pt tap talk teknologi blog

Design is not easy to expand. Design is a system that requires driving elements. It will be just an “empty entity” that must be filled by “something” so its existence is recognized. It has become a huge part of companies to make them stronger and successful in this competitive digital market.

Improving design through work, without setting standards, is a myth. With each new promise, new ideas for color palettes, typography, and patterns emerge in the product, increasing diversity and increasing maintenance costs. Each new employee increases design entropy. There is only one way to stop the growth of this chaos. A commitment to run a design system

A design system can help by scaling. Design can scale, but it can only scale with design system.

The design system is now very popular. Why? Because it is effective like everyone says it will be. Applying a design system to your business will bring a lot of benefits:

10 Steps to build design system

1. Evaluates current UI inventory and note differences

To start a good design system, it is best if you evaluate what you already have. In this aspect, consider which element will be the best, and which part do you want to replace? Try to find differences and inconsistencies between your products or pages.

A few elements that you need to pay attention are color schemes, how every color is used, Stylistic text choices, photo libraries, icon libraries, UI patterns, page templates, and other graphics.

2. Prepare your team to be onboard

You need a team to implement and manage a design system throughout the product design cycle. For most design systems, teams need front-end designers and developers. Start by identifying the skills you need and then identifying the people who have them.

3. Establish principles and rules for the design system

The design system is a system of values shared throughout the design system. This includes the techniques - CSS in Javascript or something else - that you will use to write your design scheme; How will you distribute the design system; And if you're going to use one of your digital products as a starting point for the system.

4. Color palletes

Color is an important aspect because it can impact all of your work. Decide on the hue and color for each of the colors you use most often, and write down final instructions on how to use them. Of course, this includes your primary brand colors, but also pay attention to your secondary colors. For example, what color is your text? Your link? Special keys? Background?

Be as detailed as possible when writing your code. Check out your own design style to fix any problems you might encounter while testing the color palette in the product UI.

5. Typographic elements

Now, you would want to review and finalize your typographic choices. Design systems can be more technical than static pattern guides, so take advantage of that. Note your preferred text size, spacing, font, etc., as well as any rules about where and when to use it. For example, how big is the section title in your blog post? What fonts do you use for an on-site call-to-action?

Don't ignore subtle details, like line height, font weight, or custom kerning rules.

6. Graphic design assets

The well-designed design system allows you to directly drag and drop visual components into your new prototype. The more graphic design assets you collect in your design system, the faster you can progress your work for future projects.

Don't forget to include any appropriate code snippets or documentation that the developer might need. These small aspects will be useful during the development stage.

Within all your graphic design assets, you will need libraries to implement: icons libraries, photography libraries, illustrations, and branding images.

7. Standardize Other Style Properties

Design decisions also include complementing grid patterns and other characteristics not covered in the previous section, such as spacing. As with the other components of your design system, here, standardization also aims to remove inconsistencies.

8. Build the First Design System Pattern

Don’t focus on building all the patterns in one go, because building design system pattern can be an iterative process. Build it one by one by identifying the best architecture for your pattern library.

9. Run a Sprint Retrospective

Sprints can be a great way to ensure fast learning across teams. All product teams should set up regular retrospective sprints to analyze progress and make necessary improvements. 

10. Conclusion

All of the steps mentioned here will provide you with a set of design guidelines that promote a consistent design language. Don't think of a design system as a project. Instead, treat it as an ongoing process that requires rapid iteration.

Selama pandemi COVID-19 (corona virus), aktivitas sehari-hari kita menjadi lebih terbatas. Sebagian dari kita mungkin akan lebih memilih berada di dalam rumah saja dan sisanya akan menjalankan aktivitasnya di era #NewNormal sesuai dengan protokol kesehatan. Meskipun kita sedang melalui sebuah masa yang belum pernah terjadi sebelumnya, kita bisa memanfaatkan peluang yang ada. Misalnya adalah meningkatkan customer engagement. Banyak bank yang memanfaatkan momen ini untuk mempercepat transformasi digital keterlibatan nasabah mereka. Mereka menggunakan web, mobile app, atau chat messenger app sebagai marketing dan sales tools untuk berkomunikasi.

Mengapa customer engagement penting dalam perbankan?

Perbankan selalu menjadi sektor yang berfokus pada pelanggan. Etos sentimen ini didorong lebih jauh oleh banyaknya transaksi yang sekarang terjadi di internet. Selain itu, kepercayaan merupakan aspek terpenting dalam dunia perbankan. Sangat penting untuk membangun kepercayaan dengan mengutamakan aktivitas keterlibatan pelanggan.

Meningkatkan Engagement Nasabah

Berikut adalah beberapa manfaat nyata dari customer engagement strategy yang terencana dengan baik:

1. Pendapatan Meningkat

Pelanggan yang terlibat secara aktif terbuka untuk menjajaki peluang investasi dan produk keuangan lain di dalam bank. Hal ini akan membantu meningkatkan pendapatan bank.

2. Menjadi Bank Utama yang Sering Digunakan

Sudah menjadi praktik umum bagi setiap individu untuk memiliki banyak rekening di bank yang berbeda. Jika Anda berhasil melibatkan pelanggan sepenuhnya dengan jenis aktivitas keterlibatan pelanggan yang tepat, bank Anda menjadi bank utama untuk semua kebutuhan perbankan pelanggan Anda. 

Proses keterlibatan pelanggan yang solid akan membantu pelanggan Anda memahami bahwa bank Anda mampu menangani semua kebutuhan keuangan mereka. Mereka tidak harus mengkhawatirkan pilihan yang berbeda untuk kebutuhan keuangan yang berbeda.

3. Secara Tidak Langsung, Pelanggan Anda menjadi Brand Ambassador

Jika pelanggan Anda sangat puas dengan layanan yang Anda berikan, mereka akan dengan sendirinya menjadi brand ambassador. Artinya, mereka secara tidak langsung memperkenalkan bank Anda kepada teman dan keluarganya dengan cara menceritakan pengalaman baik mereka dalam menggunakan bank Anda.

Perbankan menjadi lebih mudah dengan teknologi dan layanan baru. Hal ini mengubah cara kita berpikir tentang perbankan, uang kita dan aplikasi serta kemampuan teknologi. Transformasi digital semakin diakui sebagai prioritas oleh industri perbankan ritel, tetapi masih banyak bank yang masih belum mengaitkan digitalisasi dan penghematan biaya.

Customer mendambakan pengalaman yang sederhana dan langsung. Artinya, perusahaan harus siap, tanggap, dan sudah mengantisipasi pertanyaan atau masalah apa yang mungkin dimiliki pelanggan - terdengar jelas tetapi itu adalah sesuatu yang tidak dilakukan dengan baik oleh bank saat ini. Pelanggan harus merasa bahwa bank mereka tidak hanya mudah dihubungi, tetapi merupakan mitra bagi mereka dan ada untuk mengulurkan 'uluran tangan'.

Konsumen terlibat dengan bank mereka dengan cara mengunjungi kantor cabang, situs web, menggunakan mobile app, menelepon customer service, dan berhubungan melalui obrolan/email.  Pada saat pandemi ini, tentunya tidak mungkin bagi nasabah untuk mengunjungi langsung kantor cabang terdekat. Mereka akan mencari cara lain untuk menghindari tempat yang ramai atau mengurangi kontak/interaksi langsung. Sehingga memberikan layanan terbaik di seluruh saluran channel online menjadi jawabannya. 

Umumnya di setiap website bank, terdapat kolom contact us untuk berhubungan langsung dengan customer service perbankan. Nasabah dapat menghubungi dengan cara menelepon, mengirim pesan melalui WhatsApp atau sms, serta mengirim e-mail. Tentunya setiap bank menggunakan nama atau channel yang kredibel. Misalnya alamat email yang menggunakan nama bank (customerservice@bank.com) bukan menggunakan host email yang sering digunakan banyak orang (seperti @gmail, @yahoo, dan lainnya). Bank juga bisa menggunakan WhatsApp verified atau centang hijau. Tanda ini menunjukkan bahwa WhatsApp tersebut merupakan channel resmi dari bank.

Untuk mempermudah berkomunikasi dengan nasabah, bank dapat menggunakan layanan omnichannel. Omnichannel adalah pendekatan terintegrasi untuk proses yang berpusat pada pelanggan di mana beberapa channel digabungkan menjadi satu sistem manajemen untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan pengalaman customer. Dapat dikatakan bahwa omnichannel adalah social messaging solution

Salah satu produk omnichannel yang bisa bank atau Anda yang ingin memiliki usaha gunakan adalah OneTalk. OneTalk merupakan produk Omnichannel Customer Engagement dari TapTalk.io yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan kualitas hubungan dengan nasabah/customer.

Messanging channel yang didukung OneTalk.io adalah WhatsApp, Telegram, Facebook Messenger, Twitter DM, LINE, Instagram, Email, dan lainnya. 

Baca juga: Tips untuk melakukan social media marketing lewat Instagram

TapTalk.io menyediakan WhatsApp yang ber-badge hijau/lencana terverifikasi untuk WhatsApp Official Business API. Artinya WhatsApp anda memiliki tingkat kredibilitas yang lebih tinggi dibanding WhatsApp pada umumnya. Selain itu, terdapat fitur Working Hours & Automated Messages, Anda dapat menginformasikan jam kerja Anda ke customer dan membalas mereka dengan pesan otomatis ketika customer Anda menghubungi Anda di luar jam kerja.

During the pandemic, many companies decided to continue their business online. There are various reasons such as maintaining distance, filling their spare time, and so on. Because everything is completely digital, companies need to develop and improve quality for customers so that they always get the best experience.

Through experience, customers get more information than before, so the experience is one of the reasons customers will buy or use your product again.

Now, this is why it is important to understand Customer Experience Management (CEM). According to Gartner, the world's leading research and advisory firm, Customer Experience Management is the practice of designing and reacting to customer interactions to meet or exceed customer expectations and, in so doing, increase customer satisfaction, loyalty and advocacy. The following is an example of customer experience management software that you can use:

  1. Qualtrics

Qualtrics will help provide your business with a single source of real-time customer insights to help retain customers. With Qualtrics, you can create, monitor, and manage every experience on one platform and can be accessed anytime and anywhere. In addition, Qualtrics has been used by many entrepreneurs such as Coca-Cola, Emirates, HSBC, and Harvard University.

  1. Clicktale

Clicktale offers tools to monitor and manage every customer experience on one platform and can be accessed anytime and anywhere. They also analyze your customer data to give you the best knowledge about your customer. Examples of business owners using Clicktale are Three (3), ANA Airline, Allianz, dan DELL.

  1. Freshsales

With Freshsales, your team can now use AI-based lead scoring, phone, email, activity retrieval, and more. More or less the features provided are the same as the software mentioned above. Their main features are 360° customer view, seamless communication, in-depth sales analytics via reports, and schedule activity. Examples of entrepreneurs using Freshsales are Tokopedia, Honda, Bridgestone, and cisco.

Now, before you want to use Customer Experience Management Tools, here are a few things to keep in mind when considering customer experience:

  1. Mobile Experience and Usability

Mobile experience and usability are interrelated terms in web or application design. Mobile experience refers to a person's subjective feelings and attitudes when using or interacting with certain products, such as websites or applications via mobile phones. Meanwhile, usability refers to the extent to which a product is effective, easy to use, easy to learn, efficient, error-free, and satisfies users.

If you are looking for customer experience management, make sure their app or website outlook is mobile friendly. According to research on the social media management platform, HootSuite and social marketing agency We Are Social entitled "Global Digital Reports 2020", as many as 338.2 million Indonesians are connected to the internet via their cellphones. This means that it is important for you to pay attention to customer comfort when accessing your app or website via mobile.

Mobile screens are obviously smaller than laptops, so your site layout should be easy to view and use on your phone. It includes a more vertical scrolling layout with clean, easy-to-read typography. In addition, make sure it looks simple and useful for customers, such as there are menu options (example: Home, Search, etcetera.).

Also, don’t upload large files on your app or website. Very large files can hinder the performance of a website and make the website lag.

  1. User Orientation

The user onboarding process (user interaction) is a short interactive tutorial on how the core features of your app or website work. It's that simple, but can be ignored and prevents new customers from leaving your app or website due to confusion.

A good user onboarding process can help you improve app or website user interaction. There are many user onboarding methods such as home pages, email campaigns, push notifications, and others.

An example of the user onboarding process is when you access the app or website, usually, you will contact to register or make an account and do leverage. Then, you can freely access the app or website (example: buying goods). By registering, usually using e-mail, you will often get an email or push notification about a promo. Those two things will attract you to re-access the app or website.

Now then, after learning all this, did you know that there is a Customer Experience Management tools created in Indonesian? TapTalk.io is a company providing chat SDK (software development kit) and Omnichannel Messaging Platform for sales, marketing, and support that allows businesses to interact directly from websites and applications to provide the best experience to your customers, supported by an interface that can be personalized according to the brand image you want to present.

Here are some of TapTalk.io excellent features: All-in-One Inbox, Disposition, Assignment Rules, Case Details, Working Hour and Automatic Messaging, also WhatsApp, Telegram, Facebook Messenger, Twitter DM, LINE, Email, and others all combined in one channel.

Setiap software yang dimiliki oleh perusahaan mana pun diharapkan memiliki ciri tampilan yang khas sehingga menarik bagi konsumen, karakteristik tersebut dikenal dengan istilah desain. Oleh karena itu, suatu software harus didesain dengan spesial agar bisa menarik perhatian pelanggan dan juga memberikan nilai bagi mereka. Desain suatu software adalah kesan pertama yang dimiliki pelanggan tentang perusahaan itu, maka perusahaan perlu merancang tampilan software yang memenuhi dan melebihi harapan pelanggan.

Semua software mungkin menawarkan manfaat dasar yang sama tetapi desain memberikan arti dan identitas yang unik. Sangat penting bagi pemilik bisnis untuk mendengarkan dan menanggapi kebutuhan dan minat customer mereka dengan menyediakan desain software yang inovatif, kreatif, dan berbeda.

Software designer, juga dikenal sebagai perancang software, mengembangkan program dan antarmuka komputer. Perancang software harus memiliki pengetahuan tentang pengembangan platform web, pengujian program, manajemen basis data, dan perangkat lunak sistem operasi. Mereka juga harus tahu bagaimana bekerja dengan bahasa pemrograman komputer.  

Perancang software biasanya bekerja sebagai bagian dari tim pengembangan kolaborasi untuk membantu membuat software yang memenuhi kebutuhan manajemen atau klien, dan dengan cara yang efektif dan hemat biaya.

Sebagai perancang software, Anda akan terlibat dengan penelitian pengguna, arsitektur informasi, wireframing, pembuatan prototype, desain visual, pengujian pengguna, dan bekerja sama dengan pengembang untuk membuat software yang mudah dan kuat.

Namun, mencoba memasuki bidang yang relatif baru seperti software bisa sangat melelahkan. Keterampilan apa yang Anda butuhkan? Di mana Anda akan memulai? Berikut beberapa hal yang dapat membantu Anda mengembangkan keterampilan penting yang diperlukan untuk menjadi perancang software.

  1. Belajar memiliki empati untuk pengguna Anda

Aturan pertama adalah terhubung dengan pengguna Anda dan masalah mereka. Cobalah untuk berinteraksi dengan calon pengguna Anda. Apakah mereka mengalami kesulitan dalam mengakses software? Ekspektasi mereka? Bagaimana mereka menggunakan software dalam kehidupan sehari-harinya?

Anda perlu mampu menempatkan diri Anda pada posisi pengguna dan berbagi empati atas masalah mereka. Hal ini akan membantu Anda menciptakan software yang intuitif dan berkelanjutan.

  1. Belajar membuat prototype

Pembuatan prototype melibatkan pembuatan rencana dasar (seperti sketsa atau gambar rangka) untuk membuat tiruan produk Anda. Ini adalah cara yang efektif dan murah untuk mengidentifikasi masalah dan mengevaluasi berbagai opsi desain di awal proses. Dengan menghilangkan gaya dari prototype Anda dan hanya berfokus pada aliran konten dan interaksi, Anda dapat menilai fungsionalitas desain Anda tanpa bias terhadap desain visual. Pembuatan prototype juga memungkinkan Anda menguji desain Anda dengan mudah, memasukkan umpan balik pengguna, dan mencari tahu apa yang terbaik untuk perangkat lunak Anda sebelum memulai proses pengembangan.

Explore semua alat prototype yang ada. Sangat mudah untuk kewalahan dengan banyaknya alat yang tersedia untuk pembuatan prototipe. Tidak ada satu set alat yang "benar" yang harus Anda gunakan untuk membuat prototype. Ini masalah selera pribadi. Pilihan alat akan bergantung pada kekuatan dan kelemahan mereka serta kebutuhan produk. Photoshop, Illustrator, Sketch, Balsamiq, dan InVision adalah beberapa alat populer yang sering digunakan untuk membuat prototipe. Luangkan waktu Anda untuk menjelajahi berbagai alat untuk mencari tahu apa yang terbaik bagi seorang desainer.

  1. Belajar coding

Sekarang semakin banyak perancang software yang belajar untuk membawa desain mereka ke langkah berikutnya, yaitu implementasi. Meskipun Anda bekerja dalam satu tim dengan pengembang software lain, Anda membutuhkan kesamaan. Anda harus bisa membuat kode atau coding.

Keterampilan coding akan memberi Anda kekuatan untuk membawa ide Anda dari prototype ke produk fungsional. Jika Anda bingung tentang apa yang harus dipelajari, bahasa pemrograman frontend seperti HTML, CSS, dan Javascript bisa menjadi titik awal yang bagus. Anda dapat menemukan banyak tutorial berguna di W3Schools, Codeacademy dan Lynda.com.

  1. Stay inspired

Sulit bagi desainer mana pun untuk tetap termotivasi dan terus menjalankan ide-ide hebat itu. Cara yang baik untuk mengatasi ini adalah dengan menemukan orang yang menginspirasi Anda. Ada banyak sekali platform desain online seperti Behance dan Dribbble yang memamerkan desainer dan memungkinkan Anda menemukan karya mereka. Ini tidak hanya menginspirasi Anda, tetapi juga memungkinkan Anda untuk berinteraksi dengan desainer lain dan melacak tren baru (bukan karena Anda selalu perlu mengikuti tren ini, tetapi karena mereka dapat digunakan sebagai titik awal yang baik untuk diskusi dengan klien atau desainer lain). Sumber inspirasi lainnya adalah buku dan seminar

  1. Terus latihan

Satu-satunya cara untuk benar-benar menjadi seorang desainer adalah dengan berlatih menggunakan keterampilan tersebut. Cobalah dan temukan proyek yang dapat Anda kerjakan. Gunakan semua keterampilan itu dan berlatihlah merancang softwarenya. Misalnya, Anda ingin membuka toko kue, latihlah keterampilan tersebut dan buat website toko kue Anda. Tampilan ini tentunya akan menjadi wajah dari toko kue Anda.

Terakhir, tidak ada yang suka dengan copycat. Jangan meniru desain produk yang sudah beredar di pasaran. Buatlah desain yang unik dan sebisa mungkin belum pernah digunakan. Jika Anda meniru style bisnis orang lain, bisa saja anda akan dituntut oleh pemilik bisnis tersebut karena telah melanggar hak cipta.

Semua produk yang ada di TapTalk.io selalu memperhatikan pengalaman pengguna. Hal ini dilakukan TapTalk.io agar customer selalu mendapatkan yang terbaik. Desain yang TapTalk.io miliki dibuat unik, authentic, dan khas sehingga nyaman dipakai dan tidak mudah dilupakan oleh customer.

In every business, customers play a crucial role. They have the power to make your business succeed or fail. Other than that, the customer could also be a free advertisement. How come? The thing is, when a customer becomes a loyal buyer and is satisfied with your product, they will review and recommend your product to their friends and family. The key to loyal customers is the outstanding customer service your business delivers.

Here are some tips on how to build your loyal customer base:

  1. Know your customer and encourage them to know you

If you meet someone once, and they remember your name and specifics of your last conversation the next time you see them. Wouldn’t you be happy? For consumer loyalty, this is huge! Businesses should aspire to remember their clients. Try sending them “Happy Birthday” on their birthday and sending personalized messages.

When they feel respected, clients are more likely to be loyal; do you know their birthdays, or the ages of their parents, or the last thing they bought? During a customer's birthday, you should offer them a special offer or discount. Everyone loves a birthday treat!

Being open about your business with your clients is also important. Are you going through a tough patch of packages coming out on time? Oh, let them know. Did you just recruit a new CEO or get an amazing new product released? Give the clients a customized message, giving them a heads-up before the story gets to the newspapers. Even better, send it to your committed, trustworthy clients first to get truthful reviews.

  1. Reward your loyal customer with Customer Loyalty Program 

Create a program to appreciate your loyal customer. For example, every time your customer buys your product, give them reward points. If they collected enough points, your customer can exchange something from you, such as a product, voucher, or point that can be used to cut the price of your customer’s future shopping.

Your customer will be excited to buy your product to collect these amazing points. Or you can give them a referral code program. Every time your customer shares the referral code to their friend. They will receive a bonus. But, you need to make sure your customer’s friend input and use the referral code.

  1. Easier customer satisfaction

You can receive data about them when they sign up for your business. Store your customer data, such as birthday, email, phone number, favorite or most purchase product, and others. Offer them something similar based on their last purchase.

You also need to decide on your own customer market. For example, you are selling dress and blouse, probably your business buyer history will be dominated by women right? Your business idea customer will be most women in the world. Do some research on it, look at the trends. So when they are looking at your shop, they will think “Ah.. this store is update with fashion season”. Knowing your business is always update will encourage your customer satisfaction

  1. Encouraging input from clients

Be an attentive business owner, listen to their complaints and reviews. This will help you to develop your product better than before. Via platforms like Twitter and customer forums, you can also have excellent customer support. When a problem is settled or a purchase is complete, reach out and inquire about the experience of your client. 

Automated email systems such as newsletters are another way to inquire for feedback. Send a prompt to check the business for an exclusive discount after a client has made a certain amount of transactions. Use them in the surveys if you deal with consumers.

Those are some tips on building customer loyalty. Omnichannel offers features based on the tips above. You can use disposition and customer detail features. With Disposition, you can create and summarize the Disposition of each incoming case to get business insights from your customers. The goal is to gain insight to reduce similar cases in the future, gain insights to reduce similar cases in the future, and generate new business ideas.

Through Omnichannel’s feature case detail, you can understand your customers further by knowing how long they have been waiting, their history, the channels they use, and many other things. 

Omnichannel also offers User Session Synchronization to make it easier for your customers to contact you by connecting to their login session, so that your customers don't have to enter their information again. You can store your customer data using this feature. There will be no more duplicate customer data, easily access your customer case history, and make it easier and faster for the flow of engagement with your customers.

There are many messaging channels offered by Omnichannel, like WhatsApp, Telegram, Facebook Messenger, Twitter DM, LINE, Email, and more. This will make it easier for your customers to contact you through various channels and reach them more conveniently.

By the way, a little tip, you need to specialize in your design brand. Let’s take the example of Louis Vuitton. Who doesn’t know their famous pattern? If someone walks in with a Louis Vuitton bag you will instantly know it’s their product. By creating unique designs, your customer will literally be a walking advertisement.

Get to know our Omnichannel product OneTalk by contacting us through email hello@taptalk.io!

Customer service adalah hal terpenting bagi bisnis untuk berjalan dengan baik.

Customer service yang hebat dapat mengatasi pemasaran yang buruk, tetapi sangat sulit (dan mahal) untuk mengganti customer service yang buruk dengan pemasaran yang paling luar biasa dan "menyenangkan". Oleh karena itu, Anda tentunya harus mengikuti pola bisnis saat ini dengan meningkatkan kualitas customer service untuk menunjang brand trust dan brand image yang baik.

Salah satu akibat dari customer service yang buruk adalah rusaknya reputasi perusahaan. Brand image dan brand reputation perusahaan Anda sangat berharga dan bukan sesuatu yang ingin Anda acuhkan. Apalagi, terutama di era digital, reputasi Anda adalah hal pertama yang terpengaruh ketika Anda memiliki customer service yang buruk. 

Sebuah perusahaan harus bisa mempertahankan brand image yang baik dan berkesan bagi customer. Ini adalah fakta yang harus terus menerus digunakan dalam bisnis. Mengutamakan kebutuhan pelanggan menjadi acuan dalam segala strategi bisnis yang kita berikan. Dengan menunjukkan citra atau brand image yang berpusat pada kepuasan pelanggan, tingkat pemasaran dan penjualan akan meningkat.

Jika perusahaan tidak siap untuk menunjukkan pelayanan terbaiknya kepada pelanggan, maka pelanggan pun akan memberikan kesan yang tidak baik pada layanan dari perusahaan tersebut. Jangankan loyal customer, kecil kemungkinan pelanggan itu akan memberikan tanggapan baik terhadap perusahaan. Terlepas dari sebaik apapun barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan, pelanggan hanya akan merasa nyaman menggunakan barang atau jasa tersebut jika diperlakukan dengan baik.

Selain itu, jika hal ini terus menerus berlangsung, Anda dapat kehilangan karyawan-karyawan terbaik Anda. Ketika perusahaan Anda memiliki masalah customer service, karyawan terbaik Anda dipaksa untuk mengisi pekerjaan tambahan untuk menutupi kinerja karyawan yang buruk. Hal ini menyebabkan kelelahan dan ketidakpuasan dari karyawan Anda yang sudah bekerja dengan maksimal.

Apalagi, jika mereka menyadari keadaan bisnis yang menurun, mereka mungkin akan berpindah pihak kepada perusahaan lain yang lebih menjanjikan.

Buruknya customer service juga dapat berakibat buruk pada profit perusahaan. Ketika reputasi sudah mulai menurun dan Anda kehilangan penjualan, maka Anda berada dalam masalah yang lebih besar. Anda akan terpaksa memilih untuk memotong biaya dan mencoba bertahan atau apakah Anda menggandakan pemasaran untuk menarik pelanggan baru?

Kualitas customer service dapat mengubah pilihan pelanggan dengan menghasilkan brand image yang berbeda. Pelanggan yang mulanya menggunakan barang atau jasa perusahaan yang lebih dikenal dan besar, bisa saja berpindah hati jika menemukan perusahaan lain dengan customer service yang lebih baik dan lebih responsif.

Singkatnya, kualitas customer service akan mempengaruhi penjualan dan pemasaran perusahaan Anda. Untuk itu, bagaimana menjadikan kualitas customer service perusahaan Anda menjadi lebih baik dan responsif?

Bagaimana memperbaiki kualitas customer service?

Tentu, anda bisa melakukan pemantauan sendiri terhadap customer service Anda, tetapi akan menjadi sulit melakukan hal tersebut setiap saat di semua channel, bukan?

Omnichannel dapat membantu Anda untuk mencapai hal ini. Omnichannel adalah pendekatan terintegrasi untuk proses yang berpusat pada pelanggan yang menggabungkan satu sistem manajemen dari berbagai channel untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan pengalaman customer sebagai salah satu social messaging solution. Singkatnya, omnichannel membantu menyatukan banyak platform pesan agar memudahkan kita merespons customer.

Keuntungan dari omnichannel customer service adalah bahwa ia mengintegrasikan beberapa platform pengirim pesan sebagai cara berkomunikasi dengan customer. Hal ini membuat Anda tidak lagi perlu membuka banyak saluran komunikasi sekaligus, tetapi menyatukannya dalam satu dasbor dan platform.

Beberapa fitur yang ditawarkan oleh jasa omnichannel dapat memastikan kinerja agent anda. Misalnya pada penyedia jasa omnichannel OneTalk, terdapat fitur All-in-one-inbox yang bisa mengintegrasi semua pesan dari customer dalam satu platform. Fitur ini akan memberikan pekerja Anda sebuah alat untuk menangani pelanggan dengan lebih baik dan lebih efisien.

Untuk melakukan peningkatan kualitas customer service dengan berpusat dengan kepuasan pelanggan, terdapat fitur Disposition. Fitur Disposition memastikan sebuah perusahaan tetap mendengarkan dan mengintegrasikan semua komplain dan masalah customer menjadi sebuah ide konstruktif. 

Disposition membuat dan meringkas disposisi setiap kasus yang masuk untuk mendapatkan wawasan bisnis dari pelanggan Anda. Data-data yang terekam adalah, mengetahui sudah berapa lama mereka menunggu, history mereka, channel yang mereka gunakan, dan banyak hal lainnya. Fitur ini juga membantu Anda menyimpulkan kasus untuk menghindari kasus serupa di masa mendatang dan memunculkan ide bisnis baru.

Hasil integrasi dari fitur Disposition menghasilkan analitik dari setiap kasus yang masuk dalam customer service. Kesimpulan ini akan membantu Anda agar kasus dan masalah yang terjadi tidak terulang lagi di masa depan. Hasil analitik ini juga lah yang nantinya dapat ditampilkan di website Anda untuk menarik minat pelanggan terhadap produk atau layanan yang disediakan oleh perusahaan Anda.

Dengan “menonjolkan” kelebihan produk dan pelayanan Anda terhadap customer melalui testimoni ini,  peluang keberhasilan strategi pemasaran perusahaan Anda akan bertambah. Anda akan menonjolkan kualitas customer service milik perusahaan Anda dan dapat bersaing dengan kompetitor yang lain.

Dengan semua alat yang disediakan oleh OneTalk sebagai platform omnichannel, Anda memberi karyawan Anda customer service yang sangat terdepan. Meningkatnya kualitas customer service anda akan berbanding lurus dengan peningkatan sales dan marketing, juga brand image dan brand trust perusahaan Anda.

Pada zaman industri 4.0, banyak tantangan baru yang akan hadir bagi para eksekutif teknologi. Terlebih beradaptasi pada masa pandemi yang tidak pasti. Mulai dari kekurangan keterampilan hingga masalah personal dan data, eksekutif teknologi perlu mengatasi sejumlah tantangan di sepanjang perjalanan digital mereka tahun ini.

Ada 9 tantangan baru yang mungkin akan dialami oleh eksekutif teknologi di tahun 2020.

  1. Kekhawatiran Gig Economy

Gig Economy adalah salah satu hal yang mulai umum terjadi di industri 4.0. Gig economy adalah suatu kondisi pergeseran status pekerja perusahaan dari awalnya pekerja tetap, berubah menjadi pekerja kontrak atau temporer, independent workers, ataupun karyawan tidak tetap.

Gig economy ini merupakan salah satu hal yang dirasa cukup memberikan dampak positif bagi perusahaan. Banyak juga kaum milenial yang mulai menunjukkan ketertarikan kepada gig economy, karena lebih fleksibel.

Namun, tentu Gig economy ini memiliki sisi negatif yang tidak dapat terelakkan. Bagi mereka yang tidak siap untuk bereksplorasi dan berinovasi, hal ini akan mempersulit mereka yang belum tentu memiliki keterampilan yang mumpuni.

Selain dari sisi pekerja, Gig economy ini mengkhawatirkan bagi para eksekutif teknologi karena bersangkutan dengan penjagaan data pribadi dan perusahaan yang sensitif. Bukan hanya dalam faktor keamanan data pribadi dan perusahaan, gig economy juga membuat pencarian sumber daya menjadi sulit.

  1. Privasi Data

Dengan berjalannya masa pandemi ini, tata kelola data akan terus berkembang dan menjadi kekhawatiran dalam setiap departemen dalam suatu organisasi. Perlu dibuat peraturan untuk melindungi privasi data secara lengkap dan detail, agar di masa yang serba mobile dan remote ini, privasi data masih dapat terjaga dan dipelihara.

  1. Mengukur Teknologi Baru dengan ROI(Return of Investment)

Perusahaan yang mempertimbangkan teknologi canggih seperti AI dan otomatisasi proses robotik (RPA) perlu mempertimbangkan manfaat inovasi dengan manfaat yang dapat dibuktikan untuk bisnis daripada hanya mengadopsi teknologi yang sedang tren. Tidak pernah ada cukup sumber daya untuk melaksanakan setiap ide bagus yang dapat dilakukan oleh bisnis, jadi peta jalan selalu perlu memprioritaskan nilai tambah tertinggi dan ide tingkat upaya terendah, terlepas dari apakah nilai tersebut berasal dari teknologi baru yang canggih atau pemanfaatan kemampuan yang ada. 

  1. Ancaman Keamanan

Dengan ancaman yang semakin banyak dan semakin rumit, ada baiknya meningkatkan sistem keamanan kepada ancaman yang sudah ada, dibanding dengan ancaman baru. Tingkatkan sistem pada ancaman yang memang belum diatasi, baru beranjak untuk menghadapi ancaman-ancaman keamanan yang baru.

Ancaman-ancaman baru di tahun 2020 adalah, para hackers yang akan memulai serangan keamanan dengan strategi baru. Pemanfaatan pihak ketiga akan mungkin menjadi celah ancaman keamanan. Sebuah perusahaan harus terus menerus fokus memantau ancaman keamanan.

Tantangan lainnya yang mungkin muncul adalah ransomware. Ransomware adalah jenis malware yang menuntut tebusan finansial atas ancaman publikasi, penghapusan, atau penanganan data pribadi korban.

  1. Mengelola risiko dan ekspektasi

Teknologi dan informasi yang dikelola di masa ini harus mengadopsi teknologi, tren, dan pendekatan baru untuk bergerak sesuai kecepatan yang diharapkan. Sulit untuk tetap tepat waktu dan sesuai anggaran. Eksekutif perlu mengelola semua proyek dengan cara yang dapat mengurangi risiko. Mulailah dengan memastikan proyek menggunakan pendekatan modern dan tempatkan semua aktivitas berisiko tinggi di awal siklus proyek. 

Dengan begitu, jika sebuah proyek tidak akan berhasil, itu bisa gagal di masa awal dibanding di tahap selanjutnya. Distribusikan inisiatif menjadi proyek-proyek berbeda untuk mengurangi risiko di seluruh organisasi.

  1. Menghadapi kesenjangan keterampilan

Kesenjangan keterampilan yang dimiliki orang-orang di bidang teknologi dan informasi membuat banyak perusahaan mulai beralih ke otomatisasi. Tim IT harus mulai meningkatkan fokus pada otomatisasi untuk membantu mereka benar-benar melakukan lebih banyak hal dengan lebih sedikit dengan mengotomatiskan tugas dan proses yang berulang dan memungkinkan setiap profesional IT untuk mengelola lebih banyak infrastruktur per orang.

  1. Meningkatkan keterampilan dengan cepat

Mengembangkan keterampilan baru, menciptakan budaya pembelajaran, dan pengembangan harus dilakukan di masa kini untuk mengatasi tantangan otomatisasi. Merealisasikan ekspektasi tinggi dari pelanggan harus menjadi prioritas eksekutif teknologi.

  1. Cloud whiplash

Strategi cloud-first yang tidak memiliki visi dapat menyebabkan masalah yang menyebabkan organisasi mundur. Hal terbaik yang harus dilakukan perusahaan adalah menganalisis data dan beban kerja yang mereka miliki sebelum mempertimbangkan untuk pindah ke cloud untuk mengetahui biaya dan potensi dampak layanan yang terlibat. Memiliki strategi yang mengutamakan cloud perlu diperiksa untuk memastikan bahwa itu adalah hal yang benar untuk bisnis.

  1. Perubahan kultur/budaya di dunia digital

Transformasi digital yang sekarang terus menerus berkembang membutuhkan komitmen berkelanjutan dan perubahan dalam pola pikir dibanding mengandalkan teknologi saja. Kita perlu memahami bagaimana bisnis dapat mendorong tingkat penyesuaian organisasi yang diperlukan untuk memberikan hasil yang berarti dengan cukup cepat untuk mempengaruhi bisnis. 

Akan menjadi mudah untuk menggunakan teknologi baru pada suatu masalah, tetapi perubahan yang harus terjadi membutuhkan tingkat dukungan budaya dan organisasi yang dapat menjadi tantangan untuk didorong dan dipertahankan dalam jangka panjang.

Jika ada pertanyaan, hubungi kami di hello@taptalk.io. Semoga membantu!

Have you ever heard of UI/UX Design? If not, you should know about it NOW, because it should be something to develop to achieve your user satisfaction. The UX designer does more than just design the user interface. UX design is like a joke, if you have to explain it, it’s not that good. That is the essence of UI UX. Customer needs to experience it right away. If you have to explain it, then it is bad. User interface design is often used synonymously with terms such as user interface design and usability. However, while usability and user interface (UI) design are important aspects of UX design, they are part of it - UX design covers many other areas as well. A UX designer takes over the entire purchasing and product integration process, including aspects of branding, design, usability, and functionality. 

What is User Experience Design

According to Hackernoon, User Experience(UX) Design is the process of creating products that provide users with relevant, significant, and meaningful experience by analyzing their behavior. By behavior analysis, UX Design identifies their motives to crate optimum digital experience. The main goal of UX design is to improve the user experience with devices, applications, and websites, provide them with value, and thus increase overall user satisfaction.

This satisfaction will result in user convenience. This convenience will certainly convey the purpose of making the product to its users. That way, the product will continue to be used and will be increasingly sought after by users. The more the product is searched for, it can be said that the product has successfully answered its intended use. For the designer who makes it, of course, it will give special satisfaction because his work is liked by many people.

BUT, UX Design is not the same as UI Design. Meanwhile, you often meet these terms side by side, UX Design is something that goes beyond UI Design. User experience design is a much broader concept than any other design. In fact, UI design is a subfield of user experience design.

UX design is similar to building design. UI design is like interior decoration.

Both UX and UI are an essential part of building great software products and interacting with one another. However, their roles are significantly different. UX design is more about the analytical and technical aspects deeply rooted in the functionality of a software product, whereas UI design is more about how the application looks.

Why UX Design must be the foundation of your software product

  1. UX saves resources

The effort that goes into UX design can save you the hours (as well as money) your development team would likely spend on product changes and redesigns.

Some research, such as Experience Dynamics research, has proven that UX designer engagement can reduce the time a developer spends reworking software by up to 50%. Additionally, overall development time can be reduced by 33-50% by clearly prioritizing development tasks and improving decision making.

2. UX increases sales

UX design not only lowers costs but also generates profits by increasing sales. The study found that companies investing in UX design were able to increase sales by up to 75%.

3. UX provides a high return on investment.

Getting involved in the UX design provides a pretty impressive return on investment (ROI). The Forrester study found that every dollar spent on UX design resulted in $ 100 in return.

The Forrester report also shows that a focus on user experience encourages customers to pay 14.4% more and increases their desire to recommend your product to others by 16.6%.

4. UX increases customer satisfaction

Given the importance of user experience, your product will be able to fulfill its potential and hit the mark by responding to customer needs. The effort will pay off and you will earn customer loyalty.

UX design should be the one that closes the gaps between people and your product

For what we learned about UX Design, the importance of it should be a tool for you to close the gap between people and your product. Through what we learn about what people thought about our products, we can improve the quality of our products. And therefore, we achieve the goal of reaching the ultimate customer satisfaction.

If you want to improve the UX/UI Design of your existing product, trust in your data. Check how users interact with it. Fix your products and improve it. And finally, use it as the foundation for your software product.

Meningkatkan Produktivitas Perusahaan Di Masa PSBB Total

Keadaan PSBB dan kebijakan-kebijakan daerah yang hingga kini tidak pasti di banyak tempat tentu membuat banyak pelaku usaha dan bisnis kebingungan melewati situasi genting ini. Bagi anda yang merupakan salah satu pemeran dalam sistem ekonomi, tentu memiliki banyak kesulitan baru saat berhadapan dengan tantangan ini. 

Salah satu cara untuk mempertahankan pelanggan di kondisi yang tidak menentu ini adalah tetap menjaga produktivitas. Menjaga produktivitas memberikan citra bahwa perusahaan tetap berjalan dan stabil.

Selain menjaga produktivitas, menjaga sales agar tetap stabil dan berkembang merupakan prioritas seluruh pelaku bisnis.

Tips pertama ini ditujukan untuk perusahaan yang ingin meningkatkan produktivitas dengan konsumen atau kliennya. Tips-tips ini dapat dipraktekkan secara kolaboratif dan nantinya akan menambah efektivitas sales dan marketing. Ini dia cara jitu meningkatkan penjualan dengan melakukan produktivitas kerja.

Apakah saat ini anda sedang mempunyai kesulitan dalam penggunaan banyak akun sosial media bisnis dalam menjangkau customer? Atau ingin mengakses akun WhatsApp, bisnis Anda di lebih banyak perangkat untuk meningkatkan produktivitas tim sales, marketing dan support Anda?

Gunakan tantangan tersebut menjadi peluang bisnis. Manfaatkan platform komunikasi anda bersama customer anda untuk menambah reach dan engagement. Menyediakan customer sales, marketing, dan support yang baik, akan memberikan citra yang baik pula di mata customer.

Salah satu cara meningkatkan layanan sales, marketing, dan support melalui platform komunikasi efektif yang mudah adalah dengan menggunakan omnichannel. Omnichannel adalah pendekatan terintegrasi untuk proses yang berpusat pada pelanggan yang menggabungkan saluran komunikasi menjadi satu sistem manajemen untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan pengalaman pengguna. 

Keuntungan dari omnichannel messaging platform adalah integrasi beberapa platform perpesanan sebagai cara berkomunikasi dengan pengguna dan memberikan kenyamanan kepada pelanggan. Hal ini karena setiap customer akan mendapatkan tingkat respon yang sama dari setiap channel.

Platform perpesanan omnichannel terpercaya untuk sales, marketing, dan support dapat menawarkan pengalaman yang sama sekali berbeda bagi pelanggan. Salah satu platform omnichannel adalah OneTalk. OneTalk adalah produk Omnichannel Customer Engagement dari TapTalk.io yang dapat mengintegrasikan beberapa platform pesan. Misalnya saja, anda ingin menggabungkan banyak platform pesan seperti WhatsApp Business dengan berbagai user/akun. Atau, anda ingin menjawab banyak platform pesan sekaligus dalam satu platform? Omnichannel dapat membantu anda. Produktivitas perusahaan pun akan bertambah karena lebih mudah menjalin komunikasi dengan pelanggan.

Omnichannel mungkin menjadi cara untuk mempertahankan reaksi positif dan profesional terhadap pandemi ini. Dengan omnichannel seperti OneTalk, Anda dapat mempelajari riwayat mereka, sudah berapa lama mereka menunggu, dan saluran apa yang mereka gunakan. Mempelajari kebutuhan pelanggan Anda memungkinkan Anda menawarkan hal yang paling mereka butuhkan — terlebih lagi di masa krisis ini.

Jadikan media sosial Anda sebagai kanvas untuk membuat strategi pemasaran terbaik. Gunakan untuk berinteraksi dengan pelanggan Anda. Analisis, publikasikan, dan buat keterlibatan pelanggan dengan orang-orang di seluruh dunia. Media sosial dapat digunakan untuk menyelaraskan pemasaran dengan layanan pelanggan, dan karena itu memperkuat hubungan pelanggan.

Anda bisa membagi usaha Anda di media sosial menjadi dua hal. Yang pertama tentang kampanye media sosial. Dalam aspek ini, Anda dapat memposting semua tentang produk atau layanan Anda. Gunakan platform media sosial dengan pengguna terbanyak, seperti Instagram, Facebook, dll. 

Posting tentang bagaimana produk Anda bekerja, bagaimana seharusnya bekerja, dan bagaimana itu dapat membantu kebutuhan pelanggan Anda. Jadilah apa yang mereka butuhkan dan inginkan dan tekankan di media sosial Anda. Jangan lupa bahwa visual sama pentingnya dengan hal lainnya.

Yang kedua adalah membangun hubungan dengan pelanggan Anda. Terlibat dan terhubung dengan mereka sebanyak mungkin. Anda tidak hanya perlu membangun hubungan dengan mereka, tetapi Anda juga harus memastikan hubungan itu bermakna. Keterlibatan pelanggan yang baik akan menghasilkan pelanggan setia.

Mengutamakan kebutuhan pelanggan menjadi acuan dalam segala strategi bisnis yang kita berikan. Gunakan testimoni dan rating dari customer sebagai salah satu trik untuk menarik customer lainnya. Trik ini dapat kalian praktekkan dengan mudah menggunakan omnichannel messaging platform

Dengan fitur Customer Rating dan Disposition dari OneTalk, yang memungkinkan sebuah perusahaan untuk mempelajari dan merangkum disposisi dari setiap case yang masuk dalam platform channel Anda, Anda akan dapat meningkatkan sales dengan testimoni pelanggan.  Fitur Disposition memastikan sebuah perusahaan tetap mendengarkan dan mengintegrasikan semua komplain dan masalah customer menjadi sebuah ide konstruktif. 

Dengan fitur ini, Anda dapat meluangkan lebih banyak waktu untuk memperhatikan customer Anda. Hasil integrasi ini menghasilkan analitik dari setiap kasus yang masuk dalam customer service. Kesimpulan ini akan membantu Anda agar case dan masalah yang terjadi tidak terulang lagi di masa depan. 

Begitu pula dengan fitur Customer Rating. Fitur ini memungkinkan customer Anda untuk dapat memberikan rating kepada agent Anda, sehingga memudahkan Anda untuk mengukur tingkat kepuasan customer Anda. Selain dapat mengawasi kinerja agent Anda, Anda juga dapat menggunakan hasil kinerja mereka sebagai testimoni yang bisa dimuat sebagai konten website Anda.

Dengan memberikan fokus untuk “menonjolkan” kelebihan produk dan pelayanan Anda terhadap customer melalui testimoni ini,  peluangnya keberhasilan strategi pemasaran perusahaan Anda akan bertambah. Anda akan menonjolkan kualitas customer service pada perusahaan Anda dan dapat bersaing dengan kompetitor yang lain terlebih pada masa-masa krisis seperti ini.

Selanjutnya, untuk meningkatkan penjualan dan engagement dengan klien Anda, tentunya Anda harus dapat meningkatkan kualitas kerja perusahaan Anda.  Anda harus tetap menjaga perhatian pada kinerja karyawan Anda, untuk memastikan bahwa perusahaan Anda tetap berkembang dari dalam. Jika Anda dapat memastikan bahwa kinerja karyawan Anda berjalan seperti mesin dengan oli yang tepat, maka pelanggan Anda juga akan menikmati pelayanan perusahaan Anda kepada mereka, dan secara otomatis, menimbulkan rasa nyaman menggunakan perusahaan Anda.

Di bawah ini adalah tips untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan Anda.

  1. Jaga komunikasi agar tetap baik

Tidak dapat bekerja dan bertemu langsung sebagai akibat dari bekerja dari rumah atau work from home (WFH) bukan berarti menghentikan komunikasi dengan karyawan.

Setiap pekerja membutuhkan budaya kerja yang positif dan produktif. Apalagi dengan situasi saat ini, dimana terdapat ketidakpastian mengenai virus COVID-19 dan berbagai perubahan mendadak, hal ini menambah beban pikiran di tengah pekerjaan.

Gunakan berbagai platform komunikasi yang ada untuk sekedar menanyakan kabar karyawan, menanyakan pendapatnya, atau memberikan berbagai motivasi untuk menjaga semangat dan produktivitas.

Memang benar bahwa pandemi telah menyulitkan perusahaan dan semua pihak yang terlibat, tetapi kegiatan usaha harus tetap berjalan agar target yang direncanakan tetap dapat terpenuhi.

Salah satu faktor terpenting untuk mencapai hal tersebut adalah bagaimana perusahaan dapat terus meningkatkan komunikasi antar tim. Kerja sama yang baik akan terjalin melalui komunikasi yang baik. Dan dengan kerjasama yang baik maka produktivitas dalam perusahaan juga dapat meningkat.

  1. Gunakan Alur Kerja Efektif

Memindahkan ruang kerja ke rumah bukanlah hal yang mudah bagi setiap karyawan. Berbagai macam kendala seperti keterbatasan peralatan, sambungan, dan suasana kerja yang kurang mendukung masih sering terjadi.

Jika alur kerja masih konvensional seperti sebelumnya, ini hanya akan menghambat produktivitas seluruh tim.

Para pemimpin di setiap bisnis dan organisasi dapat meminimalkan ini dengan membangun alur kerja terstruktur dan mengoptimalkan interaksi antar tim. Penggunaan alat kolaborasi dapat menjadi solusi untuk menciptakan alur kerja yang lebih baik.

  1. Buat Team-Building Virtual

Kerja sama tim yang baik antar tim adalah kunci kesuksesan perusahaan. Sejauh ini, salah satu cara yang biasa dilakukan untuk mencapai hal tersebut adalah dengan membangun tim.

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan larangan berkerumun membuat hal ini sedikit sulit, tetapi bukan berarti tidak bisa.

Tuntutan dalam industri kreatif untuk selalu inovatif dan kreatif setiap hari bisa membuat kita jemu dan letih meski hal itu wajar dan tidak bisa dipaksakan. Jadi, kunci untuk mempertahankan produktivitas kita di tempat kerja di industri kreatif adalah mengetahui kapan harus beristirahat dan kapan harus bekerja.

Penting bagi setiap perusahaan atau organisasi untuk meluangkan waktu sejenak, dan membuat tim virtual agar karyawan dapat tetap berhubungan dengan memaksimalkan alat untuk kolaborasi digital, sehingga kelelahan dapat dihindari dan kualitas kerja tetap terjaga.

Menjalankan perusahaan sambil menjaga agar karyawan tetap terhubung dan bekerja secara efisien di tengah pandemi bukanlah tugas yang mudah terutama jika dilakukan bersamaan dengan kebutuhan untuk beradaptasi secara hipotesis.

Lalu, Bagaimana Cara Meningkatkan Produktivitas Perusahaan Dengan Mudah?

Tenang saja, selain cara-cara di atas, ada cara mudah yang dapat Anda lakukan untuk menjamin produktivitas kerja karyawan Anda. OneTalk by TapTalk.io, sebagai penyedia jasa messenger omnichannel dapat menyelesaikan 3 tips di atas sekaligus. Selain menjaga hubungan dan meningkatkan sales kepada pelanggan Anda, omnichannel yang serba bisa ini juga dapat Anda manfaatkan sebagai alat untuk meningkatkan produktivitas karyawan Anda.

OneTalk yang mengintegrasi platform-platform messenger dalam satu dashboard ini dapat menjaga komunikasi Anda dengan karyawan Anda, karena Anda akan dapat terus memonitor pekerjaan mereka lewat fitur Real-Time Agent Activity Tracker. Fitur ini akan memungkinkan Anda untuk melihat secara real-time case yang sedang ditangani oleh karyawan Anda.

Selain itu, OneTalk menciptakan sistem kerja yang efektif dalam aspek komunikasi perusahaan kepada pelanggan. Dengan Assignment Rules yang memiliki sistem assignment untuk customer yang berbeda-beda, Anda dapat dengan mudah membagikan case kepada agent Anda. Fitur Topics juga memungkinkan Anda atau karyawan Anda, memilah topik yang dibahas customer agar dapat dengan mudah melakukan kategorisasi.

Masih kurang dengan omnichannel saja? TapTalk.io juga menyediakan aplikasi messenger yang dapat Anda akses di Android maupun iOS dengan nama TapTalk. Aplikasi messenger ini digadang-gadang dapat digunakan sebagai pengganti jika WhatsApp mulai ditinggalkan orang-orang. Aplikasi messenger ini memiliki fitur untuk dapat melakukan kustomisasi chat messenger Anda. Bahkan, keamanan Anda merupakan jaminan yang dapat ditawarkan oleh aplikasi TapTalk ini.

Menggunakan jasa omnichannel sebagai pendukung sales, marketing, support dan meningkatkan produktivitas kerja Anda merupakan win-win solution yang dapat Anda pertimbangkan dalam perusahaan. Dengan satu layanan, Anda dapat mendapatkan banyak sekali manfaat dan meningkatkan banyak aspek dalam perusahaan Anda.

Ingin mengetahui lebih banyak, hubungi agent kami (WhatsApp, e-mail) untuk menjelajahi banyak fitur yang kami sediakan. 

TapTalk
PowerTalk
OneTalk
SendTalk
whatsappfacebooktwitterinstagramlinkedin

Reach us by phone at (021) 27939266

Business Park Kebon Jeruk blok C2-3, Jl. Meruya Ilir Raya no.88, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 11620

© 2020 - 2023 TapTalk.io (PT Tap Talk Teknologi)

tap talk logo for footer