Back to Home

Customer

Semua Tentang Sales Funnel untuk Bisnis Anda

BY
Jessica Jacob

Jessica Jacob

VP Business Development
Jessica Jacob memiliki lebih dari empat tahun pengalaman dalam pengembangan strategis di sektor teknologi, dengan latar belakang kuat dalam penjualan korporat dan manajemen proyek. Di TapTalk.io, dia berfokus pada inovasi dan pertumbuhan bisnis, membangun kemitraan strategis lintas industri. Sebelumnya, Jessica berperan aktif dalam mengembangkan kemitraan kanal baru dan memimpin tim lintas fungsi yang berhasil meningkatkan penjualan tahunan sebesar 45%.

Pernah mendengar istilah sales funnel? Jika sebelumnya TapTalk.io sudah pernah membahas tentang marketing funnel, sales funnel memiliki pemahaman yang tidak jauh berbeda. Setiap tahapan sales funnel juga berdampak pada perilaku konsumen dan bisnis Anda. 

Dengan mengetahui setiap tahapannya, Anda dapat menyusun strategi untuk meningkatkan jumlah pelanggan. Bergerak dari satu tahapan ke tahapan selanjutnya, bisa berdampak kepada bisnis Anda.

Semua Tentang Sales Funnel untuk Bisnis Anda

Katakanlah Anda menggandakan jumlah orang dalam 2 langkah sales funnel Anda. Anda menggandakan prospek dan menggandakan persentase pelanggan melakukan tindakan. Setelah dihitung, Anda bisa punya kemungkinan hingga 4x jumlah pelanggan baru setiap bulan!

Untuk itu, mari kita coba pahami lebih dalam mengenai sales funnel.

Apa itu sales funnel?

Sales funnel (secara harfiah: corong penjualan) adalah setiap langkah atau tahapan yang diambil seseorang untuk menjadi pelanggan Anda.

Masih bingung? Mari kita gunakan contoh. Misal, Anda memiliki sebuah toko peralatan olahraga. Orang-orang di bagian atas sales funnel akan berjalan di dekat toko Anda. Persentase tertentu dari mereka memutuskan untuk masuk, itulah corong atau tahapan berikutnya.

Seorang pelanggan melihat rak sepatu olahraga pada promo akhir tahun. Dia membolak-balik rak, sekarang mereka berada di langkah berikutnya dari corong. Kemudian pelanggan memilih empat pasang sepatu dan berjalan ke check-out. Mereka berada di langkah terakhir. Jika semuanya berjalan dengan baik, mereka menyelesaikan pembelian dan mencapai bagian bawah corong.

Saluran pemasaran apa pun dapat menjadi bagian dari sales funnel Anda. Dan corong Anda mungkin tersebar di beberapa saluran.

Apa pentingnya Sales Funnel?

Kenapa sales funnel itu penting? Sales funnel Anda menggambarkan jalur yang diambil oleh calon pelanggan.

Memahami corong Anda dapat membantu Anda menemukan “kebocoran” di corong — tempat di mana calon pelanggan berhenti dalam perjalanannya membeli produk/layanan Anda.  

Jika Anda tidak memahami sales funnel dengan baik, Anda dapat menggunakannya secara optimal.

Yuk, Pahami 4 Tahapan Sales Funnel!

Ada cara mudah untuk memahami corong sales funnel ini, yaitu dengan singkatan AIDA. AIDA adalah Awareness (Kesadaran), Interest (Minat), Decision (Keputusan), dan Action (Tindakan). Keempat tahap ini mewakili pola pikir calon pelanggan Anda.

Setiap tahap membutuhkan pendekatan yang berbeda karena Anda tidak ingin mengirim pesan yang salah pada waktu yang salah. Persis seperti jika seorang pelayan menanyakan menu pencuci mulut ketika Anda belum memesan makanan.  

Untuk itu, mari kita lihat setiap tahapan dalam corong sales funnel dengan lebih detail.

Yuk, Pahami 4 Tahapan Sales Funnel!

Awareness (Kesadaran)

Tahapan ini adalah saat ketika Anda pertama kali menarik minat calon pelanggan. Misalnya saja, Anda berhasil menarik perhatian mereka menggunakan channel Facebook, Twitter, atau yang lain. 

Calon pelanggan Anda menjadi sadar mengenai keberadaan bisnis Anda dan apa yang Anda tawarkan.

Ketika merasa cocok dengan produk atau layanan, pelanggan mungkin saja langsung membeli. Ini adalah contoh dari penempatan yang tepat dan skenario yang tepat. Calon pelanggan sudah melakukan penelitian sebelumnya dan mengetahui bahwa Anda menawarkan sesuatu yang diinginkan dan dengan harga yang wajar.

Interest (Minat)

Saat konsumen mencapai tahap minat di sales funnel, mereka melakukan riset, membandingkan harga, dan memikirkan pilihan mereka. Inilah saatnya untuk masuk dengan konten luar biasa yang membantu mereka, tetapi tidak terlalu “menjual” kepada mereka.

Jika Anda mendorong produk atau layanan dari awal, Anda akan mematikan prospek dan memberikan kemungkinan mereka akan pergi. Tujuannya di sini adalah untuk menekankan kelebihan Anda dan membantu konsumen untuk membuat keputusan yang tepat. 

Decision (Keputusan)

Tahap keputusan sales funnel adalah ketika pelanggan siap untuk membeli. Dia mungkin mempertimbangkan dua atau tiga pilihan — dan semoga, Anda termasuk di dalamnya.

Inilah saatnya untuk membuat penawaran terbaik Anda. Ini bisa berupa pengiriman gratis jika sebagian besar pesaing Anda mengenakan biaya ongkos kirim, kode diskon, atau produk bonus. Apa pun itu, jadilah lebih menarik diantara semua kompetitor Anda. 

Action (Tindakan)

Di bagian paling bawah saluran penjualan, pelanggan mengambil tindakan. Mereka akan melanjutkan ke tahap membeli produk atau layanan Anda dan menjadi bagian dari ekosistem bisnis Anda.

Namun, hanya karena pelanggan mencapai bagian bawah corong, bukan berarti pekerjaan Anda selesai. Anda harus melakukan yang terbaik untuk mengubah satu pembelian menjadi 10, 10 menjadi 100, dan seterusnya.

Dengan kata lain, Anda berfokus pada retensi pelanggan. Ucapkan terima kasih atas pembelian tersebut, undang pelanggan Anda untuk memberikan umpan balik, dan pastikan Anda siap untuk mendukung mereka secara teknis. 

Contoh Sales Funnel yang Efektif

Bayangkan Anda memiliki bisnis e-commerce yang menjual perhiasan. Anda tahu bahwa target audiens Anda seringkali menggunakan Facebook dan berusia 25 - 65 tahun. 

Kemudian, Anda menjalankan iklan Facebook yang kemudian mengarahkan lalu lintas ke landing page. Pada halaman tersebut, Anda meminta calon pelanggan Anda untuk mendaftarkan email mereka. Cukup sederhana, bukan?

Sekarang Anda memiliki lead, bukan prospek. Pelanggan ini kemudian akan bergerak melalui corong.

Selama beberapa minggu ke depan, Anda mengirimkan konten untuk mendidik pelanggan tentang perhiasan. Tujuannya, untuk berbagi inspirasi desain dan membantu konsumen mengetahui cara mendapatkan perhiasan ini.

Di akhir, Anda kemudian melakukan strategi e-mail dan menawarkan kupon 10 persen dari setiap pesanan pertama setiap pelanggan. Dan jadilah! Anda berhasil menjual perhiasan yang diinginkan banyak orang.

Selanjutnya, Anda menambahkan pelanggan yang sama ke daftar email baru. Anda memulai proses lagi, tetapi dengan konten yang berbeda. Beri mereka ide untuk kombinasi perhiasan terbaik, beri tahu mereka tentang cara merawat perhiasan mereka, dan sarankan perhiasan sebagai hadiah. Anda sedang memulai strategi untuk mereka kembali lagi.

Itulah corongnya! Awareness: mereka tahu bahwa Anda menjual perhiasan; Interest: minat mereka untuk membeli mulai muncul seiring frekuensi iklan yang mereka dapatkan; Decision: mereka memutuskan untuk membeli perhiasan tersebut; Action: mereka membeli perhiasan tersebut.

Cara Membuat Sales Funnel Dengan Cepat dan Tepat

Cara Membuat Sales Funnel Dengan Cepat dan Tepat

Langkah 1: Analisa Perilaku Audiens Anda

Semakin banyak Anda tahu tentang audiens Anda, semakin efektif saluran penjualan Anda. Anda tidak memasarkan ke semua orang. Anda memasarkan kepada orang-orang yang cocok dengan apa yang Anda jual. 

Langkah 2: Tangkap Perhatian Audiens Anda

Satu-satunya cara kerja saluran penjualan Anda adalah jika Anda dapat memikat orang ke dalamnya. Ini berarti menempatkan konten Anda di depan audiens target Anda.

Langkah 3: Buat Landing Page

Iklan Anda atau konten lain perlu membawa calon pelanggan Anda ke suatu tempat. Idealnya, Anda ingin mengarahkan mereka ke halaman landing page dengan penawaran yang tidak boleh dilewatkan.

Langkah 4: Buat Kampanye Email

Pasarkan prospek Anda melalui email dengan menyediakan konten yang luar biasa. Lakukan secara rutin, tetapi jangan terlalu sering. Satu atau dua email per minggu sudah cukup.

Langkah 5: Tetap Terhubung

Jangan lupakan pelanggan Anda yang sudah ada. Sebaliknya, teruslah menjalin hubungan dengan mereka. Ucapkan terima kasih atas pembelian mereka, tawarkan kode kupon tambahan, dan libatkan mereka di lingkungan media sosial Anda. 

Bagian ini dapat dilakukan dengan menggunakan customer support yang Anda miliki. Misal, sesudah melakukan pembelian/tindakan, customer service kamu menghubungi pelanggan untuk menanyakan kepuasan mereka terhadap produk. Atau, selalu siap sedia untuk membantu keluhan pelanggan. Menggunakan omnichannel sebagai solusi strategi penjualan Anda dapat memastikan jalinan hubungan yang baik dengan pelanggan Anda.

Baca juga: Semua Tentang Sales Force Automation (SFA) yang Harus Kamu Ketahui

Share this article

Jessica Jacob

VP Business Development

Jessica Jacob memiliki lebih dari empat tahun pengalaman dalam pengembangan strategis di sektor teknologi, dengan latar belakang kuat dalam penjualan korporat dan manajemen proyek. Di TapTalk.io, dia berfokus pada inovasi dan pertumbuhan bisnis, membangun kemitraan strategis lintas industri. Sebelumnya, Jessica berperan aktif dalam mengembangkan kemitraan kanal baru dan memimpin tim lintas fungsi yang berhasil meningkatkan penjualan tahunan sebesar 45%.

Pernah mendengar istilah sales funnel? Jika sebelumnya TapTalk.io sudah pernah membahas tentang marketing funnel, sales funnel memiliki pemahaman yang tidak jauh berbeda. Setiap tahapan sales funnel juga berdampak pada perilaku konsumen dan bisnis Anda. 

Dengan mengetahui setiap tahapannya, Anda dapat menyusun strategi untuk meningkatkan jumlah pelanggan. Bergerak dari satu tahapan ke tahapan selanjutnya, bisa berdampak kepada bisnis Anda.

Semua Tentang Sales Funnel untuk Bisnis Anda

Katakanlah Anda menggandakan jumlah orang dalam 2 langkah sales funnel Anda. Anda menggandakan prospek dan menggandakan persentase pelanggan melakukan tindakan. Setelah dihitung, Anda bisa punya kemungkinan hingga 4x jumlah pelanggan baru setiap bulan!

Untuk itu, mari kita coba pahami lebih dalam mengenai sales funnel.

Apa itu sales funnel?

Sales funnel (secara harfiah: corong penjualan) adalah setiap langkah atau tahapan yang diambil seseorang untuk menjadi pelanggan Anda.

Masih bingung? Mari kita gunakan contoh. Misal, Anda memiliki sebuah toko peralatan olahraga. Orang-orang di bagian atas sales funnel akan berjalan di dekat toko Anda. Persentase tertentu dari mereka memutuskan untuk masuk, itulah corong atau tahapan berikutnya.

Seorang pelanggan melihat rak sepatu olahraga pada promo akhir tahun. Dia membolak-balik rak, sekarang mereka berada di langkah berikutnya dari corong. Kemudian pelanggan memilih empat pasang sepatu dan berjalan ke check-out. Mereka berada di langkah terakhir. Jika semuanya berjalan dengan baik, mereka menyelesaikan pembelian dan mencapai bagian bawah corong.

Saluran pemasaran apa pun dapat menjadi bagian dari sales funnel Anda. Dan corong Anda mungkin tersebar di beberapa saluran.

Apa pentingnya Sales Funnel?

Kenapa sales funnel itu penting? Sales funnel Anda menggambarkan jalur yang diambil oleh calon pelanggan.

Memahami corong Anda dapat membantu Anda menemukan “kebocoran” di corong — tempat di mana calon pelanggan berhenti dalam perjalanannya membeli produk/layanan Anda.  

Jika Anda tidak memahami sales funnel dengan baik, Anda dapat menggunakannya secara optimal.

Yuk, Pahami 4 Tahapan Sales Funnel!

Ada cara mudah untuk memahami corong sales funnel ini, yaitu dengan singkatan AIDA. AIDA adalah Awareness (Kesadaran), Interest (Minat), Decision (Keputusan), dan Action (Tindakan). Keempat tahap ini mewakili pola pikir calon pelanggan Anda.

Setiap tahap membutuhkan pendekatan yang berbeda karena Anda tidak ingin mengirim pesan yang salah pada waktu yang salah. Persis seperti jika seorang pelayan menanyakan menu pencuci mulut ketika Anda belum memesan makanan.  

Untuk itu, mari kita lihat setiap tahapan dalam corong sales funnel dengan lebih detail.

Yuk, Pahami 4 Tahapan Sales Funnel!

Awareness (Kesadaran)

Tahapan ini adalah saat ketika Anda pertama kali menarik minat calon pelanggan. Misalnya saja, Anda berhasil menarik perhatian mereka menggunakan channel Facebook, Twitter, atau yang lain. 

Calon pelanggan Anda menjadi sadar mengenai keberadaan bisnis Anda dan apa yang Anda tawarkan.

Ketika merasa cocok dengan produk atau layanan, pelanggan mungkin saja langsung membeli. Ini adalah contoh dari penempatan yang tepat dan skenario yang tepat. Calon pelanggan sudah melakukan penelitian sebelumnya dan mengetahui bahwa Anda menawarkan sesuatu yang diinginkan dan dengan harga yang wajar.

Interest (Minat)

Saat konsumen mencapai tahap minat di sales funnel, mereka melakukan riset, membandingkan harga, dan memikirkan pilihan mereka. Inilah saatnya untuk masuk dengan konten luar biasa yang membantu mereka, tetapi tidak terlalu “menjual” kepada mereka.

Jika Anda mendorong produk atau layanan dari awal, Anda akan mematikan prospek dan memberikan kemungkinan mereka akan pergi. Tujuannya di sini adalah untuk menekankan kelebihan Anda dan membantu konsumen untuk membuat keputusan yang tepat. 

Decision (Keputusan)

Tahap keputusan sales funnel adalah ketika pelanggan siap untuk membeli. Dia mungkin mempertimbangkan dua atau tiga pilihan — dan semoga, Anda termasuk di dalamnya.

Inilah saatnya untuk membuat penawaran terbaik Anda. Ini bisa berupa pengiriman gratis jika sebagian besar pesaing Anda mengenakan biaya ongkos kirim, kode diskon, atau produk bonus. Apa pun itu, jadilah lebih menarik diantara semua kompetitor Anda. 

Action (Tindakan)

Di bagian paling bawah saluran penjualan, pelanggan mengambil tindakan. Mereka akan melanjutkan ke tahap membeli produk atau layanan Anda dan menjadi bagian dari ekosistem bisnis Anda.

Namun, hanya karena pelanggan mencapai bagian bawah corong, bukan berarti pekerjaan Anda selesai. Anda harus melakukan yang terbaik untuk mengubah satu pembelian menjadi 10, 10 menjadi 100, dan seterusnya.

Dengan kata lain, Anda berfokus pada retensi pelanggan. Ucapkan terima kasih atas pembelian tersebut, undang pelanggan Anda untuk memberikan umpan balik, dan pastikan Anda siap untuk mendukung mereka secara teknis. 

Contoh Sales Funnel yang Efektif

Bayangkan Anda memiliki bisnis e-commerce yang menjual perhiasan. Anda tahu bahwa target audiens Anda seringkali menggunakan Facebook dan berusia 25 - 65 tahun. 

Kemudian, Anda menjalankan iklan Facebook yang kemudian mengarahkan lalu lintas ke landing page. Pada halaman tersebut, Anda meminta calon pelanggan Anda untuk mendaftarkan email mereka. Cukup sederhana, bukan?

Sekarang Anda memiliki lead, bukan prospek. Pelanggan ini kemudian akan bergerak melalui corong.

Selama beberapa minggu ke depan, Anda mengirimkan konten untuk mendidik pelanggan tentang perhiasan. Tujuannya, untuk berbagi inspirasi desain dan membantu konsumen mengetahui cara mendapatkan perhiasan ini.

Di akhir, Anda kemudian melakukan strategi e-mail dan menawarkan kupon 10 persen dari setiap pesanan pertama setiap pelanggan. Dan jadilah! Anda berhasil menjual perhiasan yang diinginkan banyak orang.

Selanjutnya, Anda menambahkan pelanggan yang sama ke daftar email baru. Anda memulai proses lagi, tetapi dengan konten yang berbeda. Beri mereka ide untuk kombinasi perhiasan terbaik, beri tahu mereka tentang cara merawat perhiasan mereka, dan sarankan perhiasan sebagai hadiah. Anda sedang memulai strategi untuk mereka kembali lagi.

Itulah corongnya! Awareness: mereka tahu bahwa Anda menjual perhiasan; Interest: minat mereka untuk membeli mulai muncul seiring frekuensi iklan yang mereka dapatkan; Decision: mereka memutuskan untuk membeli perhiasan tersebut; Action: mereka membeli perhiasan tersebut.

Cara Membuat Sales Funnel Dengan Cepat dan Tepat

Cara Membuat Sales Funnel Dengan Cepat dan Tepat

Langkah 1: Analisa Perilaku Audiens Anda

Semakin banyak Anda tahu tentang audiens Anda, semakin efektif saluran penjualan Anda. Anda tidak memasarkan ke semua orang. Anda memasarkan kepada orang-orang yang cocok dengan apa yang Anda jual. 

Langkah 2: Tangkap Perhatian Audiens Anda

Satu-satunya cara kerja saluran penjualan Anda adalah jika Anda dapat memikat orang ke dalamnya. Ini berarti menempatkan konten Anda di depan audiens target Anda.

Langkah 3: Buat Landing Page

Iklan Anda atau konten lain perlu membawa calon pelanggan Anda ke suatu tempat. Idealnya, Anda ingin mengarahkan mereka ke halaman landing page dengan penawaran yang tidak boleh dilewatkan.

Langkah 4: Buat Kampanye Email

Pasarkan prospek Anda melalui email dengan menyediakan konten yang luar biasa. Lakukan secara rutin, tetapi jangan terlalu sering. Satu atau dua email per minggu sudah cukup.

Langkah 5: Tetap Terhubung

Jangan lupakan pelanggan Anda yang sudah ada. Sebaliknya, teruslah menjalin hubungan dengan mereka. Ucapkan terima kasih atas pembelian mereka, tawarkan kode kupon tambahan, dan libatkan mereka di lingkungan media sosial Anda. 

Bagian ini dapat dilakukan dengan menggunakan customer support yang Anda miliki. Misal, sesudah melakukan pembelian/tindakan, customer service kamu menghubungi pelanggan untuk menanyakan kepuasan mereka terhadap produk. Atau, selalu siap sedia untuk membantu keluhan pelanggan. Menggunakan omnichannel sebagai solusi strategi penjualan Anda dapat memastikan jalinan hubungan yang baik dengan pelanggan Anda.

Baca juga: Semua Tentang Sales Force Automation (SFA) yang Harus Kamu Ketahui

Related Posts