pt tap talk teknologi blog
pembajakan kode otp

Akun pribadi seringkali rentan untuk diretas, termasuk WhatsApp yang memiliki banyak pengguna. Whatsapp adalah salah satu aplikasi perpesanan populer yang digunakan oleh banyak orang di dunia. Dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat dan semakin kompleks, terkadang terdapat kemungkinan bahwa seseorang dapat dengan mudah melakukan peretasan kepada akun pribadi Anda.

Kasus peretasan akun WhatsApp bisa saja terjadi pada siapa saja, apalagi jika pengguna tidak mengetahui bahaya tercurinya data pribadi atau nomor OTP (One Time Password) saat masuk ke dalam aplikasi.

Akun Whatsapp yang diretas memungkinkan orang lain mengetahui data pribadi Anda. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengamankan data pribadi di aplikasi. Anda tidak perlu panik jika akun WhatsApp Anda diretas karena masih ada peluang untuk mendapatkannya kembali.

Belakangan ini terdapat banyak kasus pencurian akun WhatsApp dengan melakukan penipuan kepada pengguna di Indonesia agar memberikan enam digit kode One Time Password (OTP) yang dikirimkan melalui SMS (Short Message Service) menggunakan huruf India.

Dilansir dari situs resmi WhatsApp tentang bagaimana menangani akun yang dibajak oleh penipuan OTP melalui WhatsApp dapat dilakukan dengan mengirimkan pesan masalah ke alamat emailsupport@whatsapp.com.

Laporan tersebut mungkin berisi nomor telepon yang digunakan untuk WhatsApp, serta kronologi komprehensif dengan fakta tambahan seperti tangkapan layar akun dan masalah apa pun yang mungkin terjadi.

Setelah laporan dibuat, WhatsApp akan menonaktifkan akun atau deactive account tersebut. Anda harus mengaktifkan kembali akun WhatsApp Anda dalam waktu sekitar 24 jam. Mengaktifkan kembali akun Anda cukup mudah, Anda tinggal menginstall ulang atau re-install aplikasi WhatsApp di perangkat Anda, kemudian memasukkan nomor telepon Anda. Jika akun Anda dapat diakses, maka akun Anda dianggap sudah pulih. 

otp whatsapp

OTP atau One-Time Password yang menjadi kunci dari keamanan yang seringkali kita dengar adalah pesan singkat yang berisi kata sandi yang dibuat otomatis satu kali yang dikirim ke nomor ponsel terdaftar dari pengguna yang mengajukan permintaan. Teknologi ini mungkin merupakan mekanisme paling populer yang digunakan oleh perusahaan di seluruh dunia untuk memastikan bahwa permintaan masuk dibuat oleh orang yang berwenang.

Baca juga : Apakah OTP Whatsapp Bisa di Hack?

Token keamanan OTP adalah kartu pintar berbasis mikroprosesor atau key fobs berukuran saku yang menghasilkan kode numerik atau alfanumerik untuk mengotentikasi akses ke sistem atau transaksi. Kode rahasia ini berubah setiap 30 atau 60 detik, tergantung bagaimana token dikonfigurasi. 

OTP yang dikirimkan tidak boleh dibagikan ke siapapun. Modus pencurian OTP kian beragam. Beberapa waktu lalu, pengguna aplikasi Shopee dihubungi oleh nomor tidak dikenal atas alasan ingin diberikan hadiah undian Shopee dengan syarat menyebutkan kode OTP yang telah dikirimkan ke ponselnya. 

Tetapi, OTP juga bisa diretas dengan spyware yang ditanamkan di ponsel. Spyware ini secara tidak sadar akan ada dalam ponsel pengguna, yang kemungkinan didapatkan saat mengunduh file dari situs-situs yang tidak terpercaya. 

Selain itu, terdapat metode hacking lainnya yaitu SIM Swap. SIM swap merupakan metode hacking dimana pelaku mengontrol kartu SIM korban, sehingga semua akses SMS dan telepon dapat diketahui oleh pelaku. Dilansir dari laman kumparan, contoh terkenal dari metode ini adalah pencurian rekening bank.  Kasus tersebut bermula ketika pelaku berhasil menukar kartu SIM pengguna menjadi miliknya. Pengalihan kepemilikan kartu SIM tersebut memungkinkan pelaku membobol aplikasi m-banking dan mencuri uang dari Bank pengguna.

Bahaya Peretasan bagi Anda

Pencurian data adalah salah satu hasil peretasan yang paling sering terjadi. Peretas akan memiliki akses ke informasi rahasia di mesin mereka, termasuk nama pengguna dan kata sandi tambahan, nomor kartu kredit, catatan bisnis sensitif, atau informasi berguna lainnya.

Jika data yang dicuri berisi nama pengguna dan kata sandi tambahan, data yang dicuri dapat digunakan untuk meretas komputer tambahan. 

Jika data bank atau kartu kredit diretas, data tersebut juga dapat digunakan untuk merampok uang atau melakukan transaksi yang tidak sah. Jika Anda mencurigai bahwa nama pengguna dan kata sandi Anda telah dibobol, segera ubah nama pengguna dan kata sandi Anda. Selain itu, hubungi lembaga keuangan Anda jika informasi akun Anda tampak seperti telah disusupi.

Pencurian data bisa menjadi masalah serius bagi organisasi atau individu. Kehilangan informasi bisnis oleh pencuri dapat berarti hilangnya keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Ini juga dapat menimbulkan konsekuensi hukum, jika data dilindungi oleh informasi milik pihak ketiga, seperti pelanggan. Jika komunikasi pribadi seperti pesan teks atau pesan email dicuri, itu juga bisa sangat memalukan bagi orang-orang yang terlibat, jika topik sensitif dibahas.

Peretasan bahkan dapat menyebabkan gangguan pada catatan digital atau bahkan peralatan fisik. Beberapa peretas dapat dengan sengaja merusak data untuk melukai target mereka. Dalam kasus lain, data sensitif dapat secara tidak sengaja rusak atau tidak disimpan karena gangguan oleh peretas atau alat peretas. Data juga dapat dienkripsi dan disimpan untuk tebusan dan dibuat tidak dapat digunakan jika peretas tidak dikenakan biaya. Dalam kasus yang jarang terjadi, peretas bahkan dapat menggunakan komputer yang mengendalikan perangkat lain untuk merusak perangkat keras atau peralatan fisik.

Cegah dan Tangani Peretasan

DIlansir dari CNN Indonesia, ada alternatif atau cara untuk mengatasi WhatsApp yang diretas. Memulihkan akun dari peretas cukup mudah. Pertama, uninstall atau hapus aplikasi WhatsApp dari ponsel Anda, kemudian instal kembali dan login seperti biasa.

Kemudian akan muncul verifikasi melalui SMS ke nomor handphone. Masukkan nomor verifikasi, maka akun WhatsApp akan kembali lagi. Tujuan verifikasi adalah kode OTP dikirim melalui SMS langsung ke nomor ponsel pengguna. Ini tidak memungkinkan peretas atau peretas untuk mendeteksi kata sandi.

Jika setelah memasukkan kode OTP Anda sudah bisa masuk ke akun WhatsApp sebelumnya, segera lakukan tindakan pencegahan lainnya dengan menggunakan akses PIN. Tak hanya itu, perlindungan tambahan lain agar WhatsApp tidak berpindah ke peretas adalah dengan mengaktifkan fitur verifikasi dua langkah.

Saat mengaktifkan verifikasi dua langkah, pengguna WhatsApp akan diminta memasukkan PIN enam digit untuk pendaftaran.

PIN rahasia dalam verifikasi dua langkah berfungsi sebagai kunci akses, jika suatu saat pengguna mengganti ponselnya. Verifikasi dua langkah ini cukup aman dari peretas.

Untuk pengembalian akun WhatsApp yang di-hack oleh pengguna yang tidak bertanggung jawab ini, prosesnya terbilang cepat, selama korban hacking segera menghubungi help center dan laporannya.

Proses penyelesaian akun WhatsApp yang diretas biasanya ditangani oleh tim WhatsApp khusus untuk melacak peretas atau pelakunya. Namun jangan khawatir, karena tim pendeteksi tidak dapat membaca konten pesan pengguna tersebut.

OTP Whatsapp

Seperti yang baru-baru ini dijelaskan melalui siaran pers, WhatsApp mengatakan bahwa mereka menerapkan sistem enkripsi end-to-end, artinya sistem enkripsi end-to-end ini tidak dapat dideteksi bahkan oleh tim WhatsApp. Bahkan peretas tidak akan bisa mengaksesnya.

Selain cara memulihkan akun saat terjadi peretasan, Anda juga harus memahami cara untuk mencegah agar hal itu tidak terjadi. Berikut cara-cara untuk menghindari peretasan pada ponsel Anda:

Selain langkah-langkah di atas, menggunakan SendTalk sebagai salah satu pengirim kata sandi OTP berbasis WhatsApp dapat menjadi jawaban atas faktor keamanan aplikasi Anda. 

OTP WhatsApp adalah jenis OTP yang menggunakan aplikasi over the top atau OTT. Penggunaan OTP dengan cara ini unggul karena efisiensi dan keamanan yang lebih baik daripada OTP melalui SMS. Menggunakan aplikasi OTT membuat pengiriman OTP menjadi lebih efisien.

Penggunaan aplikasi OTT sebagai platform pengiriman OTP terbukti efisien dan memakan biaya yang rendah. Salah satunya dengan menggunakan SendTalk by TapTalk.io. Penyedia jasa OTP berbasis WhatsApp ini menawarkan keuntungan yang sangat baik dibanding jasa penyedia OTP lainnya yang berbasis SMS.

SendTalk adalah merek OTP berbasis WhatsApp pertama di Indonesia yang dibuat oleh anak bangsa. Dengan memanfaatkan messenger seperti WhatsApp, layanan OTP ditawarkan dengan biaya yang lebih murah dan memiliki keamanan yang lebih tinggi dibandingkan menggunakan telepon atau SMS.

Baca juga : Perbedaan Antara OTP SMS dan OTP WhatsApp

Banyak pakar yang mengakui bahwa mengirim kode OTP lewat WhatsApp lebih aman daripada menggunakan OTP berbasis SMS. SendTalk menawarkan pengiriman yang lebih konsisten. Cara yang lebih konvensional untuk mengirim notifikasi melalui SMS atau Panggilan mengandalkan sinyal seluler. Anda bisa mendapatkan waktu pengiriman lebih cepat melalui WhatsApp. Tidak ada lagi masalah dengan penyedia seluler.

Dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan OTP jenis SMS, SendTalk akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan layanan OTP berbasis SMS. Dengan SendTalk, bayangkan berapa banyak uang yang bisa Anda hemat, daripada menggunakan OTP berbasis SMS yang harganya berkisar Rp.350,00 hingga Rp500,00. Tarif yang ditawarkan SendTalk tentunya lebih terjangkau dibandingkan OTP berbasis SMS.

sendtalk

Keunggulan WhatsApp OTP dengan SendTalk

SendTalk menawarkan beberapa keunggulan dalam fitur-fiturnya, yaitu:

1. Pengiriman yang Konsisten

Cara yang lebih konvensional untuk mengirim pemberitahuan melalui SMS atau Panggilan bergantung pada sinyal seluler. Anda bisa mendapatkan waktu pengiriman yang lebih cepat melalui WhatsApp. Tidak ada lagi masalah dengan penyedia seluler.

2. Biaya lebih rendah

Harganya lebih murah dari SMS atau telepon. Karena mengandalkan kekuatan sinyal data Anda, biaya untuk OTP berbasis WhatsApp milik SendTalk ini lebih hemat. Berapa banyak yang bisa Anda hemat setiap tahun? Periksa kalkulator tabungan kami untuk memperkirakan biaya Anda.

3. Berikan Kepercayaan & Keamanan

Lebih aman daripada SMS atau panggilan, sulit untuk membuat akun 'palsu' karena Anda dapat memiliki status pengiriman WhatsApp, meningkatkan kepercayaan dari pengguna.

4. Perkuat otentikasi, kurangi penipuan,

Kirim OTP (One-Time Password) dan pemberitahuan ke pengguna Anda

5. Otentikasi Pengguna

Lindungi akun pengguna akhir dengan mengautentikasi pengguna baru & upaya masuk.

6. Verifikasi Transaksi

Mengamankan pembayaran dan mengkonfirmasi pembelian secara real-time untuk mengurangi penipuan.

7. Pemberitahuan & Peringatan

Mengirimkan pemberitahuan seperti aktivitas akun, pengingat janji, konfirmasi pembelian, pemberitahuan pengiriman, bahkan peringatan kepada pengguna Anda.Jika Anda menginginkan sistem OTP dengan keamanan yang lebih baik, tunggu apa lagi? Tertarik Menggunakan SendTalk Sebagai WhatsApp OTP?

Pernahkah Anda mendengar istilah OTP atau One-Time Password? Istilah ini kini sering terdengar di masyarakat sebagai salah satu hal wajib untuk menjaga keamanan dalam melakukan aktivitas di gawai. One-Time Password (OTP) adalah string karakter numerik atau alfanumerik yang dibuat secara otomatis yang mengotentikasi pengguna untuk satu transaksi atau sesi login.

otp whatsapp

Apa Itu One Time Password (OTP)?

OTP lebih aman daripada kata sandi statis, terutama kata sandi yang dibuat pengguna, yang mungkin lemah dan / atau digunakan kembali di banyak akun. OTP dapat menggantikan informasi login otentikasi atau dapat digunakan sebagai tambahan untuk menambah lapisan keamanan.

One-Time Password menghindari kesalahan umum yang dihadapi administrator IT dan manajer keamanan dengan keamanan kata sandi. Mereka tidak perlu khawatir tentang aturan komposisi, kata sandi yang diketahui buruk dan lemah, berbagi kredensial atau penggunaan kembali kata sandi yang sama di banyak akun dan sistem. Keuntungan lain dari kata sandi sekali pakai adalah menjadi tidak valid dalam hitungan menit, yang mencegah penyerang mendapatkan kode rahasia dan menggunakannya kembali.

Teknologi ini mungkin merupakan mekanisme paling populer yang digunakan oleh perusahaan di seluruh dunia untuk memastikan bahwa permintaan login telah dibuat oleh orang yang berwenang. Sangat mudah menggunakan layanan SMS OTP. Segera setelah pengguna memasukkan nama pengguna dan kata sandi untuk login, SMS OTP dikirim ke ponsel mereka. 

SMS ini berisi kode, biasanya empat hingga enam digit dan hanya berlaku untuk satu kali penggunaan, dan pengguna diharuskan memasukkan kode ini secepat mungkin (dalam banyak kasus, OTP kedaluwarsa dalam satu menit dan pengguna harus membuat yang baru) ke dalam ruang yang diberikan untuk melanjutkan proses masuk.

Jika Anda menjalankan situs web yang menyimpan informasi sensitif pengguna, sebaiknya gunakan teknologi verifikasi SMS OTP karena sangat murah dan menawarkan keamanan tambahan bagi pemegang akun Anda. Pelanggan Anda adalah penerima manfaat terbesar dari teknologi OTP, seperti yang mereka rasakan lebih yakin bahwa data mereka aman dan terlindungi dengan baik dari peretas. 

Tapi, bisnis Anda juga mendapat manfaat dari teknologi OTP. Memiliki otentikasi dua langkah di situs web Anda menunjukkan kepada pelanggan Anda bahwa Anda peduli tentang melindungi informasi pribadi mereka. Selain itu, karena seluruh proses verifikasi SMS OTP hanya membutuhkan beberapa detik untuk diselesaikan, tidak menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengguna saat mereka masuk.

Menurut beberapa ahli, pengiriman OTP berbasis aplikasi kini mulai digrandrungi. Sebab, sistem ini terbukti menjadi lebih aman dibanding menggunakan OTP berbasis SMS. Pengiriman OTP berbasis aplikasi seperti WhatsApp dapat mengurangi risiko karena waktu operasi yang singkat dan OTP dihasilkan pada perangkat pengguna tanpa bergantung pada Kartu SIM.

Salah satu penyedia jasa OTP yang dapat dipercaya adalah SendTalk by TapTalk.io. Meskipun terbilang baru, SendTalk mulai membuktikan kepiawaiannya dengan menyediakan jasa OTP berbasis WhatsApp dengan harga yang terjangkau dibanding dengan OTP berbasis SMS.

Keunggulan SendTalk sebagai jasa OTP WhatsApp

Berikut ini adalah keunggulan dari SendTalk, dibanding dengan sistem OTP  lainnya:

1. Pengiriman yang konsisten

Cara yang lebih konvensional untuk mengirim pemberitahuan melalui SMS atau Panggilan bergantung pada sinyal seluler. Anda bisa mendapatkan waktu pengiriman yang lebih cepat melalui WhatsApp. Tidak ada lagi masalah dengan penyedia seluler.

2. Biaya rendah

Harganya lebih murah dari SMS atau telepon. Karena mengandalkan kekuatan sinyal data Anda, biaya untuk OTP berbasis WhatsApp milik SendTalk ini lebih hemat. Berapa banyak yang bisa Anda hemat setiap tahun? Periksa kalkulator tabungan kami untuk memperkirakan biaya Anda.

3. Berikan kepercayaan & keamanan

Lebih aman daripada SMS atau panggilan, sulit untuk membuat akun 'palsu' karena Anda dapat memiliki status pengiriman WhatsApp, meningkatkan kepercayaan dari pengguna.

4. Perkuat otentikasi, kurangi penipuan,

Kirim OTP (One-Time Password) dan pemberitahuan ke pengguna Anda

5. Otentikasi Pengguna

Lindungi akun pengguna akhir dengan mengautentikasi pengguna baru & upaya masuk.

6. Verifikasi Transaksi

Mengamankan pembayaran dan mengonfirmasi pembelian secara real-time untuk mengurangi penipuan.

7. Pemberitahuan & Peringatan

Mengirimkan pemberitahuan seperti aktivitas akun, pengingat janji, konfirmasi pembelian, pemberitahuan pengiriman, bahkan peringatan kepada pengguna Anda.

Langkah Langkah Menggunakan OTP berbasis WhatsApp

Langkah-langkah menggunakan OTP berbasis WhatsApp dari SendTalk ini juga mudah dan dapat dilakukan dengan langkah sederhana, yaitu:

SendTalk merupakan brand pioner OTP berbasis WhatsApp pertama di Indonesia yang dibuat oleh anak bangsa. Dengan memanfaatkan messenger seperti WhatsApp, jasa OTP yang ditawarkan dengan biaya lebih rendah dari menggunakan telepon atau SMS

Segmentasi bisnis yang tepat untuk menggunakan jasa ini adalah Bisnis di Indonesia yang Go Digital, Penyedia Telekomunikasi, e-commerce, on-demand application, serta dealer dan online dealer.

Perbandingan Biaya OTP SMS dan OTP WhatsApp

Dengan menggunakan SendTalk, bayangkan berapa banyak biaya yang dapat Anda simpan, ketimbang dengan menggunakan OTP berbasis SMS yang memakan biaya sekitar Rp350,00 hinga Rp500,00. Biaya yang ditawarkan oleh SendTalk tentu lebih terjangkau daripada OTP berbasis SMS yaitu Rp75,00 per message yang dikirimkan.

Menggunakan SendTalk untuk OTP WhatsApp

SendTalk dapat digunakan melalui 2 cara yaitu:

1. Pengiriman OTP menggunakan SendTalk API

Dengan menggunakan SendTalk API, aplikasi Anda ataupun sistem Anda dapat mengirimkan pesan yang mengandung OTP secara langsung, cukup gunakan API kami dari sistem Anda, maka secara otomatis pesan akan terkirim ke nomor pelanggan melalui WhatsApp.

2. Pengiriman OTP menggunakan SendTalk Dashboard

Anda juga dapat melakukan pengiriman pesan, baik itu OTP maupun pesan notifikasi lainnya melalui menu Send Message yang ada di Dashboard SendTalk, cukup login ke Dashboard SendTalk maka Anda dapat mengirimkan pesan ke nomor pelanggan melalui dashboard kami, ini bisa menjadi alternatif jika Anda ingin melakukan pengiriman pesan ke beberapa pengguna saja tanpa perlu menunggu pengiriman dari sistem Anda.

Untuk lebih jelasnya, silakan hubungi kami via email dan agent kami via WhatsApp dengan senang hati menjawab semua pertanyaan Anda.

Sebelumnya, Anda pasti pernah diminta untuk memasukkan kode OTP. Tapi, sebenarnya apakah kode OTP itu? OTP atau one-time password adalah kode atau password verifikasi dinamis yang terdiri dari 4 atau 6 digit nomor unik dan rahasia yang biasanya dikirimkan melalui SMS atau email yang terdaftar. Kode OTP ini berfungsi sebagai validasi dan mencegah penyalahgunaan akun.

Kini semua orang telah memanfaatkan berbagai platform atau aplikasi digital yang diunduh di smartphone untuk memenuhi berbagai aktivitas. Salah satu yang paling umum kita lakukan, transaksi online melalui aplikasi mobile banking untuk berbelanja di e-commerce.

kode otp

Dalam setiap pembuatan akun digital atau saat melakukan transaksi online, pengguna otomatis dikirimkan kode OTP (one-time password) melalui pesan SMS ke nomor telepon pengguna yang telah didaftarkan sebelumnya.

Ternyata, kode ini bukan hanya sekedar angka yang perlu dimasukkan pengguna ke dalam aplikasi. OTP ini sangat penting untuk memberikan lapisan keamanan akun. Kode ini sangat istimewa dan harus dirahasiakan, bahkan memiliki rentang waktu kadaluarsa dan hanya dapat digunakan dalam jangka waktu tertentu.

Kode OTP Delay atau Terlambat Masuk

Saat sedang melakukan transaksi atau mencoba masuk ke akun, seringkali Anda dimintai kode OTP. Pernah mengalami saat anda sudah melakukan request atau pengajuan kode, tapi tidak kunjung anda terima? 

Beberapa pengguna seringkali menghadapi gangguan dalam menerima one-time password (OTP) melalui SMS dari bank, e-commerce, dan perusahaan lain. Ada yang perlu menunggu  lama untuk menerima kode tersebut, ada juga yang bahkan tidak menerima kode OTP sama sekali. Ini adalah masalah skala industri yang mempengaruhi segalanya, mulai dari OTP pendaftaran aplikasi, OTP bank untuk transaksi kartu debit, hingga sistem seperti two-factor authentication untuk masuk ke akun online

Karena penundaan atau gangguan ini, pengguna mungkin dapat gagal bertransaksi atau memverifikasi. Hal ini terjadi karena ada sejumlah layanan yang hanya membatasi satu kali pengiriman kode OTP.

Ada banyak alasan mengapa kode OTP tertunda atau tidak terkirim. Mulai dari masalah teknis seperti masalah pada server, aplikasi, transmisi ke operator, jaringan di operator, hingga kerjasama dengan operator. Salah satu alasan tidak dikirimkannya OTP adalah tidak adanya perjanjian kerjasama antara penyedia layanan dengan operator. Apalagi, saat ini operator hanya akan mengirimkan kode OTP milik penyedia layanan yang sudah memiliki perjanjian kerjasama yang terdaftar di operator. Sebelum pesan OTP sampai ke ponsel anda, pada sistem terdapat OTP filter yang memastikan kode OTP hanya akan disampaikan ke penyedia layanan yang bekerja sama secara sah. Hal ini dilakukan untuk mencegah penipu menyalahgunakan kode OTP. Regulasi ini merupakan salah satu penyebab delay atau keterlambatan masuknya kode OTP ke ponsel Anda.

Saat ini masih banyak aplikasi yang belum bekerjasama dengan operator, terutama aplikasi baru. Hal ini akan berdampak pada proses pengiriman kode OTP yang menyebabkan kode OTP tidak terkirim ke ponsel pengguna.

Kegagalan pengiriman kode OTP juga dapat disebabkan oleh jaringan yang buruk. Proses pengiriman kode OTP direkomendasikan untuk memiliki fitur retry procedure, yang akan membantu melakukan pengiriman ulang jika kode OTP gagal terkirim karena jaringan yang buruk. Biasanya retry procedure bisa dilakukan 3 kali sampai 5 kali dalam jeda waktu tertentu.

Jika memang pengirim tidak mengajukan pengiriman ulang OTP, tentu akan membuat keadaan menjadi agak sulit. Hal ini dikarenakan tingkat keberhasilan SMS tidak bisa dipastikan 100% terkirim, karena melewati banyak gerbang yang juga diwaspadai kemungkinan adanya gangguan.

Solusi Kode OTP Yang Tidak Terkirim

Berikut ini adalah beberapa solusi yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi kode OTP yang tidak terkirim:

1. Coba Opsi Lain

Jika ada opsi lain untuk mengirim kode OTP melalui nomor ponsel Anda, maka coba pilih opsi lain. Misalnya, salah satu e-commerce memberikan opsi pemberian kode OTP secara langsung melalui telepon sebagai alternatif dari SMS. 

Ada juga sistem yang menyediakan opsi untuk mengirim kode OTP melalui email. Seperti layanan SendTalk dari TapTalk.io yang memberikan alternatif pengiriman kode OTP melalui WhatsApp. Dibandingkan mengirimkan kode OTP lewat SMS yang sering gagal, alternatif pengiriman kode OTP seperti ini memiliki tingkat keberhasilan yang lebih besar, biaya yang lebih murah dan tracing pesan yang lebih efektif. 

2. Ubah Tanggal dan Waktu pada Smartphone

Jika Anda adalah pengguna Smartphone, coba ubah tanggal dan waktu pada smartphone Anda. Ubah pengaturan waktu dari otomatis (menyamakan waktu yang didapat dari internet) ke manual atau sebaliknya. Pastikan juga tanggal dan waktu yang dicantumkan sudah benar dan sesuai dengan waktu Anda saat ini. Lalu, coba lakukan permintaan kode OTP lagi.

3. Setel App Permission

Jika Anda meminta kode OTP melalui aplikasi, pastikan Anda telah mengizinkan aplikasi tersebut untuk membaca SMS. Anda dapat membuat pengaturan perizinan SMS di Pengaturan Aplikasi pada ponsel anda.

4. Lepaskan Kartu Perdana dari Ponsel

Cara ini cukup efektif dan sering berhasil. Cabut kartu SIM dari ponsel , kemudian matikan ponsel beberapa saat, dan hidupkan kembali. Setelah itu, coba masukkan kartu SIM lagi dan ajukan kode OTP.

5. Memindahkan Kartu Perdana

Usahakan untuk mengambil kartu SIM yang Anda gunakan di HP kamu, lalu untuk sementara pindahkan ke ponsel lain. Kemudian, lakukan permintaan kode OTP ke nomor Anda di ponsel. Jika berhasil, Anda dapat mengembalikan kartu SIM Anda ke ponsel aslinya.

Kode OTP memang ditujukan untuk keamanan akun, tetapi seringkali ada pihak tidak bertanggung jawab yang menyalahgunakan kode ini untuk tindakan kriminal. Layaknya kunci rahasia, kode OTP juga tidak boleh dibagikan kepada orang lain, bahkan kepada pihak yang mengaku sebagai lembaga penting seperti bank, aplikasi, operator, atau perusahaan penyedia layanan terkait.

Dengan memberikan kode OTP kepada orang lain, Anda telah memberikan data pribadi Anda kepada orang lain, termasuk hak tak terbatas untuk akun Anda. Benar-benar menakutkan, bukan?

Langkah apa yang harus diambil jika ada upaya akun diambil alih?

Jika Anda menemukan dugaan upaya pengambilalihan akun, berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda lakukan:

Kesimpulan

Keterlambatan dalam menerima kode OTP biasanya disebabkan oleh gangguan server atau layanan operator. Hal ini dapat diatasi dengan menjalani langkah-langkah alternatif seperti mencoba opsi lain untuk mengirim OTP, mengubah tanggal dan waktu pada smartphone, menyetel perizinan aplikasi pada ponsel, serta melepas dan memindahkan kartu perdana.

Anda harus waspada untuk menjaga kerahasiaan kode OTP ini dengan tidak memberikannya kepada siapapun. Anda juga dapat mengganti sandi secara berkala dan melaporkan ke perusahaan yang bersangkutan jika ada upaya pengambilalihan akun.

OTP atau One-Time Password, SMS adalah pesan singkat yang berisi kata sandi yang dibuat otomatis satu kali yang dikirim ke nomor ponsel terdaftar dari pengguna yang mengajukan permintaan. Teknologi ini mungkin merupakan mekanisme paling populer yang digunakan oleh perusahaan di seluruh dunia untuk memastikan bahwa permintaan masuk dibuat oleh orang yang berwenang.

perbedaan antara otp sms dan otp whatsapp

Token keamanan OTP adalah kartu pintar berbasis mikroprosesor atau key fobs berukuran saku yang menghasilkan kode numerik atau alfanumerik untuk mengotentikasi akses ke sistem atau transaksi. Kode rahasia ini berubah setiap 30 atau 60 detik, tergantung bagaimana token dikonfigurasi. 

Aplikasi perangkat seluler, seperti Google Authenticator, mengandalkan perangkat token dan PIN untuk menghasilkan kata sandi satu kali untuk verifikasi dua langkah. Token keamanan OTP dapat diimplementasikan menggunakan perangkat keras, perangkat lunak, atau sesuai permintaan. Tidak seperti kata sandi tradisional yang tetap statis atau kedaluwarsa setiap 30 hingga 60 hari, kata sandi satu kali digunakan untuk satu transaksi atau sesi login.

Dengan cara ini, dipastikan bahwa orang yang masuk ke akunnya diberi wewenang oleh pemegang akun, untuk mendapatkan akses ke sana.

Sebagian besar transaksi online memerlukan otentikasi dua langkah, dan One-Time-Password (OTP) yang dikirim melalui SMS seringkali merupakan salah satu dari dua langkah tersebut. Tujuan dari OTP adalah untuk mencegah penipuan dengan memastikan bahwa orang yang melakukan transaksi dan pemilik kartu kredit adalah orang yang sama. Untuk melakukannya, kode sementara secara otomatis dikirim melalui SMS ke nomor telepon yang terkait dengan rekening bank yang digunakan.

Sedangkan, OTP berbasis WhatsApp memiliki sistem yang sama, hanya saja memiliki platform distribusi password yang berbeda, yaitu dengan menggunakan WhatsApp daripada SMS.

Pengiriman OTP berbasis aplikasi kini mulai digrandrungi. Sebab, sistem ini terbukti menjadi lebih aman dibanding menggunakan OTP berbasis SMS. Pengiriman OTP berbasis aplikasi seperti WhatsApp dapat mengurangi risiko karena waktu operasi yang singkat dan OTP dihasilkan pada perangkat pengguna tanpa bergantung pada Kartu SIM.

Pro dan Kontra OTP SMS

Penggunaan OTP tentu saja memastikan pengguna adalah ia yang berhak mengakses aplikasi tertentu. Menggunakan OTP memastikan keamanan pengguna terjamin dan aman. Tetapi, OTP SMS adalah jenis OTP yang paling lemah dari semua jenis OTP.

Tidak adanya enkripsi pada SMS membuatnya rentan disadap dan ketergantungannya terhadap jaringan operator juga dapat disadap karena secara teknis mungkin dilakukan jika celah keamanannya dieksploitasi. Selain itu, SMS terikat pada nomor telepon tertentu, hal ini membuatnya mudah diidentifikasi oleh penipu jika ingin melakukan rekayasa sosial. 

Selain faktor keamanan, faktor biaya sekarang juga menjadi pertimbangan karena OTP menggunakan apliaksi terbukti dapat mengurangi biaya yang cukup signifikan. OTP berbasis SMS memiliki harga yang lebih tinggi dibanding OTP berbasis aplikasi seperti WhatsApp

Saat terjadi kasus kejahatan SIM Swap beberapa waktu lalu, penggunaan OTP jenis SMS menjadi semakin dipertanyakan. Mungkin ini adalah saat yang tepat untuk mempertimbangkan menggunakan OTP WhatsApp.

Pro dan Kontra OTP WhatsApp

OTP WhatsApp adalah jenis OTP yang menggunakan aplikasi over the top atau OTT. Penggunaan OTP dengan cara ini unggul karena efisiensi dan keamanan yang lebih baik daripada OTP melalui SMS. Menggunakan aplikasi OTT membuat pengiriman OTP menjadi lebih efisien.

Penggunaan apliaksi OTT sebagai platform pengiriman OTP terbukti efisien dan memakan biaya yang rendah. Salah satunya dengan menggunakan SendTalk by TapTalk.io. Penyedia jasa OTP berbasis WhatsApp ini menawarkan keuntungan yang sangat baik dibanding jasa penyedia OTP lainnya yang berbasis SMS.

Apa Saja Kelebihan OTP WhatsApp dengan menggunakan SendTalk:

  1. Pengiriman yang konsisten
  2. Biaya Rendah
  3. Berikan kepercayaan dan keamanan
  4. Perkuat Otentikasi, kurangi penipuan
  5. Otentikasi Pengguna
  6. Verifikasi Transaksi
  7. Pemberitahuan dan Peringatan

SendTalk Aplikasi OTP WhatsApp Karya Anak Bangsa Indonesia

SendTalk merupakan brand pionir OTP berbasis WhatsApp pertama yang dibuat oleh anak bangsa di Indonesia. Melalui penggunaan messenger seperti WhatsApp, layanan OTP dikirimkan dengan tarif yang lebih murah daripada melalui ponsel atau SMS.

Segmentasi pasar terbaik untuk menggunakan layanan ini adalah perusahaan digital di Indonesia, jaringan broadband, e-commerce, aplikasi on-demand, serta pengecer online.

Saat menggunakan SendTalk, pikirkan berapa banyak yang bisa Anda hemat dengan menggunakan katering OTP berbasis SMS, yang biayanya sekitar Rp350,00 hingga Rp500,00. Pastinya, biaya yang diberikan SendTalk lebih mudah diakses melalui OTP berbasis SMS.

SendTalk dapat digunakan melalui 2 cara yaitu:

1. Pengiriman OTP menggunakan SendTalk API

Dengan menggunakan SendTalk API, aplikasi Anda ataupun sistem Anda dapat mengirimkan pesan yang mengandung OTP secara langsung, cukup gunakan API kami dari sistem Anda, maka secara otomatis pesan akan terkirim ke nomor pelanggan melalui WhatsApp.

2. Pengiriman OTP menggunakan SendTalk Dashboard

Anda juga dapat melakukan pengiriman pesan, baik itu OTP maupun pesan notifikasi lainnya melalui menu Send Message yang ada di Dashboard SendTalk, cukup login ke Dashboard SendTalk maka Anda dapat mengirimkan pesan ke nomor pelanggan melalui dashboard kami, ini bisa menjadi alternatif jika Anda ingin melakukan pengiriman pesan ke beberapa pengguna saja tanpa perlu menunggu pengiriman dari sistem Anda.

Untuk lebih jelasnya, silakan hubungi kami via email dan agent kami via WhatsApp dengan senang hati menjawab semua pertanyaan Anda.

WhatsApp memang sudah menjadi salah satu aplikasi yang sering menjadi sasaran peretasan. Sangat mudah untuk menemukan tanda-tanda peretasan WhatsApp itu sendiri. Tanda-tanda pembajakan seseorang di WhatsApp adalah ketika mereka keluar dari akunnya tanpa alasan.

Meskipun mudah untuk menemukan tanda-tanda seseorang dibajak di WhatsApp, ada baiknya agar Anda mencegah peretas untuk meretas akun Anda. Untuk mencegah peretasan, Anda perlu mengetahui metode mana yang digunakan oleh peretas untuk membajak akun WhatsApp kita. Satu-satunya cara akun WhatsApp kita bisa di-hack oleh seseorang adalah saat peretas mengetahui kode OTP milik kita.

Akun pengguna masih dapat diretas meskipun mereka tidak memberi tahu token OTP. Hal tersebut memungkinkan, jika hacker telah menanamkan spyware di smartphone yang Anda gunakan. Spyware adalah cara para hacker menemukan kode OTP Anda. Namun, spyware bukanlah satu-satunya cara bagi peretas untuk menemukan kode tanpa sepengetahuan Anda.

Selain melalui spyware, WhatsApp Anda juga rentan di hack melalui beberapa cara lainnya, yaitu Pegasus, salah satu varian dari spyware yang sering digunakan untuk melakukan peretasan pada tokoh-tokoh penting seperti pejabat, pebisnis, dan aktivis, Call forwarding, yaitu pengalihan panggilan dari satu nomor telepon ke nomor telepon lainnya, dan SIM Swap.

Salah satu konsekuensi paling umum dari peretasan adalah pencurian data. Peretas akan mendapatkan akses ke komputer untuk mencuri informasi sensitif, termasuk nama pengguna dan kata sandi tambahan, nomor kartu kredit, data perusahaan yang sensitif, atau informasi berharga lainnya.

Jika data yang dicuri menyertakan nama pengguna dan kata sandi tambahan, data yang dicuri dapat digunakan untuk membobol komputer tambahan. Jika data bank atau kartu kredit dicuri, itu juga dapat digunakan untuk mencuri uang atau melakukan pembelian yang curang. Jika menurut Anda nama pengguna dan sandi Anda telah dicuri, segera ubah nama pengguna dan sandi. Selain itu, hubungi lembaga keuangan jika informasi akun Anda tampak seolah-olah telah disusupi.

Pencurian data bisa menjadi masalah serius bagi organisasi atau individu. Kehilangan informasi bisnis oleh pencuri dapat berarti hilangnya keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Ini juga dapat membawa konsekuensi hukum, jika data tersebut dilindungi informasi milik pihak ketiga, seperti pelanggan. Jika komunikasi pribadi seperti pesan teks atau pesan email dicuri, ini juga bisa sangat memalukan bagi orang-orang yang terlibat, jika topik sensitif dibahas.

Efek peretasan juga dapat mencakup kerusakan data digital atau bahkan peralatan fisik. Beberapa peretas mungkin dengan sengaja menghancurkan data untuk merugikan target mereka. Dalam kasus lain, data berharga mungkin tidak sengaja rusak atau tidak disimpan, karena gangguan dari peretas atau perangkat lunak yang digunakan peretas. Data juga dapat dienkripsi dan disimpan untuk tebusan dan dianggap tidak dapat digunakan, jika peretas tidak dibayar. Dalam kasus yang jarang terjadi, peretas bahkan dapat menggunakan komputer yang mengontrol perangkat lain untuk merusak perangkat keras atau peralatan fisik.

Ini cara-cara menghindari peretasan di ponsel Anda:

Menggunakan SendTalk sebagai salah satu pengirim sandi OTP berbasis WhatsApp mungkin adalah jawaban dari faktor keamanan aplikasi Anda. SendTalk merupakan brand OTP berbasis WhatsApp pertama di Indonesia yang dibuat oleh anak bangsa. Dengan memanfaatkan messenger seperti WhatsApp, jasa OTP yang ditawarkan dengan biaya lebih rendah  dan memiliki keamanan yang lebih tinggi dibanding menggunakan telepon atau SMS.

Banyak ahli sudah mengakui kalau mengirim kode OTP melalui WhatsApp lebih aman daripada menggunakan OTP berbasis SMS. SendTalk menawarkan pengiriman yang lebih konsisten. Cara yang lebih konvensional untuk mengirim pemberitahuan melalui SMS atau Panggilan bergantung pada sinyal seluler. Anda bisa mendapatkan waktu pengiriman yang lebih cepat melalui WhatsApp. Tidak ada lagi masalah dengan penyedia seluler.

Dengan biaya yang lebih hemat dibanding OTP jenis SMS, SendTalk akan lebih menguntungkan dibanding jasa OTP berbasis SMS. Dengan SendTalk, bayangkan berapa banyak uang yang bisa Anda hemat, daripada menggunakan OTP berbasis SMS yang harganya sekitar Rp350,00 hingga Rp500,00. Tarif yang ditawarkan SendTalk tentunyalebih terjangkau dibandingkan OTP berbasis SMS.

Untuk itu, jangan ragu untuk menghubungi hubungi kami via email dan agent kami via WhatsApp  untuk mengetahui lebih lanjut mengenai SendTalk, kami akan menantikan Anda.

Baca juga : Waspada Pembajakan whatsapp kote otp dan cara mengatasi

SMS sering digunakan sebagai media pengiriman OTP. Namun, apakah Anda tahu kalau cara ini sebenarnya seringkali mengalami kendala?

Pengiriman kode OTP dengan metode SMS sering mengalami keterlambatan dan sangat bergantung pada provider yang Anda gunakan. Selain itu, keamanannya juga kurang baik karena SMS tidak memiliki sistem enkripsi dan pesan yang Anda terima lebih rentan disadap.

Tutorial Mengirim OTP WhatsApp

Untuk mengatasi masalah ini, pemilik bisnis dapat beralih dari OTP SMS ke OTP WhatsApp. WhatsApp dapat memberikan notifikasi secara real-time kepada penggunanya, tanpa harus bergantung pada sinyal seluler provider.

Cakupan global WhatsApp juga memudahkan konsumen untuk menerima OTP tanpa delay dan biaya tambahan, seperti biaya roaming. Oleh karena itu, pengiriman OTP dari bisnis ke konsumen melalui WhatsApp memiliki efisiensi tingkat pengiriman yang lebih tinggi.

Selain tingkat pengiriman yang tinggi, mengirim OTP menggunakan WhatsApp juga lebih aman dan murah. WhatsApp memiliki sistem end-to-end encryption sehingga hanya penerima pesan dan pengirim yang bisa mengakses dan membacanya. 

Mengrim OTP dengan WhatsApp bisa lebih hemat dan murah dengan menggunakan jasa SendTalk by TapTalk.io. SendTalk adalah penyedia jasa OTP pertama di Indonesia yang dibuat oleh anak bangsa.

Dengan SendTalk, Anda hanya perlu mengeluarkan biaya mulai dari Rp75,00 saja per pesan. SendTalk juga menggunakan sistem top up saldo sehingga Anda dapat menyesuaikannya sesuai dengan kebutuhan, tanpa takut tagihan membengkak.

Masih bingung dengan biaya dan cara menghitungnya? Anda dapat menggunakan kalkulator kami untuk menghitung biaya dan lihat berapa banyak pulsa yang bisa Anda hemat dengan SendTalk.

Baca juga: 5 Tips Ampuh Hindari Cyber Crime Penipuan OTP

Kalau Anda mau coba mengirim kode OTP dengan SendTalk, berikut caranya:

Cara mengirim pesan OTP dengan SendTalk

Mengirim pesan OTP dengan SendTalk dapat dilakukan melalui 2 cara yaitu:

1. Mengirim OTP menggunakan SendTalk API

Dengan SendTalk API, aplikasi atau sistem Anda dapat mengirimkan pesan yang mengandung kode OTP secara langsung. Anda cukup gunakan API yang telah kami sediakan di sistem, kemudian pesan akan terkirim secara otomatis ke nomor WhatsApp pelanggan.

Untuk mulai menggunakan API SendTalk, Anda harus membuat API Key terlebih dahulu. Ikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Buka API Tab

Pada layar Anda, buka API Tab (simbol kunci) yang ada di menu samping, lalu klik Create API Key.

2. Isi Detailnya

Isi deskripsi API Key yang Anda mau, dan tambahkan durasi yang valid jika perlu. Perlu diingat bahwa API Key tidak dapat digunakan setelah melewati masa kadaluarsanya.

3. Salin API Key yang disediakan

Setelah Anda menyelesaikan pembuatan API Key, silahkan pilih tombol View dan salin API Key untuk penggunaan API tersebut.

Anda dapat melihat Messages API untuk panduan lebih lanjut tentang cara mengirim pesan dari sistem Anda ke nomor WhatsApp.

2. Mengirim OTP melalui SendTalk Dashboard

Selain menggunakan API, Anda dapat mengirim OTP ataupun pesan lain melalui menu Send Message yang ada di Dashboard SendTalk. Cukup dengan melakukan login ke Dashboard SendTalk, maka Anda dapat mengirimkan pesan ke nomor pelanggan melalui dashboard kami. 

Ini dapat menjadi alternatif jika Anda ingin melakukan pengiriman pesan ke beberapa pengguna saja tanpa perlu menunggu pengiriman dari sistem Anda.

Nah, setelah mengatur sistem SendTalk API Anda, pengiriman OTP berbasis WhatsApp menjadi sangatlah mudah. Berikut proses pengiriman OTP ke nomor pelanggan melalui WhatsApp dengan SendTalk.

  1. Pengguna masuk ke situs web atau aplikasi seluler Anda dengan nomor terdaftar, bisa juga menggunakan nama pengguna dan kata sandi.
  2. OTP akan dikirim ke nomor terdaftar pengguna melalui WhatsApp.
  3. Pengguna dapat memasukkan OTP ke situs web atau halaman aplikasi seluler.
  4. Situs web atau aplikasi seluler mengonfirmasi bahwa OTP yang dimasukkan benar dan pengguna bisa mengaksesnya.

Selain untuk melakukan user authentication, Anda juga dapat menggunakan SendTalk untuk verifikasi transaksi, mengirimkan pemberitahuan seperti aktivitas akun, pengingat janji temu, konfirmasi pembelian, pemberitahuan pengiriman, bahkan peringatan kepada pengguna.

Jadi, tunggu apalagi? Maksimalkan bisnis Anda dengan SendTalk! Sekian tutorial mengirim OTP WhatsApp dari kami. Jika masih ada yang ingin ditanyakan, silakan hubungi kami via email atau agent kami melalui WhatsApp. Kami akan dengan senang hati menjawab semua pertanyaan Anda.

Authentication enables organizations to maintain the security of their important network by allowing only authenticated users or processes to access protected resources. Authentication relies on systems, networks, databases, websites, and applications, end-users, or other network-based services.

Once authenticated, the user or process typically undergoes an authorization process to determine whether the authenticating entity should be allowed to access certain resources or systems. The user can be authenticated but not granted access tokens to certain resources if the user is not permitted to access them.

Authentication

But there are significant differences in authentication types, and also with something we called authorization. In this article, we will discuss all of those issues and also more about understanding authentication. What is authentication? How does it work? What are the factors? How to use a third-party platform to get it? Let’s discover all below.

What is authentication?

Authentication is the process of verifying that users are who they claim to be. This is the first step in any security process.

There are a lot of things that should complete an authentication process, such as: 

In some cases, authentication systems will require the validation of more than one factor before granting access. Multi-Factor Authentication (MFA) requirements are often implemented to increase security beyond what passwords alone can provide.

Authentication consists of validating your credentials such as user name/user id and password to verify your identity. The system then checks to see if you claim to be using your credentials. Whether it is public or private networks, the system authenticates user identity or user data utilizing a login password. Authentication is usually performed by a username/ user id and password, although there are other different methods for gaining access.

Authentication factors define many different elements that the system uses to verify an individual's identity before granting an individual access to anything. An individual can be identified by what the person knows, and when it comes to security, at least two or all three of the authentication factors must be verified to allow someone to access the system. Depending on the security level, the authentication factors can differ from one of the following:

1. Single-Factor Authentication:

This is the simplest form of authentication method. This method only requires a password to allow the user to log into a specific system such as a website or network. In single-factor authentication, A person can request access to the system using a single credential to verify a person's identity. For example, requiring a password only for a username would be a way to verify log-in credentials using one-factor authentication.

2. Two-Factor Authentication:

Two-factor authentication requires a two-step verification process that requires not only a username and password but also information known only to the user. The term which also known as 2FA, is using usernames and passwords along with confidential information makes it more difficult for hackers to steal valuable and personal data.

3. Multi-Factor Authentication:

This is the most advanced authentication method that requires two or more levels of security from independent authentication classes to allow the user to log into the system. 

How does authentication work?

During authentication, the credentials provided by the user are compared to those in a file in the authorized user's information database either on the local operating system server or through the authentication server. If the credentials entered match those in the file and the authenticated entity is authorized to use the resource, the user will be granted access. User permissions define the resources the user can access as well as other access rights associated with the user, such as the hours during which the user can access the resource and the number of resources the user is allowed to consume.

Traditionally, authentication is performed by the system or resource being accessed. For example, the server will authenticate the user using the system password, login ID, or username and password.

However, the web application protocols - Hypertext Transfer Protocol and HTTP Secure - are stateless, which means that strict authentication will require end-users to re-authenticate each time they access resources using HTTPS. To simplify user authentication for web applications, the authentication system issues a signed authentication token for the end-user application; This token is added to every order from the customer. This means that users do not have to log in every time they use the web application.

Also read: What is One Time Password and How It Can Help Your Business

Authentication and Authorization

Despite the similar terminology, authentication and authorization are two separate steps in the login process. 

So what’s the difference between authentication and authorization?

Let's use an analogy to determine the difference between authentication and authorization.

Consider someone walking into a closed-door to care for a pet while the family is on vacation. This person needs:

Authentication, in the form of a key. The locks on the doors only grant access to someone with the correct keys in the same way that the system grants access only to users with the correct credentials.

So, in the form of a permit. Once inside, the person has permission to enter the kitchen and open a cupboard containing pet food. The person may not have permission to go to the bedroom for a quick nap.

Authentication and authorization work together in this example. Pet sitters have the right to enter the house (authorization), and once there, they can access certain areas (permission).

How do you utilize both?

Authentication types

1. Strong Authentication

Strong authentication is a multi-layered authentication approach that relies on two or more authentication methods to identify the originator or recipient of information.

The factors used must be independent of each other and at least one must be "non-reusable and non-repeatable", except in the case of internal factors, and must also not be stolen from the Internet. The Fast IDentity Online Alliance (FIDO) has gone to great lengths to develop technical specifications for strong authentication. 

2. Continuous Authentication

Traditional computer systems only authenticate users in the initial login sessions, which can be the cause of serious security flaws. To solve this problem, the system requires a persistent user authentication method that constantly monitors and authenticates the user based on some biometric properties. Study using behavioral biometrics in writing style as a continuous method.

3. Digital Authentication

This refers to a set of processes by which trust in a user's identity is created and provided via electronic methods of information systems. This process creates technical challenges due to the need to authenticate remote individuals or entities over a network. 

4. Product Authentication

Security hologram sticker on electronic box for authentication

Often counterfeit products are presented to consumers as original products. Counterfeit consumer goods, such as counterfeit electronics, music, clothing, and drugs, were sold as legitimate merchandise. Efforts to control the supply chain and educate consumers help ensure that authentic products are sold and used. Even security printing on packages, labels, and nameplates can be counterfeited.

Authentication factors

Certain categories of credentials, such as usernames and passwords, are usually said to be authentication factors. Even if the password is the most popular type of authentication, there are other authentication factors. There are three authentication factors which are usually categorized as follows:

Something You Know

This term which is also known as the knowledge factor requires the user to show that they know something. Usually, a password or personal identification number (PIN) is shared between the user and the Identity Access Management (IAM) system.

To use this factor, the system requires the user to provide shared information from the requested resources.

Something You Have

The next one of the three categories of authentication factors is something you have. In this case, the user must prove that he or she owns something, such as a smartphone, smart card, or mailbox. The system is a challenge for users to ensure that they have the required authentication factors. For example, it can send a time-based one-time password (TOTP) in a text message to a user's smartphone. Also, we can send a code via email and even WhatsApp.

Something You Are

This authentication factor is based on a piece of information in the user that is attached to that user (inheritance factor). Typically, this information is a biometrics property such as a fingerprint, facial recognition, voice recognition, or even retina scans.

Also read: WhatsApp Business API: Basics and Ultimate Guidelines

Authentication without password

As the name suggests, passwordless authentication is an authentication mechanism that does not use a password. The main motivation for this type of authentication is to reduce password stress, i.e. the effort required for users to remember and maintain a strong password.

Eliminating the need to remember passwords also helps make phishing attacks useless.

You can do passwordless authentication using any factor depending on what you own and who you are. For example, you can allow users to access a service or application by sending a code via email or through facial recognition.

Using Third-Party to Help Authentication Process

In one of the examples that we discussed above, there are several mentions about One-Time Password, which falls into the category “Something you have”. OTP can be a way to do authentication and is known as one of the more secure options. 

The one-time password is the same as a password but can only be used once so it is called a one-time password. It is often used with regular passwords as an additional mechanism that provides additional security.

A one-time password is exactly what it sounds like: once and done. Once you apply that password once in a session, it is useless and dumped, and the next time you need to log in to this app, you'll use another password. Doing so increases security and makes it more difficult for a malicious person to hack private accounts.

Users can access the OTP of a specific app or website via a mobile phone app, text message, or a proprietary code (such as a key fob). 

There are many industry-standard algorithms, such as SHA-1, that generate OTP. All of these algorithms use two inputs to generate the OTP token: the base operator and the moving operator. The origin is a constant value (secret key) that is generated when a new account is created on the authentication server.

One of the OTP providers to authenticate the login process is SendTalk by Taptalk.io. SendTalk uses WhatsApp as a medium to send OTP code, as a more secure option than text messages. In addition to sending OTP messages, you can also send notifications such as account activity, reminders, purchase confirmations, delivery notifications, and even alerts to your customers.

With SendTalk, the cost to send OTP via WhatsApp is cheaper than via SMS. If you use SMS, you need IDR 350 to send one OTP message. Meanwhile, with SendTalk, the required fee is only starting from IDR 75/message. 

In addition, sending OTP with WhatsApp is more consistent because it doesn't need to rely on a cellular signal. You just need to use the internet.

The authentication process on SendTalk are below:

1. User Login

The user logs into the website or application with the registered mobile number (or with the username and password).

2. OTP to WhatsApp

The OTP is sent to the user's mobile number via WhatsApp.

3. Enter OTP

The user enters the OTP on the website or application page

4. Authenticated

The website or application will check the OTP and will give you login access.

There are so many more features from SendTalk that will make your company more reliable in keeping customers’ data and reduce data security risk. Want to know more about SendTalk? We are happy to talk with you! You can click here to talk with our agent.

Pasti Anda sudah tidak asing lagi dengan istilah OTP. Di era digital ini, OTP digunakan untuk cukup banyak transaksi dan berfungsi sebagai keamanan tambahan. OTP atau One Time Password adalah tindakan keamanan tambahan yang melibatkan proses otentikasi dua langkah (two step authentication) untuk transaksi online Anda. OTP yang aktif dalam batas waktu tertentu ini telah menjadi pilihan yang sangat populer untuk banyak transaksi keuangan.

Karena popularitas yang semakin meningkat, OTP juga mengalami peningkatan ancaman dari para pelaku kejahatan siber yang mencoba mencuri OTP Anda untuk membahayakan akun Anda atau melakukan transaksi keuangan yang tidak sah.

penipuan otp

Ada beberapa skenario yang memungkinkan kejahatan dunia maya OTP terjadi:

1. Ponsel Anda terinfeksi oleh malware.

Malware kemudian dapat membaca pesan Anda yang berisi OTP dan membahayakan akun Anda.

2. Anda ditipu untuk mengungkapkan OTP kepada penipu melalui panggilan/sms/email.

Penipu akan mencoba memikat Anda dengan membuat janji palsu untuk membantu transaksi atau memberikan layanan yang lebih baik dan jika upaya mereka berhasil, menipu Anda untuk menyelesaikan transaksi yang tidak sah atau bahkan menyebabkan pencurian identitas.

3. SIM SWAP

Karena kode OTP berkaitan dengan nomor telepon, metode penipuan SIM Swap marak terjadi.

SIM Swap merupakan salah satu modus penipuan siber yang terjadi dengan cara pelaku mengambil alih nomor ponsel (kartu SIM) seseorang. Ketika nomor telah diambil alih, pelaku dapat dengan mudah mengganti SIM card aktif yang terdaftar di akun perbankan, sehingga mereka memiliki akses untuk melakukan berbagai hal kepada akun perbankan Anda.

Ketika berbagai modus penipuan semakin berkembang dan beragam, Anda harus mampu mencegah dan menghindari penipuan OTP. Berikut adalah tips ampuh hindari penipuan OTP:

1. Jangan Pernah Membagikan Kode/Pin OTP Kepada Siapapun

Jangan pernah membagikan kode OTP yang Anda terima di ponsel Anda kepada siapapun, baik orang yang dikenal, maupun yang tidak dikenal. Perusahaan tidak akan pernah meminta kode OTP Anda. Jadi, jika ada yang mengaku sebagai perwakilan dari perusahaan, maka itu adalah modus penipuan.

2. Menggunakan Fitur Two Factor Authentication (2FA)

Mengaktifkan autentikasi dua faktor atau keamanan dua langkah dalam aplikasi, terutama yang melakukan transaksi keuangan. Pengguna diharapkan menggunakan kata sandi yang kuat dan berbeda untuk setiap akun.

3. Jangan Memberikan Data Pribadi

Pengguna diharapkan tidak mudah mempercayai permintaan data yang mengatasnamakan bank atau penyedia layanan. Jika Anda menerima email dengan nama perusahaan, pastikan alamat email tersebut tidak menggunakan kode-kode yang aneh.

4. Waspada pesan yang berisi link/tautan

Berhati-hatilah saat menggunakan tautan yang disematkan dalam SMS atau tautan pendek (bitly) jika Anda tidak yakin tentang sumber pesan atau pengirimnya. Mengklik tautan ini dapat merusak dan membahayakan ponsel dan OTP Anda tanpa Anda sadari.

5. Waspada Call Forwarding/Penerusan Panggilan

Penerusan panggilan/SMS biasanya menggunakan kode *21* untuk mengalihkan semua pesan atau panggilan ke nomor tujuan. Jangan cepat percaya jika seseorang meminta pengguna untuk melakukan hal seperti ini

Solusi Lain

Melihat betapa rentannya pesan teks sebagai platform otentikasi OTP, pemilik bisnis sudah mulai mempertimbangkan untuk beralih dari SMS OTP ke WhatsApp OTP  yang lebih terjangkau dan aman. Banyak ahli mengakui bahwa pengiriman kode OTP melalui WhatsApp lebih aman daripada menggunakan OTP berbasis SMS karena adanya tambahan lapisan keamanan terenkripsi. 

SendTalk by TapTalk.io merupakan penyedia OTP WhatsApp dari Indonesia yang menawarkan pengiriman pesan yang lebih konsisten dan aman. Anda bisa mendapatkan durasi pengiriman obrolan yang lebih cepat melalui WhatsApp karena tidak akan ada lagi kendala karena layanan dari penyedia.

Ingin tahu lebih banyak tentang SendTalk? Anda bisa klik di sini.

Connecting services with online systems makes businesses and organizations of all sizes more vulnerable to cyber attacks or cybercrime. Your business may be ambushed simply because the attacker sees it just as an easy target, not for any other particular reason. 

If you work in services where customers require a log-in process to access their data, the cybercrime issue should be part of your concern. Account usernames and passwords can be easily stolen within a phishing attack, or in another case, attackers can just easily guess them.

As more and more people use the internet to shop, study, work and socialize, it is no longer sufficient to only rely on your system’s security with complex passwords. Especially for industries like banking and e-commerce, user privacy is highly important. 

Since we are talking about the use of personal information and financial transactions, brands are taking extra measures and precautions to increase security and prevent fraudulent activity. One Time Password OTP is one of the most common methods used to reduce security risk. 

But how exactly does OTP help? Let's take a closer look.

what is one time password

What is a One Time Password (OTP)?

The definition of a One-Time Password (OTP) system is a mechanism for logging into a network or service with a unique password that can only be used once, as the name suggests. Because of the unique generated number, OTP is more secure than static or user-generated passwords. A one-time password can replace user login information for the authentication process or can be used to add another layer of security.

One Time Password Examples

One Time Password security is a one-time token, generated by microprocessor-based smart cards or pocket-sized key fobs that produce a numeric or alphanumeric code. It is used to authenticate user access to a target system or transaction, with a secret code changes every 30 or 60 seconds.

For some mobile apps such as Google Authenticator, device tokens and PIN are highly dependable to generate a one-time password for two-step verification. OTP security tokens can be implemented using hardware, software, or on-demand. Unlike traditional passwords that stay fixed or expire every 30 to 60 days, a one-time password is used for a single transaction or login session.

Another example of OTP, when you log in to an online shopping application. It usually requires OTP codes to make sure that the user who attempts to log in as an authorized user with the same id that is trying to log in. You won’t be able to log in or even make transactions without an OTP PIN or code.

How do OTP works?

A one-time password (OTP) is sent to the user's mobile device, who wants to log into their digital accounts. This helps verify its identity and should be used within a certain timeframe. Once the OTP grants access to the account, it automatically expires. 

The password, commonly consisting of a four or six-digit numeric PIN or combination of characters, can only be entered once. This is the reason why it is not as dangerous as a static password that can be used more than one time.

Using a one-time password can not only save you a lot of money and headaches, but it also gives your user peace of mind, knowing that their credentials are secure. If a customer's account details are compromised, the authorization process will not be completed without sending the correct OTP to his registered mobile account. If a user enters an incorrect password once, he or she can always request a new code up to three times to access the account.

One-time passwords are generated through a random algorithm that creates new random characters each time a new password is requested. The code then acts as a second unique password or factor authentication for each account login and expires in a certain time frame after it’s obtained. This makes one-time passwords ideal for some of the most unique and sensitive activities that occur on the Internet.

Who’s responsible for authenticating OTP?

In the case of a one-time password, there will be a central authority to verify its authenticity. Responsibilities are often delegated to authentication servers, which can be hardware controllers or software tools. The server checks if the code entered by the user on the device is correct before allowing them to log into their account.

Authentication servers typically generate a one-time password based on time, "synchronized" with the OTP code or PIN as well so they leverage the same numeric value to arrive at the same OTP. Another method involves a mathematical algorithm that derives the value of a previously used one-time password. The authentication server also integrates with enterprise directories such as AD/LDAP and features web-based dashboards for easy control and management.

Some service providers also offer apps that make it easier to manage one-time passwords. For example, if the OTP is associated with a device and the person forgets the device at home, they can log into the OTP provider's web application to request a one-time password sent to their email, for one day only. The same app can also be used to request a new PIN if the previous one is lost or entered incorrectly. Users can easily report broken or missing tokens to administrators via the app.

Benefit of OTP

Safe from Replay Attacks

The biggest advantage that OTPs offer compared to user-generated passwords is that they are secure from replay attacks. Simply put, an adversary who uses trickery to capture a one-time password cannot reapply it, as it is no longer valid for the future login session.

Easy to Use

Most people own cell phones, and SMS functionality is present on every device. SMS makes one-time passwords convenient to use. This is also useful for companies at sending OTPs, as end-users are familiar with their phones and don't need another device to receive the code. As a result, a one-time password enables companies to not only improve user experience but also reduce operating costs.

Prevent Online Identity Theft

Because one-time passwords become invalid within seconds, hackers won't be able to use them to retrieve the code and reuse it. OTP is a unique access token that is used once during the authentication period.

Avoid Password Security Issues

One-time password avoids common pitfalls that IT administrators and security managers face with password security. You don't have to worry about synthetic rules, known bad and weak passwords, sharing credentials, or reusing the same password across multiple accounts and systems. As mentioned above, OTP codes/tokens become invalid within a certain timeframe, which prevents attackers from getting the secret code and reusing it.

Hard to Guess 

OTP codes/tokens are often generated using random and complicated algorithms. This makes it difficult for cybercriminals to guess and use it successfully. OTP codes/tokens may only be valid for a short period. This method requires the user to have prior knowledge of the word OTP or present challenges to the user with specific order such as "Enter the second and fifth digits". All of these measures are taken to further reduce security risk when compared to password authentication.

How to implement OTP

Since OTP requires a large number of message transfers and delivery accuracy, brands should implement it through trusted service providers. They should investigate recognition: has the company successfully served clients in industries like banking and finance before? and measure performance e.g. volume of delivery and timeliness. Since OTP is an instant delivery method, brands cannot afford the delayed response time that will lead to user dissatisfaction.

WhatsApp OTP vs SMS OTP

Nowadays, OTP can be delivered via text SMS and WhatsApp. With WhatsApp, the process of sending OTP is proved to be easier and more secure than SMS.  Without any encryption provided in SMS, OTP codes will be more vulnerable and their dependence on the operator's network can also be tapped. Technically, many security holes can be cracked. In addition, SMS is tied to a specific phone number, this makes it easy for hackers to identify if they want to commit a crime.

There are several possible lines of attack with SMS OTP:

SIM Swaps and Hacks

Your SIM card automatically sets up your phone to choose which carrier to connect to, and which phone number to connect with. In a SIM swap attack, the perpetrator convinces your carrier to swap your number for the SIM card they own. As a result, they can access all OTP SMS messages synced with your account.

Account Takeover

Many wireless service providers allow users to view text messages in their web portal. If your online account on a web portal is protected only by a weak or common password, an attacker can hack the account and gain access to any SMS OTP messages.

Lost and synced devices

In theory, losing your phone means you shouldn't be able to receive OTP SMS messages. However, we can now sync messages between different devices, allowing us to authenticate via SMS OTP and access accounts even without a phone. Forwarding such sensitive messages is not a strong security practice, especially if your email contains a password that can be guessed.

Phishing

In a psychological manipulation attack, a perpetrator posing as an employee of a trusted service tricks you into handing over your account credentials and SMS OTP. Phishing attacks rely on exploiting users' feelings or lack of knowledge and can result in SMS OTP leaks in the same way as passwords.

Extra Security with WhatsApp OTP

Seeing how vulnerable text messages are as an OTP authentication platform, now is a good time to switch to OTP WhatsApp. To maintain the security of privacy data, business owners have started to consider switching from SMS OTP to WhatsApp OTP.

You can use SendTalk by TapTalk.io, an OTP service provider that uses WhatsApp as a platform to send OTP codes. In addition to sending OTP messages, you can also send notifications such as account activity, reminders, purchase confirmations, delivery notifications, and even alerts to your customers.

Many experts admit that sending OTP codes via WhatsApp is safer than using SMS-based OTP because of the additional encrypted security layer. Not only does it send secure OTP codes, but SendTalk also offers more consistent message delivery. You can get a faster chat delivery duration via WhatsApp because there will be no more obstacles due to the providers’ services.

Shifting to WhatsApp OTP is also beneficial with lower costs. Compared to SMS-based OTP, SendTalk will be more profitable than SMS-based OTP services. With SendTalk, imagine how much money you can save, instead of using SMS-based OTP which costs around IDR 350.00 to IDR 500.00 per message. The rates offered by SendTalk are certainly more affordable than SMS-based OTP.

There are so many more features from SendTalk that will make your company more reliable in keeping customer’s personal data and reduce data security risk. Curious to know more about SendTalk? You can click here.

TapTalk
PowerTalk
OneTalk
SendTalk
whatsappfacebooktwitterinstagramlinkedin

Reach us by phone at (021) 27939266

Business Park Kebon Jeruk blok C2-3, Jl. Meruya Ilir Raya no.88, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 11620

© 2020 - 2023 TapTalk.io (PT Tap Talk Teknologi)

tap talk logo for footer