pt tap talk teknologi blog
WhatsApp biasa, WhatsApp Business dan WhatsApp Official
WhatsApp biasa, WhatsApp Business dan WhatsApp Official

Pada zaman sekarang, siapa yang tidak tahu WhatsApp? WhatsApp adalah aplikasi pesan  yang memungkinkan Anda bertukar pesan tanpa harus membayar seperti SMS. Aplikasi ini gratis untuk diunduh di android dan iphone, dan bisa digunakan melalui desktop komputer. Anda dapat mengirim pesan, melakukan panggilan suara, dan mengadakan video call hanya dengan menggunakan Wi-Fi atau data seluler.

Sejarah WhatsApp

Didirikan oleh mantan pegawai Yahoo!, Brian Acton dan Jan Koum. Pada tahun 2009, Koum melihat bahwa seluruh industri akan terbentuk berdasarkan aplikasi seluler. Ingin memanfaatkan industri yang sedang naik daun ini, Koum mulai mencoba membuat aplikasi yang akan memungkinkan pengguna seluler berinteraksi dan terlibat dengan lebih baik dengan teman, keluarga, dan kontak bisnis mereka. Bekerja sama dengan Acton, Koum berhasil membujuk lima rekanan dari Yahoo! untuk mendanai aplikasi dengan $250.000. Pada tahun 2009, aplikasi ini berhasil diluncurkan.

Namun, itu awalan yang sulit untuk WhatsApp. Setelah banyak error dan kegagalan, Koum menjadi frustrasi dengan pengembangan aplikasi dan mempertimbangkan untuk menyerah sepenuhnya. Acton-lah yang mendorong Koum untuk bertahan "beberapa bulan lagi" setiap kali keduanya mengalami kemunduran.

Untungnya, mereka berdua benar-benar bertahan dan bisa melihat kesuksesan yang dicapai aplikasi tersebut.  Sekarang, WhatsApp merupakan salah satu aplikasi paling populer untuk mengirim pesan atau suara. Berdasarkan data yang disajikan We Are Social dan Hootsuite pada 2020, WhatsApp merupakan platform sosial peringkat tiga yang paling banyak digunakan dengan dengan 2 miliar pengguna Whatsapp aktif per bulannya.

WhatsApp Feature

Dikutip dari website-nya WhatsApp biasa memiliki banyak fitur, seperti:

  1. Mengirim Pesan

Anda dapat mengirim pesan kepada teman dan keluarga Anda secara gratis. Aplikasi ini menggunakan koneksi Internet handphone Anda untuk mengirim pesan sehingga Anda dapat menghindari membayar menggunakan pulsa.

  1. Grup Chat

Dengan adanya grup chat, Anda dapat berbagi pesan, foto, dan video dengan kapasitas anggota grup hingga 256 orang. Anda juga dapat menamai grup Anda, menyesuaikan pemberitahuan grup, dan banyak lagi.

  1. Voice and Video Call

Dengan panggilan suara dan Video Call, Anda dapat berbicara dengan teman dan keluarga secara gratis, meskipun mereka berada di negara lain. Dan dengan panggilan video gratis, Sama seperti mengirim pesan, panggilan suara dan video  menggunakan koneksi Internet ponsel Anda.

  1. Mengirim Foto dan Video

Dengan aplikasi  messenger ini , Anda dapat mengirim foto dan video dengan cepat meskipun koneksi Anda lambat.

  1. Mengirim Dokumen/File

Anda dapat mengirim PDF, dokumen, spreadsheet, slideshow, dan lainnya, tanpa harus repot menggunakan email atau aplikasi berbagi file lainnya. Dokumen yang anda kirimkan dapat berukuran hingga 100 MB 

  1. Pesan Suara

Terkadang, suara Anda dapat lebih mengungkapkan semuanya. Dengan menekan suatu tombol, Anda bisa merekam Pesan Suara, cocok untuk sapaan singkat atau cerita yang lebih panjang. Misalnya pesan Anda terlalu panjang dan Anda sedang terburu-buru, Anda dapat merekam pesan suara.

  1. Keamanan

Pesan Anda dapat dijamin keamanannya. Dengan menggunakan end-to-end encryption, pesan dan panggilan Anda diamankan sehingga hanya Anda dan orang yang berkomunikasi dengan Anda yang dapat membaca atau mendengarkannya, dan tidak ada orang lain yang bisa, bahkan WhatsApp.

  1. WhatsApp Web dan Desktop

Anda dapat menyinkronkan semua obrolan Anda dari handphone ke komputer dengan menggunakan WhatsApp di web dan desktop sehingga Anda dapat mengobrol di perangkat apa pun yang paling nyaman bagi Anda. 

Baca lebih lengkap: Fitur Berguna yang dimiliki oleh Aplikasi Whatsapp

Keunggulan WhatsApp messenger

  1. Banyak digunakan oleh orang

Berdasarkan statistiknya, sejak Oktober 2020, dua miliar pengguna telah mengakses messenger ini  setiap bulan. Artinya, hampir semua orang yang Anda kenal pasti menggunakan WhatsApp sehingga lebih efektif untuk menggunakan WhatsApp saat menghubungi mereka.

  1. Tersinkron dengan nomor kontak yang ada di handphone Anda

Semua nomor keluarga atau teman yang Anda miliki di daftar kontak dapat langsung terhubung dan tersinkron sehingga Anda tidak perlu repot mencari contact id-nya.

  1. Mudah digunakan

Interface atau tampilan yang simpel dan mudah dipahami.

  1. Keamanan informasi atau data terjamin 

Pesan WhatsApp enkripsi end-to-end yang artinya pesan tersebut hanya disimpan di perangkat Anda dan tidak ada di server mereka setelah dikirimkan.

Tidak hanya untuk penggunaan pribadi, WhatsApp juga bisa digunakan untuk keperluan bisnis Anda. Hampir semua sektor bisnis telah menggunakan aplikasi ini secara luas. Kegunaan WhatsApp dalam aktivitasnya juga telah dipahami oleh banyak perusahaan jasa keuangan.

Karena kesuksesannya, banyak pengguna menggunakan berbagai variasi program untuk tujuan yang berbeda. Untuk penggunaan pribadi, WhatsApp standar banyak digunakan, lalu untuk keperluan bisnis, Anda bisa menggunakan WhatsApp Business dan WhatsApp Business API. Meski memiliki nama yang mirip, WhatsApp Business dan WhatsApp Busines API tidak lah sama. Berikut kita akan membahas kedua sistem operasi WhatsApp ini.

WhatsApp Business

WhatsApp Business diperkenalkan pada tahun 2018 dan dikembangkan khususnya untuk bisnis kecil. Dengan ini , Anda tidak perlu menggunakan akun WhatsApp biasa lainnya untuk memungkinkan individu bisa memakai dua akun di handphone yang sama. Karena WhatsApp Business memiliki logo berbeda, Anda dapat dengan cepat membedakan aplikasi mana yang untuk penggunaan pribadi dan mana yang untuk tujuan bisnis.

Dikutip dari website-nya, WhatsApp Business memiliki beberapa fitur yang berbeda dari yang biasa, yaitu

  1. Business Profile

Dengan menggunakan WhatsApp Business, akun Anda akan terlihat sebagai akun bisnis karena Anda dapat membuat profil bisnis dengan informasi bermanfaat untuk pelanggan Anda seperti alamat, deskripsi bisnis, alamat email, dan situs web Anda.

  1. Memberikan Label

Anda dapat mengatur kontak atau obrolan dengan label, sehingga Anda dapat menemukannya lagi dengan mudah.

  1. Pesan Otomatis

Anda dapat mengatur pesan saat Anda tidak dapat menjawab sehingga pelanggan Anda tahu kapan harus menunggu tanggapan. Anda juga dapat membuat pesan ucapan untuk memperkenalkan bisnis Anda kepada pelanggan. Pesan ini dapat dikirimkan secara otomatis.

  1. Quick Replies

FItur ini memungkinkan Anda menyimpan dan menggunakan kembali pesan yang sering Anda kirim sehingga Anda dapat dengan mudah menjawab pertanyaan umum dalam waktu singkat.

Keunggulan Versi Business

  1. Dapat diunduh secara gratis
  2. Anda dapat menggunakan aplikasi yang berbeda untuk kepentingan bisnis (Tetapi anda membutuhkan nomor handphone yang berbeda untuk bisa menggunakan aplikasi ini)
  3. Membangun kepercayaan pelanggan melalui Profil Bisnis.
  4. Menganggapi pelanggan dengan mudah menggunakan balasan otomatis.
  5. Anda dapat mengatur daftar kontak pelanggan Anda dengan menggunakan fitur label
  6. Mempromosikan produk atau layanan Anda secara personal dan langsung.

WhatsApp Official Business 

WhatsApp Official Business Account adalah akun yang telah diverifikasi dan mendapat tanda centang hijau. 

Berinteraksi dengan pelanggan melalui Official Business Account tentunya akan semakin dipercaya mereka. 

Konsumen juga tidak perlu lagi takut jika akan mengalami penipuan. Semua Official Business Account WhatsApp selalu dilengkapi dengan label “Business Account”.

Akun bisnis di WhatsApp dapat dicantumkan sebagai "Akun bisnis resmi" atau "Akun bisnis" biasa. Anda tidak bisa dengan mudah meminta atau membayar untuk mengubah "Akun bisnis" menjadi "Akun bisnis resmi".

Saat ini, hanya akun tertentu yang terdaftar sebagai "Akun bisnis resmi". Mencantumkan bisnis sebagai "Akun bisnis resmi" didasarkan pada berbagai faktor, seperti apakah merek tersebut terkenal.

Jika Anda ingin mengajukan Akun Bisnis Resmi WhatsApp di Indonesia, ada banyak peraturan perundang-undangan yang perlu Anda atur. Namun, akun Anda dapat diblokir jika mengabaikan aturan yang ditetapkan oleh WhatsApp. Larangan penjualan barang ilegal merupakan salah satu ketentuannya yang wajib Anda patuhi. 

WhatsApp Business API

WhatsApp Business disesuaikan untuk bisnis kecil, tetapi WhatsApp Business API dikembangkan secara khusus untuk bisnis yang lebih besar. WhatsApp Business API ini memungkinkan perusahaan untuk berkolaborasi dengan klien di seluruh dunia, memungkinkannya untuk terlibat dengan pelanggannya di seluruh dunia.

Versi Business API ditujukan untuk perusahaan besar yang menerima pesan dalam jumlah besar dan tidak lagi bisa dikelola oleh WhatsApp Business. Aplikasi ini hanya dapat diakses oleh satu orang di satu perangkat, dan hal ini sangat membatasi bisnis yang lebih besar. Dalam hal otomatisasi, aplikasi bisnis biasa juga terbatas.

Tapi apakah Anda tahu apa itu API? API adalah singkatan dari Application Programming Interface, sebuah program yang memungkinkan dua aplikasi untuk berinteraksi dan bertukar informasi meskipun kedua aplikasi tersebut tidak dirancang untuk bisa bekerja sama.

Menggunakan WhatsApp Business API membantu perusahaan untuk menghubungkan API dengan Solusi Bisnis atau CRM (Customer Relationship Management) mereka. Tidak seperti aplikasi WhatsApp biasa, rentang pengguna dan perangkat yang ingin digunakan menjadi tidak terbatas dengan bantuan Business API. 

Keunggulan versi Official Business API

  1. Lebih dipercaya/kredibel

Tampilan akun Anda akan memiliki badge hijau/verified badge. Tentunya hal ini akan meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap akun Anda. Mereka tidak perlu takut akan penipuan

  1. Akun dapat diakses oleh beberapa device secara bersamaan
  2. Mempunyai chatbot untuk memungkinkan pelanggan Anda mendapatkan respon yang lebih cepat, terutama untuk pertanyaan umum
  3. Memiliki dashboard terpusat dan inbox tim bersama untuk memudahkan pengaturan manajemen pelanggan. Anda dapat dengan mudah mengatur pelanggan dan disesuaikan dengan tugas agent Anda

Perbedaan dari WhatsApp Biasa, Business, dan Official Business API

whatsapp BiasaWhatsapp businesswhatsapp official business api
Digunakan untuk keperluan pribadi oleh seorang individu untuk mengirim pesan pribadi atau grupDigunakan untuk bisnis lokal untuk pesan template atau pesan yang mengindikasikan bahwa ini adalah obrolan bisnisDIgunakan untuk bisnis besar. Dapat diakses dari berbagai device milik perusahaan tersebut
Gratis untuk digunakanGratis untuk digunakanLayanan berbayar
Bisa melakukan panggilan suara dan videoBisa melakukan panggilan suara dan videoTidak bisa digunakan untuk melakukan panggilan apapun
Dapat menyiarkan konten apapun hingga maksimal 256 kontakDapat menyiarkan konten apapun hingga maksimal 256 kontakTidak ada batasan dalam menyiarkan konten apa pun
Tidak dapat mengirim pesan otomatis atau balasan cepatDapat mengirimkan pesan otomatis seperti, pesan salam, pesan pergi, dan balasan cepatPesan otomatis bisa dilakukan melalui API
Kontak diperoleh dari kontak telepon yang ada di deviceKontak diperoleh dari kontak telepon yang ada di device dan dapat diberi labelDapat memperoleh kontak dari API

Setelah mengetahui perbedaannya, Anda dapat memilih versi apa yang cocok untuk Anda. Jika Anda ingin menggunakan versi Business API, tentunya membutuhkan serangkaian proses pendaftaran yang bisa memakan waktu lama. 

Namun, solusi lain yang dapat Anda gunakan adalah menggunakan platform perpesanan omnichannel untuk mendapatkan akun tersebut. Anda bisa memanfaatkan omnichannel dari OneTalk by TapTalk.io. OneTalk menyediakan WhatsApp Business API dan memungkinkan Anda untuk mengelola data dalam percakapan Anda. Anda dapat dengan mudah mengekspor data Anda dan mengelompokkan obrolan masuk berdasarkan topiknya masing-masing.

industri terdampak covid-19
ind10 Industri yang Paling terdampak oleh Covid-19

Seperti yang kita ketahui sejak terjadinya pandemi, efek berkelanjutan dari virus corona (COVID-19) masih terlihat secara luas dan berdampak signifikan pada sejumlah industri. Penyakit mirip pneumonia yang rentan menular ini hanya baik bagi beberapa bisnis, sebagian besar menawarkan produk dan layanan perawatan kesehatan, sementara banyak lainnya, dari maskapai penerbangan dan hotel hingga pusat kebugaran, telah terpukul keras. Rantai pasokan telah terganggu, pengangguran meningkat, dan masalah kesehatan masyarakat meningkat di banyak negara.

Selain berimplikasi serius bagi kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan, virus corona (COVID-19) berdampak signifikan pada semua bisnis, khususnya di Indonesia. Terlepas dari penerapan kebijakan oleh pemerintah yang belum pernah terjadi sebelumnya dan penurunan suku bunga mendekati nol, pandemi masih mempengaruhi banyak industri. 

Pangsa penjualan ritel internet turun setelah toko dibuka kembali pada bulan Juni tetapi proporsinya meningkat lagi pada bulan Oktober. Sejauh mana pergeseran struktural dalam perilaku konsumen masih harus dilihat. Sementara beberapa bagian dari industri ritel pulih setelah pembatasan dilonggarkan, di bagian lain, penutupan sementara memiliki efek yang berlangsung setelah penguncian Inggris pertama.

Layanan yang berhubungan dengan konsumen telah bangkit kembali sampai batas tertentu, tetapi mereka tetap jauh lebih kecil daripada di bulan paruh pertama 2020. Pada tahap ini, sulit untuk memisahkan kehilangan output sementara, yang disebabkan oleh pembatasan virus corona, dari perubahan perilaku jangka panjang yang dapat mempengaruhi industri selama tahun-tahun yang akan datang.

Penjual yang mengandalkan pelanggan untuk dapat mengunjungi toko mereka - daripada menjual secara online - mengalami penurunan besar setelah mereka diperintahkan untuk menutup pintu. Namun, untuk beberapa lainnya, pelanggan kembali dengan perdagangan kembali ke tingkat sebelum pandemi dan meningkat lebih lanjut, didorong oleh orang-orang yang masih menghabiskan lebih banyak waktu di rumah daripada sebelumnya.

working-from-home
COVID-19. people working from hone during pandemic.

Namun, di Indonesia, terdapat beberapa industri yang hingga kini, memasuki paruh pertama tahun 2021, masih dikategorikan sebagai industri paling terdampak COVID-19. Industri ini diprediksi akan terus mengalami kesulitan dan memerlukan waktu pemulihan yang cukup panjang. Artikel ini akan membahas 10 industri teratas yang mengalami dampak paling besar akibat pandemi COVID-19.

1. Film dan Produksi TV

Film dan produksi TV adalah perusahaan yang rentan terdampak Covid-19. Jadi tentu saja banyak produksi film dan TV yang terhenti. Apalagi peredaran film tersendat karena semua bioskop tutup, festival/penghargaan pun dibatalkan.

Ambil contoh pada industri film Mandarin, misalnya, mengalami kerugian sekitar US $ 2 miliar pada Maret lalu karena film tidak tayang pada tahun baru China. Hollywood Tekor sekitar US $ 5 miliar di bulan yang sama. 

Selain produksi yang terhenti, penayangan yang tidak mungkin didistribusikan bioskop juga tidak mungkin. Penyebaran yang amat rentan pada tempat-tempat pusat keramaian, salah satunya mal tempat bioskop berada, membuat industri ini mengalami kesulitan yang hingga kini belum ada solusi pastinya. Karena pemulihan bioskop akan memakan waktu lama, industri semakin mengandalkan distribusi digital streaming.

2. Money Changer

Bisnis money changer juga sepi di tengah pandemi. Ini karena perjalanan antar negara dibatasi. Jadi, banyak orang tidak perlu menukar uang. Pembatasan wilayah yang memicu penurunan angka penerbangan dan angka pariwisata menekan industri ini karena sama sekali tidak memberikan pendapatan. Begitu turis tidak datang ke sektor pariwisata, pendapatan para pengusaha langsung turun bahkan nol karena tidak ada lagi turis yang menukar uang. Kebijakan yang juga terus berubah karena kondisi yang tidak pasti membuat industri ini terseok-seok untuk bertahan.

3. Hotel

Banyak hotel yang terpaksa harus gulung tikar karena tidak ada tamu yang menginap. Berdasarkan data resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada awal April lalu, jumlah hotel yang ditutup sementara akibat COVID-19 sudah mencapai 1.500 hotel di seluruh Indonesia.

Tingkat hunian hotel telah jatuh jauh di bawah rata-rata musiman di seluruh Indonesia. Tingkat hunian negara secara keseluruhan telah turun menjadi 30 hingga 40 persen sejak wabah dimulai pada awal Januari, di bawah rata-rata musim sepi biasa 50 hingga 60 persen, dengan beberapa hotel turun hingga 20 persen setelah Indonesia mengumumkan kasus pertamanya pada 2 Maret.

Pemulihan sektor pariwisata akan memakan waktu yang cukup lama. Menurut World Travel & Tourism Council (WTTC), industri ini baru akan pulih dalam 10 bulan ke depan. Sementara itu, Ekonomi Pariwisata memprediksikan akan lebih lama lagi, hingga 2022.

4. Maskapai Penerbangan

Maskapai penerbangan merupakan salah satu industri yang sudah diduga akan mendapatkan dampak yang sangat besar. Maskapai penerbangan Indonesia telah mengalami penurunan drastis dalam jumlah penumpang sejak awal Maret, mendorong banyak orang untuk mengambil langkah-langkah efisiensi dan memberhentikan karyawan mereka. Dengan pembatasan wilayah, larangan perjalanan, dan banyak kebijakan lainnya, industri ini harus terus bertahan hidup dengan sulitnya.

Maskapai penerbangan merupakan industri yang paling pertama mendapatkan dampak pandemi ini karena merupakan salah satu akses penyebaran COVID-19 yang meliputi jarak yang luas.

Berdasarkan analisis dari spglobal.com, industri yang paling terkena dampak adalah industri Maskapai Penerbangan. Alasan utama mengapa industri ini terdampak meliputi: penghentian lalu lintas udara secara massal, penutupan perbatasan, dan kebijakan tempat penampungan di seluruh dunia, yang semuanya telah menyebabkan dampak yang merugikan pada kinerja stok dan meningkatkan kekhawatiran tentang potensi kelangsungan hidup beberapa Maskapai.

5. Agen Travel

Destinasi liburan populer di Indonesia bergulat dengan pembatalan ratusan ribu wisatawan, hingga merugi hingga triliunan rupiah. Mirip dengan maskapai penerbangan, dengan penerbangan yang sudah dijamin menurun, agen travel juga akan lenyap secara perlahan. Pandemi ini membuat banyak orang tidak dapat melakukan pariwisata, sehingga pemesanan tiket pun menurun. Turunnya pemesanan tiket tentu berujung pada angka pariwisata yang anjlok. Agen travel harus terus kreatif mencari cara bertahan di masa yang sulit ini.

6. Salon

Mengunjungi salon, tempat kecantikan, atau barbershop membutuhkan kita untuk melepas alat proteksi diri dari virus. hal ini membuat seseorang menjadi lebih rentan dan terekspos terhadap virus. Untuk beberapa waktu, industri ini pun berada dalam posisi yang sulit karena banyak orang yang tidak berani datang.

Selain itu, anjuran dan kebijakan pemerintah yang membuat orang-orang untuk tetap di rumah saja juga membuat mereka malas melakukan kegiatan di salon. Apalagi, kebutuhan akan salon atau barbershop ini bukan suatu keperluan yang amat mendesak dan bukan kebutuhan primer.

7. Properti

Penjualan properti akan lesu karena pendapatan masyarakat menurun. Jadi, banyak orang berpikir ulang untuk membeli properti. Kesulitan ekonomi yang dialami masyarakat tentu membuat banyak orang berpikir ulang untuk menghabiskan uang pada industri ini. Selain membutuhkan uang yang banyak pula, industri ini juga membuat kita harus keluar rumah dan beraktivitas diluar, yang mana bukan sesuatu yang dianjurkan pada masa ini.

Industri ini pun harus siap mengalami kemunduran karena customer behavior yang selalu berubah-ubah pada pandemi ini.

8. Wedding Organizer

Dengan larangan untuk berkerumun, banyak orang yang menunda pelaksanaan resepsi pernikahan. Banyak pasangan yang akhirnya menunda pernikahan mereka, ada juga yang batal dan mengundurnya hingga waktu yang tidak dapat ditentukan.

Banyak juga pasangan yang memilih untuk membuat pernikahan yang lebih sederhana agar tidak merogoh kocek berlebihan pada masa pandemi yang membuat keadaan ekonomi menjadi rentan dan tidak pasti. Karena pernikahan sekarang dibuat lebih sederhana tanpa perlu resepsi, peran wedding organizer kini menjadi tidak lagi diperlukan.

Begitu pula industri yang berkaitan dengan hal ini, yaitu sewa gedung/venue pernikahan. Industri ini mengalami keanjlokan parah karena banyak pembatalan akibat kebijakan-kebijakan yang terus berubah-ubah.

9. Mal

Bisnis mal membutuhkan kerumunan orang. Itulah sebabnya pusat perbelanjaan termasuk sektor yang paling terdampak COVID-19. Sebelum pandemi, pusat perbelanjaan sudah terpengaruh oleh belanja online. Untungnya, mal dengan cepat beradaptasi menjadi tujuan rekreasi, hiburan, dan kuliner.

Namun, dengan social distancing dan peraturan PSBB, mal-mal tersebut kini praktis tutup, hanya membuka supermarket dan menjual barang kebutuhan pokok. Mal butuh waktu untuk memulihkan diri karena keramaian adalah "jantung" operasi bisnis ini.

Setelah pandemi, mal akan berbeda dari sebelumnya. Dengan semakin sadar akan social distance masyarakat, keramaian, termasuk keramaian, akan selalu dihindari di mal. Mal akan normal sepenuhnya jika vaksin sudah ditemukan dan digunakan oleh semua orang.

10. Pusat Kebugaran/Tempat Fitness

Pusat kebugaran atau studio kebugaran dan gym termasuk yang paling terpengaruh oleh pandemi, karena mereka rentan menularkan COVID-19. Aktivitas di ruang tertutup, kontak fisik, dan terutama berbagi peralatan fitnes yang digunakan bersama akan menjadi media transmisi yang sangat mudah. Selain itu, aktivitas olahraga yang tidak nyaman jika menggunakan masker juga akan membuat orang-orang rentan.

Banyak studio kebugaran dan gym di seluruh dunia tutup. Dan sebagai usaha bertahan hidup, pengelola menawarkan kelas kebugaran secara daring. Tentu, seperti yang diprediksi banyak ahli, proses pemulihan industri ini akan berlangsung lama. Sementara, industri yang menyediakan alat kebugaran di rumah akan berkembang pesat.

Apa yang dapat Anda lakukan sekarang untuk membantu menyelamatkan bisnis Anda? Salah satu solusinya adalah mengubah toko offline Anda menjadi online. Karantina tidak berarti bisnis juga harus dikarantina. Dengan mengubah toko offline menjadi online, Anda tetap dapat menjalankan bisnis dan melakukan transaksi online dengan pelanggan.

Untuk bisnis online, pastikan bisnis Anda tetap terjangkau saat pelanggan Work From Home. OneTalk adalah produk Omnichannel Customer Engagement dari TapTalk.io yang dapat mengintegrasikan berbagai platform pengiriman pesan untuk penjualan, pemasaran, dan support Anda. OneTalk meringankan Anda dari kerumitan menjawab pelanggan Anda di berbagai platform karena OneTalk menyediakan cara yang lebih cepat untuk merespons pelanggan Anda yang dapat meningkatkan penjualan dan pemasaran Anda di masa depan. Dengan OneTalk, Anda dapat menjangkau pelanggan yang bekerja dari rumah dari berbagai aplikasi messenger dan sebaliknya. Pelanggan dan pelanggan Anda dapat berbelanja dan bertanya serta menjawab secara online tanpa kerumitan dengan omnichannel OneTalk dari TapTalk.io.

Bisnis berjalan lancar dan menyediakan layanan kelas dunia dengan produk kami. OneTalk siap membantu Anda, hanya dengan satu dasbor untuk semua akun messenger Anda. Pantau pesan dari WhatsApp, Telegram, LINE, dan banyak lagi, di satu dasbor.

goal setting
Goal Setting: Panduan Untuk Mencapai Goal Bisnis Anda

Sekarang sudah 2021, sudah saatnya Anda mulai merencanakan goals atau rencana bisnis yang jelas untuk 12 bulan ke depan. Anda mungkin berencana menggunakan goals tahun 2020 atau berkemungkinan untuk mengubahnya sedikit. Namun, akan lebih baik jika Anda memiliki goals lain mengingat banyaknya perubahan yang terjadi pada tahun 2020.

Goal-setting adalah proses mengambil langkah aktif untuk mencapai hasil yang diinginkan. Goal-setting dapat membantu Anda memahami kinerja Anda saat ini dan kemudian menilai langkah apa yang perlu Anda ambil untuk mencapai tingkat kinerja yang Anda inginkan. 

Menurut Oracle, para pemimpin bisnis menghabiskan banyak waktu untuk mengembangkan strategi, tetapi jika goals tidak diidentifikasi dan dipantau secara berkelanjutan, rencana yang paling baik pun akan gagal. Goals adalah jembatan yang menghubungkan strategi bisnis dengan hasil yang sukses. 

Selain itu, PwC juga berpendapat bahwa penting sekali bagi para pemimpin bisnis untuk menentukan goal yang tepat untuk mendapatkan nilai maksimum dari manajemen kinerja. Mereka juga menawarkan fleksibilitas untuk menyesuaikan goal sepanjang tahun untuk mengakomodasi perubahan apa pun yang mungkin saja terjadi pada tahun tersebut.

Jenis Goal Setting

Dalam melakukan goal-setting, terdapat tiga jenis goal yang perlu Anda ketahui, yaitu:

1. Process Goal

Process goals adalah target yang dapat Anda kendalikan sepenuhnya, seperti hasil yang didasarkan pada tindakan atau tugas tertentu yang Anda selesaikan. Menetapkan process goals berarti Anda harus mengidentifikasi apa yang sebenarnya harus Anda lakukan untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

Sebagai contoh, Anda dapat menetapkan process goal seperti melaksanakan pelatihan pegawai dua kali selama setahun. Hal ini adalah goals yang mudah diukur. Anda bisa memilih untuk melaksanakannya atau tidak.

2. Performance Goal

Performance goals adalah standar kinerja (performance) yang ingin Anda capai. Biasanya, performance goals adalah tujuan berjangka pendek yang ditetapkan untuk tugas tertentu. Seiring berjalannya waktu, performance goals akan terus berkembang mengikuti tujuan bisnis Anda. 

Performance goals dapat berupa kesepakatan antara pemberi kerja dan karyawan, atau dapat berupa inisiatif pribadi karyawan untuk memenuhi atau melampaui target kerja mereka sendiri dan meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan promosi.

Contoh nya adalah meningkatkan customer service bisnis Anda, menciptakan produk baru atau membuka cabang baru, dan lainnya.

3. Outcome Goal

Outcome goal adalah tujuan tunggal yang sedang Anda upayakan. Goal ini sering kali bersifat biner dan melibatkan kemenangan, misalnya, ingin menjadi perusahaan terbesar di sektor Anda. Meskipun outcome goal sangat memotivasi, goal ini tidak berada di bawah kendali Anda karena dipengaruhi oleh kinerja orang lain (pegawai).

Process, performance, dan outcome goals memiliki hubungan linier. Goals ini saling berhubungan karena jika Anda mencapai outcome goal, Anda perlu mencapai performance goal. Dan jika Anda ingin mencapai performance goal, Anda perlu mencapai process goal.

Ketiga goals ini dikategorikan berdasarkan seberapa besar kendali yang Anda miliki atasnya, Anda memiliki kendali paling besar atas process goals dan paling sedikit kendali atas outcome goals.

Saat menetapkan goals, Anda perlu memvisualisasikan dan menetapkan hasil yang diinginkan (outcome goals), tetapi yang lebih penting, Anda harus fokus pada proses dan kinerja Anda (process and performance goals).

Bisnis goals biasanya ditetapkan setiap tahun dan harus selaras dengan tujuan jangka panjang Anda. Sepanjang tahun, Anda mungkin memiliki sesi mingguan atau bulanan di mana Anda meninjau kemajuan Anda menuju goal tahunan. Memeriksa update sangat penting untuk tetap berada di jalur yang Anda inginkan.

SMART Goal

Salah satu cara mudah untuk memastikan Anda mencapai goal Anda adalah dengan mengikuti SMART (Specific, Measurable, Attainable, Relevant, Time-bound).

1. Specific

Agar berhasil, tujuan harus konkret (tidak se-abstrak tujuan jangka panjang Anda) dan sangat rinci. Contohnya daripada berpikir "Saya ingin meningkatkan pendapatan saya tahun ini", berpikirlah "Saya ingin meningkatkan pendapatan bisnis saya sebesar 30% tahun ini."

2. Measureable

Letakkan angka atau nilai, seperti jumlah rupiah atau persentase, ke goals Anda. Misalnya, "Meningkatkan penjualan" atau "mengurangi utang" adalah tujuan yang dapat diukur, sedangkan "bekerja lebih keras" atau "meningkatkan kepuasan” sulit untuk diukur. Menempatkan tujuan yang dapat diukur secara tertulis membantu Anda tetap fokus dan melihat seberapa banyak kemajuan yang Anda buat di akhir periode waktu yang ditentukan.

3. Achievable

Sebuah tujuan harus menantang, tetapi dapat dicapai. Jika bisnis Anda adalah toko furniture, menjadi toko paling terkenal mungkin bukanlah tujuan yang masuk akal. Namun, peningkatan penjualan 5% di pangsa pasar mungkin sudah cukup.

4. Relevant

Tujuan harus sejalan dengan rencana jangka panjang Anda. Jika rencana jangka panjang Anda adalah agar bisnis Anda mencapai Rp 100 juta setahun dalam penjualan, tujuan jangka pendek Anda harus berhubungan langsung dengan hal tersebut.

5. Time-bound

Tanpa kerangka waktu tertentu, tujuan Anda tidak dapat diukur dengan benar. Goal Anda harus memiliki batas waktu. Misalnya, "Pada akhir tahun saya ingin meningkatkan penjualan sebesar 20%".

Jika goal bisnis Anda adalah margin keuntungan, salah satu faktor yang harus dipikirkan adalah customer retention. Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam meningkatkan customer retention, Anda dapat membaca artikel ini

Dalam mencapai goal tersebut, Anda bisa menggunakan CXM (Customer Experience Management). CXM membantu Anda memantau aktivitas pelanggan dari waktu ke waktu. Ini akan memperingatkan Anda tentang kebiasaan berbelanja mereka, penggunaan barang, dan kapan mereka menghindari memesan dari Anda. Anda bahkan dapat memantau pengalaman layanan pelanggan. 

Salah satu CXM yang dapat Anda gunakan adalah OneTalk by TapTalk.io. OneTalk menyediakan berbagai fitur yang dapat Anda gunakan untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan, seperti Disposition. Melalui fitur ini, Anda dapat merangkum setiap case yang masuk untuk dianalisis dan mendapatkan insight business

Insight ini tentunya akan berguna untuk  mengukur  goals Anda, seperti sejauh mana pencapaian Anda dan apa saja yang perlu Anda lakukan untuk mendekati goal-nya.

Public Vs. Private Social Network. People waving and smiling. twitter, facebook, instagram, whatsapp, facebook messenger, telegram.

Public vs. Private Social Networks: Why One-on-One 'Pace for Social Efficiency' is Needed?

Social media has gone through a few generations so far. Before people were “on” with Instagram, Snapchat, and even Vine, there had been the first generation of social media, which is Facebook and Twitter, that of course still going strong to this day. Strategies have been upgraded from one to another, from a temporary content (e.g. Snapchat) or even short visual content (e.g. Vine and Instagram).

After decades of social media development, the focus of each new social network has shifted, which now is user privacy. Businesses start to use two types of approaches to their customers through various channels. Now, we have what we call Private and Social Channel. Each approach has its advantages.

Public Social Networks

Public Social Networks are defined as social media platforms where people can access and share a lot of personal information. Social channels have the advantage of sharing items in a public environment. They have bigger reach and opportunities for engagement rather than private channels.

Some organizations prefer public platforms like Facebook for social networking, while others prefer private online communities. Most businesses start their communities on public social media sites. This platform is free and easy to get started.

According to Harvard Business Review, 60% of hiring managers use social media and industry expert references for initial screening when hiring. In these and other cases, sharing ideas, photos, contacts, networking opportunities, and achievements can damage your reputation rather than damage it. If you're proud of what's going on in your work life, choosing to share your work with personal followers can help you identify the quality of your work. It also adds value from a branding perspective that takes the work seriously enough for employees to increase their self-esteem and leadership.

However, if your organization puts a higher priority on customer engagement and loyalty is very important to your business performance, it's worth building a private online community. Private social networking offers more value on its platform. And this is just one of the many differences between these two types of social networking sites.

Private Social Network

Private channels, traditionally defined as intended for a single person or a group of immediate people. Private channels range in a few private messaging platforms, such as WhatsApp, LINE, and even telegram. Private channels resulted in a more direct communication. There is no feed or timeline. 

Using a private channel for your customer approach will be more curated and personal. All of your shares are definitely untraceable. Private messaging channels are becoming more relevant to ordinary social media users, and perhaps more important than traditional social media means.

Millennials and Generation Z prefer instant messaging platforms over public social media. Growing up in the reality defined by social media and fully aware of the pitfalls and dangers, this generation is more aware of privacy issues and thus makes good use of and understands the Private Message channel. They will present the future of social media marketing and social media customer service. It is wise to get involved in channels today to keep innovative brands at the forefront.

Another great benefit of private networking is the more intimate approach one-on-one communication offers. Because many customers feel most comfortable in social media settings, both in their personal lives and in the customer experience, brands need to adapt and adapt to where they are. Socially mature brands adopt a personal and original tone, rather than auto and cool brands with ready-made answers. Customers want to experience relationships that solve problems instantly with the push of a button. Building relationships makes a lot more sense with personal communication channels.

You can achieve this goal by using an omnichannel messaging platform. Choose a trusted one, such as OneTalk by Taptalk.io, and your private network will result in a quality relationship and social efficiency for your business.

Omnichannel worked to integrate various private messaging platforms such as WhatsApp, LINE, Telegram, etc into a Single Dashboard so you can manage to establish a more intimate relationship with your customer without being overworked.

You don’t have to worry about organizing your messages because OneTalk got it all handled! You can send Broadcast Messages for your customer to send messages to multiple recipients at the same time. You can even provide your message with photos, videos, or even PDF files to support your interaction.

Private social networks that are supported by OneTalk will handle all aspects of your business such as sales, marketing, and support. Releasing half the burden of marketing on private channels will result in a remarkable intimate relationship and achieve a one-on-one time with your customers.

CCM. people waving at each other.

Pernahkah Anda merasa masukkan dari pelanggan Anda yang merasa tidak dihargai meskipun Anda telah melakukan yang terbaik atau bahwa mereka tidak bisa mendapatkan solusi yang efektif untuk masalah mereka dengan perusahaan Anda? Atau Apakah Anda pernah memperhatikan penurunan tingkat retensi pelanggan Anda dalam bulan-bulan terakhir? Apakah Anda khawatir tentang apakah pesaing baru yang tidak terduga dapat mencuri klien dari Anda?

Jika ya, Anda perlu segera meningkatkan strategi CCM Anda.

Eits! Tetapi, apakah Anda tahu apa itu CCM?

CCM adalah singkatan dari Manajemen Komunikasi Pelanggan (Customer Care Management). Sebuah istilah yang cukup panjang untuk konsep sederhana, bukan? Jika dijelaskan secara singkat, ini adalah proses untuk memastikan pesan yang Anda kirim ke pelanggan Anda kongruen, lengkap, dan dipersonalisasi. 

Hal ini berarti CCM adalah representasi dari semua cara berbeda Anda berkomunikasi dengan pelanggan Anda. Baik itu melalui email, di situs web Anda, melalui surat biasa, melalui berbagai saluran pemasaran, di media sosial, melalui telepon, dll.

Tujuan dari sistem CCM yang efektif adalah untuk meningkatkan komunikasi pelanggan Anda secara keseluruhan, apa pun jenis platform yang Anda gunakan. Strategi CCM yang baik memastikan bahwa semua komunikasi dibuat, dikirim, disimpan, dan tentu saja, dibuka oleh pelanggan Anda secara efektif.

Anda dapat menggunakan CCM untuk membantu klien memperbarui langganan mereka dengan perusahaan Anda, memastikan bahwa tagihan mereka dibayar tepat waktu, diberi tahu tentang produk dan layanan baru yang Anda tawarkan, dan yang terpenting, untuk memenuhi semua kebutuhan layanan pelanggan mereka. Mengapa manajemen kontak pelanggan sangat penting, dan bagaimana hal itu dapat membantu meningkatkan bisnis Anda?

Interaksi pelanggan Anda harus ramah pengguna untuk memastikan kualitas pengalaman klien Anda, sehingga memaksimalkan penjualan Anda dan mengoptimalkan biaya produksi produk atau layanan Anda. Tantangan? Menyesuaikan interaksi Anda dengan pelanggan dengan metode konsumsi dan komunikasi baru mereka. Anda harus bisa menyampaikan pesan yang tepat dimana audiens Anda menunggu Anda. Dengan kata lain, terapkan strategi komunikasi omnichannel yang efisien untuk terlibat dalam percakapan yang bermakna dan dipersonalisasi dengan pelanggan Anda.

Manfaat dan Keuntungan dari CCM

Biasanya banyak bisnis menggunakan sistem CCM untuk menangani dokumen atau data pelanggan dalam jumlah besar. Fluiditas dan efisiensi korespondensi pelanggan pada perusahaan dari semua jenis industri dapat secara drastis meningkat dengan menggunakan platform yang memungkinkan pembuatan massal, produksi dan distribusi dokumen.

Untuk itu, mari kita simak lima manfaat utama dari sistem CCM bagi perusahaan Anda:

  1. Meningkatkan Pengalaman Pelanggan Melalui Personalisasi

CCM memudahkan pelanggan untuk terlibat dengan konten Anda dan memberikan jawaban atas pertanyaan yang sering ditanyakan— artinya pelanggan tidak perlu sering menghubungi Anda secara langsung.

Ini memastikan bahwa, bahkan jika pelanggan Anda perlu berbicara dengan banyak perwakilan, agen Anda dapat mempelajari tentang mengapa mereka menghubungi, informasi apa pun yang telah dikumpulkan oleh agen sebelumnya, dan di mana mereka berada dalam proses penyelesaian tanpa harus memulai kembali setiap saat. waktu pelanggan menghubungi Anda.

Sistem komunikasi pelanggan yang tepat bahkan akan melacak bahasa pilihan klien Anda, nada (formal atau kasual), dan tentu saja, saluran yang mereka pilih untuk menghubungi Anda.

2. Mempersingkat Perjalanan Pelanggan

Saat Anda tidak lagi harus mengumpulkan data penting dari klien secara manual, proses pembelian dipersingkat. Selain itu, sistem komunikasi pelanggan yang tepat juga dapat membantu Anda mempelajari dengan tepat di mana pelanggan “tersesat” di situs web Anda, sehingga Anda dapat menunjukkan masalah sebenarnya dan mengetahui kapan harus memberikan bantuan.

3. Membangun Efisiensi Lintas Departemen

Dengan sistem CCM, pemilik bisnis dapat membuat, mengedit, dan mengelola konten sendiri.

Artinya, mereka tidak perlu menunggu anggota staf IT melakukan pekerjaan untuk mereka.

Dengan sistem manajemen komunikasi pelanggan yang terpusat, semua pesan ini akan ada di tempat yang sama. Dengan mengklik tombol, Anda dapat membuat perubahan pada satu dokumen dan menyebarkannya ke seluruh perusahaan sehingga semua orang melihat (dan mendistribusikan) hal yang sama.

4. Memperbaiki Transformasi Digital

Sebagian besar sistem CCM akan disinkronkan dengan sistem inti yang dipakai. Dari sana, Anda dapat menerjemahkan template ini ke dalam dokumen dinamis dan kaya fitur yang ingin dilihat klien Anda. 

5. Membantu Upaya Kepatuhan

Meskipun Anda mungkin memiliki tim peninjau internal, seberapa mudah bagi mereka semua untuk mendapatkan pendapat yang sama? Dengan sistem CCM, semua anggota tim yang terlibat dalam langkah ini dapat berkolaborasi dengan mudah.

Anda semua akan bekerja dari versi yang sama, melacak dan mengatur pengeditan di setiap langkah. Ini membantu meredakan konflik internal dan mempercepat waktu ke pasar.

Ini juga memberikan tampilan menyeluruh dan menyeluruh dari seluruh paket komunikasi, memberikan akses kepada pengulas ke setiap cara pesan Anda akan muncul, baik melalui pesan teks, situs web Anda, atau salinan cetak.

Dengan cara ini, setiap pengeditan yang dilakukan pada satu versi dapat diterjemahkan ke versi lain. Menangkap kesalahan dalam manual cetak? Anda dapat memperbaikinya secara keseluruhan, jadi versi online juga benar.

Has your business been uninteresting lately?

It is possible that your business becomes less attractive to customers. To bring the glory back to how it used to be, you can consider using a major solution.

Omnichannel for retail businesses is starting to become a trend everywhere. And a lot of research proves its positive impact.

6 Signs That Your Business Needs Omnichannel

Until now, there has been no business breakthrough with the potential for major transformation since the emergence of cash registers and price tags. Omnichannel is one of the breakthroughs that pioneers business solutions.

An omnichannel strategy combines multiple channels that businesses can use to engage consumers and connect with them more efficiently. For example, in addition to owning a physical store, businesses can use social media, online inventory systems, or e-commerce options on their websites to enhance their business and consumer experience.

Research by Deloitte shows that omnichannel customers spent 208 percent more to buy gifts than customers who shop in stores. It would certainly be fair to attribute this increased spending to a greater source of information and reviews about online shopping, all of which help increase consumer confidence in the products they consider buying.

Therefore, omnichannel is an important aspect of the retail world and other industries. Keep scrolling to check out the 6 signs that your business needs omnichannel and how omnichannel can help.

6 Signs Your Business Needs an Omnichannel

6 Signs Your Business Needs an Omnichannel

1. Duplicate or Separate Inventory System

The most basic indication that your business needs an omnichannel is the inventory system. If your company maintains two separate and sometimes duplicate product inventories, one for direct store distribution and the other for e-commerce orders.

Holding multiple inventories can result in stockouts, delays, and increased costs due to the required transfer between two inventories, in addition to increasing overall inventory investment. If your unsold items become stranded in one channel while they may have been sold in another, this technique can usually increase price markdowns/price waivers.

Furthermore, if you move merchandise from one DC to another, you will incur additional handling and shipping costs, as well as an increased risk of product damage.

2. Price Difference Between Store And E-Commerce

As the distinction between online and offline purchases becomes unclear, having different prices for the same item offered online and in stores will only add to the confusion.

For example, if you are holding a discount in e-commerce for product A, while the prices in the direct store remain normal.

Having a bad experience with a store that has a lot of pricing issues can lead to lost sales and dissatisfied consumers.

3. Payment Inflexibility

Payment flexibility and the ability to pay across channels are critical to omnichannel transparency and success. Retailers will provide a more unified customer experience if they provide multiple payment methods and maintain consistency for online and in-store payment methods.

If there is no flexible and consistent payment method, whether in-store or e-commerce, consumers will be confused and frustrated. That's why this is a sign your business is starting to need an omnichannel solution.

4. Variety of Different Products

Another warning sign of omnichannel need is when you're not selling the same products online as in-store. It's annoying, especially in the fashion and retail industries when someone looks at an outfit online and then goes to the store to try it on only to find out that the item isn't available.

To avoid a wasted and troublesome customer journey, it is very important to ensure that the consumer no longer has the wrong assumption that the product he sees in e-commerce is available in the store.

5. Bad Store Inventory

Other than double or separate inventory, you need to consider one more thing regarding this inventory. Which is.. store inventory or on-site inventory. 

This includes available stock in your physical store. Pay attention to the amount of stock in the store, the storage space for the stock, the cost required to put the product there, the placement of the product in the storage space, and how to get it out.

You also need to pay attention to proper knowledge of the stock you have, are you using a placement system or is it all done manually? How much theft, damage, or obsolescence is caused by various hoarding tactics in stores? How much does more inventory cost in your store in terms of employees, space, and inventory investment?

Everything about this store inventory has to do with how much you need omnichannel. If the answers to the questions and things to watch out for above are worrying, then there's even more reason to use omnichannel.

6. Big Store Size

Can you explain why your business is this big if someone asks? Have you ever wondered if it is possible to reduce your store footprint and still drive higher “sales per square meter” numbers for your business? An omnichannel strategy allows you to reduce your store size and inventory investment, while still increasing your internal rate of return on invested capital. So, if your store size seems overwhelming or difficult to manage, it's time to reassess your needs.

If you see some of these 6 signs in the quick overview of your business, it might be time to get a team together to deploy an omnichannel solution.

All aspects and signs here vary from company to company, situation to situation, and there are exceptions in each case. Store location, product value, and shipping frequency/cost of transportation can all play a role in making the right decision for your business.

The key to the success of this process is, firstly, implementing a complete omnichannel logistics network strategy to help you measure, optimize and refine your strategy before it is implemented.

Also read: Why You Should Invest On Communication Platform

To make it easier, let's take a look at how omnichannel can help your business below.

How Can Omnichannel Help Your Business?

So, what happens after you check for important signs that your business needs omnichannel? Check again what omnichannel can do for your business. Here are ways how omnichannel can help your business.

1. Consistency

Omnichannel that integrates various communication channels into one dashboard can improve agent performance and maintain communication consistency. No more miscommunication due to poor communication management. With OneTak by TapTalk.io for example, the All-in-one inbox system will ensure all messages received across multiple channels are integrated in one dashboard.

Promotional materials can also be provided more easily through messenger applications such as WhatsApp with the Broadcast Message feature. No more sending messages manually, now you can send messages to multiple customers in less than 5 minutes.

Also read: Aware About WhatsApp Broadcast Limit to Avoid Getting Banned

2. Simplify Delivery Process

Due to consistent and smooth communication, shipment management will be simpler and come from 1 channel. Especially if your omnichannel is supported by an AI (artificial intelligence) chatbot that can group chats and forward chats for the division in question.

3. More Credible Brand Identity

Have you ever felt that a verified business would have more credibility? Just like an account with a blue tick on Instagram, a verified business on a communication channel will certainly be more trusted. With OneTalk, getting the green badge on WhatsApp is even easier. The result? Your business becomes more credible and trusted by consumers.

Also read: Verification WhatsApp for Business to Build Trust with Customer

4. Reduce Repetition With Chatbot FAQs

Omnichannel can reduce repetition by using chatbot FAQs. Not only answering questions that are often asked by customers, but this chatbot can also direct customers to the relevant division if the FAQ still doesn't answer their needs.

5. Facilitate Message Distribution To Different Divisions

Reduce repetition and ineffective customer journeys with the Assign Topic Chatbot. Using a chatbot, customers will be directly directed to the division concerned so that problem solving becomes faster and more efficient.

Use Omnichannel from OneTalk For Better Business Strategy

After seeing all 6 signs that your business needs omnichannel, have you decided whether omnichannel is the right solution for your business?

Of course, you have to adjust your business and the benefits of omnichannel before making a decision. And for that, OneTalk is here to convince you. From customer journey solutions to customer service, OneTalk can help you in many aspects.

Contact our agents to find out more about how OneTalk is a multi-industry solution.

Dalam bisnis startup maupun bisnis lainnya, terdapat beberapa hal krusial, salah satunya adalah pengembangan produk. Perusahaan yang memiliki fokus di bidang inovasi berkelanjutan, selalu dituntut untuk selalu bisa melakukan pembaruan fiturnya.

Produk berada dalam irisan yang berada di antara teknologi, bisnis, dan pengalaman pengguna atau User Experience (UX). Inti dari produk yang diciptakan adalah produk tersebut harus bermanfaat, diinginkan oleh konsumen, dan juga memiliki daya guna dan layak digunakan. Di sini lah product management atau manajemen produk berperan penting.

Manajemen produk atau product management adalah fungsi organisasi dalam perusahaan yang berurusan dengan pengembangan produk baru, pembenaran bisnis, perencanaan, verifikasi, perkiraan, penetapan harga, peluncuran produk, dan pemasaran produk atau produk di semua tahap siklus hidup produk.

Manajemen produk adalah fungsi strategis. Menyusun strategi dan deskripsi tentang faktor “mengapa?” dari produk. Orang yang bertanggung jawab adalah manajer produk. Seorang manajer produk bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan tujuan dan rencana produk kepada seluruh perusahaan. Mereka harus memastikan setiap orang bekerja menuju tujuan organisasi bersama.

Manajemen produk mencakup serangkaian tanggung jawab strategis yang berkelanjutan. Mereka seharusnya tidak bertanggung jawab atas detail tingkat dasar dari proses pengembangan.

Organisasi yang pintar memisahkan fungsi ini dan menetapkan elemen taktis ke manajer proyek, seperti penjadwalan dan pengelolaan beban kerja. Divisi yang berbeda ini membuat manajer produk bebas untuk fokus pada strategi tingkat yang lebih tinggi.

Jika dibahas dan dibedah lebih dalam lagi, product management harus berada di tengah product strategy, product marketing, dan product development. Hal-hal tersebut adalah faktor-faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan saat melakukan pengaturan produk.

Seperti yang dijelaskan dalam definisi manajemen proyek, prosesnya mencakup beberapa komponen. Hal ini berimplikasi pada pekerjaan product manager yang mengkondisikan pemasaran tim internal perusahaan kepada tim support, termasuk tim pengembangan serta tim penjualan. Selain menggabungkan visi, manajer produk perlu memahami berbagai perspektif yang dimiliki orang-orang ini.

Setelah pengembang, desainer, dan tim lain mulai mengembangkan produk, tugas manajer produk selanjutnya adalah mengukur kemajuan proses dan membuat pengukuran yang sesuai dengan spesifikasi untuk status pengujian. Proses ini juga harus disertai dengan analisis kinerja produk yang berkelanjutan. Proses pemantauan juga harus dilakukan agar peta jalan produk dapat dipertahankan dan prioritas tugas dapat dikonfigurasi.

Managing product ini tentu berkaitan dengan aspek-aspek bisnis lainnya. JIka tidak handal dalam melakukan manajemen produk, maka aspek  support, customers, development, sales, legal, finance, research, dan marketing akan terpengaruh. Hal ini menunjukkan seberapa pentingnya manajemen produk.

Bagaimana cara mengoptimalkan product management?

Manajer produk seringkali memiliki tanggung jawab yang sangat banyak. Waktu adalah komoditas yang berharga. Mereka harus efisien dan terorganisir untuk melakukan percakapan dan rapat yang diperlukan sambil tetap memiliki cukup bandwidth untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan.

Membuat keputusan — dan mendapatkan konsensus internal tentang keputusan tersebut — bisa sangat menyebalkan. Untuk menyelesaikan semuanya dengan segera, manajer produk harus menemukan cara yang dapat diskalakan untuk mencapai kesepakatan dengan cepat. Peran yang didefinisikan dengan jelas dan proses yang konsisten memungkinkan para pihak yang terlibat fokus pada subjek yang sedang dibahas.

Bahkan bagaimana manajer produk menjadwalkan pekerjaan mereka dapat menghasilkan peningkatan output dan sesi kerja yang lebih berkualitas. Dengan meminimalkan pengalihan konteks, manajer produk dapat mengelompokkan tugas serupa untuk menjaga fokus dan membatasi gangguan.

Ini termasuk menyediakan waktu untuk berpikir strategis. Sulit untuk mendalami subjek tertentu jika ada gangguan terus-menerus. Manajer produk harus menyisihkan waktu untuk tugas penting ini dan menciptakan lingkungan tempat mereka dapat berkonsentrasi.

Selain itu, penelitian oleh Jerry Wind dari University of Pennsylvania membuktikan bahwa demonstrasi dari dan kontribusi dari penelitian atau riset adalah kritikal dan sangat penting untuk membangun manajemen produk dan pengembangan produk baru yang baik.

Penelitian tersebut menyatakan, 

Dari sudut pandang metodologis, riset pemasaran dan aktivitas pemodelan yang diasosiasikan dengan keputusan produk termasuk yang paling baik dari semua disiplin ilmu. Namun, terlepas dari kemajuan luar biasa dalam metodologi ini, tingkat kegagalan produk baru masih mengejutkan. Mengingat ketersediaan luas dari penelitian canggih dan metode analitis, tidak ada alasan untuk tingkat kegagalan yang tinggi. Namun, hal itu dapat dikaitkan dengan salah satu alasan berikut:

Studi lain oleh William H. Murphy dan Linda Gorchels yang berjudul How to improve product management effectiveness, menunjukkan bahwa manajer produk menghabiskan waktu terbesar bekerja dengan mereka yang berada di bagian penjualan, R&D, dan produksi dengan jumlah kontak yang moderat dengan periklanan dan layanan produk. Banyak manajer produk merasa bahwa mereka akan melakukan pekerjaan mereka dengan lebih baik jika mereka dapat menghabiskan lebih banyak waktu untuk upaya terkait strategi dan lebih sedikit waktu untuk bekerja untuk mempercepat proyek melalui departemen lain. Beberapa komponen pekerjaan tertentu diidentifikasi harus ada jika manajer produk menginginkan yang terbaik pada pekerjaan mereka.

TapTalk.io mengutamakan keunggulan produk dan  selalu berusaha menginvestasikan  waktu dalam manajemen produk yang baik untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan adalah yang terbaik di bidangnya.

9 Simple Practice for Productive Business

Do you feel like you’ve done a lot in your business, but achieve nothing? Or did you actually achieve something, but it’s less than you’d expected? Well, perhaps you do not realize that you actually accomplish something. To maintain your business within targets, check out these tips from us for a more productive business!

1. Utilize Artificial Intelligence

As executives are increasingly able to make data-based decisions rather than relying on hunches, analytics is assisting SMEs in reaching exciting new heights. In the customer relations department, you can use chatbots to help you manage conversations and complaints. 

You can even manage messages’ analytics with a trusted omnichannel messaging platform. Maximize the help of data and artificial intelligence for more efficient day-to-day customer service and better business strategy.

2. Level Up Workforce

Due to the pandemic, many employees were forced to take on new duties and responsibilities, and they had to do it quickly. This, predictably, resulted in some growing pains. However, it also prompted an emphasis on developing a more empowered and competent workforce. 

The good news is that having a multi-skilled workforce aids productivity. The much better news is, that training and upskilling are some of the most effective strategies to build employee loyalty. And, best of all, using on-demand training systems, which can help employees skill up from wherever they are, has never been easier.

Also read: Five-Step Approach To Maintain Your Business Reputation

3. Time The Tasks

Business executives should look at how their employees use their time. Automation software may measure a variety of parameters, including the time it takes to execute a job and the number of activities done each day. Data analysis tells which staff is productive and which requires more training or testing. If required, you may make staff modifications in real-time to compensate for lost output.

If you can track them with a Real-Time Activity Tracker. All the better!

Real Time Activity Tracker

4. Say No To Unproductive Meetings

Another strategy to boost workplace productivity is to avoid scheduling events that aren't very productive, such as staff meetings. It's one thing to hold meetings about subjects that can be conveyed by email if you have an important announcement or need to discuss strategy, but it's another to hold meetings about issues that can be sent via email.

You can also make sure every meeting held is efficient and on target. This will help the team to spend their work time and focus wisely.

5. Don’t Be Such A Perfectionist–Much

While that’s a great mindset to make everything in a pristine condition for your customer, it is also crucial to remember that "nobody's perfect". Since it's impossible to be great in every facet of your business. Your company is just as good as its technological resources. Other rivals will constantly disrupt the market, so concentrate on consistency and offering a product that the market wants.

6. Try Not To Multitask

As a means of meeting or exceeding objectives, multitasking was a key aspect of the late-nineteenth-century work ethic. Manual multitasking can strain your team too thin and lead to additional mistakes, especially if someone is overworked. Employees who keep focused on a short set of activities are far more effective in the workplace.

7. Set Deadlines And Stick To Them

Setting and sticking to deadlines has been demonstrated to be one of the keys to increasing productivity in studies. Meeting deadlines on a regular basis indicates dependability and the ability to stay focused. If a corporation misses a series of deadlines, it risks losing partners and supply chain providers. Taking responsibility for meeting goals on time is an important part of running a business.

8. Plan The Right KPIs

If you introduce new technology, you may notice an instant increase in productivity. Alternatively, if you modify procedures and techniques over time, you may notice minor, cumulative benefits. In any instance, maximizing productivity will almost certainly take some adjusting and repetition to ensure that your SME is operating at full capacity. It's critical to have the correct standards in place to find out what optimal productivity looks like. 

Determine which key performance indicators best reflect your company objectives, and then begin measuring the impact of your new processes and technologies on these KPIs. Then it's just a matter of analyzing, adjusting, and repeating.

9. Use An Omnichannel Solution

Whether you are bustling e-commerce or a professional IT service, you will need an omnichannel solution to make your business more productive. Omnichannel, with all its features, will help you be productive, in a faster way. 

Omnichannel messaging solutions, for example, can save you a lot of time by integrating all of your messaging from various messaging channels into a single dashboard. Saving the wasted minutes of having to switch windows or tabs. Unbeknownst to you, some omnichannel services, like OneTalk by TapTalk.io can offer you even more than that.

For starters, Real-Time Agent Activity Tracker can track how much time your agent spent on a case, and therefore, can track your task time. This will be even more efficient with WhatsApp Multiple Login–which is the most used messaging platform– that enables your agent to log multiple devices for an account.

9 Simple Practice for Productive Business

Make your business more productive now so you don’t miss out on things that should’ve been done better and faster. Go check out our other features that can help you be more effective. Still have a lot to ask? Our agents are always delighted to answer your questions, click here to chat with them.

Also read: Why You Should Invest On Communication Platform

Pelanggan seringkali harus bolak-balik berganti platform pesan dan aplikasi untuk membeli suatu produk. Faktanya, platform perpesanan sangat penting untuk menyediakan komunikasi yang disukai oleh pelanggan Anda. Komunikasi yang baik membawa sejumlah manfaat bagi bisnis Anda. Perusahaan mungkin bertanya-tanya bagaimana strategi pemasaran dan komunikasi mereka dapat menyelesaikan masalah ini.

Penting untuk memastikan bahwa Anda selalu dapat merespon semua permintaan dari pelanggan. Menggunakan platform perpesanan yang terintegrasi bisa menjadi jawaban atas kebutuhan pelanggan Anda.

Namun, perbedaan dan inkonsistensi gaya dapat memengaruhi brand Anda, miskomunikasi dapat mempengaruhi pekerja Anda, dan pelanggan yang tidak menyukai pengalaman ini membuat Anda kehilangan pendapatan dan terjadi retensi di perusahaan Anda.

Dalam teknologi bisnis atau bahkan metode pendekatan pelanggan, terdapat istilah Omnichannel dan Multichannel. Kedua istilah ini merupakan teknologi yang digunakan dalam mengembangkan perusahaan. Sebagai bisnis, kita harus dapat memanfaatkan semua platform secara optimal untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. 

omnichannel vs multichannel

Anda pasti seringkali bertanya-tanya mengenai istilah Omnichannel yang kini mulai banyak digunakan. Anda juga pasti sudah pernah mendengar istilah Multichannel. Tetapi, kedua istilah ini bukanlah satu hal yang sama.

Pada artikel ini, kita akan membahas tuntas mengenai apa itu omnichannel, apa itu multichannel, apa gunanya omnichannel dan multichannel untuk bisnis, perbedaan omnichannel dan multichannel, dan mana yang lebih baik.

Apa itu Omnichannel?

Omnichannel adalah platform integrasi berbagai saluran yang digabungkan menjadi satu sistem manajemen untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan pengalaman pelanggan. 

Omnichannel dapat dikatakan sebagai tahap lanjutan dari multichannel yang berorientasi di sekitar pelanggan Anda dan menciptakan pengalaman pelanggan secara singular di seluruh brand Anda dengan menyatukan penjualan dan pemasaran yang menyebabkan spillover antar channel. Dalam hal customer support, omnichannel menyatukan berbagai saluran perpesanan dalam platform yang sama.

Omnichannel fokus pada perjalanan pelanggan dalam berkomunikasi dengan perusahaan, sehingga kualitas pengalaman yang didapatkan menjadi lebih mulus.

omnichannel oleh OneTalk

Dibandingkan bekerja secara paralel, saluran komunikasi juga sumber daya pendukungnya dirancang untuk bekerja sama. Omnichannel membutuhkan integrasi dan pengaturan channel sehingga pengalaman keterlibatan pada semua channel yang dipilih seseorang untuk digunakan efisien atau bahkan lebih menyenangkan daripada jika menggunakan saluran tunggal secara terpisah.

Pendekatan omnichannel berarti ada integrasi antara saluran distribusi, promosi dan komunikasi di back-end.

Misalnya, agent customer service yang berinteraksi dengan pelanggan di toko dapat segera mereferensikan pembelian dan preferensi pelanggan sebelumnya semudah agent customer service di telepon atau agent obrolan web customer service

Atau pelanggan dapat menggunakan komputer desktop untuk memeriksa inventaris berdasarkan situs web perusahaan, membeli barang di kemudian hari dengan smartphone atau tablet, dan mengambilnya di lokasi yang dipilih. 

Pendekatan omnichannel meningkatkan layanan pelanggan dengan menyediakan beberapa opsi komunikasi. Integrasi saluran back-end juga memungkinkan lebih banyak fleksibilitas, karena pelanggan dapat beralih di antara saluran selama interaksi.

baca juga: Memahami Omnichannel lebih dalam dan keutungannya

Multichannel

Multichannel berorientasi di sekitar produk Anda dan memungkinkan pelanggan terlibat dan membeli secara mudah di saluran mana pun mereka berbelanja, tetapi sering kali memperlakukan saluran sebagai channel yang terpisah satu sama lain. Setiap saluran dalam strategi multisaluran ada sebagai peluang pembelian terpisah.

Multichannel memadukan pengalaman pelanggan dan memberikan pilihan kepada konsumen untuk terlibat di saluran yang mereka sukai. Ini fleksibel tetapi mengharapkan brand untuk beraktivitas dalam batasan saluran.

Pemasaran multichannel mengacu pada kondisi di mana perusahaan berhubungan dengan pelanggan melalui berbagai saluran, baik online maupun offline. Melalui jalur ini, perusahaan akan menjual barang dan jasanya. 

Multichannel sendiri menggabungkan dua praktek pemasaran yaitu inbound dan outbound sehingga perusahaan dapat menjangkau pelanggan di saluran yang berbeda. Melalui strategi ini, proses pembelian akan lebih mudah dikendalikan konsumen daripada pasar offline. Pemasaran ini biasanya dilakukan melalui saluran seperti email, poster, katalog, baliho dan sebagainya.

Pikirkan pemasaran multichannel sebagai roda dengan jari-jari. Di tengah roda adalah produk Anda. Di tepi luar roda terdapat pelanggan Anda di mana setiap saluran menawarkan kesempatan terpisah dan independen untuk membeli.

Setelah jelas saluran mana yang paling sesuai dengan target pasar Anda, Anda kemudian dapat mengoptimalkan pemasaran di saluran tersebut untuk memaksimalkan penjualan.

Omnichannel vs. Multichannel

Awalan omni- berasal dari bahasa Latin omnis, yang berarti semua atau setiap. Multi-dalam multichannel artinya banyak. Meskipun omnichannel menyarankan untuk mencakup lebih banyak saluran, perbedaan omnichannel vs. multichannel melampaui angka belaka.

Sebagai kategori tahapan lanjutan dari multichannel, omnichannel dibangun di atas berbagai metode untuk mempromosikan dan mendistribusikan produk, seperti toko fisik, situs web, dan aplikasi seluler, dan memungkinkan pelanggan menjangkau masalah atau kekhawatiran melalui telepon, email, obrolan web, dan media sosial.

Omnichannel mendorong taktik operasional multichannel ke dalam model bisnis yang menjalin saluran tersebut bersama-sama dan berbagi data di antara saluran tersebut, memungkinkan pelanggan untuk melakukan bisnis dengan perusahaan sesuka mereka, kapan pun mereka mau.

Misalnya, jika pelanggan yang telah memulai interaksi dengan perusahaan di webchat mengirimkan informasi, seperti nomor akun, kemudian memutuskan untuk mengakhiri obrolan dan menghubungi layanan pelanggan sebagai gantinya, informasi tersebut dapat ditransfer ke agent. Perusahaan dengan kemampuan yang terbatas pada multichannel saja dapat mengakomodasi pelanggan di kedua saluran, tetapi karena tidak memiliki integrasi sistem back-end, pelanggan harus memasukkan kembali informasi menggunakan sistem otomatis, seperti respons suara interaktif, atau menyampaikannya ke live agent.

Pendekatan yang berbeda

Multichannel yang berorientasi pada produk tidak mengintegrasikan saluran komunikasi antara perusahaan dan pelanggan. Mereka hanya menyediakan berbagai pengalaman berbelanja di banyak saluran, sehingga, dilihat dari sisi perusahaan, strategi dan peluang pembelian terpisah. 

Omnichannel memungkinkan bisnis menyimpan semua saluran mereka di satu tempat sambil menyatukan gaya dan informasi mereka. Hal ini tentu akan mempermudah pelanggan terkoneksi dengan perusahaan, juga mempermudah pengalaman mereka. 

Tantangan pengaplikasian omnichannel untuk bisnis adalah data. Bisnis di zaman ini didukung olehnya. Tetapi kemampuan untuk mengakses dan menggunakan data dengan cara yang berdampak tidak mungkin dilakukan oleh banyak brand sendiri.

Perusahaan juga harus siap mengaplikasikan omnichannel sebagai salah satu model perpesanan bisnis. Banyak ahli mengatakan bahwa omnichannel muncul untuk mengatasi tantangan yang masih dihadapi oleh multichannel.

Secara sederhana, omnichannel dan multichannel memiliki beberapa perbedaan:

Penghilangan batasan

Poin pentingnya adalah, omnichannel menghilangkan batasan antara saluran penjualan dan pemasaran yang berbeda untuk menciptakan kesatuan yang utuh dan terintegrasi. Perbedaan antara saluran baik itu di situs, sosial, selular, email, fisik, dan instant messaging akan menghilang saat satu tampilan pelanggan dan satu pengalaman belanja muncul.

Tetapi, tentu saja omnichannel dapat dengan mudah digunakan untuk customer support dengan menggunakan layanan-layanan omnichannel yang sudah tersedia. Banyak perusahaan yang menawarkan layanan perpesanan omnichannel ini, yang dapat Anda dapatkan dengan mudah. Bahkan, di Indonesia sudah ada penyedia jasa omnichannel yang menawarkan jasa yang dapat disesuaikan dengan ukuran bisnis. 

Omnichannel adalah tahapan lanjutan dari multichannel. Perbedaan dari dua hal serupa ini adalah, tidak adanya integrasi channel atau saluran pada multichannel. Omnichannel fokus pada pengalaman pelanggan dengan menyediakan jalur komunikasi di berbagai platform, sedangkan multichannel menyediakan “diri” di berbagai tempat yang sering dikunjungi pelanggan tanpa adanya integrasi antar channel.

Baca juga: Pentingnya menggunakan satu Dashboard untuk semua channel messenger anda

Apakah omnichannel lebih baik dibanding multichannel?

omnichannel chat platform lebih baik daripada multichannel

Omnichannel menawarkan pengalaman yang mulus bagi pelanggan. Pesannya konsisten, tanpa banyak  perangkat, dan yang terpenting, disesuaikan berdasarkan perilaku penjelajahan Anda. 

Platform perpesanan omnichannel untuk penjualan, pemasaran, dan dukungan dapat menawarkan pengalaman yang sama sekali berbeda bagi pelanggan. Seperti yang telah disebutkan di atas, kini sudah tersedia layanan perpesanan omnichannel karya anak bangsa, yang dapat mengakomodasi berbagai jenis usaha. Platform perpesanan omnichannel tersebut adalah OneTalk. OneTalk adalah produk Omnichannel Customer Engagement dari TapTalk.io yang dapat mengintegrasikan beberapa platform perpesanan. 

Lihat produk Taptalk.io : Omnichannel Chat Solution - OneTalk

Ini memberikan Anda fitur untuk dapat memiliki kotak masuk lengkap untuk berkomunikasi dengan pelanggan Anda. Anda harus memastikan untuk menyediakan platform apa pun yang dipilih oleh pelanggan. Oleh karena itu produk ini menjadi kunci untuk memudahkan pelanggan Anda agar dapat menjangkau Anda dengan berbagai platform olah pesan, seperti Whatsapp, Telegram, Facebook Messenger, Twitter DM, Line, Email, dll.

Ini keunggulan mendasar omnichannel daripada multichannel, yaitu dapat menampung semua pesan dari berbagai channel, hanya dalam satu dashboard. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk fokus dalam melayani pelanggan, karena tidak perlu berpindah platform untuk menjawab pesan pelanggan. 

Memudahkan pelanggan Anda dengan menyederhanakan perjalanan mereka berbelanja atau komunikasi mereka dengan perusahaan akan meningkatkan customer experience. Yang, pada akhirnya, akan meningkatkan value perusahaan bagi pelanggan Anda.

Kunci dari pengalaman omnichannel yang mulus adalah menggunakan modern supply chain - rantai yang memperluas pengiriman ke seluruh aplikasi seluler, situs web, media sosial, dan toko. Untuk mencapainya, perusahaan harus memecah silo antara toko online dan fisik, seperti yang dilakukan Best Buy, dan mengelola tanggung jawab produk sebagai satu pasar kolektif. 

Mereka juga membutuhkan teknologi baru, termasuk sistem manajemen inventaris, dan cara baru untuk mengirimkan produk.

Chatbots adalah tren omnichannel lainnya yang terbukti dapat membantu bisnis. Program komputer berkemampuan AI ini mensimulasikan ucapan manusia, dapat mengajukan pertanyaan kepada orang lain, dan dapat menanggapi jawaban. 

Pada tahun 2018, chatbot digunakan untuk melakukan tugas-tugas semudah mengubah kata sandi dan serumit menentukan suasana hati seseorang yang menelepon layanan pelanggan.

Dengan berbagai perbedaan omnichannel dan multichannel, omnichannel lebih baik untuk meningkatkan sales, marketing dan support bisnis Anda.

omnichannel chat solution-onetalk

Bagaimana cara memulai omnichannel pada bisnis

  1. Memahami Customer Journey

Pelaku bisnis harus memahami kebiasaan berbelanja pelanggan dari awal hingga akhir dalam aktivitas belanja online maupun offline. Pengalaman berbelanja pelanggan harus diutamakan karena akan memberikan kesan yang baik bagi pelanggan. Mereka akan dengan senang hati berbelanja di tempat Anda jika layanan yang diberikan mampu memberikan kepuasan yang nyata.

  1. Memilih teknologi yang tepat

Pemilihan teknologi ini harus dibuat sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan pilihan belanja. Misalnya, seorang pebisnis membuat halaman Facebook untuk berbisnis karena dia melihat banyak orang menggunakan Facebook untuk bisnis.

Ini seharusnya tidak terjadi. Pemasaran melalui Facebook juga bagus, tetapi jika Anda meniru orang lain tanpa tujuan yang jelas, Anda tidak memiliki tujuan untuk dicapai. Keterampilan pemasaran ini harus dapat memasarkan produk Anda dan memenuhi kebutuhan belanja pelanggan Anda.

  1. Integrasi semua teknologi

Satu tip terakhir untuk berbisnis dengan omnichannel adalah memasukkan semua opsi teknologi yang tersedia. Pilihan teknologi ini bisa berupa teknologi berbasis internet atau teknologi tatap muka atau offline. Semua teknologi ini digabungkan menjadi satu data yang tidak dapat dipisahkan.

Dengan integrasi saluran ini, pelanggan akan mendapatkan pengalaman berbelanja yang tiada habisnya baik secara online maupun offline. Pengalaman berbelanja pelanggan tentunya menjadi tolak ukur keberhasilan menjalankan bisnis Anda.

Baca juga: Meningkatkan Customer Experience melalui Content Intelligence

Dalam masa pandemi khususnya, untuk mengatasi kerugian, perusahaan hanya perlu menjadi lebih baik dalam mendeteksi sinyal dan lebih tegas dalam menindaklanjutinya, dan lebih proaktif dalam membangun praktik, dan ini dapat dijawab dengan menggunakan omnichannel

Anda dapat dengan mudah mengaplikasikan omnichannel pada bisnis Anda dengan menggunakan omnichannel messaging provider. Penyedia jasa omnichannel sudah ada di Indonesia dan dapat Anda gunakan untuk bisnis Anda tanpa perlu repot mempersiapkannya sendiri.

Omnichannel messaging platform terpercaya, OneTalk, menyediakan jasa perpesanan omnichannel yang dapat diandalkan untuk meningkatkan performa sales, marketing, dan support.

OneTalk melakukan integrasi berbagai channel perpesanan yang dapat menyatukan platform komunikasi Anda dengan pelanggan menjadi satu dasbor intuitif yang menghilangkan kerumitan berkomunikasi dengan pelanggan Anda.

Pada platform perpesanan OneTalk, anda dapat melakukan sistem Single Dashboard yang mengintegrasikan berbagai channel perpesanan sekaligus. 

OneTalk dapat membantu Anda meningkatkan support dengan salah satu fitur lainnya, Mobile Agent, di mana agen Anda dapat menangani pelanggan bahkan dari ponsel mereka karena OneTalk menyediakan aplikasi yang dapat diakses dari ponsel Anda. 

Baca juga: Memakai live chat untuk meningkatkan sales

Fitur lainnya adalah Broadcast Message dan Start New Conversation. Fitur pesan Broadcast memungkinkan Anda mengirim pesan ke banyak penerima sekaligus. Strategi pemasaran Anda akan lebih interaktif dengan fitur ini, mengirimkan konten multimedia seperti foto, video, bahkan file pdf. 

Sementara itu, fitur Start New Conversation memungkinkan Anda melakukan obrolan proaktif dan memulai kasus baru sehingga bisnis Anda dapat menjangkau pelanggan Anda terlebih dahulu. Dengan ini dan banyak fitur lain yang disediakan oleh OneTalk, Anda dapat dengan mudah membangun keuntungan Anda dalam ketidakpastian.

Anda juga dapat mengoptimalkan komunikasi dengan pelanggan dengan berbagai fitur lainnya, seperti Quick Reply, Broadcast Message, dan lainnya. Fungsi Quick Reply berfungsi untuk memudahkan agent membalas pesan template dan tanya jawab. 

Broadcast Message memungkinkan Anda mengirim pesan yang dapat berisi konten multimedia ke beberapa pelanggan secara bersamaan, dan bahkan me-reviewnya sebelum dikirim.

OneTalk juga akan membantu mengembangkan bisnis Anda dengan fitur-fitur lainnya, seperti Disposition, All-in-one Inbox, User Session Sync, dan masih fitur lainnya.

Anda dapat mencari tahu lebih banyak tentang OneTalk di sini.

TapTalk
PowerTalk
OneTalk
SendTalk
whatsappfacebooktwitterinstagramlinkedin

Reach us by phone at (021) 27939266

Business Park Kebon Jeruk blok C2-3, Jl. Meruya Ilir Raya no.88, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 11620

© 2020 - 2023 TapTalk.io (PT Tap Talk Teknologi)

tap talk logo for footer