Back to Home

Insight

Lebih Dari Generative AI, Agentic AI: Pengertian, Manfaat, dan Cara Kerja dalam Bisnis

BY
Regita Larasati

Dalam dua tahun terakhir, dunia bisnis dihebohkan oleh gelombang Generative AI. Kita semua takjub melihat bagaimana AI dapat menulis email, membuat gambar, atau merangkum dokumen panjang dalam hitungan detik. Namun, teknologi tidak pernah tidur. Saat kita mulai terbiasa dengan kemampuan Generative AI, sebuah evolusi baru telah tiba dan siap mengubah lanskap operasional bisnis secara fundamental: Agentic AI.

Jika Generative AI adalah "pemikir" yang hebat, maka Agentic AI adalah "pelaksana" yang mandiri. Ini bukan lagi tentang sekadar bertanya kepada chatbot dan menunggu jawaban teks; ini tentang memberikan tujuan kepada AI dan membiarkannya menyelesaikan tugas tersebut hingga tuntas.

Mari kita selami lebih dalam apa itu Agentic AI, cara kerjanya, perbedaannya dengan Generative AI, dan manfaatnya untuk bisnis.

Key Takeaways

  • Agentic AI bekerja dengan cara mengambil tindakan, bukan hanya membalas prompt, sehingga cocok untuk tugas kompleks dan berulang.

  • Sistem ini meningkatkan efisiensi, akurasi, dan konsistensi proses bisnis sambil mengurangi beban manual.

  • Dibanding generative AI, agentic AI punya tingkat otonomi, skalabilitas, dan kemampuan workflow lebih jauh.

  • Untuk bisnis modern, agentic AI memungkinkan layanan 24/7, respons cepat, dan pengambilan keputusan berbasis data secara real-time.

  • Mengadopsi agentic AI bisa jadi langkah strategis menuju otomatisasi pintar dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Apa Itu Agentic AI?

Agentic AI mengacu pada sistem kecerdasan buatan tingkat lanjut yang dirancang untuk beroperasi sebagai 'agen' otonom. Ini berarti sistem tersebut memiliki kemampuan untuk menetapkan tujuan, membuat rencana langkah demi langkah, bernalar, dan mengambil serangkaian tindakan di lingkungan yang dinamis untuk mencapai hasil tertentu tanpa intervensi manusia yang berkelanjutan.

Menurut AWS, Agentic AI adalah jenis kecerdasan buatan yang beroperasi secara independen dan dapat berinteraksi dengan alat dan lingkungan untuk melakukan tugas yang kompleks. Sementara itu, Google Cloud mendefinisikannya sebagai bentuk lanjutan dari kecerdasan buatan yang berfokus pada pengambilan keputusan dan tindakan secara otonom untuk mencapai hasil yang spesifik.

Perbedaannya terletak pada fokusnya:

  • Generative AI (Gen AI) berfokus pada penciptaan konten.
  • Agentic AI berfokus pada eksekusi tugas dan alur kerja yang digerakkan oleh tujuan.

Bayangkan Generative AI sebagai penulis atau seniman, sementara Agentic AI adalah seorang manajer proyek yang menyusun rencana, mendelegasikan tugas, dan memastikan proyek selesai tepat waktu.

Karakteristik Utama Agentic AI

Menurut IBM, sebuah AI Agent harus memiliki kemampuan untuk beroperasi secara mandiri dan mencapai tujuan dengan berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Karakteristik ini mencakup:

  1. Otonomi: Kemampuan untuk bertindak tanpa input manusia yang terus-menerus setelah tujuan awal ditetapkan.
  2. Penalaran (Reasoning): Mampu memecah tujuan yang besar dan kompleks menjadi serangkaian langkah atau sub-tujuan yang lebih kecil dan dapat dikelola.
  3. Memori: Memiliki 'memori' operasional untuk menyimpan konteks, belajar dari interaksi dan pengalaman sebelumnya, sehingga meningkatkan ketepatan dan efisiensi kinerjanya seiring waktu.
  4. Aksi (Action): Memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan dunia nyata dan sistem lain (melalui API, database, atau perangkat lunak) untuk melaksanakan tindakan yang telah direncanakan (misalnya, mengirim email, menjalankan kode, atau memanggil fungsi eksternal).
  5. Adaptabilitas: Mampu menilai kondisi lingkungan yang berubah-ubah (misalnya, data real-time atau situasi mendadak) dan menyesuaikan rencana tindakannya secara dinamis untuk tetap mencapai tujuan.

Kegunaan dan Manfaat Agentic AI dalam Bisnis

Integrasi Agentic AI ke dalam operasional bisnis membawa serangkaian manfaat transformatif yang jauh melampaui otomatisasi tugas rutin.

  1. Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas

Manfaat yang paling jelas adalah kemampuan Agentic AI untuk bekerja 24/7 dan mengotomatisasi seluruh alur kerja. Menurut Salesforce, AI Agent dapat mengambil langkah-langkah otonom untuk menyelesaikan pekerjaan, seperti mengelola seluruh proses onboarding pelanggan. Ini secara otomatis mengurangi beban kerja karyawan manusia pada tugas-tugas berulang dan memakan waktu (seperti entri data, pemrosesan faktur, atau penyaringan email). Dengan Agentic AI mengambil alih pekerjaan ini, tim dapat fokus pada inisiatif bernilai tinggi yang membutuhkan kreativitas, strategi, dan interaksi manusia.

  1. Pengambilan Keputusan Real-Time yang Akurat

Agentic AI unggul dalam menganalisis data real-time dan membuat keputusan seketika. Hal ini didukung oleh kemampuan penalaran dan adaptasinya:

  • Manajemen Rantai Pasok: AI dapat memantau inventaris secara langsung, memprediksi gangguan rantai pasok (misalnya, karena cuaca buruk), dan secara mandiri memicu pesanan baru atau mengubah rute pengiriman untuk meminimalkan keterlambatan.
  • Keuangan dan Operasi: Dalam deteksi penipuan, AI agent dapat memproses volume data transaksi yang sangat besar dan secara otomatis memblokir transaksi mencurigakan dalam milidetik, bahkan memicu penyelidikan internal secara mandiri.

  1. Personalisasi Layanan Pelanggan Otonom

Agentic AI mampu membawa personalisasi layanan pelanggan ke level yang baru. Menurut IBM, AI Agent dapat digunakan untuk membantu pelanggan dan karyawan, misalnya dengan mencari dan merangkum informasi kompleks dari database perusahaan, atau bahkan menyelesaikan masalah teknis ringan secara mandiri. Alih-alih hanya memberikan jawaban generik, AI agent dapat memahami tujuan pelanggan, mengakses riwayat interaksi, dan mengambil serangkaian tindakan untuk menyelesaikan masalah, bahkan berinteraksi dengan sistem internal perusahaan untuk memproses pengembalian dana atau perubahan pesanan.

  1. Inovasi dan Adaptasi Lebih Cepat

Dengan kemampuannya untuk belajar dan beradaptasi (self-correction), Agentic AI dapat mengidentifikasi pola dan tren baru dalam data lebih cepat daripada analisis manusia. Dalam pemasaran, misalnya, AI agent dapat memantau kinerja kampanye iklan, mendeteksi saluran mana yang berkinerja buruk, dan secara otomatis mengalokasikan ulang anggaran atau bahkan membuat variasi iklan baru (bekerja sama dengan Gen AI) untuk mengoptimalkan Return on Investment (ROI) kampanye tanpa perlu perintah eksplisit dari marketer.

Bagaimana Cara Kerja Agentic AI dalam Bisnis?

Di balik Agentic AI terdapat sistem yang sangat canggih dan kompleks. Mengutip AWS, cara kerja sistem ini melibatkan manajemen proses yang berlapis-lapis, di mana setiap agen bertugas mengurai tugas utama menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mudah diproses secara logis.

Proses kerjanya dapat diringkas dalam siklus berikut:

  1. Persepsi (Perception): Agen menerima instruksi atau pemicu (trigger) dari lingkungan bisnis. Misalnya, masuknya keluhan pelanggan yang mendesak.
  2. Penalaran (Reasoning): Menggunakan model bahasa yang canggih, agen menganalisis situasi. "Apa yang harus saya lakukan untuk menyelesaikan keluhan ini? Saya perlu mengecek status pesanan, lalu menawarkan pengembalian dana jika sesuai kebijakan."
  3. Penggunaan Alat (Tool Use): Ini adalah bagian krusial. Agen akan mengakses API sistem logistik untuk melacak paket, lalu mengakses sistem pembayaran untuk memproses refund.
  4. Tindakan (Action): Agen mengeksekusi langkah-langkah tersebut secara nyata.
  5. Memori (Memory): Agen belajar dari interaksi tersebut untuk meningkatkan efisiensi di masa depan.

Dengan pendekatan ini, Agentic AI bisa menjalankan alur kerja yang sebelumnya memerlukan banyak tim manusia, dalam waktu lebih cepat dan dengan kemungkinan kesalahan yang jauh lebih rendah.

Perbedaan Agentic AI dan Generative AI

Penting memahami bahwa Agentic AI berbeda secara mendasar dari Generative AI, meskipun keduanya berada dalam ranah kecerdasan buatan modern. Berikut adalah perbandingannya:

  1. Fokus Utama
  • Generative AI: Fokus utamanya adalah pada pembuatan konten baru seperti teks, gambar, kode, atau video yang realistis dan kreatif, berdasarkan prompt atau data masukan yang disediakan.
  • Agentic AI: Dirancang secara fundamental untuk mencapai tujuan akhir yang kompleks yang ditetapkan oleh pengguna, sering kali melibatkan penyelesaian serangkaian langkah yang terintegrasi.

  1. Fungsi
  • Generative AI: Fungsinya terbatas pada menghasilkan output berupa kreasi; berfungsi sebagai alat yang menghasilkan respons terhadap instruksi.
  • Agentic AI: Melibatkan kemampuan untuk mengambil tindakan secara mandiri, termasuk merencanakan, melaksanakan, dan memantau proses untuk mencapai hasil yang diinginkan.

  1. Pendekatan Tugas
  • Generative AI: Dalam satu interaksi, Gen AI terbatas pada menghasilkan satu output atau respons langsung, tidak secara otomatis membagi atau mengelola alur kerja untuk tugas yang multidimensi.
  • Agentic AI: Memiliki kemampuan untuk memecah tugas besar (misalnya, "luncurkan kampanye media sosial") menjadi subtugas yang lebih kecil, terstruktur, dan berurutan secara logis.

  1. Sifat Otonomi
  • Generative AI: Bersifat reaktif; memerlukan prompt atau instruksi baru untuk setiap output yang dihasilkan dan tidak dapat melanjutkan ke langkah berikutnya tanpa input dari pengguna.
  • Agentic AI: Bersifat proaktif dan independen; setelah diberi tujuan, Agentic AI dapat membuat keputusan, memperbaiki rencana, dan bertindak tanpa campur tangan pengguna hingga tugas selesai.

Buat Bisnis Anda Lebih Proaktif bersama TapTalk

Agentic AI bukan sekadar alat bantu, tapi adalah evolusi dari AI: dari “memberi jawaban” menjadi “menyelesaikan aksi”. Kemampuannya menjalankan tugas multi-langkah, beradaptasi, dan berinteraksi dengan sistem lain menjadikannya solusi ideal untuk berbagai kebutuhan bisnis modern; dari layanan pelanggan, penjadwalan, manajemen lead, hingga operasional sehari-hari.

Kalau Anda ingin membawa bisnis Anda dari sekadar responsif menjadi proaktif, dari padat kerja manual menjadi efisien otomatis, maka solusi berbasis AI semacam ini bisa jadi game changer. Di sinilah AI Chatbot by TapTalk hadir sebagai solusi strategis.

TapTalk tidak hanya menyediakan chat platform, tetapi juga menghadirkan kemampuan AI Chatbot canggih yang siap menjadi langkah awal transformasi bisnis Anda menuju otomatisasi cerdas. Dengan AI Chatbot by TapTalk, Anda dapat mengotomatiskan interaksi pelanggan di berbagai saluran (Omnichannel) dengan respons yang natural dan akurat. Sistem ini dirancang untuk tidak hanya menjawab pertanyaan, tetapi juga membantu mengarahkan pelanggan menuju solusi, sebuah karakteristik dasar dari agentic behavior.

Jangan biarkan bisnis Anda tertinggal dalam gelombang revolusi AI ini. Mulailah membangun ekosistem otomatisasi yang andal dan responsif bersama TapTalk, dan rasakan bagaimana teknologi bekerja keras untuk pertumbuhan bisnis Anda.

Regita Larasati

Content Strategic Associate

Regita adalah seorang Content Strategist dan Copywriter yang memulai karirnya sebagai Marketing Intern di TapTalk.io pada tahun 2021 dan secara konsisten menunjukkan dedikasinya hingga mencapai posisinya sekarang. Dengan memanfaatkan latar belakang pendidikan Sastra Jerman dari Universitas Indonesia yang memberinya kemampuan analitis dan kreatif dalam mengembangkan strategi konten yang efektif serta menulis copy yang menarik, menjadikannya aset berharga dalam membangun image dan komunikasi brand di berbagai platform digital.

Related Posts