yang disimpan di bank tentu menyebabkan peredaran uang di masyarakat berkurang dan gairah belanja yang tidak sebanding dengan persediaan barang. Hal ini menjadi salah satu penyebab deflasi. 

2. Meningkatnya Persediaan Barang 

Permintaan barang yang tinggi akan membuat produsen meningkatkan produksi barang dan persediaannya melimpah. Namun, dalam beberapa kasus, barang tersebut tetap diproduksi, walau tidak habis terjual. 

Akibatnya, permintaan terhadap barang semakin berkurang karena masyarakat sudah tidak membutuhkan barang tersebut. Tentu saja penjual menurunkan harga barang demi menghabiskan stok. Kondisi seperti ini akan menyebabkan deflasi. 

3. Melambatnya Kegiatan Ekonomi

Lambatnya kegiatan ekonomi mengakibatkan banyak pekerja di-PHK karena penyedia lapangan kerja tidak mampu membayar gaji. Akibatnya turunnya pendapatan masyarakat dan jumlah uang yang beredar.

Sedangkan untuk investasi, deflasi juga menyebabkan keengganan untuk berinvestasi di sektor riil dan bursa. Ini mencegah aktivitas bisnis yang berkelanjutan dan memperburuk keadaan ekonomi. 

Deflasi dapat membuat suku bunga 0% di suatu negara. Setelah itu, suku bunga pinjaman bank turun. Hal ini memang merupakan langkah pencegahan masyarakat menyimpan uang di bank yang dapat mengurangi distribusi uang.

Cara Mengatasi Deflasi

Cara Mengatasi Deflasi

Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi deflasi, sebagai berikut: 

1. Menurunkan Tingkat Suku Bunga

Deflasi dapat diatasi oleh pemerintah dengan cara menambah pembelanjaan sementara masyarakat menambah pengeluaran. Selain itu, pemerintah perlu menambah jumlah uang yang beredar, yakni dengan mencetak uang baru atau dengan menurunkan suku bunga bank. 

Dengan demikian, orang tidak tertarik untuk menabung dan mulai belanja, sehingga sirkulasi uang berjalan lancar. Adapun pihak bank dapat menerapkan suku bunga negatif atau Negative Interest Rate Policy (NIRP). 

Mengutip artikel dalam Macroeconomic Dashboard FEB UGM, suku bunga negatif memiliki tujuan agar uang tidak hanya mendekam di bank sehingga distribusinya bisa meningkat dan mengatasi deflasi. Dengan demikian, perekonomian dapat kembali berjalan lancar. 

Berdasarkan buku Ekonomi dan Bisnis Digital (2020), suku bunga negatif dapat menjadi alat kebijakan moneter di bawah batas efektif, terutama jika bank komersial mengeluarkan biaya yang meningkat pada deposito bank ritel mereka. 

Jadi dapat disimpulkan bahwa salah satu cara mengatasi deflasi adalah dengan menurunkan tingkat suku bunga. Tujuannya adalah untuk meningkatkan uang yang beredar di masyarakat. Dengan cara ini, masyarakat mengurungkan niat untuk menabung di bank, memilih menyimpan uangnya di bank, serta keinginan untuk membeli barang meningkat.

2. Penerapan Kebijakan Moneter

Selain cara-cara pelaksanaan kebijakan moneter yang telah diuraikan di atas, deflasi juga dapat diatasi. Kebijakan moneter adalah kebijakan bank sentral yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Beberapa cara yang dapat diterapkan adalah kebijakan diskonto, yaitu kebijakan berupa penurunan suku bunga yang ada agar masyarakat dapat menarik uang dari bank.

3. Implementasi kebijakan perpajakan

Dalam periode deflasi, distribusi uang rendah di masyarakat. Menurunkan pajak dapat meningkatkan jumlah uang beredar dan cenderung meningkatkan pengeluaran publik. Dengan cara ini lebih banyak uang mengalir di tengah masyarakat. Kebijakan ini sangat efektif dalam mengatasi masalah deflasi karena mencakup beberapa langkah untuk meningkatkan jumlah uang beredar di masyarakat.

Dampak deflasi

Jika suatu negara tidak mengatasi deflasi dengan tanggap, maka negara tersebut akan mengalami resesi dan kesulitan ekonomi. Sebab ada banyak sekali dampak deflasi yang dirasakan baik positif atau negatif, seperti:

Dampak Positif

Dampak Negatif

Contoh Nyata Dampak Deflasi

Jepang adalah contoh sempurna negara yang pernah mengalami deflasi. Kini roda ekonomi Jepang berputar dengan baik. Namun sejarah mencatat bahwa pada periode tahun 1990-1999, perekonomian negeri sakura ini mengalami penurunan setelah sebelumnya bertumbuh cukup tinggi. 

Saat mengalami deflasi, pertumbuhan ekonomi Jepang jatuh ke angka 1,3 persen. Padahal, sebelumnya berada di angka 4,3 persen. Tingkat pengangguran juga naik dari 2,1 persen pada 1990 ke angka 4,7 persen pada 1999. 

Baca juga: Siklus Ekonomi: Arti & Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Tingkatkan Bisnis Anda Dengan OneTalk

Seperti yang sudah dibahas, turunnya harga karena jenis produk yang tidak bervariasi dapat menjadi penyebab deflasi. Namun, di tengah persaingan pasar dengan kesamaan jenis produk, Anda dapat lebih unggul. Tak hanya menjual barang atau jasa tertentu, bisnis Anda juga perlu meningkatkan pelayanan dan customer journey yang akan membuat pelanggan terus bertahan pada perusahaan Anda. 

Jika Anda sedang mempertimbangkan menggunakan omnichannel messaging untuk meningkatkan pelayanan di perusahaan Anda, maka OneTalk by TapTalk.io adalah pilihan yang sempurna. OneTalk akan membantu Anda melihat secara utuh customer journey dan mendapatkan pandangan umum terkait kemajuan mereka. 

OneTalk juga membuat bisnis Anda terhubung cepat dan mudah dengan pelanggan melalui media-media yang populer, seperti Instagram dan Whatsapp. 

Official WhatsApp Business API oleh OneTalk adalah solusi chat terbaik untuk bisnis Anda dalam menjangkau dan menjalin komunikasi dengan pelanggan. Official WhatsApp Business API memudahkan Anda menjangkau pelanggan melalui WhatsApp dari dashboard yang disediakan OneTalk. Alhasil, pelanggan Anda akan betah membeli barang atau memakai jasa yang dijual perusahaan Anda. 

Tidak hanya itu, dengan OneTalk Anda juga dapat mengirim pesan ke semua social messenger hanya dengan satu dashboard! 

Anda pun akan memiliki customer support yang luar biasa. Karena OneTalk akan membantu Anda menangani customer secara otomatis dengan FAQ Chatbot. Fitur ini tentu sangat berguna untuk membuat kesan kepada pelanggan bahwa kebutuhan mereka langsung ditangani.

Mari, hubungi agent kami dengan mengunjungi link ini dan temukan pelayanan terbaik untuk bisnis Anda bersama OneTalk. 

Pada tahun 2020, dunia internasional memasuki masa-masa yang sangat “menakutkan” dalam bidang perekonomian, baik secara ekonomi makro maupun ekonomi mikro. Pandemi Covid-19 melanda sebagian besar negara di dunia tak terkecuali Indonesia yang ditandai dengan munculnya kasus pertama Covid-19 di Indonesia pada Maret 2020. Lantas pemerintah segera mengikuti arahan WHO (World Health Organization) terkait penanganan Covid-19 dan juga membatasi mobilitas masyarakat, misalnya saja dengan mengubah pola bekerja yang semula datang ke kantor menjadi bekerja dari rumah, dan lain sebagainya, hal ini dalam upaya untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 yang semakin cepat.

Praktis dengan adanya pembatasan mobilitas masyarakat yang kala itu disebut dengan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), sangat berdampak terhadap aktivitas ekonomi yang biasa masyarakat lakukan. Salah satu hal yang paling mudah dirasakan adalah menurunnya daya beli masyarakat yang berakibat pada penurunan ekonomi dan berdampak pada siklus ekonomi yang berlaku.

Siklus Ekonomi: Arti & Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Belum lagi penurunan pada beberapa sektor seperti sektor industri, sektor pariwisata, sektor produksi, dan sektor jasa yang tentu saja juga mengalami penurunan omzet berkat adanya pembatasan sosial tersebut. Hal tersebut juga menjadi salah satu penyebab terjadinya penurunan daya beli masyarakat karena beberapa perusahaan menerapkan potongan pada gaji yang karyawan terima.

Untuk dapat memahami dari segi ilmu ekonomi, mari kita kupas satu per satu tentang siklus ekonomi dan bagaimana siklus ekonomi dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di dalam sebuah negara.

Key Takeaways:

Pengertian Siklus Ekonomi

Apabila berbicara mengenai perekonomian, tentu sebagian besar dari Anda akan mengharapkan bahwa situasi dan kondisi ekonomi yang tetap stabil serta cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Akan tetapi, hal tersebut sepertinya hanya berlaku di dunia khayalan, pasalnya kini tidak mungkin sebuah perekonomian hanya dalam kondisi baik-baik saja, karena akan ada masanya ketika ekonomi negara dan dunia mengalami kontraksi atau fluktuasi.

Siklus ekonomi secara garis besar adalah fluktuasi ekonomi antara periode pertumbuhan atau ekspansi dan periode pelemahan atau resesi. Di dalam sebuah siklus ekonomi terdapat 4 fase atau periode, yaitu fase pertumbuhan atau ekspansi, fase puncak atau peak, fase pelemahan atau resesi, dan fase titik terendah atau palung.

Memahami Arti Dari Setiap Fase Siklus Ekonomi

1. Fase Ekspansi

Fase ekspansi atau pertumbuhan juga biasa disebut dengan fase pemulihan yang merupakan fase dimana aktivitas ekonomi meningkat termasuk di dalamnya peningkatan siklus usaha dan produk domestik bruto PDB tumbuh selama dua kuartal berturut-turut. Selain itu, pada fase ekspansi juga ditandai dengan meningkatnya aktivitas sektor manufaktur dan juga lapangan pekerjaan.

Akan tetapi, saat memasuki fase ekspansi, hal ini juga turut menjadi pemicu meningkatnya permintaan yang berujung pada kenaikan inflasi. Apabila inflasi sudah mulai meningkat, biasanya bank sentral akan mengeluarkan kebijakan moneter seperti kenaikan suku bunga dan mengurangi stimulus baik dari segi ekonomi maupun sosial. Adapun pasar saham akan mulai mengalami pertumbuhan seiring memasuki fase akhir dari ekspansi dan sebelum menyentuh fase puncak atau peak.

2. Fase Puncak

Setelah diawali oleh fase ekspansi, berikutnya akan memasuki fase puncak atau peak. Fase puncak merupakan titik tertinggi di dalam sebuah siklus ekonomi, pada fase ini bank sentral semakin mengetatkan kebijakan moneternya untuk menahan laju perekonomian supaya tidak mencapai pada kondisi “overheating”.

Di sisi lain, kondisi pasar juga mulai memasuki fase bearish atau penurunan, yang diikuti juga oleh penurunan harga obligasi serta saham akibat dampak kebijakan moneter yang dikeluarkan oleh bank sentral.

3. Fase Resesi

Pernahkah Anda mendengar istilah “resesi”? Mayoritas dari Anda pasti pernah mendengarnya, terlebih dengan viralnya prediksi ekonomi dunia di tahun 2023 yang akan semakin gelap dan potensi ancaman resesi global. Resesi adalah kondisi di mana pertumbuhan ekonomi bergerak negatif atau juga biasa disebut dengan kontraksi perekonomian selama minimal dua kuartal berturut-turut.

Saat memasuki fase resesi, beberapa tanda-tanda pun akan muncul seperti bertambahnya tingkat pengangguran yang juga diiringi dengan menurunnya aktivitas manufaktur. Pada fase ini juga kondisi pasar khususnya pasar obligasi dan saham akan berada pada titik terendahnya sebelum akhirnya memulai rebound ketika bank sentral melonggarkan kebijakan moneternya.

Indonesia sendiri pernah mengalami resesi belum lama ini, tepatnya pada saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia yang disebabkan oleh kontraksi ekonomi selama dua bulan berturut-turut, yaitu pada kuartal 2 tahun 2020 dengan minus 5,32% dan kuartal 3 tahun 2020 dengan minus 3,49%.

4. Fase Depresi

Setelah memasuki fase resesi, kini memasuki fase terakhir di dalam sebuah siklus ekonomi yaitu fase depresi. Fase depresi adalah kondisi di mana keadaan ekonomi berada pada titik terendah, yang juga ditandai dengan penurunan harga, penurunan daya beli, jumlah penawaran relatif lebih besar dibandingkan jumlah permintaan, tingkat pengangguran yang meningkat tajam, serta lesunya dunia usaha yang dapat berakibat pada likuidasi perusahaan.

Pada fase ini, apabila Anda merupakan seorang investor, maka inilah momen yang tepat untuk melakukan investasi. Harga obligasi akan mencapai pada titik tertingginya yang dibarengi dengan meningkatnya pasar saham akibat dari adanya stimulus ekonomi dan sosial dalam rangka pemulihan ekonomi sektor riil.

Faktor-Faktor Timbulnya Inflasi

Berbicara mengenai siklus ekonomi, sebagian besar dari Anda pasti pernah mendengar istilah “Inflasi”. Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum yang berlangsung secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu, terdapat beberapa tolak ukur dalam menghitung inflasi yaitu dari segi harga bahan makanan, makanan jadi/minuman/tembakau, perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan dan olahraga, transportasi dan komunikasi.

Adapun beberapa penyebab mengapa inflasi bisa terjadi di dalam sebuah siklus ekonomi, sebagai berikut:

1. Tingginya Permintaan

Inflasi dapat terjadi salah satunya karena adanya tingkat permintaan yang tinggi terhadap sebuah barang atau jasa, sementara penyedia jasa atau produk tidak dapat memenuhi permintaan akibat terbatasnya sumber daya atau tidak tersedianya barang substitusi.

Dengan demikian, akan berakibat pada kenaikan harga barang atau jasa sehingga turut menyumbang kenaikan pada tingkat inflasi.

2. Ketidakstabilan Ekonomi dan Politik

Indonesia pernah mengalami inflasi yang cukup hebat pada tahun 1998. Saat itu tingkat inflasi Indonesia mencapai 70 persen yang biasanya hanya berkisar di angka 4 persen saja. Hal itu terjadi karena adanya ketidakstabilan politik di Indonesia, sehingga membuat harga barang dan jasa naik secara signifikan yang berujung meroketnya tingkat inflasi.

Baca juga: Bisnis Lagi Sepi? Ini 6 Tanda Bisnis Butuh Omnichannel

Perkuat Customer Engagement Menggunakan Omnichannel

Memiliki sebuah bisnis tentunya Anda akan dituntut untuk memiliki tanggung jawab dalam menjalankan bisnis tersebut, akan tetapi Anda juga dituntut untuk selalu menjaga relasi serta kepuasan pelanggan dalam kondisi yang baik agar bisnis yang Anda jalankan dapat terus berkembang. 

Terdapat berbagai cara untuk terus berkembang dalam bisnis, misalnya saja seperti selalu melakukan inovasi di dalam produk atau jasa yang Anda jual, karena dengan terus berinovasi tentunya pelanggan akan selalu dihadirkan oleh ragam produk atau jasa terbaru.

Selain itu, pentingnya menjaga kepuasan pelanggan juga patut Anda perhatikan, pasalnya menurut survei yang dilakukan oleh Shopify 2022 Future of Commerce menyebutkan bahwa 58% pelanggan cenderung akan membeli produk atau jasa apabila mendapatkan customer support dari kanal yang mereka miliki. Berdasarkan hasil survey di atas, didapatkan sebuah kesimpulan akan pentingnya sebuah customer support yang tersedia dalam beberapa jenis channel supaya dapat menjangkau customer dengan lebih luas, penjelasan tersebut kini disebut dengan omnichannel.

OneTalk by TapTalk.io merupakan salah satu provider layanan omnichannel di Indonesia yang berfokus pada customer engagement, hal ini tak lepas dari pentingnya sebuah customer engagement yang baik terhadap citra sebuah perusahaan.

Kami menyediakan beberapa fitur penting yang berkaitan dengan customer engagement, salah satunya adalah FAQ Chatbot. Fitur tersebut memungkinkan customer Anda akan tetap dipenuhi kebutuhannya walaupun sudah berada di luar jam operasional bisnis Anda, hal ini cukup penting karena impresi pertama dari seorang customer terhadap customer service akan sangat berpengaruh kedepannya.

Tunggu apalagi? Segera hubungi agent kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan dapatkan kesempatan untuk mencoba gratis layanan OneTalk by TapTalk.io hanya untuk Anda. Kunjungi website kami untuk layanan Taptalk lainnya. Klik link ini!

Ekonomi makro adalah salah satu teori ekonomi yang sangat krusial, tetapi seringkali diabaikan, karena dampaknya dirasa kurang nyata. Ekonomi makro merupakan cabang teori ekonomi yang mempelajari cara bekerja perekonomian berskala besar. 

Adapun beberapa contoh masalah yang dibahas dalam ekonomi makro adalah tentang inflasi, pengangguran, tingkat harga, pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, pendapatan nasional, dan produk domestik bruto (PDB). Hal-hal tersebut memang mungkin tidak terasa langsung dampaknya, tetapi memiliki peran besar terhadap bergulirnya roda ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. 

Oleh karena itu, memahami ekonomi makro adalah hal penting, sehingga Anda dapat memikirkan segala macam hal terkait ekonomi secara lebih rasional. Untuk membantu Anda memahaminya, kali ini kami akan mengupas tuntas mengenai ekonomi makro, mulai dari pengertian, hingga kebijakan di dalamnya. Mari disimak! 

Harus Paham! Ini Dia Semua Tentang Ekonomi Makro

Key Takeaways: 

Pengertian Ekonomi Makro 

Cabang ilmu ekonomi yang mempelajari perputaran ekonomi berskala besar ini didefinisikan oleh berbagai perspektif. Anda akan menemukan pengertian ekonomi makro yang diutarakan oleh para ahli, seperti: 

Bapak ekonomi dunia, Adam Smith mendefinisikan ekonomi makro sebagai sebuah upaya menganalisis suatu fenomena ekonomi, untuk mengetahui sebab akibat dari fenomena itu sendiri.

Sementara itu, penulis buku Ekonomi Makro Boediono, menyatakan bahwa ekonomi makro adalah cabang ilmu yang mengukur pertumbuhan perekonomian suatu negara serta pokok-pokok ekonominya dalam jangka panjang, maupun pendek.

Dari dua definisi tersebut dapat diartikan secara sederhana bahwa Ekonomi makro adalah ilmu untuk mengukur seberapa baik perputaran roda ekonomi, memahami kekuatan yang mendorongnya, juga memproyeksikan proses kinerja dapat meningkat. Ekonomi makro adalah cabang ilmu ekonomi yang berhubungan dengan struktur, kinerja, perilaku, dan pengambilan keputusan ekonomi secara keseluruhan.

Studi ekonomi ini khusus belajar tentang ekonomi dalam skala besar dan menyeluruh. Maka dari itu, ekonomi makro seringkali dipakai sebagai instrumen untuk menganalisa dan merancang rangkaian target kebijakan yang berkaitan dengan inflasi, tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi, dan keseimbangan neraca pembayaran yang berkelanjutan. 

Selain itu, studi ekonomi makro dapat digunakan untuk melakukan analisa terhadap produsen secara menyeluruh. Ekonomi makro pun dapat mencari tahu perilaku konsumen dalam mengalokasikan uang pada barang atau jasa secara umum.  

Perbedaan Ekonomi Makro Dengan Mikro

Walaupun berada di payung yang sama, ekonomi makro dan mikro adalah dua hal yang berbeda dalam lingkup pembahasan. Secara mudah dan sederhana perbedaan yang dapat ditemukan adalah ekonomi makro merupakan ilmu yang memfokuskan studinya pada ekonomi secara menyeluruh, menyangkut banyak unit. Sementara mikro adalah studi yang membahas unit ekonomi secara perorangan. 

Perbedaan ini pun didukung oleh penekanan para pakar dalam perbedaan skala pembahasan. Ekonomi makro menekankan pada perilaku agen-agen ekonomi secara keseluruhan (agregat). Sedangkan, pada ekonomi mikro titik berat pembahasannya adalah analisis pada perilaku individu. 

Asumsi yang digunakan dalam dua ilmu ekonomi ini juga berbeda. Teori ekonomi mikro berasumsi bahwa struktur pasar adalah bentuk persaingan yang sempurna, terdapat kesamaan dan kesetaraan, serta para pelaku ekonominya rasional dan bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan. Masalah ekonomi dalam teori ini hanya berada pada posisi tawarnya saja. Sedangkan anggapan dalam ekonomi makro adalah bahwa struktur pasar memiliki kecenderungan untuk memonopoli dengan informasi tak sempurna. Dalam teori ini, uang tidak hanya dianggap sebagai alat transaksi saja. Namun, juga dimanfaatkan sebagai alat penyimpan nilai. Maka dari itu, melakukan tindakan yang didasarkan pada spekulasi adalah hal yang memungkinkan. 

Ruang Lingkup Ekonomi Makro

Ekonomi makro memiliki tiga ruang utama untuk mengejawantahkan kebijakannya, yaitu:

1. Menentukan Kegiatan Ekonomi Negara

Ekonomi makro dapat menentukan kemampuan ekonomi suatu negara dalam memproduksi barang dan jasa. Terdapat sejumlah pos pengeluaran dalam ruang lingkup ini, seperti:

2. Kebijakan Pemerintah

Persoalan inflasi dan pengangguran memang tak terlepas dari perekonomian suatu negara. Pemerintah pun telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulanginya, baik melalui instrumen kebijakan fiskal maupun moneter. Kebijakan fiskal adalah seperangkat langkah yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengubah jumlah dan struktur pajak.

Tujuannya adalah untuk mempengaruhi kegiatan ekonomi negara dan masyarakat. Sementara kebijakan moneter merupakan seperangkat kebijakan yang dijalankan pemerintah untuk memberikan pengaruh terhadap seberapa banyak jumlah uang yang beredar di tengah masyarakat dalam koridor perekonomian.

3. Pengeluaran Agregat

Pengeluaran agregat berarti pengeluaran yang menyeluruh. Jika pengeluaran ini tidak dapat mencapai tingkat ideal, akibatnya adalah terjadinya masalah pada perekonomian. Terwujudnya kesempatan kerja mampu mengawasi laju inflasi. Karena itu, idealnya pengeluaran agregat mampu berada pada tingkat yang dibutuhkan.

Baca juga: 5 Dampak Resesi Ekonomi bagi Bisnis dan Tips Menghadapinya

Tujuan

Menciptakan sistem perekonomian yang ideal tentu adalah tujuan dari kebijakan ekonomi makro. Namun terdapat beberapa tujuan lain juga. Beberapa tujuan dari kebijakan makro ekonomi adalah:

1. Menciptakan Pertumbuhan Ekonomi

Tujuan utama dari kebijakan ekonomi makro adalah menciptakan pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut akan meningkatkan pendapatan nasional secara otomatis. Sehingga roda ekonomi suatu negara dapat berputar dengan baik dan kegiatan perekonomian pun dapat meningkat dalam jangka panjang.

2. Mengembangkan Kapasitas Produksi Nasional

Dengan mengembangkan kapasitas produksi, negara mampu meningkatkan pertumbuhan serta pembangunan ekonominya. Biasanya, dalam merealisasikan kebijakan ini, pemerintah akan membangun fasilitas-fasilitas produksi, seperti pabrik, tambang, dan lain-lain. 

3. Meningkatkan Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional yang tinggi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dalam kegiatan produksi negara. Hal ini mungkin tidak secara langsung dapat dirasakan dampaknya oleh masyarakat, tetapi sangat berpengaruh pada tingkat kesejahteraan dan pendapatan per kapita negara. 

4. Membuat Keadaan Ekonomi Stabil

Semua negara tentunya berlomba-lomba menciptakan kestabilan dalam segi ekonomi. Suatu negara dapat dikatakan stabil ketika ekonomi memiliki keseimbangan dalam neraca pembayaran dan permintaan persediaan barang.

Kestabilan ekonomi ini penting karena akan menjadi representasi kondisi dan kemampuan ekonomi negara di mata pelaku ekonomi dari negara lainnya, dan menjadi tolok ukur untuk melakukan investasi, maupun kerja sama.

5. Menciptakan Distribusi Pendapatan yang Rata

Distribusi pendapatan bisa dibilang yang paling terasa pengaruhnya di tengah masyarakat. Sebab ketika distribusi pendapatan di suatu negara merata, kemakmuran masyarakat di negara tersebut juga akan tercapai. 

6. Meningkatkan Kesempatan Kerja

Produktivitas di suatu negara tentu tak hanya soal kapasitas produksi barang dan jasa tertentu. Pun demikian juga dengan peluang kesempatan kerja yang tinggi. Negara akan berupaya memperluas dan membuka lapangan kerja baru untuk meningkatkan produktivitas nasional. 

7. Membuat Neraca Pembayaran Seimbang

Tujuan selanjutnya dari analisis ekonomi makro adalah membuat neraca pembayaran luar negeri seimbang agar tidak terjadi defisit, serta meningkatkan devisa negara lewat peningkatan kegiatan ekspor.

8. Mengendalikan Inflasi

Mengendalikan inflasi adalah tujuan analisis ekonomi makro yang dapat dikatakan cukup rumit. Upaya ini dilakukan dengan membuat kebijakan untuk mengatur peredaran uang di masyarakat, seperti meningkatkan tarif pajak, suku bunga, hingga memaksimalkan harga beberapa komoditas. 

Kebijakan

Seperti yang disebutkan tadi, teori ekonomi makro dipraktikkan untuk membuat beberapa kebijakan. Kebijakan-kebijakan tersebut adalah: 

1. Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah peraturan yang digunakan pemerintah melalui Bank Indonesia sebagai bank sentral negara. Lingkup yang diatur dalam kebijakan ini adalah langkah-langkah pemerintah dalam mempengaruhi pengeluaran negara secara keseluruhan, mulai dari peredaran uang di masyarakat, mengubah tarif pajak, dan tingkat bunga pada satu periode.

Secara sederhana, kebijakan moneter digunakan untuk mengukur jumlah pengeluaran bank sentral di suatu negara. Karena, perputaran uang dalam bank sentral berpengaruh pada tinggi rendahnya tingkat inflasi.

Oleh karena itu, kebijakan moneter dalam ekonomi makro memiliki pengaruh besar, bahkan jika tak hati-hati dalam pembuatannya dapat mengganggu aspek lain, seperti aspek sosial. 

2. Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal adalah peraturan yang dibuat untuk menetapkan langkah-langkah negara dalam mendapat pemasukan dan membelanjakan pengeluaran. Peran kebijakan fiskal dalam ekonomi makro adalah membentuk pendapatan nasional, tingkat investasi nasional, distribusi pendapatan nasional, dan sebagainya.

3. Kebijakan Segi Penawaran

Sementara kebijakan segi penawaran menekankan pada neraca keuangan negara atau perusahaan yang seimbang. Kebijakan segi penawaran dipakai guna meningkatkan efisiensi kegiatan produksi suatu usaha dan gairah untuk bekerja, salah satu contohnya adalah mengurangi pajak pendapatan rumah tangga.

Pemerintah juga melaksanakan kebijakan ini melalui pemberian insentif pada perusahaan-perusahaan yang terus berinovasi, menggunakan teknologi terbaru, dan melakukan pengembangan kualitas produknya.

Baca juga: Mengenal Pengertian Ekonomi Kreatif, Ciri dan Contohnya

Berinovasi dan Tingkatkan Kualitas Perusahaan Dengan OneTalk by TapTalk.io

Berinovasi dan Tingkatkan Kualitas Perusahaan Dengan OneTalk by TapTalk.io

Maka dari itu, jika Anda pelaku bisnis, berinovasi dan mengembangkan kualitas produk dalam pelayanan menjadi sangat penting. Anda harus melayani semua pelanggan dengan tanggap. Anda bingung bagaimana cara memberi pelayanan terbaik? Tenang saja, OneTalk by TapTalk.io dapat membantu meningkatkan kualitas bisnis dan perusahaan Anda.

OneTalk dari aplikasi chat terbaik, TapTalk.io, merupakan layanan omnichannel yang dapat Anda gunakan untuk menyaring informasi business insight, meningkatkan sales, mendukung strategi marketing, serta meningkatkan customer satisfaction.

OneTalk berfokus untuk membuat pelayanan perusahaan Anda menjadi yang terbaik. Dengan OneTalk Anda dimungkinkan untuk mengetahui kumpulan informasi penting terkait pelanggan dan bisnis, mendapatkan wawasan untuk mengatasi kasus di masa mendatang, mengenali dan mengatasi masalah yang paling sering dihadapi pelanggan dengan mudah, hingga menghasilkan ide bisnis baru.

Dengan memberikan pengalaman layanan yang luar biasa, Anda dapat meningkatkan peluang untuk direkomendasikan oleh pelanggan yang puas.

Selanjutnya, Anda dapat membuat keputusan yang lebih baik dengan fitur-fitur unggulan OneTalk. Hubungi agent kami untuk pertanyaan lebih lanjut.

Manfaat ekonomi kreatif saat ini sangat besar bagi perkembangan ekonomi suatu negara, termasuk Indonesia.

Menurut penjelasan dari situs resmi United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), “ekonomi kreatif” tidak memiliki definisi tunggal. Ekonomi kreatif adalah sesuatu yang terus berkembang yang dibangun di atas interaksi antara kreativitas dan ide manusia dengan kekayaan intelektual, pengetahuan, dan teknologi.

Untuk memahami ekonomi kreatif lebih dalam, di bawah ini akan diuraikan secara lengkap definisi, jenis, dan manfaatnya yang luar biasa bagi perekonomian.

Mengenal Pengertian Ekonomi Kreatif, Ciri dan Contohnya

Key Takeaways

Pengertian Ekonomi Kreatif

Secara umum, ekonomi kreatif merupakan proses ekonomi yang meliputi produksi dan distribusi barang dan jasa di dalamnya, yang membutuhkan ide-ide kreatif dan kekayaan intelektual untuk membangunnya.

Ekonomi kreatif juga dapat diartikan sebagai kelanjutan dari konsep ekonomi, tetapi dengan tambahan kreativitas yang meliputi kegiatan produksi dan cara penggunaan bahan baku serta inovasi teknologi di dalamnya.

Singkatnya, ekonomi kreatif merupakan bidang yang erat kaitannya dengan kreativitas, ide, dan sumber daya manusia, yang kemudian dipadukan dengan digitalisasi era modern.

Pengertian Ekonomi Kreatif Menurut Ahli

1. John Howkins

Menurut Howkins, ekonomi kreatif meliputi periklanan, arsitektur, seni, dan kerajinan, desain, fashion, film, musik, seni pertunjukan, penerbitan, penelitian dan pengembangan (litbang), software, mainan dan games, televisi dan radio, serta video game.

Ekonomi kreatif terdiri dari transaksi dalam produk kreatif. Setiap transaksi mungkin memiliki nilai-nilai yang saling melengkapi, nilai kekayaan intelektual yang tidak berwujud dan nilai pembawa fisik atau platform (jika ada). 

2. Institute For Development Economy and Finance (INDEF)

Menurut INDEF, ekonomi kreatif adalah proses peningkatan nilai tambah yang dihasilkan dari eksplorasi intelektual, yang meliputi kreativitas, keahlian, dan bakat individu menjadi suatu produk yang dapat dijual.

3. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia mendefinisikan ekonomi kreatif sebagai industri yang bersumber dari kreativitas, keterampilan, dan bakat untuk menciptakan kesejahteraan dan kesempatan kerja melalui penciptaan dan pemanfaatan upaya inovatif dan kreatif individu.

4. United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD)

Pengertian ekonomi kreatif menurut UNCTAD adalah konsep ekonomi berkembang yang mengacu pada aset kreatif yang berpotensi menghasilkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.

Apa Saja Ciri-ciri Ekonomi Kreatif?

Beberapa ciri yang dapat menggambarkan sektor ekonomi kreatif, yaitu sebagai berikut:

1. Memiliki Ciptaan Intelektual

Yang dimaksud dengan penciptaan intelektual di sini adalah perlunya kreativitas dan keterampilan di setiap jenis sektor.

Oleh karena itu, pengembangan ekonomi kreatif sangat bergantung pada ide kreatif dan inovasi sumber daya manusia.

2. Mudah Diganti atau Diubah 

Suatu jenis inovasi dalam ekonomi kreatif harus terus menerus dikembangkan oleh kegiatan ekonomi. Dengan demikian, kreasi dan inovasi yang ada diharapkan dapat dengan mudah diganti untuk beradaptasi dengan pasar dan diterima dengan baik oleh konsumen.

3. Distribusi Langsung dan Tidak Langsung

Perusahaan di ekonomi kreatif dapat mendistribusikan produknya secara langsung atau tidak langsung. Sehingga produk yang beredar sampai ke tangan konsumen dengan baik. Selanjutnya, proses distribusi juga disesuaikan dengan jenis usaha yang dijalankan. Hal tersebut didasarkan pada kebijakan yang ada dalam perusahaan.

4. Memerlukan Kerjasama

Dalam setiap bidang pekerjaan, kerjasama merupakan hal penting yang selalu ada. Di sektor ekonomi kreatif misalnya, kerjasama antara pengusaha dan pemerintah yang mengatur kebijakan sangat penting untuk kelancaran proses yang sedang berlangsung.

Mengembangkan ekonomi kreatif membutuhkan kerjasama agar usaha yang dibangun bisa maksimal. Karena bekerja sama memunculkan banyak ide kreatif dan produk yang dihasilkan selalu menarik perhatian konsumen.

5. Berdasarkan Ide

Dalam ekonomi kreatif, ide juga menjadi hal utama yang harus disiapkan. Adapun ide dari masing-masing kepala tentunya akan berbeda-beda, sehingga ide tersebut harus dikembangkan untuk menciptakan inovasi dan kreativitas di bidang ekonomi kreatif.

6. Tidak Mempunyai Batas

Ide kreatif dan inovatif akan selalu ada dan tidak pernah mati. Itu tergantung pada apakah Anda ingin mengasahnya atau tidak. Oleh karena itu, pengembangan ekonomi kreatif tidak mengenal batas dan dapat menghasilkan produk yang istimewa.

Jadi, inovasi dan kreativitas setiap orang yang terlibat dalam menciptakan suatu produk di bidang yang bersangkutan.

Baca juga: 5 Dampak Resesi Ekonomi bagi Bisnis dan Tips Menghadapinya

Contoh Ekonomi Kreatif di Indonesia

Bidang ekonomi kreatif yang dijalankan saat ini terdiri dari beberapa jenis sektor pekerjaan. Berikut daftar industri kreatif di Indonesia.

1. Kerajinan Tangan

Secara umum kerajinan tangan mencakup segala sesuatu yang terbuat dari kayu, logam, kulit, kaca, keramik, dan tekstil yang dapat dijual sebagai souvenir. Ketersediaan bahan baku yang melimpah dan kreativitas pelaku industri menjadi faktor utama kemajuan industri kreatif ini.

Indonesia memiliki banyak pengrajin yang kreatif dan paham bisnis dengan produk yang beragam. Banyak dari mereka berhasil memasarkan produknya ke pasar internasional.

2. Kuliner

Industri kreatif kuliner memberikan kontribusi yang signifikan, yakni 30% dari total pendapatan dari sektor ekonomi kreatif. Industri kuliner memiliki potensi yang sangat kuat untuk berkembang. 

Beberapa contoh ekonomi kreatif masakan tradisional di Indonesia adalah ayam betutu Bali (ayam kukus atau bakar bumbu), kerak telor dari Jakarta (telur orak-arik dengan ketan dan kelapa), gudeg Yogyakarta (nangka rebus dengan santan), dan masih banyak lagi.

3. Fashion

Fashion dalam hal ini meliputi seluruh kreasi produksi pakaian, alas kaki, dan beberapa aksesoris fashion lainnya. Sektor fashion dalam ekonomi kreatif tidak hanya memproduksi, tetapi juga mencakup konsultasi dan distribusi produk.

Jenis ekonomi kreatif ini sebenarnya sudah ada sejak lama, tapi trennya terus berkembang, pengusaha/desainernya semakin banyak, sehingga persaingan global semakin ketat.

4. Musik

Besarnya minat dan antusiasme para musisi muda untuk terjun ke bidang ini menunjukkan bahwa musik memiliki potensi untuk menjadi industri yang lebih besar. 

Dalam industri musik, berbagai aktivitas dan proses terlibat dalam pembuatan, reproduksi, dan distribusi rekaman suara dan lagu.

Industri ini terdiri dari tokoh-tokoh musik dunia, mulai dari penyanyi dan penulis lagu, hingga komposer.

5. Film, Animasi, dan Video

Contoh ekonomi kreatif film, animasi, dan video berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut, karena banyak film Indonesia yang telah mendapat pengakuan internasional. Sebagian besar perusahaan film juga menjalin kerja sama dengan layanan streaming global Netflix untuk mendistribusikan film mereka ke seluruh dunia.

Berbagai proses di dalamnya juga meliputi penulisan naskah film, voiceover, sinematografi, dan pameran film.

6. Game

Bidang ini meliputi membuat, memproduksi, dan mendistribusikan beberapa video game dengan berbagai tema.

Tujuan pembuatan video game ini terutama sebagai media hiburan dan pendidikan.

Banyak peluang yang bisa dieksplorasi, baik sebagai developer maupun atlet e-sport profesional, mengingat demografi Indonesia semakin memiliki segmen yang lebih produktif dan jumlah kelas menengah yang tinggi.

7. Penerbitan dan Percetakan

Contoh ekonomi kreatif ini memiliki keterkaitan yang erat dengan dunia perbukuan. Proses penerbitan dan pencetakan biasanya meliputi penerbitan buku, jurnal, koran, tabloid, kegiatan kantor berita, dan pencari berita.

Tidak terbatas pada buku, beberapa sub bidang di bidang ini juga bisa berupa penerbitan foto, ukiran, kartu pos, percetakan lukisan, uang kertas, paspor, dan tiket pesawat.

8. Periklanan

Dalam ekonomi kreatif, periklanan adalah kegiatan yang mencakup semua layanan periklanan/komunikasi satu arah yang memanfaatkan beberapa media.

Bidang ini bertanggung jawab untuk membuat, memproduksi, dan mendistribusikan iklan yang dihasilkan.

Iklan ini akan ditampilkan dalam berbagai bentuk media. Iklan dalam bentuk media cetak misalnya dapat berupa surat kabar, majalah, pamflet, hingga brosur.

Sedangkan dalam bentuk media elektronik, contoh ekonomi kreatif ini dapat berbentuk audio visual yang ditayangkan di televisi dan radio.

9. Penyiaran Radio dan Televisi

Dalam ekosistem ekonomi kreatif, bidang penyiaran radio dan televisi ini mencakup pembuatan dan produksi beberapa program televisi, seperti acara permainan, kuis, variety show, dan infotainment.

Selain itu juga mencakup kegiatan stasiun televisi dan radio pada umumnya.

10. Seni Pertunjukan

Bidang ekonomi kreatif ini mencakup berbagai kegiatan dalam seni pertunjukan drama.

Orang-orang yang terlibat dalam bidang ini meliputi pengembang konten, produser pertunjukan (drama, musik tradisional, teater, opera, dan sebagainya), serta desainer panggung, kostum, dan pencahayaan.

Manfaat dari Ekonomi Kreatif

Manfaat dari Ekonomi Kreatif

Berprinsip bahwa industri berusaha memenuhi kebutuhan pasar dengan mengutamakan kreativitas dan kemampuan intelektual, ekonomi kreatif memiliki beberapa manfaat.

1. Membuka Lapangan Pekerjaan Baru

Ekonomi kreatif juga bisa membuka lapangan kerja baru, salah satu manfaatnya.

Lebih banyak produk baru akan dihasilkan dengan lebih banyak inovasi dan kreativitas dari orang-orang yang membuka usaha.

Hal ini akan membuat semakin banyak tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proses pembuatannya.

2. Menekan Tingkat Pengangguran

Kehadiran ekonomi kreatif juga dapat menekan angka pengangguran. Pasalnya, sektor industri keuangan kreatif akan terus berkembang dari waktu ke waktu dan menyerap lebih banyak sumber daya manusia.

Nah, hal itulah yang akan mampu menekan alias mengurangi pengangguran.

3. Pengembangan Inovasi

Inovasi merupakan kunci utama berkembangnya suatu bisnis atau perekonomian suatu negara. Salah satu manfaat ekonomi kreatif di sini adalah terbukanya berbagai ide baru untuk bersaing secara kompetitif antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.

Dalam hal ini, setiap bisnis harus mampu membaca trend pasar dengan cermat untuk beradaptasi menggunakan inovasi.

4. Membuka Peluang Bisnis Bagi Semua Orang

Ekonomi kreatif juga dapat membuka jalan bagi perubahan baru bagi mereka yang ingin memulai bisnis tanpa mengantongi modal dana yang signifikan.

Berbeda dengan segmentasi bisnis konvensional yang membutuhkan dana besar, industri dengan basis ekonomi kreatif biasanya akan lebih minim dalam hal permodalan.

Inilah mengapa banyak pengusaha muda dengan ide cemerlang, tapi niatnya tertahan karena tidak memiliki aliran modal yang cukup dapat menjadikan sektor ekonomi kreatif sebagai pilihan terbaik.

Cara TapTalk.io Mendukung Ekonomi Kreatif

Dalam menjalankan bisnis ekonomi kreatif, pelaku ekonomi juga membutuhkan platform chatting untuk mempermudah komunikasi dengan pelanggan.

Customer umumnya lebih suka menggunakan chat untuk menghindari telepon atau balasan yang lama dengan email. 

Pemilik bisnis ekonomi kreatif dapat menugaskan perwakilan customer support melalui software chatting sehingga pelanggan dapat mengajukan pertanyaan dan mengobrol dengan agent selama jam operasional tertentu.

Dengan TapTalk.io, Anda bisa membuat platform chatting sendiri untuk bisnis Anda. Dengan interface yang dapat disesuaikan, Anda dapat menyampaikan karakteristik brand Anda kepada pelanggan.

Tidak hanya itu, TapTalk.io juga bisa menyiapkan social commerce untuk bisnis Anda. Ini memberi pelanggan Anda pengalaman berbelanja yang ideal dan dipersonalisasi dengan manajemen yang mudah.

Tertarik dengan produk lainnya yang dimiliki TapTalk.io? Anda dapat menghubungi agent kami untuk informasi lebih lanjut atau mencoba produk kami secara langsung.

Bisnis besar dan kecil menghadapi penurunan penjualan dan keuntungan selama resesi ekonomi. Sementara resesi dapat memiliki efek yang berbeda untuk bisnis yang berbeda, beberapa kesulitan dapat diprediksi berdasarkan jenis dan ukuran bisnisnya.

Memahami bagaimana penurunan ekonomi dapat memengaruhi usaha Anda dapat membantu memastikannya tidak menjadi salah satu korban dari ancaman resesi.

5 Dampak Resesi Ekonomi bagi Bisnis dan Tips Menghadapinya

Key Takeaways

Apa itu Resesi?

Menurut The National Bureau of Economic Research resesi adalah penurunan signifikan dalam aktivitas perekonomian yang tersebar di seluruh sektor ekonomi, yang berlangsung lebih dari beberapa bulan.

Resesi adalah periode waktu di mana aktivitas ekonomi menurun secara signifikan. Ini mengurangi Produk Domestik Bruto (PDB), lapangan kerja, produksi industri, hingga pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal.

Sektor yang Paling Terdampak Resesi Ekonomi

Menurut proyeksi para ekonom top global, beberapa faktor ekonomi, seperti inflasi yang tinggi dan pengetatan kebijakan moneter, akan menjerumuskan ekonomi global ke dalam kondisi resesi pada kuartal kedua 2023.

Berikut beberapa sektor yang paling terpengaruh oleh resesi.

1. Retail

Sektor ritel adalah salah satu sektor tenaga kerja terbesar di negara. Ketika mengalami resesi ekonomi, perdagangan ritel paling terpukul begitu pembeli individu tersebut mulai kehilangan pekerjaan sehingga daya beli masyarakat juga menurun.

Ketika masalah ini muncul, masuk akal bagi kebanyakan orang untuk memotong pengeluaran yang tidak penting seperti pakaian mahal dan perlengkapan kecantikan.

2. Restoran dan Bar

Sektor jasa makanan cukup sering terpukul selama kemerosotan ekonomi. Pada masa pandemi COVID-19, banyak restoran gulung tikar. Yang lainnya terpaksa memotong biaya tenaga kerja mereka dengan merumahkan pekerja. 

Ribuan karyawan restoran menjadi pengagguran—walaupun banyak yang mendapatkan kembali pekerjaan di dalam industri karena proses pemulihan ekonomi.

3. Akomodasi dan Perhotelan

Sayangnya, karantina dan pembatasan perjalanan selama pandemi COVID-19 berdampak signifikan terhadap sektor rekreasi dan perhotelan. Hotel dan perusahaan persewaan mobil mengalami penurunan pendapatan yang sangat besar.

4. Sektor Rentan Resesi Lainnya

Ritel, restoran, dan hotel bukan satu-satunya bisnis yang sering dirugikan selama resesi. Otomotif, minyak dan gas, olahraga, real estat, dan banyak lainnya mengalami penurunan tajam pada saat-saat seperti ini. 

Dampak Resesi Ekonomi pada Bisnis

Meskipun resesi biasanya tidak berlangsung lebih lama dari beberapa kuartal keuangan, efek lanjutannya dapat berlangsung lebih lama. Berikut adalah beberapa contoh bagaimana resesi ekonomi dapat memengaruhi bisnis Anda:

1. Keuntungan Berkurang

Ketika pertumbuhan ekonomi terhenti, konsumen dan pesaing menjadi waspada dalam hal pembelanjaan. Ini berarti bisnis Anda mungkin merasa lebih sulit untuk menghasilkan penjualan seperti biasanya, dan Anda harus memangkas biaya sesuai dengan itu. 

Bisnis cenderung tidak berinvestasi dalam produk baru dan biaya overhead dipotong untuk memperhitungkan pengurangan keuntungan.

2. Krisis Kredit

Bukan hanya bisnis dan konsumen yang menjadi lebih berhati-hati dengan pengeluaran mereka. Pemberi pinjaman juga memperketat keuangan mereka, yang mempersulit bisnis untuk mengakses jalur kredit biasa. 

Suku bunga mungkin meningkat dan persyaratan pinjaman lebih sulit.

3. Pengurangan Cash Flow

Vendor dan pelanggan sama-sama merasa lebih sulit untuk melakukan pembayaran tepat waktu selama resesi ekonomi global. Bisnis mungkin perlu menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengejar tagihan, menunda pembayaran mereka sendiri ke pemasok. 

Situasinya bisa menjadi sulit, terutama bagi mereka yang menjual secara business to business (B2B). Jika salah satu pelanggan Anda bangkrut, tagihan mereka mungkin tidak terbayar.

4. Penurunan Harga Saham dan Dividen

Pengurangan cash flow dan keuntungan akhirnya masuk ke laporan keuangan resmi bisnis Anda, termasuk laporan pendapatan triwulanan. Pada titik ini, dividen mungkin menurun atau bahkan hilang. Pemegang saham bahkan mungkin meminta kepemimpinan baru saat harga saham turun.

5. Penurunan Kualitas Produk

Salah satu efek tidak langsung dari resesi ekonomi adalah penurunan kualitas. Saat manufaktur melambat dan tagihan tidak terbayar, perusahaan mencari cara baru untuk memotong biaya dan meningkatkan keuntungan. 

Ini dapat menyebabkan penurunan sementara dalam layanan atau kualitas produk ketika Anda tidak mampu mematuhi standar Anda yang biasa.

Tips Bersiap Menghadapi Resesi Ekonomi

Sementara berbagai negara dan industri menghadapi resesi ekonomi pada waktu yang berbeda, akibat resesi yang berdampak pada bisnis Anda dan pelanggan Anda selalu ada.

Tanpa persiapan yang memadai, Anda mungkin menemukan bisnis Anda dalam keadaan tertekan. Berikut adalah 5 tips untuk membantu Anda bersiap menghadapi resesi.

1. Amankan Keuangan Sebelum Resesi

Sepanjang kondisi resesi ekonomi, usaha kecil mungkin membutuhkan bantuan keuangan. Namun, jangan menganggap ini sebagai tanda kegagalan. Daripada itu, cobalah untuk menjadi yang terdepan dengan mengamankan pembiayaan sebelum Anda benar-benar membutuhkannya. 

Kemungkinan besar Anda akan disetujui untuk jalur kredit bisnis saat keuntungan perusahaan Anda berjalan dengan baik, jadi lakukan apa yang Anda bisa untuk memenuhi syarat. 

Jika Anda request bantuan keuangan di tengah resesi ekonomi, akan lebih sulit untuk memenuhi syarat sehingga ini merupakan tindakan yang layak dilakukan sebelumnya.

2. Lindungi Arus Kas Anda

Karena 82% bisnis gagal karena salah urus cash flow, ini adalah salah satu aspek terpenting untuk bertahan dari resesi ekonomi. 

Manajemen cash flow yang kuat mencakup tindak lanjut atas tagihan utang yang jatuh tempo dari klien dan menciptakan dana tabungan darurat. Cobalah untuk menyimpan setara dengan pengeluaran tiga hingga enam bulan dalam dana darurat tunai.

Cara lain untuk melindungi arus kas Anda adalah dengan mengelola piutang Anda. Anda harus memiliki kontrak hukum terkait biaya keterlambatan untuk mengurangi risiko saldo utang tidak terbayar. 

Anda mungkin juga perlu mempertimbangkan mengumpulkan uang muka untuk pekerjaan bergaji tinggi untuk mengurangi risiko tidak dibayar.

3. Kurangi Pengeluaran yang Tidak Perlu

Salah satu cara terbaik untuk mempersiapkan bisnis Anda menghadapi resesi ekonomi adalah dengan hati-hati memeriksa pengeluaran Anda. Cari area di mana pengeluaran bisnis dapat dikurangi dan coba lakukan ini sedini mungkin. 

Semakin lama bisnis Anda beroperasi dengan efisiensi yang meningkat, semakin banyak uang yang akan Anda hemat dan semakin siap Anda jika terjadi resesi ekonomi yang berkepanjangan. 

4. Pertahankan Komunikasi yang Kuat

Selama kondisi resesi ekonomi, berkomunikasi dengan percaya diri sama pentingnya dengan sebelumnya. 

Karyawan mungkin bertanya-tanya tentang stabilitas perusahaan, keamanan pekerjaan mereka, atau bagaimana operasi sehari-hari dapat berubah. Selalu pertahankan komunikasi yang kuat, terutama saat mempersiapkan resesi ekonomi nasional. 

Tanpa informasi yang jujur dan akurat, karyawan mungkin mulai membuat asumsi dan banyak di antaranya mungkin salah. Hal ini dapat menyebabkan rasa takut dan pergantian prematur karena karyawan mencari pilihan lain untuk mendapatkan kepastian yang mereka butuhkan. 

5. Jangan Pernah Berhenti Melakukan Marketing

Anda mungkin menebak salah satu cara untuk menghemat pengeluaran adalah dengan mengurangi anggaran pemasaran Anda. Namun, coba pikirkan: “Bagaimana pelanggan baru akan mengetahui tentang perusahaan dan layanan Anda jika Anda berhenti beriklan?” 

Melanjutkan strategi marketing Anda melalui masa-masa sulit memproyeksikan perusahaan Anda sebagai pemimpin sejati, mengajari pelanggan Anda saat ini bahwa mereka berada di tangan yang tepat, dan memberikan kepercayaan kepada perusahaan baru untuk berbisnis dengan Anda. 

6. Buat Keputusan Berdasarkan Data

Ketika menghadapi masa resesi ekonomi, penting bagi Anda untuk membuat keputusan yang tepat secara strategis. Ketika uang tunai terbatas, kesalahan langkah sekecil apa pun bisa berarti perbedaan antara kesuksesan dan kegagalan. 

Sekalipun naluri Anda sebagai pemilik bisnis bagus, Anda perlu berkonsultasi dengan data Anda, melihat tren keuangan perusahaan Anda dan mengevaluasi prakiraan sebelum Anda membuat perubahan apa pun dalam bisnis Anda.

Siap Menghadapi Resesi dengan TapTalk.io

Siap Menghadapi Resesi dengan TapTalk.io

Resesi bersifat siklus dan umumnya berefek negatif pada banyak bisnis. Memahami potensi dampak resesi dapat membantu para pemimpin bisnis mempersiapkan diri dengan lebih baik dan menerapkan langkah-langkah untuk meminimalkan konsekuensi pada saat resesi datang lagi.

Anda dapat menghadapi resesi dengan lebih mudah jika bisa membuat keputusan berdasarkan data.

OneTalk by TapTalk.io merupakan layanan omnichannel yang memungkinkan Anda mendapatkan business insight, meningkatkan sales, mendukung strategi marketing Anda, serta meningkatkan customer satisfaction.

OneTalk juga memungkinkan Anda untuk mengetahui kumpulan informasi yang berhubungan dengan pelanggan dan bisnis, mendapatkan wawasan untuk intervensi kasus di masa mendatang, dengan mudah mengenali dan menindaklanjuti masalah yang paling sering dihadapi pelanggan, dan menghasilkan ide bisnis baru.

Dengan memberikan pengalaman layanan pelanggan yang luar biasa, Anda dapat meningkatkan peluang untuk direkomendasikan oleh pelanggan yang puas.

Layanan pelanggan yang hebat juga akan meningkatkan bisnis secara keseluruhan. Dengan memastikan mereka selalu puas, orang akan selalu senang menjadi pelanggan Anda.

Selanjutnya, Anda dapat membuat keputusan yang lebih baik dengan fitur-fitur OneTalk. 

Dengan OneTalk, Anda tidak perlu khawatir dalam menghadapi resesi nanti! Anda juga dapat menghubungi agent kami bila memiliki pertanyaan lebih lanjut.

Meningkatnya inflasi, kenaikan suku bunga, stagflasi, volatilitas pasar saham, Anda mungkin sering mendengar istilah-istilah ini. Kini, ada kata resesi juga terus dibicarakan oleh semua orang. 

Apa itu resesi? Dan bagaimana Anda dapat mempersiapkan diri dalam menghadapinya? Artikel ini akan menjawab setiap pertanyaan ini dan banyak lagi. Pada akhirnya, Anda akan tahu apa yang akan terjadi dan bagaimana bersiap menghadapi resesi ekonomi.

Resesi Adalah: Pengertian, Penyebab, dan Cara Menghadapinya

Key Takeaways

Apa itu Resesi?

Pada situasi yang normal, ekonomi suatu negara biasanya akan tumbuh. Pendapatan masyarakat cenderung naik karena nilai barang dan jasa yang diproduksi negara, Produk Domestik Bruto (PDB), meningkat.

Namun, terkadang tingkat PDB turun, dan itu pertanda kondisi ekonomi sedang buruk.

Resesi biasanya didefinisikan sebagai ketika PDB turun selama dua periode tiga bulan atau kuartal berturut-turut.

Jadi, resesi adalah penurunan signifikan dalam aktivitas ekonomi yang berlangsung lebih dari beberapa bulan. 

Indikator Resesi

Resesi dapat ditandai dengan penurunan pada lima indikator ekonomi berikut ini:

1. Produk Domestik Bruto (PDB)

PDB menunjukkan nilai total yang dihasilkan oleh perekonomian (melalui produksi barang dan jasa) dalam jangka waktu tertentu, disesuaikan dengan inflasi. PDB negatif menunjukkan penurunan tajam dalam produktivitas.

2. Penghasilan 

Pendapatan dihitung dengan mengukur pendapatan pribadi, menyesuaikannya dengan inflasi, dan dipotong dengan jaminan-jaminan sosial seperti pembayaran kesejahteraan. Penurunan pendapatan dapat mengurangi daya beli masyarakat.

3. Manufaktur

Pekerjaan manufaktur umumnya dianggap sebagai salah satu tanda pertama bahwa resesi mungkin akan dimulai. Ini karena pabrikan menerima pesanan besar beberapa bulan sebelumnya. Jika pesanan itu mulai menurun dari waktu ke waktu, begitu pula pekerjaan di pabrik. 

Ketika produsen berhenti mempekerjakan, sektor ekonomi lainnya juga cenderung melambat.

4. Grosir/Eceran

Penjualan grosir dan eceran, disesuaikan dengan inflasi, juga diukur untuk mengukur kinerja pasar barang.

5. Pekerjaan

Angka pengangguran yang tinggi merupakan indikator lagging. Ini biasanya menunjukkan poros ekonomi berada ke tahap resesi daripada memprediksi resesi di masa depan. 

Apa Penyebab Resesi Ekonomi?

Ada lebih dari satu penyebab resesi ekonomi bisa terjadi. Mulai dari guncangan ekonomi yang tiba-tiba hingga kejatuhan dari inflasi yang tidak terkendali. Fenomena ini adalah beberapa penyebab utama resesi.

1. Guncangan ekonomi yang mendadak

Guncangan ekonomi adalah masalah yang menciptakan kerusakan finansial yang serius. Pada 1970-an, OPEC menghentikan pasokan minyak ke Amerika Serikat tanpa peringatan dan ini menyebabkan resesi.

Pandemi Covid-19 yang menutup ekonomi di seluruh dunia, adalah contoh terbaru dari guncangan ekonomi yang tiba-tiba.

2. Utang yang berlebihan

Ketika individu atau bisnis mengambil terlalu banyak utang, biaya pembayaran utang dapat tumbuh ke titik di mana mereka tidak dapat membayar tagihanya.

3. Gelembung aset (asset bubble)

Ketika keputusan investasi didorong oleh emosi, hasil ekonomi yang buruk kemungkinan besar akan terjadi. Investor bisa menjadi terlalu optimis selama ekonomi yang kuat. 

Mantan Ketua Federal Reserve Alan Greenspan menyebut kecenderungan ini sebagai "kegembiraan irasional," dalam menggambarkan keuntungan besar di pasar saham pada akhir 1990-an. 

Kegembiraan irasional menggelembungkan pasar saham atau gelembung real estate—dan ketika gelembung itu meletus, penjualan panik dapat menghancurkan pasar dan menyebabkan resesi.

4. Terlalu banyak inflasi

Inflasi adalah tren kenaikan harga yang stabil dari waktu ke waktu. Inflasi bukanlah hal yang buruk. Namun, jika terjadi berlebihan, ini menunjukkan fenomena yang berbahaya. 

Bank sentral akan mengendalikan inflasi dengan menaikkan suku bunga dan bunga yang lebih tinggi menekan aktivitas ekonomi. Salah satu contoh inflasi yang tidak terkendali adalah masalah yang terus berlanjut di Amerika Serikat pada tahun 1970-an. Untuk memutus siklus, Federal Reserve dengan cepat menaikkan suku bunga, yang menyebabkan resesi.

5. Terlalu banyak deflasi

Sementara inflasi yang tak terkendali dapat menciptakan resesi, deflasi juga bisa menyebabkan hal yang lebih buruk. 

Deflasi adalah ketika harga menurun dari waktu ke waktu, yang menyebabkan upah berkontraksi, yang selanjutnya menekan harga. Ketika lingkaran umpan balik deflasi menjadi tidak terkendali, orang dan bisnis akan berhenti berbelanja, inilah yang merusak ekonomi. 

6. Perubahan teknologi

Penemuan baru dapat meningkatkan produktivitas dan membantu ekonomi dalam jangka panjang, tetapi ada periode penyesuaian jangka pendek untuk terobosan teknologi. 

Pada abad ke-19, terjadi gelombang peningkatan teknologi. Revolusi Industri membuat seluruh profesi yang menjadi juno, memicu resesi dan masa-masa sulit. Saat ini, beberapa ekonom khawatir AI (artificial intelligence) dan robot dapat menyebabkan resesi dengan menghilangkan lapangan pekerjaan.

Baca juga: Apa Itu ChatGPT, Chatbot Buatan OpenAI yang Ramai Digunakan

Dampak Resesi Ekonomi Terhadap Anda

Selama periode resesi, aktivitas produksi dan komersial akan melambat. Berikut adalah beberapa dampak resesi yang bisa terjadi pada Anda:

Apa yang Dapat Dilakukan untuk Menghadapi Resesi?

Apa yang Dapat Dilakukan untuk Menghadapi Resesi?

Ada banyak cara yang dapat Anda lakukan untuk bersiap menghadapi resesi. Persiapan resesi yang baik dapat menjaga keamanan keuangan Anda sampai resesi surut dan memungkinkan Anda untuk mempertahankan investasi, menjaga rekening tabungan tetap utuh, serta memberikan ketenangan pada keluarga Anda.

Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menghadapi resesi.

1. Lunasi utang dan hindari utang baru

Prioritas Anda adalah menyingkirkan sebanyak mungkin utang atas nama Anda. Semakin lama Anda membiarkannya utang berkeliaran, semakin buruk kredit Anda dan semakin banyak biaya bunga yang akan Anda bayarkan dari waktu ke waktu.

Saat Anda memasukkan lebih banyak uang untuk melunasi utang Anda, prioritaskan utang berbunga tinggi, seperti kartu kredit dan pinjaman dengan tingkat bunga tinggi. Ketika Anda menyingkirkan utang sebanyak mungkin, Anda mempersiapkan diri untuk kesuksesan finansial selama kondisi ekonomi yang berpotensi bergejolak di masa depan.

Hindari mengambil pinjaman yang tidak perlu atau membuka rekening kredit baru selama jangka waktu ini. Jika Anda menghindari utang lebih lanjut, Anda akan memiliki lebih banyak uang untuk disimpan pada tabungan atau belanja kebutuhan.

2. Teruslah menabung secara agresif

Anda harus terus menabung secara agresif atau bahkan menabung lebih banyak dari sebelumnya.

Anda mungkin tidak mendapatkan promosi atau kenaikan gaji selama resesi. Lebih buruk lagi, pekerjaan Anda bisa berisiko jika Anda baru saja bergabung dengan perusahaan atau berada di awal karir profesional Anda.

Dalam kasus ini, aliran pendapatan Anda bisa tiba-tiba mengering. Jika Anda menabung secara agresif sebelum itu terjadi, Anda akan berada pada posisi yang baik untuk bangkit kembali dan menghadapi badai ekonomi ini sampai langit cerah kembali.

Cobalah untuk menabung seagresif mungkin dan masukkan uang itu ke dalam rekening tabungan yang aman. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan bunga dari tabungan tersebut dan menghindari pengeluaran uang secara tidak sengaja.

3. Jangan sia-siakan pekerjaan Anda

Selama perlambatan ekonomi, bahkan perusahaan besar pun dapat mengalami tekanan keuangan, membuat mereka mencari pemotongan biaya. Sebagian besar langkah yang mereka lakukan adalah PHK.

Pengalaman di industri teknologi pada tahun 2022 mengingatkan betapa rapuhnya lapangan kerja dalam menghadapi penurunan ekonomi. Dengan ancaman resesi yang menjulang, perusahaan teknologi besar melakukan pengurangan tenaga kerja secara drastis. Pada November 2022, perusahaan induk Facebook Meta Platforms Inc. telah memecat 11.000 karyawan, sementara Amazon.com Inc. mengumumkan akan memangkas 10.000 pekerjaan, menandai PHK terbesar dalam sejarah kedua perusahaan.

Karena pekerjaan menjadi sangat rentan selama resesi, bijaksanalah untuk berpikir dengan hati-hati sebelum meninggalkan pekerjaan ketika ekonomi berada dalam masa sulit. 

4. Perhatikan prioritas pembelian

Mulailah dengan memikirkan tentang apa yang Anda butuhkan vs. apa yang Anda inginkan. 

Seperti liburan luxurious, mobil baru, atau makan di restoran (bahkan kopi dari cafe favorit Anda). Tinjau anggaran Anda dan putuskan barang mana yang dapat Anda hilangkan atau tunda. 

Ini bisa menghemat jutaan uang per tahun. Belajar bertahan dengan lebih sederhana adalah kunci untuk bertahan hidup selama resesi.

5. Jangan panik

Jangan panik jika dan ketika resesi terjadi. Bertentangan dengan apa yang diyakini beberapa orang, resesi adalah bagian standar dari siklus ekonomi yang melekat dalam kapitalisme.

Sederhananya, resesi adalah penurunan aktivitas ekonomi yang tak terelakkan yang akhirnya memudar. Begitu orang berhenti panik tentang dampak resesi, aktivitas ekonomi akan kembali normal, dan bisnis akan mulai berkembang pesat lagi.

Tidak panik itu penting, jadi Anda tetap berbelanja sewajarnya dan menabung. Ini merupakan tindakan penting untuk melakukan bagian Anda dalam langkah mencegah ekonomi semakin buruk.

Akhir Kata

Resesi mungkin menyebabkan ketidaknyamanan secara finansial, tetapi Anda bisa mengambil langkah yang tepat sebelum resesi terjadi. Persiapan dan kesabaran yang tepat akan sangat membantu untuk menopang dan melindungi keuangan Anda selama resesi yang akan datang sampai pasar kembali naik atau normal.

Kunjungi website Taptalk.io untuk mengetahui artikel lainnya tentang bisnis.

Etika bisnis mempelajari kebijakan dan praktik bisnis yang sesuai mengenai subjek yang berpotensi kontroversial, termasuk corporate governance, insider trading, penyuapan, diskriminasi, tanggung jawab sosial perusahaan, tanggung jawab fidusia, dan banyak lagi. 

Ingin mengetahui lebih dalam mengenai etika bisnis? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Semua Tentang Etika Bisnis: Pengertian, Jenis, dan Contoh

Key Takeaways:

Apa Itu Etika Bisnis?

Hukum seringkali memandu etika bisnis, tetapi di lain waktu etika bisnis memberikan pedoman dasar yang dapat diikuti oleh bisnis untuk mendapatkan persetujuan publik.

Etika bisnis memastikan bahwa pelanggan dan jenis pelaku pasar lainnya memiliki tingkat kepercayaan fundamental tertentu terhadap perusahaan. Misalnya, seorang manajer portofolio harus memperlakukan portofolio anggota keluarga dan investor individu kecil dengan rasa hormat yang sama seperti pelanggan mereka yang lebih kaya. Metode-metode ini menjamin bahwa masyarakat umum diperlakukan secara adil.

Bisnis menjadi semakin sadar akan budaya berbasis konsumen yang sedang naik daun dan mengungkapkan kekhawatiran tentang lingkungan, masalah sosial, dan tanggung jawab perusahaan pada tahun 1960-an, saat ide etika bisnis pertama kali muncul. Era ini ditandai dengan meningkatnya perhatian pada "masalah sosial".

Konsep etika bisnis telah berubah sejak saat itu. Di luar hanya aturan moral tentang benar dan salah, etika bisnis berupaya menyeimbangkan apa yang harus dilakukan perusahaan secara sah dengan menjaga keunggulan kompetitif dibandingkan organisasi lain. Bisnis menunjukkan etika bisnis dalam berbagai cara.

Baca juga: Pengertian Analisis SWOT dan Contoh Penggunaannya

Prinsip Etika Bisnis

Sangat penting untuk memahami prinsip-prinsip dasar yang mendorong perilaku etis yang diinginkan dan bagaimana kurangnya prinsip-prinsip moral ini berkontribusi pada kejatuhan banyak orang yang cerdas dan berbakat serta bisnis yang mereka wakili.

Secara umum ada 12 prinsip etika berbisnis:

1. Kejujuran

Kebenaran dalam segala hal adalah kunci untuk mengembangkan lingkungan etis. Kebenaran parsial, kelalaian, dan kurang atau melebih-lebihkan tidak membantu bisnis meningkatkan kinerjanya. Kabar buruk harus dikomunikasikan dan diterima dengan cara yang sama seperti kabar baik sehingga solusi dapat dikembangkan.

2. Menghormati hukum

Kepemimpinan yang etis harus mencakup menegakkan semua peraturan daerah dan Undang-Undang.

3. Akuntabilitas

Menganggap diri Anda dan orang lain bertanggung jawab atas tindakan mereka. Komitmen untuk mengikuti praktik etika dan memastikan orang lain mengikuti pedoman etika.

4. Integritas

Menggabungkan prinsip-prinsip lain—kejujuran, kepercayaan, dan akuntabilitas. Seseorang dengan integritas secara konsisten melakukan hal yang benar dan berusaha mempertahankan standar yang lebih tinggi.

5. Transparansi

Pemangku kepentingan adalah orang-orang yang berkepentingan dengan bisnis, seperti pemegang saham, karyawan, komunitas tempat perusahaan beroperasi, dan anggota keluarga karyawan. Tanpa membocorkan rahasia dagang, perusahaan harus memastikan informasi tentang keuangan mereka, perubahan harga, praktik perekrutan dan pemecatan, upah dan gaji, serta promosi tersedia bagi mereka yang tertarik dengan kesuksesan bisnis.

6. Menghormati orang lain

Untuk mendorong perilaku etis dan lingkungan di tempat kerja, menghormati orang lain merupakan komponen penting. Setiap orang berhak mendapatkan martabat, privasi, kesetaraan, kesempatan, kasih sayang, dan empati.

7. Tanggung jawab

Promosikan kepemilikan dalam organisasi, izinkan karyawan untuk bertanggung jawab atas pekerjaan mereka, dan bertanggung jawab atas pekerjaan Anda.

8. Empati

Karyawan, komunitas di sekitar bisnis, mitra bisnis, dan pelanggan semuanya harus diperlakukan dengan perhatian terhadap kesejahteraan mereka.

9. Loyalitas

Kepemimpinan harus menunjukkan kerahasiaan dan komitmen kepada karyawan mereka dan perusahaan. Menginspirasi loyalitas pada karyawan dan manajemen memastikan bahwa mereka berkomitmen pada praktik terbaik.

10. Keadilan

Setiap orang harus memiliki kesempatan yang sama dan diperlakukan sama. Jika suatu praktik atau perilaku akan membuat Anda merasa tidak nyaman atau menempatkan keuntungan pribadi atau perusahaan di atas kesetaraan, kesopanan umum, dan rasa hormat, itu mungkin tidak adil.

11. Kepedulian lingkungan

Di dunia di mana sumber daya terbatas, ekosistem telah dirusak oleh praktik bisnis masa lalu, dan iklim berubah, sangat penting untuk menyadari dan peduli tentang dampak lingkungan yang dimiliki bisnis. Semua karyawan harus didorong untuk menemukan dan melaporkan solusi untuk praktik yang dapat menambah kerugian yang telah dilakukan.

12. Kepemimpinan

Upaya sadar untuk mengadopsi, mengintegrasikan, dan meniru 11 prinsip lainnya untuk memandu keputusan dan perilaku dalam semua aspek kehidupan profesional dan pribadi.

Baca juga: Segmen Pasar: Definisi, Jenis, dan Manfaatnya Bagi Bisnis

Mengapa etika bisnis penting?

Ada beberapa alasan mengapa etika bisnis sangat penting untuk menjadi sukses di dunia bisnis masa kini. Yang paling penting, program etika yang ditetapkan menetapkan kode etik yang memandu perilaku karyawan, mulai dari eksekutif hingga manajer menengah, karyawan baru, dan karyawan paling junior. 

Ketika semua karyawan membuat keputusan etis, perusahaan akan menciptakan reputasi yang baik untuk perilaku etis. Reputasi perusahaan kemudian akan tumbuh, dan Anda pasti akan merasakan manfaat dari moralitas perusahaan yang terjaga. 

Etika bisnis dapat memberikan:

Jika digabungkan, semua faktor ini mempengaruhi keuntungan bisnis. Mereka yang gagal menetapkan dan menegakkan standar etika pada akhirnya akan bersandingan dengan banyak bisnis lainnya.

Jenis Etika Bisnis

Etika bisnis memiliki banyak teori dan banyak jenis. Beberapa jenis yang umum digunakan adalah praktik Corporate Social Responsibility / tanggung jawab sosial perusahaan, transparansi dan kepercayaan, keadilan, dan praktik teknologi.

Jenis Etika Bisnis

1. Corporate Social Responsibility / Tanggung jawab sosial perusahaan

CSR (Corporate Social Responsibility) adalah sebuah konsep yang menggambarkan dampak dari pemenuhan kebutuhan para pemangku kepentingan dan pada saat yang sama menangani dampak kebutuhan tersebut terhadap karyawan, lingkungan, masyarakat dan komunitas di mana Anda beroperasi. 

Keuangan dan laba memang penting, tentu saja, tetapi mereka harus menjadi nomor dua bagi kesejahteraan masyarakat, pelanggan, dan karyawan. Karena penelitian menunjukkan bahwa tata kelola perusahaan dan praktik etika meningkatkan kinerja keuangan.

2. Transparansi dan kepercayaan

Sangat penting bagi perusahaan untuk memastikan bahwa mereka melaporkan kinerja keuangan mereka secara transparan. Hal ini berlaku tidak hanya untuk laporan keuangan yang diwajibkan tetapi semua laporan secara umum. Misalnya, banyak perusahaan menerbitkan laporan tahunan kepada pemegang saham mereka.

Sebagian besar laporan ini tidak hanya menjelaskan laporan kepada regulator, tetapi juga menjelaskan bagaimana dan mengapa keputusan dibuat, jika tujuan tercapai, dan faktor apa yang mempengaruhi kinerja. CEO menulis ringkasan kinerja tahunan perusahaan dan memberikan prakiraannya.

Siaran pers adalah cara lain agar perusahaan bisa transparan. Peristiwa penting harus diposting ke investor dan klien, terlepas dari apakah itu berita baik atau buruk.

3. Praktik teknologi dan etika

Meningkatnya penggunaan teknologi dalam segala bentuknya dalam operasi bisnis secara inheren datang dengan kebutuhan perusahaan untuk memastikan bahwa teknologi dan informasi yang dikumpulkannya digunakan secara etis. Selain itu, Anda harus memastikan bahwa teknologinya seaman mungkin, terutama karena banyak perusahaan menyimpan informasi pelanggan dan mengumpulkan data yang dapat digunakan oleh mereka yang berniat jahat.

4. Keadilan

Tempat kerja harus inklusif, beragam, dan adil bagi semua karyawan, terlepas dari ras, agama, kepercayaan, usia, atau identitas. Lingkungan kerja yang adil adalah tempat setiap orang dapat tumbuh, dipromosikan, dan menjadi sukses dengan caranya sendiri.

Baca juga: Ini Dia 6 Alasan Penting untuk Melakukan Quality Assurance

Contoh Implementasi Etika Bisnis

Ada banyak cara di mana perusahaan mengekspresikan etika mereka. Umumnya, perusahaan akan memiliki dokumen kode etik yang menginformasikan karyawan tentang tanggung jawab etis mereka. Perusahaan juga dapat menerbitkan pernyataan nilai yang mengumumkan standar etika yang mereka patuhi. Di bawah ini adalah beberapa contoh cara perusahaan dapat mempraktikkan etikanya.

1. Perlindungan data

Perusahaan sering mengumpulkan informasi tentang pelanggan mereka. Mungkin saja hanya berupa alamat email, tetapi mungkin juga berupa alamat fisik, atau informasi kesehatan atau keuangan mereka, tergantung pada sifat bisnisnya. Perusahaan yang mengumpulkan data pelanggan biasanya berjanji untuk mengamankan informasi tersebut dan tidak membagikannya tanpa izin pelanggan. Hal yang sama berlaku untuk informasi karyawan. Etika bisnis biasanya melindungi catatan personel karyawan dan mengizinkan akses hanya kepada mereka yang benar-benar perlu mengetahuinya.

2. Tentukan prioritas pelanggan

Salah satu cara bisnis menunjukkan rasa hormat kepada pelanggannya adalah dengan memprioritaskan kebutuhan pelanggan, bahkan dengan mengorbankan bisnis. Misalnya, jika pelanggan membeli barang atau jasa yang ternyata tidak memuaskan, perusahaan akan melakukan apapun untuk memberi kompensasi kepada pelanggan. Jika produk rusak, perusahaan akan menawarkan penggantian atau pengembalian uang. Jika pelanggan mengalami pelayanan yang buruk, perusahaan biasanya akan meminta maaf dan menawarkan diskon atau bentuk kompensasi lainnya.

3. Keanekaragaman di tempat kerja

Pekerjaan dapat mengungkapkan keadilan dengan sangat mementingkan memiliki tempat kerja yang beragam. Mencapai tempat kerja yang beragam berarti menggunakan praktik ketenagakerjaan yang memberikan kesempatan yang sama bagi orang-orang dari kelompok ras, seksual, dan sosial yang berbeda. Hal ini dapat menambah waktu dan upaya untuk proses perekrutan, tetapi itu sepadan. Mempekerjakan sekelompok orang yang beragam memberi perusahaan keuntungan dari perspektif yang berbeda. Hal ini juga menunjukkan bahwa perusahaan serius tentang kesetaraan dan memperlakukan semua orang dengan hormat.

4. Transparansi perusahaan

Bisnis yang mempraktikkan transparansi akan terlihat dalam komunikasinya baik dengan karyawan maupun klien atau pelanggan. Bahasa yang digunakan tidak ambigu, sehingga tidak ada keraguan tentang kebijakan atau prioritas yang memandu keputusan bisnis. Komunikasi perusahaan yang transparan juga akan jujur. Setiap orang yang bekerja untuk atau berurusan dengan perusahaan harus dapat mempercayai apa yang Anda katakan.

5. Komunikasi dengan masyarakat

Perusahaan sering merasa kewajiban moral untuk memberikan kembali kepada masyarakat di mana mereka melakukan bisnis. Hal ini dapat berupa program sukarela di mana karyawan didorong untuk menyumbangkan waktu mereka, bahkan mungkin dengan biaya perusahaan. 

Program-program ini mungkin termasuk melayani di dapur umum, membantu perbaikan rumah, pertolongan bencana alam, atau mengajar keterampilan di pusat komunitas setempat. Program-program ini tidak hanya membantu mereka yang membutuhkan, tetapi juga membangun rasa hormat dan kepercayaan dalam komunitas.

6. Kesadaran lingkungan

Banyak perusahaan menganggap serius masalah lingkungan, apakah dengan mereka mengurangi limbah atau membersihkan tanah, air, dan udara. Ada banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk hal ini seperti mengurangi perjalanan udara dan menggunakan teknologi telekonferensi sebanyak mungkin. Perusahaan juga dapat mendorong daur ulang di kantor mereka dengan menyediakan wadah pengumpulan limbah yang dapat didaur ulang dan mengatur agar wadah tersebut dikosongkan secara teratur.

7. Kompensasi karyawan

Perusahaan yang berkomitmen pada prinsip keadilan dan rasa hormat akan membayar karyawannya dengan upah yang adil untuk pekerjaan yang mereka lakukan berdasarkan pengalaman, pendidikan, dan sifat pekerjaan. Mereka juga akan meninjau dan menyesuaikan kompensasi karyawan secara teratur untuk memastikan bahwa hal itu terus menjadi representasi yang adil dari posisi dan pengalaman karyawan. 

Perusahaan sering menghargai kinerja yang luar biasa dengan bonus karyawan. Hal ini akan menjadi insentif yang baik bagi karyawan untuk bekerja keras dan tetap bersama perusahaan. Kompensasi ini juga merupakan cara bagi perusahaan untuk mengungkapkan rasa terima kasih mereka atas upaya karyawan.

Anda juga dapat menggunakan layanan TapTalk, aplikasi pesan instan, untuk memudahkan Anda berkomunikasi dengan para customer.

TapTalk
PowerTalk
OneTalk
SendTalk
whatsappfacebooktwitterinstagramlinkedin

Reach us by phone at (021) 27939266

Business Park Kebon Jeruk blok C2-3, Jl. Meruya Ilir Raya no.88, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 11620

© 2020 - 2023 TapTalk.io (PT Tap Talk Teknologi)

tap talk logo for footer