Amerika Serikat. Negara Adidaya yang sekarang terlihat jauh dari kata terpuruk. Bagaimana tidak? Mata uangnya saja dipakai sebagai acuan pasar internasional. Anda tentu familiar dengan logo dolar amerika di setiap e-commerce internasional, seperti E-bay dan Alibaba, bukan?
Pun demikian, Amerika serikat sebenarnya pernah mengalami keterpurukan paling dalam, yakni depresi ekonomi atau The Great Depression pada tahun 1929 hingga 1941. Jika ingin membandingkan dengan fenomena seperti krisis ekonomi atau resesi, depresi ekonomi adalah lantai paling dasar suatu negara bisa jatuh. Fenomena yang sangat mengerikan ini menarik untuk ditelusuri lebih jauh. Anda penasaran? Kali ini Kami akan membahas informasi seputar depresi ekonomi. Mari disimak!
Key Takeaways:
- Depresi ekonomi adalah kondisi penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan, seperti penurunan produksi, angka pekerja, harga, dan permintaan. Tak hanya itu, beberapa perusahaan dan perbankan akan tutup. Ini adalah kejatuhan ekonomi yang paling buruk bisa terjadi pada sebuah negara.
- Penyebabnya pun beragam. Mulai dari ledakan gelembung ekonomi atau economic bubble, krisis finansial, ketidakseimbangan pasar, perang dan instabilitas politik, kegagalan kebijakan oleh pemerintah, hingga bencana alam.
- Terjadi pada periode yang panjang, depresi ekonomi dapat berdampak buruk. Angka pengangguran, kemiskinan, penurunan pendapatan, jatuhnya pasar saham, penyeimbangan anggaran yang rumit akan terjadi di suatu negara.
- Depresi ekonomi akan memaksa beberapa perusahaan bangkrut. Oleh karena itu, Anda perlu membangun komunikasi yang baik dengan khalayak dan mendapat loyalitas konsumen. Mulailah dengan menggunakan omnichannel messaging yang disediakan OneTalk by TapTalk.io.
Depresi Ekonomi Adalah
Depresi ekonomi adalah kondisi terjadinya penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan, termasuk penurunan produksi, banyak orang kehilangan lapangan pekerjaan, penurunan harga, dan permintaan yang menyebabkan stagnasi dalam pertumbuhan ekonomi untuk jangka waktu yang panjang.
Terjadi dalam periode yang panjang, depresi ekonomi berdampak buruk terhadap berbagai sektor, yakni bisnis, perbankan, perdagangan, dan industri. Fenomena ini dapat memicu kejatuhan pasar keuangan dan malapetaka bidang ekonomi yang lebih besar.
Depresi ekonomi menurut para ahli
1. Irving Fisher
Sementara itu, menurut ekonom bernama Irving Fisher, depresi ekonomi adalah jangka waktu ketika kepercayaan dan keyakinan pada sistem ekonomi sangat rendah dan menjalar ke tingkat konsumsi dan investasi yang rendah.
2. John Maynard Keynes
Menyempurnakan definisi tersebut, ekonom Inggris John Maynard Keynes menyatakan bahwa tidak hanya tingkat konsumsi dan investasi yang terpengaruh, tetapi juga peningkatan pengangguran, penurunan produksi, dan kurangnya permintaan efektif.
3. Milton Friedman
Di sisi lain, menurut Milton Friedman fenomena ini terjadi ketika sistem moneter dan perbankan mengalami kegagalan atau kelemahan yang cukup besar sehingga berdampak pada penurunan jumlah uang yang beredar dan meningkatkan suku bunga.
4. The Causes of the Great Depression
Selain para ahli, jika ingin beralih ke rujukan ilmiah, menurut Buku "The Causes of the Great Depression" karya Robert McElvaine depresi ekonomi adalah periode penurunan ekonomi yang terjadi secara global pada awal 1930-an dan ditandai dengan penurunan produksi dan perdagangan internasional, serta kebangkrutan perusahaan-perusahaan besar dan bank-bank. Definisi ini lebih spesifik dengan menyebutkan tanda-tanda yang akan terlihat jika malapetaka ini terjadi.
Secara umum, para ahli sepakat bahwa depresi ekonomi adalah keadaan ekonomi yang sangat buruk dengan penurunan kegiatan ekonomi seperti, produksi, tingkat pengangguran yang tinggi, dan penurunan permintaan untuk jangka waktu yang lama.
Baca juga: 5 Dampak Resesi Ekonomi bagi Bisnis dan Tips Menghadapinya
Penyebab Depresi Ekonomi
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya depresi ekonomi, di antaranya adalah:
1. Ledakan gelembung ekonomi
Terkadang terjadi ledakan gelembung ekonomi atau economic bubble yang menyebabkan harga aset (seperti saham atau real estate) menjadi sangat tinggi. Hal ini menyebabkan ekspektasi dan spekulasi yang berlebihan dari investor. Pun demikian, jika tidak diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi, gelembung berpotensi pecah dan mengalami penurunan yang tajam, serta berdampak pada kejatuhan pasar ekonomi secara keseluruhan.
2. Krisis finansial
Krisis finansial yang disebabkan oleh kegagalan perbankan atau lembaga keuangan besar dapat menyebabkan penurunan yang tajam dalam jumlah uang yang beredar dan meningkatkan suku bunga, sehingga berdampak pada penurunan investasi dan permintaan efektif.
3. Ketidakseimbangan ekonomi
Terkadang terjadi ketidakseimbangan ekonomi antara produksi dan permintaan, di mana produksi melampaui permintaan sehingga menyebabkan penurunan harga dan profitabilitas yang pada gilirannya dapat memicu penurunan secara keseluruhan.
4. Perang dan ketidakstabilan politik
Perang atau ketidakstabilan politik dapat mengganggu perdagangan internasional dan mengurangi investasi asing, sehingga berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi.
5. Kegagalan kebijakan ekonomi
Terkadang kebijakan ekonomi yang buruk seperti kenaikan suku bunga yang tiba-tiba atau pengurangan pengeluaran pemerintah yang drastis dapat menyebabkan penurunan secara signifikan.
6. Bencana alam
Bencana alam seperti badai, gempa bumi, atau kebakaran hutan dapat merusak infrastruktur dan industri, sehingga berdampak pada penurunan produksi dan permintaan.
Fenomena ini tentu saja tidak selalu disebabkan oleh faktor yang sama, tetapi faktor-faktor di atas memiliki kontribusi yang kuat pada terjadinya depresi ekonomi.
Baca juga: Kenali Pengertian Tragedi Krisis Moneter dan Dampaknya
Dampak Depresi Ekonomi
Depresi ekonomi akan berdampak sangat buruk pada masyarakat dan ekonomi secara keseluruhan. Berikut dampak-dampak yang akan terjadi:
1. Kenaikan angka pengangguran
Ketika aktivitas ekonomi menurun, banyak perusahaan yang terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja atau penurunan jam kerja, sehingga menyebabkan kenaikan angka pengangguran.
2. Penurunan pendapatan dan daya beli
Depresi ekonomi seringkali berdampak pada penurunan pendapatan dan daya beli masyarakat, yang pada gilirannya dapat mengurangi permintaan efektif dan berkontribusi pada penurunan.
3. Kenaikan tingkat kemiskinan
Kenaikan pengangguran dan penurunan pendapatan dapat menyebabkan kenaikan tingkat kemiskinan dan kesulitan bagi keluarga untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, dan papan.
4. Penurunan investasi
Depresi ekonomi dapat memicu penurunan investasi, baik domestik maupun asing, karena investor menjadi enggan untuk berinvestasi dalam lingkungan ekonomi yang tidak stabil.
5. Kejatuhan pasar saham dan penurunan nilai aset
Depresi ekonomi seringkali mengakibatkan kejatuhan pasar saham dan penurunan nilai aset seperti real estate atau properti. Hal ini dapat menyebabkan kerugian besar bagi investor dan perusahaan, serta mengurangi nilai kekayaan masyarakat secara keseluruhan.
6. Kesulitan bagi pemerintah dalam menyeimbangkan anggaran
Kondisi ekonomi yang buruk dapat memengaruhi pendapatan pemerintah, sehingga menyulitkan pemerintah dalam menyeimbangkan anggaran dan memberikan layanan publik yang memadai.
7. Instabilitas politik dan sosial
Depresi ekonomi dapat menyebabkan ketidakpuasan dan ketidakstabilan politik dan sosial, terutama jika masyarakat merasa bahwa pemerintah tidak berhasil mengatasi masalah ekonomi.
Dampak depresi ekonomi dapat sangat berat dan jangka panjang, dan membutuhkan upaya yang besar dari berbagai pihak untuk memulihkan ekonomi dan kepercayaan masyarakat.
Baca juga: Siklus Ekonomi: Arti & Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Bangun Kekuatan Komunikasi yang Kokoh dengan OneTalk
Perusahaan Anda memerlukan pondasi yang kokoh untuk menghadapi keadaan seperti ini. Komunikasi menjadi hal yang krusial. Sebab, perusahaan yang memiliki loyalitas pelanggan akan sulit terguncang oleh keadaan. Salah satu jalan paling efektif untuk mendapatkan loyalitas pelanggan adalah komunikasi. Dengan komunikasi yang baik, khalayak akan siap sedia mengeluarkan uang untuk membeli barang maupun layanan jasa di perusahaan Anda.
Pertanyaan yang timbul berikutnya adalah cara mencapai komunikasi yang ideal dengan para pelanggan. Tenang saja, kami punya solusinya.
Menggunakan aplikasi Omnichannel Messaging untuk meningkatkan pelayanan merupakan langkah yang tepat untuk perusahaan Anda. OneTalk by TapTalk.io akan menyediakan layanan tersebut untuk perusahaan Anda dan meningkatkan kualitas komunikasi dengan khalayak.
OneTalk juga menggunakan media-media populer seperti Instagram dan Whatsapp. Anda jadi tak perlu khawatir pelanggan akan kesulitan mencari saluran untuk menghubungi perusahaan Anda. Komunikasi tentu akan semakin mudah dan cepat.
Tingkatkan juga pelayanan perusahaan Anda dengan menghubungkan channel Google Business Messages ke dalam inbox OneTalk! Channel terbaru OneTalk ini bisa meningkatkan efisiensi, responsivitas, dan kepuasan pelanggan di platform Google.
Official WhatsApp Business API oleh OneTalk adalah solusi terbaik untuk bisnis Anda dalam menjangkau dan menjalin komunikasi dengan pelanggan. Official WhatsApp Business API mempermudah Anda menjangkau pelanggan melalui WhatsApp dari dashboard yang disediakan OneTalk. Fitur ini tak akan membiarkan Anda melewatkan satupun permintaan barang dan jasa dari pelanggan.
Tunggu apalagi? Klik di situs ini dan hubungi agent Kami untuk membangun komunikasi yang kokoh dan loyalitas pelanggan di perusahaan Anda bersama OneTalk by TapTalk.io.