Anda tentu familiar dengan peristiwa reformasi 1998 yang mengakhiri era orde baru dan kepemimpinan Presiden Soeharto. Pun demikian, tahukah Anda jika kekalutan sosial yang terjadi saat itu adalah buntut dari krisis moneter yang menghantui Indonesia pada tahun 1997.
Secara sederhana, krisis moneter adalah fenomena ekonomi yang diakibatkan pembengkakan utang melampaui kapasitas cadangan devisa dan penetapan kebijakan-kebijakan yang keliru, ditandai merosotnya nilai mata uang rupiah terhadap dolar. Dampak utama yang ditimbulkan tentunya kenaikan harga bahan pokok dan memicu kemarahan masyarakat yang mendorong terjadinya kekacauan sosial.
Telah terjadi dua dekade yang lalu, dampak krisis moneter masih dapat dirasakan hingga kini. "Dulu beli satu porsi bakso hanya 500 perak. Berbeda dengan sekarang, sudah mahal." Kalimat tersebut tentu familiar di telinga Anda. Keluhan semacam ini adalah bekas lebam dari krisis moneter paling nyata yang dapat dirasakan generasi muda.
Oleh karena itu, memahami terkait krisis moneter secara komprehensif adalah hal yang perlu dilakukan untuk menghindari rima sejarah. Jika Anda penasaran serba-serbi krisis moneter yang harus diketahui, kali ini kami akan mengulas penyebab dan dampak krisis keuangan ini. Mari disimak!
Key Takeaways:
- Krisis moneter adalah kondisi terpuruknya perekonomian suatu negara dan menyebabkan nilai tukar mata uang terjun payung. Krisis keuangan ini dapat membuat masyarakat tak punya kemampuan untuk melunasi hutang dan perbankan kehilangan fungsi.
- Terdapat beberapa aspek yang dapat melatarbelakangi krisis moneter, mulai dari sistem devisa terlalu bebas, kebijakan fiskal dan moneter yang inkonsisten, produk dalam negeri kalah saing dengan impor, hingga utang luar negeri yang melonjak naik dan sudah jatuh tempo.
- Krisis moneter tentu berdampak buruk bagi suatu negara. Tidak hanya ekonomi, tetapi juga sosial. Krisis moneter akan menyebabkan penurunan nilai mata uang, tumbangnya beberapa perusahaan karena tak mampu membayar utang, dan kekacauan sosial akibat kemarahan masyarakat yang tak terbendung.
- Jika Anda ingin memiliki kekuatan yang kokoh di dalam perusahaan Anda untuk dapat bertahan di dalam segala kondisi. OneTalk dapat menjadi solusi. Menciptakan loyalitas pelanggan, bersama OneTalk, perusahaan Anda akan bertahan dalam segala situasi.
Pengertian Krisis Moneter
Krisis moneter kondisi terpuruknya perekonomian suatu negara yang menyebabkan harga-harga aset mengalami penurunan tajam. Selain itu, krisis keuangan juga bisa membuat masyarakat tidak bisa melunasi utang dan industri perbankan kekurangan likuiditas. Kondisi krisis moneter tentunya akan memicu kepanikan masyarakat sehingga mereka berlomba-lomba menjual aset dan menarik dana dari rekening tabungan.
Hal tersebut dilakukan untuk menghindari risiko kerugian karena harga aset yang terus menurun apabila tetap disimpan. Tindakan tersebut selanjutnya akan berdampak buruk pada pasar saham, pemerintah, serta menimbulkan krisis mata uang.
Baca juga: Jadi Momok Mengerikan, Apa Itu Inflasi dan Dampaknya?
Penyebab Krisis Moneter
Tentu krisis moneter tidak memiliki penyebab tunggal, tetapi terjadi karena serangkaian aspek yang saling berkaitan. Mulai dari utang luar negeri yang membengkak, sistem devisa yang terlalu bebas tanpa pengawasan memadai, kebijakan fiskal dan moneter yang inkonsisten, produk impor mengalahkan produk dalam negeri. Berikut penyebab-penyebab tersebut akan kami ulas secara mendalam.
1. Sistem Devisa Terlalu Bebas
Jual-beli mata uang di pasar valuta asing memang sudah seharusnya terjadi. Di pasar bebas seperti sekarang ini, transaksi mata uang sangat dibutuhkan. Namun, aktivitas ini tentu perlu kebijakan penyokong, tidak boleh terlalu bebas. Kondisi masyarakat dan warga negara asing dapat bermain di pasar valuta asing terlalu bebas tentu saja mengikis devisa nasional. Jika sewaktu-waktu dibutuhkan dan devisa tidak mencukupi, merosotnya nilai mata uang suatu negara tak terelakan karena tak punya daya tawar lagi di pasar global. Hilangnya kekuatan ekonomi membuat suatu bangsa tak lagi bisa menetapkan kebijakan intervensi terhadap mata uangnya sendiri.
2. Kebijakan Fiskal dan Moneter yang Inkonsisten
Suatu negara yang tidak memiliki kebijakan fiskal dan moneter yang jelas tentunya akan sulit bertahan dalam krisis. Kebijakan-kebijakan yang ditetapkan pada masa genting pun tidak terukur dan terkesan putus asa. Inkompetensi ini akan membuat investor kehilangan kepercayaan terhadap suatu negara dan menarik modal, bahkan enggan menanam uang sama sekali.
3. Produk Dalam Negeri Kalah dengan Impor
Peningkatan impor barang dan jasa lebih besar dari ekspor melahirkan defisit neraca berjalan yang semakin melebar. Neraca berjalan adalah catatan perdagangan, pendapatan investasi, dan transfer antar negara. Ini dapat terjadi jika suatu mata uang dihargai berlebihan atau overvalued membuat harga barang impor lebih murah dari produk lokal. Masyarakat pun akan berbondong-bondong menyerbu barang impor, sehingga melampaui pemasukan negara terhadap hasil produksinya sendiri.
4. Utang Luar Negeri yang Melampaui Pendapatan Nasional dan Kapasitas Cadangan Devisa
Ini adalah akar permasalahan yang menjalar. Nilai tukar mata uang suatu negara akan mendapat tekanan karena tidak mampu membayar utang luar negeri yang sudah jatuh tempo dengan cadangan devisa. Berkaitan dengan poin pertama, serangan bertubi-tubi ini akan menjatuhkan nilai mata uang di pasar valuta asing.
Terlebih lagi jika utang yang ditarik tidak diolah dengan baik. Contohnya membuat produk-produk yang tidak sesuai dengan daya beli masyarakat. Modal yang berbalik tentunya tak akan besar dan menciptakan kendala baru untuk mengembalikan utang.
Hal ini tidak hanya berlaku untuk pemerintah, tetapi juga swasta. Pihak swasta yang meminjam terlalu banyak uang dari luar negeri akan mengikis devisa negara, karena penukaran mata uang yang bertubi-tubi. Oleh karena itu, kebijakan soal pengawasan utang luar negeri harus dibuat jelas dan tidak lunak.
Baca juga: Harus Paham! Ini Dia Semua Tentang Ekonomi Makro
Dampak Krisis Moneter
Krisis moneter adalah permasalahan yang memberikan dampak besar bagi pemerintah, masyarakat, dan perbankan.
Berkaca pada sejarah bangsa, terdapat beberapa dampak yang bisa ditimbulkan oleh krisis moneter, seperti:
1. Penurunan Nilai Tukar Rupiah
Krisis moneter 1997-1998 menurunkan nilai tukar Rupiah. Nilai tukar yang turun pada saat itu membuat semua bank di Indonesia mengalami kemacetan kredit yang sangat buruk. Hingga setelah masuk ke masa reformasi, Presiden ketiga Indonesia B.J. Habibie harus turun tangan melikuidasi bank-bank yang bermasalah, supaya nilai rupiah dapat kembali stabil.
2. Tumbangnya Perusahaan
Akibat krisis moneter, banyak perusahaan yang mengalami kebangkrutan karena tidak mampu membayar utang dan kekurangan bahan baku impor. Karena nilai mata uang menurun, perusahaan harus membeli bahan baku dengan uang asing. Secara tidak langsung, mendorong perusahaan untuk mengurangi tenaga kerja sehingga angka pengangguran dan kemiskinan meningkat.
3. Kekacauan Sosial
Krisis ekonomi yang carut-marut akan menciptakan iklim politik dan sosial yang panas. Harga kebutuhan yang tinggi di tengah daya beli masyarakat yang semakin rendah akan membuat kemarahan yang tidak terbendung. Hal terburuk yang mungkin terjadi adalah kerusuhan dan kekacauan sosial. Kerusuhan ini tentu akan memperburuk roda ekonomi, membuat para investor dari seluruh dunia semakin tidak berani menaruh modal.
Baca juga: Siklus Ekonomi: Arti & Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Tetap Salurkan Kebutuhan Pelanggan di Masa Krisis dengan OneTalk
Di situasi seperti ini, pelanggan akan berbondong-bondong datang ke perusahaan Anda untuk memenuhi kebutuhan. Maka dari itu, pelayanan yang cepat dan tanggap harus menjadi prioritas Anda. Memenuhi kebutuhan pelanggan dan menampung semua permintaan yang membludak tentu akan sangat rumit. Pun demikian, hal tersebut bukan tidak mungkin, kami punya solusi untuk Anda.
Menggunakan Omnichannel Messaging untuk meningkatkan pelayanan merupakan langkah yang tepat untuk perusahaan Anda. OneTalk by TapTalk.io adalah layanan Omnichannel Messaging yang akan meningkatkan pelayanan perusahaan. Tak hanya membantu menjawab pertanyaan dan saran pelanggan, OneTalk juga bisa membantu Anda melihat secara utuh permintaan barang atau layanan jasa yang datang ke perusahaan Anda sehingga tak ada satu pun terlewat.
Bersama OneTalk, bisnis Anda juga akan terhubung dengan mudah dan cepat melalui media-media populer, seperti Instagram dan Whatsapp. Pelanggan Anda jadi tak kesulitan untuk mencari perusahaan Anda.
Tingkatkan juga pelayanan perusahaan Anda dengan Google Business Messages; channel terbaru OneTalk yang sekarang bisa Anda integrasikan ke dalam inbox yang bisa meningkatkan efisiensi, responsivitas, dan kepuasan pelanggan di platform Google.
Official WhatsApp Business API oleh OneTalk adalah solusi terbaik untuk bisnis Anda dalam menjangkau dan menjalin komunikasi dengan pelanggan. Official WhatsApp Business API mempermudah Anda menjangkau pelanggan melalui WhatsApp dari dashboard yang disediakan OneTalk. Fitur ini tak akan membiarkan Anda melewatkan satupun permintaan barang dan jasa dari pelanggan.
Tidak hanya itu, dengan OneTalk Anda juga dapat mengirim pesan ke semua social messenger hanya dengan satu dashboard! Sangat praktis dan membantu karyawan Anda menjawab semua pertanyaan.
Hubungi agent Kami dengan klik di situs ini, bangun kekuatan perusahaan bersama OneTalk by TapTalk.io.