pt tap talk teknologi blog
goal setting
Goal Setting: Panduan Untuk Mencapai Goal Bisnis Anda

Sekarang sudah 2021, sudah saatnya Anda mulai merencanakan goals atau rencana bisnis yang jelas untuk 12 bulan ke depan. Anda mungkin berencana menggunakan goals tahun 2020 atau berkemungkinan untuk mengubahnya sedikit. Namun, akan lebih baik jika Anda memiliki goals lain mengingat banyaknya perubahan yang terjadi pada tahun 2020.

Goal-setting adalah proses mengambil langkah aktif untuk mencapai hasil yang diinginkan. Goal-setting dapat membantu Anda memahami kinerja Anda saat ini dan kemudian menilai langkah apa yang perlu Anda ambil untuk mencapai tingkat kinerja yang Anda inginkan. 

Menurut Oracle, para pemimpin bisnis menghabiskan banyak waktu untuk mengembangkan strategi, tetapi jika goals tidak diidentifikasi dan dipantau secara berkelanjutan, rencana yang paling baik pun akan gagal. Goals adalah jembatan yang menghubungkan strategi bisnis dengan hasil yang sukses. 

Selain itu, PwC juga berpendapat bahwa penting sekali bagi para pemimpin bisnis untuk menentukan goal yang tepat untuk mendapatkan nilai maksimum dari manajemen kinerja. Mereka juga menawarkan fleksibilitas untuk menyesuaikan goal sepanjang tahun untuk mengakomodasi perubahan apa pun yang mungkin saja terjadi pada tahun tersebut.

Jenis Goal Setting

Dalam melakukan goal-setting, terdapat tiga jenis goal yang perlu Anda ketahui, yaitu:

1. Process Goal

Process goals adalah target yang dapat Anda kendalikan sepenuhnya, seperti hasil yang didasarkan pada tindakan atau tugas tertentu yang Anda selesaikan. Menetapkan process goals berarti Anda harus mengidentifikasi apa yang sebenarnya harus Anda lakukan untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

Sebagai contoh, Anda dapat menetapkan process goal seperti melaksanakan pelatihan pegawai dua kali selama setahun. Hal ini adalah goals yang mudah diukur. Anda bisa memilih untuk melaksanakannya atau tidak.

2. Performance Goal

Performance goals adalah standar kinerja (performance) yang ingin Anda capai. Biasanya, performance goals adalah tujuan berjangka pendek yang ditetapkan untuk tugas tertentu. Seiring berjalannya waktu, performance goals akan terus berkembang mengikuti tujuan bisnis Anda. 

Performance goals dapat berupa kesepakatan antara pemberi kerja dan karyawan, atau dapat berupa inisiatif pribadi karyawan untuk memenuhi atau melampaui target kerja mereka sendiri dan meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan promosi.

Contoh nya adalah meningkatkan customer service bisnis Anda, menciptakan produk baru atau membuka cabang baru, dan lainnya.

3. Outcome Goal

Outcome goal adalah tujuan tunggal yang sedang Anda upayakan. Goal ini sering kali bersifat biner dan melibatkan kemenangan, misalnya, ingin menjadi perusahaan terbesar di sektor Anda. Meskipun outcome goal sangat memotivasi, goal ini tidak berada di bawah kendali Anda karena dipengaruhi oleh kinerja orang lain (pegawai).

Process, performance, dan outcome goals memiliki hubungan linier. Goals ini saling berhubungan karena jika Anda mencapai outcome goal, Anda perlu mencapai performance goal. Dan jika Anda ingin mencapai performance goal, Anda perlu mencapai process goal.

Ketiga goals ini dikategorikan berdasarkan seberapa besar kendali yang Anda miliki atasnya, Anda memiliki kendali paling besar atas process goals dan paling sedikit kendali atas outcome goals.

Saat menetapkan goals, Anda perlu memvisualisasikan dan menetapkan hasil yang diinginkan (outcome goals), tetapi yang lebih penting, Anda harus fokus pada proses dan kinerja Anda (process and performance goals).

Bisnis goals biasanya ditetapkan setiap tahun dan harus selaras dengan tujuan jangka panjang Anda. Sepanjang tahun, Anda mungkin memiliki sesi mingguan atau bulanan di mana Anda meninjau kemajuan Anda menuju goal tahunan. Memeriksa update sangat penting untuk tetap berada di jalur yang Anda inginkan.

SMART Goal

Salah satu cara mudah untuk memastikan Anda mencapai goal Anda adalah dengan mengikuti SMART (Specific, Measurable, Attainable, Relevant, Time-bound).

1. Specific

Agar berhasil, tujuan harus konkret (tidak se-abstrak tujuan jangka panjang Anda) dan sangat rinci. Contohnya daripada berpikir "Saya ingin meningkatkan pendapatan saya tahun ini", berpikirlah "Saya ingin meningkatkan pendapatan bisnis saya sebesar 30% tahun ini."

2. Measureable

Letakkan angka atau nilai, seperti jumlah rupiah atau persentase, ke goals Anda. Misalnya, "Meningkatkan penjualan" atau "mengurangi utang" adalah tujuan yang dapat diukur, sedangkan "bekerja lebih keras" atau "meningkatkan kepuasan” sulit untuk diukur. Menempatkan tujuan yang dapat diukur secara tertulis membantu Anda tetap fokus dan melihat seberapa banyak kemajuan yang Anda buat di akhir periode waktu yang ditentukan.

3. Achievable

Sebuah tujuan harus menantang, tetapi dapat dicapai. Jika bisnis Anda adalah toko furniture, menjadi toko paling terkenal mungkin bukanlah tujuan yang masuk akal. Namun, peningkatan penjualan 5% di pangsa pasar mungkin sudah cukup.

4. Relevant

Tujuan harus sejalan dengan rencana jangka panjang Anda. Jika rencana jangka panjang Anda adalah agar bisnis Anda mencapai Rp 100 juta setahun dalam penjualan, tujuan jangka pendek Anda harus berhubungan langsung dengan hal tersebut.

5. Time-bound

Tanpa kerangka waktu tertentu, tujuan Anda tidak dapat diukur dengan benar. Goal Anda harus memiliki batas waktu. Misalnya, "Pada akhir tahun saya ingin meningkatkan penjualan sebesar 20%".

Jika goal bisnis Anda adalah margin keuntungan, salah satu faktor yang harus dipikirkan adalah customer retention. Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam meningkatkan customer retention, Anda dapat membaca artikel ini

Dalam mencapai goal tersebut, Anda bisa menggunakan CXM (Customer Experience Management). CXM membantu Anda memantau aktivitas pelanggan dari waktu ke waktu. Ini akan memperingatkan Anda tentang kebiasaan berbelanja mereka, penggunaan barang, dan kapan mereka menghindari memesan dari Anda. Anda bahkan dapat memantau pengalaman layanan pelanggan. 

Salah satu CXM yang dapat Anda gunakan adalah OneTalk by TapTalk.io. OneTalk menyediakan berbagai fitur yang dapat Anda gunakan untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan, seperti Disposition. Melalui fitur ini, Anda dapat merangkum setiap case yang masuk untuk dianalisis dan mendapatkan insight business

Insight ini tentunya akan berguna untuk  mengukur  goals Anda, seperti sejauh mana pencapaian Anda dan apa saja yang perlu Anda lakukan untuk mendekati goal-nya.

Membangun Harmoni Seimbang Untuk Branding, Sales dan Marketing

Tim sales dan marketing selalu dikenal memiliki hubungan yang buruk karena kurangnya keselarasan kerja. Meskipun kedua tim tersebut memiliki tujuan bisnis yang sama, proses kerja mereka sangatlah berbeda sehingga dapat saling bertumpang tindih bahkan berlawanan.

Tim marketing terkadang menyalahkan tim sales karena tidak memanfaatkan semua prospek atau konten yang mereka buat. Sebaliknya, tim sales berpikir bahwa tim marketing tidak menghasilkan prospek yang siap untuk dijual dan berkualitas baik. 

Menurut survei InsideView, ada enam hambatan terbesar dalam penyelarasan sales dan marketing, yaitu

  1. Kurangnya data yang akurat tentang prospek target 
  2. Komunikasi yang kurang
  3. Penggunaan metrik yang berbeda 
  4. Proses yang gagal
  5. Kurangnya akuntabilitas di kedua sisi 
  6. Tidak menyampaikan tantangan yang dialami 

Selain itu, tim sales lebih berfokus pada pendapatan bersifat jangka pendek. Sementara tim marketing lebih fokus pada brand kreatif berjangka panjang, seperti campaign untuk menghasilkan pendapatan.

Namun, sales dan marketing bekerja jauh lebih baik bila bekerja sama dibandingkan secara mandiri. Sudah saatnya bagi mereka untuk saling bekerja sama. Jika mereka dapat bekerjasama dengan baik, tentunya pendapatan akan meningkat.

Menurut HubSpot, ketidakselarasan antara tim sales dan marketing menelan biaya $ 1 triliun per tahun. Namun, HubSpot juga menemukan bahwa organisasi dengan penjualan dan pemasaran yang sangat baik menghasilkan 38% lebih banyak deals dan mencapai pertumbuhan laba selama tiga tahun yang 27% lebih cepat. Mereka juga mencapai pendapatan 208% lebih tinggi daripada organisasi dengan tim sales dan marketing yang terputus.

Masih bingung bagaimana cara menyelaraskan tim marketing dan sales? Anda dapat mengikuti beberapa saran berikut ini:

1. Bekerja Sama Membuat Konten yang Relevan

Konten yang dibuat marketing membantu sales mendapatkan calon pembeli lebih cepat.

Tim marketing biasanya membuat konten berdasarkan analisis pasar dan tren industri, strategi promosi, dan segmentasi kelompok sasaran. Jenis konten ini kemudian digunakan dalam proposal penjualan.

Namun, konten ini baru berdasarkan hasil riset dan data. Maka dari itu, tim sales dapat membantu pengembangan konten. Mereka dapat memberikan insight yang lebih nyata berdasarkan pengalamannya yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Butuh komunikasi yang kuat antara dua tim ini.

2. Berkomunikasi Secara Teratur dan Menggunakan Feedback Pelanggan

Sales dan marketing akan lebih selaras jika mereka mengadakan pertemuan rutin untuk membahas visi dan strategi mereka. Menurut Content Marketing Institute dan LinkedIn, sebanyak 73% tim yang sangat selaras bertemu setiap hari atau mengadakan rapat tiap minggu. 

Penting juga untuk menganalisis hasil dari satu bulan, kuartal, atau tahunan bersama-sama. Setiap tim akan mendapatkan insight yang banyak berdasarkan tanggapan tim lainnya. 

Selain itu, ini bisa dijadikan latihan bonding yang bagus, membantu tim memutuskan mana yang berhasil dan yang tidak.

Hal lain yang sangat bermanfaat adalah mendengarkan masukan pelanggan. Ini memungkinkan kedua tim untuk melihat bagaimana sesuatu berkembang secara real time dan meningkatkan akuntabilitas.

3. Tetapkan KPI (Key Performance Indicator) Umum dan Sinkronisasi Kriteria Pengukuran

Perbedaan dalam mengukur pencapaian merupakan hambatan serius bagi penyelarasan sales-marketing. Tim sales dapat berfokus pada jumlah akun baru, transaksi yang ditutup, penjualan ulang, dan lainnya. Di sisi lain, marketing dapat lebih menekankan pada kualitas prospek, rasio kesadaran brand, dan perkembangan saluran prospek.

Agar sales dan marketing merasa bahwa mereka bekerja untuk tujuan yang sama, mereka perlu berbagi sesuatu yang nyata - seperti KPI (Key Performance Indicator) atau indikator kinerja.

Menurut Content Marketing Institute dan LinkedIn, tim marketing dan sales dapat selaras jika berbagi KPI yang sama, yaitu memprioritaskan pendapatan dan pertumbuhan.

Penggunaan KPI bersama, dan didorong oleh pola pikir "mengutamakan pendapatan", adalah cara yang bagus untuk menyinkronkan upaya kedua tim.

4. Bicara Dengan Satu Suara

Bisnis yang sukses selalu tampil sebagai organisasi yang bersatu dan sehat di mana setiap orang berbicara dengan satu suara.

Jika pelanggan mendengar satu pesan iklan (marketing) di media sosial, dan kemudian menerima informasi yang berbeda dari seorang penjual (sales), mereka akan kebingungan.

Hal-hal seperti penamaan produk yang tidak konsisten, penggunaan istilah yang berbeda, dapat merusak reputasi perusahaan secara keseluruhan. Jika sales dan marketing tidak bekerja sama, mereka mungkin, secara tidak sengaja, menciptakan citra brand yang membingungkan. Untuk bisnis yang tidak terorganisir, tentu penjualan akan lebih sulit.

Itulah mengapa sales dan marketing harus memiliki suara yang sama. Mereka harus menyampaikan pesan yang sama dan konsisten.

Salah satu cara terbaik untuk menyatukan tim sales dan marketing adalah dengan memberi mereka alat kerja yang sama, serta membuat kampanye yang bekerja di banyak audiens, berbagai saluran, dan dalam berbagai format.

Sistem omnichannel messaging platform bisa dibilang salah satu alat yang paling cocok dalam hal ini. Omnichannel dapat menyatukan semua aktivitas, dan informasi kontak di satu tempat terpusat yang mudah diakses. 

Omnichannel messaging platform seperti OneTalk by TapTalk.io, memungkinkan agent sales dan marketing untuk mengakses database umum, berbagi interaksi mereka, melihat kemajuan satu sama lain, menawarkan layanan pelanggan yang lancar. Semua informasi yang didapatkan dapat digunakan untuk membangun branding yang baik bagi sebuah bisnis.

memahami omnichannel

Di era yang serba digital, banyak bisnis telah menggunakan pemasaran multi channel karena mereka mau menjangkau pelanggan dan mengirimkan informasi kepada mereka. Namun, mereka yang menggunakan Multichannel sering mengalami masalah seperti ini:

Anda yang mempunyai bisnis mungkin bertanya-tanya bagaimana cara mengatasi masalah ini dengan strategi pemasaran yang Anda miliki. Bagaimanapun, ketidakkonsistenan gaya dapat mempengaruhi brand Anda, miskomunikasi dapat mempengaruhi karyawan Anda, dan pelanggan yang frustasi dapat menyebabkan Anda kehilangan uang dan retensi.

Untuk mengatasi masalah ini, Omnichannel menjadi pilihan yang tepat. Omnichannel memungkinkan bisnis menyimpan semua channel mereka di satu tempat sambil menyatukan informasi mereka. Sekarang, mari kita simak lebih dalam mengenai Omnichannel

Apa itu Omnichannel?

Omnichannel adalah penyatuan beberapa channel dan sebuah strategi komunikasi sehingga mereka saling melengkapi untuk memberi pelanggan apa yang mereka butuhkan. Omnichannel berasal dari kata Omnis yang artinya semua atau universal.

Omnichannel adalah pendekatan penjualan multi channel yang berupaya memberikan pengalaman yang mulus kepada pelanggan, baik mereka berkomunikasi online dari desktop atau perangkat seluler, melalui berbagai aplikasi komunikasi (seperti WhatsApp, Telegram, Facebook, dan lainnya).

Kesimpulannya adalah apapun channel yang digunakan pelanggan untuk terhubung dengan brand, channel itu akan memberikan pesan yang disesuaikan untuk pelanggan tersebut. Masing-masing channel ini bekerja berdampingan untuk memperbarui data pelanggan saat pelanggan tersebut bergerak melalui perjalanan pembelian mereka. Ini akan menciptakan suara, pesan, dan pengalaman terpadu untuk pelanggan Anda dengan brand Anda.

Omnichannel dan Multichannel

OMNICHANNEL DAN MULTICHANNEL

Orang mungkin melihat kata “Omnichannel” dan “Multichannel” akan berasumsi bahwa keduanya memiliki arti yang sama. Bagaimanapun, mereka berdua memiliki banyak channel yang digunakan bisnis untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Namun, mereka memiliki perbedaan penting yang memberinya fungsi yang berbeda-beda.

Perbedaan utamanya adalah ada di integrasi. Pelanggan memiliki cara yang berbeda untuk mengakses informasi melalui channel, tetapi pengguna Multichannel tidak membuatnya bekerja sama secara terpadu. Ini karena setiap channel menyediakan layanan yang berbeda dan berjalan secara terpisah dari yang lain.

Pengguna Omnichannel memiliki pelanggan sebagai pusatnya. Mereka fokus pada kebutuhan pelanggan, memberi mereka pesan yang dipersonalisasi dalam pengalaman terpadu yang mulus. Hal ini memungkinkan pelanggan untuk dengan mudah mengakses informasi dari salah satu channel karena channel tersebut terhubung satu sama lain.

Untuk perbandingannya, coba bayangkan Multichannel sebagai gurita besar. Kepala adalah brand, dan tentakelnya adalah beberapa channel berbeda untuk menyampaikan pesan. Namun, tentakel ini hanya berkomunikasi dengan pelanggan. Brand tahu apa yang dilakukan masing-masing tentakel, tetapi satu tentakel yang menangani Facebook, misalnya, tidak tahu apa yang dilakukan tentakel lain yang menangani WhatsApp.

Berbeda dengan Omnichannel marketing yang lebih jaring laba-laba. Setiap channel merespons dan mengetahui pelanggan yang terlibat dengan satu channel, dan sisanya beradaptasi dengan sesuai dengan hal itu.

Meskipun Omnichannel dan Multichannel tampak serupa di permukaan, keduanya memiliki perbedaan besar yang memengaruhi cara pelanggan memandang perusahaan Anda. Dalam hal ini, Omnichannel lebih unggul karena berfokus pada detail-detail kecil untuk menyatukan channel. 

Retail Omnichannel dan Keuntungannya

FITUR OMNICHANNEL

Retail Omnichannel adalah pendekatan dengan menggunakan beberapa channel untuk penjualan yang berfokus dalam memberikan pengalaman pelanggan, baik pelanggan yang berbelanja online dari perangkat seluler, laptop, atau di toko fisik.

Menurut Harvard Business Review, 73% dari pelanggan menggunakan banyak channel selama proses belanja mereka. Pelanggan akan mengumpulkan informasi sebanyak mungkin dari berbagai sumber untuk mendukung keputusan pembelian mereka. Perusahaan yang menggunakan Omnichannel sebagai strategi customer engagement akan mempertahankan rata-rata 89% pelanggan mereka.

Sekarang, mari kita lihat manfaat dari strategi retail omnichannel untuk bisnis Anda.

1. Mendapatkan Keunggulan Kompetitif

Pelanggan Anda sudah menjadi omnichannel, meskipun brand Anda belum. 4 dari 5 pelanggan yang berbelanja di toko fisik menjelajahi internet sebelum atau selama keputusan pembelian mereka untuk membandingkan berbagai produk dan penawaran. Sebaliknya, pelanggan yang menyelesaikan pembelian secara online mengunjungi toko fisik untuk merasakan produk dan kesesuaiannya.

Hadir di semua channel yang menjadi tempat pelanggan Anda memberikan Anda keunggulan kompetitif dan memastikan bahwa Anda tidak kehilangan peluang penjualan karena pelanggan Anda melihat penawaran pesaing di platform tempat brand Anda tidak ada.

2. Pengalaman Pelanggan yang Lebih Baik Berarti Retensi Pelanggan Yang Lebih Tinggi

Menurut survei, 9 dari 10 pelanggan global menginginkan layanan omnichannel dan mengharapkan perusahaan mengetahui preferensi masa lalu mereka terlepas dari channel komunikasinya. Selain itu, mereka ingin pengalaman tersebut nyaman dan konsisten di semua channel.

Dan pengalaman pelanggan yang baik menjadi semakin penting. Dalam tiga tahun terakhir, jumlah pelanggan yang mengakhiri hubungan mereka dengan merek yang mereka cintai hanya dengan satu pengalaman buruk meningkat menjadi 33%. 

Pengalaman buruk yang sering dikatakan pelanggan adalah 'tidak cukup dipersonalisasi' dan 'tidak nyaman'. Ingatlah bahwa mempertahankan pelanggan yang sudah ada jauh lebih menguntungkan daripada mendapatkan pelanggan baru. Setiap persentase peningkatan retensi pelanggan berkorelasi dengan peningkatan laba x5 kali lipat.

3. Meningkatkan Penjualan dan Engagement

Dengan menggunakan banyak channel, brand Anda akan sering dilihat oleh pengguna yang juga memiliki banyak channel.

Sebuah studi dari Harvard Business Review terhadap 46.000 pembeli menunjukkan bahwa pembeli yang memiliki banyak channel 4% lebih banyak berbelanja di toko dan 10% lebih banyak secara online dibandingkan pembeli yang hanya memiliki satu channel.

4. Meningkatkan Efisiensi Operasional dan Mengurangi Biaya

Beralih ke strategi retail omnichannel akan membuat bisnis Anda beroperasi lebih efisien dengan biaya operasional yang lebih rendah.

Survei dari PwC menunjukkan bahwa 65% pelanggan menganggap pengalaman positif yang mereka miliki terhadap sebuah brand lebih berpengaruh daripada iklan yang bagus. Ketika brand Anda sepenuhnya terhubung dengan pelanggan, pengalaman akan menjadi iklan Anda dari mulut ke mulut pelanggan Anda. Deloitte melaporkan bahwa operasi omnichannel secara langsung menghasilkan peningkatan efektivitas dan menurunkan biaya pemasaran.

Mengizinkan penggunaan data bersama di semua channel berarti Anda hanya perlu mengumpulkan dan memproses data pelanggan sekali saja, secara signifikan menurunkan biaya pengumpulan dan pemrosesan data dibandingkan dengan satu per satu melihat channel.

Dengan menghubungkan semua channel Anda yang berbeda di bawah pusat operasi omnichannel, Anda akan meningkatkan efisiensi operasi kantor pusat Anda.

5. Pengumpulan Data yang Lebih Baik

Brand yang menggunakan omnichannel memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengumpulkan data dan memanfaatkan data tersebut kembali ke pelanggan dengan memberikan pengalaman yang lebih baik dan lebih dipersonalisasi.

Data yang lebih baik tentang pelanggan Anda memungkinkan Anda mendapatkan wawasan tentang:

Fitur yang dimiliki Omnichannel Onetalk

fitur omnichannel
Fitur yang dimiliki Omnichannel

Omnichannel memiliki beberapa fitur yang mendukung keuntungan yang telah disebutkan sebelumnya. Di Indonesia, terdapat layanan omnichannel yang bisa Anda gunakan, yaitu OneTalk. OneTalk adalah produk omnichannel dari TapTalk.io yang dapat menggabungkan beberapa channel. Social messenger channel yang didukung OneTalk adalah WhatsApp, Telegram, Facebook Messenger, Twitter, dan Line.

OneTalk memiliki beberapa fitur yang dapat membantu Anda

1. Inbox

Dengan fitur ini, semua channel yang Anda miliki akan digabungkan dalam satu inbox. OneTalk juga bermitra dengan WhatsApp Official Business API, yang nantinya akan membuat channel WhatsApp Anda lebih kredibel dibandingkan WhatsApp Business biasa.

Melalui fitur ini, Anda bisa menungaskan agent Anda sesuai dengan keahlian mereka. Anda juga bisa mengidentifikasi perilaku pelanggan dengan melihat Detail Kasus. Dengan ini Anda dapat memahami pelanggan Anda lebih jauh dengan melihat berapa lama mereka telah menunggu, history case mereka, channel yang mereka gunakan, dan banyak hal lainnya.

Selain itu, fitur ini memungkinkan Anda untuk menelusuri case pelanggan Anda untuk mengetahui bagaimana agent Anda menjawab mereka dan bagaimana permasalahan pelanggan Anda diselesaikan. Anda juga bisa memantau aktivitas agent Anda.

2. Disposition

Dengan fitur ini Anda bisa mempelajari data pelanggan yang Anda miliki. Anda bisa membuat dan rangkum disposisi dari setiap case yang masuk untuk mendapatkan insight business dari pelanggan Anda.

Dengan insight business yang Anda miliki, Anda bisa mengurangi case yang mirip di masa yang akan datang dan memunculkan ide bisnis baru.

3. User Session Sync

Anda bisa mempermudah pelanggan Anda ketika mereka akan menghubungi Anda dengan menghubungkan login session mereka, sehingga pelanggan Anda tidak perlu memasukkan informasi mereka kembali.

Dengan demikian, Anda tidak akan mendapatkan data pelanggan yang double, dapat dengan mudah mengakses history mereka, serta mempermudah dan mempercepat flow engagement dengan pelanggan Anda

4. Working Hour dan Automatic Messaging

Anda bisa memberi keterangan jam kerja untuk pelanggan Anda agar mereka tidak perlu menunggu saat menghubungi di luar jam kerja. Selain itu, Anda juga bisa mengirimkan custom template message untuk pelanggan Anda sebelum agent membalas pesan mereka.

5. Topics

Dengan fitur ini, Anda dapat mengatur case yang masuk dengan disesuaikan dengan agent yang tepat berdasarkan departemen mereka masing-masing. Sehingga, pelanggan Anda dapat dengan cepat dilayani oleh orang yang tepat.

6. Customer Ratings

Pelanggan Anda dapat memberikan rating untuk agent Anda sehingga memudahkan Anda untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan Anda. Dengan ini, Anda bisa mengevaluasi kembali kinerja agent Anda dan meningkatkan customer service Anda.

Kesimpulan Omnichannel

Pelanggan dipandang sebagai orang yang penting, mereka yang memberi tahu bisnis apa yang mereka butuhkan daripada diberitahu oleh bisnis yang mereka butuhkan. Dengan dinamika baru ini, Omnichannel chat platform berperan dengan mempersonalisasi setiap pengalaman pelanggan dan menjaga retensi pelanggan tetap tinggi.

Pengalaman pelanggan yang dipersonalisasi sangat ideal untuk perusahaan besar yang tidak memiliki waktu untuk berinteraksi dengan setiap pelanggan secara satu per satu. Omnichannel memungkinkan hal ini dengan membiarkan beberapa channel yang sudah ada bekerja satu sama lain untuk membantu meningkatkan pengalaman pelanggan. Ketika kepuasan pelanggan meningkat, bisnis Anda akan menyebar dengan cepat di antara teman, keluarga, dan media sosial mereka, mendorong orang lain yang tidak pernah mengetahui bisnis Anda menjadi tahu dan mau menghubungi Anda.

Jadi, tunggu apa lagi? Anda bisa langsung  menggunakan Omnichannel dan mengetahuinya lebih banyak di sini.

TapTalk
PowerTalk
OneTalk
SendTalk
whatsappfacebooktwitterinstagramlinkedin

Reach us by phone at (021) 27939266

Business Park Kebon Jeruk blok C2-3, Jl. Meruya Ilir Raya no.88, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 11620

© 2020 - 2023 TapTalk.io (PT Tap Talk Teknologi)

tap talk logo for footer