Back to Home

Tutorial

Panduan Aman Menggunakan Nomor WhatsApp Sebelum Integrasi ke OneTalk

BY
Regita Larasati

Regita Larasati

Content Strategic Associate

Regita adalah seorang Content Strategist dan Copywriter yang memulai karirnya sebagai Marketing Intern di TapTalk.io pada tahun 2021 dan secara konsisten menunjukkan dedikasinya hingga mencapai posisinya sekarang. Dengan memanfaatkan latar belakang pendidikan Sastra Jerman dari Universitas Indonesia yang memberinya kemampuan analitis dan kreatif dalam mengembangkan strategi konten yang efektif serta menulis copy yang menarik, menjadikannya aset berharga dalam membangun image dan komunikasi brand di berbagai platform digital.

Artikel ini akan menjelaskan langkah-langkah yang direkomendasikan sebelum nomor diintegrasikan ke platform omnichannel OneTalk, serta tips melakukan blasting yang aman, dan solusi jika nomor sudah terlanjur diblokir oleh WhatsApp.

WhatsApp memiliki sistem keamanan yang dirancang untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan pada akun Anda. Jika ditemukan indikasi tersebut, WhatsApp secara otomatis akan memblokir nomor yang bersangkutan.

WhatsApp juga terkadang melakukan pemblokiran secara random / acak. Umumnya, proses ini terjadi dalam tiga tahap penggunaan akun WhatsApp, yaitu saat pendaftaran, saat mengirim pesan dan saat sistem mendeteksi respons atau umpan balik dari penerima pesan.

Warm Up

Warm up adalah proses menggunakan nomor WhatsApp baru secara wajar dan alami sebelum dihubungkan ke sistem integrasi seperti OneTalk. Tujuannya adalah agar sistem WhatsApp tidak menganggap nomor tersebut sebagai spam atau digunakan untuk aktivitas mencurigakan.

Durasi Warm Up:
Disarankan dilakukan selama minimal 7 hari sebelum nomor digunakan untuk integrasi.

Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan selama proses warm up:

  • Langkah pertama, simpan terlebih dahulu nomor WhatsApp yang akan diintegrasikan ke OneTalk di beberapa perangkat lain yang juga menggunakan WhatsApp.
  • Setelah itu, lakukan percakapan dua arah antara nomor tersebut dengan akun WhatsApp lain yang ada di perangkat berbeda.
  • Interaksi sebaiknya tidak terbatas pada pesan teks saja—usahakan untuk saling bertukar media seperti gambar, audio, video, PDF, atau jenis file lainnya.
  • Anda juga bisa menambahkan aktivitas berupa panggilan suara atau video call untuk meningkatkan interaksi.
  • Gunakan WhatsApp seperti pengguna pribadi pada umumnya (jangan chat hal sama setiap hari)

Lakukan proses pemanasan ini secara konsisten selama minimal 7 hari dengan minimal 10 kontak WhatsApp.

Hal yang Harus Dihindari Saat Warm Up nomor baru

  • Jangan gunakan WhatsApp Web di hari pertama, hindari scan QR terlalu cepat
  • Jangan gunakan WhatsApp GB, Clone, atau emulator Android
  • Jangan broadcast pesan dalam jumlah banyak
  • Jangan gunakan nomor untuk promosi atau link blast

⚠️ WhatsApp memantau aktivitas nomor baru secara ketat. Aktivitas tidak alami dapat memicu pemblokiran otomatis (auto-ban).

Rekomendasi Blasting Setelah Warm Up

Jika proses warm up sudah selesai dan nomor sudah menunjukkan penggunaan normal, Anda bisa mulai menggunakan fitur broadcast (blasting) dengan cara bertahap.

Contoh Tahapan Blasting yang Aman:

  • Minggu 1: Maksimal 25 kontak per hari
  • Minggu 2: Maksimal 50 kontak per hari
  • Minggu 3: Maksimal 75 kontak per hari
  • Minggu 4 dan seterusnya: Bertahap hingga maksimal 250 kontak per hari

Hindari mengirim pesan massal ke ratusan kontak sekaligus secara tiba-tiba. Ini dapat memicu deteksi spam oleh sistem WhatsApp.

Tips Membuat Wording untuk Blasting

Agar pesan blasting Anda lebih efektif dan tidak dianggap spam, ikuti tips berikut:

a. Buat pesan yang mengundang balasan

WhatsApp menyukai interaksi dua arah. Saat recipient membalas pesan, algoritma WhatsApp menganggap pesan Anda bernilai dan sah, bukan spam. Semakin banyak interaksi, semakin bagus reputasi nomor Anda di sistem WhatsApp. Jadi bisa diusahakan untuk mengirimkan pesan broadcast yang bersifat ajakan seperti “Silakan balas pesan ini untuk mendapatkan promo.”

b. Buat opsi unsubscribe

Tambahkan opsi untuk “unsubscribe” seperti, “Mohon ketik “unsubscribe” jika tidak berkenan menerima pesan seperti ini lagi.” Atau gunakan fitur Broadcast Unsubscribed yang ada pada dashboard OneTalk.

c. Gunakan sapaan personal

Sapaan personal membuat pesan terasa manusiawi dan relevan, bukan seperti pesan massal otomatis. Ini menurunkan potensi penerima untuk menekan tombol "Laporkan" (Report Spam) yang bisa membahayakan reputasi nomor Anda.

💡 Pelanggan lebih nyaman menerima pesan yang menggunakan sapaan seperti “Bapak/Ibu” daripada langsung menyebut nama pelanggan tanpa ada sapaan.

d. Gunakan link aman

WhatsApp secara otomatis menandai tautan yang mencurigakan atau tidak menggunakan HTTPS (protokol aman). Jika Anda mengirim link pendek (bit.ly, tinyurl) atau link yang tidak jelas sumbernya, ini bisa dianggap berbahaya dan meningkatkan risiko pemblokiran.

Tips:

  • Gunakan domain resmi milik brand Anda
  • hanya kirim URL yang menggunakan protokol https
  • Hindari mengirim tautan dari sumber yang tidak dikenal

e. Hindari konten negatif, provokatif atau menyesatkan

Contoh yang harus dihindari:

"Buruan klik sekarang sebelum kehabisan!"
"Kalau Anda gak balas, kami anggap tidak tertarik!"
"Diskon GILA-GILAan cuma hari ini!!"

Mengapa penting?
Kata-kata yang berlebihan atau bersifat menekan penerima akan terlihat seperti clickbait atau bahkan scam, terutama jika dikirim dari nomor yang baru aktif. Ini juga bisa memicu penerima melakukan pelaporan (report), yang sangat merugikan.

f. Gunakan gaya bahasa yang hangat dan tidak seperti bot

Alih-alih: “Kami ingin memberitahukan kepada Anda bahwa saat ini sedang ada promo…”

Coba: “Kabar baik nih, Kak! Lagi ada promo hemat untuk produk favorit Anda 🛍️”

Mengapa penting?

Pesan dengan bahasa yang ramah, santai, dan tidak terlalu formal terasa lebih natural dan bersahabat.

Note Tambahan:

Membuat pesan blasting yang efektif itu bukan hanya soal jumlah, tapi juga soal cara penyampaian. Gunakan pendekatan personal, ajak berinteraksi, dan jaga kredibilitas pesan. Dengan cara ini, peluang pesan Anda diterima dan dibalas akan jauh lebih besar — sekaligus melindungi nomor WhatsApp Anda dari banned akibat pelanggaran kebijakan WhatsApp.

Hal-Hal yang Wajib Dihindari untuk Meminimalisir WhatsApp ter-Banned

Untuk menjaga agar nomor WhatsApp bisnis Anda tetap aktif dan tidak terkena banned oleh WhatsApp, sangat penting untuk menghindari praktik-praktik yang dianggap melanggar kebijakan WhatsApp. Berikut daftar hal yang perlu dihindari, lengkap dengan alasan mengapa masing-masing poin berisiko:

a. Menggunakan WhatsApp Clone, atau Emulator Android

Mengapa berbahaya?Aplikasi tidak resmi seperti emulator (seperti Bluestacks, Nox, dll) dianggap tidak sah oleh WhatsApp karena dapat digunakan untuk aktivitas yang melanggar ketentuan, seperti mengirim pesan massal secara ilegal atau menyalahgunakan data pengguna. WhatsApp secara otomatis akan memblokir nomor yang terdeteksi menggunakan aplikasi tidak resmi.

b. Terlalu Banyak Kontak yang Melaporkan Pesan Anda (Reported as Spam)

Mengapa berbahaya?
Setiap kali seseorang menekan tombol “Laporkan” atau “Blokir”, reputasi nomor Anda menurun di sistem WhatsApp. Jika laporan bertambah banyak dalam waktu singkat, sistem otomatis akan menandai aktivitas Anda sebagai spam dan memblokir nomor tersebut.

c. Broadcast ke Banyak Nomor yang Tidak Menyimpan Kontak Anda

Mengapa berbahaya?
WhatsApp mengutamakan komunikasi dua arah antar pengguna yang saling menyimpan kontak. Jika Anda mengirim pesan ke ratusan nomor yang tidak menyimpan nomor Anda, sistem akan menandainya sebagai aktivitas promosi tidak diinginkan (unwanted marketing), yang berisiko tinggi dikenai pemblokiran.

💡 Idealnya, pastikan kontak target sudah menyimpan nomor Anda terlebih dahulu sebelum melakukan broadcast.

d. Pola Pengiriman Pesan yang Terlalu Cepat, Seragam, dan Berulang

Mengapa berbahaya? Jika Anda mengirim pesan yang sama persis ke ratusan nomor dalam waktu singkat, sistem WhatsApp akan mendeteksinya sebagai perilaku bot atau spammer. Aktivitas semacam ini sangat rentan terhadap flagging otomatis, apalagi jika dilakukan dari nomor baru.

Solusinya:

  • Kirim pesan secara bertahap
  • Variasikan isi pesan agar tidak seragam
  • Sisipkan elemen personalisasi jika memungkinkan (misalnya, nama penerima)

e. Menggunakan Bot, Auto-Reply, atau API Sejak Hari Pertama

Mengapa berbahaya?
Menggunakan sistem otomatis seperti auto-reply atau chatbot pada hari pertama membuat akun Anda terlihat seperti bukan akun manusia, terutama jika nomor masih sangat baru. WhatsApp akan menilai aktivitas tersebut sebagai penggunaan tidak wajar.

Rekomendasi:
Gunakan secara manual terlebih dahulu selama masa warm up minimal 3–7 hari, baru setelah itu integrasikan ke sistem otomatis atau omnichannel OneTalk.

Jika Nomor WhatsApp Terlanjur Diblokir (Banned)

Jangan panik jika nomor WhatsApp Anda diblokir. WhatsApp memiliki sistem keamanan otomatis yang bisa memblokir nomor jika terdeteksi melakukan aktivitas mencurigakan, tapi bukan berarti Anda tidak bisa memulihkannya.

Berikut langkah-langkah penting yang bisa dilakukan:

a. Ajukan Banding ke WhatsApp

Saat nomor Anda diblokir, biasanya WhatsApp akan menampilkan notifikasi “Nomor Anda diblokir” di dalam aplikasi, lengkap dengan tombol atau tautan untuk mengajukan tinjauan.

Gambar tampilan WhatsApp terkena banned

Langkah-langkah:

  • Klik opsi “Ajukan Peninjauan” atau “Meminta tinjauan” di layar WhatsApp
  • Jelaskan bahwa Anda tidak melakukan pelanggaran dan minta agar nomor diaktifkan kembali.

Contoh kata-kata untuk mengajukan peninjauan:
1. Nomor ini adalah akun bisnis untuk salah satu toko *Isi nama store*.
Saat ini, kami menggunakan nomor ini untuk mengirimkan informasi kepada para member kami.
Kami dapat memastikan bahwa penerima pesan adalah pelanggan setia kami.
Kami mohon bantuan Anda untuk mengajukan banding agar nomor ini dapat dipulihkan. Terimakasih

2. Saya ingin mengajukan permohonan banding terkait pemblokiran nomor WhatsApp saya. Saya merasa bahwa blokir ini mungkin merupakan kesalahan atau ada ketidakpahaman, dan saya berharap untuk mendapatkan akses kembali ke layanan WhatsApp secepatnya. Saya siap untuk memberikan informasi tambahan jika diperlukan dalam proses ini. Terima kasih atas perhatian dan bantuannya.

  • Cek berkala aplikasi WhatsApp dan tunggu hingga proses review selesai

Catatan: Proses review bisa memakan waktu 1–3 hari kerja bahkan lebih tergantung dari WhatsAppnya.

b. Bersihkan Data Aplikasi WhatsApp Setelah Nomor WhatsApp Pulih Kembali

Jika banding diterima, sangat penting untuk membersihkan jejak data aplikasi terlebih dahulu. Ini mencegah WhatsApp mendeteksi pola aktivitas lama yang mencurigakan.

Untuk pengguna Android:

  • Masuk ke Pengaturan > Aplikasi > WhatsApp > Penyimpanan
  • Pilih Clear Data / Hapus Data

Untuk pengguna iOS:

  • Hapus aplikasi WhatsApp dari perangkat
  • Unduh ulang dari App Store

⚠️ Jangan langsung login ulang tanpa membersihkan data. Ini bisa menyebabkan pemblokiran ulang dalam waktu singkat.

c. Gunakan Koneksi Internet yang Berbeda

WhatsApp juga mencatat alamat IP (jaringan internet) saat Anda menggunakan aplikasi WhatsApp. Jika Anda koneksi yang sama seperti saat akun diblokir, sistem bisa mengenali dan dan menandai akun Anda, hal ini bisa menyebabkan pemblokiran ulang.

Tips: Gunakan jaringan seluler (data) alih-alih WiFi yang sebelumnya digunakan

d. Gunakan VPN

Jika Anda menggunakan VPN, pastikan lokasi server VPN sesuai dengan negara asal nomor yang Anda daftarkan.
Mengapa penting?

Perbedaan lokasi IP dan kode negara nomor bisa memicu sistem keamanan WhatsApp, karena dianggap tidak wajar (contoh: nomor Indonesia tapi daftar dari server VPN India).

Bagaimana jika peninjauan atau banding ditolak?

  1. Nomor WhatsApp yang sudah dibanned permanen sudah tidak dapat digunakan lagi
  2. Bersihkan Data Aplikasi WhatsApp
  3. Daftarkan nomor baru
  4. Lakukan warm up secara benar (chat pribadi, simpan kontak, aktivitas organik minimal 7 hari)
  5. Hindari pola blasting langsung setelah daftar

Related Posts