pt tap talk teknologi blog

Menjawab pertanyaan pelanggan menjadi kunci dalam mendapatkan loyalitas, terutama bagi bisnis online. Namun, bagaimana kalau misalnya ada pelanggan yang menghubungi Anda di luar jam operasional?

Dalam skenario seperti itu, solusi yang tepat adalah menggunakan fitur chatbot. Pada tahun 2020, sekitar 80% bisnis akan menggunakan chatbot. Chatbots telah menjadi bagian penting dalam pertumbuhan bisnis dan penggunaan bot ini akan terus meningkat di masa depan.

Apa itu Chatbot?

Chatbot adalah program komputer berbasis AI (Artificial Intelligence) yang dapat melakukan percakapan real-time dengan seseorang. Chatbot bekerja dengan prinsip-prinsip AI, yaitu Natural Language Processing (NLP) dan Machine Learning untuk belajar dari kumpulan data dan interaksi reguler dengan pengguna. Kemudian memberikan solusi yang paling mungkin dan tepat seiring berjalannya waktu.

chatbot

NLP adalah kemampuan sistem untuk memahami dan memproses pidato manusia dan menjawab dalam bahasa yang jelas bagi manusia. Dengan cara ini, itu membuat interaksi terdengar seperti manusia dengan pelanggan.

Program komputer ini dapat memahami teks tertulis dan lisan, dan menafsirkan maknanya. Setelah itu, bot dapat mencari informasi yang relevan dan mengirimkannya kepada pengguna. 

Setelah memahami dasar dari chatbot, mari kita jelajahi alasan-alasan teratas mengapa bisnis Anda memerlukan chatbot.

Alasan Chatbot Dapat Meningkatkan Efektivitas Bisnis Anda

1. Meningkatkan Lead Generation 

Daripada menargetkan pelanggan hanya dalam saluran tertentu seperti SMS atau email, Anda dapat mengambil pendekatan omnichannel untuk menargetkan pelanggan di mana mereka aktif dalam ekosistem digital seperti media sosial.

Chatbots telah menyediakan platform di mana Anda dapat berinteraksi dan menyelesaikan pertanyaan mereka pada platform yang mereka pilih. Secara otomatis, lebih banyak pengguna yang dapat dikonversi menjadi lead.

Ini juga membantu Anda menawarkan solusi yang dipersonalisasi dan disesuaikan untuk pelanggan Anda di setiap tahap perjalanan pelanggan mereka dengan membimbing mereka sesuai dengan bisnis Anda.

2. Meningkatkan Customer Engagement

Penggunaan chatbots dapat membantu menghindari penyampaian informasi yang tidak perlu, sehingga pelanggan dapat tinggal lebih lama di situs web Anda dan menjaga percakapan. Melalui jawaban yang konsisten dan waktu respons cepat, bot akan selalu membuat pelanggan terlibat dengan brand Anda.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda ikuti untuk meningkatkan customer engagement:

3. Mengurangi Biaya Customer Service

Chatbot adalah solusi otomatis yang memungkinkan bisnis Anda menangani lebih banyak pertanyaan pelanggan daripada sebelumnya. Jika customer service Anda saat ini sepenuhnya ditangani oleh kekuatan manusia, Anda pasti terbatas untuk menangani hanya sejumlah pelanggan karena agent hanya dapat menjawab dua atau tiga pelanggan secara bersamaan.

Dengan chatbot, Anda dapat menghemat biaya penambahan agent. Selain itu, chatbots dapat tersedia selama 24 jam untuk menjawab ribuan permintaan pelanggan. Pelanggan Anda tidak perlu lagi menunggu agent berikutnya. 

4. Memudahkan Proses Onboarding Pelanggan

Chatbot dapat digunakan untuk mendidik pelanggan dan memudahkan proses onboarding mereka. Hal ini dapat menguntungkan bisnis Anda dalam banyak hal, seperti:

5. Menciptakan Strategi Pemasaran Conversational

Strategi pemasaran ini memanfaatkan percakapan real-time untuk membantu mengubah pengguna menjadi pembeli. Ini memungkinkan bisnis Anda menciptakan pengalaman otentik dan membangun hubungan dengan pelanggan.

Ketika brand menggunakan chatbots untuk pemasaran, mereka dapat terlibat dengan orang-orang melalui pesan yang ditargetkan. Nantinya ini juga akan meningkatkan conversion rate Anda. Menciptakan strategi pemasaran conversational memiliki banyak manfaat lain, seperti:

6. Meningkatkan Branding & Trust Building

Meyakinkan calon pelanggan adalah tantangan bagi sebuah bisnis. Chatbot dapat membantu hal tersebut dengan memberikan jawaban terperinci dan memuaskan untuk semua pertanyaan dari pembeli.

Sekarang ini, tidak ada yang suka menghabiskan waktunya untuk menjelajah melihat-lihat daftar FAQ. Mereka lebih suka sesuatu yang instan. Nah, chatbot menjadi jawabannya. Bot ini dapat menjawab pertanyaan konsumen dengan cepat dan akurat.

Selain itu, chatbot dapat membalas pertanyaan dengan mempertimbangkan perilaku sebelumnya dari pengunjung atau mendapatkan data vital dari situs jejaring sosial jika pengunjung berasal dari media sosial.

Setelah mengetahui alasan-alasan di atas, sangat jelas bahwa chatbot menawarkan sarana berharga untuk meningkatkan efektivitas proses bisnis. Anda dapat memanfaatkannya untuk melaksanakan tugas Anda sehari-hari dengan cara yang lebih sederhana, lebih cepat, dan lebih efektif. 

Selain itu, chatbot juga merupakan salah satu cara terbaik untuk meningkatkan customer retention. Nah, sekarang adalah waktu yang tepat untuk menggunakan chatbot dalam bisnis Anda. 

Jika, masih bingung dengan cara kerja chatbot, Anda bisa menggunakan OneTalk by TapTalk,io. OneTalk merupakan salah satu penyedia jasa omnichannel yang menyediakan fitur yang serupa dengan chatbot. 

OneTalk memiliki fitur Quick Reply yang berfungsi untuk mempermudah agent dalam membalas pesan customer yang bersifat template atau sering ditanyakan. Fitur ini dapat diaplikasikan ke semua channel yang Anda miliki.

Selain itu, Anda juga dapat mengatur pesan otomatis, seperti Welcome Message dan Away Message. Welcome Message adalah pesan otomatis yang dikirim pada saat obrolan dimulai, sedangkan Away Message adalah pesan yang otomatis dikirim pada saat customer mengirim pesan di luar dari jam operasional. 

Namun, untuk mengatur kedua pesan tersebut, Anda perlu menentukan Office Hours terlebih dahulu. Jika Office Hours, sistem akan mendeteksi bisnis Anda memiliki jam operasional 24 jam dan Away Message tidak akan terkirim.

OneTalk juga memiliki fitur Case Details untuk mengidentifikasi perilaku pelanggan. Dengan demikian, Anda dapat memahami pelanggan Anda lebih banyak dengan melihat berapa lama mereka menunggu, riwayat kasus mereka, channel apa yang mereka gunakan, dari mana mereka berasal dan banyak lagi.

Dari riwayat para pelanggan, Anda dapat menemukan masalah atau pertanyaan yang sering dihadapi mereka. Data tersebut dapat Anda gunakan untuk menyiapkan pesan otomatis yang variatif.

Transaksi digital kini sudah merajalela, karenanya dunia perbankan juga harus beralih dari konvensional ke digital. Terlebih, dalam mengurus berbagai keluhan atau berbagai transaksi yang kompleks.

Tidak mudah mendigitalisasi semua proses tersebut, bank harus secara efektif menggabungkan saluran digital dan konvensional. Lalu, hal yang terpenting adalah menjaga hubungan dan memberikan pengalaman digital yang baik dengan nasabah.

Sebuah laporan dari Accenture menunjukkan bahwa tanpa hubungan emosional yang kuat dengan bank mereka, pelanggan lebih cenderung melihat layanan perbankan sebagai komoditas. Bedanya hanya harga yang saling berkompetisi. Oleh karena itu, membangun hubungan yang baik dengan nasabah dapat menghindari kemungkinan mereka berpindah ke kompetitor. Semua ini dapat diatasi dengan menggunakan omnichannel. 

Dengan omnichannel, bank dapat memberikan berbagai pilihan channel kepada pelanggannya. Kemudian, pelanggan dapat melakukan operasi perbankan yang sama, melalui situs web, aplikasi seluler, call center, cabang bank, atau channel; lain yang tersedia. Selain itu, mereka menginginkan pengalaman yang lancar - kapan, di mana, dan di perangkat apa pun yang mereka inginkan.

omnichannel untuk perbankan

Apa Saja Keuntungan Omnichannel dalam Perbankan?

1. Peningkatan dalam Customer Support 

Nasabah tentunya ingin menyelesaikan semua masalah yang terkait dengan layanan perbankan, secara real-time atau cepat. Dengan omnichannel, bank dapat mengintegrasikan pusat customer support, chatbot, dan model interaksi lainnya dalam komunikasi untuk memenuhi harapan pelanggan.

2. Menyediakan Channel yang Sesuai dengan Preferensi Nasabah

Bank yang menerapkan omnichannel tentunya memiliki berbagai saluran yang dapat digunakan pelanggan. Namun, perlu diingat bahwa setiap channel ini harus memberikan informasi dan layanan yang sama. Dengan demikian, pelanggan Anda dapat memilih channel yang lebih mereka suka untuk menghubungi Anda.

3. Peningkatan dalam Pengumpulan Data 

Saat pelanggan berinteraksi dengan bank mereka di salah satu saluran, seperti situs web, aplikasi, atau media sosial, data mereka akan dikumpulkan dan disimpan.

Data seperti perilaku online pelanggan, lokasi, emosi, preferensi untuk produk dan layanan, dan lainnya dapat disimpan (dengan persetujuan pelanggan) melalui berbagai saluran. Data ini nantinya dapat dianalisis untuk mendapatkan informasi mendalam dan menawarkan produk, layanan, atau iklan yang dipersonalisasi. 

4. Sinkronisasi Data dan Hemat Waktu

Dengan memiliki database terpusat, nasabah Anda tidak perlu mengisi data diri berulang kali meskipun menggunakan channel yang berbeda-beda. Kedua belah pihak akan sama-sama menghemat waktu. Omnichannel menciptakan penggunaan sumber daya yang efisien karena informasi sudah terorganisir. Hal ini juga membantu dalam mengurangi biaya operasional.

5. Peningkatan Retention Rate

Ketika telah memiliki pemahaman tentang kebutuhan dan tuntutan nasabah, bank Anda tentunya dapat memberikan solusi yang dipersonalisasi. Ini menghasilkan peningkatan kepuasan pelanggan.

Pelanggan yang senang tidak hanya menjadi setia, tetapi mereka nantinya juga akan merekomendasikan bank Anda kepada teman dan keluarga mereka. Publisitas dari mulut ke mulut juga akan menghasilkan lebih banyak konversi karena bank anda dibuktikan dapat dipercaya. Referensi tersebut dapat meningkatkan basis pelanggan.

6. Keamanan Digital Terjamin

Fitur penting dari transaksi perbankan omnichannel adalah transaksi otentikasi multi-faktor. Untuk memfasilitasi ini, ada banyak alat keamanan seperti kata sandi, verifikasi OTP melalui SMS atau aplikasi seluler, Google Authenticator, dan lainnya. Kombinasi khusus dari alat-alat ini membuat perbankan digital nyaman dan efektif sekaligus menjaga keamanan data pengguna.

Tantangan dalam Menerapkan Strategi Omnichannel

Guna mewujudkan pengalaman customer yang mulus di berbagai saluran, termasuk kemungkinan beralih antar saluran dan interaksi real-time, bank perlu memfasilitasi pertukaran data di antara mereka. Ini membutuhkan integrasi dan kinerja sistem yang baik.

Bank harus memantau dan melacak setiap interaksi dengan pelanggan, yang artinya mereka perlu memproses dan mengelola lebih banyak data secara kompleks. Semua data ini perlu disimpan dan diambil secara real-time, termasuk data historis masing-masing customer.

Ketersediaan data dan infrastruktur dapat memberikan pengalaman yang mulus bagi nasabah. Namun, menerapkan strategi perbankan omnichannel yang sukses tidak selalu mudah, dan bank bahkan dapat mengambil risiko kehilangan pelanggan. Contohnya:

1. Menangani Pengalaman Pelanggan Secara Berkelanjutan.

Mengingat ekspektasi pelanggan yang berubah, bank menghadapi tantangan yang signifikan dalam memenuhi permintaan pelanggan. Hal ini dikarenakan sistem lama yang masih digunakan bank mungkin tidak mendukung tantangan di era digital. Oleh karena itu, bank perlu mengatasi hal ini dengan merancang dan menerapkan solusi teknologi baru untuk melayani nasabah secara lebih efisien dan efektif.

2. Mengandalkan Terlalu Banyak Pada Satu Channel Tertentu

Beberapa pelanggan biasanya yang tidak nyaman dalam menggunakan channel tertentu. Ketergantungan yang berlebihan pada satu channel dapat menghasilkan pengalaman yang tidak menyenangkan bagi pelanggan karena channel yang biasa mereka gunakan tidak seoptimal channel tertentu.

3. Mengotomatiskan Semua Layanan

Pelanggan masih perlu mengalami kontak manusia yang membangun kepercayaan. Oleh karena itu, bank perlu mengintegrasikan fisik dan digital dengan cara yang berfokus pada interaksi yang bermakna.

Dengan demikian, pelanggan Anda tidak akan merasa dirinya sedang berbicara dengan robot.

4. Memastikan Transaksi Perbankan yang Bebas Risiko

Seiring dengan meningkatnya arus data, memastikan bahwa mereka memitigasi risiko dan penipuan menjadi tantangan bagi bank. Data berasal dari berbagai saluran di berbagai titik waktu, sehingga memastikan konsistensi dan akurasi dokumentasi menciptakan tantangan yang cukup besar.

Model perbankan tradisional kini kurang memadai dalam memenuhi kebutuhan generasi pelanggan yang paham teknologi. Bank harus menggabungkan platform omnichannel untuk mempersonalisasi pengalaman pelanggan. Ini akan membantu bank membentuk hubungan yang mendalam dengan pelanggan. Selain itu, di masa pandemi, teknologi omnichannel lebih bermanfaat bagi semua bank dan lembaga keuangan. Nasabah tidak perlu khawatir untuk pergi ke kantor cabang karena apa yang ia butuhkan dapat diakses secara digital.

Kepuasan dan data nasabah akan menentukan pertumbuhan bank. Oleh karena itu, berinvestasi dalam mengaktifkan platform omnichannel sangat penting untuk memberikan pengalaman yang mulus kepada pelanggan. Anda dapat menggunakan salah satu layanan omnichannel yang ada di Indonesia, yaitu OneTalk by TapTalk.io.

OneTalk menyediakan berbagai fitur yang berfokus pada pelanggan, seperti Case Detail, Disposition, dan User Session Sync.

Dengan Case Detail, Anda dapat mengetahui riwayat nasabah. Jika suatu saat mereka mengalami keluhan yang sama, Anda dapat menanganinya lebih mudah dan cepat. Fitur ini juga membantu Anda mengetahui berapa lama pelanggan telah menunggu balasan, riwayat transaksi mereka, saluran yang mereka gunakan, dan banyak lagi.

Data-data ini nantinya dapat dikompilasi menggunakan fitur Disposition. Dengan fitur ini, Anda dapat memperoleh wawasan untuk intervensi kasus di masa mendatang, dengan mudah mengenali dan menindaklanjuti masalah pelanggan yang paling sering dialami, dan menghasilkan strategi baru.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, nasabah nantinya tidak perlu mengisi data dirinya berulang kali. User Session Sync pada OneTalk memungkinkan hal itu. Fitur ini akan menghemat waktu pelanggan karena setelah nasabah Anda sudah log in dan ingin menghubungi Anda, mereka tidak perlu mengisi informasi mereka lagi. Selain itu, fitur ini akan mempercepat alur kerja customer support dan menghindari data ganda di database Anda.

Di Indonesia, sejumlah bank telah menerapkan omnichannel untuk memberikan pengalaman terbaik bagi nasabahnya. Jadi tunggu apa lagi? Ayo gunakan omnichannel untuk perbankan Anda.

Sebentar lagi kita akan menyambut lebaran! Tentunya banyak orang akan mencari baju lebaran dan hampers di platform online. Ketika ingin berbelanja produk lebaran, biasanya customer Anda akan melakukan riset dulu. Mereka ingin tahu spesifikasi produk Anda, kecepatan Anda dalam membalas pesan, dan cara Anda melayani mereka. 

Nah, bagi Anda yang berjualan produk-produk untuk lebaran, ini kesempatan yang bagus untuk meningkatkan conversion rate melalui customer service. Namun, apa itu conversion rate?

tingkatkan conversion rate

Apa itu Conversion Rate?

Conversion rate adalah persentase customer yang membuka website atau online shop Anda dan melakukan suatu tindakan. Dalam bisnis, conversion rate lebih bertujuan untuk menarik customer agar bertransaksi dan membeli produk/jasa kita. Namun, bisa juga hal lain seperti mengisi formulir, registrasi, klik iklan, dsb.

Conversion rate adalah cara jitu untuk mengetahui efektivitas kampanye marketing Anda. Misalnya, Anda mempunyai online shop pakaian wanita dan terdapat 30 transaksi yang terjadi. Lalu, jumlah pengguna yang melihat pakaian yang sama itu ada 1000 orang. Cara menghitung conversion rate-nya adalah 30 dibagi 1000, lalu dikali 100. Maka persentase conversion rate Anda adalah 3%. 

Lalu, bagaimana cara meningkatkan conversion rate saat Ramadhan?

Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah meningkatkan customer service. Dengan customer service yang baik, pengguna yang tadinya hanya melihat produk Anda dapat dengan mudah diyakinkan untuk melakukan transaksi.

Berikut ini beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan conversion rate, 

  1. Pahami Produk Anda dengan Baik
  2. Mengirim Pesan Follow Up yang Ramah
  3. Request Feedback atau Review
  4. Personalized Communication
  5. Berikan Tanggapan Tepat Waktu/Instan
  6. Tepati Janjimu dengan Customer

1. Pahami Produk Anda dengan Baik

Sebagai agent customer service, Anda akan menerima banyak pertanyaan customer mengenai produk Anda. Karenanya,  Anda harus menjadi ahli dari produk yang Anda tawarkan.

Pengetahuan yang luas tentang produk Anda adalah salah satu keterampilan customer service yang penting. Idealnya, Anda harus percaya pada produk Anda. Anda harus bisa mendiskusikan fitur dan cara penggunaannya yang mendalam. Hal terpenting, tunjukkan kepada pelanggan Anda bagaimana produk dapat menguntungkan mereka.

Tugas Anda adalah membantu customer mendapatkan hasil maksimal dari pembelian mereka dan merasa bahwa mereka mendapatkan value terbaik.

2. Mengirim Pesan Follow Up yang Ramah

Mengirim pesan follow up kepada customer Anda dapat membantu mereka untuk kembali pada pertimbangannya. Namun, Anda juga tidak boleh mengirim pesan terus menerus agar tidak terkesan spam dan mengganggu.

Anda bisa mengirim pesan follow up setidaknya sekali seminggu dengan nada bersahabat. Isi pesan tersebut bisa berupa promo-promo menarik.

Faktanya, menurut Marketing Donut, hanya 2% penjualan yang berhasil pada pendekatan pertama. 98% sisanya terjadi setelah memenangkan kepercayaan customer melalui follow up yang konsisten.

Baca juga: panduan utama strategi customer service management yang wajib ditiru

3. Request Feedback atau Review

Anda dapat meminta feedback/review dari customer Anda tentang pengalaman mereka dengan bisnis Anda di semua channel penjualan Anda. Ini dapat membantu Anda menyelesaikan masalah yang mungkin menghambat mereka untuk melakukan transaksi.

Dengan melakukan ini, Anda dapat mengevaluasi kinerja dan juga mengamati kekurangan yang perlu diperbaiki. Melakukan hal ini akan meyakinkan customer bahwa Anda peduli dengan kepuasan mereka. Hal ini juga menunjukkan bahwa Anda menghargai suara mereka terhadap penyampaian layanan yang lebih baik.

Selain itu, menurut Super Office, sebanyak 45% perusahaan tidak pernah meminta feedback customernya berakhir rugi.

Baca juga: Mengubah Komplain Customer menjadi Strategi Bisnis

4. Personalized Communication

40% customer mengatakan mereka menginginkan pelayanan yang lebih baik. Mereka tidak ingin merasa seperti sebuah angka dalam penjualan Anda. Customer ingin berinteraksi dengan seseorang - bukan perusahaan. 

Gaya komunikasi Anda harus sesuai dengan customer sehingga dapat menyesuaikan informasi yang relevan dan juga melibatkan emosi mereka. 

Semua customer juga mempunyai channel komunikasi atau belanja yang lebih sering digunakan. Namun, Anda tidak perlu repot untuk mengakses beberapa channel satu per satu. Dengan menggunakan omnichannel, Anda bisa mengakses berbagai channel melalui satu platform. 

Anda bisa menggunakan OneTalk by Taptalk.io untuk menggunakan layanan omnichannel. Dengan menggunakan OneTalk Anda dapat mengakses WhatsApp, Facebook Messenger, Twitter, LINE, dan Telegram dalam satu inbox.

5. Berikan Tanggapan Tepat Waktu/Instan

66% orang percaya bahwa menghargai waktu mereka adalah hal terpenting dalam pengalaman customer online mana pun. Kecepatan harus menjadi yang terpenting - terutama untuk masalah kecil yang tidak membutuhkan banyak waktu untuk diselesaikan.

Tanggapan yang cepat dapat menciptakan kesan pertama yang hebat untuk customer Anda karena sebagian besar bisnis membutuhkan waktu lama untuk memberikan jawaban atas pertanyaan mereka. Akibatnya, banyak customer mengabaikan pembelian mereka karena Anda tidak dapat memberikan jawaban cepat. Ada berbagai cara untuk mencapai hal ini, seperti:

Bot adalah software perpesanan instan dan otomatis untuk menjawab customer Anda. Ini adalah cara yang paling cepat untuk menjawab pertanyaan dasar customer. Selain itu, bot selalu ada 24/7 untuk melayani customer Anda. Bot dapat dengan ramah menangani customer Anda sesuai dengan template pesan yang sudah Anda buat.

Agent Anda harus bisa menjawab pertanyaan dengan cepat sebelum customer Anda kehilangan minat. Jika dia tidak dapat menangani pertanyaan tepat waktu, Anda dapat mengopernya dengan cepat kepada anggota tim lain yang dapat membantu.

Dengan ini, customer Anda lebih cenderung membeli produk Anda karena mereka mendapatkan pendekatan langsung dan pribadi. Marketing Power Study menunjukkan bahwa customer yang menggunakan platform respons langsung memiliki 3 kali kemungkinan lebih besar untuk membeli produk Anda.

6. Tepati Janjimu dengan Customer

Jika Anda menjanjikan sesuatu, pastikan Anda memenuhinya. Jangan mengecewakan customer Anda. Menjaga janji Anda adalah tentang rasa hormat dan kepercayaan.

Misalnya, jika Anda menjanjikan gratis ongkir dan pengiriman cepat sebelum lebaran, pastikan Anda tetap melakukannya. Customer Anda tentunya akan merasa senang jika barang yang mereka butuhkan datang lebih cepat.

Jika Anda mengingkari janji dan tidak melakukannya, tawarkan sesuatu untuk menebusnya. Jika pengiriman customer Anda salah, tawarkan untuk menggantinya dan kembalikan uang mereka untuk. Anda mungkin kehilangan sejumlah uang dalam jangka pendek, tetapi Anda akan mendapatkan customer yang setia.

Meningkatkan conversion rate mungkin rumit dan sulit karena customer terpapar pada banyak penawaran di market. Maka dari itu, Anda harus menonjol dengan customer service yang lebih baik untuk memberikan pengalaman terbaik kepada customer Anda.

Anda juga dapat mempersonalisasi pendekatan Anda untuk memperkuat ikatan antara bisnis dengan customer. Menurut laporan Demand Gen, ada peningkatan 20% dalam peluang penjualan saat customer Anda mendapatkan konten yang dipersonalisasi.

Anda dapat menciptakan konten yang dipersonalisasi ketika Anda telah mengenal customer Anda dengan baik. Anda bisa menggunakan salah satu fitur OneTalk, yaitu Disposition. Fitur tersebut dapat membantu Anda mendapatkan wawasan tentang customer Anda. Semua pesan yang masuk ke inbox omnichannel dapat dikumpulkan dan bisa Anda kembangkan untuk membuat konten yang dipersonalisasi.

Sebelum lebaran, pasti ada banyak orderan yang masuk. Khususnya produk lebaran seperti pakaian dan kue kering. Ini juga berarti ada banyak customer yang akan menghubungi Anda. Namun, Anda tidak perlu takut kewalahan dalam membalas pesan mereka. Dengan fitur all in one inbox milik OneTalk, Anda dapat dengan mudah menavigasi semua pesan yang masuk meskipun dari berbagai channel. Pesan customer akan terbalas dengan cepat dan mereka akan puas dengan customer service Anda.

Baca juga: Goal Setting Panduan Untuk Mencapai Goal Bisnis

masalah perusahaan teknologi

Pandemi membantu membawa raksasa teknologi dunia seperti Amazon.com Inc. dan Microsoft Corp. kepada kesuksesan yang baru pada tahun 2020. Pergeseran ke belanja online dan kerja jarak jauh dipercepat dengan kecepatan yang tidak dapat dibayangkan tanpa virus corona.

Tetapi ada tanda-tanda bahwa masa-masa kejayaan itu akan segera berakhir. Akhir tahun lalu, pemerintah di AS, China, dan Eropa secara terpisah mulai menyelidiki apakah Big Tech terlalu besar. Pengawasan di Washington diperkirakan akan berlanjut di bawah pemerintahan Biden, yang juga tampaknya cenderung melanjutkan pembatasan ekspor administrasi Trump terhadap perusahaan China yang merombak rantai pasokan global.

Sementara Big Tech mungkin menghadapi tantangan terbesarnya dalam beberapa tahun, beberapa sektor dapat melihat ke depan ke 2022. Dunia kendaraan listrik mungkin akhirnya akan tiba. Presiden terpilih Joe Biden berjanji untuk menjadikan keamanan siber sebagai prioritas. Dan Washington akan mulai membagikan insentif keuangan untuk membantu perusahaan AS tetap berada di depan saingan China.

Dunia teknologi pada tahun 2020 memiliki hasil yang beragam. Penjualan PC dan notebook mengalami tahun yang luar biasa. Bekerja dari rumah menjadi normal dan memaksa perusahaan untuk menyadari bahwa mengizinkan orang untuk bekerja di luar kantor bekerja dengan baik.

Tetapi itu juga merupakan tahun di mana media sosial menyebabkan peningkatan volume berita hoaks dan ujaran kebencian dan menjadi ancaman bagi demokrasi di seluruh dunia. Pada akhir tahun 2020, Facebook menghadapi gugatan anti-trust yang besar. Dua pendukung Silicon Valley, HPE dan Oracle, memutuskan untuk memindahkan kantor pusat mereka dari Silicon Valley. Sebagian dari AS memiliki pandangan yang lebih negatif tentang teknologi daripada yang positif, dan gerakan anti science mulai meningkat.

Namun, dunia teknologi akan memiliki setidaknya lima tantangan besar yang harus dihadapi pada tahun 2022 yang dapat membuat tahun baru menjadi tahun yang sulit bagi banyak perusahaan teknologi.

Dengan semua fakta itu, TapTalk.io memilih beberapa prediksi yang mungkin akan dihadapi oleh perusahaan teknologi pada tahun 2022.

1. Memfasilitasi masa depan pekerjaan

Perusahaan sedang mempertimbangkan seperti apa kembali ke tempat kerja nantinya, dan logistik pasca pandemi perlu memasukkan keselamatan karyawan, baik fisik maupun mental.

Produktivitas kerja dengan sistem saat ini, work from home, tentu tidak sama seperti dulu saat semua pekerja melakukan kerja optimal dan kontributif di perusahaan. Komunikasi langsung yang dulu dilakukan juga dapat dengan mudah dilakukan ketimbang melakukan komunikasi lewat gawai. 

Semua perubahan dan revisi yang disampaikan akan lebih mudah untuk diberikan saat bertatap muka langsung dan melakukan diskusi dengan cepat secara real time.

Hingga kini, TapTalk.io membatasi interaksi langsung antar pekerja dengan menerapkan sistem work from home atau bekerja dari rumah. Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga keamanan semua sumber daya kami.

2. Employee Productivity Measurement

Seperti yang telah disebutkan juga pada poin pertama, produktivitas pekerja akan menjadi salah satu tantangan sekaligus masalah teratas yang harus ditangani pada tahun ini. 

Produktivitas memang tetap akan ada pada masa pandemi ini, tetapi, tentu tidak akan sama dengan level produktivitas pekerja saat belum ada pandemi ini.

TapTalk.io selalu berusaha untuk menjaga level produktivitas dengan rajin menjalankan komunikasi pada setiap pekerjaan yang dilakukan.

3. Serangan ransomware

Ransomware adalah jenis malware kriptovirologi yang mengancam untuk mempublikasikan data korban atau memblokir akses secara permanen kecuali uang tebusan dibayarkan. Meskipun beberapa ransomware yang mudah dapat mengunci sistem sehingga tidak sulit bagi orang yang berpengetahuan untuk memulihkannya, malware yang lebih berkembang menggunakan teknik yang disebut pemerasan cryptoviral.

Ransomware mengenkripsi file korban, membuatnya tidak dapat diakses, dan menuntut pembayaran tebusan untuk mendekripsi mereka. Dalam serangan pemerasan cryptoviral yang diterapkan dengan benar, memulihkan file tanpa kunci dekripsi adalah masalah yang sulit diselesaikan - dan sulit untuk melacak mata uang digital seperti paysafecard atau Bitcoin dan mata uang kripto lainnya yang digunakan untuk tebusan, melacak dan menuntut para pelaku dengan sulit.

Serangan ransomware biasanya dilakukan dengan menggunakan Trojan yang menyamar sebagai file sah yang mengelabui pengguna untuk diunduh atau dibuka ketika file tersebut masuk sebagai lampiran email.

4. Deepfake content

Teknik deepfake biasanya berupa video atau audio yang dihasilkan oleh Kecerdasan Buatan dari orang sungguhan yang melakukan dan mengatakan hal-hal fiksi. Ini sering digunakan untuk membuat berita palsu dan bahkan melakukan penipuan dunia maya. Dampaknya sebagian besar dapat dilihat di bidang politik, yang bertujuan untuk mempengaruhi pemilih atau mengkritik kandidat lain

Beberapa contoh deepfake sangat meyakinkan. Mereka menunjukkan bagaimana teknologi pembelajaran mendalam dapat mengubah jalur pipa untuk seniman dan pembuat film 3D, dan secara serius mempersingkat waktu pengeditan manual. Namun, ada kekhawatiran yang berkembang tentang bagaimana teknologi tersebut dapat disalahgunakan untuk membuat video hasil rekayasa yang realistis yang memiliki tujuan negatif.

Semakin banyak orang yang menggunakan konten deep fake, yaitu konten yang dibuat agar terlihat nyata tetapi sebenarnya tidak dengan menggunakan AI.

5. Poor User Experience dengan produk

Karena segala sesuatu harus dilakukan secara online, User Experience yang dirasakan oleh customer Anda terhadap produk akan menjadi terdampak. Poor User Experience atau Pengalaman Pengguna yang buruk akan mengurangi relationship intimacy (rasa kedekatan pengguna terhadap produk) pengguna karena segala sesuatu yang serba online

Kami, TapTalk.io, selalu berusaha memastikan semua produk kami user friendly agar hal ini tidak terjadi.

Dengan 5 masalah yang disebutkan di atas, perusahaan teknologi harus berinovasi dan mengantisipasi masalah yang mungkin akan muncul. Hal ini dapat dilakukan dengan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dan merencanakan strategi antisipasi untuk masalah-masalah tersebut.

Live Chat Best Practices: Sales, Marketing and Support

Today's great customer service is about reaching customers wherever they are. And now, there's one forum where more future clients are than everywhere else: live chat. Think of the way you speak to people every day. You're probably using iMessage and WhatsApp for family and friends, and you're probably spending more time talking to coworkers on Slack than in person (especially nowadays). And when we're talking to people every day via texting, customers want to be able to speak to the company as well.

Unfortunately, conventional live chat software is still rooted in old-school customer service methods. Customers are forced to adopt a queue attitude in conditions like these, where they are treated like a ticket number rather than a human being. Not only that, but the team's time is taken up with answering easy, routine questions as quickly as possible, while more complex or urgent requests – despite having a higher priority – are left waiting.

But, live chat can actually be used to boost your company. There are a lot of ways you can use it to your advantage.

There are 3 use cases for a live chat on your websites:

1. Marketing

You're missing out if you think live chat is just for customer service. The lead generation machine will benefit from live chat marketing. Live chat is being used by forward-thinking businesses to incorporate conversational marketing on their websites.

The issue is that a considerable portion of your website visitors who may purchase your product do not find their way to a feedback form or a demo request. In fact, the vast majority of them would depart without taking any action. The standard marketing stack's average conversion rate isn't pretty.

With live chat, the focus shifts from passively collecting contact information of a potential customer to proactively engaging people in conversation using targeted outbound messages. Instead of forcing people to complete static form submissions, go through the tedious marketing qualification process, and wait for follow-ups (that may never come), live chat helps companies engage with potential prospects in real time, be it with humans. Targeted conversation between people or via chat bot chat machine to spark their interest. Without messaging tools to engage them, these possibilities would simply disappear and be lost forever.

The lead generations to apply this method are Google and Facebook Ads with Call To Action or CTA. CTA will direct your customer to WhatsApp chat, and you can automatically send template messages. With OneTalk by TapTalk.io, a trusted omnichannel messaging platform, messages are received in your chosen platform and immediately greeted by template messages. Other than that, OneTalk has a Disposition feature that can track customer’s behavior analytics. 

2. Sales

Live chat for sales! Today, customers have more choices than before. This means that they are in control of the sales process, and it is the company that provides an instant, profitable on-demand sales experience.

For a company that embraces this and creates rewarding, original and impactful sales experiences, the results speak for themselves. According to intercom, website visitors are 82% more likely to become customers if they speak up first. In addition, it is 13% more valuable than an account where the business did not have a conversation before signing up.

Not only that, but this is also another area where using bots to supplement your live chat makes sense: our research shows that bot-assisted conversations convert 36 percent better, owing to the fact that bots can respond faster than humans for most repetitive tasks.

3. Customer Support

Traditionally, most companies have viewed customer support as a cost center rather than a true value driver. As a result, they have done everything they can to reduce those costs, relying on an outdated support ticket system where the help center management, not the customer experience, takes priority.

This kind of support is no longer good enough. Conversely, customer support can be a factor that makes or breaks a customer's decision to work with you: According to Microsoft's Global Customer Service Status Report, 90% of respondents said customer service was an important factor in their choice and loyalty. To brands, and 58% will cut ties with the business due to poor customer service.

Live chat is the future of customer service, and it provides the type of chat support experience that is tailored to the needs of today's users. The customer doesn't want to be treated like a ticket, nor does he want to call the call center. They want quick and easy help in a way that makes them feel like humans.

But here's the good news: Live chat is not only better for customers, it's also better for business.

Best practices for live chatting

Tips untuk Membantu Bisnis Kecil Anda Unggul Dalam Customer Service

Adopting new guidelines for face-to-face chats is not without its challenges. Live Chat includes almost instant response, and many companies are afraid to manage the volume of messages that might come from adding live chat to their website.

For a business that may attract thousands or millions of people who visit their website each year, a 1: 1 conversation with every customer and prospect quickly becomes a daunting (not to mention extremely costly) task. But the good news is that you don't have to do this to be successful. Instead, it's about using live chat - as well as robots and automation - to help your team work more efficiently with the resources you have available.

Here are some simple live chat best practices to help you get the most out of your team.

Use the conversation support line

Many companies worry that installing a live chat program could "open the door wide" and cause their team to handle low-level customer inquiries ("How do I change my password?") Rather than problems or impactful questions.

This is where the conversation support line comes in. The Conversation Support Line is our framework for delivering fast, personalized customer support at scale, using a combination of proactive support, self-service and human support. By anticipating customer problems, using robots and automation to answer frequently asked questions automatically, and saving your team time and energy on high-cost items that require a human touch, you can optimize your resources and get the most out of live chat.

Set expectations

The Only Business Tips and Tricks You Need for Success

Just because you have live chat posted on your website doesn't mean you need to respond immediately. This will not only burn your troops, it is not true! Contrary to popular belief, conversation doesn't have to be direct, as long as clear expectations are set. Sure, in an ideal world, users might prefer direct responses, but in most cases they understand that more complex queries take a little longer to complete correctly.

The most important thing is to be direct and transparent. Above all, you need to tell them exactly when they will get a response. Live chat software like Intercom has a simple message answering tool to do this. This is only part of your customer's attention - don't leave them hanging at the end of the conversation. (And if you're trying to speed things up, remember that using custom troubleshooting and tuning robots can help you increase the resolution time by up to 50%.)

Extend the reach of your conversations with automation

One report shows that 89% of consumers want to be able to send messages to companies in real time, but only 48% have the tools to actually do so, which is why in past years live chat was an unpleasant experience. In fact, this so-called "live chat" is more like email than real time chat. Simply, it is not life at all.

Thanks to bot chat software and customer service, most live chat tools give you the ability to have a live and dynamic conversation, even when there is no one at the sender end of the message. For example, if you have a messaging program like Intercom, the launcher bot will automatically ask your visitors for their contact details so you can proceed.

Engage and Interact “More” with your customer

Live chat

When your customer opens your live chat option on your website, your customer can immediately get a response and select their topics and send a message. They will be directed to their chosen messenger platform and therefore, their message can land on anywhere on your messaging platform. By using an omnichannel-based messaging platform, your messages can be received by your agent. They can immediately reply and resolve their messages by using a lot of features that was offered by OneTalk as a trusted omnichannel brand. Disposition by OneTalk Customer opens chat widget on website. Disposition will keep track of your customer’s topic and analytics.  The disposition features ensures that an organization continues to listen to consumers and transforms all concerns and issues into a meaningful concept. OneTalk can assist you in keeping track of the statistics for each customer service case. This conclusion will assist you in gaining new market knowledge so that cases and issues do not recur in the future.

Other than Disposition, OneTalk can help you integrate omnichannel customer service with the WhatsApp Business API.  Without the complicated process of answering with one WhatsApp user, you can have the benefits of integrating omnichannel customer service with the WhatsApp Official Business API. No need to wonder how to use multiple users for WhatsApp business. You can simply use only one WhatsApp number to increase credibility and customer confidence in your business. With OneTalk, you can log in to your WhatsApp business account with multiple users on multiple devices all at once. Now you can use your WhatsApp Web on multiple devices and answer your customers all at once. OneTalk can Boost agent efficiency with all the integrated messaging platforms. Using an omnichannel service such as OneTalk will give WhatsApp Web access to more devices.

Conclusion

We can now offer this experience at scale thanks to live chat. Live chat is the de facto way to communicate with customers and prospects when they're at their most interested – in real-time, as soon as they land on your website. Whether it's through 1:1 human conversations or automated with the aid of a chatbot, live chat is now the de facto way to engage with customers and prospects when they're at their most interested – in real-time, as soon as they land on your website. Using OneTalk could also work for your business to improve sales, marketing, and support. 

To delve more into this, contact us and chat with our agent by WhatsApp or email.

Create Great Marketing Content Through Customer Service

In today's intensely demanding market world, customer service is a practice that should be top of mind for any employee at every business. Of necessity, a customer service team's main aim is to attract existing clients by making them satisfied. However, offering outstanding customer support requires more than just answering questions and addressing concerns.

Customers would focus on solving their issues on their own if they can do it easily and thoroughly. When a customer has an issue with your product or service, the first thing that comes to mind isn't to call you.

According to Dimension Data, 73% of customers choose to use a company's website for help,  instead of using their social media, SMS, or live chat. Rather than dealing with a customer service agent, they now want to look for answers online through a FAQ post or an information base.

This kind of behavior causes companies to implement a self-service system. Self-service would be the most effective way to resolve issues because they don't have to wait for the company to answer. There are many ways to use customer service as marketing content:

1. Use Frequently Asked Question

Many of the questions asked by customers are usually repeated. And the answers to these often asked questions are a gold mine with content marketing opportunities.

You can create content such as FAQ forums to help customers with the same issues. For example, Amazon has a system where they strive to stop answering the same question twice. They gathered feedback from all of their customers so they can address the same issue that’s been happening to all of their customers.

2. Use Customer Review/Rating

You can use customer testimonials and ratings as sales materials. According to Wyzowl, 9 out of 10 people value what customers have to say about a company rather than what the company thinks about itself. And according to Spectoos, consumers are more likely to pay 31% more on a company that has positive consumer testimonials.

People trust feedback just as much as they trust personal endorsements from friends and family, but as long as you have outstanding customer service, you will benefit from good reviews online and include them in your numerous onsite and offsite advertising activities. This will prove that you care for your customers and at the same time endorsing your brand.

3. Create a Customer Service and Content Marketing Hybrid

According to The Center for Generational Kinetics, you can create an easy-to-navigate self-help video library. Begin by going through the most popular questions or issues that customers carry to you, and then make a short video that demonstrates how to resolve each one. This may include instructions on how to create an online account, upgrade a battery, or swap a previously purchased item.

Use informative titles for each video so that customers can type in a particular query and get tips that are important to their search. The most important thing is that the videos contain basic step-by-step instructions and can be watched on any mobile screen. If you want to take things a step further, ask your customers to submit their own how-to videos and award awards to the best. In that way, you can kill two birds with one stone.

These aren't the only ways to use customer support in a marketing sense, but they're among the most practical and efficient. 

You can use OneTalk by TapTalk.io to help you create great marketing content. One of their useful features is Case Detail. It allows you to know the history of your customers and help you to handle it at a later date. By doing so, you can collect your customers' frequently asked questions and then create an information base or FAQ forum. This feature also helps you find out how long a client has been waiting for a reply, their case history, the channel they use, and much more.

They also have another feature that can help you regarding the same issue. It’s called Topics. With this feature, you can separate cases according to the topics you have created. This helps you to navigate how many issues your customers have in common. You can also use it to customize the incoming case according to the right agent based on their respective department. This way, your customers can quickly be served by the right people.

Combining customer service and marketing results in enhanced organizational communications and clear messages through the business. If the two teams interact, the customer service department is aware of the exclusive deals or content that the marketing department is pushing and may direct customers to. Customer service as a marketing content encourages cross-departmental teamwork, which is just what you get when you incorporate it into your overall marketing strategy.

**For more information about OneTalk and SendTalk, do not hesitate to contact the team by WhatsApp or email!

3 Sales and Marketing Projections: What's In Store For the New Year

The sales industry was totally disrupted in 2020, and companies responded by rethinking how they develop, prepare, and grow new strategies. And like the previous year, 2021 will carry its own range of challenges and improvements. To prepare you for this year, we have some sales and marketing projection that might be useful for you

1. CMOs will be held responsible for the sales

Given their access to critical market and buyer data, CMOs play a particularly important role. CMOs can bridge the gap between marketing and sales by gathering the most valuable information for sales and providing it to them in an easily digestible format. Bridging the gap between the two will generate more revenue in the long run.

However, in this year, businesses will be under more pressure than ever before to increase revenue. It has infiltrated the re-evaluation of all operations with the goal of determining what actually raises the revenue. This means that everyone in a company is now responsible for revenue in some way.

Those who related in this area will be a part of marketing's shift from sales support to revenue accelerator.

2. The CRM is on borrowed time as we know it

The pandemic has accelerated digital transformation, such as the use of AI, bots, and others. Because your teams and buyers are now all remote, solutions must be built to operate online and rely on technology such as artificial intelligence to allow your teams to focus on revenue-generating tasks.

The CRM that we know is being phased out in favor of dynamic conversation models that aggregate data, infer conclusions, and require less human management. Because everything uses data and AI, it may result in job displacement.

But, there’s no need to be worried, displacement does not always imply destruction. While administrative tasks like email databasing and CRM data logging will be replaced by A.I., the result will be a complete reorganization of how we view work, resulting in new opportunities that require creativity, agility, critical thinking, and emotional intelligence that only a human can provide.

3. B2B Sales Culture has Changed

The pandemic has compelled B2B buyers and sellers to go fully digital. Prior to Covid-19, most salespeople relied on high-touch tactics to close deals. Such as business lunches, live entertainment, and plenty of face-to-face interaction. Even if you weren't dining, you were probably flying from one location to another for a one-hour meeting.

According to Mckinsey & Company, all of those traditional approaches will no longer work. It is because the pandemic has changed everything, which has forced a high-touch process to become digital-first. This has accelerated the third marketing era, in which brands must meet customers on their own terms and learn to close deals in a purely digital environment. Even if we are able to reassemble in a safe manner, there is no going back to the way things were.

Increased customer expectations, massive technological advancements, and the rise of omnichannel commerce are just a few of the sales trends reshaping the industry. 

According to Mckinsey survey, these pandemic-induced trends are expected to become permanent. It is clear that companies must consider how they will transform the in-store experience by utilizing emerging technologies and big data on customers. Customers want their shopping experience to be personalized in some way, and research shows that effective personalization can boost store revenues by 20-30%

To serve today's highly digital, well-informed customers, stores are increasingly expected to provide a wide range of omnichannel services, i.e., services that can be accessed through multiple channels. Many consumers, for example, use a variety of channels to gather product information before making a purchase.

As omnichannel shopping becomes the new norm, consumers and retailers must be prepared to provide fast, flawless omnichannel delivery. OneTalk by TapTalk.io is one of the omnichannel services that you can use. They provide many channels, such as WhatsApp, Telegram, Twitter, Line, and Facebook Messenger. The use of this technology has provided easier communication and sales transactions

With OneTalk, you can answer all chats from your customers on various platforms in one inbox. Your customers can buy, ask questions, and get answers online without any hassle by coming to your physical store. By doing so it will provide a much easier transaction because everything can be done online. Other than that, you can also monitor how your agents attend customers.

If 2020 has taught us something, it's that you never know what's around the corner, but these movements are all about being adaptable and easy to adjust. Hopefully, these projections can help you prepare for the year.

Ramadhan 2021: Silaturahmi Rasa Online dengan Customer

Ramadhan adalah periode belanja terbesar bagi Muslim di Indonesia, dan untuk brands, ini adalah waktu yang krusial untuk terhubung dengan pelanggan secara online

Namun, dengan banyaknya tantangan yang ditimbulkan oleh COVID-19, ruang digital pada tahun 2020 menjadi lebih ramai - dan lebih berisik dari sebelumnya. Pada saat yang sama, perilaku konsumen berubah dengan cepat karena mereka beradaptasi dengan prioritas baru dan batasan pemerintah.

Untuk tetap menjadi yang terdepan, mereka harus beradaptasi dengan cepat - memanfaatkan wawasan konsumen saat ini untuk memikirkan kembali cara mereka mendekati komunikasi Ramadhan.

Di sini, kami melihat bagaimana tiga merek mengubah pendekatan mereka untuk terhubung dengan konsumen selama Ramadhan 2020.

Berkolaborasi dengan Content Creator

Selama Ramadhan, semakin penting untuk mengingatkan konsumen tentang bagaimana merek dapat membantu selama periode perayaan. Namun, dengan lebih banyak pengiklan yang bersaing untuk mendapatkan perhatian orang, brand harus kreatif dalam cara menjangkau audiens mereka.

Setelah mengetahui bahwa 93 juta orang dewasa Indonesia menghabiskan waktu menonton YouTube setiap bulan selama lockdown dan Ramadhan, Wings, perusahaan barang konsumen yang bergerak cepat (FMCG), mencoba cara baru untuk menjangkau orang-orang secara online.

Perusahaan memutuskan untuk berkolaborasi dengan sejumlah pembuat konten YouTube untuk menampilkan produk Wings dalam video dan streaming langsung mereka dengan cara yang halus, dan tidak terlalu berfokus pada penjualan produk. Setiap pembuat konten diminta untuk memasukkan produk ke dalam videonya dengan cara yang terasa alami dan relevan dengan saluran masing-masing pembuat konten.

Jadilah “manusia” dalam olah pesan Anda

Sementara donasi biasanya meningkat selama Ramadhan, karena pandemi mempengaruhi banyak orang Indonesia, orang-orang ingin saling membantu melalui donasi lebih dari tahun-tahun sebelumnya.

Nestlé Indonesia melihat peningkatan minat penelusuran pada "donasi" dan memutuskan untuk mengalihkan fokus iklan Ramadhan mereka. Daripada mencoba selalu menjadi yang pertama diingat oleh konsumen, Nestlé meminta orang-orang yang melihat iklan Bear Brand mereka untuk mengunjungi halaman donasi Kitabisa - platform untuk kegiatan medis sosial dan pribadi di Indonesia - di mana mereka didorong untuk berdonasi kepada mereka yang pekerjaannya terkena COVID, seperti pengemudi taksi Gojek, pedagang kaki lima, dan praktisi medis.

Kampanye ini dimulai setiap pagi dengan pesan yang mengundang konsumen untuk meminum minuman Bear Brand mereka selama Iftar untuk mendorong mereka memulai hari dengan niat baik untuk tetap sehat.

Ramadhan akan selalu menjadi periode yang ramai di Indonesia, jadi terserah merek untuk memikirkan kembali bagaimana mereka dapat mengeksplorasi cara-cara kreatif untuk tidak hanya menjangkau audiens baru dan yang sudah ada tetapi juga menghubungkan dan menginspirasi mereka saat perilaku mereka berubah.

Jadilah bagian dari perjalanan pertimbangan audiens Anda

Dengan lebih banyak waktu di rumah, orang tidak perlu terlalu fokus pada kenyamanan, dan malah memilih menghabiskan waktu memasak makanan mereka sendiri, belajar tentang rutinitas perawatan kulit baru, dan mengambil bagian dalam latihan online.

Selama Ramadhan, minat penelusuran untuk "Iftar" (makan malam puasa selama Ramadhan) melonjak sebesar 1.950%, sementara "Tarawih" (sholat malam) meningkat sebesar 1.150%.

Sebagian besar pengguna mencari resep tujuh jam sebelum buka puasa, untuk menyiapkan bahan-bahan mereka. Tapi karena waktu sahur (waktu buka puasa pagi) dan buka puasa berubah setiap hari di setiap kota, begitu pula waktu orang-orang menelusuri resep yang berhubungan dengan Ramadhan.

Optimalkan Customer Service Anda

Dalam mengelola bisnis untuk pasar yang selalu dinamis, Anda harus tetap ingat bahwa customer service memiliki peran penting dalam bisnis. Ada beberapa hal yang dapat Anda kembangkan untuk mengoptimalkan customer service Anda

  1. Empathy, patience and consistency

Empati, kesabaran, dan konsistensi diperlukan dalam customer service. Tidak dapat dipungkiri, setiap customer akan memiliki temperamen dan kesabaran yang berbeda-beda. Dalam beberapa kasus, menghadapi pelanggan yang memiliki temperamen buruk tidak akan dapat dielakan. Maka itu, kesabaran, empati dan konsistensi harus dapat dilakukan. 

  1. Adaptability

Setiap customer berbeda dan bahkan beberapa tampak seperti selalu berubah-ubah tiap minggunya. Kemampuan beradaptasi harus dapat dikuasai untuk menghadapi customer. 

  1. Clear Communication

Pastikan Anda menyampaikan maksud Anda sesuai dengan yang Anda harapkan.

  1. Work Ethic

Pastikan Anda memiliki etika bekerja yang baik, sehingga pelanggan dapat melihat kinerja perusahaan melalui bagaimana Anda berusaha melayani mereka.

  1. Knowledge

Pengetahuan adalah hal yang penting untuk menangani pelanggan. Hal ini untuk menunjukkan ketulusan perusahaan dalam menangani permasalahanyang dihadapi pelanggannya.

  1. Good attitude

Perilaku dan sifat yang baik akan membuat pelanggan merasa dihormati dan diperlakukan secara baik.

Selain itu, untuk mengoptimalkan customer service, Anda dapat menggunakan omnichannel sebagai salah satu solusi perpesanan. Omnichannel berorientasi di sekitar pelanggan Anda dan menciptakan pengalaman pelanggan singular di seluruh brand Anda dengan menyatukan penjualan dan pemasaran yang menyebabkan limpahan antar channel. Salah satu omnichannel messaging platform yang terpercaya adalah OneTalk by TapTalk.io. OneTalk menawarkan berbagai fitur yang dapat membuat customer service Anda menjadi yang terdepan. 

Anda dapat Log in ke WhatsApp di berbagai perangkat dengan banyak user. OneTalk memiliki fitur All-In-One Inbox dan Single Dashboard untuk memberikan dukungan pelanggan terbaik untuk bisnis Anda. Tidak ada lagi kerumitan untuk menjawab tumpukan pesan WhatsApp Anda dengan pesan tambahan dari platform perpesanan lain. OneTalk menyediakan kotak masuk lengkap yang mengintegrasikan semua platform perpesanan dalam satu dasbor. OneTalk adalah kunci untuk memudahkan pelanggan Anda sehingga mereka dapat menghubungi Anda dengan berbagai platform perpesanan, seperti WhatsApp, Telegram, Facebook Messenger, Twitter DM, Line, email, dll.

Tertarik menggunakan OneTalk untuk mengoptimalkan customer service Anda? Hubungi kami via email dan agent kami via WhatsApp.

2021 business trends

It is a well-known fact that COVID-19 will change the world like never before. Businesses have spent most of the last year struggling to adjust to unusual circumstances. Although the battle against the COVID-19 pandemic has not yet been fought, with the vaccine in sight, there is at least a faint light at the end of the tunnel—along with the expectation that another train is not coming our way.

The year 2021 will be the year of transformation. In the absence of any unforeseen disasters, people, industries, and culture will begin to look forward to shaping their future rather than just running through the moment. The next normal thing is going to be different. It's not going to be going back to the terms that existed in 2019. In fact, just as the words "prewar" and "postwar" are widely used to define the 20th century, generations to come are expected to address the pre-COVID-19 and post-COVID-19 periods.

With 2020 closing by, small businesses are hopeful that 2021 will be a brighter year. While the pandemic has been front and centre since the beginning of last year, there are other developments on the horizon for entrepreneurs to watch as well.

2021 brings in a few business trends for small business entrepreneurs that you can try. Below is the list of some business trends that will bloom in 2021.

  1. COVID Credit-Card Rate Cuts

In the aftermath of the COVID-19 pandemic, consumers are paying a steep financial toll, and the Canadian Imperial Bank of Commerce (CIBC) is setting itself apart with its financial assistance for hard-hit clients. The bank launched the 'CIBC Pace It' initiative, which provides no fees and low interest on credit card transactions over $100, with installment plans now available. Multiple installment plans can be set up and handled, with payment periods ranging from six to 24 months and interest rates ranging from 5.99 percent to 7.99 percent a year.

  1. Pandemic Relief Banking Tools

Starling Bank, a British fintech firm, recently launched a new digital banking Toolkit as well as a US dollar account. The new tools were created in an attempt to assist British small and medium-sized business owners in managing their finances as the economy slowly recovers.

The new account allows business owners to spend directly in pounds and dollars with a single debit card, create, send and track invoices, automate expenses, record VAT, and connect with HMRC to submit VAT returns. Moreover, the account enables customers to upload bills and schedule payments to manage cash flow.

Starling Bank revealed that Toolkit will be free for the first three months for customers who sign up before July 31, 2020, to assist companies with their post-COVID recovery.

  1. Employer Health Testing Programs

In the aftermath of the COVID-19 pandemic, the grocer's healthcare division has unveiled the Kroger Health COVIDCare Plus initiative to assist companies and brands in returning to normal business operations. 

The COVID-19 Home Collection Kit, which allows an individual to conduct a self-administered test and communicate directly with a licensed healthcare professional for supervision, is at the core of the employer-focused program. The program seeks to improve a company's ability to have workers tested in order to prevent the spread of disease and provide them with peace of mind.

  1. Airline Rapid Testing Services

Many health authorities have now approved rapid COVID-19 testing, and companies are now considering offering it as a service to their customers. This makes sense for airlines, particularly because the outbreak has had such a significant effect on the industry.

According to Reuters, German airline Lufthansa has included rapid COVID-19 testing in their passenger kit. The test will be open to first-class and business-class passengers starting in October. This is due to the fact that test availability is limited.

  1. Meal Delivery Vouchers

Uber for Business recently announced the introduction of a new Uber Eats platform that allows companies to customize meal plans for their employees and consumers. The new vouchers can be used for anything from single lunches to 1,000-person virtual events. The program is managed through a dashboard that allows employers to tailor their employees' meal spending by setting start and end dates for vouchers, limiting the number of orders, and keeping existing features like ordering times and spending caps in place.

These granular offerings allow companies to easily meet the needs of both their workers and prospects as working from home becomes a future, even as economies slowly reopen.

  1. eCommerce Analytics Platforms

The 'Sellerium' platform seems to be a solution for eCommerce professionals that gives them access to a wide range of analytics that they can use to improve their company. Professionals will have access to tracking statistics for 20,000 vendor groups and more than 10 million items across the app, which will be used to control listening.Sellers can then adjust to the evolving demand to increase sales, or even pivot their current goods to cater to a particular customer need.

The 'Sellerium' platform will also provide a listing SEO review, which will look at the bullet points and details while also checking for any inconsistencies or inappropriate language.

  1. Online Tutoring Resources

Tutor Doctor, a prestigious tutoring company established in 2008 with over 90,000 highly trained tutors, has introduced new e-learning capabilities to assist families through the daunting changes of the "new standard."

The company caters to students of all ages, from elementary school to university, and helps them succeed in their studies.

Students are matched with a tutor based on their needs and given a "tailored learning plan suited just for them" by the new online tutoring resource, which provides the same attention and commitment as an in-person tutor.

Tutor Doctor is available in 16 countries, including the United States, Canada, United Kingdom, Ireland, Ecuador, Australia, Mexico, Chile, Costa Rica, Peru, Panama, Guatemala,Nigeria, Tunisia, South Africa, and Columbia.

  1. AI Development Bots

The 'Maya' AI business bot is a virtual solution for entrepreneurs that will assist them in automating some of their workflow in order to save time on unique tasks. The artificial intelligence (AI)-powered solution works by assisting with operations and R&D, allowing the entrepreneur to concentrate on the overall growth of the company. This could help them cut down on the amount of hours they spend coping with day-to-day activities, allowing them to concentrate their energy on more important tasks.

The 'Maya' AI business bot is one of an increasing number of AI-powered business solutions that help entrepreneurs spend less time on tasks that are necessary but not relevant.

  1. Delivery-Only Restaurant Chain Ventures

With the spread of COVID-19 keeping many people from eating out, the ghost kitchen would allow restaurant to serve customers in the area without having to invest in a costly physical venue. Customers can order from the ghost kitchen by going to their preferred participating app and selecting the things they want delivered.

In the United States, Red Lobster is expanding its menu to include a new ghost kitchen in Chicago, where customers will be able to order their favorite Red Lobster dishes from third-party delivery services such as UberEats, GrubHub, and Postmates, as well as DoorDash.

"Red Lobster places a high value on off-premise dining. In the two years leading up to COVID-19, we tripled our off-premise revenue, and we've tripled them again in the last eight months. The next logical step in growing our off-premise company is to open a ghost kitchen. It will allow us to reach out to new customers who are looking for great seafood and a hassle-free off-premise experience." CEO Kim Lopdrup said of the company.

  1. Omnichannel Customer Service

In this pandemic era, people are beginning to keep their relationship with customers close and smooth. Applying good quality customer service seems to be a priority in some cases. But for those who are having a hard time keeping those relationships with their customers because the high flow of the message coming to the company is too much, there is a solution.

The omnichannel messaging platform is all the hots for 2021. Omnichannel can integrate multiple messaging channels and put them on a Single Dashboard so you can see all the messages from all your messaging platforms.

This will be useful for business because you can also monitor your customer service agent when they work. But this all will be possible with a trusted omnichannel brand, OneTalk by TapTalk.io. 

OneTalk offers a good deal for you in turn of so many amazing features that could help your business. Starting from Real-Time Agent Activity Tracker that could track you agent performance, Disposition that can see the analytics of your interaction with customers, and you can even use WhatsApp Business API services without a hassle of the registration.

  1. WhatsApp Based OTP

With people trying to cut cost to all unnecessary spendings, using WhatsApp as a platform to send One-Time Password will be better in all accounts.There are a lot of proofs that said WhatsApp based OTP is more secure than that SMS-based OTP.

Many experts admit that sending an OTP code via WhatsApp is safer than using an SMS-based OTP. SendTalk offers more consistent delivery. A more conventional way of sending notifications via SMS or Call relies on a cellular signal. You can get faster delivery times via WhatsApp. No more problems with mobile providers.

With a lower cost compared to the SMS type OTP, SendTalk will be more profitable than the SMS-based OTP service. With SendTalk, imagine how much money you could save, instead of using an SMS-based OTP which costs from Rp350,00 to Rp500,00. The rates offered by SendTalk are certainly more affordable than SMS-based OTP.

The COVID-19 pandemic has wreaked havoc on the economy and on people's lives, and it's far from finished. However, with the launch of vaccines, it's possible to be cautiously hopeful that the new standard will emerge this year or next.

And we agree that normal could be better in certain ways. The changes we described—in efficiency, green development, medical innovation, and resiliency—could provide an enduring framework for the long term with good leadership from both businesses and governments.

**For more information about OneTalk and SendTalk, do not hesitate to contact the team by WhatsApp or email!

TapTalk
PowerTalk
OneTalk
SendTalk
whatsappfacebooktwitterinstagramlinkedin

Reach us by phone at (021) 27939266

Business Park Kebon Jeruk blok C2-3, Jl. Meruya Ilir Raya no.88, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 11620

© 2020 - 2023 TapTalk.io (PT Tap Talk Teknologi)

tap talk logo for footer