pt tap talk teknologi blog

Siapa yang tidak mengetahui aplikasi WhatsApp? WhatsApp merupakan anak perusahaan dari Meta milik Mark Zuckerberg sejak tahun 2014. Kini WhatsApp merupakan platform media sosial penyedia layanan pesan instan yang paling banyak digunakan di dunia.

Banyak orang yang lebih memilih WhatsApp sebagai alat komunikasi utama mereka karena dikenal dengan fitur-fitur pesan instannya yang sederhana sehingga mudah untuk dioperasikan. Fitur-fitur pesan WhatsApp seperti notifikasi chat, WhatsApp grup, pengiriman foto atau video, voice call, video call, WhatsApp Business, dll telah terbukti membantu banyak orang untuk semakin terhubung dan meningkatkan kemampuan bisnis masyarakat dunia. Selain itu, WhatsApp juga memiliki fitur-fitur pendukung lainnya seperti foto profil, story, status, dll yang menjadikan masyarakat semakin aktif menggunakan WhatsApp.

Dibalik semua fitur-fitur menarik yang ditawarkan tersebut, WhatsApp juga memiliki syarat dan ketentuan yang berguna untuk mengatur penggunaan platform pesan instan tersebut. Syarat dan ketentuan yang telah dibuat pihak WhatsApp dimaksudkan untuk menjaga prinsip privasi dan keamanan bagi seluruh pengguna WhatsApp.

Kebanyakan orang langsung menyetujui pakta syarat dan ketentuan WhatsApp tanpa membacanya secara teliti. Padahal di dalam pakta tersebut berisi tentang perlindungan privasi, syarat penggunaan, dan keamanan. Hal tersebut bukanlah hal sepele yang bisa kita lewati begitu saja.

Artikel ini akan mencoba merangkum hal-hal penting yang harus Anda ketahui ketika menggunakan maupun akan menggunakan layanan pesan instan WhatsApp Messenger menjadi tiga bagian, yaitu untuk layanan WhatsApp secara garis besar, ketentuan dan kebijakan privasi WhatsApp, dan apa saja pelanggaran-pelanggaran dalam penggunaan WhatsApp beserta sanksi-sanksi nya.

Inilah Syarat dan Ketentuan WhatsApp yang Harus Anda Ketahui

Key Takeaways:

Tentang Layanan WhatsApp

1. Menghubungkan Anda dengan Orang Lain

Pihak WhatsApp sebagai penyedia layanan berkomitmen untuk selalu menyediakan dan menyempurnakan layanannya, sehingga Anda dapat berkomunikasi dengan para pengguna WhatsApp lainnya dengan lebih sempurna. Hal yang dimaksud ini mencakup komunikasi melalui pesan, panggilan suara dan video, pengiriman gambar dan video, penampilan status, dan membagikan lokasi Anda kepada orang lain.

2. Buku Kontak

Anda dapat menggunakan fitur unggah kontak dan memberikan nomor telepon di buku alamat telepon seluler.

3. Usia

Anda harus berusia minimal 13 tahun untuk mendaftar dan menggunakan layanan WhatsApp. Selain memenuhi persyaratan usia minimal untuk menggunakan layanan menurut hukum yang berlaku, jika usia Anda belum memenuhi syarat untuk memiliki kewenangan dalam menyetujui ketentuan WhatsApp di negara atau wilayah Anda, orang tua atau wali dapat menyetujui syarat dan ketentuan atas nama Anda.

4. Perangkat dan Perangkat Lunak

Pihak WhatsApp tidak menyediakan perangkat, perangkat lunak, dan koneksi data. Oleh karena itu Anda harus menyediakan hal-hal tersebut secara mandiri untuk dapat menggunakan layanan WhatsApp. Selain itu, Anda perlu mengunduh aplikasi dan memasang pembaruan layanan WhatsApp, baik secara manual maupun otomatis.

5. Biaya dan Pajak

Anda bertanggung jawab atas semua paket data operator, biaya Internet, dan biaya serta pajak lainnya yang berkaitan dengan penggunaan layanan WhatsApp.

6. Berkomunikasi dengan Bisnis

Selain selalu berusaha menyediakan dan menyempurnakan layanannya, WhatsApp juga berkomitmen untuk meningkatkan keterhubungan bisnis serta organisasi lainnya untuk berkomunikasi satu sama lain melalui pesan-pesan, transaksi, informasi jadwal pertemuan, pemberitahuan penerimaan dan pengiriman, informasi terbaru produk dan layanan, dan pemasaran.

WhatsApp menganalisis bagaimana kebiasaan Anda dalam menggunakan WhatsApp untuk meningkatkan layanannya, termasuk membantu mengembangkan bisnis yang menggunakan WhatsApp untuk mengukur efektivitas dan distribusi layanan dan pesan. Untuk melakukan hal tersebut, WhatsApp menggunakan informasi yang dimiliki dan juga bekerja sama dengan sejumlah mitra, penyedia layanan, dan perusahaan-perusahaan afiliasi untuk melakukan hal tersebut.

7. Perusahaan-Perusahaan Afiliasi

WhatsApp adalah bagian dari perusahaan-perusahaan Meta. Sebagai bagian dari perusahaan-perusahaan Meta, WhatsApp menerima informasi dari, dan berbagi informasi dengan perusahaan-perusahaan Facebook sebagaimana dijelaskan dalam Kebijakan Privasi WhatsApp, termasuk untuk menyediakan integrasi yang memungkinkan Anda menghubungkan pengalaman WhatsApp dengan Produk Perusahaan Facebook lainnya.

8. Mengaktifkan Akses ke Layanan WhatsApp

Untuk menjalankan layanan-layanan globalnya, WhatsApp menyimpan serta mendistribusikan konten dan informasi dalam pusat data dan sistem di seluruh dunia, termasuk pusat data dan sistem yang berada di luar negara tempat tinggal Anda. Infrastruktur ini mungkin dimiliki atau dijalankan oleh WhatsApp, termasuk perusahaan-perusahaan afiliasinya.

Baca juga: Cara Membuat WhatsApp Verified Hanya Dengan 5 Langkah!

Privasi dan Keamanan Data Pengguna

Sebagai penyedia layanan pesan online, WhatsApp telah menjamin keamanan dan kerahasiaan pengguna dengan membangun layanan pesan online yang berprinsip privasi dan keamanan berstandar internasional.

1. Informasi yang Pihak WhatsApp Kumpulkan

WhatsApp akan menerima atau mengumpulkan sebagian informasi untuk menjalankan, menyediakan, meningkatkan, memahami, menyesuaikan, mendukung, dan memasarkan layanannya, termasuk saat Anda memasang, mengakses, atau menggunakan WhatsApp.

WhatsApp memiliki fitur-fitur opsional yang jika digunakan, mengharuskan pihak WhatsApp mengumpulkan informasi tambahan guna menyediakan fitur tersebut. Anda akan diberitahu tentang pengumpulan tersebut. Jika Anda memilih untuk tidak memberikan informasi yang diperlukan untuk menggunakan sebuah fitur, Anda tidak akan dapat menggunakan fitur tersebut. Misalnya, Anda tidak dapat membagikan lokasi dengan kontak Anda jika Anda tidak mengizinkan pihak WhatsApp untuk mengumpulkan data lokasi dari perangkat Anda. Izin dapat dikelola melalui menu Setelan di perangkat Android atau perangkat iOS Anda.

Informasi yang Anda Sediakan

Anda harus mencantumkan nomor telepon seluler untuk membuat akun WhatsApp. Jika Anda tidak memberikan informasi tersebut, Anda tidak akan dapat membuat akun WhatsApp. Anda dapat menambahkan informasi lain ke akun Anda, seperti foto profil dan keterangan "info" Anda.

Pihak WhatsApp tidak menyimpan pesan-pesan Anda secara umum untuk menyediakan layanan. Melainkan, pesan disimpan di perangkat Anda sendiri dan tidak disimpan di server kami. Setelah pesan Anda tersampaikan, pesan Anda dihapus dari server kami. Skenario berikut menerangkan situasi di mana kami mungkin menyimpan pesan Anda saat proses pengiriman pesan:

Jika pesan tidak dapat tersampaikan dengan segera (misalnya, jika penerima sedang offline), pihak WhatsApp akan menyimpannya dalam bentuk terenkripsi di server selama hingga 30 hari sambil berusaha mengirimkannya. Jika pesan masih belum tersampaikan setelah 30 hari, maka akan dihapus dari penyimpanan server.

Saat pengguna meneruskan media dalam pesan, pihak WhatsApp akan menyimpan media tersebut untuk sementara dalam bentuk terenkripsi di server untuk membantu pengiriman penerusan tambahan yang lebih efisien.

WhatsApp menawarkan end-to-end encryption dalam layanannya. End-to-end encryption berarti bahwa pesan Anda terenkripsi untuk menjaga agar kami dan pihak ketiga tidak dapat membacanya.

Jika diizinkan oleh hukum yang berlaku, Anda dapat menggunakan fitur unggah kontak dan memberikan nomor telepon di buku alamat telepon Anda secara berkala, termasuk pengguna WhatsApp lainnya. Jika ada kontak Anda yang belum menggunakan WhatsApp, kontak tersebut tidak dapat diidentifikasi. Anda juga dapat membuat, bergabung, atau ditambahkan ke grup dan daftar siaran, dan grup serta daftar tersebut akan dikaitkan dengan informasi akun Anda.

Anda dapat menampilkan status Anda jika Anda memilih untuk menyertakannya di akun Anda.

Jika Anda menggunakan layanan pembayaran WhatsApp atau menggunakan layanan WhatsApp yang dimaksudkan untuk pembelian atau transaksi keuangan lainnya, pihak WhatsApp akan memproses informasi tambahan tentang Anda, termasuk akun pembayaran dan informasi transaksi. Informasi akun dan transaksi pembayaran mencakup informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan transaksi (misalnya, informasi tentang metode pembayaran, detail pengiriman, dan jumlah transaksi Anda).

Anda dapat mendapatkan dukungan pelanggan atau komunikasi lainnya dari pihak WhatsApp. Anda dapat memberikan informasi yang terkait dengan penggunaan WhatsApp, termasuk salinan pesan, informasi lain yang dianggap berguna, dan cara menghubungi Anda (misalnya, alamat email). Sebagai contoh, Anda dapat mengirim email kepada kami beserta informasi yang berhubungan dengan kinerja aplikasi atau masalah lainnya.

Informasi yang Dikumpulkan secara Otomatis

Pihak WhatsApp mengumpulkan informasi mengenai aktivitas Anda di layanannya, seperti informasi terkait layanan, diagnosis, dan kinerja. Informasi termasuk mengenai aktivitas Anda, seperti bagaimana Anda menggunakan WhatsApp, setelan, bagaimana Anda berinteraksi dengan orang lain, waktu, frekuensi, dan durasi aktivitas dan interaksi Anda.

Informasi tersebut juga mencakup tentang kapan Anda terdaftar menggunakan WhatsApp, fitur-fitur yang digunakan seperti berkirim pesan, last seen, online, panggilan, status, grup (termasuk nama grup, foto grup, deskripsi grup), pembayaran atau fitur-fitur bisnis.

WhatsApp akan mengumpulkan informasi spesifik mengenai perangkat dan koneksi internet saat Anda memasang, mengakses, atau menggunakan layanannya. Ini mencakup informasi seperti model perangkat keras, informasi sistem operasi, level baterai, kekuatan sinyal, versi aplikasi, informasi browser, jaringan seluler, informasi koneksi (termasuk nomor telepon, operator seluler atau ISP), bahasa dan zona waktu, alamat IP, informasi operasi perangkat, dan pengidentifikasi (termasuk pengidentifikasi unik terhadap produk perusahaan Meta yang dikaitkan dengan perangkat atau akun yang sama).

WhatsApp mengumpulkan dan menggunakan informasi lokasi yang akurat dari perangkat dengan izin Anda ketika memilih untuk menggunakan fitur terkait lokasi, dengan begitu Anda dapat membagikan lokasi dengan kontak Anda atau melihat lokasi terdekat atau lokasi yang telah dibagikan orang lain kepada Anda. Terdapat setelan tertentu yang berkaitan dengan informasi terkait lokasi yang dapat Anda temukan di setelan perangkat atau setelan dalam aplikasi, seperti berbagi lokasi. Pihak WhatsApp juga dapat menggunakan alamat IP dan informasi lainnya, seperti kode area nomor telepon, untuk memperkirakan lokasi umum Anda (misalnya, kota dan negara). Kami juga menggunakan informasi lokasi Anda untuk tujuan diagnostik dan pemecahan masalah.

Pihak WhatsApp juga menggunakan cookie untuk menjalankan dan menyediakan layanannya, termasuk pada layanan yang berbasis web.

Informasi yang Anda dan Pihak WhatsApp Bagikan

Anda membagikan informasi Anda saat menggunakan dan berkomunikasi melalui layanan WhatsApp, dan pihak WhatsApp membagikan informasi Anda untuk membantu kami menjalankan, menyediakan, meningkatkan, memahami, menyesuaikan, mendukung, dan memasarkan WhatsApp.

Anda dapat membagikan informasi Anda, seperti pesan, story, status, dan foto profil kepada semua orang maupun orang-orang tertentu yang Anda kehendaki.

Nomor telepon, nama dan foto profil, keterangan info/status, informasi terakhir dilihat, dan laporan pesan tersedia bagi siapa pun yang menggunakan WhatsApp.

Pengguna lain yang berkomunikasi dengan Anda dapat menyimpan atau membagikan ulang informasi Anda (termasuk nomor telepon atau pesan Anda) dengan orang lain di dalam dan di luar layanan WhatsApp. Anda dapat menggunakan fitur “blokir” untuk mengelola siapa yang diperkenankan berkomunikasi dengan Anda.

WhatsApp menawarkan layanan khusus untuk bisnis seperti memberi metrik terkait penggunaan layanan.

WhatsApp bekerja sama dengan penyedia layanan pihak ketiga dan perusahaan-perusahaan Meta lainnya untuk membantu menjalankan, menyediakan, meningkatkan, memahami, menyesuaikan, mendukung, dan memasarkan. Bentuk kerja samanya berupa penyediaan infrastruktur teknis, pengiriman, pemasaran, survei, dan penelitian layanan. Selain itu untuk melindungi keselamatan, keamanan, dan integritas pengguna.

Jika Anda atau orang lain menggunakan layanan pihak ketiga atau produk perusahaan Meta lainnya yang telah terintegrasi, layanan pihak ketiga tersebut dapat menerima informasi mengenai apa yang Anda atau orang lain bagikan dengan mereka.

Misalnya, jika Anda menggunakan layanan pencadangan data yang terintegrasi dengan WhatsApp (seperti iCloud atau Google Drive), layanan ini akan menerima informasi yang Anda bagikan dengan mereka, seperti pesan WhatsApp Anda.

Jika Anda berinteraksi dengan layanan pihak ketiga atau produk perusahaan Meta lain yang ditautkan melalui layanan WhatsApp, seperti saat Anda menggunakan layanan omnichannel dari platform pihak ketiga, informasi tentang Anda, seperti alamat IP dan fakta bahwa Anda adalah pengguna WhatsApp, dapat diberikan kepada pihak tersebut.

2. Keselamatan, Keamanan, dan Integritas

WhatsApp selalu berusaha untuk melindungi keselamatan, keamanan, dan integritas layanannya. Hal ini termasuk menangani secara tepat orang yang melakukan kekerasan dan aktivitas yang melanggar ketentuan WhatsApp.

WhatsApp berusaha untuk melarang penyalahgunaan layanan, termasuk perlakuan yang membahayakan terhadap orang lain, pelanggaran atas ketentuan dan kebijakan, serta mengatasi situasi di mana WhatsApp mungkin dapat membantu mendukung atau melindungi kepentingan masyarakat. WhatsApp berkomitmen untuk mengambil tindakan yang sesuai, termasuk dengan menghapus orang-orang maupun aktivitas tersebut, atau menghubungi penegak hukum bila mengetahui orang-orang atau aktivitas-aktivitas yang melanggar hukum. Penghapusan tersebut akan dijelaskan di bagian “Ketersediaan dan Terminasi Layanan” di bawah ini.

3. Ketersediaan dan Terminasi Layanan

WhatsApp dapat memperluas, menambah, atau mengurangi layanan, fitur, fungsionalitas, dan dukungan untuk sejumlah perangkat dan platform tertentu. Layanan Whatsapp mungkin dapat terganggu karena sejumlah hal, termasuk pemeliharaan, perbaikan, pembaruan, atau kesalahan jaringan atau peralatan. Whatsapp dapat menghentikan sebagian atau seluruh layanannya, termasuk fitur tertentu dan dukungan untuk perangkat dan platform tertentu kapan saja.

Sebagai pengguna, Anda dapat mengakhiri hubungan Anda dengan WhatsApp kapan saja karena alasan apapun dengan menghapus akun Anda.

Di lain sisi, WhatsApp juga dapat mengubah, menangguhkan, atau mengakhiri akses Anda terhadap penggunaan layanan WhatsApp kapan saja dengan alasan apa pun, seperti jika Anda secara tersurat maupun tersirat melanggar syarat dan ketentuan WhatsApp, atau menimbulkan kerugian, risiko, dan kemungkinan paparan hukum bagi pihak WhatsApp dan orang lain. WhatsApp juga dapat menonaktifkan atau menghapus akun Anda jika akun tidak aktif setelah pendaftaran akun atau jika tetap tidak aktif untuk jangka waktu yang lama.

Baca juga: Cara Praktis & Lengkap Menggunakan Chatbot WhatsApp

Penggunaan Layanan WhatsApp yang Diperbolehkan

1. Ketentuan dan Kebijakan WhatsApp

Anda harus menggunakan layanan WhatsApp sesuai dengan ketentuan dan kebijakan yang telah dipublikasikan. Pihak WhatsApp dapat mengambil tindakan terhadap akun Anda bila diketahui melanggar atau tidak mengikuti ketentuan dan kebijakan yang telah ditetapkan, termasuk menonaktifkan atau menangguhkan akun Anda, dan jika pihak WhatsApp melakukannya, maka Anda setuju untuk tidak membuat akun lain tanpa izin. Penonaktifan atau penangguhan akun Anda akan dilakukan berdasarkan bagian "Penghentian/Terminasi" di atas.

2. Penggunaan yang Legal dan yang Diperbolehkan

Anda harus mengakses dan menggunakan WhatsApp hanya untuk tujuan yang legal, diizinkan, dan yang diperbolehkan oleh hukum yang berlaku.

Anda tidak boleh menggunakan (atau membantu orang lain dalam menggunakan) WhatsApp untuk:

  1. Melanggar, tidak sesuai dengan, atau melanggar hak WhatsApp, pengguna kami, atau lainnya, termasuk privasi, publisitas, kekayaan intelektual, maupun hak kepemilikan lainnya
  2. Tindak ilegal, tidak senonoh, memfitnah, mengancam, mengintimidasi, pelecehan, penuh kebencian, hinaan atas dasar ras atau etnis, atau menghasut maupun mendorong tindakan yang melanggar hukum atau tidak pantas, seperti dorongan untuk berbuat kejahatan yang disertai kekerasan, membahayakan atau mengeksploitasi anak-anak atau orang lain, atau mengorganisasi tindakan berbahaya
  3. Melibatkan penerbitan pernyataan yang bersifat bohong, representasi yang tidak benar, atau pernyataan yang menyesatkan
  4. Meniru seseorang
  5. Melibatkan pengiriman komunikasi yang ilegal atau yang tidak dilarang, seperti pengiriman pesan secara massal, pengiriman pesan otomatis, panggilan otomatis, dan yang sejenisnya
  6. Melibatkan penggunaan layanan yang tidak bersifat pribadi kecuali jika diizinkan oleh pihak WhatsApp.

3. Bahaya terhadap WhatsApp atau Pengguna Lain

Anda tidak diperbolehkan untuk (atau membantu orang lain untuk) baik secara langsung, tidak langsung, melalui cara-cara otomatis, maupun cara-cara lainnya untuk mengakses, menggunakan, menyalin, menyesuaikan, memodifikasi, menyiapkan karya turunan, mendistribusikan, melisensikan, mensublisensikan, mentransfer, menampilkan, menjalankan, atau mengeksploitasi layanan WhatsApp dengan cara-cara yang dilarang atau tidak sah, atau dengan cara-cara yang memberikan beban, merusak, atau membahayakan pihak WhatsApp, yang meliputi larangan bahwa Anda tidak boleh, baik secara langsung atau melalui cara-cara otomatis:

  1. Merekayasa balik, mengubah, memodifikasi, membuat karya turunan, mendekompilasi, atau mengekstrak kode dari layanan WhatsApp.
  2. Mengirim, menyimpan, atau mengirim virus atau kode komputer lain yang berbahaya melalui atau ke layanan WhatsApp.
  3. Memperoleh atau berupaya memperoleh akses yang tidak sah ke Layanan atau sistem kami.
  4. Mengganggu atau mengacaukan keselamatan, keamanan, kerahasiaan, integritas, ketersediaan, atau kinerja layanan WhatsApp.
  5. Membuat akun untuk menggunakan layanan WhatsApp melalui cara-cara yang tidak sah atau otomatis.
  6. Mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan pengguna kami dengan cara-cara yang dilarang atau tidak sah.
  7. Menjual, menjual kembali, menyewakan, atau mengenakan biaya untuk menggunakan layanan WhatsApp atau data yang didapatkan dari pihak WhatsApp secara tidak sah.
  8. Mendistribusikan atau membuat layanan WhatsApp tersedia di suatu jaringan yang memungkinkan untuk digunakan oleh beberapa perangkat pada saat yang bersamaan, kecuali jika diperbolehkan melalui alat-alat yang disediakan secara jelas melalui layanan WhatsApp.
  9. Membuat perangkat lunak atau API yang secara substansial memiliki fungsi sama seperti layanan WhatsApp dan menawarkannya untuk digunakan oleh pihak ketiga secara tidak sah.
  10. Menyalahgunakan saluran pelaporan, seperti dengan mengirim laporan atau keberatan palsu atau tidak berdasar.

4. Ganti Rugi

Jika siapa pun membawa klaim ("Klaim Pihak Ketiga") yang ditujukan kepada WhatsApp berkaitan dengan tindakan, informasi, konten, atau penggunaan Anda lainnya, maka Anda harus memberi ganti rugi dan membebaskan Pihak WhatsApp dari segala kewajiban, kerusakan, kerugian, dan pengeluaran dalam bentuk apa pun (termasuk pengeluaran sewajarnya untuk biaya hukum) yang berhubungan dengan atau timbul dari hal apapun yang bersinggungan dengan yang berikut: 

  1. Akses Anda atau penggunaan Anda atas layanan WhatsApp, termasuk informasi dan konten yang diberikan dalam hubungan yang ada di dalamnya.
  2. Pelanggaran Anda atas ketentuan WhatsApp atau hukum yang berlaku.
  3. Representasi yang tidak benar yang dilakukan oleh Anda. Pihak WhatsApp mewajibkan Anda untuk bekerja sama secara sepenuhnya dalam perkara pembelaan atau penyelesaian damai Klaim Pihak Ketiga. Hak-hak Anda yang berhubungan dengan WhatsApp tidak akan diubah oleh ganti rugi sebelumnya jika hukum di negara atau wilayah tempat tinggal Anda, berlaku sebagai hasil dari penggunaan Anda atas layanan WhatsApp, tidak mengizinkannya.

5. Menjaga Akun Anda Tetap Aman

Anda bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan dan keamanan perangkat dan akun WhatsApp Anda, dan Anda harus secepatnya memberi tahu kami jika ada upaya penggunaan yang tidak sah atau pelanggaran keamanan pada akun Anda atau pihak WhatsApp.

Baca juga: 10 Alasan Anda Harus Menggunakan WhatsApp untuk Customer Service

TapTalk.io: Mitra dari WhatsApp yang Cocok untuk Mengembangkan Bisnis Anda

TapTalk.io: Mitra dari WhatsApp yang Cocok untuk Mengembangkan Bisnis Anda

Memilih WhatsApp sebagai platform media sosial utama Anda merupakan keputusan yang tepat dan bijak. Betapa tidak? WhatsApp merupakan penyedia layanan pesan instan terbesar di dunia, sehingga sangat mendukung untuk keperluan marketing bisnis Anda di dunia digital.

Namun, tentunya Anda sadar bahwa kebutuhan pemasaran di dunia digital kini semakin berat dan kompleks. Untuk bisa menjangkau banyak masyarakat, hampir mustahil bila Anda melakukan pemasaran bisnis Anda sendirian. Untuk mengatasi hal tersebut, Anda memerlukan sebuah alat yang dapat menjangkau masyarakat secara massif.

Alat yang sangat recommended untuk melakukan tugas tersebut adalah omnichannel messaging. Namun, tidak semua layanan omnichannel messaging memiliki lisensi resmi dari berbagai penyedia layanan media sosial seperti WhatsApp. 

Anda tidak perlu bingung lagi untuk itu, karena TapTalk.io hadir dengan layanan OneTalk yang merupakan layanan omnichannel messaging yang telah resmi terintegrasi dengan platform-platform media sosial besar, seperti Instagram, Whatsapp, Facebook, dll. 

Selain itu, Anda juga bisa membalas dan mengatur pesan yang ingin dikirim, karena OneTalk telah menggunakan teknologi AI dalam operasinya, sehingga Anda dapat stay on 24/7 untuk membalas chat dari para konsumen.

Tidak hanya itu, dengan menggunakan OneTalk, pemasaran bisnis Anda akan dapat jauh lebih efektif lagi ketika mengirim pesan ke semua social messenger karena dapat diatur menjadi satu dashboard!

Jadi, tunggu apalagi? Kunjungi situs ini untuk menciptakan social selling yang konsisten serta hubungan yang kuat dengan para konsumen Anda!

Dalam dunia bisnis, komunikasi yang efektif adalah titik penting yang membuat organisasi terus berkembang. Namun, perusahaan harus berkomunikasi secara berbeda dengan audiens internal dan eksternal untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Oleh karena itu, komunikasi dibagi menjadi komunikasi internal dan komunikasi eksternal.

Komunikasi eksternal melibatkan komunikasi dengan organisasi atau audiens mana pun di luar perusahaan, termasuk pelanggan, investor, prospek penjualan, pemegang saham, dan klien.

Bentuk komunikasi ini sangat penting untuk membangun dan memelihara hubungan, mendorong penjualan, dan mencapai tujuan bisnis.

Simak blog ini lebih lanjut untuk mengetahui kenapa komunikasi eksternal penting, jenisnya, dan beragam manfaatnya untuk bisnis.

Komunikasi Eksternal Adalah: Pentingnya, Jenis, dan Manfaatnya

Key Takeaway:

Apa itu Komunikasi Eksternal?

Komunikasi eksternal adalah jenis komunikasi yang terjadi ketika organisasi berkomunikasi dengan entitas di luar organisasi untuk membangun brand awareness dan menciptakan citra perusahaan yang baik di mata target audiens dan masyarakat luas.

Hubungan bisnis yang baik dan citra brand yang positif sangat penting bagi keberhasilan bisnis. Komunikasi eksternal yang baik dapat memberikan dampak positif terhadap cara pesaing perusahaan, calon investor, dan pelanggan melihat bisnis dan mereknya. Oleh karena itu, komunikasi eksternal merupakan bagian penting dari setiap strategi pemasaran dan berperan penting dalam mengembangkan bisnis apa pun.

Mengapa Komunikasi Eksternal Penting?

Komunikasi eksternal penting karena merupakan bagian dari brand perusahaan Anda. Selain itu, komunikasi ini penting untuk:

1. Membangun Hubungan 

Komunikasi eksternal sangat penting untuk membangun dan memelihara hubungan dengan pemangku kepentingan utama. 

Dengan berkomunikasi secara efektif dengan pelanggan, mitra, investor, dan media, bisnis dapat membangun kepercayaan dan kredibilitas, yang dapat menghasilkan peningkatan penjualan, investasi, dan liputan media yang positif.

2. Mendorong Penjualan

Komunikasi eksternal yang efektif dapat membantu bisnis mendorong penjualan dengan membangkitkan kesadaran akan produk atau layanan mereka, mempromosikan brand mereka, dan memposisikan diri mereka sebagai pemimpin dalam industri mereka. 

Misalnya, kampanye periklanan yang dirancang dengan baik dapat membantu meningkatkan brand awareness dan mendorong penjualan.

3. Mencapai Tujuan Bisnis

Komunikasi eksternal juga dapat membantu bisnis mencapai tujuan bisnis mereka secara keseluruhan. 

Misalnya, sebuah perusahaan yang mencoba berekspansi ke pasar baru mungkin menggunakan public relation untuk menghasilkan liputan media yang positif. Atau, perusahaan yang mencoba meningkatkan layanan pelanggannya dapat menggunakan media sosial untuk mengumpulkan feedback dari pelanggan.

Baca juga: Ini Hal yang Harus Anda Ketahui tentang Komunikasi Bisnis

Perbedaan Komunikasi Eksternal dengan Komunikasi Internal

Komunikasi internal dan eksternal merupakan alat yang berguna untuk bisnis. Mereka memenuhi fungsi yang berbeda untuk bisnis, tetapi kedua jenis layanan komunikasi ini sama-sama untuk meningkatkan citra perusahaan dan membantu pertumbuhan bisnis.

1. Komunikasi Internal

Komunikasi internal didefinisikan sebagai pertukaran informasi yang terjadi dalam suatu organisasi antara audiens internalnya (karyawan, konsultan atau kontraktor independen). Dalam komunikasi internal, informasi dapat dipertukarkan melalui email, dokumen tertulis, telepon, intranet, dan jenis saluran komunikasi lain yang digunakan organisasi.

Tujuan dari komunikasi internal adalah untuk membina hubungan antar karyawan dan meningkatkan rasa memiliki dan identitas di antara para pekerja agar selaras dengan visi, misi dan nilai-nilai perusahaan.

2. Komunikasi Eksternal

Komunikasi eksternal, di sisi lain, melibatkan pertukaran informasi dan pesan dengan dunia luar di luar struktur internal suatu organisasi.

Oleh karena itu, perbedaan keduanya adalah komunikasi internal digunakan untuk membina dan memelihara lingkungan kerja yang positif, sedangkan komunikasi eksternal digunakan untuk meningkatkan penjualan dan mengembangkan bisnis.

Selain itu, komunikasi internal dan eksternal harus memiliki ciri-ciri berikut:

Jenis-Jenis Komunikasi Eksternal

Komunikasi eksternal mencakup berbagai bentuk dan channel. Berikut beberapa jenis komunikasi eksternal yang umum:

1. Konten Website dan Blog

Situs web perusahaan adalah tempat ia dapat mengkomunikasikan informasi penting tentang bisnisnya kepada publik. Bisnis tersebut bahkan bisa menjual produknya melalui situs webnya, menjadikannya elemen yang lebih penting dalam proses penjualan dan pemasaran.

Bahkan perusahaan tidak menggunakan situs webnya untuk penjualan, website yang jelas, ringkas, dan menarik adalah alat komunikasi yang berharga. Sebuah perusahaan dapat menggunakan situs webnya untuk memproyeksikan citra brand, identitas, dan nilai-nilai yang diinginkannya, sekaligus mengkomunikasikan informasi penting yang dapat membantu orang apakah mereka ingin berbisnis dengannya.

2. Media Sosial

Sekitar satu dari tiga (34 persen) menggunakan media sosial untuk mempelajari atau menemukan produk, layanan, atau brand baru. 

Media sosial telah menjadi salah satu alat komunikasi eksternal paling penting bagi banyak bisnis. Dari menawarkan channel komunikasi dengan pelanggan hingga membantu bisnis menjual produk atau layanan mereka dengan mudah dan membantu membangun citra brand— media sosial memiliki banyak manfaat.

Pemasaran media sosial telah menjadi bagian penting dari bauran pemasaran baik bagi perusahaan besar maupun kecil, dan bisnis menggunakannya sesuai dengan ukuran, ruang lingkup, dan strategi mereka.

3. Email dan Newsletter

Banyak karyawan berkomunikasi secara eksternal melalui email. Email adalah jenis komunikasi eksternal yang paling dasar. 

Email digunakan untuk menunjukkan penawaran baru kepada pelanggan, meningkatkan penjualan dan juga untuk membangun hubungan jangka panjang dengan berbagai pemangku kepentingan di luar organisasi.

Selain itu, bisnis juga bisa membuat newsletter dengan email. Newsletter dapat membantu membangun basis data pelanggan dengan mendorong orang untuk mendaftar untuk mendapatkan pembaruan dari perusahaan. Melalui analisis metrik keterlibatan, mereka dapat membantu mengidentifikasi pelanggan yang paling terlibat.

4. Siaran Pers

Siaran pers adalah bentuk komunikasi eksternal tradisional dan bisa sangat efektif. Ini digunakan untuk mengkomunikasikan berita kepada khalayak yang lebih luas, termasuk informasi tentang produk baru atau perubahan pada bisnis. 

Petugas pers menyiapkan dan mengirimkan siaran pers dari perusahaan ke daftar kontak pers dan media lokal atau nasional. Bagian dari tugas mereka adalah mengembangkan dan meningkatkan daftar kontak media untuk membantu menempatkan siaran pers di saluran media terbaik untuk menjangkau khalayak yang diinginkan.

5. Kampanye Periklanan

Kampanye periklanan cenderung menjadi jenis komunikasi eksternal yang paling terlihat dengan pelanggan. Kampanye periklanan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, tetapi masing-masing memiliki strategi yang jelas untuk melibatkan pelanggan, menjangkau audiens baru, dan meningkatkan penjualan produk atau layanan.

Perusahaan menggunakan kampanye periklanan untuk berkomunikasi langsung dengan audiensnya. Periklanan adalah alat komunikasi eksternal yang paling efektif untuk menjangkau khalayak massal.

Manfaat Adanya Komunikasi Eksternal

Berikut adalah beberapa manfaat utama dari komunikasi eksternal yang efektif:

1. Peningkatan Citra Brand dan Reputasi

Membangun dan mempertahankan citra brand dan reputasi yang positif sangat penting bagi bisnis. Komunikasi eksternal yang efektif membantu membentuk cara masyarakat memandang perusahaan, produknya, dan nilai-nilainya. 

Citra yang kuat dan positif dapat menarik pelanggan, investor, dan mitra, yang pada akhirnya meningkatkan kepercayaan dan kredibilitas.

2. Kepercayaan dan Loyalitas Pelanggan

Komunikasi yang transparan dan responsif dengan pelanggan sangat penting untuk menumbuhkan kepercayaan dan loyalitas. 

Ketika pelanggan merasa didengarkan dan dihargai, mereka cenderung tetap setia dan menjadi pendukung brand. Hal ini dapat menghasilkan bisnis yang berulang, rujukan, dan hubungan pelanggan jangka panjang.

3. Mitigasi dan Manajemen Krisis

Di saat krisis atau tantangan yang tidak terduga, cara perusahaan berkomunikasi secara eksternal dapat membawa perbedaan yang signifikan. 

Komunikasi eksternal yang dikelola dengan baik selama krisis dapat membantu mengurangi kerusakan reputasi perusahaan, menjaga kepercayaan pelanggan dan investor, dan memberikan jalan menuju pemulihan. Hal ini menunjukkan transparansi, akuntabilitas, dan komitmen untuk menyelesaikan masalah.

4. Keunggulan Kompetitif

Perusahaan yang unggul dalam komunikasi eksternal sering kali memperoleh keunggulan kompetitif. 

Mereka dipandang sebagai pemimpin industri dan inovator. Komunikasi yang efektif dapat membantu membedakan bisnis dari pesaingnya, membuatnya menonjol di pasar dan menarik lebih banyak pelanggan.

5. Umpan Balik dan Peningkatan

Saluran komunikasi eksternal, seperti feedback pelanggan dan riset pasar, memberikan wawasan berharga mengenai kebutuhan, preferensi, dan tren pasar pelanggan. Informasi ini dapat digunakan untuk meningkatkan produk, layanan, dan strategi bisnis secara keseluruhan, sehingga mengarah pada peningkatan daya saing dan inovasi.

6. Pertumbuhan Strategis

Komunikasi eksternal yang efektif merupakan bagian integral dari perencanaan strategis dan pertumbuhan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengomunikasikan rencana pertumbuhan, merger, akuisisi, dan upaya ekspansi mereka kepada pemangku kepentingan, memastikan transisi yang lancar dan meminimalkan ketidakpastian.

7. Jangkauan Global dan Ekspansi Pasar

Di era digital, perusahaan dapat menjangkau khalayak global melalui berbagai saluran komunikasi eksternal, seperti media sosial, situs web, dan iklan online. Jangkauan yang diperluas ini membuka peluang pasar baru dan memungkinkan bisnis untuk menjangkau beragam basis pelanggan di seluruh dunia.

8. Menarik Investor dan Kemitraan

Bisnis sering kali mengandalkan pendanaan dan kemitraan eksternal untuk tumbuh dan berkembang. Komunikasi eksternal yang efektif, khususnya dalam konteks hubungan investor, dapat menarik calon investor dan mitra. 

Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menunjukkan visi, stabilitas keuangan, dan potensi keuntungannya, sehingga meningkatkan kemungkinan mendapatkan investasi dan kolaborasi yang berharga.

Baca juga: Tujuan & Cara Menyusun Strategi Komunikasi Pemasaran

Tingkatkan Komunikasi Eksternal Bisnis dengan OneTalk

Tingkatkan Komunikasi Eksternal Bisnis dengan OneTalk

Komunikasi eksternal adalah aset strategis yang dapat berdampak signifikan terhadap keberhasilan dan keberlanjutan organisasi. 

Dengan memprioritaskan komunikasi eksternal yang transparan, menarik, dan strategis, bisnis dapat membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, investor, mitra, dan masyarakat, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan dan mencapai tujuan mereka.

Memasukkan strategi omnichannel ke dalam komunikasi eksternal dapat membantu Anda tetap terhubung dengan audiens eksternal Anda, yaitu pelanggan.

Dengan adanya omnichannel seperti OneTalk dari aplikasi pesan instan terpercaya, TapTalk.io, pelanggan dapat memilih saluran komunikasi pilihannya, sehingga lebih nyaman bagi mereka untuk berinteraksi dengan perusahaan. Hal ini mengarah pada kepuasan dan loyalitas pelanggan yang lebih tinggi.

Tidak hanya itu, OneTalk juga bisa menghasilkan banyak data yang dapat dianalisis untuk mendapatkan wawasan tentang perilaku, preferensi, dan tren pelanggan. Data yang diambil dari riwayat pelanggan ini dapat menginformasikan pengambilan keputusan strategis dan upaya pemasaran.

Masih banyak fitur lain dari OneTalk yang bisa Anda manfaatkan untuk meningkatkan komunikasi eksternal bisnis Anda. Hubungi agent kami atau klik di sini untuk mengetahui fitur menarik lainnya.

Di dunia bisnis, istilah cycle time sudah banyak digunakan dengan tujuan mengetahui apakah perusahaan tersebut sudah memiliki waktu yang ideal dalam melakukan proses produksi. Apabila terdapat proses yang kurang efisien, maka nantinya akan dicari solusi yang mampu menyelesaikannya. 

Bagi Anda yang masih asing dengan istilah cycle time, juga bertanya-tanya apa definisinya, seberapa penting untuk digunakan dalam bisnis, Anda bisa menyimak lebih jauh artikel kami ini. Kami akan membahas mengenai pengertian, pentingnya cycle time, cara menghitungnya, hingga contoh penerapan di dunia bisnis. Silakan membaca dan memahami cycle time untuk memperlancar jalannya bisnis Anda. 

Cycle Time Adalah: Pahami Pentingnya Cycle Time untuk Bisnismu!

Key Takeaways:

Apa yang Dimaksud dengan Cycle Time?

Sempat disebutkan sebelumnya jika cycle time adalah metode yang digunakan untuk mengukur apakah proses produksi di suatu perusahaan sudah ideal atau belum. Cycle time atau bisa disebut juga dengan siklus waktu adalah waktu yang diperlukan dalam proses produksi suatu barang atau memberikan sebuah layanan. Waktu yang dimaksud adalah mulai dari awal mula proses dimulai hingga tahap akhirnya. 

Dengan mengetahui berapa waktu yang diperlukan dalam pembuatan barang atau jasa, perusahaan jadi bisa menilai apakah proses tersebut sudah efektif atau belum. Dengan demikian, perusahaan akan mudah untuk membuat keputusan jika harus melakukan perbaikan mutu, hal ini disebut dengan cycle time reduction

Seberapa Penting Cycle Time dalam Perusahaan?

Penerapan cycle time dalam perusahaan sangatlah penting karena dapat mengukur kelancaran suatu proses produksi sehingga dapat meningkatkan keefektifan dan keefisienan dalam pekerjaan. Di bawah ini akan disebutkan beberapa alasan mengapa metode cycle time sangat penting dan bermanfaat untuk dilakukan. 

Seberapa Penting Cycle Time dalam Perusahaan?

1. Mengukur Tingkat Efisiensi

Poin yang satu ini tentunya sangat penting karena jika perusahaan dapat mengetahui dan mengukur seberapa efisien perusahaan tersebut dalam memproduksi suatu produk atau jasa, maka perusahaan dapat mengambil langkah kedepannya lebih mudah. Apalagi jika ternyata proses produksinya dinilai kurang efektif, maka perusahaan dapat memperbaikinya sesegera mungkin. 

2. Mengidentifikasi Hal yang Bisa Ditingkatkan

Manfaat selanjutnya adalah perusahaan dapat mengidentifikasi hal-hal apa saja yang membutuhkan perbaikan ataupun peningkatan sehingga dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam produksi. Dengan begitu, hal ini pun dapat meningkatkan penjualan produk atau jasa karena waktu yang dibutuhkan menjadi lebih singkat. Selain itu, Anda jadi bisa mengidentifikasi hal-hal atau penyebab yang membuat produksi terhambat sehingga dapat mempersiapkan solusinya dengan cepat.

3. Menunjukkan Produktivitas Perusahaan

Dengan menggunakan metode cycle time, Anda dapat menunjukkan produktivitas perusahaan. Perusahaan akan mengidentifikasi jumlah produk yang berhasil diproduksi dalam kurun waktu tertentu. Tak hanya itu, metode ini juga mampu memperlihatkan seberapa baik perusahaan dalam memproduksi barang atau jasanya. 

Bagaimana Cara Menghitung Cycle Time? Simak Caranya di Bawah Ini!

Dalam menentukan cycle time, tentunya tidak boleh asal dilakukan dan dibutuhkan perhitungan yang tepat. Di bawah ini akan kami paparkan tahapan untuk menghitung cycle time, tapi sebelumnya, terdapat beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, yaitu di antaranya:

1. Mencari Net Production Time

Net production time adalah jumlah waktu yang dibutuhkan bagi suatu bisnis atau tim dalam menyelesaikan sebuah proyek yang biasanya dihitung berdasarkan jam. Anda harus mengurangi jumlah jam kerja dengan waktu yang diperlukan di luar jam kerja, contohnya seperti waktu istirahat, agar bisa mengetahui net production time.

Sebagai contoh, jika Anda memberikan waktu total pekerjaan proyek selama 10 jam dan tim Anda memerlukan 2 jam untuk beristirahat, maka jika dikurangi menghasilkan waktu selama 8 jam. Berarti net production time dari tim Anda ketika mengerjakan suatu proyek adalah selama 8 jam. 

2. Menghitung Jumlah Barang yang Diproduksi

Hal selanjutnya yang harus diperhatikan dalam menghitung cycle time adalah menghitung jumlah barang yang tercatat setelah proses produksi selesai. Jika Anda menghitung jumlah keseluruhan barang di catatan inventaris sebanyak 40 dengan tambahan 20 setelah proyek diselesaikan, maka angka 40 lah yang nantinya akan dihitung dalam rumus perhitungan cycle time. Jadi, angka yang digunakan adalah jumlah keseluruhan produk, bukan hanya tambahan pada saat sesi produksi selesai.

3. Rumus Perhitungan Cycle Time

Rumus perhitungan siklus waktu adalah dengan membagi net production time dengan jumlah total barang. Karena keduanya telah dicari sebelumnya, maka sekarang Anda hanya perlu memasukkan angka tersebut ke dalam rumus. 

Sebagai contoh, jika dikutip dari poin sebelumnya maka angka net production time adalah 80 dan jumlah total barang adalah 40. Jika dihitung menggunakan rumus yaitu sebagai berikut:

8/40 = 0,2

Maka diketahui bahwa cycle time tim Anda adalah 0,2. Namun, perhitungannya belum selesai karena masih harus dikonversikan ke dalam satuan waktu.

3. Konversi ke Satuan Waktu

Langkah terakhir dalam menghitung siklus waktu adalah dengan mengkonversikannya ke dalam satuan waktu. Hal ini bertujuan agar Anda mengetahui berapa waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek. 

Hasil 0,2 sebelumnya dikalikan dengan 60 sebagai bentuk satu jam dalam hitungan menit. Hasil yang diperoleh adalah 12. Maka sudah diketahui bahwa cycle time dari tim Anda adalah 12 menit untuk menyelesaikan sebuah proyek, baik itu memproduksi barang ataupun memberikan layanan jasa. 

Dari hasil yang didapatkan, Anda bisa menilai apakah sudah memenuhi target cycle time bisnis Anda ataupun belum, lalu dengan begitu Anda dapat menentukan langkah selanjutnya. 

Contoh Penerapan Cycle Time di Beberapa Industri

Metode cycle time dapat diterapkan ke beragam proyek yang terukur serta berkaitan dengan produksi dan desain produk. Agar lebih mudah memahaminya, berikut kami sampaikan contoh penerapan cycle time di beberapa industri.

1. Retail

Cycle time dapat digunakan di perusahaan retail dengan tujuan mengetahui seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu barang di pabriknya.

2. Software Development

Dalam pengembangan industri bidang informasi teknologi, metode siklus waktu dapat digunakan untuk mengukur rata-rata waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan sebuah proyek software development.

3. Restoran

Penerapan cycle time di restoran akan membuat bisnis tersebut mengetahui berapa lama karyawannya menyiapkan makanan sehingga dapat dinilai sudah efektif atau belum, serta pihak restoran juga dapat mengetahui waktu yang dibutuhkan agar makanan sampai ke tangan pelanggan.

4. Finansial

Manfaat penggunaan siklus waktu pada bidang finansial adalah untuk mengetahui sudah sebaik apa laporan akuntansi yang dibuat, proyek keuangan, juga profit dari investasi yang dihasilkan perusahaan. Dengan mengetahui hal-hal tersebut, perusahaan jadi bisa mengukur keefisienan pekerjaan yang telah dilakukan. 

Lalu, sebagai tambahan agar Anda semakin mudah memahami perhitungan cycle time, berikut terdapat bagian yang termasuk di dalam perhitungan siklus waktu:

5. Process Time

Tahap process time mengharuskan seluruh anggota tim melakukan tugas yang telah diberikan untuk menyelesaikan proyek dengan tepat waktu. 

6. Delay Time

Tahap yang satu ini akan menghambat pekerjaan yang ada, karena tim harus menunggu bahan baku yang tertunda pengirimannya.

Baca juga: Ciptakan Proses Transaksi yang Efisien dengan Menerapkan Lead Time

Optimalkan Customer Service Bisnis Anda dengan Menggunakan Omnichannel

Jalannya bisnis tentu sangat dipengaruhi oleh adanya pelanggan. Jika Anda sedang merintis suatu bisnis, pastilah Anda ingin membuat pelanggan puas dengan pelayanan bisnis Anda dan ingin mempertahankan hal tersebut. Selain memikirkan inovasi apa yang harus dilakukan agar bisnis terus berkembang, Anda juga harus memperhatikan kepuasan pelanggan yang akan turut serta membantu jalannya usaha Anda.

Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kepuasan pelanggan adalah dengan memiliki customer service atau customer support yang baik. Customer service ini tersedia dalam berbagai channel dengan tujuan agar dapat menjangkau customer secara lebih luas, yang kini disebut dengan omnichannel

TapTalk.io memiliki produk yaitu OneTalk yang merupakan salah satu contoh layanan omnichannel yang ada di Indonesia. OneTalk berguna untuk meningkatkan customer engagement yang dapat meningkatkan kualitas dari bisnis yang sedang dijalankan. Kami memiliki banyak fitur menarik yang pastinya akan membantu Anda dalam melayani pelanggan. Dengan fitur maksimal dari OneTalk, Anda bisa menggabungkan semua channel ke dalam satu inbox untuk memudahkan Anda melihat informasi pelanggan serta pertanyaan apa saja yang pernah dilontarkan oleh mereka. Soal kredibilitas tidak usah diragukan lagi karena akan ada badge hijau atau verified badge untuk WhatsApp Official Business API sehingga pelanggan tidak akan ragu untuk menghubungi Anda dan menambah citra bagus bagi bisnis Anda.

Selain fitur maksimal, terdapat pula fitur office hours and automated messages yang akan tetap membalas chat dari customer secara otomatis walau sudah lewat dari jam operasional bisnis Anda. Hal ini cukup penting karena akan menimbulkan first impression yang baik kepada pelanggan dan tentunya hal tersebut akan berpengaruh tentang penilaian toko kedepannya. Lalu kami juga menawarkan fitur customer ratings yang memungkinkan pelanggan untuk memberikan penilaian mengenai bisnis Anda, hal ini bisa menjadi patokan apakah pelanggan puas dengan layanan Anda atau tidak. 

Sungguh banyak fitur menarik yang tersedia, bukan? Segera hubungi kami di sini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Manajemen persediaan merupakan faktor yang penting untuk diperhatikan ketika menjalankan suatu perusahaan. Memiliki tugas untuk mengatur persediaan barang dan juga biaya terkait yang dimiliki oleh perusahaan, manajemen persediaan akan membantu Anda untuk mengoptimalkan keuntungan dan meminimalisir biaya serta risiko.

Manajemen persediaan biasanya digunakan pada perusahaan manufaktur atau industri, di mana pada perusahaan tersebut membutuhkan manajemen persediaan untuk mengatur dan mengelola persediaan perusahaan, mulai dari pengadaan, penyimpanan, hingga distribusi ke pelanggan.

Jadi, sudahkah Anda mengetahui tentang manajemen persediaan? Simak penjelasannya di artikel ini, karena kami akan membahas mengenai manajemen persediaan yang mencakup pengertian, seberapa penting manajemen persediaan, fungsi, hingga metode-metodenya. 

Ketahui Pentingnya Manajemen Persediaan,  Fungsi dan Metodenya

Key Takeaways:

Terdapat beberapa jenis metode manajemen persediaan yang biasanya digunakan oleh perusahaan, yaitu seperti metode EOQ (Economic Order Quantity), metode MRP (Material Requirement Planning), metode JIT (Just In Time), metode analisa ABC, dan metode periodic review.

Pengertian Manajemen Persediaan

Manajemen persediaan atau dikenal juga dengan sebutan inventory management adalah suatu proses yang melibatkan perencanaan, pengendalian, serta pengawasan atas persediaan barang di suatu perusahaan, hingga akhirnya persediaan tersebut dapat dimanfaatkan. Tujuan dari dilakukannya manajemen persediaan adalah untuk mengatur persediaan agar selalu tepat waktu dan membuat penyimpanan menjadi efektif karena tidak adanya persediaan yang berlebihan. 

Dengan melakukan manajemen persediaan, perusahaan akan berusaha untuk mengontrol bahan baku serta kegiatan produksi dengan level yang sesuai agar tidak menimbulkan kelebihan atau kekurangan stok persediaan. Jika terjadi masalah pada persediaan, tentunya akan merugikan perusahaan. Maka dari itu, manajemen persediaan sangatlah penting untuk dilakukan. 

Baca juga: Kenali Pentingnya Peran dan Manfaat Warehouse Management System

Mengapa Manajemen Persediaan Perlu Dilakukan? 

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, persediaan merupakan faktor yang penting dalam menentukan untung rugi suatu perusahaan. Lalu, mengapa manajemen persediaan perlu dilakukan oleh suatu perusahaan? Misalnya persediaan barang dagang untuk perusahaan dagang, atau berupa material, barang jadi, dan barang setengah jadi untuk perusahaan manufaktur. Mengatur stok persediaan tersebut merupakan hal yang cukup rumit karena harus dilakukan dengan pertimbangan yang tepat. Karena jika persediaan berlebihan dan permintaan pelanggan menurun, maka tentu perusahaan akan mengalami kerugian. Sebaliknya, jika stok persediaan terlalu sedikit, maka akan menghambat proses produksi.

Adanya faktor yang tidak pasti terhadap waktu pemesanan, pasokan dari supplier hingga ketidakpastian permintaan pelanggan itulah yang menyebabkan mengapa suatu perusahaan harus menerapkan manajemen persediaan agar semua hal dapat terkendali. 

Apa Saja yang Termasuk Fungsi dari Manajemen Persediaan?

Dari pembahasan mengenai pengertian hingga alasan mengapa manajemen persediaan diperlukan dalam suatu perusahaan, Anda pasti sudah bisa menyimpulkan apa fungsi dari dilakukannya manajemen persediaan. Namun, untuk lebih jelasnya akan kami jelaskan di bawah ini.

1. Memastikan Ketersediaan Bahan Baku Produksi

Bagi perusahaan yang berfokus dalam memproduksi barang, hal ini tentunya diperhatikan demi kelancaran proses produksi. Manajemen persediaan memiliki fungsi untuk memastikan stok persediaan atau mengantisipasi agar tidak terjadi kekurangan stok untuk meminimalisir hambatan produksi dan kerugian perusahaan.

2. Mengantisipasi Pesanan Persediaan Jika Tidak Sesuai dengan Kebutuhan

Hal ini mungkin jarang terjadi, tapi belum tentu tidak akan pernah terjadi. Adanya manajemen persediaan maka akan membantu perusahaan Anda untuk mengantisipasi ketidaksesuaian tersebut.

3. Berjaga-jaga Apabila Persediaan yang Dibutuhkan Tidak Ada di Pasaran

Berhubungan dengan poin nomor satu bahwa fungsi utama manajemen persediaan adalah untuk memastikan persediaan bahan selalu tersedia. Hal ini dilakukan agar jika sewaktu-waktu barang yang dibutuhkan tidak ada di pasaran, maka perusahaan masih punya persediaan yang dibutuhkan.

4. Menjamin Lancarnya Proses Produksi

Bagi perusahaan yang memiliki fokus dalam memproduksi barang, pastilah proses produksi menjadi fokus utama yang harus diperhatikan demi jalannya perusahaan tersebut. Manajemen persediaan sangatlah berguna bagi perusahaan untuk menjaga atau menambah keuntungan, serta menyediakan kebutuhan pelanggan. 

Selain poin yang telah disebutkan, sebenarnya masih ada banyak fungsi dari manajemen persediaan. Misalnya seperti meminimalisir risiko keterlambatan dan persediaan yang tidak sesuai, mengurangi risiko harga bahan baku yang fluktuatif, mendapatkan keuntungan melalui potongan harga dari pemasok karena memesan dalam jumlah besar, efisiensi waktu dan penyesuaian jadwal produksi serta distribusi, mengantisipasi pesanan yang mendadak dalam jumlah besar, menganalisa jumlah persediaan untuk disimpan, menjamin persediaan musiman tetap terjaga, dan yang paling penting adalah menjalin komitmen dan loyalitas konsumen. 

Metode Manajemen Persediaan

Dalam melakukan manajemen persediaan, umumnya perusahaan menggabungkan beberapa metode. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, berikut akan dijelaskan secara lebih rinci mengenai metode-metode manajemen persediaan.

Metode Manajemen Persediaan

1. Metode EOQ (Economic Order Quantity)

Metode EOQ (Economic Order Quantity) atau kuantitas pesanan ekonomi merupakan salah satu metode pengelolaan persediaan dengan cara membeli persediaan sesuai dengan pesanan yang diterima. Perusahaan akan memesan persediaan dengan jumlah dan spesifikasi yang sesuai dengan pesanan. Jadi nantinya bahan yang dipesan serta yang dibutuhkan akan pas sehingga tidak ada barang sisa. Cara ini memiliki banyak manfaat seperti tidak adanya biaya pemeliharaan, juga biaya gudang untuk menyimpan sisa bahan.

Baca juga: Mengenal Metode Rumus EOQ dalam Manajemen Persediaan

2. Metode MRP (Material Requirement Planning)

Metode perencanaan kebutuhan material adalah metode pengendalian serta perencanaan persedian untuk menjamin bahan baku selalu tersedia. Selain untuk menjamin stok persediaan selalu ada, metode ini juga menjamin persediaan berjumlah sedikit. Apa maksudnya? Semakin sedikit persediaan maka akan semakin sedikit pula biaya yang diperlukan untuk menjaga persediaan tersebut. Memang perusahaan harus menjamin persediaan yang selalu ada, namun jumlahnya pun perlu diperhatikan.

Dalam metode ini dilakukan beberapa perencanaan, seperti penjadwalan pembelian, jadwal produksi, hingga waktu pengiriman persediaan bahan baku.

3. Metode JIT (Just In Time)

Metode ini artinya adalah metode tepat waktu. Metode ini bertujuan agar sebisa mungkin perusahaan tidak memiliki persediaan atau tidak menyetok barang. Hal ini dilakukan agar tidak ada biaya pemeliharaan persediaan yang harus dikeluarkan. Lalu, bagaimana cara perusahaan untuk memproduksi barang jika tidak ada persediaan? Perusahaan akan mengusahakan untuk membeli persediaan ketika hanya sedang dibutuhkan. 

Untuk melakukan metode ini, perusahaan harus membina hubungan baik dengan para supplier. Dengan begitu, kapan pun dan berapa pun jumlah barang yang perusahaan butuhkan, pemasok akan selalu siap untuk menyuplai persediaan.

4. Metode Analisa ABC

Metode ini akan menggolongkan bahan persediaan berdasarkan nilai persediaan. Nilai yang dimaksud di sini bukanlah harga tapi nilai total dari persediaan. Setiap barang akan dilabeli sesuai kelasnya masing-masing dan tiap barang akan diperlakukan berbeda sesuai dengan sifatnya.

Sebagai contoh terdapat persediaan kayu, cat, dan paku. Kayu diberi label A, karena kayu memerlukan perlakuan khusus untuk penyimpanan di gudang supaya tidak cepat rusak. Cat diberi label B karena penyimpanannya lebih mudah dibanding kayu. Untuk paku diberikan label C karena walaupun jumlahnya banyak, namun penyimpanan paku relatif lebih mudah dibanding dengan dua persediaan lainnya.

5. Metode Periodic Review

Metode ini menerapkan jadwal pemesanan persediaan dalam jangka waktu yang sama. Jadi, jadwal pesan barang sudah terjadwal secara rutin sehingga manajer keuangan dapat memperkirakan pengeluaran untuk membeli persediaan tersebut. Metode ini memiliki keunggulan antara lain untuk meredam fluktuasi permintaan kebutuhan bahan baku. Metode ini pun mudah dilakukan karena tidak perlu melewati proses administrasi yang panjang karena sudah terjadwal rutin. Namun, jika menerapkan metode ini perusahaan pun juga harus mengantisipasi kurangnya stok jika permintaan pelanggan tiba-tiba meningkat. 

Tingkatkan Loyalitas Customer dengan Menggunakan Omnichannel

Selain melakukan manajemen persediaan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan, hal ini pun dapat Anda tingkatkan jika menggunakan customer service atau customer support yang tersedia dalam berbagai channel sehingga dapat menjangkau pelanggan secara lebih luas, yang lebih sering dikenal sebagai omnichannel

TapTalk.io memiliki produk yaitu OneTalk yang merupakan salah satu contoh layanan omnichannel yang ada di Indonesia. OneTalk dapat meningkatkan loyalitas customer sehingga dapat meningkatkan kualitas dari bisnis yang sedang dijalankan. Kami memiliki banyak fitur menarik yang pastinya akan membantu Anda dalam melayani pelanggan. Dengan fitur maksimal dari OneTalk, Anda bisa menggabungkan semua channel ke dalam satu inbox untuk memudahkan Anda melihat informasi pelanggan serta pertanyaan apa saja yang pernah dilontarkan oleh mereka. Soal kredibilitas tidak perlu diragukan karena akan ada centang hijau atau verified badge untuk WhatsApp Official Business API sehingga pelanggan tidak akan ragu untuk menghubungi Anda dan menambah citra bagus bagi bisnis Anda.

TapTalk.io adalah solusi chat yang lengkap, aman, dan terjangkau bagi Bisnis Anda. Anda dapat menjawab semua pertanyaan dari pelanggan dan mampu mengelola pesan secara efisien. Tak hanya itu, terdapat fitur office hours and automated messages yang akan tetap membalas chat dari customer secara otomatis walau sudah lewat dari jam operasional bisnis Anda. Hal ini cukup penting karena akan menimbulkan first impression yang baik kepada pelanggan dan tentunya hal tersebut akan berpengaruh tentang penilaian toko kedepannya. Lalu kami juga menawarkan fitur customer ratings yang memungkinkan pelanggan untuk memberikan penilaian mengenai bisnis Anda, hal ini bisa menjadi patokan apakah pelanggan puas dengan layanan Anda atau tidak. Ada pula fitur Quick Reply Features yang akan memudahkan tim support Anda dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sering dilontarkan oleh pelanggan. Dengan begitu, pelanggan pun senang karena pertanyaannya langsung terjawab dan tim Anda akan bekerja secara efisien.

Tunggu apalagi? Segera hubungi kami di sini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Saat ini sudah banyak sekali perubahan yang terjadi hampir di seluruh sendi-sendi kehidupan, misalnya saja dahulu kita perlu pergi ke pangkalan ojek untuk menggunakan jasanya, kini sudah ada moda transportasi online yang hanya berbekal smartphone dan pengemudi ojek pun akan tiba sesuai dengan titik jemput. Contoh lainnya seperti aktivitas jual-beli dan layanan antar makanan, kini juga cukup bermodalkan smartphone atau laptop, maka Anda sudah dapat melakukan aktivitas-aktivitas tersebut yang sebelumnya belum pernah dibayangkan.

Beberapa contoh kasus di atas adalah efek dari disrupsi teknologi. Disrupsi teknologi sendiri adalah fenomena yang terjadi ketika suatu teknologi baru muncul dan mengubah cara konvensional masyarakat dalam menjalankan bisnis. Disrupsi teknologi merupakan sesuatu hal yang tidak bisa kita tolak, melainkan harus diterima dengan cara menyesuaikan antara cara konvensional dan cara baru yang akan diadopsi. Karena, dengan adanya inovasi teknologi tersebut, maka dari segi bisnis sangat berpotensi untuk membuka peluang bisnis atau pasar yang belum pernah ada sebelumnya.

Pernahkah Anda merasa ketika Anda ingin membeli suatu barang, alih-alih datang langsung ke toko tetapi Anda justru membuka ulasan dan komentar terhadap produk yang ingin Anda beli tersebut? Jika iya, maka fenomena tersebut akan kita bahas pada kesempatan kali ini. Fenomena tersebut biasa dikenal dengan Zero Moment of Truth atau ZMOT.

Pahami Apa Itu Zero Moment of Truth dan Dampaknya Bagi Bisnis

Key Takeaways:

Pengertian Zero Moment of Truth

Di dalam dunia bisnis, perilaku customer sangatlah penting untuk diamati dan dianalisis agar pada akhirnya membeli barang tersebut. Jika Anda pernah mendengar istilah SEO (Search Engine Optimization) yang sangat penting bagi Anda pengelola bisnis, maka konsep Zero Moment of Truth atau ZMOT juga memiliki peran yang tidak kalah penting.

Sebelum mengetahui apa itu ZMOT, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu apa itu Moment of Truth. Moment of Truth adalah kondisi di mana seorang konsumen merasa puas dan yakin terhadap produk yang mereka gunakan. Peristiwa Moment of Truth sendiri bermula pada tahun 1981 yang dilakukan oleh CEO dari salah satu maskapai penerbangan yakni Scandinavian Airlines yang membuat sebuah filosofi dengan memfokuskan pada penanganan kebutuhan emosional konsumen selama penerbangan. Hal tersebut ternyata memberikan dampak positif kepada Scandinavian Airlines dan berhasil meningkatkan loyalitas konsumen.

Seiring dengan berubahnya zaman terutama dalam hal pelayanan atau pembelian barang, faktor emosional bukanlah menjadi satu-satunya penentu kepuasan pelanggan, melainkan faktor-faktor seperti ulasan atau komentar produk yang dapat meningkatkan loyalitas konsumen. Hal ini juga didukung oleh perkembangan dunia internet yang begitu cepat, sehingga memungkinkan orang-orang untuk tidak perlu lagi datang secara fisik ke toko untuk mendapatkan suatu barang atau jasa, kini cukup menggunakan smartphone dan Anda dapat membandingkan produk tersebut dengan berbagai ulasan dan komentar yang membuat Anda yakin terhadap produk tersebut.

Zero Moment of Truth atau ZMOT adalah pengambilan keputusan tanpa melihat produk secara langsung atau dengan cara membandingkan review atau ulasan mengenai suatu produk yang dijadikan rujukan konsumen lain dalam menentukan suatu tujuan atau mempengaruhi dalam pengambilan keputusan ketika membeli.

Di dalam dunia marketing sendiri, penggunaan konsep ZMOT memang terbilang cukup baru, karena biasanya strategi SEO yang lebih sering didengar oleh Anda bukan? ZMOT sendiri lebih menitikberatkan kepada aspek psikologi dan emosional agar calon pembeli membeli barang tersebut. Contoh sederhana dari ZMOT adalah ketika Anda berencana untuk melakukan staycation dan mulai mencari referensi penginapan secara online, tentu saja hal faktor terpenting sebelum Anda memesan penginapan tersebut adalah dengan melihat ulasan dan rating daripada tempat tersebut bukan? Tanpa disadari, Anda telah menerapkan konsep ZMOT dalam pengambilan keputusan.

Baca juga: Pentingkah Kepercayaan Pelanggan? Simak Tuntas di Sini

Tahapan Zero Moment of Truth

Untuk mengenal lebih lanjut bagaimana konsep ZMOT muncul, berikut ini merupakan tahapan-tahapan yang perlu Anda ketahui.

Tahapan Zero Moment of Truth

1. Stimulus

Pada dasarnya, sebelum konsep ZMOT mulai dikenal sebagai strategi pemasaran, terdapat tiga tahapan dalam decision-making yang biasa konsumen lakukan yaitu stimulus, the first moment of truth, dan the second moment of truth.

Stimulus merupakan proses paling pertama dari tahapan decision-making di mana calon konsumen mengetahui tentang produk atau merek yang akan dibelinya. Pada tahap stimulus ini, biasanya calon pembeli mulai mencari berbagai referensi yang dapat mendukung keputusannya.

2. Zero Moment of Truth

Ketika tahapan stimulus telah dicapai oleh calon konsumen, tahapan selanjutnya adalah zero moment of truth. Seperti pada penjelasan sebelumnya, zero moment of truth adalah tahapan di mana calon konsumen mencari detail informasi produk dengan lebih dalam, hal ini biasanya ditandai dengan mencari berbagai referensi yang terkait dengan produk yang akan dibeli.

Beberapa referensi tersebut dapat ditemukan dengan melihat rekomendasi dari beberapa orang yang telah lebih dulu membeli produk tersebut dan ulasan atau review dari orang yang sudah pernah memakainya. Kedua faktor tersebut tidak dapat dipungkiri menjadi faktor yang sangat mempengaruhi calon konsumen agar membeli barang tersebut.

3. First Moment of Truth

Tahapan selanjutnya adalah first moment of truth, konsep ini pertama kali diusulkan pada tahun 2005 oleh perusahaan Procter & Gamble atau biasa dikenal dengan P&G yang dikenal sebagai merek dari produk FMCG (fast moving consumer goods). First moment of truth atau FMOT sendiri merupakan momen ketika seorang calon konsumen berhadapan langsung dengan produk yang mereka butuhkan atau dengan kata lain sedang melihat langsung produk yang diinginkannya.

Ketika calon konsumen memasuki tahap FMOT, faktor yang paling menentukan adalah momen ketika melihat tampilan kemasan dan isi informasi dari produk tersebut. Momen FMOT merupakan momen yang terbilang cukup krusial, karena seorang calon konsumen dapat dengan mudah merubah keputusannya untuk tidak jadi membeli produk tersebut ketika dirasa tampilan kemasan dan isi informasi produk tidak sesuai dengan ekspektasi.

Dengan berkembangnya zaman, momen FMOT tidak hanya terjadi ketika calon konsumen mengunjungi rak-rak supermarket untuk melihat tampilan kemasan dan juga isi informasi produk, tetapi mencakup hal-hal yang lebih luas seperti dengan melihat poster-poster, gambar-gambar, serta brosur yang dapat dilihat sebelum tiba di supermarket.

Maka dari itu, ada baiknya bagi perusahaan untuk menjaga momentum FMOT agar calon konsumen tidak merubah keputusannya untuk membeli produk tersebut.

4. Second Moment of Truth

Tahapan terakhir biasa disebut dengan second moment of truth atau SMOT yaitu momen ketika konsumen memakai produk yang telah dibeli, momen SMOT ini dapat dikatakan sebagai momen terpenting karena akan mempengaruhi loyalitas konsumen.

Misalnya saja terdapat konsumen yang membeli sebuah makanan dan apabila melihat dari poster promosinya, makanan tersebut terlihat sangat menggugah selera. Akan tetapi, ketika si konsumen mencobanya ditemukan bahwa apa yang dilihatnya pada poster promosi tidak sesuai dengan cita rasa yang didapatnya, hal ini tentu saja akan menurunkan minat si konsumen untuk membeli kembali produk makanan tersebut.

Second moment of truth ini dianggap sebagai ujian yang nyata bagi para penjual apakah mampu untuk meningkatkan loyalitas konsumen atau tidak.

Manfaat Zero Moment of Truth Bagi Bisnis Anda

Berkembangnya konsep zero moment of truth atau ZMOT tidak lepas dari keuntungan yang akan didapatkan terhadap bisnis yang sedang Anda jalani, berikut ini merupakan beberapa keuntungan yang akan Anda dapatkan apabila menerapkan konsep ZMOT.

1. Consumer Empowerment

Dengan bekembangnya teknologi dan internet yang sangat cepat, hal ini membuat calon konsumen memiliki lebih banyak cara untuk mengakses informasi mengenai barang yang ingin dibelinya. Mereka dapat dengan mudah mengakses isi informasi produk, membaca ulasan, membandingkan harga, mempelajari tentang merek dari barang tersebut, hingga mengatahui penawaran yang akan didapat apabila membeli barang tersebut.

Ketika Anda menggunakan konsep ZMOT, konsumen akan lebih leluasa dalam menentukan pilihannya dengan beberapa faktor di atas, sehingga diharapkan konsumen dapat memberikan decision making terbaiknya.

2. Increased Importance of Online Presence

Kini tren berbelanja orang cenderung lebih memilih melalui online ketimbang offline, hal ini tentu saja membuat para pelaku usaha untuk memaksimalkan eksistensi digital agar dapat menjangkau konsumen dengan lebih luas lagi. Dengan menggunakan konsep ZMOT, konsumen akan didorong untuk mulai membandingkan produk yang akan dibelinya, mulai dari membandingkan harga, membandingkan produk, serta yang terpenting adalah dengan melihat berbagai komentar dan ulasan yang berkaitan dengan barang tersebut.

Maka dari itu, sangat penting bagi para pelaku usaha untuk memastikan bahwa eksistensi bisnis mereka di dalam dunia digital bersifat well-optimized agar tidak menyia-nyiakan peluang bisnis digital yang ada.

3. Influence on Brand Perception

Seperti yang telah kita ketahui bersama, brand atau merek merupakan hal yang sangat penting di mata konsumen, sebuah brand sendiri dapat meningkatkan value dari barang atau jasa yang dijualnya. Hal ini tentu saja juga berpengaruh terhadap kemunculan konsep ZMOT, kini cara pandang konsumen terhadap sebuah brand terdapat sedikit pergeseran.

Jika dahulu persepsi sebuah brand datang dari pengalaman pribadi, akan tetapi saat ini di tengah arus digitalisasi yang semakin kuat, cara pandang konsumen terhadap sebuah brand akan melibatkan dunia digital. Dengan ZMOT, konsumen akan mulai membandingkan barang yang akan dipilihnya dengan hasil ulasan serta komentar orang lain terhadap barang tersebut.

Dengan menerapkan konsep ZMOT, perusahaan atau bisnis yang sedang Anda jalani berpotensi dapat mendapatkan kepercayaan dan kredibilitas dari para kompetitor bisnis Anda.

4. Longer Consumer Journey

Seperti pada penjelasan sebelumnya, bahwa dahulu hanya terdapat tiga tahapan ketika seorang konsumen ingin membeli sebuah barang yaitu stimulus, first moment of truth, dan second moment of truth. Akan tetapi, kini bertambah satu tahapan yang disebut dengan zero moment of truth atau ZMOT, letak ZMOT adalah setelah tahapan stimulus.

Mungkin dari Anda bertanya-tanya mengapa poin longer consumer journey termasuk ke dalam manfaat dari implementasi ZMOT? Dengan menggunakan ZMOT, tentu saja konsumen akan lebih kritis sebelum memantapkan pilihannya untuk sebuah barang, hal ini bagaikan pisau bermata dua. Pertama, hal ini dapat menjadi sebuah celah negatif yang berpotensi menurunkan pendapatan dari sebuah merek akibat konsumen tidak jadi membeli barang tersebut. Kedua, hal ini dapat dimanfaatkan oleh penjual sebagai momentum untuk membuktikan bahwa produk yang ditawarkan memiliki kualitas serta ulasan yang baik dari pembeli-pembeli lainnya.

5. Conversion & Sales Impact

Menurut penelitian dari Google dan Taylor Nelson Sofres menunjukkan bahwa perangkat telepon pintar atau smartphone berperang penting dalam menentukan keputusan pembelian dalam hal ini adalah pembelian mobil di Indonesia serta 72% pembeli mobil di Indonesia membutuhkan waktu setidaknya dua bulan untuk memilih mobil pilihannya.

Hal ini tentu saja selaras dengan adanya konsep ZMOT yang mengedepankan pemberian isi informasi produk dengan jelas. Dengan adanya perubahan pola pembelian masyarakat yang lebih kritis sebelum membeli, maka penerapan konsep ZMOT pada bisnis berpotensi meningkatkan pendapatan bagi para pengusaha termasuk Anda di dalamnya.

Baca juga: Lead Generation Adalah: Pengertian, Jenis, dan Prosesnya

Strategi Mendapatkan Customer Menggunakan ZMOT

Agar bisnis Anda semakin berkembang dengan menerapkan konsep ZMOT, terdapat beberapa strategi yang dapat Anda terapkan sebagai berikut:

1. Search Engine Optimization (SEO)

Di dalam dunia digital marketing, SEO telah menjadi hal wajib yang harus dilakukan jika sebuah bisnis ingin eksistensinya di dunia digital semakin baik. Tujuan utama SEO adalah agar sebuah website mudah dikenali di berbagai mesin pencarian seperti Google, Bing, dan lain sebagainya. Dengan demikian, maka potensi pengunjung yang akan melihat website Anda akan meningkat.

2. Testimoni

Agar implementasi ZMOT semakin maksimal, jangan lupa untuk menambahkan beberapa testimoni pengguna terhadap barang/jasa yang akan Anda pasarkan. Keberadaan testimoni merupakan hal yang sangat penting karena dapat membuat persepsi calon konsumen supaya membeli barang/jasa tersebut.

3. Ulasan

Selain pentingnya keberadaan testimoni akan sebuah produk, keberadaan ulasan dari konsumen yang telah menggunakan barang/jasa tersebut juga wajib Anda sertakan. Biasanya ulasan dapat berupa bintang yang diberikan kepada produk/jasa tersebut berdasarkan rasa puas dari konsumen itu sendiri, adapun semakin baik ulasan maka akan membuat citra produk/jasa tersebut semakin baik di mata konsumen.

4. Sosial Media

Keberadaan sosial media di dalam penerapan ZMOT juga ada baiknya Anda pertimbangkan, kini mayoritas konsumen pasti memiliki berbagai platform sosial media, maka akan lebih mudah bagi Anda untuk melakukan kegiatan promosi melalui sosial media, bukan?

Baca juga: Meningkatkan Reputasi Bisnis dengan Review Google Maps

Optimalkan Visibilitas Bisnis Anda Bersama OneTalk

Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan ZMOT, tahapan terjadinya ZMOT, manfaat ZMOT, hingga strategi mendapatkan customer menggunakan ZMOT, kini saatnya Anda mengetahui bagaimana mengoptimalkan visibilitas bisnis Anda bersama OneTalk.

OneTalk merupakan penyedia software omnichannel yang memungkinkan Anda untuk mengelola berbagai platform sosial media hanya dalam satu genggaman. Melihat fenomena sosial media saat ini khususnya di dalam dunia bisnis, mustahil apabila kita melihat sebuah bisnis hanya memiliki satu platform sosial media, melainkan tentu memiliki beragam jenis platform sosial media agar dapat menjangkau customer dengan lebih optimal.

Dengan menggunakan OneTalk dari aplikasi pesan instan terbaik, Taptalk.io, Anda dapat menggabungkan beragam platform sosial media terkemuka seperti WhatsApp, Instagram, LINE, Facebook Messenger, Twitter, dan Google, semua hanya dalam satu genggaman saja. Selain itu, tersedia juga fitur chatbot berbasis ChatGPT yang dapat membantu meningkatkan customer engagement bisnis Anda dan fitur multiple login WhatsApp untuk beberapa user sekaligus.

Ingin tahu lebih dalam dan siap untuk mengoptimalkan visibilitas bisnis Anda? Segera kunjungi OneTalk di sini dan temukan solusi bisnis yang Anda butuhkan.

Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh hampir setiap bisnis: menarik pelanggan baru, menyediakan layanan atau barang yang tak tertandingi, dan membangun hubungan pelanggan yang sukses yang menghasilkan bisnis yang berulang selama bertahun-tahun.

Sehingga dapat dikatakan bahwa aspek terpenting dari setiap bisnis besar maupun kecil adalah pelanggan. Namun, ada lebih banyak hal dalam bisnis daripada sekadar menutup penjualan atau kesepakatan satu kali. Bisnis yang memprioritaskan Customer Lifecycle Management (CLM) dapat secara signifikan lebih sukses dalam hal menarik prospek awal dan mengubahnya menjadi pelanggan tetap.

Kami telah menyusun panduan utama untuk menjelaskan apa itu manajemen siklus hidup pelanggan, bagaimana proses menganalisis siklus hidup pelanggan Anda, alat terbaik untuk mengelolanya, dan strategi utama yang dapat digunakan bisnis Anda untuk meningkatkan siklus hidup pelanggannya.

Panduan ini akan membantu Anda memahami apa arti Customer Lifecycle Management, mengapa hal tersebut merupakan kunci untuk pengalaman pelanggan yang hebat, dan bagaimana menghindari kesalahan umum dalam mengembangkan proses Customer Lifecycle Management.

Tahapan, Analisis, dan Tips Melakukan Customer Lifecycle Management

Key Takeaways:

Pengertian dari Customer Lifecycle Management

Model awal dari apa yang sekarang dikenal sebagai Customer Lifecycle Management adalah model "AIDA", yang pertama kali dicetuskan oleh Elias St. Elmo Lewis pada tahun 1898. AIDA adalah singkatan dari Awareness (Kesadaran), Interest (Ketertarikan), Desire (Keinginan), Action (Tindakan).

Siklus hidup pelanggan mengacu pada perjalanan yang ditempuh calon pelanggan untuk menjadi pelanggan Anda dan berinteraksi dengan merek Anda. Customer Lifecycle Management (CLM) adalah proses melacak dan menganalisis setiap tahap siklus hidup pelanggan, menetapkan metrik untuk setiap langkah, dan mengukur keberhasilan bisnis Anda berdasarkan metrik tersebut.

Terlepas dari produk atau layanan merek Anda, sebagian besar pelanggan mengikuti serangkaian langkah yang serupa. Meluangkan waktu untuk menganalisis langkah-langkah ini dapat memberi Anda gambaran yang lebih baik tentang kinerja bisnis Anda di setiap tahap siklus hidup pelanggan.

Apa Saja Tahapan Customer Lifecycle Management?

Customer Lifecycle Management memiliki lima tahap yang berbeda, yang masing-masing dapat dianalisis dengan metrik untuk memaksimalkan pengalaman calon pelanggan dan kemungkinan konversi menjadi pelanggan tetap.

Apa Saja Tahapan Customer Lifecycle Management?

1. Reach

Pada tahap pertama, pelanggan menjadi sadar (aware) akan produk Anda melalui iklan yang ditargetkan atau melalui penelitian mereka sendiri terhadap suatu isu atau masalah yang perlu mereka selesaikan. Social Media Marketing, Search Engine Optimization (SEO), dan teknik periklanan lainnya harus digunakan untuk menempatkan merek Anda di radar pelanggan. Langkah ini dianggap berhasil ketika produk atau merek Anda sudah mendapat perhatian dari para pelanggan.

2. Acquisition

Tahap akuisisi adalah tahapan yang membuat calon pelanggan menjadi prospek. Seorang pelanggan pada tahap ini menghubungi bisnis Anda melalui telepon, email, obrolan langsung, atau terlibat dengan menjelajahi situs web Anda. Tujuan pada tahap ini adalah menggunakan saluran komunikasi kepada pelanggan Anda untuk menawarkan informasi, dukungan langsung, dan bahkan penawaran untuk membuat mereka tetap tertarik dengan merek Anda. Pada tahap ini anda perlu menegaskan bahwa produk maupun perusahaan Anda adalah jawaban atas kebutuhan mereka dan tujuan Anda adalah menunjukkan hal ini kepada mereka.

3. Conversion

Pada tahap konversi, calon pelanggan telah menjadi pelanggan yang membeli, tetapi pekerjaan Anda belum selesai. Setelah pelanggan melakukan pembelian, Anda harus mulai meletakkan dasar untuk retensi dan loyalitas pelanggan di masa mendatang. Penting untuk membuat langkah pembelian semulus dan semudah mungkin bagi pelanggan Anda. Pastikan untuk menawarkan harga yang jelas, informasi tentang pengembalian dan pengembalian uang dan sesedikit mungkin prosedur pembelian yang perlu dilakukan hingga pelanggan menerima barang tersebut.

4. Retention

Retention adalah satu tahap terpenting dalam Customer Lifecycle Management Anda, retensi melibatkan mengubah pembelian awal menjadi hubungan. Dengan fokus yang tepat pada tahap retensi, Anda dapat menjamin pelanggan Anda akan tetap menggunakan merek Anda untuk pembelian berikutnya dan seterusnya.

5. Loyalty

Tahap terakhir dari manajemen siklus hidup pelanggan mungkin yang paling penting dari semuanya. Loyalitas merek lebih dari sekadar satu pelanggan menjadi pelanggan tetap atau pelanggan seumur hidup, tetapi juga meluas ke teman dan keluarga pelanggan yang sama yang membeli produk dari Anda.

Analisis Customer Lifecycle Management

Tujuan dari Customer Lifecycle Management bukan hanya untuk mengetahui tahapan siklus hidup pelanggan yang ada, tetapi juga untuk menganalisis setiap langkah, melacak data, dan metrik terkait perjalanan pelanggan Anda, dan kemudian menggunakan apa yang Anda pelajari tersebut untuk melayani pelanggan berikutnya dengan lebih baik.

1. Menganalisis Tahap Jangkauan (Reach)

Saat menganalisis tahap jangkauan, yang harus Anda ketahui adalah kapan, bagaimana, dan mengapa prospek menemukan perusahaan Anda, serta seberapa baik kampanye iklan Anda bekerja. Bagaimana prospek pertama kali mendengar tentang perusahaan Anda? Apa yang dilakukan pesaing Anda yang tidak Anda lakukan? Apakah merek Anda memiliki reputasi yang baik?

2. Mengevaluasi Tahap Akuisisi (Acquisition)

Mengevaluasi tahap akuisisi terutama tentang informasi dan alat yang ditawarkan kepada calon pelanggan. Apakah Anda memiliki blog? Apakah Anda membuat konten yang menarik calon pelanggan? Apakah halaman media sosial dan situs web Anda mudah dinavigasi? Apakah alat penawaran Anda cukup intuitif?

3. Menafsirkan Tahap Konversi (Conversion)

Tujuan pada tahap ini adalah menafsirkan apa yang berhasil dan tidak berhasil dalam mengubah prospek Anda menjadi pelanggan. Apakah ada hambatan yang menghalangi mereka untuk melakukan pembelian? Apakah proses pembelian mudah dan tidak berbelit-belit bagi pelanggan Anda? Apakah Anda memiliki kebijakan pengembalian dana yang jelas, jaminan atau opsi pengembalian untuk pelanggan Anda?

4. Meneliti Tahap Retensi (Retention)

Cermati tahap retensi untuk memastikan Anda mempertahankan setiap pelanggan. Anda sudah melangkah sejauh ini, mengapa harus kehilangan semuanya sekarang? Bagaimana perasaan pelanggan Anda terhadap bisnis Anda setelah melakukan pembelian? Apakah pelanggan Anda menyukai produk baru Anda setelah mereka membelinya? Bagaimana Anda dapat mempersonalisasi pengalaman setiap pelanggan di masa mendatang?

5. Menginspirasi Tahap Loyalitas (Loyalty)

Loyalitas dapat menjadi salah satu fase yang paling sulit untuk dibangun, namun biasanya juga merupakan salah satu yang paling bermanfaat. Sudahkah Anda menyertakan tombol media sosial di situs web dan email pemasaran Anda sehingga pelanggan dapat merekomendasikan merek Anda? Apakah ada program rujukan yang menguntungkan pelanggan dan prospek yang mereka bawa? Apakah pelanggan Anda menerima fasilitas unik dan pribadi seperti penawaran eksklusif, diskon, dan hadiah ulang tahun?

Baca juga: 7 Program Loyalitas Untuk Meningkatkan Kesetiaan Pelanggan

Tips Melakukan Customer Lifecycle Management

1. Identifikasi Konsumen Target Anda

Langkah pertama dalam mengelola tahap Reach Lifecycle Customer Anda adalah mengidentifikasi konsumen target Anda. Cari tahu bagaimana calon pelanggan Anda mendengar tentang merek Anda, serta apa saja yang menjadi kebutuhan dan minat mereka. Lalu rancang kampanye iklan yang ditargetkan untuk menarik perhatian mereka. Metrik yang dianalisis pada tahap ini dapat mencakup rasio click-through dan impression, dan Anda dapat membandingkan jangkauan iklan Anda dengan kunjungan situs web maupun media sosial untuk menentukan kampanye mana yang paling efektif.

2. Bagikan Konten yang Relevan

Selain itu, untuk mengelola tahap reach Anda harus membagikan konten yang relevan di situs web, blog, dan platform media sosial untuk menarik perhatian pelanggan Anda. Konten dapat mencakup informasi spesifik industri, template, infografis, dan bahkan kursus online.

Kemudian kumpulkan data tentang hasil kampanye bisnis Anda yang telah dilakukan tersebut untuk melacak interaksi pelanggan di semua platform yang Anda gunakan untuk menyebarkan kampanye bisnis, seperti berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk membaca setiap halaman? Apakah video ditonton sampai selesai, atau tidak diputar? Apakah tautan internal dari satu halaman ke halaman lain sering diklik?

3. Sediakan Sumber Daya Layanan Mandiri

Saat mengelola tahap akuisisi dalam siklus hidup pelanggan Anda, Anda perlu menyediakan sumber daya layanan mandiri untuk pelanggan Anda agar mereka lebih mungkin untuk terus terhubung dengan merek Anda. Membuat FAQ, basis data terpusat dari artikel, posting blog, dan lainnya dapat memberi pelanggan Anda kesempatan untuk mempelajari sendiri produk atau layanan perusahaan Anda dan mempercayai merek Anda sebagai sumber informasi yang dapat diandalkan.

4. Gunakan Teknik Layanan Pelanggan yang Proaktif

Layanan pelanggan tidak boleh hanya dimulai setelah pembelian, tetapi harus menjadi aspek lain dalam mengelola tahap akuisisi Anda. Ketika menawarkan suatu produk tidak hanya sebatas memasarkan lalu selesai begitu saja, tetapi juga harus didukung dengan layanan pelanggan yang lengkap bahkan sebelum pembelian.

Hal ini akan membantu membangun hubungan dengan calon pelanggan dan membantu membiasakan pelanggan dengan produk Anda. Melacak pelanggan yang menghubungi pusat layanan melalui telepon, email, atau obrolan langsung untuk melihat apakah mereka berubah menjadi pelanggan juga dapat memberi Anda wawasan tentang efektivitas tim penjualan dan perwakilan dukungan pelanggan Anda.

5. Hapus Gesekan dari Tahap Pembelian

Tahap konversi dari siklus hidup pelanggan Anda harus dikelola dengan membuat pembelian semudah mungkin bagi semua pelanggan. Ciptakan sistem pemesanan online yang sederhana yang prosesnya intuitif dan mudah dimengerti di setiap langkah.

Pekerjaan data yang paling penting pada langkah ini melibatkan pengumpulan data pelanggan baru yang tepat. Anda dapat menggunakan data ini untuk menyempurnakan pengalaman pelanggan, tidak hanya untuk satu pembeli, tetapi juga untuk semua pelanggan Anda saat ini dan yang akan datang. Dengan begitu layanan perusahaan Anda akan lebih banyak digunakan masyarakat karena kemudahan prosedurnya.

6. Sediakan Layanan Terpadu Selama Keputusan Pembelian

Yang juga penting pada tahap konversi adalah menyediakan layanan terpadu yang signifikan selama dan segera setelah keputusan pembelian. Membeli produk Anda seharusnya tidak menimbulkan penyesalan pembeli, jadi pastikan untuk menawarkan dukungan pelanggan melalui obrolan langsung, telepon, dan email untuk membuat pelanggan baru Anda senang dan memastikan mereka merasa diperhatikan.

7. Berterimakasih kepada Pelanggan

Pastikan untuk tidak melupakan pelanggan Anda setelah mereka melakukan pembelian. Kunci untuk mengelola tahap retensi dalam siklus hidup pelanggan Anda adalah membuat pelanggan merasa diperhatikan.

Kirimkan email ucapan terima kasih yang menawarkan diskon untuk produk lain yang dilihat pelanggan Anda, atau beri tahu mereka tentang penjualan yang akan datang. Mengonversi pelanggan lagi dapat memberi Anda wawasan lebih lanjut tentang apa yang berhasil dan tidak berhasil untuk merek Anda.

8. Berinvestasi dalam Otomatisasi

Mempersonalisasi keterlibatan pelanggan pasca-pembelian tidaklah sulit jika basis pelanggan Anda masih kecil, tetapi seiring bertambahnya jumlah pelanggan, Anda harus meningkatkannya.

Mengotomatiskan proses pengelolaan dan hubungan dengan pelanggan Anda adalah bagian penting lain dari tahap retensi. Anda dapat mengirimkan email yang menanyakan kabar pelanggan dan produk baru mereka satu minggu, satu bulan, atau satu tahun setelah pembelian dan meminta umpan balik atau mendorong keterlibatan ulasan produk.

9. Undang Ulasan Pelanggan dan Dorong Referensi

Langkah terakhir dalam mengelola siklus hidup pelanggan Anda adalah memastikan mereka tetap setia pada merek Anda. Ajak para pelanggan untuk terus terlibat dengan merek Anda dengan meminta ulasan terhadap produk dan layanan Anda.

Selain itu, perhatikan bagaimana Anda terus berinteraksi dengan pelanggan saat ini melalui penawaran eksklusif, diskon, dan hadiah ulang tahun. Buatlah referal menjadi mudah dan bermanfaat, serta dorong pelanggan untuk memposting pengalaman mereka dengan produk secara online, kemudian bagikan ulang postingan tersebut dan tetaplah terlibat dengan pelanggan Anda secara online.

OneTalk by TapTalk.io: Alat Terbaik untuk Customer Lifecycle Management Perusahaan Anda

Apa gunanya suatu metode dan tim marketing bila tidak bisa menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama? Suatu perusahaan dapat berjalan dan berkembang karena adanya peran serta konsumen di setiap lini perjalanan bisnis. Tidak hanya sebagai sumber pendapatan, peran konsumen di dalam merupakan sebagai tujuan utama suatu perusahaan tersebut ada. Karena pada hakekatnya, eksistensi suatu perusahaan adalah untuk melayani dan memenuhi kebutuhan pelanggan.

Adalah sesuatu yang ironis bila suatu perusahaan tidak memiliki pelanggan ataupun tidak bisa mempertahankan para pelanggannya. Dapat dipastikan perusahaan tersebut tidak akan berumur panjang apa lagi menjadi perusahaan besar di dunia. Tentunya Anda sebagai pengusaha yang profesional tidak menginginkan hal tersebut.

Maka dari itu, supaya hal tersebut benar-benar tidak terjadi, pastikan setiap tahapan Customer Lifecycle Management Anda tidak memiliki kendala komunikasi kepada pelanggan.

Untuk itu, TapTalk.io menawarkan layanan omnichannel messaging OneTalk yang mampu membantu Anda dalam hal berkomunikasi dengan pelanggan secara cepat dan masif!

OneTalk hadir sebagai layanan chat engine yang telah platform-platform media sosial besar, seperti Instagram, Whatsapp, dll yang bisa diatur ke dalam satu dashboard. OneTalk semakin terbukti efektif performanya karena telah menggunakan teknologi AI dalam operasinya, yang menjadikan Anda dapat stay on 24/7 untuk membalas dan mengatur pesan yang ingin dikirim.

Untuk Anda yang memiliki fokus marketing di Google, Anda dapat mengaktifkan Google Business Messages lalu menghubungkannya ke dalam dasbor OneTalk. Tidak hanya berhenti di situ, OneTalk juga telah terintegrasi dengan Google Business Review sehingga dapat lebih mudah untuk memonitor dan memperoleh kepercayaan dari masyarakat terhadap produk maupun perusahaan Anda.

Jadi, tidak perlu ragu lagi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi Customer Lifecycle Management perusahaan Anda bersama OneTalk by TapTalk.io. Segera kunjungi situs ini dan ciptakan perusahaan yang ideal dan sukses bagi Anda!

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa teknologi dan konektivitas digital telah menguasai tiap bagian dari bisnis. Strategi pemasaran tradisional yang masih berpaku pada pakem-pakem lama tidak lagi cukup untuk meraih perhatian dan keterlibatan konsumen yang semakin kompleks. Dari sinilah dapat kita pahami pentingnya pendekatan yang lebih holistik dan terpadu, seperti Integrated Digital Marketing. Pendekatan Integrated Digital Marketing telah membuktikan dirinya sebagai cara yang efektif untuk mencapai hasil yang lebih baik, membangun merek yang kuat, dan mengoptimalkan interaksi dengan pelanggan, dengan menggabungkan kekuatan berbagai saluran pemasaran digital.

Pada dasarnya, Integrated Digital Marketing berbicara tentang bagaimana menghubungkan berbagai teknologi digital untuk kepentingan pemasaran. Konsep Integrated Digital Marketing memberikan pandangan bahwa campaign pemasaran konten yang kuat, iklan media sosial yang konsisten, dan upaya SEO yang intensif tidak lagi cukup untuk menciptakan marketing yang kuat di era digital. Namun, Integrated Digital Marketing mengusung konsep kesatuan yang menuntut saling mendukung dan memperkuat satu sama lain, menciptakan pengalaman pemasaran yang seragam dan konsisten di seluruh saluran.

Artikel ini akan membahas manfaat besar yang diberikan oleh Integrated Digital Marketing, mulai dari apa yang dimaksud dengan Integrated Digital Marketing, apa saja channels/saluran kunci yang harus dipelajari, apa saja manfaatnya, serta apa saja yang perlu Anda pertimbangkan ketika menyusun strategi Integrated Digital Marketing, serta memberikan contoh konkret dari merek-merek ternama yang telah sukses mengimplementasikannya.

Mengoptimalkan Pemasaran dengan Integrated Digital Marketing

Key Takeaways:

Pengertian Integrated Digital Marketing

Integrated Digital Marketing adalah pendekatan pemasaran yang menggabungkan berbagai platform pemasaran digital menjadi satu strategi yang terkoordinasi dan terpadu. Tujuannya adalah untuk menciptakan pengalaman yang konsisten dan seragam bagi para konsumen di berbagai platform digital, serta memungkinkan pesan pemasaran dan branding untuk saling memperkuat dan mencapai hasil yang lebih baik secara keseluruhan.

Integrated Digital Marketing mencakup gagasan untuk menciptakan bentuk ekspresi unik yang mudah dikenali di semua saluran yang digunakan pelanggan Anda. Hal ini seperti menggunakan satu bahasa untuk berbicara dalam berbagai situasi. Artinya, Integrated Digital Marketing adalah strategi yang memadukan semua taktik pemasaran Anda. Kemudian, setiap campaign dan pendekatan saling melengkapi satu sama lain, menciptakan citra yang konsisten di benak konsumen dan menelusuri perjalanan yang harus mereka lalui.

Apa saja Channels dalam Integrated Digital Marketing?

Channels dalam Integrated Digital Marketing merujuk pada berbagai saluran atau platform yang digunakan untuk menyampaikan pesan pemasaran kepada konsumen. Pengintegrasian saluran-saluran ini adalah kunci dari pendekatan pemasaran digital yang terpadu.

Berikut beberapa contoh saluran yang sering digunakan dalam Integrated Digital Marketing:

1. Paid Advertising

Dalam Integrated Digital Marketing, ada beberapa jenis iklan berbayar yang dapat Anda gunakan untuk mencapai tujuan pemasaran Anda. Setiap jenis iklan memiliki karakteristik dan keunggulan sendiri.

Berikut beberapa jenis iklan berbayar yang umum digunakan dalam pendekatan Integrated Digital Marketing:

a. Pay-Per-Click Advertising (PPC)

PPC sering muncul di hasil pencarian mesin pencari seperti Google. Anda sebagai pemilik iklan membayar ketika iklan tersebut diklik. PPC memungkinkan Anda untuk menargetkan kata kunci tertentu yang relevan dengan bisnis Anda, sehingga iklan hanya ditampilkan kepada orang yang sedang mencari produk atau layanan yang Anda tawarkan.

b. Iklan Berbayar dalam Aplikasi (In-App Ads)

Iklan ini muncul dalam aplikasi mobile. Mereka dapat berupa iklan banner, iklan video, atau iklan interaktif yang muncul saat pengguna berinteraksi dengan aplikasi.

c. Iklan Berbayar di Email (Email Ads)

Anda dapat memasukkan iklan berbayar dalam email yang Anda kirim kepada pelanggan atau daftar langganan. Ini dapat berupa iklan di atas atau di bawah konten email.

d. Iklan Media Sosial

Membayar untuk iklan yang ditampilkan di platform media sosial seperti Facebook Ads, Instagram Ads, Twitter Ads, dan sebagainya. Iklan ini dapat ditargetkan secara spesifik kepada konsumen yang diinginkan.

2. Social Media Marketing

Melibatkan penggunaan platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, LinkedIn, dan lainnya untuk berinteraksi dengan para konsumen, membagikan konten, membangun merek, dan mendorong interaksi.

Berikut adalah beberapa pengaruh Social Media Marketing dalam Integrated Digital Marketing:

  1. Memperluas Jangkauan: Melalui platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, LinkedIn, dan lainnya, Anda dapat mencapai konsumen yang lebih luas dan beragam.
  2. Brand Message yang Konsisten: Media sosial adalah saluran yang ideal untuk menyebarkan brand message Anda. Anda dapat menggabungkan elemen branding dan menyampaikan pesan yang seragam kepada konsumen di seluruh platform.
  3. Keterlibatan Pelanggan: Melalui komentar, like, dan berbagi konten, media sosial memungkinkan Anda untuk berinteraksi secara langsung dengan pelanggan. Ini membangun hubungan lebih dekat dan memastikan respons cepat terhadap pertanyaan atau masukan pelanggan.
  4. Pemasaran Konten: Platform media sosial adalah tempat yang baik untuk membagikan konten yang relevan dan bermanfaat kepada konsumen Anda. Ini mencakup artikel blog, video, infografis, dan konten lain yang dapat mengedukasi atau menghibur konsumen.
  5. Pengukuran dan Analisis: Alat analisis media sosial memungkinkan Anda untuk melacak kinerja campaign Anda secara mendalam. Anda dapat memantau tingkat keterlibatan, pertumbuhan pengikut, dan konversi yang dihasilkan dari platform ini.
  6. Pengaruh Pembelian: Media sosial dapat mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan dengan memunculkan produk atau layanan Anda di feed mereka, serta melalui ulasan dan rekomendasi yang mereka lihat.

3. Search Engine Optimization (SEO)

Search Engine Optimization (SEO) adalah elemen penting dalam pendekatan Integrated Digital Marketing. Ini adalah proses mengoptimalkan situs web dan konten Anda agar lebih mudah ditemukan oleh mesin pencari seperti Google. SEO membantu meningkatkan visibilitas online Anda dan memastikan bahwa situs web Anda muncul di hasil pencarian yang relevan dengan produk atau layanan yang Anda tawarkan. Dalam konteks Integrated Digital Marketing, SEO berperan dalam mengintegrasikan upaya pemasaran digital secara keseluruhan.

Berikut beberapa cara SEO berkontribusi dalam Integrated Digital Marketing:

  1. Penemuan yang Lebih Mudah: SEO membantu situs web Anda muncul dalam hasil pencarian yang relevan dengan bisnis Anda. Ini mempermudah pelanggan potensial untuk menemukan Anda ketika mereka mencari produk atau layanan yang serupa.
  2. Peningkatan Traffic di Internet: Dengan meningkatkan traffic, situs web Anda akan berada pada peringkat yang lebih tinggi di hasil pencarian. Dengan mengoptimalkan SEO, Anda dapat meningkatkan traffic tanpa harus membayar untuk iklan.
  3. Integrasi dengan Konten Pemasaran: Konten pemasaran yang dioptimalkan untuk SEO membantu meningkatkan peringkat situs web Anda. Konten ini dapat berupa artikel blog, video, infografis, dan lainnya.
  4. Peningkatan Otoritas Merek: Situs web yang muncul di peringkat teratas hasil pencarian cenderung dipandang sebagai otoritas di industri tertentu. Ini membantu membangun reputasi dan otoritas merek.
  5. Perencanaan Strategi Kata Kunci: Penelitian kata kunci untuk SEO juga dapat memberikan wawasan tentang apa yang dicari oleh konsumen Anda, membantu Anda menyusun strategi konten dan pemasaran yang lebih baik.

Baca juga: Interactive Marketing: Strategi Ampuh Digital Marketing

Manfaat Integrated Digital Marketing

Integrated Digital Marketing memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi bisnis dan organisasi. Dengan menggabungkan berbagai saluran dan strategi pemasaran digital menjadi satu kesatuan yang terkoordinasi, bisnis dapat meraih hasil yang lebih baik dan memaksimalkan dampak marketing campaign.

Berikut adalah beberapa manfaat utama dari pendekatan Integrated Digital Marketing:

1. Membangun Brand Awareness

Penerapan Integrated Digital Marketing akan meningkatkan visibilitas online merek Anda. Pada gilirannya, hal ini akan meningkatkan kesadaran merk dan membantu Anda menjangkau pasar yang lebih luas. Semakin sering konsumen menemukan merek Anda secara online, Anda akan semakin dikenal. Dan jika pesan merek Anda konsisten di setiap titik kontak, pesan tersebut akan diperkuat dan diperkuat.

2. Memaksimalkan Campaign Marketing

Integrasi saluran pemasaran memungkinkan bisnis memanfaatkan kekuatan masing-masing saluran untuk memaksimalkan dampak campaign secara keseluruhan. Saluran yang berbeda dapat saling mendukung dan memperkuat upaya pemasaran.

3. Meningkatkan Loyalitas Merek

Terlihat di lebih banyak tempat juga akan membantu menjaga hubungan dengan pelanggan yang sudah ada dan menjaga merek Anda tetap berada di radar mereka. Pada gilirannya, hal ini dapat meningkatkan loyalitas merek karena pelanggan terdorong untuk kembali ke perusahaan Anda melalui pesan pemasaran yang konsisten.

4. Menciptakan Keaslian dan Otoritas Brand

Konsumen yang melek internet tahu kapan mereka memantau pasar, dan lebih cermat terhadap iklan. Penerapan strategi multi-channels yang terintegrasi dapat membuat pemasaran Anda tidak seperti promosi penjualan, namun lebih seperti percakapan antara merek Anda dan konsumen. Komunikasi yang konsisten di semua saluran akan membantu Anda membangun kepercayaan terhadap merek Anda, meningkatkan otoritasnya, dan membuat pesannya lebih otentik.

5. Peningkatan Return on Investment (ROI)

Pemasaran di berbagai saluran bisa lebih hemat biaya daripada yang Anda kira. Menciptakan strategi digital marketing yang terintegrasi akan memungkinkan Anda untuk berbagi dan menggunakan kembali aset di berbagai saluran, sehingga menghemat waktu dan uang Anda.

Misalnya, grafik yang dibuat untuk campaign media sosial juga dapat digunakan dalam email pemasaran Anda atau di halaman arahan situs web. Selain mengurangi biaya pemasaran Anda, hal ini juga akan menciptakan konsistensi yang sangat penting, dengan pesan merek Anda yang dapat langsung dikenali di setiap saluran.

Prinsip-Prinsip Integrated Digital Marketing

Cara terbaik untuk mengingat prinsip-prinsip pemasaran terpadu saat merancang campaign adalah melalui "4 C".

Prinsip-Prinsip Integrated Digital Marketing

1. Coherence

Bagian-bagian berbeda dari campaign Anda harus menyampaikan pesan yang koheren. Konsumen akan melihat komponen-komponen campaign Anda di ponsel mereka, di TV, di papan iklan, dan di internet. Anda ingin komponen-komponen tersebut terhubung secara alami sehingga membentuk gambaran yang jelas di benak konsumen.

2. Consistency

Semua komponen marketing campaign Anda harus memiliki tampilan dan nuansa yang sama dengan yang lainnya. Ini tidak berarti bahwa mereka harus menjadi salinan yang sama persis satu sama lain. Namun, seperti halnya toko Apple yang memiliki tampilan yang sama dengan logo Apple, bagian dari campaign Anda harus konsisten. Perhatikan logo Anda, skema warna Anda, dan slogan Anda, dan gunakan secara konsisten di setiap bagian campaign Anda.

3. Continuity

Prinsip ini memiliki maksud campaign Anda harus memiliki alur yang alami. Pikirkan campaign Anda sebagai latihan dalam bercerita. Semua bagian dari campaign harus memiliki inti kisah yang sama. Mereka tidak selalu harus menceritakannya dalam urutan yang sempurna. Tetapi setiap komponen baru harus dibangun berdasarkan apa yang telah Anda lakukan. Sehingga marketing campaign Anda selalu berkelanjutan. 

4. Complementary

Pesan Anda akan bekerja lebih baik ketika mereka bersama-sama. Setiap komponen baru yang lucu, menarik, atau memukau secara visual akan menambah daya tarik campaign Anda secara keseluruhan.

Baca juga: Guerilla Marketing, Strategi Kreatif untuk Memenangkan Pasar

OneTalk by TapTalk.io: Membuat Integrated Digital Marketing Perusahaan Anda Selangkah Lebih Maju

Memiliki perusahaan dengan kemampuan digital marketing yang up to date  sudah tentu merupakan impian dari semua pengusaha. Karena dengan digital marketing Anda tidak perlu lagi repot-repot dari pintu ke pintu ataupun membayar mahal untuk menampilkan iklan produk anda di TV yang kini sudah mulai ditinggalkan masyarakat.

Kini sudah saatnya Anda membuka mata dan terjun di dunia digital yang berisi potensi-potensi menjanjikan di dunia bisnis. Dengan mengintegrasikan berbagai platform digital Anda akan mendapatkan segudang manfaat bagi bisnis.

Untuk itu, dari artikel di atas, tentunya Anda sudah paham bahwa syarat utama suksesnya adalah seberapa aktif dan konsisten komunikasi Anda dengan para konsumen. Pernahkah Anda membayangkan bahwa ada sebuah aplikasi yang berfokus mengintegrasikan semua platform-platform digital sehingga memudahkan Anda untuk berkomunikasi dengan konsumen pada satu dashboard

Kini, TapTalk.io hadir dengan layanan OneTalk yang merupakan layanan omnichannel messaging yang telah terintegrasi dengan platform-platform media sosial besar, seperti Instagram, Whatsapp, Facebook, dll. Selain itu, Anda juga bisa membalas dan mengatur pesan yang ingin dikirim, karena OneTalk telah menggunakan teknologi AI dalam operasinya, sehingga Anda dapat stay on 24/7 untuk membalas chat dari para konsumen.

Sebagai tambahan, Anda juga dapat melancarkan tujuan bisnis di Google dengan mengaktifkan Google Business Messages dan menghubungkannya ke dalam dasbor OneTalk untuk meningkatkan efisiensi, responsivitas dan kepuasan pelanggan di Google.

Jadi, tunggu apalagi? Sudah tentu OneTalk by TapTalk.io merupakan solusi chat terintegrasi dengan sejuta manfaat yang membantu tugas sales, marketing, dan pelayanan pelanggan. Segera kunjungi situs ini untuk menciptakan digital marketing yang konsisten dan kontinu dengan para konsumen Anda!

Memahami kebutuhan pelanggan adalah hal terpenting untuk mencapai kesuksesan dalam bisnis. Pelanggan adalah sumber kehidupan bisnis apa pun, dan memenuhi kebutuhan serta keinginan mereka sangat penting untuk pertumbuhan dan profitabilitas.

Salah satu kerangka kerja ampuh yang dapat membantu kita memahami dan memprioritaskan kebutuhan pelanggan adalah Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow. 

Simak artikel ini lebih lanjut untuk mengetahui siapa itu Abraham Maslow, apa itu teori hierarki kebutuhan, dan cara memahami pelanggan dengan teori ini.

Teori Hierarki Kebutuhan untuk Memahami Pelanggan Lebih Dalam

Key Takeaway:

Siapa itu Abraham Maslow?

Abraham Harold Maslow adalah seorang psikolog Amerika yang terkenal dengan teorinya tentang motivasi manusia, yang dikenal sebagai hierarki kebutuhan Maslow.

Maslow percaya bahwa manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhannya secara hierarkis. Artinya, masyarakat tidak akan fokus pada kebutuhan di tingkat yang lebih tinggi sampai kebutuhan di tingkat yang lebih rendah terpenuhi. Misalnya, seseorang yang kelaparan tidak akan termotivasi untuk mencari cinta dan rasa memiliki sampai ia mempunyai makanan untuk dimakan.

Hierarki tersebut terdiri dari lima tingkatan: kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri. Karya Maslow mempunyai dampak yang besar tidak hanya pada psikologi tetapi juga pada berbagai bidang, termasuk manajemen bisnis, pendidikan, dan pemasaran, yang terus dipelajari dan diterapkan secara luas hingga saat ini.

Teori Hierarki Kebutuhan Menurut Maslow

Hirarki kebutuhan Maslow merupakan teori psikologi yang menjelaskan motivasi manusia berdasarkan keinginan untuk mendapatkan berbagai tingkat kebutuhan. Teori tersebut menyatakan bahwa manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhannya secara hierarkis. 

Urutan ini dimulai dari kebutuhan yang paling mendasar sebelum berlanjut ke kebutuhan yang lebih tinggi.

Hierarki ini tidak selalu linear. Kadang-kadang, orang mungkin perlu fokus pada kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi sebelum kebutuhan pada tingkat yang lebih rendah dapat dipenuhi sepenuhnya. 

Baca juga: Pahami Keuntungan, Tipe, dan Model Perilaku Konsumen

5 Level Hierarki Kebutuhan Maslow

Teori hierarki kebutuhan ini dibagi menjadi 5 level. Berikut penjelasan masing-masing tingkatannya.

5 Level Hierarki Kebutuhan Maslow
Source: TSW

1. Physiological Needs (Kebutuhan Fisiologi)

Kebutuhan yang paling mendasar adalah kebutuhan fisiologis. Ini mencakup berbagai kebutuhan untuk bertahan hidup, seperti sandang, pangan, dan papan.

Dalam bidang bisnis dan pemasaran, memahami kebutuhan fisiologis pelanggan berarti menyediakan produk atau layanan yang memenuhi kebutuhan dasar kelangsungan hidup ini. Toko sembako, misalnya, memenuhi kebutuhan fisiologis akan makanan, sementara agent real estate memenuhi kebutuhan akan tempat tinggal.

2. Safety Needs (Kebutuhan akan Keamanan)

Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi, individu secara alami mengalihkan fokusnya ke kebutuhan rasa aman. Ini mencakup keamanan pribadi, stabilitas keuangan, kesehatan, dan kesejahteraan secara keseluruhan. 

Dalam konteks bisnis, memastikan kebutuhan keamanan mungkin memerlukan penyediaan keamanan kerja, transaksi yang aman, atau dukungan pelanggan yang dapat diandalkan.

3. Love and Belonging Need (Kebutuhan Sosial)

Kebutuhan sosial dalam hierarki Maslow meliputi cinta, penerimaan, dan rasa memiliki. Pada tingkat ini, kebutuhan akan hubungan emosional mendorong perilaku manusia. Beberapa hal yang memenuhi kebutuhan ini antara lain:

Dunia usaha dapat mengatasi kebutuhan ini dengan menumbuhkan rasa memiliki di antara pelanggan. Platform media sosial, misalnya, menciptakan komunitas virtual yang memenuhi kebutuhan ini.

4. Esteem Needs (Kebutuhan untuk Dihargai)

Di atas kebutuhan sosial muncul kebutuhan akan penghargaan. Ini melibatkan harga diri sendiri dan harga diri orang lain. Seseorang perlu merasa bahwa mereka dihargai oleh orang lain dan merasa bahwa mereka memberikan kontribusi kepada dunia.

Dalam konteks bisnis, pelanggan mungkin tertarik pada produk atau layanan yang membuat mereka merasa penting, dihormati, atau berprestasi.

5. Self-Actualization Needs (Kebutuhan Aktualisasi Diri)

Pada puncak piramida terdapat kebutuhan aktualisasi diri. Ini mewakili tingkat tertinggi perkembangan manusia, di mana seseorang bercita-cita untuk mencapai potensi penuh mereka, mengejar pertumbuhan pribadi, dan pemenuhan diri. 

Dalam lingkungan bisnis, hal ini mungkin melibatkan penawaran produk atau layanan yang memungkinkan pelanggan mencapai impian mereka atau mencapai potensi tertinggi mereka.

Cara Memahami Kebutuhan Pelanggan Berdasarkan Hierarki Kebutuhan

Dengan memahami hierarki kebutuhan Maslow, bisnis dapat lebih memahami pelanggannya dan apa yang memotivasi mereka. Hal ini dapat membantu bisnis untuk menciptakan produk dan layanan yang memenuhi kebutuhan pelanggan mereka dan memberikan layanan pelanggan yang lebih baik.

Berikut adalah beberapa cara di mana bisnis dapat menggunakan hierarki kebutuhan Maslow untuk memahami pelanggan mereka:

1. Identifikasi Kebutuhan Target Audiens 

Bisnis harus terlebih dahulu mengidentifikasi kebutuhan audiens target mereka. Apa kebutuhan paling penting yang ingin dipenuhi oleh pelanggan ini? Ketika bisnis memiliki pemahaman yang baik tentang kebutuhan target audiensnya, mereka dapat mulai mengembangkan produk dan layanan yang memenuhi kebutuhan tersebut.

2. Rancang Produk dan Layanan yang Memenuhi Kebutuhan Berbagai Tingkat Hierarki

Pelanggan yang berbeda akan dimotivasi oleh tingkat hierarki yang berbeda. Misalnya, pelanggan yang kesulitan memenuhi kebutuhan fisiologisnya kemungkinan besar akan lebih termotivasi oleh produk dan layanan yang membantu mereka memenuhi kebutuhan tersebut. 

Pelanggan yang sudah memenuhi kebutuhan fisiologisnya mungkin lebih termotivasi oleh produk dan layanan yang membantu mereka memenuhi kebutuhan rasa aman, kebutuhan cinta dan kepemilikan, atau kebutuhan harga diri.

3. Menyediakan Layanan Pelanggan yang Memenuhi Kebutuhan Berbagai Tingkat

Layanan pelanggan juga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan berbagai tingkat hierarki. Misalnya, pelanggan yang mengeluh tentang produk yang tidak memenuhi kebutuhan fisiologisnya mungkin perlu ditawari pengembalian dana. 

Pelanggan yang mengeluh tentang produk yang tidak memenuhi kebutuhan keamanannya mungkin perlu diyakinkan bahwa produk tersebut aman untuk digunakan. 

Pelanggan yang mengeluh tentang produk yang tidak memenuhi kebutuhan cinta dan rasa memilikinya mungkin perlu ditawari diskon atau hadiah gratis.

4. Ciptakan Lingkungan yang Positif dan Mendukung bagi Pelanggan

Lingkungan di mana pelanggan berinteraksi dengan bisnis juga dapat berperan dalam memenuhi kebutuhan mereka. Misalnya, bisnis yang menciptakan lingkungan yang aman dan terlindungi akan lebih mungkin memenuhi kebutuhan keamanan pelanggannya. 

Bisnis yang menciptakan lingkungan yang ramah dan bersahabat akan lebih mampu memenuhi kebutuhan cinta dan rasa memiliki pelanggannya.

5. Personalisasikan Pesan Pemasaran Anda

Personalisasi adalah kunci untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih relevan dan menarik. Saat Anda mempersonalisasi pesan pemasaran, Anda menunjukkan kepada pelanggan bahwa Anda memahami kebutuhan mereka dan tertarik untuk memenuhinya. 

Ada banyak cara untuk mempersonalisasi pesan pemasaran Anda, seperti menggunakan nama pelanggan, memenuhi kebutuhan spesifik mereka, atau menggunakan kata kunci yang relevan.

6. Bersikaplah Responsif Terhadap Feedback Pelanggan

Ketika pelanggan meluangkan waktu untuk memberikan masukan kepada Anda, penting untuk mendengarkan dan menanggapinya dengan serius. 

Feedback dapat membantu Anda memahami apa yang berhasil dan apa yang tidak bagi pelanggan Anda. Hal ini juga dapat membantu Anda mengidentifikasi cara-cara baru untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Selain itu, berikut beberapa tips tambahan dalam menggunakan hierarki kebutuhan Maslow untuk memahami pelanggan:

Baca juga: Tingkatkan Layanan dan Produk dengan Kuesioner Kepuasan Pelanggan

Kenali Pelanggan Lebih Baik dengan Menerapkan Hierarki Kebutuhan dalam Strategi Bisnis bersama TapTalk.io

Teori hierarki kebutuhan berfungsi sebagai alat yang ampuh untuk bisnis yang ingin menciptakan pendekatan yang lebih berpusat pada pelanggan. 

Dengan memahami dan mengatasi beragam kebutuhan pelanggan, bisnis dapat mendorong loyalitas pelanggan, dan pada akhirnya mencapai kesuksesan jangka panjang. 

Salah satu cara untuk memahami pelanggan lebih baik adalah menemui pelanggan di channel yang mereka mau. Namun, tentu akan merepotkan bila Anda harus membuka aplikasi channel-nya satu per satu.

Kenali Pelanggan Lebih Baik dengan Menerapkan Hierarki Kebutuhan dalam Strategi Bisnis bersama TapTalk.io

Oleh karena itu, Anda bisa menggunakan layanan omnichannel seperti OneTalk by TapTalk.io. Omnichannel ini menghubungkan berbagai channel seperti Facebook, WhatsApp, Instagram, dan lainnya ke dalam satu inbox. Jadi, Anda hanya perlu membuka dashboard OneTalk dan membaca semua pesan yang masuk dari berbagai channel di dalam satu tempat.

Tidak hanya itu, Anda juga bisa mengetahui lebih dalam tentang pelanggan Anda melalui fitur case detail. OneTalk menyediakan kumpulan riwayat proses pelanggan yang bisa Anda akses untuk mengetahui kebutuhan pelanggan saat ini dan memprediksi apa yang pelanggan butuhkan nantinya.

Masih banyak fitur menarik lainnya dari OneTalk yang bisa Anda gunakan untuk kebutuhan bisnis. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi agent kami di sini.

Di era digital, mudah bagi pelanggan Anda untuk berpindah dari satu bisnis langganan atau toko e-commerce bisnis lainnya. Bagaimana Anda membuat pelanggan merasa dihormati dan mendapatkan kepercayaan mereka?

Kepercayaan pelanggan merupakan perilaku timbal balik terhadap apa yang mereka terima. Kepercayaan muncul ketika Anda memahami kebutuhan pelanggan, menghormatinya, dan menawarkan layanan yang relevan.

Mendapatkan kepercayaan pelanggan penting tidak hanya untuk membuat mereka loyal dan datang kembali, namun juga agar mereka memaksa teman-temannya untuk berbisnis dengan Anda juga.

Di blog ini kita akan membahas apa itu kepercayaan pelanggan, aspek, jenis, faktor yang mempengaruhi, dan strategi untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan.

Pentingkah Kepercayaan Pelanggan? Simak Tuntas di Sini

Key Takeaways:

Apa Itu Kepercayaan Pelanggan?

Kepercayaan pelanggan adalah keyakinan yang dimiliki konsumen terhadap suatu perusahaan. Hal ini menunjukkan keyakinan terhadap komitmen perusahaan dalam memenuhi janjinya dan melakukan hal yang benar bagi pelanggan.

3 Alasan Kepercayaan Pelanggan Penting untuk Pertumbuhan Bisnis

Kepercayaan pelanggan sangat penting untuk membentuk dan membina hubungan jangka panjang dengan audiens Anda. Hal ini memungkinkan Anda memberikan pengalaman yang lebih baik, meningkatkan loyalitas, dan mempertahankan lebih banyak pelanggan.

Lalu mengapa kepercayaan pelanggan penting untuk pertumbuhan bisnis?

1. Memberikan Pengalaman yang Dipersonalisasi

Kepercayaan pelanggan adalah inti dari personalisasi, harapan mayoritas konsumen saat ini. Mengapa demikian? Karena Anda tidak dapat memberikan pengalaman pelanggan yang benar-benar dipersonalisasi tanpa akses ke data pelanggan, yang hanya dapat Anda kumpulkan jika pelanggan mempercayai Anda. 

Namun, begitu Anda memiliki informasi pelanggan, maka informasi tersebut harus dapat terjamin aman. Tindakan yang memicu bocornya data pelanggan akan dengan sangat mudah merusak kepercayaan pelanggan terhadap Anda. Jika hal ini terjadi, maka butuh banyak upaya untuk mendapatkan kembali kepercayaan pelanggan.

2. Dapat Menumbuhkan Loyalitas

Kepercayaan pelanggan berjalan seiring dengan loyalitas dan brand support

Jika pelanggan yakin perusahaan Anda terus berkembang dan berupaya memberikan pengalaman terbaik, mereka akan bertindak sebagai juara bagi merek, produk, atau layanan Anda. Mereka tidak hanya akan terus berbisnis dengan Anda, tetapi mereka juga akan menyebarkan review positif dari mulut ke mulut dan menjadi pelanggan setia Anda untuk mendapatkan masukan yang berharga.

3. Membentuk Koneksi

Kepercayaan pelanggan layak untuk dijaga karena mengarah pada hubungan yang lebih dalam, dan itulah yang diinginkan konsumen. Pembeli saat ini tidak lagi melihat loyalitas merek hanya sekedar melakukan pembelian berulang dari satu perusahaan—mereka mencari hubungan yang lebih bermakna dengan bisnis favorit mereka. Faktanya, 41 persen pelanggan kini percaya “loyalitas merek” berarti memiliki hubungan emosional dengan merek.

Aspek dari Kepercayaan Pelanggan

Terdapat beberapa aspek dari kepercayaan pelanggan yang dicanangkan oleh McKnight dan Chervany.

1. Trusting Belief

Trusting Belief adalah sejauh mana seseorang merasa dapat dipercaya dan percaya diri pada orang lain dalam suatu situasi. Tiga elemen yang membangun Trusting Belief adalah:

2. Trusting Intention

Trusting Intention adalah ketika seseorang berniat dan siap untuk mengandalkan orang lain dalam suatu situasi. Dua elemen yang membangun Trusting Intention adalah:

Apa Faktor yang Memengaruhi Kepercayaan Pelanggan?

Kepercayaan pelanggan dipengaruhi oleh berbagai faktor, dan dapat bervariasi dari satu pelanggan ke pelanggan lainnya dan dari satu bisnis ke bisnis lainnya. Berikut beberapa faktor utama yang umumnya memengaruhi kepercayaan pelanggan:

1. Konsistensi

Konsistensi dalam memberikan produk atau layanan seperti yang dijanjikan dari waktu ke waktu akan membangun kepercayaan. Pelanggan ingin tahu bahwa mereka dapat mengandalkan bisnis Anda untuk memenuhi harapan mereka secara konsisten.

2. Transparansi

Bersikap terbuka dan transparan tentang praktik bisnis, harga, dan kebijakan Anda membantu membangun kepercayaan. Pelanggan menghargai ketika mereka memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang dapat mereka harapkan dari perusahaan Anda.

3. Keamanan dan Privasi

Di era digital, keamanan data dan privasi pelanggan adalah hal yang terpenting. Pelanggaran data atau kesalahan penanganan informasi pribadi dapat mengikis kepercayaan dengan cepat. Menunjukkan komitmen untuk melindungi informasi pelanggan dan mempertahankan langkah-langkah keamanan siber yang kuat sangatlah penting.

4. Komunikasi dan Responsif

Komunikasi dan respons yang efektif terhadap pertanyaan, kekhawatiran, dan masukan pelanggan sangat penting untuk membangun kepercayaan. Pelanggan ingin merasa didengarkan dan dihargai, dan respons yang tepat waktu terhadap kebutuhan mereka dapat menumbuhkan kepercayaan.

5. Perilaku Etis

Bertindak secara etis dan penuh integritas dalam semua urusan bisnis merupakan hal mendasar dalam membangun kepercayaan. Perilaku tidak etis, seperti ketidakjujuran atau praktik yang menipu, dapat dengan cepat mengikis kepercayaan.

6. Reputasi Merek

Reputasi merek yang kuat dan positif dapat mempengaruhi kepercayaan pelanggan secara signifikan. Pelanggan lebih cenderung mempercayai bisnis yang memiliki sejarah dalam memberikan nilai dan pengalaman pelanggan yang sangat baik.

7. Ulasan dan Rekomendasi Pelanggan

Ulasan dan rekomendasi positif dari pelanggan lain dapat meningkatkan kepercayaan. Banyak konsumen mengandalkan ulasan dan rekomendasi sejawat untuk membuat keputusan pembelian.

8. Pengalaman Pelanggan

Pengalaman pelanggan secara keseluruhan, mulai dari interaksi awal hingga dukungan pasca pembelian, memainkan peran penting dalam membangun kepercayaan. Pengalaman yang positif dan lancar menumbuhkan kepercayaan.

9. Kemampuan Beradaptasi dan Inovasi

Bisnis yang beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan pelanggan dan menggabungkan inovasi yang bermanfaat bagi pelanggan dapat menumbuhkan kepercayaan dengan menunjukkan pendekatan berpikiran maju.

Strategi untuk Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan

Tentunya, kita membutuhkan strategi yang dapat secara konkret membantu meningkatkan kepercayaan pelanggan. Berikut merupakan 7 strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan.

1. Buatlah Produk yang Berkualitas

Langkah pertama untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan adalah menciptakan produk yang bagus. Pikirkan tentang kebutuhan target pelanggan Anda dan ciptakan produk atau layanan yang dapat merespons mereka. Ciptakan produk yang menurut pelanggan mudah dan menyenangkan untuk digunakan. 

Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan orang-orang akan terlibat dengan perusahaan Anda di masa depan dan menjadi pelanggan setia.

2. Tonjolkan Nilai-nilai Perusahan Anda

Apa pentingnya nilai perusahaan jika tidak ditampilkan kepada pelanggan Anda? Pastikan untuk menonjolkan beberapa nilai perusahaan Anda kepada pelanggan. 

Dengan mencerminkan nilai-nilai perusahaan melalui tindakan Anda, perusahaan Anda tampak lebih autentik di mata pelanggan dan meningkatkan kepercayaan.

3. Ciptakan Hubungan yang Kuat dengan Pelanggan

Hal selanjutnya yang dapat Anda lakukan dalam membangun kepercayaan pelanggan adalah menciptakan hubungan yang kuat dengan pelanggan. Salah satunya adalah memelihara engagement tetap tinggi, memberikan customer service berkualitas tinggi, juga menjadi cepat tanggap saat berkomunikasi dengan customer.

Tunjukkan empati

Menunjukkan empati kepada pelanggan Anda adalah cara yang bagus untuk memperkuat hubungan Anda. Ini menunjukkan kepada pelanggan Anda bahwa perusahaan Anda memahami mereka dan ingin membantu mereka

Jaga komunikasi

Mempertahankan hubungan pelanggan yang kuat membutuhkan komunikasi yang sering dan efektif. Komunikasi untuk membangun hubungan dapat dilakukan melalui email, media sosial, dan saluran lainnya.

Strategi ini dapat Anda lakukan salah satunya dengan menggunakan omnichannel messaging platform yang dapat membantu customer service menjawab pertanyaan dengan lebih sigap.

Hargai pelanggan Anda

Perusahaan dapat lebih mempererat hubungan pelanggan dengan menunjukkan apresiasi kepada pelanggannya. Hal ini akan membuat mereka lebih mungkin untuk terlibat dengan perusahaan Anda di masa depan dan menjadi pelanggan setia.

4. Bersikaplah Transparan

Transparansi penting untuk menjaga kepercayaan pelanggan. Aspek ini melibatkan sikap terbuka dan jujur sehingga pelanggan dapat memahami tindakan perusahaan Anda. Apa saja yang bisa Anda lakukan untuk menjaga transparansi perusahaan?

Bersikap transparan kepada pelanggan dapat memberi mereka perasaan bahwa perusahaan Anda jujur kepada mereka, sehingga dapat memperkuat kepercayaan pelanggan. Hal ini juga dapat memberi mereka wawasan tentang operasional perusahaan Anda, sehingga membuat mereka merasa lebih terlibat.

5. Membantu Pelanggan Memecahkan Masalah

Langkah penting lainnya dalam membangun dan menjaga kepercayaan pelanggan adalah membantu pelanggan memecahkan masalah mereka melalui layanan pelanggan yang prima. Jika pelanggan mengalami masalah dengan produk atau layanan Anda, lakukan yang terbaik untuk menyelesaikannya. Cobalah untuk menyelesaikan masalah dengan cepat dan tunjukkan empati dan kebaikan. Layanan pelanggan yang hebat meliputi:

  1. Berbagai saluran bagi pelanggan untuk berkomunikasi dengan perwakilan layanan pelanggan
  2. Respon cepat dan konsisten dari perwakilan layanan pelanggan
  3. Solusi unik untuk masalah pribadi
  4. Sikap ramah dan empati menjadikan seorang customer service representatif
  5. Pengalaman layanan pelanggan yang baik dapat memperkuat kepercayaan pelanggan dan meningkatkan kemungkinan pelanggan akan terlibat secara positif dengan perusahaan Anda di masa depan.

6. Tampilkan Ulasan dan Testimoni Pelanggan yang Positif

Cara lain untuk membangun kepercayaan pelanggan adalah dengan menampilkan ulasan dan testimoni pelanggan yang positif. Anda dapat mempublikasikan ulasan dan testimoni di situs web, blog, atau media sosial Anda. 

Jika Anda mengetahui pelanggan tertentu yang memiliki pengalaman luar biasa dengan perusahaan Anda, Anda dapat menghubungi mereka secara langsung untuk menanyakan tentang mereka yang membuat video testimoni atau postingan blog. Menyoroti umpan balik positif dari pelanggan nyata dapat membuat pelanggan lain lebih mempercayai perusahaan Anda. Menerbitkan ulasan dan testimoni pelanggan dapat membantu perusahaan Anda memperkuat kredibilitasnya.

7. Reputasi Perusahaan

Mempertahankan reputasi perusahaan yang positif penting untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan. Ada beberapa komponen untuk menjaga reputasi perusahaan, termasuk memenuhi standar produk yang tinggi dan merekrut serta melatih karyawan yang berprestasi. Pertahankan reputasi Anda tetap kuat dan pertahankan pelanggan Anda dengan memenuhi standar ini secara konsisten dari waktu ke waktu.

Tingkatkan Kepercayaan Pelanggan dengan OneTalk by TapTalk.io

Tingkatkan Kepercayaan Pelanggan dengan OneTalk by TapTalk.io

Jaga hubungan baik dengan pelanggan Anda dan tingkatkan kepercayaan pelanggan dengan menggunakan segala keuntungan yang ditawarkan OneTalk dari aplikasi pesan instan terpercaya, TapTalk.io.

Bagaimanapun bentuk komunikasi bersama pelanggan, pastikan Anda menjaganya tetap berkualitas dan menyenangkan dengan kesigapan Anda di berbagai channel komunikasi.

OneTalk membantu Anda untuk mengintegrasikan berbagai channel messenger dan menyatukannya dalam satu dashboard saja. Katakan bye untuk customer service yang rumit, OneTalk dapat membantu Anda menjadi lebih baik!

Dengan fitur-fitur unggulan seperti All-in-One Inbox, Advanced Broadcast, dan Chatbot berbasis ChatGPT, bisnis Anda bisa lebih mengutamakan kepuasan pelanggan yang nantinya bisa membangun kepercayaan pelanggan. OneTalk juga bisa membantu Anda untuk mendapatkan Green Tick di WhatsApp dengan mudah agar kepercayaan pelanggan Anda semakin berkualitas!

Mari eksplor berbagai fitur unggulan yang ditawarkan OneTalk dan bincang-bincang dengan agent kami. Kami siap menjadi bagian dari perjalanan perusahaan Anda untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan yang terbaik.

TapTalk
PowerTalk
OneTalk
SendTalk
whatsappfacebooktwitterinstagramlinkedin

Reach us by phone at (021) 27939266

Business Park Kebon Jeruk blok C2-3, Jl. Meruya Ilir Raya no.88, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 11620

© 2020 - 2023 TapTalk.io (PT Tap Talk Teknologi)

tap talk logo for footer