Di tengah gempuran teknologi digital yang terus berkembang, kini suatu bisnis telah mengalami perubahan mendasar dalam cara beroperasi dan berinteraksi dengan pelanggan. Salah satu contoh perkembangan teknologi adalah munculnya e-commerce, yang telah membuka peluang besar dalam dunia bisnis.
Manfaat e-commerce sudah tidak perlu diragukan lagi. Tak hanya memudahkan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya, kehadiran e-commerce juga mampu membantu meningkatkan penjualan para pelaku usaha. Namun, di antara banyaknya manfaat e-commerce, masih banyak orang yang enggan untuk menggunakan e-commerce dikarenakan pengalaman buruk yang pernah mereka alami.
Untuk itu, pada artikel ini kami akan membahas lebih lanjut mengenai e-commerce, mulai dari pengertiannya hingga manfaatnya bagi konsumen.
Key Takeaways:
Menurut Blog.skillacademy.com (2022) yang dimaksud dengan electronic commerce atau e-commerce adalah aktivitas yang mengacu pada pembelian dan penjualan barang atau jasa melalui internet. Di masa sekarang ini, kehadiran e-commerce dapat ditemukan dengan mudah dengan berbagai macam bentuk penjualan, misalnya seperti alat elektronik, sepatu, pakaian, dan lainnya.
Dengan e-commerce, pelaku usaha dapat mempromosikan usahanya secara online. Di sisi lainnya, konsumen bisa membeli berbagai produk yang dibutuhkan tanpa harus datang ke offline store penjual, sehingga proses jual beli yang dilakukan menjadi lebih praktis.
Perlu diingat bahwa e-commerce dan marketplace adalah dua hal yang berbeda. E-commerce biasanya menjual produk yang hanya dimiliki oleh suatu brand. Sedangkan marketplace adalah platform yang menyediakan berbagai produk dari brand yang berbeda di dalam satu tempat. Dari situlah pembeli dan penjual bisa bertemu dan akhirnya melakukan transaksi.
Sederhananya adalah, e-commerce merupakan sebuah website atau aplikasi yang hanya dimiliki oleh satu brand dan hanya menjual produk dari brand tersebut. Sehingga usaha tersebut dapat menjual produknya tanpa memiliki toko fisik. Namun, tidak menutup kemungkinan juga usaha tersebut menjadi pengecer atau vendor dengan menjual barang dari produk lain di website usahanya.
Baca Juga: Strategi Sukses Bisnis Modern: Manfaat Utama Digital Marketing
Setelah mengetahui pengertian dari e-commerce, berikut adalah 10 manfaat e-commerce bagi konsumen yang dikutip dari Greatnusa.com (2022) dan Onero.id (2023).
E-commerce memang sangat memudahkan kita dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Terlebih bagi sebagian orang yang tidak punya cukup waktu untuk mengelilingi toko offline untuk membeli berbagai jenis barang, jelas kehadiran e-commerce sangat membantu mereka. Semua barang bisa dibeli oleh pelanggan secara langsung melalui gadget mereka.
Hanya dengan menyentuh layar gadget beberapa kali, maka produk yang dipesan akan langsung diproses dan dikirim ke alamat rumah. Walaupun aktivitas kita sedang padat, kita tidak perlu khawatir lagi akan bahan makanan yang mulai menipis di rumah. Penggunaan e-commerce yang praktis ini sangat membantu kita dalam menghemat waktu, bukan?
Melalui katalog e-commerce, berbagai jenis kebutuhan dapat kita temukan dengan mudah dan cepat. Terlebih jika sudah ada foto dan deskripsi produk sehingga semakin memudahkan kita dalam memahami kualitas dari produk tersebut. Bahkan terkadang foto yang dimasukkan tidak hanya dari satu angle, melainkan dari beberapa sisi untuk memperlihatkan produk secara menyeluruh kepada pelanggan.
Mulai dari produk pakaian, makanan, alat tulis, perabotan rumah tangga, alat elektronik dan lainnya sudah dilengkapi dengan foto yang menarik. Jika foto yang tercantum terasa kurang memuaskan, kita bisa meminta foto tambahan kepada penjual.
Salah satu keuntungan lainnya ketika menggunakan e-commerce adalah harganya yang lebih murah daripada di toko fisik. Hal ini disebabkan karena adanya berbagai promo dan diskon yang biasa pelanggan dapatkan saat berbelanja. Selain mendapatkan promo dan diskon, hal yang paling disukai pelanggan adalah voucher gratis ongkos kirim. Adanya voucher tersebut membuat pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk jasa pengiriman. Melalui promo seperti ini, sebagai pelanggan tentu saja kita akan merasa sangat diuntungkan dan bisa menekan pengeluaran.
Sebagai pelanggan, kita pasti sering membandingkan produk yang satu dengan lainnya demi mendapatkan kualitas yang terbaik. Sebelum menjatuhkan pilihan pada suatu produk, seringkali kita membandingkannya dengan produk lain di toko online. Adanya katalog online yang lengkap sangat memudahkan kita dalam membandingan berbagai produk.
Jika hal ini diterapkan pada toko offline, pastinya akan memakan banyak waktu karena harus berkeliling dari satu toko ke toko lainnya. Jika menggunakan e-commerce, kita hanya perlu mengetik nama produk yang diperlukan, lalu akan muncul berbagai foto produk yang sama. Kita hanya perlu memilih merek, harga, kualitas, dan lokasi dari produk tersebut.
Sudah saatnya kita bisa membeli barang tanpa terkendala dengan jarak. Tidak lagi perlu mengeluarkan biaya untuk tiket kendaraan, tempat menginap atau kebutuhan lainnya, karena kita cukup berdiam diri di rumah dan melakukan online shopping. Dengan melalui beberapa sentuhan pada layar gadget, produk yang kita inginkan bisa diproses dengan cepat.
E-commerce tidak hanya menguntungkan kita sebagai pelanggan. Jika kita sedang memulai suatu usaha, dengan adanya e-commerce kita bisa menjangkau pembeli dengan lebih luas dan melakukan marketing secara online.
Manfaat penggunaan e-commerce lainnya adalah memberikan pengalaman berbelanja yang mudah dan nyaman bagi pelanggan. Kita dapat mencari produk, membandingkan satu produk dengan yang lainnya, mencari harga termurah, hingga melakukan pembayaran hanya dengan beberapa klik.
E-commerce memungkinkan kita untuk melakukan transaksi dengan mudah dan aman. Konsumen bisa memilih berbagai opsi pembayaran dan dapat menyelesaikan transaksi tanpa harus keluar murah. Hal ini sangat praktis dan membantu pelanggan yang memiliki aktivitas padat.
Kehadiran e-commerce membuat kita bisa berbelanja kapanpun yang kita mau, bahkan di tengah malam sekalipun. Kita dapat melihat-lihat produk yang kita inginkan melalui katalog online dengan bebas tanpa perlu memikirkan toko tutup. Hal ini juga menguntungkan pihak penjual karena dapat meningkatkan peluang untuk transaksi.
E-commerce memungkinkan kita untuk melakukan transaksi dari daerah manapun. Dengan adanya e-commerce, kini kegiatan transaksi menjadi lebih mudah. Kita dapat membeli produk apa saja dari daerah yang jauh sekalipun. Terlebih jika pelanggan sering mendapat voucher gratis ongkir yang semakin menguntungkan mereka.
Biasanya, semakin kita sering berbelanja online, maka algoritma yang diberikan nanti pun akan mengikuti selera atau preferensi pribadi kita. Dengan begitu, kegiatan online shopping ini semakin menyenangkan karena e-commerce tersebut sudah tahu tentang produk apa yang kemungkinan kita akan suka.
Ternyata aktivitas transaksi di dalam e-commerce memiliki banyak jenis. Dilansir dari Midtrans.com (2023), berikut adalah jenis-jenis e-commerce yang populer di kalangan masyarakat.
Pada jenis yang pertama ini, kedua partisipan sama-sama merupakan pelaku bisnis. Dengan kata lain, konsumen dalam e-commerce jenis Business to Business (B2B) ini adalah kelompok yang menjalankan suatu usaha, bukan konsumen individu atau end user. Salah satu contoh transaksi B2B ini adalah ketika suatu bisnis membutuhkan bahan baku untuk membuat produk.
Misalnya, perusahaan A merupakan produsen sepatu dan tas kulit. Mereka membutuhkan kulit sintetis dari perusahaan B sebagai bahan baku untuk memproduksi sepatu dan tas tersebut. Karena digunakan untuk produksi, biasanya pembelian dalam jenis B2B ini pun cenderung dalam jumlah banyak dan berulang.
Selain itu, ada pula perusahaan yang menjual jasa atau produk digital kepada perusahaan lain. Misalnya seperti perusahaan yang menjual software akuntansi ke perusahaan lain, atau agensi yang menawarkan jasa digital marketing melalui website mereka.
Jenis yang kedua adalah Business to Customer, yaitu bisnis yang langsung menjual produk ke konsumen akhir. Model B2C inilah yang paling sering dikenal oleh masyarakat luas.
Konsepnya mirip dengan toko ritel yang mempunyai produk eceran untuk dijual maupun disimpan di gudang sebagai stok. Yang membedakan adalah pada transaksi BT2 dilakukan online melalui suatu platform, seperti website atau aplikasi mobile, sehingga membuat pelanggan mudah untuk membeli produk yang mereka butuhkan.
Sesuai dengan namanya, Customer to Customer (C2C) ini adalah transaksi produk barang maupun jasa yang dilakukan oleh konsumen kepada konsumen. Secara umum, transaksi jenis ini terbagi menjadi dua tipe, yaitu marketplace dan classified.
Tipe marketplace merujuk pada konsumen yang membutuhkan platform untuk melakukan transaksi. Pada platform ini, nantinya konsumen sebagai penjual bisa mengunggah produk jualan mereka agar bisa dibeli oleh konsumen lain. Di Indonesia sendiri, salah satu contoh marketplace yang sering digunakan adalah Tokopedia.
Sementara itu, tipe classified menawarkan kebebasan kepada konsumen penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi secara langsung. Mereka akan tetap membutuhkan platform seperti website, namun platform tersebut hanya digunakan untuk mempertemukan penjual dan pembeli tanpa memfasilitasi transaksi yang terjadi. Contohnya adalah Kaskus.
Ternyata tidak hanya perusahaan atau pelaku bisnis yang bisa menjual produknya ke konsumen, lho. Model Customer to Business (C2B) pada e-commerce ini memungkinkan konsumen untuk memasarkan produk mereka ke para pelaku usaha yang membutuhkan.
Salah satu contohnya adalah para pekerja freelance yang menawarkan jasa mereka kepada masing-masing perusahaan. Misalnya seperti kemampuan content writing, desain grafis hingga fotografi. Transaksi ini bisa terjadi secara online melalui platform website.
Jika dibandingkan dengan keempat jenis e-commerce sebelumnya, mungkin jenis yang satu ini masih terdengar asing di kalangan masyarakat umum. Namun, sebagian orang yang bekerja di lingkungan pemerintahan mungkin sudah lebih familiar dengan jenis ini.
Business to Administration (B2A) adalah model bisnis yang menjual produk barang atau jasa kepada lembaga pemerintah. Itulah mengapa beberapa orang ada yang menyebut B2A sebagai model Business to Government (B2G). Pada jenis ini, pelaku bisnis menawarkan produk jualan mereka sesuai dengan kebutuhan proyek atau aktivitas operasional pemerintah. Umumnya, transaksi B2A ini dilakukan oleh sistem tender.
Bukan hanya perusahaan atau pelaku bisnis, ternyata individu juga bisa melakukan transaksi kepada lembaga pemerintah. Sama seperti jenis sebelumnya, jenis ini juga bisa disebut sebagai Consumer to Administration (C2A) atau Consumer to Government (C2G). Contoh dari jenis ini adalah masyarakat yang membayar iuran BPJS atau kewajiban pajak kepada pemerintah.
Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin berkembang, baik jenis B2A maupun C2A sama-sama bertujuan untuk meningkatkan efisiensi layanan pemerintah, sehingga dapat semakin mensejahterakan masyarakat dalam mengakses berbagai layanan tersebut.
Selanjutnya adalah Direct to Consumer yang memungkinkan produsen dan brand consumer packaged goods (CPG) untuk menjual produk mereka secara langsung ke konsumen akhir. Sebagai informasi, yang dimaksud dengan CPG adalah barang-barang yang sering digunakan oleh konsumen, sehingga membutuhkan pembelian berulang. Misalnya seperti tisu toilet, sikat gigi, bahan makanan, dan lainnya.
Dengan demikian, alih-alih memasuk produk ke toko, seller atau pihak ketiga lainnya, produsen atau brand akan menawarkan produk secara langsung ke konsumen. Contohnya adalah adanya brand makanan atau skincare yang memiliki official store di platform marketplace, itulah contoh model transaksi Direct to Consumer (D2C).
Jenis yang terakhir adalah Online to Offline. Dari semua jenis transaksi e-commerce, bisa dibilang jenis inilah model yang paling baru, pada jenis O2O ini, pelaku bisnis memadukan saluran online dan offline untuk berjualan. Mereka akan melakukan pemasaran produk di online untuk menarik banyak konsumen, tetapi transaksi pembelian tetap terjadi di toko offline.
Contoh dari jenis transaksi ini bisa ditemukan pada transportasi seperti Gojek. Perusahaan tersebut menyediakan layanan secara online melalui aplikasi mobile, kemudian pihak driver akan tetap melakukan pembelian secara offline di toko tujuan menggunakan uang dari customer.
Setelah mengetahui manfaat hingga jenis-jenis e-commerce, mari kita bahan bagaimana cara kerjanya. Berdasarkan Blog.skillacademy.com (2022), berikut adalah 4 tahapan cara kerja e-commerce.
Setelah barang sampai di tangan pelanggan, maka transaksi dinyatakan sudah selesai. Biasanya, pelanggan akan memberikan rating atau penilaian terhadap produk di website penjual.
Seperti yang telah disebutkan di atas, manfaat dari e-commerce tidak hanya mengarah pada konsumen saja, tetapi juga pada pelaku bisnis. Salah satu cara yang efisien untuk memaksimalkan keuntungan e-commerce adalah dengan menggunakan omnichannel. Omnichannel ini memungkinkan e-commerce untuk mencapai lebih banyak ketersediaan hingga meningkatkan penjualan. Omnichannel by TapTalk.io dapat membantu perusahaan dengan memberikan beberapa saluran dalam satu dasbor. Beberapa fitur di dalamnya juga memungkinkan pelanggan untuk bisa melihat berapa lama mereka menunggu, riwayat pembelian mereka, dan lainnya. Hal tersebut tentu saja dapat meningkatkan pengalaman pelanggan saat berbelanja online.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi website kami di sini.
Baca Artikel Lainnya: Kenali 6 Sinyal Bisnis Anda Harus Pakai Omnichannel