Pernahkah Anda menerima email yang mengingatkan keranjang belanjaan atau konfirmasi pesanan? Jika iya, artinya Anda sudah terbiasa dengan email transaksional. Ini adalah email otomatis yang dipicu saat pelanggan melakukan tindakan tertentu, seperti memulai langganan, melakukan pembelian, atau menyetel ulang sandi.
Meskipun tampaknya biasa saja, email transaksional sebenarnya adalah bagian penting dalam strategi marketing Anda!
Tahukah Anda kalau email transaksional menghasilkan open rate delapan kali lebih tinggi daripada email pemasaran lainnya?
Jadi, jika Anda dapat memanfaatkan email transaksional Anda dengan efek yang tepat, Anda akan memiliki keunggulan instan atas pesaing Anda.
Untuk menunjukkan kekuatan dan variasi email transaksional, simak contoh template email transaksional berikut.
Baca juga: Email Promosional Vs Email Transaksional, Apa Bedanya?
6 Jenis Email Transaksional dan Contohnya
Membuat email transaksional yang efisien harus memiliki keseimbangan konten, informasi, dan hiburan. Anda ingin memberi pengguna informasi yang mereka cari sambil memikat mereka.
Dalam membuat email transaksional, Anda harus memperhatikan berikut ini.
- Miliki konten email yang menarik dan sederhana
- Sertakan Call To Action (CTA)
- Memungkinkan Anda untuk mengelola preferensi
Mengetahui pesan apa yang perlu disampaikan adalah kunci untuk dalam membuat strategi email yang kuat. Untuk mewujudkannya, mari kita lihat jenis dan beberapa contoh umum email transaksional yang perlu dikirim oleh setiap bisnis.
1. Konfirmasi Alamat Email
Email konfirmasi adalah hal pertama yang harus Anda siapkan. Meskipun pelanggan Anda dapat bergabung tanpa harus memverifikasi alamat email mereka (single opt-in), memiliki double opt-in di tempat akan membantu Anda dalam:
- Mempertahankan daftar yang baik.
- Meningkatkan kemampuan pengiriman email.
- Menghindari adanya penggunaan alamat spam.
Email seperti ini dapat membantu untuk melacak siapa yang bergabung dengan mailing list Anda dan meningkatkan keseluruhan rasio buka, click-through, dan konversi.
Berikut adalah template sederhana dan efektif yang dapat Anda gunakan untuk memverifikasi email pelanggan.
2. Email Atur Ulang Kata Sandi
Jujur saja, kita semua pasti lupa kata sandi kita setidaknya sekali. Ketika ini terjadi, pengguna akan mengklik opsi "Lupa kata sandi" dan menunggu pesan perubahan kata sandi. Permintaan pengaturan ulang kata sandi yang efektif harus:
- Jelas dan to the point.
- Sertakan link perubahan kata sandi.
- Yakinkan pengguna bahwa sandi mereka tidak berubah secara otomatis.
Email pengaturan ulang kata sandi adalah salah satu email transaksional paling penting yang perlu disiapkan oleh bisnis Anda.
Jika Anda ingin menyusun email pengaturan ulang kata sandi Anda sendiri, Anda dapat menggunakan template di bawah ini.
3. Email Konfirmasi Pesanan
Jika Anda berhasil meyakinkan audience Anda bahwa produk/layanan Anda adalah yang terbaik, mereka pada akhirnya akan melakukan pembelian.
Jadi apa hal berikutnya yang mereka harapkan untuk dilihat di inbox mereka? Betul sekali! Email konfirmasi pesanan untuk memberitahu mereka bahwa transaksi telah berhasil dijalankan.
Konfirmasi pesanan adalah suatu keharusan bagi semua bisnis yang ingin membuat pelanggan mereka tidak perlu mempertanyakan tentang apakah pembayaran mereka telah masuk atau belum.
Untuk membuat email konfirmasi pesanan, Anda dapat menggunakan template berikut dan menyesuaikannya dengan kebutuhan Anda.
Baca juga: Template Email Marketing yang Efektif untuk Bisnis Anda
4. Email Notifikasi Pengiriman
Saat pelanggan Anda melakukan pembelian, mereka ingin menerima satu email yang akan memberi mereka lebih banyak detail tentang pengiriman. Pelanggan akan memeriksanya ketika mereka membuka inbox. Dan, seperti yang bisa Anda tebak, email ini cenderung memiliki tingkat engagement yang tinggi dan lebih sering dibuka oleh pelanggan.
Pengiriman email transaksional harus memiliki semua informasi yang benar agar pelanggan Anda tetap ter-update.
Link pelacakan yang rusak atau detail yang tidak memadai akan menyebabkan mereka menghubungi tim customer support Anda dan berdampak negatif pada pengalaman mereka dengan brand.
Dengan template email pemberitahuan pengiriman yang mudah disesuaikan ini, Anda akan dapat memastikan bahwa pelanggan akan mendapatkan informasi yang benar tentang pengiriman pembelian mereka.
5. Email Konfirmasi Pengiriman
Jenis email ini memberitahu pelanggan bahwa produk mereka telah sampai tujuannya.
Ini sangat berguna jika pembeli menginginkan produk dikirim ke pihak ketiga (misalnya, kepada teman yang berulang tahun). Ini akan membantu menenangkan pikiran pelanggan ketika mereka mengetahui bahwa produk telah dikirimkan kepada penerimanya.
Anda dapat menggunakan template ini untuk membuat email konfirmasi pengiriman.
6. Email Pembatalan Pesanan
Dalam proses transaksi, pelanggan Anda mungkin membatalkan pesanan mereka, atau mungkin Anda harus membatalkannya karena sesuatu yang tidak terduga.
Apa pun alasannya, email pembatalan pesanan diperlukan untuk memberitahu pelanggan dan menjelaskan langkah selanjutnya.
Saat menyiapkan email, ingatlah untuk menyertakan:
- Nama pelanggan
- Tanggal mereka memesan
- Daftar barang yang dibatalkan
- Alasan pembatalan (opsional)
- Langkah selanjutnya untuk pengembalian uang atau voucher
Jika Anda perlu mengirim email pembatalan Anda sendiri, berikut adalah contoh email transaksional yang praktis.
Baca juga: 7 Rekomendasi Tren Digital Marketing di Tahun 2022
Siapkan Email Transaksional Sekarang
Email transaksional selalu memberikan pelanggan akses langsung ke informasi penting. Mereka juga merupakan bagian terpenting dari strategi marketing email yang sukses.
Ikuti template di atas untuk membuat template email transaksional profesional yang menarik. Selain itu, email transaksional akan membantu meningkatkan kepercayaan dan meningkatkan kredibilitas brand, serta memberikan pengalaman pelanggan yang luar biasa.
Anda juga dapat menggunakan layanan TapTalk.io, aplikasi pesan instan, untuk memudahkan Anda berkomunikasi dengan para customer.