Back to Home

OneTalk

Social Commerce: Definisi, Perbedaan, dan Keuntungannya

BY
Jessica Jacob

Jessica Jacob

VP Business Development
Jessica Jacob memiliki lebih dari empat tahun pengalaman dalam pengembangan strategis di sektor teknologi, dengan latar belakang kuat dalam penjualan korporat dan manajemen proyek. Di TapTalk.io, dia berfokus pada inovasi dan pertumbuhan bisnis, membangun kemitraan strategis lintas industri. Sebelumnya, Jessica berperan aktif dalam mengembangkan kemitraan kanal baru dan memimpin tim lintas fungsi yang berhasil meningkatkan penjualan tahunan sebesar 45%.

Pernahkah Anda mendengar istilah social commerce? Kebanyakan dari masyarakat pengguna media sosial aktif, baik penjual dan pembeli pasti mengetahui istilah ini, atau paling tidak TikTok Shop dan Instagram Shopping. Social commerce telah berdampak dan mempengaruhi bisnis di dunia.

Ingin tahu lebih lanjut tentang social commerce? Baca selengkapnya di bawah ini.

Social Commerce: Definisi, Perbedaan, dan Keuntungannya

Key Takeaways:

  • Social commerce adalah proses jual beli produk dan layanan secara langsung melalui media sosial.
  • e-commerce mengacu pada pengalaman jual beli melalui situs e-commerce, toko online, atau aplikasi khusus sebuah brand. Sementara itu, social commerce, memungkinkan pelanggan melakukan pembelian sekaligus menikmati pengalaman media sosial mereka.
  • Media sosial perlu menjadi platform bisnis karena: (1) Media sosial adalah tempat para milenial dan Gen Z menemukan produk dan berbelanja; (2) Potensi keuntungan yang luar biasa; (3) Social commerce membuat kegiatan belanja sebagai pengalaman sosial; (4) Social commerce menghilangkan hambatan belanja; (5) Social commerce menawarkan segmentasi feedback yang instan; (6) Anda dapat menjual ke audiens yang ditargetkan.

Apa Itu Social Commerce

Social commerce adalah proses jual beli barang dan layanan secara langsung melalui media sosial.

Dengan social commerce, seluruh pengalaman berbelanja mulai dari penemuan produk dan riset hingga checkout, dilakukan langsung di media sosial.

Saat ini, aplikasi media sosial dengan fitur social commerce asli bawaan adalah Instagram, Facebook, Pinterest, dan TikTok

Dengan social commerce, Anda mungkin melihat sepasang sepatu heels yang menarik di Feed Instagram Anda. Hanya dengan memilih "belanja sekarang", tambahkan ke keranjang belanja Anda, Anda bisa menyelesaikan pembelian langsung di aplikasi.

Atau, Anda dapat melihat kaos dengan harga terjangkau saat menelusuri TikTok, dan mengklik "Beli". Setelah pembelian Anda selesai, Anda dapat terus menikmati pengalaman TikTok biasa dengan menonton video lucu yang Anda cari, tanpa terganggu sedikitpun.

Ini adalah peluang berbelanja langsung di platform digital yang paling sering digunakan audiens Anda. Dan Anda harus mengambil keuntungan dari mereka.

Perbedaan Social Commerce dan E-Commerce

Apa yang membuat social commerce berbeda dengan e-commerce biasa? Jawaban singkatnya adalah, platform. E-Commerce mengacu pada pengalaman berbelanja melalui situs e-commerce, toko online, atau aplikasi khusus sebuah brand.

Sementara itu, social commerce, memungkinkan pelanggan melakukan pembelian sekaligus menikmati pengalaman media sosial mereka. Social commerce bukanlah e-commerce.

Social commerce juga bukan social selling. Social commerce mengacu pada membina hubungan di media sosial untuk membangun daftar prospek penjualan Anda.

Mengapa Media Sosial Perlu Menjadi Platform Bisnis?

Tidak yakin apakah membuat toko media sosial adalah ide yang bagus? Berikut adalah enam alasan mengapa social commerce sangat berharga.

Mengapa Media Sosial Perlu Menjadi Platform Bisnis?

1. Media sosial adalah tempat para milenial dan Gen Z berbelanja

Jika demografi target Anda termasuk dalam demografi 18-34, mereka sudah online dan menunggu untuk berbelanja ketika mereka scrolling.

2. Potensi keuntungan yang luar biasa

Berdasarkan data yang dirangkum oleh Populix pada September 2022, 4 dari 5 responden survei—dengan jumlah responden 1.020—sudah pernah mencoba berbelanja melalui media sosial, terutama TikTok Shop dan WhatsApp.

Kategori yang paling sering dibeli adalah pakaian, produk kecantikan dan diikuti oleh makanan dan minuman. Rata-rata pembelian tiap responden adalah Rp274.304 setiap bulan!

Menarik, bukan?

Jika Anda ingin memanfaatkan momentum ini, adalah hal yang sangat masuk akal untuk membawa produk atau layanan Anda ke ruang online tempat pelanggan Anda sudah siap sedia.

81% pembeli mencari produk di Instagram dan Facebook, dan berbelanja adalah prioritas utama bagi 48% pengguna Pinterest. Mengapa tidak memberi mereka apa yang mereka cari, di tempat mereka berada?

3. Social commerce membuat kegiatan belanja sebagai pengalaman sosial

Belanja media sosial membuat pengalaman lebih interaktif daripada e-commerce tradisional.

Pelanggan dapat dengan mudah berkonsultasi dengan teman-teman mereka tentang pembelian. Memamerkan baju atasan yang “super lucu”, mengomentari style keren teman mereka, mengulas produk makeup adik mereka, dan berinteraksi langsung dengan brand bubble tea favorit mereka. 

Mereka yang rindu interaksi belanja di dalam mal, social commerce bisa jadi solusi terbaik. Terlebih, kegiatan scrolling mereka tidak akan terganggu!

4. Social commerce menghilangkan hambatan belanja

Lihat, klik, dan beli. Social commerce menghilangkan hambatan dalam perjalanan konsumen, membuatnya lebih mudah untuk diikuti dari pencarian hingga pembelian. 

Pada akhirnya, setiap klik mouse adalah peluang bagi pelanggan potensial untuk berubah pikiran. Jika mereka harus beralih dari iklan Anda ke situs web Anda, untuk menambahkan produk ke troli, untuk mengisi informasi kartu kredit mereka, banyak momen yang membuat mereka kehilangan perhatian.

Persingkat hambatan pelanggan dan berikan pengalaman yang mulus agar pembelian dapat dengan lebih mudah dicapai konsumen.

5. Social commerce menawarkan segmentasi feedback yang instan

Social commerce tidak hanya mempercepat proses transaksi dan memiliki fitur yang unggul, tetapi juga menyediakan cara yang bagus untuk mengumpulkan feedback.

Katalog produk Anda hadir untuk dilihat dan didiskusikan oleh konsumen. Pelanggan akan langsung memberitahu Anda, mana yang mereka suka atau tidak suka.

Di media sosial, Anda memiliki data yang jelas tentang siapa sebenarnya pelanggan Anda, dan kesempatan untuk mengobrol dengan mereka sesudahnya melalui komentar atau direct message, untuk memberikan layanan pelanggan yang dipersonalisasi.

6. Anda dapat menjual ke audiens yang ditargetkan

Dengan banyaknya data pelanggan yang tersedia di jejaring sosial, Anda memiliki peluang bagus untuk menyesuaikan dan menargetkan iklan Anda.

Jubah mandi motif kuda bisa langsung diiklankan untuk penunggang kuda pecinta kemeja flanel. Kacamata hitam untuk bayi yang menggemaskan dapat ditampilkan langsung di feed orang tua mereka.

Social commerce memberikan peluang untuk memiliki produk tertentu yang siap dibeli di depan orang-orang tertentu yang menyukainya, dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh e-commerce dan pemasaran tradisional.

Baca juga: 15 Manfaat E-commerce untuk Bisnis dan Pelanggan

Platform Media Sosial Terbaik untuk Social Commerce

Banyak platform media sosial yang kini mulai memanfaatkan peluang social commerce dengan efektif. Berikut adalah daftar platform media sosial yang kini sedang tren sebagai social commerce.

1. TikTok

Diluncurkan tahun lalu dalam kemitraan dengan Shopify, aplikasi media sosial video dan live streaming ini memungkinkan penjual memasang katalog produk mereka ke TikTok dan membuat etalase mini.

2. Facebook

Facebook Shop dapat disesuaikan. Pilih koleksi atau barang mana yang akan diunggulkan, dan sesuaikan font, gambar, dan warna agar sesuai dengan merek Anda. Upload katalog produk yang ada dari situs web Anda, atau buat dari awal.

3. Pinterest

Diluncurkan pada tahun 2021, fitur "Wishlist" Pinterest secara otomatis menyimpan pin produk pengguna yang dapat dibeli (diluncurkan pada tahun 2019 dan diunggah dari retailer terverifikasi), menampilkan ulasan produk, dan memberitahu pengguna saat produk yang di-pin memiliki tag harga.

4. Instagram

Diluncurkan pada tahun 2020, influencer dapat melakukan live streaming di Instagram dengan tujuan memperkenalkan dan menjual produk kepada penggemar secara real-time. Hal ini didasarkan pada kemampuan influencer untuk menambahkan tag belanja ke postingan mereka yang dapat digunakan konsumen untuk membeli produk. Brand juga dapat membuat katalog digital produk mereka yang dapat dibagikan di Instagram, dengan pelanggan membeli langsung di aplikasi atau mengklik untuk menyelesaikan transaksi di situs e-commerce brand.

5. YouTube

Dalam kesepakatan antara YouTube dan Shopify, perusahaan dapat menjual di YouTube melalui streaming langsung, video, atau etalase.

6. Twitter

Toko memungkinkan perusahaan untuk memamerkan hingga 50 produk di profil Twitter mereka, menjadikan platform tempat orang membeli produk daripada hanya membicarakannya.

7. Twitch

Brand dapat memasarkan di Twitch melalui cara manual (video dan iklan bergambar) dan melalui kemitraan dengan pembuat konten serta stasiun dan acara bermerek. Di antara delapan juta pengguna aktif Twitch, 84% percaya bahwa menunjukkan dukungan untuk pembuat konten adalah bagian penting dari pengalaman Twitch, dan tiga perempat mengatakan bahwa mereka menghargai merek yang membantu streamer favorit mereka mencapai kesuksesan.

8. Amazon Live

Diluncurkan pada 2019, fitur streaming langsung ini memungkinkan merek dan kreator untuk melakukan streaming demo produk dan konten inovatif lainnya. Menurut Amazon, puluhan juta pelanggan menonton siaran langsung Prime Day 2021.

10. Snapchat

Snapchat telah memperkenalkan filter AR, untuk membuat proses pembelian lebih mudah bagi pelanggan.

Tips

Social commerce lebih dari sekedar pengalaman jual beli yang baru. Ia juga mewakili perubahan paradigma dalam cara konsumen berinteraksi dengan suatu brand: di mana, kapan, dan bagaimana mereka berbelanja.

Untuk konsumen, ini menciptakan peluang untuk perjalanan yang jauh lebih interaktif, menghibur, dan penuh pengalaman.

Pilih platform yang paling cocok dengan bisnis Anda. Jika Anda masih bingung menentukan platform mana yang sebaiknya Anda gunakan, Anda bisa melihat prediksi penggunaan platform yang akan digunakan masyarakat di masa depan di bawah ini.

Baca juga: Kenali 16 Startup Social Commerce Indonesia

Buat Social Commerce Terbaik Anda

Buat Social Commerce Terbaik Anda

Masih ragu menggunakan media sosial sebagai platform social commerce? Sekarang adalah saat yang tepat memanfaatkan kekuatan media sosial sepenuhnya. Terlebih, kini Anda juga bisa menangani customer service di berbagai media sosial tersebut, hanya dengan satu dasbor!

Semua itu mungkin dengan menggunakan SalesTalk by TapTalk.io. SalesTalk by TapTalk.io akan menjamin dukungan pelanggan yang lebih mudah dan seamless karena mengintegrasikan berbagai channel perpesanan ke dalam satu dasbor saja dengan dan katalog dari Instagram Shop yang bisa di-upload ke dalam inbox OneTalk.

Jangan buang waktu dengan bolak-balik berganti channel media sosial, SalesTalk akan menghemat waktu Anda yang berharga.

Selain integrasi berbagai platform perpesanan, SalesTalk juga menyediakan fitur pendukung seperti FAQ Chatbot, Broadcast Messages, Report Analytics, dan masih banyak lagi.

Tunggu apa lagi, waktunya gerakkan brand Anda dengan social commerce. SalesTalk siap mensupport Anda!

Share this article

Jessica Jacob

VP Business Development

Jessica Jacob memiliki lebih dari empat tahun pengalaman dalam pengembangan strategis di sektor teknologi, dengan latar belakang kuat dalam penjualan korporat dan manajemen proyek. Di TapTalk.io, dia berfokus pada inovasi dan pertumbuhan bisnis, membangun kemitraan strategis lintas industri. Sebelumnya, Jessica berperan aktif dalam mengembangkan kemitraan kanal baru dan memimpin tim lintas fungsi yang berhasil meningkatkan penjualan tahunan sebesar 45%.

Pernahkah Anda mendengar istilah social commerce? Kebanyakan dari masyarakat pengguna media sosial aktif, baik penjual dan pembeli pasti mengetahui istilah ini, atau paling tidak TikTok Shop dan Instagram Shopping. Social commerce telah berdampak dan mempengaruhi bisnis di dunia.

Ingin tahu lebih lanjut tentang social commerce? Baca selengkapnya di bawah ini.

Social Commerce: Definisi, Perbedaan, dan Keuntungannya

Key Takeaways:

  • Social commerce adalah proses jual beli produk dan layanan secara langsung melalui media sosial.
  • e-commerce mengacu pada pengalaman jual beli melalui situs e-commerce, toko online, atau aplikasi khusus sebuah brand. Sementara itu, social commerce, memungkinkan pelanggan melakukan pembelian sekaligus menikmati pengalaman media sosial mereka.
  • Media sosial perlu menjadi platform bisnis karena: (1) Media sosial adalah tempat para milenial dan Gen Z menemukan produk dan berbelanja; (2) Potensi keuntungan yang luar biasa; (3) Social commerce membuat kegiatan belanja sebagai pengalaman sosial; (4) Social commerce menghilangkan hambatan belanja; (5) Social commerce menawarkan segmentasi feedback yang instan; (6) Anda dapat menjual ke audiens yang ditargetkan.

Apa Itu Social Commerce

Social commerce adalah proses jual beli barang dan layanan secara langsung melalui media sosial.

Dengan social commerce, seluruh pengalaman berbelanja mulai dari penemuan produk dan riset hingga checkout, dilakukan langsung di media sosial.

Saat ini, aplikasi media sosial dengan fitur social commerce asli bawaan adalah Instagram, Facebook, Pinterest, dan TikTok

Dengan social commerce, Anda mungkin melihat sepasang sepatu heels yang menarik di Feed Instagram Anda. Hanya dengan memilih "belanja sekarang", tambahkan ke keranjang belanja Anda, Anda bisa menyelesaikan pembelian langsung di aplikasi.

Atau, Anda dapat melihat kaos dengan harga terjangkau saat menelusuri TikTok, dan mengklik "Beli". Setelah pembelian Anda selesai, Anda dapat terus menikmati pengalaman TikTok biasa dengan menonton video lucu yang Anda cari, tanpa terganggu sedikitpun.

Ini adalah peluang berbelanja langsung di platform digital yang paling sering digunakan audiens Anda. Dan Anda harus mengambil keuntungan dari mereka.

Perbedaan Social Commerce dan E-Commerce

Apa yang membuat social commerce berbeda dengan e-commerce biasa? Jawaban singkatnya adalah, platform. E-Commerce mengacu pada pengalaman berbelanja melalui situs e-commerce, toko online, atau aplikasi khusus sebuah brand.

Sementara itu, social commerce, memungkinkan pelanggan melakukan pembelian sekaligus menikmati pengalaman media sosial mereka. Social commerce bukanlah e-commerce.

Social commerce juga bukan social selling. Social commerce mengacu pada membina hubungan di media sosial untuk membangun daftar prospek penjualan Anda.

Mengapa Media Sosial Perlu Menjadi Platform Bisnis?

Tidak yakin apakah membuat toko media sosial adalah ide yang bagus? Berikut adalah enam alasan mengapa social commerce sangat berharga.

Mengapa Media Sosial Perlu Menjadi Platform Bisnis?

1. Media sosial adalah tempat para milenial dan Gen Z berbelanja

Jika demografi target Anda termasuk dalam demografi 18-34, mereka sudah online dan menunggu untuk berbelanja ketika mereka scrolling.

2. Potensi keuntungan yang luar biasa

Berdasarkan data yang dirangkum oleh Populix pada September 2022, 4 dari 5 responden survei—dengan jumlah responden 1.020—sudah pernah mencoba berbelanja melalui media sosial, terutama TikTok Shop dan WhatsApp.

Kategori yang paling sering dibeli adalah pakaian, produk kecantikan dan diikuti oleh makanan dan minuman. Rata-rata pembelian tiap responden adalah Rp274.304 setiap bulan!

Menarik, bukan?

Jika Anda ingin memanfaatkan momentum ini, adalah hal yang sangat masuk akal untuk membawa produk atau layanan Anda ke ruang online tempat pelanggan Anda sudah siap sedia.

81% pembeli mencari produk di Instagram dan Facebook, dan berbelanja adalah prioritas utama bagi 48% pengguna Pinterest. Mengapa tidak memberi mereka apa yang mereka cari, di tempat mereka berada?

3. Social commerce membuat kegiatan belanja sebagai pengalaman sosial

Belanja media sosial membuat pengalaman lebih interaktif daripada e-commerce tradisional.

Pelanggan dapat dengan mudah berkonsultasi dengan teman-teman mereka tentang pembelian. Memamerkan baju atasan yang “super lucu”, mengomentari style keren teman mereka, mengulas produk makeup adik mereka, dan berinteraksi langsung dengan brand bubble tea favorit mereka. 

Mereka yang rindu interaksi belanja di dalam mal, social commerce bisa jadi solusi terbaik. Terlebih, kegiatan scrolling mereka tidak akan terganggu!

4. Social commerce menghilangkan hambatan belanja

Lihat, klik, dan beli. Social commerce menghilangkan hambatan dalam perjalanan konsumen, membuatnya lebih mudah untuk diikuti dari pencarian hingga pembelian. 

Pada akhirnya, setiap klik mouse adalah peluang bagi pelanggan potensial untuk berubah pikiran. Jika mereka harus beralih dari iklan Anda ke situs web Anda, untuk menambahkan produk ke troli, untuk mengisi informasi kartu kredit mereka, banyak momen yang membuat mereka kehilangan perhatian.

Persingkat hambatan pelanggan dan berikan pengalaman yang mulus agar pembelian dapat dengan lebih mudah dicapai konsumen.

5. Social commerce menawarkan segmentasi feedback yang instan

Social commerce tidak hanya mempercepat proses transaksi dan memiliki fitur yang unggul, tetapi juga menyediakan cara yang bagus untuk mengumpulkan feedback.

Katalog produk Anda hadir untuk dilihat dan didiskusikan oleh konsumen. Pelanggan akan langsung memberitahu Anda, mana yang mereka suka atau tidak suka.

Di media sosial, Anda memiliki data yang jelas tentang siapa sebenarnya pelanggan Anda, dan kesempatan untuk mengobrol dengan mereka sesudahnya melalui komentar atau direct message, untuk memberikan layanan pelanggan yang dipersonalisasi.

6. Anda dapat menjual ke audiens yang ditargetkan

Dengan banyaknya data pelanggan yang tersedia di jejaring sosial, Anda memiliki peluang bagus untuk menyesuaikan dan menargetkan iklan Anda.

Jubah mandi motif kuda bisa langsung diiklankan untuk penunggang kuda pecinta kemeja flanel. Kacamata hitam untuk bayi yang menggemaskan dapat ditampilkan langsung di feed orang tua mereka.

Social commerce memberikan peluang untuk memiliki produk tertentu yang siap dibeli di depan orang-orang tertentu yang menyukainya, dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh e-commerce dan pemasaran tradisional.

Baca juga: 15 Manfaat E-commerce untuk Bisnis dan Pelanggan

Platform Media Sosial Terbaik untuk Social Commerce

Banyak platform media sosial yang kini mulai memanfaatkan peluang social commerce dengan efektif. Berikut adalah daftar platform media sosial yang kini sedang tren sebagai social commerce.

1. TikTok

Diluncurkan tahun lalu dalam kemitraan dengan Shopify, aplikasi media sosial video dan live streaming ini memungkinkan penjual memasang katalog produk mereka ke TikTok dan membuat etalase mini.

2. Facebook

Facebook Shop dapat disesuaikan. Pilih koleksi atau barang mana yang akan diunggulkan, dan sesuaikan font, gambar, dan warna agar sesuai dengan merek Anda. Upload katalog produk yang ada dari situs web Anda, atau buat dari awal.

3. Pinterest

Diluncurkan pada tahun 2021, fitur "Wishlist" Pinterest secara otomatis menyimpan pin produk pengguna yang dapat dibeli (diluncurkan pada tahun 2019 dan diunggah dari retailer terverifikasi), menampilkan ulasan produk, dan memberitahu pengguna saat produk yang di-pin memiliki tag harga.

4. Instagram

Diluncurkan pada tahun 2020, influencer dapat melakukan live streaming di Instagram dengan tujuan memperkenalkan dan menjual produk kepada penggemar secara real-time. Hal ini didasarkan pada kemampuan influencer untuk menambahkan tag belanja ke postingan mereka yang dapat digunakan konsumen untuk membeli produk. Brand juga dapat membuat katalog digital produk mereka yang dapat dibagikan di Instagram, dengan pelanggan membeli langsung di aplikasi atau mengklik untuk menyelesaikan transaksi di situs e-commerce brand.

5. YouTube

Dalam kesepakatan antara YouTube dan Shopify, perusahaan dapat menjual di YouTube melalui streaming langsung, video, atau etalase.

6. Twitter

Toko memungkinkan perusahaan untuk memamerkan hingga 50 produk di profil Twitter mereka, menjadikan platform tempat orang membeli produk daripada hanya membicarakannya.

7. Twitch

Brand dapat memasarkan di Twitch melalui cara manual (video dan iklan bergambar) dan melalui kemitraan dengan pembuat konten serta stasiun dan acara bermerek. Di antara delapan juta pengguna aktif Twitch, 84% percaya bahwa menunjukkan dukungan untuk pembuat konten adalah bagian penting dari pengalaman Twitch, dan tiga perempat mengatakan bahwa mereka menghargai merek yang membantu streamer favorit mereka mencapai kesuksesan.

8. Amazon Live

Diluncurkan pada 2019, fitur streaming langsung ini memungkinkan merek dan kreator untuk melakukan streaming demo produk dan konten inovatif lainnya. Menurut Amazon, puluhan juta pelanggan menonton siaran langsung Prime Day 2021.

10. Snapchat

Snapchat telah memperkenalkan filter AR, untuk membuat proses pembelian lebih mudah bagi pelanggan.

Tips

Social commerce lebih dari sekedar pengalaman jual beli yang baru. Ia juga mewakili perubahan paradigma dalam cara konsumen berinteraksi dengan suatu brand: di mana, kapan, dan bagaimana mereka berbelanja.

Untuk konsumen, ini menciptakan peluang untuk perjalanan yang jauh lebih interaktif, menghibur, dan penuh pengalaman.

Pilih platform yang paling cocok dengan bisnis Anda. Jika Anda masih bingung menentukan platform mana yang sebaiknya Anda gunakan, Anda bisa melihat prediksi penggunaan platform yang akan digunakan masyarakat di masa depan di bawah ini.

Baca juga: Kenali 16 Startup Social Commerce Indonesia

Buat Social Commerce Terbaik Anda

Buat Social Commerce Terbaik Anda

Masih ragu menggunakan media sosial sebagai platform social commerce? Sekarang adalah saat yang tepat memanfaatkan kekuatan media sosial sepenuhnya. Terlebih, kini Anda juga bisa menangani customer service di berbagai media sosial tersebut, hanya dengan satu dasbor!

Semua itu mungkin dengan menggunakan SalesTalk by TapTalk.io. SalesTalk by TapTalk.io akan menjamin dukungan pelanggan yang lebih mudah dan seamless karena mengintegrasikan berbagai channel perpesanan ke dalam satu dasbor saja dengan dan katalog dari Instagram Shop yang bisa di-upload ke dalam inbox OneTalk.

Jangan buang waktu dengan bolak-balik berganti channel media sosial, SalesTalk akan menghemat waktu Anda yang berharga.

Selain integrasi berbagai platform perpesanan, SalesTalk juga menyediakan fitur pendukung seperti FAQ Chatbot, Broadcast Messages, Report Analytics, dan masih banyak lagi.

Tunggu apa lagi, waktunya gerakkan brand Anda dengan social commerce. SalesTalk siap mensupport Anda!

Related Posts