pt tap talk teknologi blog

Apa itu branding perusahaan? Pernahkah Anda teringat beberapa hal setelah mendengar salah satu nama brand? Atau paham betul karakteristik dari suatu brand? Jika iya, hal tersebut bukan suatu kebetulan, melainkan telah direncanakan. Produk dan layanan umumnya memang merencanakan pesan yang ingin ditancap ke benak khalayak atau konsumen. Proses ini disebut branding.  

Branding adalah proses pembentukan citra atau identitas brand yang dimiliki oleh suatu produk, jasa, atau organisasi. Branding mencakup semua aspek yang berkaitan dengan identitas brand, termasuk logo, warna, slogan, nilai-nilai brand, pesan, dan pengalaman pelanggan.

Hal ini bertujuan untuk membuat produk atau jasa menjadi mudah dikenali dan melekat di benak konsumen, serta memberi nilai tambah. Dengan memiliki identitas brand yang kuat, produk atau jasa dapat membedakan diri dari pesaing, meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan, serta memperkuat posisi brand di pasar.

Proses branding biasanya dimulai dengan pengembangan strategi yang mencakup penentuan nilai-nilai, pesan, dan visual. Kemudian, semua aspek tersebut diimplementasikan melalui berbagai saluran komunikasi, seperti iklan, media sosial, website, dan kemasan produk. Selain itu, perusahaan juga perlu menjaga konsistensi dalam seluruh aspek bisnisnya untuk memperkuat image yang ingin ditampilkan. 

Anda tentu perlu memahami branding secara komprehensif, karena hal ini sangat penting untuk menambah nilai suatu produk atau layanan di pasar. Oleh karena itu, kali ini kami akan membahas secara mendetail hal-hal krusial tentang branding. Mari disimak! 

Branding Perusahaan: Mengasah Identitas Perusahaan & Nilai Produk

Key Takeaways: 

Apa Itu Branding dan Kaitannya dengan Perusahaan?

Branding adalah salah satu konsep pemasaran yang sangat penting bagi bisnis dan organisasi. Secara umum, branding dapat didefinisikan sebagai proses pembentukan dan pengelolaan citra yang dimiliki oleh suatu produk, jasa, atau organisasi di benak konsumen. Branding mencakup berbagai aspek yakni logo, warna, slogan, pesan, hingga pengalaman pelanggan.

Para ahli pemasaran dan branding memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang definisi branding. Berikut adalah beberapa definisi branding menurut para ahli:

1. American Marketing Association

Menurut American Marketing Association (AMA), branding adalah nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasi dari elemen-elemen yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari satu penjual atau kelompok penjual, untuk membedakan dari pesaing lain.

2. Philip Kotler

Ahli pemasaran bernama Philip Kotler, mengartikan branding sebagai, suatu tindakan yang dirancang untuk menciptakan citra yang menguntungkan bagi brand dalam benak pelanggan, dan dengan demikian menciptakan keunggulan kompetitif yang menguntungkan bagi perusahaan.

3. David Aaker

David Aaker, seorang pakar branding terkemuka, menyatakan bahwa, branding adalah proses yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara kepercayaan, kesetiaan, dan preferensi brand yang kuat dan bernilai dalam pikiran target konsumen

4. Marty Neumeier

Desainer dan penulis buku tentang branding Marty Neumeier berpendapat bahwa branding adalah proses memahami brand secara mendalam dan mengkomunikasikan nilai-nilai yang ada di dalamnya kepada orang lain secara konsisten.

5. Keller dan Lehmann

Dua ahli branding terkemuka Kevin Keller dan Donald Lehmann, mendefinisikan branding sebagai suatu proses yang berkelanjutan untuk menciptakan, mempertahankan, dan memperkuat hubungan antara produk/perusahaan dan konsumen target yang diarahkan untuk mencapai tujuan bisnis perusahaan.

Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa branding adalah proses yang melibatkan berbagai aspek untuk menciptakan citra dan nilai yang kuat dalam benak konsumen terhadap suatu produk atau perusahaan.

Mengapa Branding Itu Penting Bagi Perusahaan?

Branding memiliki kaitan yang sangat erat dengan perusahaan. Branding merujuk pada cara perusahaan membangun dan mengelola identitas, citra, dan reputasi mereka di mata konsumen dan pasar secara keseluruhan.

Branding membantu menciptakan persepsi unik tentang perusahaan, produk, atau layanan yang ditawarkan. Berikut adalah beberapa kaitan penting antara branding dan perusahaan:

1. Identitas Perusahaan

Branding membantu perusahaan dalam mengembangkan identitas mereka, yaitu nilai-nilai, budaya, misi, dan visi perusahaan yang membedakannya dari pesaing. Identitas perusahaan ini kemudian tercermin dalam elemen-elemen seperti logo, warna, gaya visual, dan suara merek yang digunakan dalam komunikasi perusahaan.

2. Diferensiasi dari Pes Konkuren

Branding membantu perusahaan membedakan diri dari pesaingnya di pasar. Dalam persaingan yang sengit, memiliki identitas merek yang kuat dan unik membantu perusahaan menarik perhatian konsumen dan menciptakan kesetiaan konsumen. Hal ini dapat berdampak pada peningkatan pangsa pasar dan keunggulan kompetitif.

3. Citra dan Reputasi

Branding juga berperan dalam membentuk citra dan reputasi perusahaan di mata konsumen. Citra merek yang positif dapat membangun kepercayaan konsumen, meningkatkan loyalitas, dan mendukung keputusan pembelian. Sebaliknya, citra yang negatif atau reputasi yang buruk dapat merusak persepsi konsumen dan merugikan perusahaan.

4. Komunikasi dan Pemasaran

Branding menjadi dasar untuk strategi komunikasi dan pemasaran perusahaan. Melalui elemen branding seperti slogan, pesan, dan gaya komunikasi, perusahaan dapat menyampaikan nilai-nilai dan manfaat produk atau layanan mereka kepada konsumen. Branding yang konsisten dan terpadu membantu menciptakan kesan yang kuat dan mengingatkan konsumen tentang perusahaan dan produknya.

5. Nilai Merek dan Keunggulan Finansial

Branding yang kuat dapat menciptakan nilai merek yang signifikan bagi perusahaan. Merek yang terkenal dan dihargai dapat membawa manfaat finansial seperti peningkatan harga, pangsa pasar yang lebih besar, dan daya tarik bagi mitra bisnis potensial. Merek yang kuat juga memberikan perlindungan terhadap ancaman persaingan dan memungkinkan perusahaan untuk memperluas keberadaannya ke segmen pasar baru.

Tujuan Branding

Branding adalah proses yang sangat krusial bagi setiap bisnis karena memberi manfaat jangka panjang dan memperkuat posisi suatu produk di pasar. Supaya semangat dalam menerapkannya, berikut tujuan branding yang perlu Anda ketahui:

Tujuan Branding

1. Membedakan diri dari pesaing

Tujuan utama dari branding adalah untuk membuat produk atau jasa menjadi mudah dikenali dan diingat oleh konsumen. Dalam pasar yang kompetitif, brand yang kuat dapat membedakan diri dari pesaing dan memperkuat posisi brand di pasar. Dengan memiliki identitas brand yang kuat dan jelas, konsumen dapat dengan mudah mengenali brand tersebut dan memilihnya daripada brand pesaing.

2. Meningkatkan kesadaran brand

Tujuan branding adalah untuk meningkatkan kesadaran brand di kalangan konsumen. Dengan meningkatkan kesadaran brand, konsumen akan lebih mudah mengingat brand tersebut saat memutuskan untuk membeli produk atau jasa yang sejenis. Hal ini akan membantu meningkatkan penjualan dan juga membantu memperkuat posisi brand di pasar.

3. Meningkatkan kepercayaan dan loyalitas konsumen

Brand yang kuat dapat meningkatkan kepercayaan dan loyalitas konsumen. Dengan memiliki identitas brand yang kuat dan nilai-nilai brand yang positif, konsumen akan merasa lebih percaya dan yakin dengan produk atau jasa yang ditawarkan. Selain itu, brand yang memiliki reputasi baik akan lebih mudah mendapatkan loyalitas dari konsumen, sehingga akan membantu mempertahankan basis pelanggan yang sudah ada.

Tujuan Branding

4. Meningkatkan nilai brand

Brand equity atau nilai brand adalah nilai ekonomi yang melekat pada sebuah brand. Nilai brand dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dan membuatnya lebih berharga di pasar. Brand yang kuat dan diakui dapat memperkuat nilai brand, sehingga dapat meningkatkan harga jual produk atau jasa yang ditawarkan.

5. Membantu memperluas bisnis

Brand yang kuat dan dikenal dapat membantu memperluas bisnis ke pasar baru atau segmen pasar yang berbeda. Dengan memiliki brand yang kuat dan diakui, perusahaan dapat lebih mudah memasuki pasar baru dan memperluas basis pelanggan.

6. Meningkatkan keterlibatan pelanggan

Brand yang kuat dan diakui dapat meningkatkan keterlibatan pelanggan dengan produk atau jasa yang ditawarkan. Hal ini dapat dicapai dengan menyajikan pesan dan pengalaman brand yang konsisten di berbagai saluran komunikasi. Dengan meningkatkan keterlibatan pelanggan, perusahaan dapat membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan dan memperkuat posisi brand di pasar.

Baca juga: Brand Positioning: Kiat Penting Untuk Kesuksesan Brand

Unsur-Unsur Branding

Unsur-unsur branding perusahaan melibatkan beberapa komponen yang membentuk identitas merek perusahaan. Berikut adalah beberapa unsur utama dalam branding perusahaan:

1. Nama Merek

Nama merek adalah elemen penting dalam branding perusahaan. Nama merek haruslah unik, mudah diingat, dan mencerminkan nilai-nilai atau produk perusahaan. Nama merek yang kuat membantu membedakan perusahaan dari pesaing dan menciptakan pengenalan yang lebih baik di pasar.

2. Logo

Logo adalah simbol visual yang mewakili merek perusahaan. Logo haruslah mudah dikenali, sederhana, dan mencerminkan identitas merek. Penggunaan warna, bentuk, dan elemen desain dalam logo juga dapat berkontribusi pada citra merek yang diinginkan.

3. Slogan atau Tagline

Slogan atau tagline adalah ungkapan singkat yang menangkap esensi merek dan mencerminkan pesan inti perusahaan. Slogan yang kuat dapat mengkomunikasikan manfaat produk atau layanan, membedakan perusahaan, atau mencerminkan nilai-nilai merek.

4. Suara Merek (Brand Voice)

Suara merek melibatkan elemen suara, seperti nada bicara dalam iklan radio, musik yang digunakan dalam iklan, atau pengucapan merek dalam materi pemasaran. Suara merek yang konsisten dapat membantu membangun pengenalan merek dan menciptakan hubungan emosional dengan konsumen.

5. Nilai dan Pesan Merek (Brand Value)

Merek perusahaan harus memiliki nilai-nilai yang jelas dan pesan yang konsisten. Ini mencakup nilai-nilai inti perusahaan, misi, visi, dan manfaat yang ditawarkan kepada konsumen. Pesan merek yang konsisten membantu menciptakan kesan yang kuat dan membangun kepercayaan konsumen.

6. Pengalaman Pelanggan

Pengalaman pelanggan merupakan unsur penting dalam branding perusahaan. Setiap interaksi dengan merek, mulai dari kunjungan situs web, layanan pelanggan, pembelian produk, hingga layanan purna jual, membentuk persepsi dan kesan tentang merek. Menciptakan pengalaman pelanggan yang konsisten, positif, dan relevan membantu memperkuat citra merek.

7. Reputasi dan Kredibilitas

Reputasi dan kredibilitas perusahaan adalah elemen penting dalam branding. Ini mencakup rekam jejak perusahaan, keandalan, kepercayaan konsumen, dan ulasan yang baik. Membangun reputasi dan kredibilitas yang positif membantu dalam membangun kepercayaan konsumen dan loyalitas merek.

8. Diferensiasi

Unsur diferensiasi adalah tentang menonjolkan keunikan perusahaan atau produk dibandingkan dengan pesaing. Ini bisa berupa manfaat, keunikan, inovasi, kualitas superior, layanan pelanggan yang unggul, atau pendekatan bisnis yang berbeda. Diferensiasi yang kuat membantu merek perusahaan menjadi lebih menarik dan relevan bagi konsumen.

9. Konsistensi

Konsistensi adalah unsur penting dalam branding perusahaan. Setiap aspek branding haruslah konsisten dalam pesan, desain, dan perilaku merek. Konsistensi membantu menciptakan pengenalan merek yang kuat, membangun kepercayaan, dan membantu konsumen mengaitkan merek dengan identitas dan nilai-nilai perusahaan.

Jenis-Jenis Branding

Ada beberapa jenis branding perusahaan yang umum diterapkan. Berikut adalah beberapa jenis branding perusahaan yang sering digunakan:

1. Branding Nama Perusahaan

Jenis branding ini berfokus pada penggunaan nama perusahaan sebagai merek utama. Contohnya adalah perusahaan seperti Coca-Cola, IBM, atau Ford. Nama perusahaan ini menjadi identitas yang dikenal di pasar dan mencerminkan nilai-nilai dan produk perusahaan.

2. Branding Produk

Branding produk berfokus pada pengembangan merek untuk produk atau layanan tertentu yang ditawarkan oleh perusahaan. Contohnya adalah merek seperti Nike untuk sepatu olahraga, Apple untuk produk elektronik, atau McDonald's untuk restoran cepat saji. Setiap merek produk memiliki identitas unik yang dikaitkan dengan produk tersebut.

3. Branding Korporat

Branding korporat melibatkan pembangunan identitas merek yang mencakup seluruh perusahaan dan semua produk yang ditawarkannya. Ini bertujuan untuk memperkuat citra perusahaan secara keseluruhan, membangun kepercayaan konsumen, dan memberikan jaminan kualitas. Contoh perusahaan dengan branding korporat yang kuat adalah Google, Amazon, atau Microsoft.

4. Branding Layanan

Jenis branding ini berfokus pada merek yang terkait dengan penyediaan layanan perusahaan. Banyak perusahaan jasa, seperti hotel, maskapai penerbangan, atau lembaga keuangan, menggunakan branding layanan untuk menciptakan identitas dan mengkomunikasikan keunggulan layanan mereka kepada konsumen.

5. Branding Diri

Branding diri berkaitan dengan menciptakan merek dan identitas pribadi untuk individu yang menjadi wakil atau penggerak perusahaan. Ini terutama relevan dalam industri seperti selebriti, influencer, atau profesional terkenal seperti atlet atau koki terkenal. Merek pribadi ini biasanya digunakan untuk mempromosikan produk, layanan, atau gagasan.

6. Branding Lokal

Branding lokal melibatkan penggunaan merek yang dikaitkan dengan daerah atau komunitas tertentu. Ini bisa menjadi strategi yang efektif untuk perusahaan yang ingin menjangkau pasar lokal atau menekankan hubungan dengan daerah asalnya. Contohnya adalah merek seperti Hershey's, yang mengidentifikasikan dirinya dengan kota Hershey, Pennsylvania.

7. Branding Sosial dan Lingkungan

Branding sosial dan lingkungan melibatkan penggunaan merek untuk mempromosikan tujuan sosial atau isu lingkungan yang dianggap penting oleh perusahaan. Ini mencerminkan komitmen perusahaan terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan. Contoh merek yang menggunakan branding sosial dan lingkungan adalah Patagonia, TOMS, atau The Body Shop.

Strategi atau Langkah-Langkah Pembuatan Branding

Langkah-langkah pembuatan branding melibatkan serangkaian langkah yang harus diikuti secara sistematis untuk menciptakan citra brand yang kuat dan bernilai dalam benak konsumen. Berikut adalah penjelasan mengenai langkah-langkah pembuatan branding secara detail:

1. Analisis pasar dan pesaing

Langkah pertama dalam pembuatan branding adalah melakukan analisis pasar dan pesaing. Hal ini dilakukan untuk memahami tren pasar saat ini, kebutuhan dan keinginan konsumen, serta mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing. Dalam tahap ini, perusahaan dapat menggunakan data dan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber seperti survei, wawancara, dan penelitian pasar.

2. Penentuan tujuan brand dan target audiens

Setelah melakukan analisis pasar dan pesaing, tahap selanjutnya adalah menentukan tujuan brand dan target audiens. Perusahaan harus memahami apa yang ingin dicapai dengan brandnya dan siapa target konsumen yang ingin dituju. Tujuan brand dapat beragam, misalnya meningkatkan kesadaran brand, meningkatkan loyalitas konsumen, atau meningkatkan pangsa pasar. Sedangkan target audiens meliputi demografi, psikografi, dan perilaku konsumen yang dituju.

3. Membuat strategi dan pesan brand

Setelah menentukan tujuan brand dan target audiens, tahap selanjutnya adalah membuat strategi brand dan pesan brand. Strategi brand harus mencakup elemen-elemen seperti nama brand, logo, warna, slogan, dan pesan brand. Pesan brand harus menonjolkan keunikan dan manfaat produk atau jasa yang ditawarkan serta menjawab kebutuhan dan keinginan target konsumen.

4. Desain visual dan identitas brand

Setelah memiliki strategi brand dan pesan brand, perusahaan perlu membuat desain visual dan identitas brand yang mencerminkan brand secara keseluruhan. Hal ini meliputi desain logo, font, warna, dan tampilan visual lainnya yang konsisten dengan strategi brand yang telah ditentukan. Desain visual dan identitas brand harus memperhatikan kesesuaian dengan target audiens dan nilai-nilai brand yang ingin disampaikan.

5. Implementasi brand

Setelah desain visual dan identitas brand selesai dibuat, tahap selanjutnya adalah implementasi brand. Anda harus menyuarakan penggunaan brand pada berbagai saluran komunikasi seperti situs web, media sosial, iklan, dan kemasan produk. Implementasi brand harus konsisten dengan strategi dan pesan brand yang telah ditentukan.

6. Pengukuran dan evaluasi

Kemudian, perusahaan perlu melakukan pengukuran dan evaluasi untuk melihat efektivitas, serta memonitor kinerja brand. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan survei, mengukur kesadaran brand, loyalitas konsumen, dan penjualan. Evaluasi perlu dilakukan secara teratur untuk memastikan brand tetap relevan dan konsisten dengan perubahan pasar dan tren konsumen.

Baca juga: Bangun Reputasi Perusahaan untuk Menarik Loyalitas Pelanggan

Capai Kesuksesan Branding Perusahaan Anda dengan OneTalk 

Setelah mengenal beberapa hal penting terkait branding, Anda tentu sangat ingin mengimplementasikannya pada perusahaan yang Anda miliki atau Anda bekerja. Bagaimana tidak? Persaingan di pasar menuntut Anda untuk menyuarakan karakteristik secara berulang. Perusahaan dengan karakteristik yang jelas akan dengan mudah menarik loyalitas konsumen. 

Namun, menjaga konsistensi tentu tidak semudah kedengarannya. Cara Anda berkomunikasi dengan pelanggan menjadi hal yang sangat penting. Karena dengan interaksi yang baik dan sesuai dengan nilai yang ingin ditunjukkan perusahaan, pelanggan akan merasa lebih mengenal perusahaan Anda, merasa personal, dan loyal dalam membeli produk atau memakai layanan yang dijual. 

Anda bisa memulai dengan memunculkan diri di saluran populer, misalnya platform media sosial. Dengan muncul di berbagai platform, khalayak akan lebih mudah menghubungi Anda. Kesempatan ini dapat Anda pergunakan untuk menyelipkan pesan dan nilai perusahaan. Mungkin Anda bertanya-tanya, bagaimana menyampaikan pesan-pesan tersebut sehingga dapat sampai di tengah interaksi khalayak yang ramai? 

Layanan omnichannel messaging adalah cara terbaik untuk menyampaikan branding perusahaan Anda kepada masyarakat. Jika belum familiar dan masih bingung untuk memilih layanan omnichannel messaging yang ingin dipakai, Anda tak perlu khawatir karena kami punya solusinya. 

OneTalk by TapTalk.io adalah layanan omnichannel messaging yang bisa membantu perusahaan Anda dalam mengkomunikasikan nilai dan citra kepada masyarakat luas. OneTalk akan membantu Anda melihat secara utuh interaksi dengan seluruh khalayak sehingga tak ada satu pun terlewat. 

Oleh karena itu, OneTalk akan membuat perusahaan Anda lebih terjangkau konsumen, sebab berada di media-media populer, seperti Instagram, Whatsapp, dll. Anda juga bisa membalas dan mengatur pesan yang ingin dikirim, karena OneTalk telah menggunakan teknologi AI dalam operasinya. Dengan demikian, pesan dan pengalaman pelanggan yang ingin dibawakan perusahaan Anda akan sesuai dengan kemauan Anda dan stay on 24/7 tiap harinya. 

Selain itu, Anda dapat meningkatkan branding bisnis Anda di Google dengan mengaktifkan Google Business Messages dan menghubungkannya ke dalam dasbor OneTalk untuk meningkatkan efisiensi, responsivitas dan kepuasan pelanggan di Google.

Tidak hanya itu, dengan OneTalk Anda juga dapat mengirim pesan ke semua social messenger hanya dengan satu dashboard! 

Jadi, tunggu apalagi? Kunjungi situs ini dan ciptakan branding yang konsisten dalam perusahaan Anda. Bersama OneTalk by TapTalk.io, produk dan layanan Anda akan lebih berkarakter!

Pernahkah Anda teringat beberapa hal setelah mendengar salah satu nama brand? Atau paham betul karakteristik dari suatu brand? Jika iya, hal tersebut bukan suatu kebetulan, melainkan telah direncanakan. Produk dan layanan umumnya memang merencanakan pesan yang ingin ditancap ke benak khalayak atau konsumen. Proses ini disebut branding.  

Branding adalah proses pembentukan citra atau identitas brand yang dimiliki oleh suatu produk, jasa, atau organisasi. Branding mencakup semua aspek yang berkaitan dengan identitas brand, termasuk logo, warna, slogan, nilai-nilai brand, pesan, dan pengalaman pelanggan.

Hal ini bertujuan untuk membuat produk atau jasa menjadi mudah dikenali dan melekat di benak konsumen, serta memberi nilai tambah. Dengan memiliki identitas brand yang kuat, produk atau jasa dapat membedakan diri dari pesaing, meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan, serta memperkuat posisi brand di pasar.

Branding Adalah: Strategi Perkuat Nilai Perusahaan Anda

Proses branding biasanya dimulai dengan pengembangan strategi yang mencakup penentuan nilai-nilai, pesan, dan visual. Kemudian, semua aspek tersebut diimplementasikan melalui berbagai saluran komunikasi, seperti iklan, media sosial, website, dan kemasan produk. Selain itu, perusahaan juga perlu menjaga konsistensi dalam seluruh aspek bisnisnya untuk memperkuat image yang ingin ditampilkan. 

Anda tentu perlu memahami branding secara komprehensif, karena hal ini sangat penting untuk menambah nilai suatu produk atau layanan di pasar. Oleh karena itu, kali ini Kami akan membahas secara mendetail hal-hal krusial tentang branding. Mari disimak! 

Key Takeaways: 

Branding Adalah 

Branding adalah salah satu konsep pemasaran yang sangat penting bagi bisnis dan organisasi. Secara umum, branding dapat didefinisikan sebagai proses pembentukan dan pengelolaan citra yang dimiliki oleh suatu produk, jasa, atau organisasi di benak konsumen. Branding mencakup berbagai aspek yakni logo, warna, slogan, pesan, hingga pengalaman pelanggan.

Para ahli pemasaran dan branding memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang definisi branding. Berikut adalah beberapa definisi branding menurut para ahli:

American Marketing Association

Menurut American Marketing Association (AMA), branding adalah nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasi dari elemen-elemen yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari satu penjual atau kelompok penjual, untuk membedakan dari pesaing lain.

Philip Kotler

Ahli pemasaran bernama Philip Kotler, mengartikan branding sebagai, suatu tindakan yang dirancang untuk menciptakan citra yang menguntungkan bagi brand dalam benak pelanggan, dan dengan demikian menciptakan keunggulan kompetitif yang menguntungkan bagi perusahaan.

David Aaker

David Aaker, seorang pakar branding terkemuka, menyatakan bahwa, branding adalah proses yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara kepercayaan, kesetiaan, dan preferensi brand yang kuat dan bernilai dalam pikiran target konsumen

Marty Neumeier

Desainer dan penulis buku tentang branding Marty Neumeier berpendapat bahwa branding adalah proses memahami brand secara mendalam dan mengkomunikasikan nilai-nilai yang ada di dalamnya kepada orang lain secara konsisten.

Keller dan Lehmann

Dua ahli branding terkemuka Kevin Keller dan Donald Lehmann, mendefinisikan branding sebagai, suatu proses yang berkelanjutan untuk menciptakan, mempertahankan, dan memperkuat hubungan antara brand dan konsumen target yang diarahkan untuk mencapai tujuan bisnis perusahaan.

Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa branding adalah proses yang melibatkan berbagai aspek untuk menciptakan citra yang kuat dalam benak konsumen. Tujuan branding adalah untuk membuat brand menjadi mudah dikenali, membedakan diri dari pesaing, meningkatkan kepercayaan dan loyalitas konsumen, serta memperkuat posisi di pasar. 

Tujuan Branding 

Branding adalah proses yang sangat krusial bagi setiap bisnis, sebab memberi manfaat jangka panjang dan memperkuat posisi suatu produk di pasar. Supaya semangat dalam menerapkannya, berikut tujuan branding yang perlu Anda ketahui:

1. Membedakan diri dari pesaing

Tujuan utama dari branding adalah untuk membuat produk atau jasa menjadi mudah dikenali dan diingat oleh konsumen. Dalam pasar yang kompetitif, brand yang kuat dapat membedakan diri dari pesaing dan memperkuat posisi brand di pasar. Dengan memiliki identitas brand yang kuat dan jelas, konsumen dapat dengan mudah mengenali brand tersebut dan memilihnya daripada brand pesaing.

2. Meningkatkan kesadaran brand

Tujuan branding adalah untuk meningkatkan kesadaran brand di kalangan konsumen. Dengan meningkatkan kesadaran brand, konsumen akan lebih mudah mengingat brand tersebut saat memutuskan untuk membeli produk atau jasa yang sejenis. Hal ini akan membantu meningkatkan penjualan dan juga membantu memperkuat posisi brand di pasar.

Baca juga: 8 Cara Meningkatkan Brand Awareness Bisnis Anda

3. Meningkatkan kepercayaan dan loyalitas konsumen

Brand yang kuat dapat meningkatkan kepercayaan dan loyalitas konsumen. Dengan memiliki identitas brand yang kuat dan nilai-nilai brand yang positif, konsumen akan merasa lebih percaya dan yakin dengan produk atau jasa yang ditawarkan. Selain itu, brand yang memiliki reputasi baik akan lebih mudah mendapatkan loyalitas dari konsumen, sehingga akan membantu mempertahankan basis pelanggan yang sudah ada.

4. Meningkatkan nilai brand

Brand equity atau nilai brand adalah nilai ekonomi yang melekat pada sebuah brand. Nilai brand dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dan membuatnya lebih berharga di pasar. Brand yang kuat dan diakui dapat memperkuat nilai brand, sehingga dapat meningkatkan harga jual produk atau jasa yang ditawarkan.

5. Membantu memperluas bisnis

Brand yang kuat dan dikenal dapat membantu memperluas bisnis ke pasar baru atau segmen pasar yang berbeda. Dengan memiliki brand yang kuat dan diakui, perusahaan dapat lebih mudah memasuki pasar baru dan memperluas basis pelanggan.

6. Meningkatkan keterlibatan pelanggan

Brand yang kuat dan diakui dapat meningkatkan keterlibatan pelanggan dengan produk atau jasa yang ditawarkan. Hal ini dapat dicapai dengan menyajikan pesan dan pengalaman brand yang konsisten di berbagai saluran komunikasi. Dengan meningkatkan keterlibatan pelanggan, perusahaan dapat membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan dan memperkuat posisi brand di pasar.

Dalam rangka mencapai tujuan branding, perusahaan harus melakukan strategi branding yang tepat. Hal ini mencakup pengembangan strategi brand yang mencakup penentuan nilai-nilai brand, pesan brand, dan visual brand. Kemudian, brand tersebut diimplementasikan melalui berbagai saluran komunikasi, seperti iklan, media sosial, website, dan kemasan produk. 

Proses Pembuatan Branding 

Proses Pembuatan Branding 

Proses pembuatan branding melibatkan serangkaian langkah yang harus diikuti secara sistematis untuk menciptakan citra brand yang kuat dan bernilai dalam benak konsumen. Berikut adalah penjelasan mengenai proses pembuatan branding secara detail:

1. Analisis pasar dan pesaing

Langkah pertama dalam pembuatan branding adalah melakukan analisis pasar dan pesaing. Hal ini dilakukan untuk memahami tren pasar saat ini, kebutuhan dan keinginan konsumen, serta mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing. Dalam tahap ini, perusahaan dapat menggunakan data dan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber seperti survei, wawancara, dan penelitian pasar.

Baca juga: Kupas Tuntas Market Analysis untuk Pertumbuhan Brand

2. Penentuan tujuan brand dan target audiens

Setelah melakukan analisis pasar dan pesaing, tahap selanjutnya adalah menentukan tujuan brand dan target audiens. Perusahaan harus memahami apa yang ingin dicapai dengan brandnya dan siapa target konsumen yang ingin dituju. Tujuan brand dapat beragam, misalnya meningkatkan kesadaran brand, meningkatkan loyalitas konsumen, atau meningkatkan pangsa pasar. Sedangkan target audiens meliputi demografi, psikografi, dan perilaku konsumen yang dituju.

3. Membuat strategi dan pesan brand

Setelah menentukan tujuan brand dan target audiens, tahap selanjutnya adalah membuat strategi brand dan pesan brand. Strategi brand harus mencakup elemen-elemen seperti nama brand, logo, warna, slogan, dan pesan brand. Pesan brand harus menonjolkan keunikan dan manfaat produk atau jasa yang ditawarkan serta menjawab kebutuhan dan keinginan target konsumen.

4. Desain visual dan identitas brand

Setelah memiliki strategi brand dan pesan brand, perusahaan perlu membuat desain visual dan identitas brand yang mencerminkan brand secara keseluruhan. Hal ini meliputi desain logo, font, warna, dan tampilan visual lainnya yang konsisten dengan strategi brand yang telah ditentukan. Desain visual dan identitas brand harus memperhatikan kesesuaian dengan target audiens dan nilai-nilai brand yang ingin disampaikan.

5. Implementasi brand

Setelah desain visual dan identitas brand selesai dibuat, tahap selanjutnya adalah implementasi brand. Anda harus menyuarakan penggunaan brand pada berbagai saluran komunikasi seperti situs web, media sosial, iklan, dan kemasan produk. Implementasi brand harus konsisten dengan strategi dan pesan brand yang telah ditentukan.

6. Pengukuran dan evaluasi

Kemudian, perusahaan perlu melakukan pengukuran dan evaluasi untuk melihat efektivitas, serta memonitor kinerja brand. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan survei, mengukur kesadaran brand, loyalitas konsumen, dan penjualan. Evaluasi perlu dilakukan secara teratur untuk memastikan brand tetap relevan dan konsisten dengan perubahan pasar dan tren konsumen.

Konsistensi dan kecocokan nilai dengan target audiens adalah hal yang sangat penting dalam branding. Maka dari itu di poin berikutnya, kami akan merekomendasikan Anda layanan yang dapat membantu konsistensi proses branding.

Capai Konsistensi Komunikasi dengan OneTalk 

Setelah mengenal beberapa hal penting terkait branding, Anda tentu sangat ingin mengimplementasikannya pada perusahaan yang dimiliki. Bagaimana tidak? Persaingan di pasar menuntut Anda untuk menyuarakan karakteristik secara berulang. Perusahaan dengan karakteristik yang jelas akan dengan mudah menarik loyalitas konsumen. 

Pun demikian, menjaga konsistensi tentu tidak semudah kedengarannya. Cara Anda berkomunikasi dengan pelanggan menjadi hal yang sangat penting. Karena dengan interaksi yang baik dan sesuai dengan nilai yang ingin ditunjukkan perusahaan, pelanggan akan merasa lebih mengenal perusahaan Anda, merasa personal, dan loyal dalam membeli produk atau memakai layanan yang dijual. 

Anda bisa memulai dengan memunculkan diri di saluran populer, misalnya platform media sosial. Dengan muncul di berbagai platform, khalayak akan lebih mudah menghubungi Anda. Kesempatan ini dapat Anda pergunakan untuk menyelipkan pesan dan nilai perusahaan. Mungkin Anda bertanya-tanya, bagaimana konsistensi dapat terjaga di tengah interaksi khalayak yang ramai? 

Layanan omnichannel messaging adalah salah satu cara untuk menciptakan konsistensi branding. Jika belum familiar dan masih bingung untuk memilih layanan omnichannel messaging yang ingin dipakai, Anda tak perlu khawatir karena kami punya solusinya. 

OneTalk by TapTalk.io adalah layanan omnichannel messaging yang akan membantu perusahaan Anda konsisten dalam mengkomunikasikan nilai. OneTalk akan membantu Anda melihat secara utuh interaksi dengan seluruh khalayak sehingga tak ada satu pun terlewat. 

OneTalk akan membuat perusahaan Anda lebih terjangkau konsumen, sebab berada di media-media populer, seperti Instagram dan Whatsapp. Anda juga bisa membalas dan mengatur pesan yang ingin dikirim, setiap customer service sedang tidak beroperasi. Dengan demikian, pesan dan pengalaman pelanggan yang ingin dibawakan perusahaan Anda akan berjalan konsisten. 

Anda dapat meningkatkan branding bisnis Anda di Google dengan mengaktifkan Google Business Messages dan menghubungkannya ke dalam dasbor OneTalk untuk meningkatkan efisiensi, responsivitas dan kepuasan pelanggan di Google.

Official WhatsApp Business API oleh OneTalk adalah solusi terbaik untuk bisnis Anda dalam menjangkau dan menjalin komunikasi dengan pelanggan. Official WhatsApp Business API mempermudah Anda menjangkau pelanggan melalui WhatsApp dari dashboard yang disediakan OneTalk. Fitur ini tak akan membiarkan Anda melewatkan satupun permintaan barang dan jasa dari pelanggan.

Tidak hanya itu, dengan OneTalk Anda juga dapat mengirim pesan ke semua social messenger hanya dengan satu dashboard! 

Tunggu apalagi? Kunjungi situs ini dan ciptakan branding yang konsisten dalam perusahaan Anda. Bersama OneTalk by TapTalk.io, produk dan layanan Anda akan lebih berkarakter!

Persepsi brand di mata publik kini menjadi lebih penting setelah perusahaan mengalihkan fokus mereka dari produsen ke konsumen. Hampir 74% pelanggan saat ini mengharapkan lebih dari merek dalam cara mereka memperlakukan pelanggan, karyawan, dan lingkungan. 

Untuk tetap terdepan dalam perubahan ini, organisasi perlu mempertimbangkan bagaimana berbagai inisiatif pemasaran mereka dapat berkontribusi pada peningkatan kesadaran merek. 

Itulah mengapa Anda harus memberikan perhatian kepada brand equity perusahaan Anda.

Dalam artikel kali ini kita akan membahas apa itu brand equity, keuntungan yang diberikan brand equity, elemen brand equity, dan cara menerapkan brand equity.

Brand Equity untuk Bisnis, Simak Manfaatnya!

Key Takeaways:

Apa itu Brand Equity?

Brand equity adalah istilah pemasaran yang menggambarkan nilai merek. Nilai ini ditentukan oleh persepsi dan pengalaman konsumen terhadap merek tersebut. Jika orang berpikir baik tentang suatu merek, itu berarti brand tersebut memiliki merek yang positif. 

Ketika sebuah merek terus menerus mengecewakan pelanggan hingga banyak yang menyarankan untuk tidak menggunakan merek tersebut, itu berarti brand tersebut memiliki nilai yang negatif. 

Brand equity yang positif memiliki nilai:

Brand equity mengacu pada nilai produk sebuah perusahaan jika dibandingkan produk setara. Perusahaan dapat menciptakan ekuitas untuk produk mereka dengan membuatnya mudah diingat, mudah dikenali, dan unggul dalam kualitas dan keandalan. Kampanye pemasaran massal juga membantu menciptakan brand equity.

Ketika sebuah perusahaan memiliki merek yang positif, pelanggan rela membayar harga tinggi untuk produknya, meskipun mereka bisa mendapatkan barang yang sama dari pesaing dengan harga lebih murah. Pelanggan, pada dasarnya, membayar harga premium untuk melakukan bisnis dengan perusahaan yang mereka kenal dan kagumi. Karena perusahaan yang memiliki merek tidak mengeluarkan biaya yang lebih tinggi daripada pesaingnya untuk menghasilkan produk dan membawanya ke pasar, selisih harga menjadi margin. Ekuitas merek perusahaan memungkinkannya menghasilkan lebih banyak keuntungan per penjualan.

Baca juga: Brand Positioning: Kiat Penting Untuk Kesuksesan Brand

Manfaat Memiliki Brand Equity Yang Kuat

Memang brand equity sepenting itu? Tentu saja. Berikut adalah beberapa manfaat memiliki brand equity yang kuat untuk membuktikan perannya untuk perusahaan Anda.

1. Mudah Dikenali

Merek yang kuat akan menghasilkan customer recognition yang baik. Konsistensi di berbagai channel komunikasi pelanggan juga membantu nilai merek Anda. Semakin sering pelanggan melihat logo, warna, tagline, dan ekspresi perusahaan Anda, mereka akan semakin akrab dengan brand

Bagaimana pelanggan bisa mengabaikan merek yang ada di mana-mana?

Meskipun tidak semua perusahaan bisa menjangkau audiens di seluruh dunia, tujuan menciptakan merek yang kuat dan konsisten untuk meningkatkan recognition harus tetap diingat. 

2. Membantu merek menonjol dari pesaing

Semua perusahaan memiliki persaingan. Anda mungkin menyediakan produk dan layanan yang sama dengan perusahaan lain, tetapi tidak berarti Anda benar-benar sama dengan perusahaan tersebut. Dengan brand equity yang baik, Anda dapat membedakan diri lebih baik dari pesaing. Merek Anda dapat memposisikan Anda dengan cara yang membuat Anda berbeda dari pesaing, meskipun Anda mungkin menawarkan layanan dan opsi serupa.

Dalam kasus ini, orang tidak hanya datang untuk apa yang Anda tawarkan. Mereka datang karena mereka mengenali merek Anda dan mempercayai Anda. Merek, entah itu dari tampilan produk Anda, kemasannya, atau cerita Anda, adalah yang membantu Anda menonjol dari semua pesaing Anda.

3. Memberi harga lebih mahal dibanding pesaing

Salah satu keuntungan utama lainnya dari brand equity yang kuat adalah kemampuan membebankan biaya lebih untuk produk dan layanan yang Anda tawarkan. Ketika orang melihat merek Anda lebih baik dari yang lain, mereka bersedia membayar mahal untuk penawaran Anda. Apple misalnya, ponsel, komputer, dan tablet yang dijual Apple biasanya jauh lebih mahal daripada merek lain. Namun, setiap kali ada rilis iPhone baru, orang berduyun-duyun untuk membeli produk tidak peduli berapa biayanya.

Dengan banyaknya barang yang identik di pasaran, orang sering kali memilih untuk membeli nama merek yang mereka kenal.

Meskipun harga produk mungkin lebih mahal, brand equity membuat orang berpikir bahwa membeli nama merek adalah pilihan yang lebih baik. Hal ini bahkan berlaku ketika produk tidak hanya berfungsi sama tetapi memiliki proporsi bahan yang sama persis. 

Jika Anda ingin membebankan biaya premium untuk produk dan layanan Anda, Anda harus memiliki brand equity yang kuat. Inilah salah satu alasan utama mengapa banyak perusahaan bekerja keras untuk mengembangkan dan memperkuat merek mereka.

4. Mendapatkan kredibilitas ketika memperkenalkan produk atau layanan baru

Jika Anda memiliki lebih dari satu produk atau layanan, Anda cenderung berinovasi dan membuat item baru yang ingin Anda jual ke pelanggan Anda. Ketika Anda memiliki ekuitas merek yang kuat, Anda akan menemukan bahwa meluncurkan produk baru menjadi lebih mudah. Bukan berarti bahwa departemen pemasaran dapat bersantai, tetapi hal ini membuktikan bahwa beberapa usaha baik sudah dilakukan. 

Orang yang sudah mengetahui merek Anda akan lebih bersedia mempertimbangkan penawaran baru dari perusahaan Anda. Mereka sudah mempercayai perusahaan Anda dan semakin mudah meyakinkan mereka untuk membeli. Hal ini berarti brand equity berkaitan erat dengan retensi produk.

Lagi lagi, produk Apple adalah contoh sempurna untuk ini. Ketika mereka mengeluarkan produk baru, orang bersedia membelinya karena branding. Orang tahu bahwa ada peluang bagus mereka akan mendapatkan produk yang berkualitas.

Merek yang kuat meningkatkan loyalitas pelanggan dan loyalitas pelanggan sama dengan lebih banyak penjualan. Hal ini juga berarti bahwa Anda cenderung memiliki lebih banyak pemasaran dari mulut ke mulut, berkat pelanggan yang senang akan produk Anda.

5. Merekrut dan mempertahankan Karyawan Terbaik

Manfaat yang satu ini adalah keuntungan yang jarang diperhitungkan banyak orang. Seringkali, bisnis mengutamakan pelanggan mereka terlebih dahulu dalam hal branding mereka. Tetapi faktanya brand equity yang kuat juga dapat membantu karyawan Anda saat ini dan masa depan.

Ketika Anda memiliki merek yang memiliki misi dan nilai yang jelas, orang pasti ingin bekerja untuk perusahaan tersebut. Mereka akan bangga bisa terasosiasi dengan bisnis Anda.

Pikirkan tentang beberapa merek terbesar dan jenis bakat yang dapat mereka pertahankan. Bukan hanya karena mereka cenderung membayar dengan baik, tetapi mereka memiliki jenis kekuatan dan reputasi yang dicari orang di perusahaan. Merek yang hebat juga akan membantu mempertahankan karyawan yang dimiliki.

Hal ini juga bisa berarti bakat yang lebih baik datang di semua tingkatan perusahaan Anda. 

6. Meningkatkan umur perusahaan Anda

Anda ingin perusahaan Anda sukses, tetapi tanpa brand equity yang kuat, hal ini tidak akan dapat dicapai dengan mudah. Namun, ketika Anda meluangkan waktu untuk memperkuat merek Anda, bersama dengan produk dan layanan Anda, bisnis Anda akan memperoleh kesuksesan jangka panjang. Sebelum itu, tentu saja Anda harus berupaya meningkatkan merk Anda. 

Anda ingin merek Anda konsisten di seluruh platform, dan Anda ingin memiliki komunikasi merek online dan offline yang sangat baik. Berikan pelanggan dan calon pelanggan Anda konten yang berkualitas dan relevan, jujur, dan pertahankan kehadiran sosial yang aktif. Berikan pengalaman pelanggan yang luar biasa, seperti yang disebutkan di atas, dan itu akan memperkuat ekuitas merek Anda.

7. Meningkatkan pendapatan

Tujuan utama brand equity adalah agar bisnis Anda tumbuh dan kinerja keuangan Anda terus meningkat. Semakin kuat dan semakin dikenal merek Anda, semakin mudah hal ini terjadi. 

Merek yang kuat sering merasa lebih mudah untuk memperluas bisnis mereka ke negara bagian lain dan bahkan negara lain, dan seringkali reputasi merek akan mengikuti mereka. Mereka akan memiliki basis pelanggan yang siap membeli dari mereka di mana pun mereka mencoba menjual. Untuk alasan ini saja, menguatkan brand equity menjadi prioritas yang seharusnya diingat setiap brand.

Baca juga: Tujuan & Cara Menyusun Strategi Komunikasi Pemasaran

Elemen Brand Equity

Elemen Brand Equity

Untuk memahami lebih lanjut mengenai brand equity, David Aaker menciptakan model yang menampilkan semua komponen ekuitas merek. Berikut komponennya :

1. Brand awareness

Dapatkah konsumen dengan mudah mengenali merek Anda? Kesadaran merek mempertimbangkan keakraban publik dengan suatu merek. Misalnya, sebuah perusahaan memiliki kesadaran merek yang tinggi jika mayoritas orang yang tinggal di suatu daerah mengenali nama perusahaan dan mengetahui apa yang mereka jual. 

Model Aaker menunjukkan bahwa perusahaan dengan kesadaran merek dapat menggunakan visibilitas mereka di komunitas untuk menarik lebih banyak pelanggan, yang dapat meningkatkan pendapatan mereka. Kesadaran ini juga dapat membantu pelanggan merasa lebih nyaman dengan keputusan mereka untuk membeli produk atau jasa dari suatu perusahaan.

2. Brand associations

Komponen ini mengukur hubungan yang dimiliki pelanggan dengan suatu merek. Asosiasi ini dapat mencakup informasi yang dikumpulkan pelanggan tentang perusahaan, seperti melalui iklan, atau perasaan mereka tentang suatu merek. 

Misalnya, jika pelanggan merasa senang setelah mendengar nama perusahaan, mereka memiliki asosiasi positif dengan merek tersebut. Asosiasi merek dapat membantu menciptakan sikap positif terhadap perusahaan yang dapat mendorong pelanggan untuk membeli produk atau layanannya.

3. Perceived quality 

Meningkatkan nilai akan meningkatkan pengalaman pelanggan dan penjualan. Kualitas yang dimaksud disini adalah ketika pelanggan menilai kualitas produk berdasarkan pengalaman merek secara keseluruhan. 

Produk itu sendiri mungkin bagus, tetapi jika pelanggan tidak memiliki pengalaman yang baik dengan merek tersebut, mereka cenderung tidak bereaksi positif terhadap produk dan merek tersebut.

4. Brand Loyalty

Loyalitas merek terdiri dari pengalaman masa lalu dan saat ini dengan merek, brand awareness, dan brand attributes. Meskipun loyalitas merek sebagian besar adalah preferensi pelanggan, membangun kualitas merek lain ini akan memungkinkan Anda meningkatkan margin keuntungan dan mendapatkan kontrol lebih besar atas pengaruh pelanggan Anda.

Tentu saja, hal ini karena brand loyalty akan berbanding lurus dengan tingkat retensi pelanggan.

5. Proprietary assets

Proprietary assets atau aset eksklusif, komponen terakhir dari brand equity dalam model Aaker, mengacu pada aset tidak berwujud dari merek. Aset ini mungkin termasuk paten, merek dagang, hak cipta, atau hak kekayaan intelektual. 

Meskipun tidak memiliki nilai uang, aset ini dapat meningkatkan reputasi perusahaan. Mengembangkan aset hak milik dapat memberi perusahaan keunggulan atas pesaing mereka dengan menciptakan lebih banyak ekuitas merek, menurut model Aaker.

Misalnya saja seperti iPhone yang mempertahankan iOS sebagai aset tak berbentuk dari brand Apple. 

Cara Menerapkan Brand Equity

Lantas, bagaimana cara menerapkan brand equity yang kuat? Berikut beberapa langkahnya.

Langkah 1 – Identitas brand: bangun awareness.

Mulailah dari dasar dengan menentukan identitas merek. Bangun basic awareness akan merek Anda. Pastikan pelanggan mengenali merek Anda dan melihatnya sesuai keinginan Anda.

Langkah 2 – Arti: komunikasikan arti merek Anda.

Ketahui apa arti merek Anda (kinerja) dan apa artinya untuk publik (citra). Kinerja menjelaskan seberapa baik produk Anda memenuhi kebutuhan pelanggan. Citra mengacu pada aspek sosial dan psikologis. 

Misalnya, sebuah perusahaan yang benar-benar berkomitmen untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan akan membangun loyalitas dari pelanggan dan menarik karyawan yang mengidentifikasi dan mendukung nilai-nilai tersebut. Anda dapat mengembangkan makna merek yang lebih besar melalui pemasaran bertarget, dari mulut ke mulut, dan pengalaman pelanggan langsung yang positif.

Langkah 3 – Tanggapan: bentuk ulang cara pelanggan berpikir dan merasa tentang merek Anda.

Pelanggan merespons merek Anda melalui penilaian dan perasaan. Penilaian berkaitan dengan hal-hal seperti kualitas, kredibilitas, seberapa relevan produk Anda dengan kebutuhan pelanggan, dan apakah merek Anda lebih unggul dari pesaing Anda. Perasaan positif dapat mencakup kehangatan, kesenangan, kegembiraan, keamanan, persetujuan sosial, dan harga diri.

Langkah 4 – Hubungan: bangun ikatan yang lebih dalam dengan pelanggan.

Level yang paling kuat – dan sulit dicapai – dalam piramida brand equity adalah resonansi. Hal ini mengacu pada bagaimana sebuah merek membangun hubungan pelanggan yang lebih dalam. Jika Anda berhasil mencapai hal ini, berarti pelanggan Anda telah membentuk ikatan psikologis yang mendalam dengan merek Anda. Mereka melakukan pembelian berulang dan merasakan keterikatan dengan merek atau produk Anda. Mereka mungkin merasakan kebersamaan dengan konsumen lain dan perwakilan perusahaan. Dan mereka dapat secara aktif terlibat sebagai brand ambassador dengan ikut serta dalam obrolan online, menghadiri acara, atau mengikuti merek Anda di media sosial, seperti Twitter atau Facebook. 

Baca juga: Interactive Marketing: Strategi Ampuh Digital Marketing

Meningkatkan Brand Equity Melalui Omnichannel

Brand equity merupakan indikator utama kekuatan dan kinerja perusahaan, khususnya di pasar publik. Seringkali, perusahaan dalam industri atau sektor yang sama bersaing dalam ekuitas merek.

Tetapi tahukah Anda, melakukan strategi untuk meningkatkan hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan omnichannel messaging platform yang baik. Lewat omnichannel messaging platform seperti OneTalk by TapTalk.io, Anda sudah memastikan bahwa merek Anda berada di semua saluran perpesanan yang mungkin dimiliki oleh calon pelanggan Anda. Hal ini karena Anda telah mengintegrasikan berbagai platform perpesanan dalam satu dasbor, membuat semua pesan yang masuk dapat direspon lebih mudah.

Dengan demikian, komunikasi yang lebih dalam dapat tercapai dan Anda dapat mengkomunikasikan identitas brand melalui dukungan pelanggan yang baik. Tidak hanya itu, Anda juga menyediakan komunikasi berkualitas karena agent customer service Anda akan didukung dengan fitur-fitur tambahan.

Mulai dari fitur tambahan WhatsApp Business API, fitur analitik, Disposition, Case Detail, hingga Chatbot, semua bisa Anda sediakan untuk pelanggan Anda.

Hubungi agent di sini kami untuk informasi lebih lanjut.

Digital engagement adalah tentang menyesuaikan pemasaran digital Anda untuk membuat pengalaman pelanggan tentang brand Anda yang membuat mereka kembali lagi dan lagi. Akan lebih baik lagi jika pelanggan Anda memuji brand Anda dan merekomendasikannya kepada teman atau keluarga mereka. 

Hal ini tidak lepas dari usaha meningkatkan digital engagement. Melakukan “yang seadanya” untuk pelanggan memiliki konsekuensi yang nyata: 

Jadi, bagaimana Anda menghindari semua itu dan menggunakan strategi digital engagement untuk membawa brand ke peringkat yang terbaik? Mari kita bahas semua tentang digital engagement, mulai dari pengertian hingga cara meningkatkannya.

Digital Engagement: Pengertian dan Cara Meningkatkannya

Apa Itu Digital Engagement?

Digital engagement adalah semua cara pelanggan berinteraksi dengan bisnis Anda melalui teknologi, dan bagaimana Anda berinteraksi dengan mereka. Contohnya saja, semua interaksi digital yang dimiliki pelanggan dengan brand Anda, termasuk email, media sosial, dan bahkan situs web Anda. Pengalaman-pengalaman ini bekerja sama untuk membangun (atau bisa juga merusak) hubungan Anda dengan pelanggan Anda.

Digital engagement lebih dari sekadar menjual produk digital untuk membangun hubungan yang kuat dan memecahkan masalah.

Strategi digital engagement Anda harus mencakup strategi digital marketing untuk setiap saluran yang Anda gunakan untuk menjangkau audiens target Anda — serta semua saluran yang dapat mereka gunakan untuk menghubungi Anda:

Baca juga: Template Email Marketing yang Efektif untuk Bisnis Anda

Kenapa Digital Engagement Itu Penting?

Digital engagement melibatkan semua yang Anda lakukan melalui saluran digital untuk mendapatkan dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Hampir setengah dari pelanggan yang disurvei mengatakan mereka akan berganti brand hanya setelah satu pengalaman negatif.

Menurut 2020 Customer Experience Trends Report, persentase itu melonjak menjadi 80% setelah lebih dari satu kekecewaan.

Menghasilkan loyalitas pelanggan Anda hanyalah setengah dari tujuan customer engagement. Seberapa sering Anda terlibat dengan pelanggan yang telah membeli produk atau layanan juga sama pentingnya.

Pelanggan ingin tahu bahwa Anda peduli dengan seberapa puas mereka atas pembelian mereka. Bukan hanya itu, mereka juga mengharapkan Anda untuk terus memberi mereka alasan untuk memilih Anda lagi.

Permainan panjangnya adalah tentang menciptakan pengalaman digital engagement terbaik dengan brand Anda.

Cara Meningkatkan Digital Engagement

1. Tentukan tujuan bisnis Anda.

Cara Meningkatkan Digital Engagement: Tentukan tujuan bisnis Anda.

Langkah pertama untuk merancang strategi digital yang efektif adalah dengan memperjelas tujuan bisnis Anda, yang bergantung pada hal-hal berikut:

Setelah menentukan tujuan bisnis, lihat data penelitian untuk membuktikan kemajuan Anda ke arah masing-masing.

2. Tentukan saluran digital mana yang akan Anda gunakan.

Cara Meningkatkan Digital Engagement: Tentukan saluran digital mana yang akan Anda gunakan.

Setiap saluran digital yang Anda gunakan memerlukan strategi yang jelas dan terdefinisi dengan baik, yang akan bergantung pada kekuatan berbeda di belakangnya.

Berikut beberapa contohnya:

a. Pencarian berbayar/Paid Search

Pencarian berbayar adalah jenis pemasaran digital di mana mesin pencari seperti Google memungkinkan pengiklan untuk menampilkan iklan di halaman hasil mesin pencari (SERP) mereka.
Penelusuran bekerja dengan model bayar per klik (pay-per-click) dan merupakan cara yang baik untuk mengarahkan lalu lintas dan membangun brand awareness.

b. Media sosial

Media sosial membantu membangun loyalitas brand dan hubungan pelanggan yang lebih kuat. Melalui konten di media sosial, tunjukkan bagaimana Anda menjalankan value brand, unggah konten yang menarik, dan dengarkan apa yang dikatakan pelanggan Anda.

Sebagian besar pengguna media sosial log in setidaknya sekali sehari, jadi menyuguhkan satu posting baru di feed mereka membuat Anda selalu diingat.

Baca juga: 5 Langkah Memulai Social Media Marketing untuk Bisnis Kecil

c. Live chat dan messaging channel

Live chat dan pesan membuat koneksi pribadi dengan pelanggan yang mencari bantuan. Live chat memungkinkan agent customer service membantu lebih banyak pelanggan dalam waktu yang lebih singkat, yang berarti lebih banyak waktu bagi pelanggan yang lebih bahagia.

Sementara channel pesan seperti WhatsApp atau Telegram dapat menjangkau pelanggan dengan lebih personal dengan banyak fitur. Misalnya saja jika platform perpesanan Anda menggunakan layanan Omnichannel seperti OneTalk by TapTalk.io. Anda dapat meningkatkan engagement menggunakan Advanced Broadcast Message dan Chatbot yang bisa menambah efektivitas interaksi dengan pelanggan.

Pelanggan 3 kali lebih mungkin untuk melakukan pembelian saat Anda menghubungi melalui obrolan, jadi melakukan engagement melalui platform ini sangat disarankan.

Mau tahu dari mana harus memulai? Anda dapat membuat matriks saluran digital dengan topik yang relevan untuk melihat di mana peluang bisnis berada.

Baca juga: Pentingnya Omnichannel untuk Sosial Media Customer Service

3. Gunakan platform manajemen hubungan pelanggan 

Cara Meningkatkan Digital Engagement: Gunakan platform manajemen hubungan pelanggan 

Platform manajemen hubungan pelanggan/Customer Relationship Manager (CRM) adalah platform digital yang memberi Anda tempat untuk mencatat dan mengakses data penting pelanggan dengan aman:

CRM berfitur lengkap membantu Anda untuk personalisasi layanan pelanggan dan mendapatkan wawasan berharga tentang bagaimana strategi keterlibatan Anda mempengaruhi pengalaman pelanggan.

- - -

Melihat seberapa penting Digital Engagement untuk bisnis, saatnya Anda mulai melakukan strategi untuk meningkatkannya. Menggunakan OneTalk sebagai bagian dari perjalanan Anda akan membantu peningkatan secara signifikan. Fitur Broadcast Message dan Quick Reply juga mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk menjangkau pelanggan Anda.

Hubungi kami untuk bicara lebih lanjut.

Pelanggan seringkali harus bolak-balik berganti platform pesan dan aplikasi untuk membeli suatu produk. Faktanya, platform perpesanan sangat penting untuk menyediakan komunikasi yang disukai oleh pelanggan Anda. Komunikasi yang baik membawa sejumlah manfaat bagi bisnis Anda. Perusahaan mungkin bertanya-tanya bagaimana strategi pemasaran dan komunikasi mereka dapat menyelesaikan masalah ini.

Penting untuk memastikan bahwa Anda selalu dapat merespon semua permintaan dari pelanggan. Menggunakan platform perpesanan yang terintegrasi bisa menjadi jawaban atas kebutuhan pelanggan Anda.

Namun, perbedaan dan inkonsistensi gaya dapat memengaruhi brand Anda, miskomunikasi dapat mempengaruhi pekerja Anda, dan pelanggan yang tidak menyukai pengalaman ini membuat Anda kehilangan pendapatan dan terjadi retensi di perusahaan Anda.

Dalam teknologi bisnis atau bahkan metode pendekatan pelanggan, terdapat istilah Omnichannel dan Multichannel. Kedua istilah ini merupakan teknologi yang digunakan dalam mengembangkan perusahaan. Sebagai bisnis, kita harus dapat memanfaatkan semua platform secara optimal untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. 

omnichannel vs multichannel

Anda pasti seringkali bertanya-tanya mengenai istilah Omnichannel yang kini mulai banyak digunakan. Anda juga pasti sudah pernah mendengar istilah Multichannel. Tetapi, kedua istilah ini bukanlah satu hal yang sama.

Pada artikel ini, kita akan membahas tuntas mengenai apa itu omnichannel, apa itu multichannel, apa gunanya omnichannel dan multichannel untuk bisnis, perbedaan omnichannel dan multichannel, dan mana yang lebih baik.

Apa itu Omnichannel?

Omnichannel adalah platform integrasi berbagai saluran yang digabungkan menjadi satu sistem manajemen untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan pengalaman pelanggan. 

Omnichannel dapat dikatakan sebagai tahap lanjutan dari multichannel yang berorientasi di sekitar pelanggan Anda dan menciptakan pengalaman pelanggan secara singular di seluruh brand Anda dengan menyatukan penjualan dan pemasaran yang menyebabkan spillover antar channel. Dalam hal customer support, omnichannel menyatukan berbagai saluran perpesanan dalam platform yang sama.

Omnichannel fokus pada perjalanan pelanggan dalam berkomunikasi dengan perusahaan, sehingga kualitas pengalaman yang didapatkan menjadi lebih mulus.

omnichannel oleh OneTalk

Dibandingkan bekerja secara paralel, saluran komunikasi juga sumber daya pendukungnya dirancang untuk bekerja sama. Omnichannel membutuhkan integrasi dan pengaturan channel sehingga pengalaman keterlibatan pada semua channel yang dipilih seseorang untuk digunakan efisien atau bahkan lebih menyenangkan daripada jika menggunakan saluran tunggal secara terpisah.

Pendekatan omnichannel berarti ada integrasi antara saluran distribusi, promosi dan komunikasi di back-end.

Misalnya, agent customer service yang berinteraksi dengan pelanggan di toko dapat segera mereferensikan pembelian dan preferensi pelanggan sebelumnya semudah agent customer service di telepon atau agent obrolan web customer service

Atau pelanggan dapat menggunakan komputer desktop untuk memeriksa inventaris berdasarkan situs web perusahaan, membeli barang di kemudian hari dengan smartphone atau tablet, dan mengambilnya di lokasi yang dipilih. 

Pendekatan omnichannel meningkatkan layanan pelanggan dengan menyediakan beberapa opsi komunikasi. Integrasi saluran back-end juga memungkinkan lebih banyak fleksibilitas, karena pelanggan dapat beralih di antara saluran selama interaksi.

baca juga: Memahami Omnichannel lebih dalam dan keutungannya

Multichannel

Multichannel berorientasi di sekitar produk Anda dan memungkinkan pelanggan terlibat dan membeli secara mudah di saluran mana pun mereka berbelanja, tetapi sering kali memperlakukan saluran sebagai channel yang terpisah satu sama lain. Setiap saluran dalam strategi multisaluran ada sebagai peluang pembelian terpisah.

Multichannel memadukan pengalaman pelanggan dan memberikan pilihan kepada konsumen untuk terlibat di saluran yang mereka sukai. Ini fleksibel tetapi mengharapkan brand untuk beraktivitas dalam batasan saluran.

Pemasaran multichannel mengacu pada kondisi di mana perusahaan berhubungan dengan pelanggan melalui berbagai saluran, baik online maupun offline. Melalui jalur ini, perusahaan akan menjual barang dan jasanya. 

Multichannel sendiri menggabungkan dua praktek pemasaran yaitu inbound dan outbound sehingga perusahaan dapat menjangkau pelanggan di saluran yang berbeda. Melalui strategi ini, proses pembelian akan lebih mudah dikendalikan konsumen daripada pasar offline. Pemasaran ini biasanya dilakukan melalui saluran seperti email, poster, katalog, baliho dan sebagainya.

Pikirkan pemasaran multichannel sebagai roda dengan jari-jari. Di tengah roda adalah produk Anda. Di tepi luar roda terdapat pelanggan Anda di mana setiap saluran menawarkan kesempatan terpisah dan independen untuk membeli.

Setelah jelas saluran mana yang paling sesuai dengan target pasar Anda, Anda kemudian dapat mengoptimalkan pemasaran di saluran tersebut untuk memaksimalkan penjualan.

Omnichannel vs. Multichannel

Awalan omni- berasal dari bahasa Latin omnis, yang berarti semua atau setiap. Multi-dalam multichannel artinya banyak. Meskipun omnichannel menyarankan untuk mencakup lebih banyak saluran, perbedaan omnichannel vs. multichannel melampaui angka belaka.

Sebagai kategori tahapan lanjutan dari multichannel, omnichannel dibangun di atas berbagai metode untuk mempromosikan dan mendistribusikan produk, seperti toko fisik, situs web, dan aplikasi seluler, dan memungkinkan pelanggan menjangkau masalah atau kekhawatiran melalui telepon, email, obrolan web, dan media sosial.

Omnichannel mendorong taktik operasional multichannel ke dalam model bisnis yang menjalin saluran tersebut bersama-sama dan berbagi data di antara saluran tersebut, memungkinkan pelanggan untuk melakukan bisnis dengan perusahaan sesuka mereka, kapan pun mereka mau.

Misalnya, jika pelanggan yang telah memulai interaksi dengan perusahaan di webchat mengirimkan informasi, seperti nomor akun, kemudian memutuskan untuk mengakhiri obrolan dan menghubungi layanan pelanggan sebagai gantinya, informasi tersebut dapat ditransfer ke agent. Perusahaan dengan kemampuan yang terbatas pada multichannel saja dapat mengakomodasi pelanggan di kedua saluran, tetapi karena tidak memiliki integrasi sistem back-end, pelanggan harus memasukkan kembali informasi menggunakan sistem otomatis, seperti respons suara interaktif, atau menyampaikannya ke live agent.

Pendekatan yang berbeda

Multichannel yang berorientasi pada produk tidak mengintegrasikan saluran komunikasi antara perusahaan dan pelanggan. Mereka hanya menyediakan berbagai pengalaman berbelanja di banyak saluran, sehingga, dilihat dari sisi perusahaan, strategi dan peluang pembelian terpisah. 

Omnichannel memungkinkan bisnis menyimpan semua saluran mereka di satu tempat sambil menyatukan gaya dan informasi mereka. Hal ini tentu akan mempermudah pelanggan terkoneksi dengan perusahaan, juga mempermudah pengalaman mereka. 

Tantangan pengaplikasian omnichannel untuk bisnis adalah data. Bisnis di zaman ini didukung olehnya. Tetapi kemampuan untuk mengakses dan menggunakan data dengan cara yang berdampak tidak mungkin dilakukan oleh banyak brand sendiri.

Perusahaan juga harus siap mengaplikasikan omnichannel sebagai salah satu model perpesanan bisnis. Banyak ahli mengatakan bahwa omnichannel muncul untuk mengatasi tantangan yang masih dihadapi oleh multichannel.

Secara sederhana, omnichannel dan multichannel memiliki beberapa perbedaan:

Penghilangan batasan

Poin pentingnya adalah, omnichannel menghilangkan batasan antara saluran penjualan dan pemasaran yang berbeda untuk menciptakan kesatuan yang utuh dan terintegrasi. Perbedaan antara saluran baik itu di situs, sosial, selular, email, fisik, dan instant messaging akan menghilang saat satu tampilan pelanggan dan satu pengalaman belanja muncul.

Tetapi, tentu saja omnichannel dapat dengan mudah digunakan untuk customer support dengan menggunakan layanan-layanan omnichannel yang sudah tersedia. Banyak perusahaan yang menawarkan layanan perpesanan omnichannel ini, yang dapat Anda dapatkan dengan mudah. Bahkan, di Indonesia sudah ada penyedia jasa omnichannel yang menawarkan jasa yang dapat disesuaikan dengan ukuran bisnis. 

Omnichannel adalah tahapan lanjutan dari multichannel. Perbedaan dari dua hal serupa ini adalah, tidak adanya integrasi channel atau saluran pada multichannel. Omnichannel fokus pada pengalaman pelanggan dengan menyediakan jalur komunikasi di berbagai platform, sedangkan multichannel menyediakan “diri” di berbagai tempat yang sering dikunjungi pelanggan tanpa adanya integrasi antar channel.

Baca juga: Pentingnya menggunakan satu Dashboard untuk semua channel messenger anda

Apakah omnichannel lebih baik dibanding multichannel?

omnichannel chat platform lebih baik daripada multichannel

Omnichannel menawarkan pengalaman yang mulus bagi pelanggan. Pesannya konsisten, tanpa banyak  perangkat, dan yang terpenting, disesuaikan berdasarkan perilaku penjelajahan Anda. 

Platform perpesanan omnichannel untuk penjualan, pemasaran, dan dukungan dapat menawarkan pengalaman yang sama sekali berbeda bagi pelanggan. Seperti yang telah disebutkan di atas, kini sudah tersedia layanan perpesanan omnichannel karya anak bangsa, yang dapat mengakomodasi berbagai jenis usaha. Platform perpesanan omnichannel tersebut adalah OneTalk. OneTalk adalah produk Omnichannel Customer Engagement dari TapTalk.io yang dapat mengintegrasikan beberapa platform perpesanan. 

Lihat produk Taptalk.io : Omnichannel Chat Solution - OneTalk

Ini memberikan Anda fitur untuk dapat memiliki kotak masuk lengkap untuk berkomunikasi dengan pelanggan Anda. Anda harus memastikan untuk menyediakan platform apa pun yang dipilih oleh pelanggan. Oleh karena itu produk ini menjadi kunci untuk memudahkan pelanggan Anda agar dapat menjangkau Anda dengan berbagai platform olah pesan, seperti Whatsapp, Telegram, Facebook Messenger, Twitter DM, Line, Email, dll.

Ini keunggulan mendasar omnichannel daripada multichannel, yaitu dapat menampung semua pesan dari berbagai channel, hanya dalam satu dashboard. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk fokus dalam melayani pelanggan, karena tidak perlu berpindah platform untuk menjawab pesan pelanggan. 

Memudahkan pelanggan Anda dengan menyederhanakan perjalanan mereka berbelanja atau komunikasi mereka dengan perusahaan akan meningkatkan customer experience. Yang, pada akhirnya, akan meningkatkan value perusahaan bagi pelanggan Anda.

Kunci dari pengalaman omnichannel yang mulus adalah menggunakan modern supply chain - rantai yang memperluas pengiriman ke seluruh aplikasi seluler, situs web, media sosial, dan toko. Untuk mencapainya, perusahaan harus memecah silo antara toko online dan fisik, seperti yang dilakukan Best Buy, dan mengelola tanggung jawab produk sebagai satu pasar kolektif. 

Mereka juga membutuhkan teknologi baru, termasuk sistem manajemen inventaris, dan cara baru untuk mengirimkan produk.

Chatbots adalah tren omnichannel lainnya yang terbukti dapat membantu bisnis. Program komputer berkemampuan AI ini mensimulasikan ucapan manusia, dapat mengajukan pertanyaan kepada orang lain, dan dapat menanggapi jawaban. 

Pada tahun 2018, chatbot digunakan untuk melakukan tugas-tugas semudah mengubah kata sandi dan serumit menentukan suasana hati seseorang yang menelepon layanan pelanggan.

Dengan berbagai perbedaan omnichannel dan multichannel, omnichannel lebih baik untuk meningkatkan sales, marketing dan support bisnis Anda.

omnichannel chat solution-onetalk

Bagaimana cara memulai omnichannel pada bisnis

  1. Memahami Customer Journey

Pelaku bisnis harus memahami kebiasaan berbelanja pelanggan dari awal hingga akhir dalam aktivitas belanja online maupun offline. Pengalaman berbelanja pelanggan harus diutamakan karena akan memberikan kesan yang baik bagi pelanggan. Mereka akan dengan senang hati berbelanja di tempat Anda jika layanan yang diberikan mampu memberikan kepuasan yang nyata.

  1. Memilih teknologi yang tepat

Pemilihan teknologi ini harus dibuat sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan pilihan belanja. Misalnya, seorang pebisnis membuat halaman Facebook untuk berbisnis karena dia melihat banyak orang menggunakan Facebook untuk bisnis.

Ini seharusnya tidak terjadi. Pemasaran melalui Facebook juga bagus, tetapi jika Anda meniru orang lain tanpa tujuan yang jelas, Anda tidak memiliki tujuan untuk dicapai. Keterampilan pemasaran ini harus dapat memasarkan produk Anda dan memenuhi kebutuhan belanja pelanggan Anda.

  1. Integrasi semua teknologi

Satu tip terakhir untuk berbisnis dengan omnichannel adalah memasukkan semua opsi teknologi yang tersedia. Pilihan teknologi ini bisa berupa teknologi berbasis internet atau teknologi tatap muka atau offline. Semua teknologi ini digabungkan menjadi satu data yang tidak dapat dipisahkan.

Dengan integrasi saluran ini, pelanggan akan mendapatkan pengalaman berbelanja yang tiada habisnya baik secara online maupun offline. Pengalaman berbelanja pelanggan tentunya menjadi tolak ukur keberhasilan menjalankan bisnis Anda.

Baca juga: Meningkatkan Customer Experience melalui Content Intelligence

Dalam masa pandemi khususnya, untuk mengatasi kerugian, perusahaan hanya perlu menjadi lebih baik dalam mendeteksi sinyal dan lebih tegas dalam menindaklanjutinya, dan lebih proaktif dalam membangun praktik, dan ini dapat dijawab dengan menggunakan omnichannel

Anda dapat dengan mudah mengaplikasikan omnichannel pada bisnis Anda dengan menggunakan omnichannel messaging provider. Penyedia jasa omnichannel sudah ada di Indonesia dan dapat Anda gunakan untuk bisnis Anda tanpa perlu repot mempersiapkannya sendiri.

Omnichannel messaging platform terpercaya, OneTalk, menyediakan jasa perpesanan omnichannel yang dapat diandalkan untuk meningkatkan performa sales, marketing, dan support.

OneTalk melakukan integrasi berbagai channel perpesanan yang dapat menyatukan platform komunikasi Anda dengan pelanggan menjadi satu dasbor intuitif yang menghilangkan kerumitan berkomunikasi dengan pelanggan Anda.

Pada platform perpesanan OneTalk, anda dapat melakukan sistem Single Dashboard yang mengintegrasikan berbagai channel perpesanan sekaligus. 

OneTalk dapat membantu Anda meningkatkan support dengan salah satu fitur lainnya, Mobile Agent, di mana agen Anda dapat menangani pelanggan bahkan dari ponsel mereka karena OneTalk menyediakan aplikasi yang dapat diakses dari ponsel Anda. 

Baca juga: Memakai live chat untuk meningkatkan sales

Fitur lainnya adalah Broadcast Message dan Start New Conversation. Fitur pesan Broadcast memungkinkan Anda mengirim pesan ke banyak penerima sekaligus. Strategi pemasaran Anda akan lebih interaktif dengan fitur ini, mengirimkan konten multimedia seperti foto, video, bahkan file pdf. 

Sementara itu, fitur Start New Conversation memungkinkan Anda melakukan obrolan proaktif dan memulai kasus baru sehingga bisnis Anda dapat menjangkau pelanggan Anda terlebih dahulu. Dengan ini dan banyak fitur lain yang disediakan oleh OneTalk, Anda dapat dengan mudah membangun keuntungan Anda dalam ketidakpastian.

Anda juga dapat mengoptimalkan komunikasi dengan pelanggan dengan berbagai fitur lainnya, seperti Quick Reply, Broadcast Message, dan lainnya. Fungsi Quick Reply berfungsi untuk memudahkan agent membalas pesan template dan tanya jawab. 

Broadcast Message memungkinkan Anda mengirim pesan yang dapat berisi konten multimedia ke beberapa pelanggan secara bersamaan, dan bahkan me-reviewnya sebelum dikirim.

OneTalk juga akan membantu mengembangkan bisnis Anda dengan fitur-fitur lainnya, seperti Disposition, All-in-one Inbox, User Session Sync, dan masih fitur lainnya.

Anda dapat mencari tahu lebih banyak tentang OneTalk di sini.

An extremely important part of growing a profitable company is managing customer retention. According to a Harvard Business School study, growing customer retention rates by only 5% will increase the earnings of a company by 25-95%. What is customer retention? Customer retention is a series of practices targeted at retaining consumers and converting them into committed customers for the long term.

Any business requires a new customer. But, the simplest and most predictable source of potential revenue comes from loyal clients who already know your business and have bought it from you. It costs less to keep customers than to obtain them, and both contribute to the bottom line of the business.

It's important to be aware of customer satisfaction because it allows you to realize how committed and happy your customers are, how powerful your customer support is, and whether any warning flags can scare future customers off. 

So consider using these few support strategies to maximize your profitability by retaining the customer you currently have until you go all-in on approaches intended to bring new buyers into the sales pipeline.

  1. Always be aware of any churning sign

Preventing a customer from leaving is the most simple way to guarantee customer retention. You will still sense the signs of the customer's imminent exit if you really pay attention.

You need to define the key variables in customer behavior, such as purchasing habits, product utilization, and customer service inquiry history, to catch these 'alert' signals. Then, before they churn, you would need to analyze these signs and take steps to deter your clients. So you need to pay attention to your customers.

  1. Collect input from consumer surveys 

Asking your customer is the perfect way to find out what they think of your business. A perfect starting point for knowing what needs to be fixed with the overall experience is to use consumer surveys to gather feedback and diagnose future frustration.

To get a deeper insight into what is working, and what is not, give your clients a fast online survey to complete. On any topic, you'll never satisfy every client, but surveys will help you find trends that you've overlooked. To encourage the consumer to convey their views more fully where possible, a successful survey should include a mixture of multiple-choice questions and free text response areas.

When you ask them for their opinion, customers love it. It means that you care and are willing to go the extra mile to hold them.

  1. Communicate with your customers

The secret to online customer retention is continuous contact with clients through their favorite platform. There are 3.9 billion email users worldwide today, and even though social media is very popular, email is still the primary contact medium for customers. Use email to follow up with customers who needed help. Ask for input from customers, ask them to leave ratings online, and gather information. 

At first sight, this may sound a little simple, but what a business finds to be outstanding customer service does not necessarily fit what the customer feels is excellent customer service. 

Personalizing your experiences with customers provides an opportunity for them to stick with you. They feel as if you care, and this provides a stronger bond with your business. Via enhanced user service, the use of personalization increases customer engagement rates.

  1. Reward your customer with a loyalty program

You reward the customers who regularly order from you by establishing a consumer loyalty program. This offers them an opportunity to keep shopping. It also reveals to them that the business pays attention to its customers. You can use points or other forms of reward to your customers. It's often necessary to provide exclusive discounts and other benefits as well. 

A program of customer loyalty will inspire your customers to buy from your company. This keeps the levels of customer satisfaction high.

All of these strategies can be helped by the presence of a CXM (Customer Experience Management). CXM software facilitates and enables customer retention by helping you monitor customer activity over time. It will warn you about their shopping habits, the use of goods, and when they avoid ordering from you. To learn what their issues are, you can even monitor customer service experiences. These primary consumer behavior variables can serve as alert signs that you can use to maximize customer retention.

There is a software that can help boost CXM. OneTalk by TapTalk.io, it uses an omnichannel networking network. Through OneTalk, you will have a lot of features to make the experience of your consumer delightful and extremely fun as a trusted omnichannel messaging network. The omnichannel function of OneTalk helps your agent to manage several client cases at one time. You should also keep an eye on the work of your agents and simultaneously push up your sales and marketing.

Dahulu, branding didefinisikan sebagai nama, slogan, tanda, simbol atau desain, atau kombinasi dari elemen-elemen tersebut, yang membedakan satu perusahaan, produk, atau layanan dari yang lain. Saat ini, branding menjadi lebih kompleks dan bahkan lebih penting.

Branding, secara konvensional, adalah praktik pemasaran di mana perusahaan membuat nama, simbol, atau desain yang mudah diidentifikasi sebagai milik perusahaan. Ini membantu dalam mengidentifikasi produk dan membedakannya dari produk dan layanan lain. 

Branding penting karena tidak hanya memberikan kesan yang tak terlupakan pada konsumen, tetapi juga memungkinkan pelanggan Anda mengetahui apa yang diharapkan dari perusahaan Anda. Ini adalah cara untuk membedakan diri Anda dari pesaing dan mengklarifikasi apa yang Anda tawarkan yang membuat Anda menjadi pilihan yang lebih baik. Branding dibangun untuk menjadi representasi utama tentang “siapa” perusahaan Anda dan bagaimana perusahaan Anda ingin dilihat oleh pelanggan Anda.

Bagaimana Anda tahu jika brand Anda cukup kuat untuk memberi Anda nilai internal dan eksternal yang Anda butuhkan? Mulailah dengan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.

Selain pertanyaan-pertanyaan di atas, lanjutkan dengan mengetahui betapa pentingnya branding yang baik untuk menciptakan usaha yang sukses. Karena, branding memiliki kaitan erat terhadap kesan dan citra perusahaan, juga berkaitan dengan kesuksesan usaha Anda.

Mengapa branding itu kritikal bagi usaha yang sukses?

Branding memang sangat kritikal bagi sebuah perusahaan, karena dampak pada keseluruhan perusahaan. Branding dapat mengubah cara orang melihat perusahaan Anda, dan dapat mendorong usaha baru untuk meningkatkan branding mereka.

Di bawah ini adalah alasan mengapa branding itu sangat penting untuk usaha yang sukses:

 1. Branding dapat meningkatkan niat customer untuk membeli produk

Hal pertama yang membuat branding menjadi kritikal dalam usaha adalah karena Branding dapat membangun kepercayaan customer terhadap produk lewat storytelling. Dengan cerita ini brand bisa memposisikan produknya terhubung kepada target pelanggan. Selain memposisikan produk dengan tujuan yang ingin dicapai pelanggan, brand yang baik juga akan meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap produk, yang pada akhirnya juga akan meningkatkan niat seseorang membeli produk Anda.

2. Meningkatkan penjualan produk melalui branding

Branding sangat berpengaruh terhadap penjualan melalui faktor desain. Desain yang menarik membuat persepsi yang berbeda atas sebuah produk yang nantinya berujung pada pembelian. Ketika seorang pelanggan atau calon pelanggan pertama kali membuat citra dari branding Anda, maka saat-saat penting terjadi ketika mereka memutuskan apakah brand Anda cukup menarik atau tidak untuk digunakan.

3.  Branding dapat menambah visibilitas perusahaan

Persaingan dengan kompetitor yang selalu ada membuat perusahaan menambah visibilitas yang menarik agar menangkap perhatian pelanggan. Pelanggan akan mencari lebih dalam mengenai perusahaan Anda atau brand Anda, karena produk atau brand Anda meninggalkan kesan yang lebih diingat, dibanding perusahaan kompetitor lain. Visibilitas ini nantinya akan berkaitan erat dengan penjualan atau sales perusahaan.

4.  Memperkuat perusahaan dengan pesan branding

Dengan branding yang menarik, customer akan mudah mendapatkan pesan tentang perusahaan anda. Dengan ini perusahaan memiliki konsistensi terhadap produk atau jasa yang diberikan.

5. Branding yang baik akan menambah pelanggan baru

Selain berkaitan erat dengan penjualan, branding ini juga akan mempengaruhi faktor referal. Promosi dan marketing dari mulut ke mulut atau referal ini akan membantu bisnis. Perusahaan yang paling sukses, kecil dan besar, memiliki satu kesamaan. Mereka telah dengan kuat menempatkan diri mereka sebagai pelopor dalam industri mereka dengan membangun branding yang kuat. 

Ketika brand meninggalkan kesan baik dan kesan produk juga berbanding lurus, maka pelanggan baru akan bermunculan dengan rekomendasi pelanggan yang sudah puas akan pelayanan dan produk yang mereka nikmati. Hal ini akan kembali menambah sales atau penjualan perusahaan.

Bagaimana menciptakan branding yang meningkatkan kesuksesan usaha?

Untuk mencapai branding yang dapat meningkatkan kesuksesan perusahaan atau bisnis Anda, Anda dapat menggunakan omnichannel messaging platform yang terpercaya. Brand omnichannel yang terpercaya, OneTalk adalah brand omnichannel yang dapat membantu anda mengembangkan branding perusahaan.

OneTalk, memungkinkan Anda meningkatkan sales, marketing, dan support perusahaan dengan berbagai fitur menariknya. Dengan All-in-one inbox, OneTalk memungkinkan Anda mengintegrasikan beberapa platform perpesanan sekaligus, dan akan meningkatkan customer support yang dibutuhkan pelanggan. Sehingga, pelayanan ini akan menciptakan image brand Anda yang mengutamakan kepentingan pelanggan.

Dengan meninggalkan kesan yang berorientasi pada pelanggan, mereka akan mengingat perusahan Anda sebagai brand yang menyenangkan dan memprioritaskan kenyamanan pelanggan.

TapTalk
PowerTalk
OneTalk
SendTalk
whatsappfacebooktwitterinstagramlinkedin

Reach us by phone at (021) 27939266

Business Park Kebon Jeruk blok C2-3, Jl. Meruya Ilir Raya no.88, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 11620

© 2020 - 2023 TapTalk.io (PT Tap Talk Teknologi)

tap talk logo for footer