Bisnis besar dan kecil menghadapi penurunan penjualan dan keuntungan selama resesi ekonomi. Sementara resesi dapat memiliki efek yang berbeda untuk bisnis yang berbeda, beberapa kesulitan dapat diprediksi berdasarkan jenis dan ukuran bisnisnya.
Memahami bagaimana penurunan ekonomi dapat memengaruhi usaha Anda dapat membantu memastikannya tidak menjadi salah satu korban dari ancaman resesi.
Key Takeaways
- Resesi adalah penurunan signifikan dalam aktivitas perekonomian dan terjadi dalam periode tertentu.
- Resesi ekonomi dapat mengurangi Produk Domestik Bruto (PDB) hingga menyebabkan angka pengangguran tinggi.
- Bagi bisnis, resesi ekonomi dapat memengaruhi keuntungan, kredit, cash flow, harga saham, dan kualitas produk.
- Untuk menghadapi resesi, bisnis bisa mengamankan keuangan dari sekarang, mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, melindungi arus kas, selalu melakukan strategi marketing, dan membuat keputusan berdasarkan data.
Apa itu Resesi?
Menurut The National Bureau of Economic Research resesi adalah penurunan signifikan dalam aktivitas perekonomian yang tersebar di seluruh sektor ekonomi, yang berlangsung lebih dari beberapa bulan.
Resesi adalah periode waktu di mana aktivitas ekonomi menurun secara signifikan. Ini mengurangi Produk Domestik Bruto (PDB), lapangan kerja, produksi industri, hingga pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal.
Sektor yang Paling Terdampak Resesi Ekonomi
Menurut proyeksi para ekonom top global, beberapa faktor ekonomi, seperti inflasi yang tinggi dan pengetatan kebijakan moneter, akan menjerumuskan ekonomi global ke dalam kondisi resesi pada kuartal kedua 2023.
Berikut beberapa sektor yang paling terpengaruh oleh resesi.
1. Retail
Sektor ritel adalah salah satu sektor tenaga kerja terbesar di negara. Ketika mengalami resesi ekonomi, perdagangan ritel paling terpukul begitu pembeli individu tersebut mulai kehilangan pekerjaan sehingga daya beli masyarakat juga menurun.
Ketika masalah ini muncul, masuk akal bagi kebanyakan orang untuk memotong pengeluaran yang tidak penting seperti pakaian mahal dan perlengkapan kecantikan.
2. Restoran dan Bar
Sektor jasa makanan cukup sering terpukul selama kemerosotan ekonomi. Pada masa pandemi COVID-19, banyak restoran gulung tikar. Yang lainnya terpaksa memotong biaya tenaga kerja mereka dengan merumahkan pekerja.
Ribuan karyawan restoran menjadi pengagguran—walaupun banyak yang mendapatkan kembali pekerjaan di dalam industri karena proses pemulihan ekonomi.
3. Akomodasi dan Perhotelan
Sayangnya, karantina dan pembatasan perjalanan selama pandemi COVID-19 berdampak signifikan terhadap sektor rekreasi dan perhotelan. Hotel dan perusahaan persewaan mobil mengalami penurunan pendapatan yang sangat besar.
4. Sektor Rentan Resesi Lainnya
Ritel, restoran, dan hotel bukan satu-satunya bisnis yang sering dirugikan selama resesi. Otomotif, minyak dan gas, olahraga, real estat, dan banyak lainnya mengalami penurunan tajam pada saat-saat seperti ini.
Dampak Resesi Ekonomi pada Bisnis
Meskipun resesi biasanya tidak berlangsung lebih lama dari beberapa kuartal keuangan, efek lanjutannya dapat berlangsung lebih lama. Berikut adalah beberapa contoh bagaimana resesi ekonomi dapat memengaruhi bisnis Anda:
1. Keuntungan Berkurang
Ketika pertumbuhan ekonomi terhenti, konsumen dan pesaing menjadi waspada dalam hal pembelanjaan. Ini berarti bisnis Anda mungkin merasa lebih sulit untuk menghasilkan penjualan seperti biasanya, dan Anda harus memangkas biaya sesuai dengan itu.
Bisnis cenderung tidak berinvestasi dalam produk baru dan biaya overhead dipotong untuk memperhitungkan pengurangan keuntungan.
2. Krisis Kredit
Bukan hanya bisnis dan konsumen yang menjadi lebih berhati-hati dengan pengeluaran mereka. Pemberi pinjaman juga memperketat keuangan mereka, yang mempersulit bisnis untuk mengakses jalur kredit biasa.
Suku bunga mungkin meningkat dan persyaratan pinjaman lebih sulit.
3. Pengurangan Cash Flow
Vendor dan pelanggan sama-sama merasa lebih sulit untuk melakukan pembayaran tepat waktu selama resesi ekonomi global. Bisnis mungkin perlu menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengejar tagihan, menunda pembayaran mereka sendiri ke pemasok.
Situasinya bisa menjadi sulit, terutama bagi mereka yang menjual secara business to business (B2B). Jika salah satu pelanggan Anda bangkrut, tagihan mereka mungkin tidak terbayar.
4. Penurunan Harga Saham dan Dividen
Pengurangan cash flow dan keuntungan akhirnya masuk ke laporan keuangan resmi bisnis Anda, termasuk laporan pendapatan triwulanan. Pada titik ini, dividen mungkin menurun atau bahkan hilang. Pemegang saham bahkan mungkin meminta kepemimpinan baru saat harga saham turun.
5. Penurunan Kualitas Produk
Salah satu efek tidak langsung dari resesi ekonomi adalah penurunan kualitas. Saat manufaktur melambat dan tagihan tidak terbayar, perusahaan mencari cara baru untuk memotong biaya dan meningkatkan keuntungan.
Ini dapat menyebabkan penurunan sementara dalam layanan atau kualitas produk ketika Anda tidak mampu mematuhi standar Anda yang biasa.
Tips Bersiap Menghadapi Resesi Ekonomi
Sementara berbagai negara dan industri menghadapi resesi ekonomi pada waktu yang berbeda, akibat resesi yang berdampak pada bisnis Anda dan pelanggan Anda selalu ada.
Tanpa persiapan yang memadai, Anda mungkin menemukan bisnis Anda dalam keadaan tertekan. Berikut adalah 5 tips untuk membantu Anda bersiap menghadapi resesi.
1. Amankan Keuangan Sebelum Resesi
Sepanjang kondisi resesi ekonomi, usaha kecil mungkin membutuhkan bantuan keuangan. Namun, jangan menganggap ini sebagai tanda kegagalan. Daripada itu, cobalah untuk menjadi yang terdepan dengan mengamankan pembiayaan sebelum Anda benar-benar membutuhkannya.
Kemungkinan besar Anda akan disetujui untuk jalur kredit bisnis saat keuntungan perusahaan Anda berjalan dengan baik, jadi lakukan apa yang Anda bisa untuk memenuhi syarat.
Jika Anda request bantuan keuangan di tengah resesi ekonomi, akan lebih sulit untuk memenuhi syarat sehingga ini merupakan tindakan yang layak dilakukan sebelumnya.
2. Lindungi Arus Kas Anda
Karena 82% bisnis gagal karena salah urus cash flow, ini adalah salah satu aspek terpenting untuk bertahan dari resesi ekonomi.
Manajemen cash flow yang kuat mencakup tindak lanjut atas tagihan utang yang jatuh tempo dari klien dan menciptakan dana tabungan darurat. Cobalah untuk menyimpan setara dengan pengeluaran tiga hingga enam bulan dalam dana darurat tunai.
Cara lain untuk melindungi arus kas Anda adalah dengan mengelola piutang Anda. Anda harus memiliki kontrak hukum terkait biaya keterlambatan untuk mengurangi risiko saldo utang tidak terbayar.
Anda mungkin juga perlu mempertimbangkan mengumpulkan uang muka untuk pekerjaan bergaji tinggi untuk mengurangi risiko tidak dibayar.
3. Kurangi Pengeluaran yang Tidak Perlu
Salah satu cara terbaik untuk mempersiapkan bisnis Anda menghadapi resesi ekonomi adalah dengan hati-hati memeriksa pengeluaran Anda. Cari area di mana pengeluaran bisnis dapat dikurangi dan coba lakukan ini sedini mungkin.
Semakin lama bisnis Anda beroperasi dengan efisiensi yang meningkat, semakin banyak uang yang akan Anda hemat dan semakin siap Anda jika terjadi resesi ekonomi yang berkepanjangan.
4. Pertahankan Komunikasi yang Kuat
Selama kondisi resesi ekonomi, berkomunikasi dengan percaya diri sama pentingnya dengan sebelumnya.
Karyawan mungkin bertanya-tanya tentang stabilitas perusahaan, keamanan pekerjaan mereka, atau bagaimana operasi sehari-hari dapat berubah. Selalu pertahankan komunikasi yang kuat, terutama saat mempersiapkan resesi ekonomi nasional.
Tanpa informasi yang jujur dan akurat, karyawan mungkin mulai membuat asumsi dan banyak di antaranya mungkin salah. Hal ini dapat menyebabkan rasa takut dan pergantian prematur karena karyawan mencari pilihan lain untuk mendapatkan kepastian yang mereka butuhkan.
5. Jangan Pernah Berhenti Melakukan Marketing
Anda mungkin menebak salah satu cara untuk menghemat pengeluaran adalah dengan mengurangi anggaran pemasaran Anda. Namun, coba pikirkan: “Bagaimana pelanggan baru akan mengetahui tentang perusahaan dan layanan Anda jika Anda berhenti beriklan?”
Melanjutkan strategi marketing Anda melalui masa-masa sulit memproyeksikan perusahaan Anda sebagai pemimpin sejati, mengajari pelanggan Anda saat ini bahwa mereka berada di tangan yang tepat, dan memberikan kepercayaan kepada perusahaan baru untuk berbisnis dengan Anda.
6. Buat Keputusan Berdasarkan Data
Ketika menghadapi masa resesi ekonomi, penting bagi Anda untuk membuat keputusan yang tepat secara strategis. Ketika uang tunai terbatas, kesalahan langkah sekecil apa pun bisa berarti perbedaan antara kesuksesan dan kegagalan.
Sekalipun naluri Anda sebagai pemilik bisnis bagus, Anda perlu berkonsultasi dengan data Anda, melihat tren keuangan perusahaan Anda dan mengevaluasi prakiraan sebelum Anda membuat perubahan apa pun dalam bisnis Anda.
Siap Menghadapi Resesi dengan TapTalk.io
Resesi bersifat siklus dan umumnya berefek negatif pada banyak bisnis. Memahami potensi dampak resesi dapat membantu para pemimpin bisnis mempersiapkan diri dengan lebih baik dan menerapkan langkah-langkah untuk meminimalkan konsekuensi pada saat resesi datang lagi.
Anda dapat menghadapi resesi dengan lebih mudah jika bisa membuat keputusan berdasarkan data.
OneTalk by TapTalk.io merupakan layanan omnichannel yang memungkinkan Anda mendapatkan business insight, meningkatkan sales, mendukung strategi marketing Anda, serta meningkatkan customer satisfaction.
OneTalk juga memungkinkan Anda untuk mengetahui kumpulan informasi yang berhubungan dengan pelanggan dan bisnis, mendapatkan wawasan untuk intervensi kasus di masa mendatang, dengan mudah mengenali dan menindaklanjuti masalah yang paling sering dihadapi pelanggan, dan menghasilkan ide bisnis baru.
Dengan memberikan pengalaman layanan pelanggan yang luar biasa, Anda dapat meningkatkan peluang untuk direkomendasikan oleh pelanggan yang puas.
Layanan pelanggan yang hebat juga akan meningkatkan bisnis secara keseluruhan. Dengan memastikan mereka selalu puas, orang akan selalu senang menjadi pelanggan Anda.
Selanjutnya, Anda dapat membuat keputusan yang lebih baik dengan fitur-fitur OneTalk.
Dengan OneTalk, Anda tidak perlu khawatir dalam menghadapi resesi nanti! Anda juga dapat menghubungi agent kami bila memiliki pertanyaan lebih lanjut.