Di masa pandemi seperti saat ini, kegiatan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) semakin bertambah.
Agar para pelaku usaha lebih sadar pada literasi dan perencanaan keuangan serta kiat-kiat pemasaran di era digital, Lifepal mengajak 10 UKM serta UMKM binaan berkolaborasi dalam kegiatan webinar “Digital Marketing dan Financial Planning untuk UKM di Masa Pandemi”.
Webinar ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan sebagai sarana sharing bagi para pelaku usaha dalam mengelola bisnisnya di tengah ketidakpastian akibat pandemi Covid-19.
Dalam webinar kali ini, materi disampaikan oleh Head of SEO Lifepal.co.id, Dudung Rahmanto serta Perencana Keuangan Lifepal, Aulia Akbar, CFP®, AEPP®.
Kehadiran pembicara terkait dengan digital marketing dan financial planning, para pelaku usaha dapat mengetahui seputar bagaimana memaksimalkan SEO dan membangun perencanaan keuangan yang baik. Dengan begitu, usaha yang dijalani dapat bertahan atau bahkan menghasilkan revenue yang lebih besar.
Dudung Rahmanto mengatakan, penggunaan layanan digital di Indonesia meningkat dua kali lipat di masa Pandemi. Karena itu, perlu strategi bagi para pelaku UKM/UMKM meningkatkan digital marketing mereka.
“Mengingat sebagian besar pemakai internet menghabiskan sebagian besar waktu di rumah. Bekerja dari rumah, seperti karyawan, guru, ASN, akademisi, dan lain-lain. Hal ini merupakan kesempatan bagus untuk pelaku usaha menerapkan strategi digital marketing, melalui media sosial, organic melalui SEO maupun paid channel,” kata Dudung.
Berikut ini adalah cara-cara yang bisa dilakukan para pelaku usaha UKM dan UMKM untuk merencanakan keuangan.
Sejatinya, bisnis adalah investasi. Tidak dipungkiri, bahwa tujuan utama dari bisnis adalah mendapatkan penghasilan tetap, sementara gak sedikit juga yang bercita-cita untuk menggapai merdeka finansial dari bisnisnya.
Patut diketahui bahwa ada baiknya untuk menjaga keamanan finansial terlebih dulu sebelum berinvestasi.
Sudah sangat wajib Anda memiliki rekening yang terpisah antara rekening pribadi dan bisnis. Hal ini untuk mempermudah proses pencatatan arus kas bisnis dan keuangan Anda.
Tidak ada salahnya pula untuk menggaji diri sendiri demi kesehatan keuangan usaha. Pengeluaran atas gaji akan masuk ke bagian beban operasional usaha Anda.
Sementara itu, laba bersih yang didapat tentu bisa digunakan untuk kebutuhan ekspansi usaha.
Lakukan perhitungan atas pengeluaran bulanan Anda dengan seksama. Mulai dari kebutuhan yang bersifat wajib, butuh, dan ingin.
Akan ada masa di mana pemasukan Anda menjadi lebih kecil dari seperti biasanya lantaran siklus bisnis yang tak terprediksi. Bahkan, ada pula masa-masa di mana Anda tidak mendapatkan pemasukan sama sekali lantaran risiko usaha.
Karena itu, usahakan agar pengeluaran bulanan untuk kebutuhan sehari-hari Anda bersifat tetap. Sehingga Anda bisa menghitung berapa dana darurat dan uang pertanggungan asuransi yang dibutuhkan.
Sebelum memulai usaha, hal yang wajib Anda miliki adalah dana darurat yang memadai. Ketahui bahwa penghasilan Anda sebagai wirausahawan tidaklah tetap.
Risiko berkurang atau hilangnya penghasilan karena usaha berpotensi terjadi kapan saja. Bagi pengusaha baru, tidak ada salahnya menyiapkan dana darurat setara 2 tahun pengeluaran Anda.
Dana darurat ini berfungsi sebagai dana untuk memitigasi risiko di saat Anda tidak bisa mencetak penghasilan bersih dari usaha.
Bila saat ini Anda mendapat fasilitas asuransi kesehatan dari kantor untuk diri sendiri maupun anggota keluarga, maka fasilitas itu tidak akan Anda peroleh lagi secara gratis jika banting setir menjadi pengusaha.
Selain memiliki dana darurat, miliki pula asuransi untuk menghindari hilangnya atau terkurasnya tabungan Anda karena sejumlah risiko atau musibah yang muncul menimpa diri Anda.
Bila Anda sama sekali belum memiliki asuransi dan hanya punya bujet terbatas untuk membayar jaminan kesehatan, pertimbangkanlah untuk membeli asuransi rawat inap terlebih dahulu. Sementara itu, bila Anda harus menjalani proses rawat jalan, manfaatkan BPJS Kesehatan.
Selain itu, jika Anda adalah pencari nafkah, Anda wajib melindungi keluarga dengan memiliki asuransi jiwa.
Ketahui pula bahwa semakin tua usia Anda ketika membeli asuransi, makin mahal pula premi yang harus Anda bayarkan.
Sangat bahaya bila Anda sendiri tidak memahami bisnis yang dijalani dengan baik.
Sebuah rencana bisnis akan bisa menjawab pertanyaan penting tentang apa yang Anda jual? Siapa pangsa pasar Anda? Seperti apa proyeksi bisnis Anda? Dan, bagaimana Anda menjaga kesehatan keuangan di usaha Anda.
Lakukan pencatatan keuangan usaha Anda agar bisa mengenali kesehatan keuangan Anda dengan baik. Dan yang tidak kalah penting adalah, pisahkan rekening pribadi dan rekening bisnis Anda.
Perkembangan dunia bisnis akan berlangsung dengan sangat cepat dan tak terprediksi. Sebagai pengusaha, Anda akan dituntut untuk belajar terus.
Maka jangan sungkan untuk mengalokasikan dana demi pengembangan diri, sebut saja dengan sering mengikuti webinar-webinar bisnis, memilih mentor, dan lain sebagainya.
Sementara itu, untuk mengoptimalkan digital marketing bagi UKM, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, di antaranya:
Issue 1 - Berhubungan kondisi pasar
Solusi 1:
Menawarkan solusi melalui produk Anda
Issue 2 - Berhubungan kondisi trending sekarang
Solusi 2 - Membuka opportunity bisnis baru
To do list pelaku usaha ada 3:
3. Jadilah yang pertama tahu, dan action: Create your unique value
- Tidak sama seperti di pasaran.
Target penjualan online per hari 100 buah, bisakah?
Berat! Karena banyak pesaing, kebutuhan barang yang cepat, dan bisa dibeli di pasar atau supermarket/minimarket dan sebagainya.
Untuk itu, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan, yaitu:
Syarat laku keras:
Ada 3 hal yang dilakukan untuk mewujudkan penjualan bak kacang goreng, yaitu:
- Konten (keywords), optimasi (offpage dan onpage), serta index.
Bagaimana membuat artikel atau konten yang benar?
- Kepo keywords yang digunakan competitor dengan mengeceknya lewat Google atau Ahrefs.
Adapun Tools lain yang harus dimiliki content creator: Streaming Frog (audit onpage), Ahrefs keywords explorer, dan GSC.
Langkah pertama adalah mengetahui social media yang tren di Indonesia. Lalu, mengetahui bagaimana riset keywords yang viral untuk social media?
Untuk mengetahui riset keywords yang viral di social media dilihat dari domisili yaitu Indonesia, past hour, all categories dan web search. Lalu, melihat trending articles dari media.
Yang bisa dilakukan dengan onpage analysis, keywords analysis, content optimization dan competitor insight.
Adapun beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan digital marketing, adalah:
Itulah tips-tips perencanaan keuangan dan digital marketing bagi pemilik UKM dan UMKM. Semoga bermanfaat!
Artikel ini ditulis oleh Aulia Akbar, CFP®, Financial Educator Lifepal dan Head of SEO Lifepal.co.id, Dudung Rahmanto sebagai bagian dari kolaborasi dengan Lifepal.co.id.