Back to Home

OneTalk

Mengenal Demand Management: Tahapan, Fungsi, dan Manfaatnya

BY
Jessica Jacob

Jessica Jacob

VP Business Development
Jessica Jacob memiliki lebih dari empat tahun pengalaman dalam pengembangan strategis di sektor teknologi, dengan latar belakang kuat dalam penjualan korporat dan manajemen proyek. Di TapTalk.io, dia berfokus pada inovasi dan pertumbuhan bisnis, membangun kemitraan strategis lintas industri. Sebelumnya, Jessica berperan aktif dalam mengembangkan kemitraan kanal baru dan memimpin tim lintas fungsi yang berhasil meningkatkan penjualan tahunan sebesar 45%.

Dunia bisnis selalu berubah dan berkembang tiap saatnya, oleh karena itu perusahaan harus mampu mengatur strategi yang tepat untuk mempertahankan jalannya bisnis. Demand management adalah salah satu strategi penting yang harus dikuasai oleh perusahaan agar perusahaan bisa beroperasi dengan efektif dan efisien. 

Perusahaan harus mampu menyeimbangkan antara kemampuan supply chain atau pemasokan produksi dan distribusi dengan permintaan pasar atau konsumen dalam jangka waktu tertentu. Hal itu bisa dilakukan perusahaan dengan menerapkan demand management yang baik. 

Oleh karena itu, pada artikel ini akan dibahas secara detail mengenai demand management agar Anda dapat menerapkannya ke perusahaan Anda.

Mengenal Demand Management: Tahapan, Fungsi, dan Manfaatnya

Key Takeaways:

  • Demand management adalah upaya perusahaan untuk mengimbangi kemampuan produksi dengan permintaan pelanggan.
  • Manajemen permintaan memiliki beberapa komponen utama seperti peramalan permintaan, perencanaan pasokan, manajemen inventaris, dan ketersediaan produk.
  • Terdapat banyak fungsi dan manfaat demand management yang didapatkan oleh perusahaan, seperti meningkatkan kepuasan pelanggan, efisiensi operasional, dan penurunan biaya persediaan.
  • 4 tahapan dalam demand management adalah antara lain pemilihan software yang tepat, pengumpulan data, rencana proses, serta implementasi dan monitoring.

Apa yang Dimaksud dengan Demand Management?

Manajemen permintaan atau demand management adalah upaya perusahaan untuk mengimbangi kemampuan produksi dengan permintaan pelanggan. Manajemen permintaan juga berarti melihat apa yang diinginkan pelanggan dan memikirkan bagaimana untuk menyampaikannya ke mereka. Dengan menerapkan proses demand management yang baik, maka perusahaan akan bisa melihat permintaan pelanggan dari berbagai sisi, termasuk mengatur pemasokan, mengubah tren pelanggan, hingga memprediksi pesaing lain yang ada di pasar.

Konsep demand management meliputi berbagai macam aspek, yaitu perencanaan pasokan (supply planning), manajemen inventaris (inventory management), manajemen produksi, serta pemasaran. Lagi-lagi hal ini merujuk pada tujuan ingin menyeimbangkan antara kemampuan produksi suatu perusahaan dengan permintaan pelanggan. Jika tujuan tersebut tercapai, maka perusahaan dapat memaksimalkan keuntungan, meminimalisir pengeluaran, dan sekaligus memenuhi kepuasan pelanggan.

Seberapa Penting Demand Management bagi Perusahaan?

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa demand management adalah suatu strategi yang penting bagi perusahaan agar perusahaan bisa menilai kemampuannya untuk memproduksi barang dengan besarnya permintaan pelanggan. Selain itu, demand management juga memungkinkan perusahaan untuk melihat tren baru dan bisa menyesuaikan strategi bisnis mereka. 

Adanya manajemen permintaan yang baik juga bisa membantu perusahaan untuk memastikan tidak adanya barang yang tertimbun di dalam gudang penyimpanan atau kekurangan stok produk. Singkatnya, keberadaan demand management membuat perusahaan dapat mempertahankan sistem operasional bisnis serta bisa memperbaiki dengan melihat pasar baru yang diminati pelanggan sehingga bisa meningkatkan keuntungan perusahaan.

Komponen Utama Demand Management

Sebelum menerapkan demand management, alangkah baiknya jika Anda mengetahui komponen utama apa saja yang termasuk ke dalamnya.

Komponen Utama Demand Management

1. Peramalan Permintaan (Demand Forecasting)

Demand forecasting adalah komponen utama yang harus diperhatikan dalam manajemen permintaan. Komponen ini meliputi analisis tren pasar, penggunaan data historis, dan hal-hal lain yang membantu untuk memprediksi seberapa banyak produk atau layanan yang diinginkan pelanggan di waktu yang akan datang. Jika prediksi perusahaan akurat, maka hal tersebut akan dijadikan dasar untuk perencanaan pasokan dan strategi demand management.

2. Perencanaan Pasokan (Supply Planning)

Setelah perusahaan menetapkan peramalan permintaan, maka langkah selanjutnya perlu dilakukan perencanaan terhadap pemasokan produk, dalam tahap ini diperlukan beberapa hal seperti perencanaan produksi, pembelian bahan baku, dan kerja sama dengan supplier untuk memastikan ketersediaan sumber daya yang diperlukan. 

3. Manajemen Inventaris (Inventory Management)

Komponen utama yang tak kalah penting dalam demand management adalah manajemen inventaris, yang mencakup pengendalian stok barang jadi, bahan baku, serta barang dalam proses produksi. Tujuan perusahaan dalam melakukan manajemen inventaris adalah untuk menjaga stok pada tingkat yang optimal, tidak kekurangan maupun kelebihan.

Baca juga: Kenali Pentingnya Peran dan Manfaat Warehouse Management System

4. Ketersediaan Produk (Product Availability)

Fokus utama dalam melakukan demand management adalah ketersediaan produk. Perusahaan harus memastikan bahwa produk atau layanannya tetap tersedia ketika pelanggan menginginkannya. 

Itu dia beberapa komponen utama yang menyokong jalannya demand management. Antara poin satu dan lainnya memiliki kesinambungan yang baik sehingga penting bagi perusahaan untuk melakukan setiap prosesnya dengan maksimal untuk mencapai hasil yang optimal pula.

Apa Saja Fungsi dan Manfaat dari Demand Management?

Pada dasarnya, fungsi utama dari demand management adalah untuk memastikan bahwa perusahaan mampu memahami dan mengantisipasi permintaan pasar supaya dapat selalu memenuhi keinginan pelanggan dan tahu kapasitas perusahaan untuk memproduksi barang.

Di lingkungan bisnis yang selalu dihadapi oleh berbagai macam perkembangan yang sangat kompetitif, maka penting bagi perusahaan untuk melakukan demand management agar bisa beroperasi dengan baik. Berikut adalah beberapa manfaat dari demand management:

1. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Dengan melakukan manajemen permintaan perusahaan jadi bisa memahami dan memenuhi keinginan pelanggan dengan baik. Dengan selalu memberikan pelayanan terbaik, merespons dengan cepat, memastikan ketersediaan barang, perusahaan akan membangun citra baik sehingga bisa meningkatkan kepuasan pelanggan.

2. Efisiensi Operasional

Efisiensi waktu operasional perusahaan dapat dicapai dengan adanya demand management dengan merencanakan pasokan yang akurat, manajemen inventaris yang efisien, serta pengelolaan produksi yang baik. Dengan mengkombinasikan semua aspek tersebut, maka perusahaan Anda bisa mengoptimalkan waktu operasinya.

3. Penurunan Biaya Persediaan

Salah satu manfaat dari manajemen permintaan adalah untuk menekan biaya penyimpanan inventaris yang berlebihan. Jika perusahaan bisa memperkirakan harus menyetok barang dalam jumlah tertentu, maka perusahaan dapat menghemat pengeluaran persediaan yang tidak perlu. Hal ini juga akan berujung pada peningkatan keuntungan perusahaan karena demand management membantu perusahaan untuk meminimalkan biaya operasi juga meningkatkan efisiensi, sehingga akhirnya bisa meningkatkan pendapatan.

4. Ketahanan Terhadap Perubahan Pasar

Dengan memperhitungkan perkiraan mengenai tren pasar selanjutnya dengan cermat, suatu perusahaan akan menjadi lebih kuat dalam menghadapi perubahan yang akan datang. Respons yang tepat dan cepat terhadap permintaan pelanggan juga meningkatkan daya saing perusahaan dalam bidangnya.

5. Optimalisasi Supply Chain

Adanya manajemen persediaan dapat mengoptimalisasi rantai pasokan, hal ini didukung dengan adanya kerja sama yang lebih baik dengan supplier, perencanaan pasokan yang efisien dan tepat, juga pemantauan yang cermat terhadap pengiriman dan persediaan.

Mengenal Proses Strategis & Operasional Demand Management

Setelah membaca mengenai demand management di atas, dapat disimpulkan bahwa proses demand management meliputi perkiraan produksi, pengadaan, hingga distribusi barang atau jasa ke pelanggan. Dalam prosesnya, manajemen permintaan dapat dibagi menjadi dua hal, yaitu tahap strategis dan operasional.

Tahap strategis dilakukan dengan tujuan mampu merancang sistem operasional yang efisien untuk menyeimbangkan antara kemampuan pasokan dengan permintaan pelanggan. Beberapa poin penting dari tahap strategis adalah sebagai berikut.

1. Menentukan Tujuan dan Strategi

Hal pertama yang dilakukan adalah menentukan tujuan dan strategi, hal ini membutuhkan pemahaman yang luas mengenai strategi perusahaan, konsumen, kebutuhan manufaktur, dan jaringan antar pasokan. Jika tim Anda memiliki pemahaman yang baik, maka tujuan dan strategi demand management pun bisa ditentukan dengan sebaik mungkin.

2. Menentukan Prosedur Perkiraan

Metode pendekatan apa yang dilakukan akan berpengaruh penting dalam tahapan ini. Pada proses ini dilakukan penentuan level perkiraan yang dibutuhkan perusahaan, identifikasi sumber, dan penentuan prosedur perkiraan.

3. Perencanaan Alur Informasi

Jika prosedur perkiraan sudah dibuat, maka tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan alur informasi. Alur ini membahas tentang bagaimana data input akan ditransfer dan output apa yang diperlukan untuk komunikasi.

4. Penentuan Prosedur Sinkronisasi

Langkah terakhir untuk tahap strategis, yaitu penentuan proses sinkronisasi. Semua tahap yang sebelumnya telah dilakukan akan dilakukan sinkronisasi antara perkiraan permintaan dengan manufaktur, persediaan, dan logistik dari rantai pasokan. Hal ini harus dilakukan secara teliti agar tidak terjadi kesalahan ketika melakukan koordinasi dengan bagian pemesanan, manufaktur, sumber daya, dan logistik.

Proses selanjutnya setelah menetapkan strategi adalah proses operasional.  Pada tahap ini tim akan mengeksekusi perkiraan dan sinkronisasi yang sebelumnya telah dibuat. Berikut beberapa proses operasional demand management:

  1. Pengumpulan Data atau Informasi

Tahap pengumpulan info data ini tidak hanya dilakukan pada proses strategis, tapi juga dalam proses operasional. Pada tahap ini, informasi dari manajemen customer service sangatlah penting karena menyediakan informasi paling relevan dalam permintaan tak terantisipasi, sehingga akan membuat perkiraan perusahaan menjadi lebih akurat.

  1. Perkiraan

Setelah mengumpulkan informasi, perusahaan akan mulai menyusun perkiraan. Pada tahap ini tim akan menganalisis kesalahan perkiraan dan menggabungkan umpan balik permintaan dan rantai pasok.

  1. Sinkronisasi

Sama seperti tahap strategis, pada tahap operasional pun tim akan mengubah perkiraan menjadi rencana eksekusi. Beberapa pertimbangan yang dilakukan adalah kapasitas dari rantai pasokan dan limitasi keuangan. Informasi yang sebelumnya telah dikumpulkan sangatlah berguna untuk menentukan alokasi dana yang tersedia, supaya bisa digunakan pada permintaan prioritas.

  1. Mengurangi Variabilitas dan Meningkatkan Fleksibilitas

Yang terakhir dalam proses operasional adalah meningkatkan fleksibilitas dan mengurangi variabilitas. Kunci agar proses demand management supaya sukses ialah dengan mengkombinasikan dua hal tersebut.

Jika demand management berhasil dilakukan, maka kedepannya manajemen rantai pasokan juga bisa dilakukan dengan maksimal. Pada intinya, perusahaan harus mampu mengoperasikan sistem manajemen yang baik, perencanaan serta eksekusi yang matang agar bisa tangguh apabila ada masalah yang mengganggu di kemudian waktu.

4 Tahapan Umum Penerapan Demand Management

Anda sudah mengetahui bagaimana proses strategis dan operasional dari demand management, selanjutnya akan dijelaskan mengenai tahapan umum dalam penerapannya. Berikut tahapan penerapan demand planning.

1. Memilih Software yang Tepat

Software atau perangkat lunak yang tepat sangat diperlukan dalam penerapan demand management. Oleh karena itu, Anda harus menyeleksi secara ketat software apa yang akan digunakan karena akan berpengaruh terhadap hasil akhirnya nanti.

2. Mengumpulkan Data

Setelah mengetahui perangkat lunak apa yang akan digunakan, maka tahap selanjutnya adalah pengumpulan data yang akan diproses nantinya. Agile modelling dan data mining sangat diperlukan agar sistem bisa memperoleh data yang dibutuhkan.

3. Rencana Proses

Selanjutnya adalah rencana proses. Dengan memiliki rencana yang jelas, maka penerapan demand management juga akan berjalan dengan baik. Beberapa hal yang harus dilakukan pada tahap ini adalah menyiapkan data, forecasting untuk pertama kali, mengumpulkan market intelligence, melakukan pengolahan data penjualan, serta forecasting di tahap final.

4. Implementasi dan Monitoring

Tahap terakhir adalah proses implementasi dan monitoring eksekusi rencana yang telah dibuat sebelumnya. Pada akhir periode, akan dilakukan evaluasi dan analisis agar sistem yang ada bisa ditingkatkan sehingga akan memberikan hasil yang memuaskan dari waktu ke waktu.

OneTalk by TapTalk.io: Solusi bagi Bisnis Anda untuk Berkembang

Selain adanya demand management yang mampu membantu perusahaan berjalan dengan lancar yang berujung dapat memberikan kepuasan pada pelanggan, OneTalk by TapTalk.io hadir untuk membantu perusahaan Anda supaya bisa berkembang. 

OneTalk merupakan solusi untuk Anda jika ingin meningkatkan kepuasan pelanggan secara online. OneTalk by TapTalk.io memungkinkan Anda untuk berinteraksi secara daring dengan pelanggan Anda menggunakan aplikasi WhatsApp yang dilengkapi dengan centang hijau resmi sehingga akan meningkatkan kredibilitas bisnis Anda. Selain itu, terdapat layanan Chatbot berbasis ChatGPT yang akan menjawab atau merespon pelanggan Anda secara realtime untuk mendapatkan pelayanan yang instan serta efisien.

Ingin tahu lebih lanjut? Segera hubungi kami di sini untuk mendapatkan informasi lebih detail.

Share this article

Jessica Jacob

VP Business Development

Jessica Jacob memiliki lebih dari empat tahun pengalaman dalam pengembangan strategis di sektor teknologi, dengan latar belakang kuat dalam penjualan korporat dan manajemen proyek. Di TapTalk.io, dia berfokus pada inovasi dan pertumbuhan bisnis, membangun kemitraan strategis lintas industri. Sebelumnya, Jessica berperan aktif dalam mengembangkan kemitraan kanal baru dan memimpin tim lintas fungsi yang berhasil meningkatkan penjualan tahunan sebesar 45%.

Dunia bisnis selalu berubah dan berkembang tiap saatnya, oleh karena itu perusahaan harus mampu mengatur strategi yang tepat untuk mempertahankan jalannya bisnis. Demand management adalah salah satu strategi penting yang harus dikuasai oleh perusahaan agar perusahaan bisa beroperasi dengan efektif dan efisien. 

Perusahaan harus mampu menyeimbangkan antara kemampuan supply chain atau pemasokan produksi dan distribusi dengan permintaan pasar atau konsumen dalam jangka waktu tertentu. Hal itu bisa dilakukan perusahaan dengan menerapkan demand management yang baik. 

Oleh karena itu, pada artikel ini akan dibahas secara detail mengenai demand management agar Anda dapat menerapkannya ke perusahaan Anda.

Mengenal Demand Management: Tahapan, Fungsi, dan Manfaatnya

Key Takeaways:

  • Demand management adalah upaya perusahaan untuk mengimbangi kemampuan produksi dengan permintaan pelanggan.
  • Manajemen permintaan memiliki beberapa komponen utama seperti peramalan permintaan, perencanaan pasokan, manajemen inventaris, dan ketersediaan produk.
  • Terdapat banyak fungsi dan manfaat demand management yang didapatkan oleh perusahaan, seperti meningkatkan kepuasan pelanggan, efisiensi operasional, dan penurunan biaya persediaan.
  • 4 tahapan dalam demand management adalah antara lain pemilihan software yang tepat, pengumpulan data, rencana proses, serta implementasi dan monitoring.

Apa yang Dimaksud dengan Demand Management?

Manajemen permintaan atau demand management adalah upaya perusahaan untuk mengimbangi kemampuan produksi dengan permintaan pelanggan. Manajemen permintaan juga berarti melihat apa yang diinginkan pelanggan dan memikirkan bagaimana untuk menyampaikannya ke mereka. Dengan menerapkan proses demand management yang baik, maka perusahaan akan bisa melihat permintaan pelanggan dari berbagai sisi, termasuk mengatur pemasokan, mengubah tren pelanggan, hingga memprediksi pesaing lain yang ada di pasar.

Konsep demand management meliputi berbagai macam aspek, yaitu perencanaan pasokan (supply planning), manajemen inventaris (inventory management), manajemen produksi, serta pemasaran. Lagi-lagi hal ini merujuk pada tujuan ingin menyeimbangkan antara kemampuan produksi suatu perusahaan dengan permintaan pelanggan. Jika tujuan tersebut tercapai, maka perusahaan dapat memaksimalkan keuntungan, meminimalisir pengeluaran, dan sekaligus memenuhi kepuasan pelanggan.

Seberapa Penting Demand Management bagi Perusahaan?

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa demand management adalah suatu strategi yang penting bagi perusahaan agar perusahaan bisa menilai kemampuannya untuk memproduksi barang dengan besarnya permintaan pelanggan. Selain itu, demand management juga memungkinkan perusahaan untuk melihat tren baru dan bisa menyesuaikan strategi bisnis mereka. 

Adanya manajemen permintaan yang baik juga bisa membantu perusahaan untuk memastikan tidak adanya barang yang tertimbun di dalam gudang penyimpanan atau kekurangan stok produk. Singkatnya, keberadaan demand management membuat perusahaan dapat mempertahankan sistem operasional bisnis serta bisa memperbaiki dengan melihat pasar baru yang diminati pelanggan sehingga bisa meningkatkan keuntungan perusahaan.

Komponen Utama Demand Management

Sebelum menerapkan demand management, alangkah baiknya jika Anda mengetahui komponen utama apa saja yang termasuk ke dalamnya.

Komponen Utama Demand Management

1. Peramalan Permintaan (Demand Forecasting)

Demand forecasting adalah komponen utama yang harus diperhatikan dalam manajemen permintaan. Komponen ini meliputi analisis tren pasar, penggunaan data historis, dan hal-hal lain yang membantu untuk memprediksi seberapa banyak produk atau layanan yang diinginkan pelanggan di waktu yang akan datang. Jika prediksi perusahaan akurat, maka hal tersebut akan dijadikan dasar untuk perencanaan pasokan dan strategi demand management.

2. Perencanaan Pasokan (Supply Planning)

Setelah perusahaan menetapkan peramalan permintaan, maka langkah selanjutnya perlu dilakukan perencanaan terhadap pemasokan produk, dalam tahap ini diperlukan beberapa hal seperti perencanaan produksi, pembelian bahan baku, dan kerja sama dengan supplier untuk memastikan ketersediaan sumber daya yang diperlukan. 

3. Manajemen Inventaris (Inventory Management)

Komponen utama yang tak kalah penting dalam demand management adalah manajemen inventaris, yang mencakup pengendalian stok barang jadi, bahan baku, serta barang dalam proses produksi. Tujuan perusahaan dalam melakukan manajemen inventaris adalah untuk menjaga stok pada tingkat yang optimal, tidak kekurangan maupun kelebihan.

Baca juga: Kenali Pentingnya Peran dan Manfaat Warehouse Management System

4. Ketersediaan Produk (Product Availability)

Fokus utama dalam melakukan demand management adalah ketersediaan produk. Perusahaan harus memastikan bahwa produk atau layanannya tetap tersedia ketika pelanggan menginginkannya. 

Itu dia beberapa komponen utama yang menyokong jalannya demand management. Antara poin satu dan lainnya memiliki kesinambungan yang baik sehingga penting bagi perusahaan untuk melakukan setiap prosesnya dengan maksimal untuk mencapai hasil yang optimal pula.

Apa Saja Fungsi dan Manfaat dari Demand Management?

Pada dasarnya, fungsi utama dari demand management adalah untuk memastikan bahwa perusahaan mampu memahami dan mengantisipasi permintaan pasar supaya dapat selalu memenuhi keinginan pelanggan dan tahu kapasitas perusahaan untuk memproduksi barang.

Di lingkungan bisnis yang selalu dihadapi oleh berbagai macam perkembangan yang sangat kompetitif, maka penting bagi perusahaan untuk melakukan demand management agar bisa beroperasi dengan baik. Berikut adalah beberapa manfaat dari demand management:

1. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Dengan melakukan manajemen permintaan perusahaan jadi bisa memahami dan memenuhi keinginan pelanggan dengan baik. Dengan selalu memberikan pelayanan terbaik, merespons dengan cepat, memastikan ketersediaan barang, perusahaan akan membangun citra baik sehingga bisa meningkatkan kepuasan pelanggan.

2. Efisiensi Operasional

Efisiensi waktu operasional perusahaan dapat dicapai dengan adanya demand management dengan merencanakan pasokan yang akurat, manajemen inventaris yang efisien, serta pengelolaan produksi yang baik. Dengan mengkombinasikan semua aspek tersebut, maka perusahaan Anda bisa mengoptimalkan waktu operasinya.

3. Penurunan Biaya Persediaan

Salah satu manfaat dari manajemen permintaan adalah untuk menekan biaya penyimpanan inventaris yang berlebihan. Jika perusahaan bisa memperkirakan harus menyetok barang dalam jumlah tertentu, maka perusahaan dapat menghemat pengeluaran persediaan yang tidak perlu. Hal ini juga akan berujung pada peningkatan keuntungan perusahaan karena demand management membantu perusahaan untuk meminimalkan biaya operasi juga meningkatkan efisiensi, sehingga akhirnya bisa meningkatkan pendapatan.

4. Ketahanan Terhadap Perubahan Pasar

Dengan memperhitungkan perkiraan mengenai tren pasar selanjutnya dengan cermat, suatu perusahaan akan menjadi lebih kuat dalam menghadapi perubahan yang akan datang. Respons yang tepat dan cepat terhadap permintaan pelanggan juga meningkatkan daya saing perusahaan dalam bidangnya.

5. Optimalisasi Supply Chain

Adanya manajemen persediaan dapat mengoptimalisasi rantai pasokan, hal ini didukung dengan adanya kerja sama yang lebih baik dengan supplier, perencanaan pasokan yang efisien dan tepat, juga pemantauan yang cermat terhadap pengiriman dan persediaan.

Mengenal Proses Strategis & Operasional Demand Management

Setelah membaca mengenai demand management di atas, dapat disimpulkan bahwa proses demand management meliputi perkiraan produksi, pengadaan, hingga distribusi barang atau jasa ke pelanggan. Dalam prosesnya, manajemen permintaan dapat dibagi menjadi dua hal, yaitu tahap strategis dan operasional.

Tahap strategis dilakukan dengan tujuan mampu merancang sistem operasional yang efisien untuk menyeimbangkan antara kemampuan pasokan dengan permintaan pelanggan. Beberapa poin penting dari tahap strategis adalah sebagai berikut.

1. Menentukan Tujuan dan Strategi

Hal pertama yang dilakukan adalah menentukan tujuan dan strategi, hal ini membutuhkan pemahaman yang luas mengenai strategi perusahaan, konsumen, kebutuhan manufaktur, dan jaringan antar pasokan. Jika tim Anda memiliki pemahaman yang baik, maka tujuan dan strategi demand management pun bisa ditentukan dengan sebaik mungkin.

2. Menentukan Prosedur Perkiraan

Metode pendekatan apa yang dilakukan akan berpengaruh penting dalam tahapan ini. Pada proses ini dilakukan penentuan level perkiraan yang dibutuhkan perusahaan, identifikasi sumber, dan penentuan prosedur perkiraan.

3. Perencanaan Alur Informasi

Jika prosedur perkiraan sudah dibuat, maka tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan alur informasi. Alur ini membahas tentang bagaimana data input akan ditransfer dan output apa yang diperlukan untuk komunikasi.

4. Penentuan Prosedur Sinkronisasi

Langkah terakhir untuk tahap strategis, yaitu penentuan proses sinkronisasi. Semua tahap yang sebelumnya telah dilakukan akan dilakukan sinkronisasi antara perkiraan permintaan dengan manufaktur, persediaan, dan logistik dari rantai pasokan. Hal ini harus dilakukan secara teliti agar tidak terjadi kesalahan ketika melakukan koordinasi dengan bagian pemesanan, manufaktur, sumber daya, dan logistik.

Proses selanjutnya setelah menetapkan strategi adalah proses operasional.  Pada tahap ini tim akan mengeksekusi perkiraan dan sinkronisasi yang sebelumnya telah dibuat. Berikut beberapa proses operasional demand management:

  1. Pengumpulan Data atau Informasi

Tahap pengumpulan info data ini tidak hanya dilakukan pada proses strategis, tapi juga dalam proses operasional. Pada tahap ini, informasi dari manajemen customer service sangatlah penting karena menyediakan informasi paling relevan dalam permintaan tak terantisipasi, sehingga akan membuat perkiraan perusahaan menjadi lebih akurat.

  1. Perkiraan

Setelah mengumpulkan informasi, perusahaan akan mulai menyusun perkiraan. Pada tahap ini tim akan menganalisis kesalahan perkiraan dan menggabungkan umpan balik permintaan dan rantai pasok.

  1. Sinkronisasi

Sama seperti tahap strategis, pada tahap operasional pun tim akan mengubah perkiraan menjadi rencana eksekusi. Beberapa pertimbangan yang dilakukan adalah kapasitas dari rantai pasokan dan limitasi keuangan. Informasi yang sebelumnya telah dikumpulkan sangatlah berguna untuk menentukan alokasi dana yang tersedia, supaya bisa digunakan pada permintaan prioritas.

  1. Mengurangi Variabilitas dan Meningkatkan Fleksibilitas

Yang terakhir dalam proses operasional adalah meningkatkan fleksibilitas dan mengurangi variabilitas. Kunci agar proses demand management supaya sukses ialah dengan mengkombinasikan dua hal tersebut.

Jika demand management berhasil dilakukan, maka kedepannya manajemen rantai pasokan juga bisa dilakukan dengan maksimal. Pada intinya, perusahaan harus mampu mengoperasikan sistem manajemen yang baik, perencanaan serta eksekusi yang matang agar bisa tangguh apabila ada masalah yang mengganggu di kemudian waktu.

4 Tahapan Umum Penerapan Demand Management

Anda sudah mengetahui bagaimana proses strategis dan operasional dari demand management, selanjutnya akan dijelaskan mengenai tahapan umum dalam penerapannya. Berikut tahapan penerapan demand planning.

1. Memilih Software yang Tepat

Software atau perangkat lunak yang tepat sangat diperlukan dalam penerapan demand management. Oleh karena itu, Anda harus menyeleksi secara ketat software apa yang akan digunakan karena akan berpengaruh terhadap hasil akhirnya nanti.

2. Mengumpulkan Data

Setelah mengetahui perangkat lunak apa yang akan digunakan, maka tahap selanjutnya adalah pengumpulan data yang akan diproses nantinya. Agile modelling dan data mining sangat diperlukan agar sistem bisa memperoleh data yang dibutuhkan.

3. Rencana Proses

Selanjutnya adalah rencana proses. Dengan memiliki rencana yang jelas, maka penerapan demand management juga akan berjalan dengan baik. Beberapa hal yang harus dilakukan pada tahap ini adalah menyiapkan data, forecasting untuk pertama kali, mengumpulkan market intelligence, melakukan pengolahan data penjualan, serta forecasting di tahap final.

4. Implementasi dan Monitoring

Tahap terakhir adalah proses implementasi dan monitoring eksekusi rencana yang telah dibuat sebelumnya. Pada akhir periode, akan dilakukan evaluasi dan analisis agar sistem yang ada bisa ditingkatkan sehingga akan memberikan hasil yang memuaskan dari waktu ke waktu.

OneTalk by TapTalk.io: Solusi bagi Bisnis Anda untuk Berkembang

Selain adanya demand management yang mampu membantu perusahaan berjalan dengan lancar yang berujung dapat memberikan kepuasan pada pelanggan, OneTalk by TapTalk.io hadir untuk membantu perusahaan Anda supaya bisa berkembang. 

OneTalk merupakan solusi untuk Anda jika ingin meningkatkan kepuasan pelanggan secara online. OneTalk by TapTalk.io memungkinkan Anda untuk berinteraksi secara daring dengan pelanggan Anda menggunakan aplikasi WhatsApp yang dilengkapi dengan centang hijau resmi sehingga akan meningkatkan kredibilitas bisnis Anda. Selain itu, terdapat layanan Chatbot berbasis ChatGPT yang akan menjawab atau merespon pelanggan Anda secara realtime untuk mendapatkan pelayanan yang instan serta efisien.

Ingin tahu lebih lanjut? Segera hubungi kami di sini untuk mendapatkan informasi lebih detail.

Related Posts