Ketika memulai bisnis, Anda mungkin bertanya-tanya berapa banyak bisnis yang gagal baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Sayangnya, kegagalan wirausaha adalah hal biasa: Sekitar 20% bisnis kecil gagal di tahun pertama mereka dan 96% bisnis akan gagal dalam jangka waktu 10 tahun.
Key Takeaway:
- Faktor yang menyebabkan bisnis gagal adalah kurangnya perencanaan bisnis dan penelitian, tidak bisa mengelola keuangan, tidak memiliki rencana darurat, partnership yang tidak cocok, memilih lokasi yang salah, tidak ada kehadiran online dan tidak memiliki marketing, tidak dapat bersaing, dan lainnya.
- Solusi untuk mengatasi wirausaha yang gagal adalah melakukan analisis SWOT, kelola cash flow dengan baik, dan fokus pada pelanggan.
12 Faktor Wirausaha Gagal
Ada banyak alasan mengapa bisnis bisa gagal. Namun, hal ini dapat dicegah jika Anda memahaminya. Masih belum terlambat untuk mempelajari faktor kegagalan wirausaha sebelum Anda memulai bisnis.
Berikut 12 faktor kegagalan wirausaha yang bisa Anda pelajari.
1. Kurangnya Perencanaan Bisnis
Perencanaan membantu Anda untuk fokus. Jika Anda tidak memiliki rencana bisnis yang efektif, Anda tidak dapat mengomunikasikan visi Anda dengan baik kepada tim.
Menulis rencana bisnis adalah langkah penting untuk menyiapkan bisnis baru dan mencapai tujuan bisnis Anda. Di sisi lain, tanpa rencana, bisnis Anda rentan terhadap salah satu alasan paling umum kegagalan bisnis kecil – mismanagement. Memiliki rencana bisnis juga akan membantu Anda tetap fokus dan berada di jalur yang benar.
Perencanaan strategis juga sangat penting untuk kesuksesan bisnis Anda. Contohnya, ketika bisnis Anda mulai tumbuh, Anda akan membutuhkan peningkatan pendapatan untuk membayar lebih banyak karyawan. Dengan fasilitas yang lebih besar, akan ada kenaikan biaya produksi juga.
Dalam keadaan seperti itu, tidak memiliki rencana yang tepat dapat mempengaruhi pertumbuhan bisnis Anda secara signifikan.
2. Kurangnya Penelitian
Salah satu alasan paling umum mengapa bisnis gagal adalah karena tidak ada kebutuhan pasar untuk produk atau layanan mereka.
Jadi, salah satu langkah pertama terpenting yang perlu Anda ambil saat mendirikan bisnis adalah melakukan penelitian tentang segala hal mulai dari pasar yang ada, tren saat ini dan masa depan di industri Anda, hingga siapa pesaing Anda, siapa target audiensnya dan apa yang akan memotivasi mereka untuk berbisnis dengan Anda.
Banyak pengusaha hanya terlalu fokus pada produknya saja. Mereka lupa bahwa untuk sukses secara komersial setiap produk atau jasa membutuhkan target pasar.
Jika Anda tidak dapat terhubung dengan target audiens Anda, bisnis akan gagal. Gunakan survei, email campaign, atau panggilan telepon langsung, untuk memahami dan terhubung dengan target audiens Anda dengan lebih baik. Temukan siapa mereka sampai ke detail terkecil. Itu salah satu cara Anda akan menghindari kegagalan bisnis.
3. Tidak Bisa Mengelola Keuangan dengan Baik
Ketika sebuah bisnis mulai menggunakan uang di luar kebutuhan, mereka tanpa sadar mempertaruhkan segalanya untuk kemungkinan yang tidak diketahui.
Misalnya, Anda mempekerjakan lebih banyak orang daripada seharusnya. Membiarkan biaya overhead melebihi perkiraan awal akan mengganggu stabilitas keuangan.
Mengelola keuangan adalah salah satu aspek penting dari bisnis apa pun. Selain mengamankan bisnis Anda, itu juga membantu dalam pertumbuhan bisnis. Saat Anda melanjutkan usaha bisnis Anda, Anda akan membutuhkan lebih banyak dana untuk membayar pegawai baru, mengembangkan produk dan fitur baru, serta banyak lagi.
Mempertahankan cashflow dengan benar adalah inti dari bisnis Anda. Tanpa ini, bisnis Anda tidak bisa bertahan lama. Jika cashflow menjadi negatif secara konsisten dan kas habis, perusahaan bisa saja menuju kebangkrutan.
4. Tidak Ada Rencana Darurat
Memiliki rencana cadangan yang efektif sangat penting untuk keamanan bisnis dalam situasi berbahaya. Jika Anda tidak dapat menghadapi situasi negatif secara efisien, hal itu mungkin berdampak dramatis pada bisnis Anda.
Berikut adalah contoh utama di mana rencana darurat sangat membantu:
- Salah urus aset
- Pembukaan mendadak yang diciptakan oleh pensiun
- Keberangkatan karyawan yang tidak terduga
- Kematian salah satu personel penting
- Bencana alam
- Inflasi
- Resesi
5. Partnership yang Tidak Memuaskan
Menyatukan beragam kontributor dapat menjadi hal yang menantang dalam hal partnership. Ketika tujuan tidak disatukan dan kepentingan pribadi lebih didahului, bisnis bisa gagal secara dahsyat.
Memiliki partnership yang tepat dapat membantu Anda dalam beberapa cara, seperti:
- Akses ke pengetahuan pemasaran
- Kelompok keahlian yang lebih luas
- Peningkatan kompetensi tenaga kerja
- Reputasi dan kredibilitas
- Stabilitas jangka panjang
Dengan mitra bisnis yang tepat, akan lebih mudah untuk berhasil secara signifikan. Oleh karena itu, temukan partner yang cocok untuk memanfaatkan benefit kolaborasi.
6. Memilih Lokasi yang Salah
Lokasi bisa menjadi segalanya untuk bisnis offline. Ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam memilih lokasi, termasuk kenyamanan pelanggan, visibilitas, parkir, persaingan terdekat, citra yang ingin Anda tampilkan, dan anggaran.
Tidak mudah untuk keluar dari sewa komersial dan berpindah lokasi, jadi pilihan yang buruk di awal bisa menjadi pemecah bisnis.
Jika Anda memulai bisnis kecil, ada baiknya untuk mengetahui hal-hal buruk yang umum dan mencoba menghindarinya. Namun, jika Anda menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mengkhawatirkan semuanya, Anda juga berisiko gagal karena “tidak pernah memulai bisnis”.
7. Tidak Ada Kehadiran Online
Tidak memiliki situs web dan keberadaan media sosial adalah alasan mengapa banyak bisnis baru gagal.
Memasarkan bisnis Anda adalah bagian penting untuk menarik pelanggan baru dan menjual produk atau layanan Anda.
Memiliki situs web, kehadiran media sosial, SEO yang bagus, dan konten yang bagus, adalah cara yang baik bagi Anda untuk memberi tahu calon pelanggan seperti apa bisnis Anda dan siapa Anda.
Media sosial seperti Facebook, Twitter, Pinterest, dan LinkedIn dapat digunakan untuk membantu pelanggan baru menemukan Anda atau website Anda. Meskipun produk atau layanan Anda tidak dijual secara online, tetap penting untuk membangun kehadiran online.
Untuk dapat melibatkan pelanggan saat ini dan calon pelanggan di era digital, penting untuk memiliki situs web yang mobile-friendly. Statistik menunjukkan bahwa hampir 60 persen dari semua pencarian online kini dilakukan di perangkat seluler.
Terlepas dari biayanya, jika Anda ingin memiliki bisnis yang sukses, Anda akan mencoba memasukkan situs web, SEO, dan media sosial sebagai bagian dari rencana pemasaran yang lebih besar.
8. Tidak Ada Marketing dan PR
Tanpa marketing, Anda tidak akan memiliki pelanggan. Tanpa pelanggan, Anda tidak akan memiliki bisnis. Banyak pemilik usaha kecil tidak menyadari bahwa mereka perlu strategi pemasaran.
Bisnis yang tidak memiliki anggaran marketing untuk mencoba strategi periklanan dan pemasaran baru sering kali tertinggal dalam persaingan dan mengalami kegagalan finansial.
Semua yang Anda lakukan dalam marketing adalah untuk mendorong brand awareness.
9. Tidak Dapat Bersaing
Banyak bisnis kecil dimulai dengan mengikuti/mencontohi bisnis lain, sehingga tidak memberikan nilai unik bagi pelanggan/klien untuk memilihnya daripada kompetitor yang tersedia.
Oleh karena itu, setiap perusahaan harus memiliki setidaknya satu aspek yang membuatnya unik dari para pesaingnya (unique selling point). Misalnya, Domino's Pizza, membuat dirinya unik dengan fokus pada pengiriman cepat.
Ketika memulai bisnis, tanyakan pada diri sendiri “Mengapa pelanggan harus membeli produk atau layanan Anda?”. Unique selling point Ini bisa sesederhana harga jual termurah, tetapi Anda memerlukan sesuatu untuk memberi alasan kepada pelanggan untuk memilih Anda!
10. Gagal Menciptakan Sistem Bisnis yang Tepat
Funnel penjualan bukan satu-satunya otomatisasi yang diperlukan untuk menjalankan bisnis sukses yang dibangun untuk jangka panjang. Sistem bisnis lain yang tepat perlu diterapkan.
CRM perlu diimplementasikan dan disesuaikan. Kebijakan perlu diberlakukan. Audit keuangan dan prosedur pelacakan perlu dibuat, dan seterusnya. Tanpa banyak sistem dan otomatisasi, jumlah pekerjaan menjadi sangat banyak dan detailnya dapat dengan mudah terabaikan.
11. Basis Pelanggan Kecil
Ketika Anda tidak memiliki jaringan pelanggan yang besar, hampir tidak mungkin untuk mengembangkan bisnis Anda ke tingkat yang lebih tinggi.
Tanpa jaringan yang kuat, Anda akan kehilangan manfaat ini. Dengan demikian, Anda akan tertinggal dari pesaing yang memiliki koneksi lebih kuat.
Network Anda akan memberi Anda klien potensial, kemitraan, pemasok, dan bahkan karyawan. Dan jika cukup beruntung, Anda bahkan dapat menemukan investor atau mentor yang dapat memberi Anda nasihat cemerlang.
12. Mengabaikan Kebutuhan Pelanggan
Terkadang, pemasar terlalu asyik dengan berbagai aspek, sehingga mereka lupa berfokus pada kebutuhan pelanggan. Jika Anda mengabaikan kebutuhan pelanggan atau tidak mendapatkan ide yang tepat tentang apa yang sebenarnya mereka inginkan dari Anda, ini bisa menjadi masalah kritis.
Setiap kali Anda meluncurkan bisnis baru, apakah Anda tahu jika calon pelanggan benar-benar akan membayar sesuai rencana Anda?
Bisnis juga bisa gagal karena pengusaha tidak bisa menanggapi ulasan negatif pelanggan, menindaklanjuti pelanggan untuk memastikan produk atau layanan memenuhi kebutuhan kualitas dan fungsionalitas, atau mengambil feedback pelanggan dan menggunakan informasi yang relevan untuk meningkatkan strategi produk, layanan, atau penetapan harga.
Mengetahui dan memahami kebutuhan pelanggan juga merupakan tanda manajemen yang baik.
Setelah Anda mengetahui apa yang diinginkan pelanggan dan mengapa mereka membutuhkan Anda, Anda dapat menggunakan pengetahuan ini untuk meyakinkan calon pelanggan dan pelanggan lama bahwa berbisnis dengan Anda adalah demi kepentingan terbaik mereka.
Baca juga: Cara Ampuh Tingkatkan dan Mengukur Kepuasan Pelanggan
Solusi untuk Mengatasi Kegagalan Wirausaha
Mengubah rasa kekecewaan dan menjadikannya kesempatan untuk berkembang tidaklah mudah. Namun, kemauan untuk belajar dan pantang menyerah adalah ciri utama orang sukses dalam bisnis.
Jadi, mari kita lihat apa yang dapat Anda lakukan untuk tetap fokus dan mengatasi kegagalan.
1. Melakukan analisis SWOT
Setiap organisasi — besar dan kecil — harus melakukan analisis SWOT. Tujuan utama dari teknik kuno ini adalah untuk memahami seluk beluk perusahaan Anda dan faktor apa saja yang dipertimbangkan sebelum tindakan diambil.
Analisis SWOT berupa:
- Strengths: Atribut internal yang positif, aset fisik dan keunggulan kompetitif atas saingan.
- Weaknesses: Faktor internal negatif, seperti kesenjangan dalam staf Anda atau proses yang perlu diperbaiki.
- Opportunities: Elemen eksternal yang mungkin berkontribusi pada kesuksesan perusahaan Anda.
- Threats: Kekuatan luar yang tidak dapat Anda kendalikan, seperti pandemi global yang mematikan seluruh ekonomi.
Karena Anda berusaha mengatasi kegagalan bisnis, sangat penting untuk berkonsentrasi pada aspek kelemahan dan peluang dari analisis SWOT Anda. Kedua pertimbangan ini kemungkinan besar menjadi penyebab kematian wirausaha Anda.
2. Kelola Cash Flow Selama Penurunan
Selama kendala apa pun, Anda harus menghitung uang Anda. Tanpa arus kas yang konsisten, perusahaan Anda dapat tunduk pada hukum dasar keuangan.
Jika Anda tidak memiliki uang masuk, akan sulit untuk melanjutkan bisnis Anda. Sampai hari yang mengerikan itu, ada beberapa cara untuk mendapatkan suntikan uang tunai secara teratur:
- Kirim faktur tepat waktu untuk memastikan Anda segera dibayar.
- Hubungi klien yang menunggak dan telah mengganggu Anda selama berminggu-minggu.
- Terima pembayaran deposit di muka.
- Jika ada, gunakan layanan pembiayaan piutang untuk menambah saldo uang ke pundi-pundi Anda.
- Menahan diri dari ketinggalan pada tagihan Anda sendiri untuk menghindari biaya tambahan.
3. Fokus pada Pelanggan
Tanpa adanya pelanggan, bisnis akan sulit untuk mempertahankan operasi. Jika Anda tidak dapat membangun prospek, mengumpulkan prospek, dan mendapatkan klien baru, maka sangat penting untuk berkonsentrasi pada pelanggan yang Anda miliki.
Saat Anda tidak dapat memperoleh aliran pendapatan baru, Anda harus memanfaatkan kekuatan klien Anda saat ini. Fokuslah pada klien Anda yang paling setia karena mereka dapat menjadi salah satu solusi bisnis paling cerdas yang dapat Anda manfaatkan.
OneTalk Solusi untuk Mencegah Kegagalan Bisnis
Meski tingkat kegagalan bisnis dalam dua tahun pertama sekitar 20%, bukan berarti Anda harus gagal. Seperti yang sudah dijelaskan, salah satu faktor dan bagian terpenting dari bisnis adalah pelanggan.
Untuk mencegah kegagalan perusahaan, utamakan customer service. Jika Anda tidak memperlakukannya dengan baik, mereka akan pergi ke kompetitor. Jadi menjaga konsumen tetap terinformasi dan menunjukkan kepedulian itu bermanfaat.
Salah satu cara untuk meningkatkan customer service adalah menggunakan layanan omnichannel untuk menyediakan support yang dibutuhkan pelanggan.
Dengan platform omnichannel seperti OneTalk, tim agent Anda dapat dengan mudah mengakses semua pesan yang masuk ke dalam satu inbox. Bisnis juga dapat memberi pelanggan pilihan untuk di mana mereka ingin memulai percakapan.
Saat percakapan dimulai, riwayat obrolan akan tersimpan. Sementara itu, identitas pelanggan disatukan dalam perangkat lunak perusahaan, memungkinkan brand untuk memberikan pengalaman yang benar-benar omnichannel dan personal.
OneTalk juga menyediakan berbagai fitur menarik lainnya untuk bisnis Anda. Yuk, cari tahu lebih lanjut dan hubungi agent kami di sini.