Pandemi global seolah memporak-porandakan dunia layanan kesehatan. Ketika IGD dan ICU tertatih-tatih diambang penuhnya kapasitas ruangan, tanpa kita sadari layanan kesehatan non darurat dan primer mulai goyah.
COVID-19 menciptakan urgensi baru untuk pelayanan kesehatan jarak jauh dan komunikasi digital. Tetapi, meskipun hampir setiap rumah sakit atau penyedia layanan kesehatan telah mencoba membuat layanan digital yang sesuai dengan HIPAA, tidak semua layanan digital dibuat sama. HIPAA adalah Health Insurance Portability and Accountability ACT (HIPAA), sebuah ketentuan untuk melindungi data pribadi pasien.
Layanan kesehatan dapat dibilang adalah salah satu industri yang tertinggal di belakang dibanding industri lain dalam hal transisi ke proses digital. Hal ini sebagian besar diakibatkan karena tradisi interaksi secara tatap muka selama berabad-abad. Meskipun demikian, permintaan untuk layanan kesehatan digital semakin meningkat dalam dekade terakhir. Sebanyak 76% penyedia layanan kesehatan menawarkan atau berencana untuk menawarkan layanan telemedicine—peningkatan yang signifikan dari beberapa tahun sebelumnya.
Dalam artikel yang diterbitkan oleh Kontan, terdapat 15 juta pengguna yang mengakses layanan kesehatan digital pada pertengahan tahun lalu saat pandemi mulai menyebar di Indonesia. Survei McKinsey di Indonesia pada 21-30 September 2020 juga menemukan bahwa 65% dari orang yang telah mencoba telemedicine (fisik) berencana untuk tetap menggunakannya.
Sistem komunikasi yang berpusat kepada pasien adalah kunci untuk pengalaman dan hasil yang lebih baik dalam pengaturan layanan kesehatan jarak jauh. Di masa tidak menentu mengenai lockdown dan PPKM, telehealth memperkuat tempatnya di setiap sektor pelayanan kesehatan.
Bagaimana Beberapa Layanan Kesehatan Mencoba untuk Beradaptasi
Ketika pandemi ini bermula, banyak orang disarankan untuk tinggal di rumah untuk mencegah penularan virus. Akibatnya, banyak organisasi medis di seluruh dunia beradaptasi untuk memastikan bahwa pasien mereka terus mendapatkan perawatan, dan bisnis mereka tetap bertahan. Mereka dengan cepat beralih ke teknologi virtual seperti konferensi video yang sesuai dengan HIPAA untuk janji temu pasien dan obrolan langsung untuk membuat janji temu.
Beberapa rumah sakit di Amerika Serikat sudah mencoba praktik ini, berikut beberapa contohnya:
- Mayo Clinic meningkatkan kunjungan pasien lewat video sebesar 18.000%. Selain itu, mereka menggunakan perangkat yang dapat dikenakan, pelacak gejala, dan berbagai aplikasi untuk memantau dan merawat pasien.
- IU Health Physicians menambahkan seratus dokter ke platform telehealth pada saat serangan virus karena mereka percaya bahwa menggunakan telehealth selama COVID-19 akan sangat penting bagi pasien dan praktisi.
- ChenMed, sebuah organisasi medis yang terutama mengelola kesehatan manula, beralih dari 2% kunjungan virtual menjadi 95% kunjungan virtual pada puncak pandemi. Meskipun beberapa pembatasan telah dicabut, 70% dari perawatan pasien ChenMed tetap virtual.
- Iroa Health menyediakan perawatan primer untuk orang tua. Ketika COVID melanda, mereka melihat kunjungan langsung mereka turun menjadi 10% dari apa yang mereka lakukan sebelum COVID. Mereka juga beralih ke kunjungan virtual, karena telehealth selama COVID-19 mungkin menjadi satu-satunya cara bagi pasien mereka untuk terus mendapatkan perawatan. Dalam beberapa kasus, mereka mengirim karyawan dengan tablet ke rumah pasien untuk memastikan bahwa mereka menerima perawatan virtual yang memadai.
Contoh-contoh ini hanyalah beberapa dari banyak dokter non-darurat (bukan pekerja layanan perawatan darurat) yang telah menggunakan telehealth selama COVID-19 untuk memenuhi kebutuhan pasien mereka.
Pasien dan dokter sebagian besar setuju bahwa kunjungan video dan layanan kesehatan digital positif dan sebanding dengan kunjungan tatap muka. 63% pasien dan 59% dokter melaporkan tidak ada perbedaan kualitas antara kunjungan video dan kunjungan kantor.
Secara lebih revolusioner, 53% dokter yang disurvei merasa bahwa kunjungan melalui layanan obrolan video lebih efisien daripada janji tatap muka tradisional. Jika kita kembali dan melihat banyak masalah yang sudah ada sebelumnya dengan perawatan primer dan non-darurat, layanan kesehatan digital membantu memecahkan beberapa diantaranya, termasuk waktu tunggu yang lama dan dokumen pasien yang berlebihan.
Keuntungan Apa Yang Akan Didapat Dengan Membuat Telemedicine?
1. Meningkatkan kualitas hubungan dengan pasien melalui direct chat
Anda bisa mendapatkan hubungan yang lebih baik untuk pasien Anda. Cara yang efektig adalah melalui direct chat dengan pasien Anda. Hal ini memungkinkan pemahaman yang lebih baik antara tenaga kesehatan dengan pasien Anda.
2. Konsultasi dan umpan balik yang mudah untuk pasien
Dengan telemedicine, pasien tidak perlu menunggu lama dan menghabiskan banyak waktu untuk menunggu. Apalagi, mengantre dengan banyak pasien lainnya untuk sesi konsultasi. Telehealth memungkinkan pasien untuk menghemat waktu tersebut dan menjadikan umpan balik antara pasien dan dokter menjadi lebih mudah.
3. Menjamin keamanan dan kesehatan pasien
Di masa pandemi yang tidak menentu, telemedicine dapat mengurangi risiko paparan virus dengan mengurangi pertemuan tatap muka. Dengan turunnya jumlah pasien yang pergi ke rumah sakit, tentu rumah sakit harus berinisiatif dengan menggunakan telehealth untuk menjaga jumlah pasien non-darurat.
Apa Yang Dibutuhkan Sebuah Layanan Kesehatan untuk Menawarkan Layanan Digital?
Untuk mempraktekkan layanan kesehatan secara digital. Anda butuh menggunakan penyedia layanan untuk membantu Anda mengaplikasikan visi dari layanan kesehatan Anda. Menggunakan layanan Chat SDK merupakan salah satu cara untuk mempermudah pelayanan kesehatan digital Anda.
1. Chat dengan Fitur Lengkap
Akses yang lebih baik ke pelayanan kesehatan Anda berkontribusi pada hasil yang lebih baik. Akses yang lebih baik juga berarti pengalaman obrolan yang lebih mudah di berbagai perangkat. Chat SDK Anda yang sudah disesuaikan dengan HIPAA harus berpusat pada pasien, memungkinkan pasien untuk berkomunikasi melalui beberapa saluran sesuai keinginan mereka, dan memungkinkan mereka untuk menghubungi seluruh tim perawatan kesehatan Anda.
Kenyamanan adalah kunci untuk layanan kesehatan digital yang berpusat pada pasien. Dalam membuat telemedicine, harus ada fitur riwayat obrolan pasien juga.Kemampuan sederhana seperti riwayat yang disimpan dapat membuat perbedaan signifikan dalam pengalaman pasien, menghemat waktu, dan menghindari frustasi karena mengulang informasi yang sama dengan agent baru. Adanya riwayat pasien yang dapat dilihat juga mempermudah Anda untuk mendiagnosis atau memberikan penanganan yang tepat.
2. Rich Media Messaging
Berbicara mengenai konsultasi kesehatan, akan cukup sulit jika tidak mengetahui secara jelas gejala atau insiden yang dialami pasien. Karenanya, butuh platform yang memiliki kemampuan untuk mengirim gambar, video, dan audio. Hal ini tentu akan membantu mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap tentang gejala, dan memungkinkan pengiriman pesan untuk lebih menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan janji temu dengan pasien.
Solusi obrolan yang mendukung Rich Media Messaging menyederhanakan pengalaman pasien dan tenaga kesehatan dan menghilangkan ambiguitas komunikasi yang bersifat teks (text-only). Di masa ini, orang terbiasa berkomunikasi melalui pesan multimedia. Dengan mengakomodasi preferensi ini, Anda dapat secara signifikan meningkatkan layanan telehealth rumah sakit atau institusi kesehatan Anda.
3. Pemberitahuan pra dan pasca perawatan
Bayangkan jika Anda ingin merencanakan sesi konsultasi dengan dokter yang dijadwalkan 2 minggu kemudian. Tentu akan sulit mengingat tanggal tersebut dengan banyaknya hal yang terjadi dalam jangka waktu 2 minggu tersebut, bukan? Untuk itu, layanan telehealth dapat membantu pasien-pasien Anda dengan mengirimkan pesan pengingat. Pesan-pesan ini membantu pasien merencanakan waktu mereka, sementara juga menjaga fasilitas perawatan kesehatan untuk menjalankan jadwal tepat waktu dengan mengurangi risiko pasien yang terlambat membatalkan janji temu.
Pertimbangkan juga faktor keamanan data pribadi pasien. Pasien akan mencari layanan yang menurutnya aman dan mudah. Salah satu layanan In-App Chat terpercaya di Indonesia, PowerTalk by TapTalk.io dapat menjadi salah satu pilihan tepat jika Anda ingin mencoba beralih ke layanan digital.
Selain memiliki fitur esensial sebuah chat yang tentunya Anda butuhkan, menggunakan PowerTalk dapat mengurangi kerumitan riwayat chat dengan pasien. PowerTalk juga memiliki fitur Patient Contact List yang dapat mempermudah akses layanan kesehatan. Pasien akan merasa lebih nyaman jika tidak perlu mengulang informasi data diri setiap kali ingin melakukan atau mendaftarkan sesi konsultasi.
Bayangkan rumitnya mencatat histori pasien tanpa analitik. Tanpa analitik, Anda tidak dapat menilai performa Anda terhadap pasien dengan menyeluruh. Untuk itu, PowerTalk menyediakan Analitycs dan juga memungkinkan Anda untuk mengekspor pesan.
Selain itu, citra setiap layanan kesehatan tentu berbeda antara satu dan lainnya. Penting bagi sebuah layanan kesehatan untuk menjadi unik dan memiliki “kepribadian” yang membedakannya dari layanan kesehatan lainnya. PowerTalk memungkinkan Anda untuk dapat menyusun interface chat sesuai dengan citra layanan kesehatan Anda dengan Customizable Interface.
Dengan fitur-fitur yang disediakan PowerTalk, Anda akan dapat dengan mudah bertransisi ke platform digital.
Untuk mengetahui fitur-fitur lain yang disediakan PowerTalk, Anda dapat lihat di halaman kami.