Sejak diperkenalkan pertama kali, model chat berbasis GPT (Generative Pre-trained Transformer) telah menjadi sorotan utama dalam dunia kecerdasan buatan. GPT menggabungkan kekuatan pemodelan bahasa dan teknologi transformer, yang telah menghasilkan sistem yang mampu menghasilkan teks yang alami dan responsif.
Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan ChatGPT semakin mengesankan. GPT-3, versi terakhir yang dirilis oleh OpenAI pada tahun 2020, telah membuktikan kemampuannya dalam berinteraksi dengan manusia melalui chat. Model ini memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap konteks percakapan, dapat menghasilkan teks yang berkualitas tinggi, dan memberikan jawaban yang relevan dan informatif.
Selanjutnya, berbagai riset dan pengembangan yang dilakukan oleh komunitas AI telah mendorong batas-batas kemampuan ChatGPT. Dalam versi terbaru seperti GPT-3.5, terobosan baru telah dicapai dalam hal keakuratan, responsivitas, dan kecanggihan interaksi.
Peningkatan tersebut membawa kita ke titik penting dalam pengembangan teknologi chat. Model ChatGPT saat ini mampu memahami nuansa bahasa, menyusun teks yang lebih kohesif, dan bahkan mengenali emosi dalam percakapan. Semakin baiknya kemampuan ini, semakin nyata dan bermanfaat interaksi dengan mesin menjadi.
Selain itu, ChatGPT juga telah menemukan aplikasi yang luas dalam berbagai industri. Dalam pelayanan pelanggan, ChatGPT mampu memberikan respons cepat dan akurat, membantu mengatasi pertanyaan dan masalah yang umum. Dalam edukasi, model ini dapat digunakan sebagai asisten virtual yang membantu siswa dalam pembelajaran dan pemecahan masalah.
Namun, perkembangan ChatGPT juga menghadapi tantangan. Ada kekhawatiran tentang etika dan keamanan dalam penggunaan teknologi ini. Misalnya, kecenderungan model untuk menghasilkan informasi yang tidak akurat atau diskriminatif. Oleh karena itu, penting bagi pengembang dan pengguna teknologi ini untuk mempertimbangkan aspek kebijakan dan pengawasan yang memadai.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang perkembangan ChatGPT dan implikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Kita akan melihat bagaimana teknologi ini telah mempengaruhi komunikasi manusia-mesin dan sejauh mana potensinya untuk membentuk masa depan yang lebih interaktif dan terhubung.
Key Takeaways:
- Dari GPT-1 hingga GPT-3, telah menunjukkan kemampuan yang semakin canggih dalam memahami dan menghasilkan teks yang berkualitas.
- ChatGPT 4.0 memungkinkan manusia untuk berkomunikasi dengan mesin lebih alami dan mendalam, serta memiliki fungsi dan kemampuan yang lebih baik dari versi sebelumnya.
- ChatGPT 4.0 merupakan perkembangan dari ChatGPT 3 yang jauh lebih baik, serta memiliki berbagai fitur yang tidak dimiliki ChatGPT versi-versi sebelumnya
Sejarah ChatGPT
Pada mulanya, ChatGPT dikembangkan oleh OpenAI, di tahun 2020 oleh sebuah perusahaan riset kecerdasan buatan yang berbasis di San Francisco, California, Amerika Serikat. Lalu, secara resmi dirilis kepada publik pada tahun 2021.
Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan ChatGPT (Generative Pre-trained Transformer) telah menggemparkan dunia kecerdasan buatan dan menjadi tonggak penting dalam pengembangan pemodelan bahasa alami. ChatGPT adalah sebuah model yang dirancang untuk memahami dan menghasilkan teks yang berkualitas, dan ini telah mengubah cara kita berinteraksi dengan mesin.
Perkembangan Awal ChatGPT
Perjalanan perkembangan ChatGPT dimulai dengan GPT-1 yang diperkenalkan oleh OpenAI pada tahun 2018. Model ini menggunakan teknik pembelajaran mesin yang dikenal sebagai "pre-training" untuk memahami pola dan struktur bahasa dalam dataset yang sangat besar. Meskipun GPT-1 telah menunjukkan kemampuan yang menjanjikan, model ini masih memiliki keterbatasan dalam hal konteks dan respons yang relevan.
Peningkatan dengan GPT-2
Kemudian, pada tahun 2019, OpenAI merilis GPT-2 yang menawarkan peningkatan signifikan dalam performa. GPT-2 dapat menghasilkan teks yang lebih koheren, kreatif, dan nyaris manusia. Model ini memiliki 1,5 miliar parameter dan dilatih dengan menggunakan dataset yang lebih besar. GPT-2 menarik perhatian dunia dan sekaligus menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi penyalahgunaan teknologi ini.
Inovasi GPT-3
Kemudian, pada tahun 2020, OpenAI meluncurkan GPT-3, yang menjadi terobosan besar dalam perkembangan ChatGPT. Dengan mengesankan 175 miliar parameter, GPT-3 menjadi model terbesar pada saat itu. GPT-3 mampu menghasilkan teks yang sangat realistis dan menakjubkan. Model ini mampu menjawab pertanyaan, menulis esai, menerjemahkan bahasa, dan bahkan berperan sebagai asisten virtual yang interaktif.
ChatGPT 4.0
Pada tanggal 14 Maret 2023, OpenAI merilis GPT-4 yang merupakan versi terbaru dari ChatGPT, chatbot kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang belakangan ini populer karena membantu pekerjaan manusia dan kecakapannya menjawab pertanyaan pengguna dalam bahasa natural.
ChatGPT (Generative Pre-trained Transformer) 4.0 adalah model kecerdasan buatan penghasil teks tercanggih saat ini yang dibangun dari arsitektur GPT-3.
Kemampuan terbaru yang dikembangkan OpenAI dalam ChatGPT-4 adalah kemampuan menerima input gambar. GPT-4 dapat merespon gambar yang ditanyakan oleh pengguna. Contohnya, ketika mengunggah foto bahan makanan dan menanyakan apa yang bisa dimasak dari bahan tersebut, GPT-4 akan memberikan sejumlah opsi makanan yang dimasak.
Selain itu, GPT-4 dapat memproses pertanyaan dan permintaan dari pengguna dengan jawaban hingga 25.000 kata, sekitar delapan kali lebih banyak dari ChatGPT versi sebelumnya.
Baca juga: ChatGPT dalam Bisnis: Tingkatkan Layanan Pelanggan & Efisiensi Operasional
Bagaimana Cara Menggunakan ChatGPT 4.0?
Dilansir dari akun resmi OpenAI, terdapat dua jalan untuk dapat menggunakan ChatGPT 4.0, yakni:
1. Akses API
Pada tanggal 6 Juli 2023, OpenAI memberikan akses ke GPT-4 API (8k) kepada semua pengguna API yang memiliki histori pembayaran yang berhasil. OpenAI berencana untuk membuka akses ke developer baru pada akhir Juli 2023, lalu mulai menaikkan batas tarif dan kemudian bergantung pada ketersediaan komputasi.
2. ChatGPT Plus
Pelanggan ChatGPT Plus akan mendapatkan akses GPT-4 di chat.openai.com dengan batas penggunaan. OpenAI akan secara dinamis menyesuaikan batas penggunaan yang tepat tergantung pada permintaan dan kinerja sistem dalam praktiknya. GPT-4 saat ini memiliki batas penggunaan 25 pesan setiap 3 jam.
Lalu, untuk prosedur penggunaannya, tidak jauh berbeda dengan ChatGPT versi sebelumnya, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Akses Platform
Kunjungi situs web atau unduh aplikasi resmi yang menyediakan ChatGPT 4.0. Mungkin ada persyaratan registrasi atau langganan untuk mengakses platform tersebut.
2. Mulai Percakapan
Setelah masuk ke platform, mulailah percakapan dengan memasukkan teks pertanyaan, permintaan, atau topik yang ingin Anda bahas.
3. Tunggu Respon
Berikan waktu bagi ChatGPT 4.0 untuk memproses pertanyaan atau permintaan Anda. Model akan menganalisis teks masukan Anda dan mencoba menghasilkan respons yang sesuai.
4. Evaluasi dan Interaksi Lanjutan
Setelah menerima respons, tinjau dan evaluasi jawaban yang diberikan oleh ChatGPT 4.0. Jika diperlukan, Anda dapat melanjutkan percakapan dengan memberikan klarifikasi, pertanyaan tambahan, atau mengarahkan percakapan ke topik yang lebih spesifik.
5. Lanjutkan Interaksi
Teruslah berinteraksi dengan ChatGPT 4.0 sesuai kebutuhan Anda. Sampaikan pertanyaan, instruksi, atau permintaan tambahan dan berikan waktu bagi model untuk memproses dan meresponsnya.
ChatGPT vs ChatGPT 4.0
Berikut adalah perbandingan ChatGPT dan GPT-4 dalam berbagai kriteria, yaitu kueri berbasis teks, pengenalan gambar, deteksi plagiarisme, penetapan harga, dan menangani tugas yang kompleks.
1. Kueri Berbasis Teks
ChatGPT dan GPT-4 keduanya adalah model bahasa AI generatif yang dikembangkan oleh OpenAI. Mereka telah dilatih pada data teks dalam jumlah besar dari internet untuk dapat menghasilkan respons teks perintah yang diberikan.
Keduanya dibangun menggunakan arsitektur pembelajaran mendalam yang disebut transformer, yang memungkinkan mereka mempelajari pola dalam bahasa dan menghasilkan teks yang koheren dan mirip manusia. Karena GPT-4 dapat mengakses data yang lebih baru dan lebih banyak sumber, serta menggunakan lebih banyak parameter, respon GPT-4 memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi daripada ChatGPT.
2. Fitur Chatbot
ChatGPT terbukti dengan baik di antara fitur chatbot yang sering digunakan untuk mengotomatiskan layanan pelanggan, menjawab FAQ, dan terlibat dalam percakapan dengan pengguna. Chatbot bertenaga AI ini memanfaatkan pembelajaran mesin untuk merespons secara percakapan, dan melakukannya jauh lebih baik daripada chatbot yang jauh lebih mendasar yang digunakan saat ini di situs web.
GPT-4 dapat melakukan hal yang sama, bahkan memiliki akses ke kumpulan teks online yang lebih komprehensif yang ditulis oleh orang-orang nyata, juga item berita, novel, situs web, dan banyak lagi.
3. Bantuan Pemasaran dan Penjualan
Baik ChatGPT dan GPT-4 bekerja dengan baik dalam menganalisis informasi, mengevaluasi perilaku pasar online, dan membuat rekomendasi produk sebagai bagian dari proses penjualan dan penjualan online. Kedua chatbot AI, fitur otomasi mencakup penjadwalan janji temu, reservasi, pemrosesan pembayaran, dan lainnya.
4. Interpretasi Gambar
Interpretasi gambar merupakan fitur yang benar-benar membedakan GPT-4 dari ChatGPT. GPT-4 dapat dianggap jauh lebih baik sebagai model AI bahasa multimodal daripada ChatGPT. GPT-4 dapat membuat situs web berdasarkan sketsa, dan menyarankan resep berdasarkan foto yang ada di lemari es atau di atas meja. ChatGPT tidak dapat melakukan hal-hal ini.
5. Jumlah Parameter
ChatGPT berkisar dari lebih dari 100 juta parameter hingga sebanyak enam miliar untuk menghasilkan jawaban waktu nyata. Namun, GPT-4 dikabarkan memiliki parameter 1 triliun hingga 10 triliun.
6. Akurasi Respon
GPT-4 lebih akurat daripada ChatGPT. OpenAI menyatakan bahwa GPT-4 82% lebih kecil kemungkinannya untuk menanggapi permintaan konten yang tidak diizinkan oleh OpenAI, dan 60% lebih kecil kemungkinannya untuk menemukan jawaban.
7. Deteksi Plagiarisme
ChatGPT menyertakan AI Text Classifier, yang merupakan pemeriksa plagiarisme. Hal ini bagus untuk menunjukkan potensi kasus plagiarisme.
Sementara itu, GPT-4 menyediakan fitur anti plagiarisme dengan lebih pasti (meski jauh tidak 100%). Hal ini merupakan usaha dalam membedakan antara teks yang ditulis AI dan teks yang ditulis manusia dan dalam mengatasi problem misinformasi pada teks yang dihasilkan oleh AI.
Namun, pengguna diperingatkan bahwa batasan umum keduanya mencakup kemungkinan ketidakakuratan yang lebih tinggi dengan teks di bawah 1.000 karakter dan hasil plagiarisme lebih baik dengan bahasa Inggris daripada bahasa lain.
8. Pembuatan Konten
ChatGPT 4.0 mampu menghasilkan teks yang dapat menggunakan gaya dan tata bahasa yang sama seperti materi asli. Hal ini bagus untuk teks hasil dalam posting media sosial dan pemasaran email, tetapi tidak mungkin bekerja dengan baik dalam penulisan kreatif, seperti puisi, prosa, maupun drama.
ChatGPT 4.0 juga dapat meringkas teks panjang, artikel, dan laporan untuk mencerminkan ide utama dengan akurat, serta menyoroti bagian penting dalam teks dengan lebih baik ketimbang ChatGPT.
9. Terjemahan
ChatGPT mendorong bidang terjemahan otomatis bahasa Inggris ke bahasa lain ke tingkat yang baru. Namun, GPT-4 mengambil langkah lebih jauh. Fitur ini mengalahkan ChatGPT dalam akurasi terjemahan dalam 24 dari 26 bahasa yang diuji.
10. Harga
ChatGPT memiliki versi dasar yang tersedia secara gratis tetapi versi utama ChatGPT Plus berharga $20/bulan (sekitar Rp300.000,00). Mereka yang berlangganan mendapatkan akses ke ChatGPT pada waktu puncak, respons lebih cepat, dan akses prioritas ke fitur dan peningkatan baru.
GPT-4 hanya tersedia bagi pengguna yang berlangganan. Tarif tersedia per 1.000 token (potongan kata). 1.000 token menghasilkan sekitar 750 kata materi. Biaya berkisar dari 3 sen hingga 6 sen per 1.000 token untuk permintaan, dan 6 hingga 12 sen per 1.000 token lagi setelah selesai. Tingkat yang lebih tinggi memberikan akses ke kumpulan data kontekstual yang lebih besar.
Baca juga: Potensi Bisnis Kolaborasi Omnichannel dan ChatGPT Indonesia
TapTalk.io: Omnichannel Terbaik yang Telah Terintegrasi dengan ChatGPT
Di era perkembangan teknologi informasi yang pesat ini, sangat diperlukan suatu mobile app untuk memberikan sarana komunikasi dengan mudah, serta layanan terlengkap. Untuk itulah hadir sebuah aplikasi bernama TapTalk.io karya Anak Bangsa.
TapTalk.io merupakan perusahaan IT karya Anak Bangsa yang memberikan layanan Omnichannel, yaitu OneTalk yang bisa mengelola agen customer service secara lengkap. Selain itu bisa di integrasikan pada beberapa aplikasi chat populer seperti Telegram, WhatsApp, Line, Twitter, Facebook Messenger dalam dasbor pusat.
Selain itu, TapTalk.io juga menyediakan layanan chat Software Development Kit (SDK), sebuah chat engine yang memudahkan pengguna menambahkan fitur chatbot pada mobile app maupun website.
Kehadiran TapTalk.io dengan layanan omnichannel terlengkap, cocok sekali untuk berbagai perusahaan karena tak perlu repot lagi mengatur maupun maintenance server sendiri. Menariknya lagi, OneTalk by TapTalk.io kini telah terintegrasi dengan ChatGPT.
Karena itu, sebagai pengusaha yang inovatif, Anda selalu perlu mengembangkan setiap hal yang ada dalam bisnis. TapTalk.io merupakan solusi chat untuk bisnis terbaik, dengan layanan Omnichannel OneTalk dan Chat SDK yang hadir sebagai layanan untuk menjawab persoalan teknis komunikasi.
Yuk, kenali lebih lanjut fitur menarik lainnya yang ditawarkan OneTalk di sini!