Back to Home

Insight

Kenapa Action Plan Itu Penting? Temukan Jawabannya di Sini!

BY
Jessica Jacob

Jessica Jacob

VP Business Development
Jessica Jacob memiliki lebih dari empat tahun pengalaman dalam pengembangan strategis di sektor teknologi, dengan latar belakang kuat dalam penjualan korporat dan manajemen proyek. Di TapTalk.io, dia berfokus pada inovasi dan pertumbuhan bisnis, membangun kemitraan strategis lintas industri. Sebelumnya, Jessica berperan aktif dalam mengembangkan kemitraan kanal baru dan memimpin tim lintas fungsi yang berhasil meningkatkan penjualan tahunan sebesar 45%.

Dalam dunia bisnis yang dinamis dan kompetitif, memiliki action plan (rencana aksi) yang solid adalah salah satu faktor kunci yang menentukan kesuksesan sebuah perusahaan. Action plan adalah dokumen yang menjelaskan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai tujuan tertentu. Di dalam bisnis, action plan menjadi panduan strategis yang membantu tim dan individu untuk fokus, efisien, dan terkoordinasi dalam upaya mencapai target perusahaan.

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi pentingnya action plan, bagaimana cara membuatnya, dan tips untuk memastikan implementasi yang sukses.           

Kenapa Action Plan Itu Penting? Temukan Jawabannya di Sini!

Key Takeaway:

  • Action plan adalah sebuah dokumen yang berisi langkah-langkah konkret yang akan diambil untuk mencapai tujuan bisnis.
  • Action plan penting untuk identifikasi metode yang pasti untuk maju, peningkatan motivasi, komunikasi, peningkatan keterampilan organisasi, penetapan tujuan berbasis waktu, dan pemusatan informasi serta hasil proyek.
  • Untuk membuat action plan, Anda harus tentukan tujuan SMART, identifikasi tugas, alokasikan sumber daya yang dibutuhkan, prioritaskan tugas, menentukan tenggat waktu dan milestones, serta memantau dan revisi rencana.
  • Action plan dapat digunakan untuk kebutuhan pribadi, marketing, project management, dan social media campaign.

Apa Itu Action Plan?

Action plan adalah sebuah dokumen yang berisi langkah-langkah konkret yang akan Anda ambil untuk mencapai tujuan bisnis Anda. Sederhananya, ini adalah peta jalan yang akan membawa Anda dari titik A (di mana Anda sekarang) ke titik B (tujuan Anda).

Dalam konteks bisnis, action plan digunakan untuk mengarahkan aktivitas perusahaan menuju pencapaian tujuan strategis, peningkatan kinerja, atau penyelesaian masalah tertentu. Action plan biasanya berisi deskripsi tujuan, langkah-langkah yang harus diambil, sumber daya yang dibutuhkan, serta jadwal pelaksanaan.

Mengapa Action Plan Penting?

Action plan atau rencana aksi merupakan komponen penting dalam strategi bisnis yang membantu perusahaan mencapai tujuannya. Melansir dari Indeed, berikut adalah beberapa alasan mengapa action plan sangat penting.

1. Mengidentifikasi Metode yang Pasti untuk Maju

Action plan memberikan kerangka kerja yang jelas dan rinci tentang langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai tujuan tertentu. Ini termasuk identifikasi metode, strategi, dan taktik yang akan digunakan. 

Dengan adanya panduan yang pasti, tim dapat bekerja dengan lebih fokus dan efisien, mengurangi ketidakpastian, dan memastikan bahwa semua langkah yang diambil relevan dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

2. Meningkatkan Motivasi untuk Mencapai Tujuan

Action plan yang terstruktur membantu dalam menetapkan tujuan yang jelas dan konkret. Ketika tim memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang harus dicapai dan bagaimana mencapainya, ini dapat meningkatkan motivasi mereka. 

Penetapan tujuan yang realistis dan terukur (SMART goals) memberikan rasa pencapaian yang dapat dirasakan oleh tim, mendorong mereka untuk terus bekerja keras dan tetap bersemangat dalam menghadapi tantangan.

3. Mengkomunikasikan Informasi kepada Tim Anda

Action plan berfungsi sebagai alat komunikasi yang efektif antara manajemen dan tim. Dengan adanya action plan yang terdokumentasi, semua anggota tim dapat memahami tujuan, tugas, peran, tanggung jawab, dan tenggat waktu yang terkait dengan proyek atau inisiatif tertentu. 

Komunikasi yang jelas dan transparan ini membantu menghindari miskomunikasi, memastikan bahwa semua orang berada di halaman yang sama, dan memfasilitasi koordinasi yang lebih baik di seluruh tim.

4. Meningkatkan Keterampilan Organisasi Anda

Proses penyusunan dan pelaksanaan action plan mengharuskan perusahaan untuk merencanakan dan mengorganisasi sumber daya dengan cermat. Hal ini melibatkan penjadwalan, pengalokasian anggaran, pengaturan sumber daya manusia, dan koordinasi kegiatan. 

Dengan secara konsisten menerapkan action plan, perusahaan dapat meningkatkan keterampilan organisasi mereka, yang pada akhirnya berkontribusi pada efisiensi operasional yang lebih tinggi dan pengelolaan proyek yang lebih baik.

5. Menetapkan Tujuan Berbasis Waktu Tertentu untuk Dicapai

Action plan memungkinkan perusahaan untuk menetapkan tujuan yang terikat waktu, yang merupakan elemen penting dari perencanaan strategis. Dengan menetapkan batas waktu yang spesifik untuk setiap tugas atau pencapaian, perusahaan dapat mengukur kemajuan dan memastikan bahwa proyek atau inisiatif bergerak maju sesuai jadwal. 

Tujuan berbasis waktu ini juga membantu dalam penentuan prioritas dan alokasi sumber daya yang tepat, serta memberikan kerangka kerja untuk evaluasi dan penyesuaian strategi jika diperlukan.

6. Memusatkan Informasi dan Hasil Proyek

Action plan berfungsi sebagai pusat informasi utama yang mencakup semua detail penting terkait proyek atau inisiatif. Ini termasuk tujuan, strategi, tugas, jadwal, dan hasil yang diharapkan. Dengan memusatkan informasi ini, manajemen dan tim dapat dengan mudah melacak kemajuan, mengidentifikasi hambatan, dan mengevaluasi hasil. 

Pemusatan informasi juga memfasilitasi pembuatan laporan dan komunikasi dengan pemangku kepentingan lainnya, seperti investor, client, atau mitra bisnis.

Baca juga: Pengertian Analisis SWOT dan Contoh Penggunaannya

Cara Membuat Action Plan

Membuat action plan yang efektif adalah langkah krusial dalam mencapai tujuan dalam bisnis maupun proyek. Proses ini melibatkan beberapa langkah penting yang memastikan bahwa setiap aspek dari rencana dikelola dengan baik dan semua anggota tim memiliki panduan yang jelas. Berikut adalah cara membuat action plan dengan memanfaatkan prinsip-prinsip yang efisien.

1. Tetapkan SMART Goals

Langkah pertama dalam membuat rencana aksi adalah menetapkan sasaran yang jelas. Metode SMART adalah cara yang efektif untuk menetapkan sasaran. Berdasarkan Atlassian,  SMART terdiri dari specific, measurable, achievable, relevant, dan time-bound.

  • Spesifik (Specific): Sasaran harus jelas dan spesifik, tidak ambigu. Misalnya, "Meningkatkan penjualan produk A" lebih spesifik daripada hanya "Meningkatkan penjualan."
  • Terukur (Measurable): Sasaran harus dapat diukur sehingga Anda dapat melacak kemajuan. Misalnya, "Meningkatkan penjualan produk A sebesar 20%."
  • Dapat Dicapai (Achievable): Sasaran harus realistis dan dapat dicapai, mengingat sumber daya yang tersedia dan kondisi saat ini.
  • Relevan (Relevant): Sasaran harus relevan dengan tujuan utama bisnis atau proyek, memastikan bahwa setiap usaha yang dilakukan memiliki dampak yang signifikan.
  • Berbatas Waktu (Time-bound): Sasaran harus memiliki batas waktu yang jelas untuk dicapai, misalnya "Meningkatkan penjualan produk A sebesar 20% dalam 6 bulan."

2.  Identifikasi Tugas

Setelah menetapkan sasaran, langkah berikutnya adalah mengidentifikasi tugas-tugas spesifik yang perlu dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut. 

Proses ini melibatkan memecah sasaran menjadi langkah-langkah tindakan yang lebih kecil dan lebih dapat dikelola. Setiap tugas harus jelas, terperinci, dan berfokus pada hasil yang ingin dicapai.

Misalnya, untuk sasaran meningkatkan penjualan, tugas-tugas yang diidentifikasi dapat mencakup riset pasar, pengembangan produk baru, pelatihan tim penjualan, dan peluncuran marketing campaign.

3. Alokasikan Sumber Daya

Setiap tugas dalam action plan memerlukan sumber daya tertentu, seperti tenaga kerja, anggaran, peralatan, atau teknologi. Identifikasi sumber daya yang diperlukan untuk setiap tugas dan alokasikan sesuai dengan prioritas dan kebutuhan.

Pastikan bahwa alokasi sumber daya dilakukan dengan efisien dan adil, sehingga setiap bagian dari tim memiliki apa yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan tugas mereka.

4. Prioritaskan Tugas

Tidak semua tugas memiliki tingkat kepentingan atau urgensi yang sama. Oleh karena itu, penting untuk menetapkan prioritas berdasarkan dampak dan urgensi setiap tugas terhadap pencapaian sasaran. 

Tugas yang memiliki dampak terbesar atau yang menjadi prasyarat untuk tugas lain harus diprioritaskan lebih tinggi. Metode seperti Matriks Eisenhower, yang membagi tugas berdasarkan urgensi dan kepentingan, dapat sangat berguna dalam tahap ini.

5. Tetapkan Batas Waktu dan Milestones

Setiap tugas harus memiliki batas waktu yang jelas untuk memastikan bahwa proyek bergerak maju sesuai jadwal. Selain itu, menetapkan milestones dapat membantu dalam memecah tugas besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Milestones juga berfungsi sebagai titik kontrol untuk mengevaluasi kemajuan dan membuat penyesuaian jika diperlukan.

Misalnya, jika sasaran adalah meluncurkan produk baru dalam 6 bulan, milestones bisa termasuk menyelesaikan riset pasar dalam 1 bulan, prototipe produk dalam 3 bulan, dan uji pasar dalam 5 bulan.

6. Pantau dan Revisi Rencana

Setelah action plan dijalankan, penting untuk memantau kemajuan secara teratur. Pemantauan ini memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi masalah atau hambatan yang mungkin muncul dan membuat penyesuaian yang diperlukan.

Alat seperti laporan kemajuan, rapat evaluasi, dan alat manajemen proyek online dapat membantu dalam proses ini.

Selain itu, action plan harus fleksibel dan terbuka untuk revisi jika situasi atau kondisi berubah. Revisi dapat mencakup penyesuaian tujuan, alokasi sumber daya, atau prioritas tugas berdasarkan evaluasi hasil yang diperoleh.

Baca juga: Segmen Pasar: Definisi, Jenis, dan Manfaatnya Bagi Bisnis

Template Contoh Action Plan yang Bisa Anda Coba

1. Contoh Action Plan untuk Keperluan Pribadi

Contoh Action Plan untuk Keperluan Pribadi

Template ini untuk membantu individu merencanakan langkah-langkah untuk mencapai tujuan pribadi, seperti mengembangkan keterampilan baru atau menyelesaikan proyek pribadi.

2. Contoh Action Plan untuk Kebutuhan Bisnis

Contoh Action Plan untuk Kebutuhan Bisnis

Template ini dirancang untuk perusahaan yang ingin mencapai tujuan bisnis tertentu, seperti meningkatkan efisiensi operasional atau memperluas pasar. Tabel ini mencakup tugas yang harus diselesaikan, deskripsi detail tugas tersebut, siapa yang bertanggung jawab, tanggal mulai, tenggat waktu untuk setiap tugas, sumber daya yang diperlukan seperti anggaran, tim, atau teknologi, risiko, serta hasilnya.

3. Contoh Action Plan untuk Marketing

Contoh Action Plan untuk Marketing

Template ini berguna untuk merencanakan strategi pemasaran dengan tujuan meningkatkan brand awareness, penjualan, atau engagement. Kolom dalam tabel membantu tim pemasaran untuk merinci tugas seperti riset pasar, pembuatan konten, kampanye iklan, dan kolaborasi. Tugas-tugas ini dilengkapi dengan deskripsi, tanggung jawab, kerangka waktu, sumber daya contohnya anggaran iklan, alat analitik, dan platform media, biaya yang diperlukan, serta seperti apa hasil kinerjanya.

4. Contoh Action Plan untuk Project Management

Contoh Action Plan untuk Project Management

Template ini digunakan untuk mengelola proyek, seperti pengembangan produk atau implementasi sistem baru. Tabel ini mencakup tugas-tugas seperti perencanaan proyek, pembagian tugas, pengembangan, pengujian, dan peluncuran. Setiap tugas memiliki deskripsi, tanggung jawab (misalnya, manajer proyek atau tim pengembang), batas waktu yang jelas, dan sumber daya yang diperlukan seperti teknologi, alat manajemen proyek, atau personel tambahan. 

Tidak hanya itu, tabel juga dapat mencakup hasil yang diharapkan kemudian dilengkapi dengan hasil nyatanya.

5. Contoh Action Plan untuk Social Media Campaign

Contoh Action Plan untuk Social Media Campaign

Template ini dirancang untuk merencanakan kampanye media sosial. Tabel mencakup tugas-tugas seperti analisis audiens, pengembangan strategi konten, peluncuran kampanye, dan interaksi dengan pengguna. Setiap tugas harus dilengkapi dengan target, detail tugas, deadline, siapa yang bertanggung jawab, bagaimana update tugasnya, catatan apa yang ada selama tugas itu, serta bagaimana hasil kinerjanya.

Permudah Proses Pembuatan Action Plan dengan TapTalk.io

Ketika membuat action plan dalam proses bisnis, Anda harus mengetahui apa yang ingin dicapai dan menentukan langkah apa saja yang diperlukan untuk mencapainya.

Contohnya, Anda ingin meningkatkan kepuasan pelanggan. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah cari tahu dulu bagaimana agent Anda melayani pelanggan dan hal apa yang bisa dikembangkan.

Dengan OneTalk by TapTalk.io, Anda bisa mengumpulkan semua data yang diperlukan ketika menyusun action plan.

Permudah Proses Pembuatan Action Plan dengan TapTalk.io

OneTalk menyediakan fitur Operational Report yang membantu Anda memahami kinerja agent dan kepuasan pelanggan Anda dari waktu ke waktu dan melihat apa yang dapat Anda tingkatkan.

Tidak hanya meningkatkan kinerja agent, Anda juga bisa meningkatkan kepuasan pelanggan dengan membagikan User Rating ke pelanggan untuk memberikan penilaian terkait penanganan agent dalam membantu pelanggan.

Yuk, gunakan OneTalk untuk membantu Anda menyusun action plan yang tepat untuk bisnis. Anda dapat menghubungi agent kami di link ini untuk informasi lebih lanjut atau penawaran menarik lainnya.

Share this article

Jessica Jacob

VP Business Development

Jessica Jacob memiliki lebih dari empat tahun pengalaman dalam pengembangan strategis di sektor teknologi, dengan latar belakang kuat dalam penjualan korporat dan manajemen proyek. Di TapTalk.io, dia berfokus pada inovasi dan pertumbuhan bisnis, membangun kemitraan strategis lintas industri. Sebelumnya, Jessica berperan aktif dalam mengembangkan kemitraan kanal baru dan memimpin tim lintas fungsi yang berhasil meningkatkan penjualan tahunan sebesar 45%.

Dalam dunia bisnis yang dinamis dan kompetitif, memiliki action plan (rencana aksi) yang solid adalah salah satu faktor kunci yang menentukan kesuksesan sebuah perusahaan. Action plan adalah dokumen yang menjelaskan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai tujuan tertentu. Di dalam bisnis, action plan menjadi panduan strategis yang membantu tim dan individu untuk fokus, efisien, dan terkoordinasi dalam upaya mencapai target perusahaan.

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi pentingnya action plan, bagaimana cara membuatnya, dan tips untuk memastikan implementasi yang sukses.           

Kenapa Action Plan Itu Penting? Temukan Jawabannya di Sini!

Key Takeaway:

  • Action plan adalah sebuah dokumen yang berisi langkah-langkah konkret yang akan diambil untuk mencapai tujuan bisnis.
  • Action plan penting untuk identifikasi metode yang pasti untuk maju, peningkatan motivasi, komunikasi, peningkatan keterampilan organisasi, penetapan tujuan berbasis waktu, dan pemusatan informasi serta hasil proyek.
  • Untuk membuat action plan, Anda harus tentukan tujuan SMART, identifikasi tugas, alokasikan sumber daya yang dibutuhkan, prioritaskan tugas, menentukan tenggat waktu dan milestones, serta memantau dan revisi rencana.
  • Action plan dapat digunakan untuk kebutuhan pribadi, marketing, project management, dan social media campaign.

Apa Itu Action Plan?

Action plan adalah sebuah dokumen yang berisi langkah-langkah konkret yang akan Anda ambil untuk mencapai tujuan bisnis Anda. Sederhananya, ini adalah peta jalan yang akan membawa Anda dari titik A (di mana Anda sekarang) ke titik B (tujuan Anda).

Dalam konteks bisnis, action plan digunakan untuk mengarahkan aktivitas perusahaan menuju pencapaian tujuan strategis, peningkatan kinerja, atau penyelesaian masalah tertentu. Action plan biasanya berisi deskripsi tujuan, langkah-langkah yang harus diambil, sumber daya yang dibutuhkan, serta jadwal pelaksanaan.

Mengapa Action Plan Penting?

Action plan atau rencana aksi merupakan komponen penting dalam strategi bisnis yang membantu perusahaan mencapai tujuannya. Melansir dari Indeed, berikut adalah beberapa alasan mengapa action plan sangat penting.

1. Mengidentifikasi Metode yang Pasti untuk Maju

Action plan memberikan kerangka kerja yang jelas dan rinci tentang langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai tujuan tertentu. Ini termasuk identifikasi metode, strategi, dan taktik yang akan digunakan. 

Dengan adanya panduan yang pasti, tim dapat bekerja dengan lebih fokus dan efisien, mengurangi ketidakpastian, dan memastikan bahwa semua langkah yang diambil relevan dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

2. Meningkatkan Motivasi untuk Mencapai Tujuan

Action plan yang terstruktur membantu dalam menetapkan tujuan yang jelas dan konkret. Ketika tim memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang harus dicapai dan bagaimana mencapainya, ini dapat meningkatkan motivasi mereka. 

Penetapan tujuan yang realistis dan terukur (SMART goals) memberikan rasa pencapaian yang dapat dirasakan oleh tim, mendorong mereka untuk terus bekerja keras dan tetap bersemangat dalam menghadapi tantangan.

3. Mengkomunikasikan Informasi kepada Tim Anda

Action plan berfungsi sebagai alat komunikasi yang efektif antara manajemen dan tim. Dengan adanya action plan yang terdokumentasi, semua anggota tim dapat memahami tujuan, tugas, peran, tanggung jawab, dan tenggat waktu yang terkait dengan proyek atau inisiatif tertentu. 

Komunikasi yang jelas dan transparan ini membantu menghindari miskomunikasi, memastikan bahwa semua orang berada di halaman yang sama, dan memfasilitasi koordinasi yang lebih baik di seluruh tim.

4. Meningkatkan Keterampilan Organisasi Anda

Proses penyusunan dan pelaksanaan action plan mengharuskan perusahaan untuk merencanakan dan mengorganisasi sumber daya dengan cermat. Hal ini melibatkan penjadwalan, pengalokasian anggaran, pengaturan sumber daya manusia, dan koordinasi kegiatan. 

Dengan secara konsisten menerapkan action plan, perusahaan dapat meningkatkan keterampilan organisasi mereka, yang pada akhirnya berkontribusi pada efisiensi operasional yang lebih tinggi dan pengelolaan proyek yang lebih baik.

5. Menetapkan Tujuan Berbasis Waktu Tertentu untuk Dicapai

Action plan memungkinkan perusahaan untuk menetapkan tujuan yang terikat waktu, yang merupakan elemen penting dari perencanaan strategis. Dengan menetapkan batas waktu yang spesifik untuk setiap tugas atau pencapaian, perusahaan dapat mengukur kemajuan dan memastikan bahwa proyek atau inisiatif bergerak maju sesuai jadwal. 

Tujuan berbasis waktu ini juga membantu dalam penentuan prioritas dan alokasi sumber daya yang tepat, serta memberikan kerangka kerja untuk evaluasi dan penyesuaian strategi jika diperlukan.

6. Memusatkan Informasi dan Hasil Proyek

Action plan berfungsi sebagai pusat informasi utama yang mencakup semua detail penting terkait proyek atau inisiatif. Ini termasuk tujuan, strategi, tugas, jadwal, dan hasil yang diharapkan. Dengan memusatkan informasi ini, manajemen dan tim dapat dengan mudah melacak kemajuan, mengidentifikasi hambatan, dan mengevaluasi hasil. 

Pemusatan informasi juga memfasilitasi pembuatan laporan dan komunikasi dengan pemangku kepentingan lainnya, seperti investor, client, atau mitra bisnis.

Baca juga: Pengertian Analisis SWOT dan Contoh Penggunaannya

Cara Membuat Action Plan

Membuat action plan yang efektif adalah langkah krusial dalam mencapai tujuan dalam bisnis maupun proyek. Proses ini melibatkan beberapa langkah penting yang memastikan bahwa setiap aspek dari rencana dikelola dengan baik dan semua anggota tim memiliki panduan yang jelas. Berikut adalah cara membuat action plan dengan memanfaatkan prinsip-prinsip yang efisien.

1. Tetapkan SMART Goals

Langkah pertama dalam membuat rencana aksi adalah menetapkan sasaran yang jelas. Metode SMART adalah cara yang efektif untuk menetapkan sasaran. Berdasarkan Atlassian,  SMART terdiri dari specific, measurable, achievable, relevant, dan time-bound.

  • Spesifik (Specific): Sasaran harus jelas dan spesifik, tidak ambigu. Misalnya, "Meningkatkan penjualan produk A" lebih spesifik daripada hanya "Meningkatkan penjualan."
  • Terukur (Measurable): Sasaran harus dapat diukur sehingga Anda dapat melacak kemajuan. Misalnya, "Meningkatkan penjualan produk A sebesar 20%."
  • Dapat Dicapai (Achievable): Sasaran harus realistis dan dapat dicapai, mengingat sumber daya yang tersedia dan kondisi saat ini.
  • Relevan (Relevant): Sasaran harus relevan dengan tujuan utama bisnis atau proyek, memastikan bahwa setiap usaha yang dilakukan memiliki dampak yang signifikan.
  • Berbatas Waktu (Time-bound): Sasaran harus memiliki batas waktu yang jelas untuk dicapai, misalnya "Meningkatkan penjualan produk A sebesar 20% dalam 6 bulan."

2.  Identifikasi Tugas

Setelah menetapkan sasaran, langkah berikutnya adalah mengidentifikasi tugas-tugas spesifik yang perlu dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut. 

Proses ini melibatkan memecah sasaran menjadi langkah-langkah tindakan yang lebih kecil dan lebih dapat dikelola. Setiap tugas harus jelas, terperinci, dan berfokus pada hasil yang ingin dicapai.

Misalnya, untuk sasaran meningkatkan penjualan, tugas-tugas yang diidentifikasi dapat mencakup riset pasar, pengembangan produk baru, pelatihan tim penjualan, dan peluncuran marketing campaign.

3. Alokasikan Sumber Daya

Setiap tugas dalam action plan memerlukan sumber daya tertentu, seperti tenaga kerja, anggaran, peralatan, atau teknologi. Identifikasi sumber daya yang diperlukan untuk setiap tugas dan alokasikan sesuai dengan prioritas dan kebutuhan.

Pastikan bahwa alokasi sumber daya dilakukan dengan efisien dan adil, sehingga setiap bagian dari tim memiliki apa yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan tugas mereka.

4. Prioritaskan Tugas

Tidak semua tugas memiliki tingkat kepentingan atau urgensi yang sama. Oleh karena itu, penting untuk menetapkan prioritas berdasarkan dampak dan urgensi setiap tugas terhadap pencapaian sasaran. 

Tugas yang memiliki dampak terbesar atau yang menjadi prasyarat untuk tugas lain harus diprioritaskan lebih tinggi. Metode seperti Matriks Eisenhower, yang membagi tugas berdasarkan urgensi dan kepentingan, dapat sangat berguna dalam tahap ini.

5. Tetapkan Batas Waktu dan Milestones

Setiap tugas harus memiliki batas waktu yang jelas untuk memastikan bahwa proyek bergerak maju sesuai jadwal. Selain itu, menetapkan milestones dapat membantu dalam memecah tugas besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Milestones juga berfungsi sebagai titik kontrol untuk mengevaluasi kemajuan dan membuat penyesuaian jika diperlukan.

Misalnya, jika sasaran adalah meluncurkan produk baru dalam 6 bulan, milestones bisa termasuk menyelesaikan riset pasar dalam 1 bulan, prototipe produk dalam 3 bulan, dan uji pasar dalam 5 bulan.

6. Pantau dan Revisi Rencana

Setelah action plan dijalankan, penting untuk memantau kemajuan secara teratur. Pemantauan ini memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi masalah atau hambatan yang mungkin muncul dan membuat penyesuaian yang diperlukan.

Alat seperti laporan kemajuan, rapat evaluasi, dan alat manajemen proyek online dapat membantu dalam proses ini.

Selain itu, action plan harus fleksibel dan terbuka untuk revisi jika situasi atau kondisi berubah. Revisi dapat mencakup penyesuaian tujuan, alokasi sumber daya, atau prioritas tugas berdasarkan evaluasi hasil yang diperoleh.

Baca juga: Segmen Pasar: Definisi, Jenis, dan Manfaatnya Bagi Bisnis

Template Contoh Action Plan yang Bisa Anda Coba

1. Contoh Action Plan untuk Keperluan Pribadi

Contoh Action Plan untuk Keperluan Pribadi

Template ini untuk membantu individu merencanakan langkah-langkah untuk mencapai tujuan pribadi, seperti mengembangkan keterampilan baru atau menyelesaikan proyek pribadi.

2. Contoh Action Plan untuk Kebutuhan Bisnis

Contoh Action Plan untuk Kebutuhan Bisnis

Template ini dirancang untuk perusahaan yang ingin mencapai tujuan bisnis tertentu, seperti meningkatkan efisiensi operasional atau memperluas pasar. Tabel ini mencakup tugas yang harus diselesaikan, deskripsi detail tugas tersebut, siapa yang bertanggung jawab, tanggal mulai, tenggat waktu untuk setiap tugas, sumber daya yang diperlukan seperti anggaran, tim, atau teknologi, risiko, serta hasilnya.

3. Contoh Action Plan untuk Marketing

Contoh Action Plan untuk Marketing

Template ini berguna untuk merencanakan strategi pemasaran dengan tujuan meningkatkan brand awareness, penjualan, atau engagement. Kolom dalam tabel membantu tim pemasaran untuk merinci tugas seperti riset pasar, pembuatan konten, kampanye iklan, dan kolaborasi. Tugas-tugas ini dilengkapi dengan deskripsi, tanggung jawab, kerangka waktu, sumber daya contohnya anggaran iklan, alat analitik, dan platform media, biaya yang diperlukan, serta seperti apa hasil kinerjanya.

4. Contoh Action Plan untuk Project Management

Contoh Action Plan untuk Project Management

Template ini digunakan untuk mengelola proyek, seperti pengembangan produk atau implementasi sistem baru. Tabel ini mencakup tugas-tugas seperti perencanaan proyek, pembagian tugas, pengembangan, pengujian, dan peluncuran. Setiap tugas memiliki deskripsi, tanggung jawab (misalnya, manajer proyek atau tim pengembang), batas waktu yang jelas, dan sumber daya yang diperlukan seperti teknologi, alat manajemen proyek, atau personel tambahan. 

Tidak hanya itu, tabel juga dapat mencakup hasil yang diharapkan kemudian dilengkapi dengan hasil nyatanya.

5. Contoh Action Plan untuk Social Media Campaign

Contoh Action Plan untuk Social Media Campaign

Template ini dirancang untuk merencanakan kampanye media sosial. Tabel mencakup tugas-tugas seperti analisis audiens, pengembangan strategi konten, peluncuran kampanye, dan interaksi dengan pengguna. Setiap tugas harus dilengkapi dengan target, detail tugas, deadline, siapa yang bertanggung jawab, bagaimana update tugasnya, catatan apa yang ada selama tugas itu, serta bagaimana hasil kinerjanya.

Permudah Proses Pembuatan Action Plan dengan TapTalk.io

Ketika membuat action plan dalam proses bisnis, Anda harus mengetahui apa yang ingin dicapai dan menentukan langkah apa saja yang diperlukan untuk mencapainya.

Contohnya, Anda ingin meningkatkan kepuasan pelanggan. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah cari tahu dulu bagaimana agent Anda melayani pelanggan dan hal apa yang bisa dikembangkan.

Dengan OneTalk by TapTalk.io, Anda bisa mengumpulkan semua data yang diperlukan ketika menyusun action plan.

Permudah Proses Pembuatan Action Plan dengan TapTalk.io

OneTalk menyediakan fitur Operational Report yang membantu Anda memahami kinerja agent dan kepuasan pelanggan Anda dari waktu ke waktu dan melihat apa yang dapat Anda tingkatkan.

Tidak hanya meningkatkan kinerja agent, Anda juga bisa meningkatkan kepuasan pelanggan dengan membagikan User Rating ke pelanggan untuk memberikan penilaian terkait penanganan agent dalam membantu pelanggan.

Yuk, gunakan OneTalk untuk membantu Anda menyusun action plan yang tepat untuk bisnis. Anda dapat menghubungi agent kami di link ini untuk informasi lebih lanjut atau penawaran menarik lainnya.

Related Posts