Back to Home

TapTalk.io

Goal Setting: Panduan Untuk Mencapai Goal Bisnis Anda

BY
Jessica Jacob

Jessica Jacob

VP Business Development
Jessica Jacob memiliki lebih dari empat tahun pengalaman dalam pengembangan strategis di sektor teknologi, dengan latar belakang kuat dalam penjualan korporat dan manajemen proyek. Di TapTalk.io, dia berfokus pada inovasi dan pertumbuhan bisnis, membangun kemitraan strategis lintas industri. Sebelumnya, Jessica berperan aktif dalam mengembangkan kemitraan kanal baru dan memimpin tim lintas fungsi yang berhasil meningkatkan penjualan tahunan sebesar 45%.
goal setting
Goal Setting: Panduan Untuk Mencapai Goal Bisnis Anda

Sekarang sudah 2021, sudah saatnya Anda mulai merencanakan goals atau rencana bisnis yang jelas untuk 12 bulan ke depan. Anda mungkin berencana menggunakan goals tahun 2020 atau berkemungkinan untuk mengubahnya sedikit. Namun, akan lebih baik jika Anda memiliki goals lain mengingat banyaknya perubahan yang terjadi pada tahun 2020.

Goal-setting adalah proses mengambil langkah aktif untuk mencapai hasil yang diinginkan. Goal-setting dapat membantu Anda memahami kinerja Anda saat ini dan kemudian menilai langkah apa yang perlu Anda ambil untuk mencapai tingkat kinerja yang Anda inginkan. 

Menurut Oracle, para pemimpin bisnis menghabiskan banyak waktu untuk mengembangkan strategi, tetapi jika goals tidak diidentifikasi dan dipantau secara berkelanjutan, rencana yang paling baik pun akan gagal. Goals adalah jembatan yang menghubungkan strategi bisnis dengan hasil yang sukses. 

Selain itu, PwC juga berpendapat bahwa penting sekali bagi para pemimpin bisnis untuk menentukan goal yang tepat untuk mendapatkan nilai maksimum dari manajemen kinerja. Mereka juga menawarkan fleksibilitas untuk menyesuaikan goal sepanjang tahun untuk mengakomodasi perubahan apa pun yang mungkin saja terjadi pada tahun tersebut.

Jenis Goal Setting

Dalam melakukan goal-setting, terdapat tiga jenis goal yang perlu Anda ketahui, yaitu:

1. Process Goal

Process goals adalah target yang dapat Anda kendalikan sepenuhnya, seperti hasil yang didasarkan pada tindakan atau tugas tertentu yang Anda selesaikan. Menetapkan process goals berarti Anda harus mengidentifikasi apa yang sebenarnya harus Anda lakukan untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

Sebagai contoh, Anda dapat menetapkan process goal seperti melaksanakan pelatihan pegawai dua kali selama setahun. Hal ini adalah goals yang mudah diukur. Anda bisa memilih untuk melaksanakannya atau tidak.

2. Performance Goal

Performance goals adalah standar kinerja (performance) yang ingin Anda capai. Biasanya, performance goals adalah tujuan berjangka pendek yang ditetapkan untuk tugas tertentu. Seiring berjalannya waktu, performance goals akan terus berkembang mengikuti tujuan bisnis Anda. 

Performance goals dapat berupa kesepakatan antara pemberi kerja dan karyawan, atau dapat berupa inisiatif pribadi karyawan untuk memenuhi atau melampaui target kerja mereka sendiri dan meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan promosi.

Contoh nya adalah meningkatkan customer service bisnis Anda, menciptakan produk baru atau membuka cabang baru, dan lainnya.

3. Outcome Goal

Outcome goal adalah tujuan tunggal yang sedang Anda upayakan. Goal ini sering kali bersifat biner dan melibatkan kemenangan, misalnya, ingin menjadi perusahaan terbesar di sektor Anda. Meskipun outcome goal sangat memotivasi, goal ini tidak berada di bawah kendali Anda karena dipengaruhi oleh kinerja orang lain (pegawai).

Process, performance, dan outcome goals memiliki hubungan linier. Goals ini saling berhubungan karena jika Anda mencapai outcome goal, Anda perlu mencapai performance goal. Dan jika Anda ingin mencapai performance goal, Anda perlu mencapai process goal.

Ketiga goals ini dikategorikan berdasarkan seberapa besar kendali yang Anda miliki atasnya, Anda memiliki kendali paling besar atas process goals dan paling sedikit kendali atas outcome goals.

Saat menetapkan goals, Anda perlu memvisualisasikan dan menetapkan hasil yang diinginkan (outcome goals), tetapi yang lebih penting, Anda harus fokus pada proses dan kinerja Anda (process and performance goals).

Bisnis goals biasanya ditetapkan setiap tahun dan harus selaras dengan tujuan jangka panjang Anda. Sepanjang tahun, Anda mungkin memiliki sesi mingguan atau bulanan di mana Anda meninjau kemajuan Anda menuju goal tahunan. Memeriksa update sangat penting untuk tetap berada di jalur yang Anda inginkan.

SMART Goal

Salah satu cara mudah untuk memastikan Anda mencapai goal Anda adalah dengan mengikuti SMART (Specific, Measurable, Attainable, Relevant, Time-bound).

1. Specific

Agar berhasil, tujuan harus konkret (tidak se-abstrak tujuan jangka panjang Anda) dan sangat rinci. Contohnya daripada berpikir "Saya ingin meningkatkan pendapatan saya tahun ini", berpikirlah "Saya ingin meningkatkan pendapatan bisnis saya sebesar 30% tahun ini."

2. Measureable

Letakkan angka atau nilai, seperti jumlah rupiah atau persentase, ke goals Anda. Misalnya, "Meningkatkan penjualan" atau "mengurangi utang" adalah tujuan yang dapat diukur, sedangkan "bekerja lebih keras" atau "meningkatkan kepuasan” sulit untuk diukur. Menempatkan tujuan yang dapat diukur secara tertulis membantu Anda tetap fokus dan melihat seberapa banyak kemajuan yang Anda buat di akhir periode waktu yang ditentukan.

3. Achievable

Sebuah tujuan harus menantang, tetapi dapat dicapai. Jika bisnis Anda adalah toko furniture, menjadi toko paling terkenal mungkin bukanlah tujuan yang masuk akal. Namun, peningkatan penjualan 5% di pangsa pasar mungkin sudah cukup.

4. Relevant

Tujuan harus sejalan dengan rencana jangka panjang Anda. Jika rencana jangka panjang Anda adalah agar bisnis Anda mencapai Rp 100 juta setahun dalam penjualan, tujuan jangka pendek Anda harus berhubungan langsung dengan hal tersebut.

5. Time-bound

Tanpa kerangka waktu tertentu, tujuan Anda tidak dapat diukur dengan benar. Goal Anda harus memiliki batas waktu. Misalnya, "Pada akhir tahun saya ingin meningkatkan penjualan sebesar 20%".

Jika goal bisnis Anda adalah margin keuntungan, salah satu faktor yang harus dipikirkan adalah customer retention. Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam meningkatkan customer retention, Anda dapat membaca artikel ini

Dalam mencapai goal tersebut, Anda bisa menggunakan CXM (Customer Experience Management). CXM membantu Anda memantau aktivitas pelanggan dari waktu ke waktu. Ini akan memperingatkan Anda tentang kebiasaan berbelanja mereka, penggunaan barang, dan kapan mereka menghindari memesan dari Anda. Anda bahkan dapat memantau pengalaman layanan pelanggan. 

Salah satu CXM yang dapat Anda gunakan adalah OneTalk by TapTalk.io. OneTalk menyediakan berbagai fitur yang dapat Anda gunakan untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan, seperti Disposition. Melalui fitur ini, Anda dapat merangkum setiap case yang masuk untuk dianalisis dan mendapatkan insight business

Insight ini tentunya akan berguna untuk  mengukur  goals Anda, seperti sejauh mana pencapaian Anda dan apa saja yang perlu Anda lakukan untuk mendekati goal-nya.

Share this article

Jessica Jacob

VP Business Development

Jessica Jacob memiliki lebih dari empat tahun pengalaman dalam pengembangan strategis di sektor teknologi, dengan latar belakang kuat dalam penjualan korporat dan manajemen proyek. Di TapTalk.io, dia berfokus pada inovasi dan pertumbuhan bisnis, membangun kemitraan strategis lintas industri. Sebelumnya, Jessica berperan aktif dalam mengembangkan kemitraan kanal baru dan memimpin tim lintas fungsi yang berhasil meningkatkan penjualan tahunan sebesar 45%.

goal setting
Goal Setting: Panduan Untuk Mencapai Goal Bisnis Anda

Sekarang sudah 2021, sudah saatnya Anda mulai merencanakan goals atau rencana bisnis yang jelas untuk 12 bulan ke depan. Anda mungkin berencana menggunakan goals tahun 2020 atau berkemungkinan untuk mengubahnya sedikit. Namun, akan lebih baik jika Anda memiliki goals lain mengingat banyaknya perubahan yang terjadi pada tahun 2020.

Goal-setting adalah proses mengambil langkah aktif untuk mencapai hasil yang diinginkan. Goal-setting dapat membantu Anda memahami kinerja Anda saat ini dan kemudian menilai langkah apa yang perlu Anda ambil untuk mencapai tingkat kinerja yang Anda inginkan. 

Menurut Oracle, para pemimpin bisnis menghabiskan banyak waktu untuk mengembangkan strategi, tetapi jika goals tidak diidentifikasi dan dipantau secara berkelanjutan, rencana yang paling baik pun akan gagal. Goals adalah jembatan yang menghubungkan strategi bisnis dengan hasil yang sukses. 

Selain itu, PwC juga berpendapat bahwa penting sekali bagi para pemimpin bisnis untuk menentukan goal yang tepat untuk mendapatkan nilai maksimum dari manajemen kinerja. Mereka juga menawarkan fleksibilitas untuk menyesuaikan goal sepanjang tahun untuk mengakomodasi perubahan apa pun yang mungkin saja terjadi pada tahun tersebut.

Jenis Goal Setting

Dalam melakukan goal-setting, terdapat tiga jenis goal yang perlu Anda ketahui, yaitu:

1. Process Goal

Process goals adalah target yang dapat Anda kendalikan sepenuhnya, seperti hasil yang didasarkan pada tindakan atau tugas tertentu yang Anda selesaikan. Menetapkan process goals berarti Anda harus mengidentifikasi apa yang sebenarnya harus Anda lakukan untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

Sebagai contoh, Anda dapat menetapkan process goal seperti melaksanakan pelatihan pegawai dua kali selama setahun. Hal ini adalah goals yang mudah diukur. Anda bisa memilih untuk melaksanakannya atau tidak.

2. Performance Goal

Performance goals adalah standar kinerja (performance) yang ingin Anda capai. Biasanya, performance goals adalah tujuan berjangka pendek yang ditetapkan untuk tugas tertentu. Seiring berjalannya waktu, performance goals akan terus berkembang mengikuti tujuan bisnis Anda. 

Performance goals dapat berupa kesepakatan antara pemberi kerja dan karyawan, atau dapat berupa inisiatif pribadi karyawan untuk memenuhi atau melampaui target kerja mereka sendiri dan meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan promosi.

Contoh nya adalah meningkatkan customer service bisnis Anda, menciptakan produk baru atau membuka cabang baru, dan lainnya.

3. Outcome Goal

Outcome goal adalah tujuan tunggal yang sedang Anda upayakan. Goal ini sering kali bersifat biner dan melibatkan kemenangan, misalnya, ingin menjadi perusahaan terbesar di sektor Anda. Meskipun outcome goal sangat memotivasi, goal ini tidak berada di bawah kendali Anda karena dipengaruhi oleh kinerja orang lain (pegawai).

Process, performance, dan outcome goals memiliki hubungan linier. Goals ini saling berhubungan karena jika Anda mencapai outcome goal, Anda perlu mencapai performance goal. Dan jika Anda ingin mencapai performance goal, Anda perlu mencapai process goal.

Ketiga goals ini dikategorikan berdasarkan seberapa besar kendali yang Anda miliki atasnya, Anda memiliki kendali paling besar atas process goals dan paling sedikit kendali atas outcome goals.

Saat menetapkan goals, Anda perlu memvisualisasikan dan menetapkan hasil yang diinginkan (outcome goals), tetapi yang lebih penting, Anda harus fokus pada proses dan kinerja Anda (process and performance goals).

Bisnis goals biasanya ditetapkan setiap tahun dan harus selaras dengan tujuan jangka panjang Anda. Sepanjang tahun, Anda mungkin memiliki sesi mingguan atau bulanan di mana Anda meninjau kemajuan Anda menuju goal tahunan. Memeriksa update sangat penting untuk tetap berada di jalur yang Anda inginkan.

SMART Goal

Salah satu cara mudah untuk memastikan Anda mencapai goal Anda adalah dengan mengikuti SMART (Specific, Measurable, Attainable, Relevant, Time-bound).

1. Specific

Agar berhasil, tujuan harus konkret (tidak se-abstrak tujuan jangka panjang Anda) dan sangat rinci. Contohnya daripada berpikir "Saya ingin meningkatkan pendapatan saya tahun ini", berpikirlah "Saya ingin meningkatkan pendapatan bisnis saya sebesar 30% tahun ini."

2. Measureable

Letakkan angka atau nilai, seperti jumlah rupiah atau persentase, ke goals Anda. Misalnya, "Meningkatkan penjualan" atau "mengurangi utang" adalah tujuan yang dapat diukur, sedangkan "bekerja lebih keras" atau "meningkatkan kepuasan” sulit untuk diukur. Menempatkan tujuan yang dapat diukur secara tertulis membantu Anda tetap fokus dan melihat seberapa banyak kemajuan yang Anda buat di akhir periode waktu yang ditentukan.

3. Achievable

Sebuah tujuan harus menantang, tetapi dapat dicapai. Jika bisnis Anda adalah toko furniture, menjadi toko paling terkenal mungkin bukanlah tujuan yang masuk akal. Namun, peningkatan penjualan 5% di pangsa pasar mungkin sudah cukup.

4. Relevant

Tujuan harus sejalan dengan rencana jangka panjang Anda. Jika rencana jangka panjang Anda adalah agar bisnis Anda mencapai Rp 100 juta setahun dalam penjualan, tujuan jangka pendek Anda harus berhubungan langsung dengan hal tersebut.

5. Time-bound

Tanpa kerangka waktu tertentu, tujuan Anda tidak dapat diukur dengan benar. Goal Anda harus memiliki batas waktu. Misalnya, "Pada akhir tahun saya ingin meningkatkan penjualan sebesar 20%".

Jika goal bisnis Anda adalah margin keuntungan, salah satu faktor yang harus dipikirkan adalah customer retention. Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam meningkatkan customer retention, Anda dapat membaca artikel ini

Dalam mencapai goal tersebut, Anda bisa menggunakan CXM (Customer Experience Management). CXM membantu Anda memantau aktivitas pelanggan dari waktu ke waktu. Ini akan memperingatkan Anda tentang kebiasaan berbelanja mereka, penggunaan barang, dan kapan mereka menghindari memesan dari Anda. Anda bahkan dapat memantau pengalaman layanan pelanggan. 

Salah satu CXM yang dapat Anda gunakan adalah OneTalk by TapTalk.io. OneTalk menyediakan berbagai fitur yang dapat Anda gunakan untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan, seperti Disposition. Melalui fitur ini, Anda dapat merangkum setiap case yang masuk untuk dianalisis dan mendapatkan insight business

Insight ini tentunya akan berguna untuk  mengukur  goals Anda, seperti sejauh mana pencapaian Anda dan apa saja yang perlu Anda lakukan untuk mendekati goal-nya.

Related Posts