pt tap talk teknologi blog

Action plan yang dirancang dengan baik dapat memudahkan Anda melacak dan mewujudkan tujuan Anda. 

Baik untuk karier, bisnis, atau tujuan pribadi, Anda dapat menggunakan action plan untuk membuat jalur yang jelas menuju kesuksesan. Tingkatan detail dalam action plan Anda dapat bervariasi berdasarkan sumber daya yang Anda miliki dan kompleksitas proyek atau tujuan Anda.

Mari kita pahami lebih jauh tentang apa sebenarnya action plan itu, mengapa penting membuat action plan, dan bagaimana cara membuat action plan.

Action Plan: Definisi, Manfaat, dan Cara Membuatnya

Key Takeaway

Apa itu Action Plan?

Action plan adalah dokumen yang berisi kumpulan tugas yang perlu diselesaikan untuk mencapai tujuan. Ini juga memecah proses menjadi tugas yang dapat ditindaklanjuti berdasarkan timeline. 

Action plan yang baik akan menguraikan semua langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan Anda dan membantu Anda mencapai target secara efisien dengan menetapkan kerangka waktu—tanggal mulai dan berakhir—untuk setiap langkah dalam proses. Bergantung pada kebutuhan, Anda dapat menggunakan dokumen ini untuk menetapkan satu atau beberapa tujuan.

Beberapa elemen kunci dari action plan meliputi:

Manfaat Memiliki Action Plan

Action plan membantu Anda mempersiapkan rintangan di depan dan membuat Anda tetap pada jalurnya. Dengan action yang efektif, Anda dapat meningkatkan produktivitas dan tetap fokus.

Berikut adalah beberapa manfaat action plan yang harus Anda ketahui.

1. Memberikan kesempatan untuk refleksi

Sebelum memulai sesuatu, akan sangat membantu untuk memikirkan tentang apa yang telah terjadi sebelumnya, tindakan apa yang membawa kesuksesan, dan tindakan apa yang tidak membantu.

2. Menyatukan orang-orang 

Action plan memungkinkan tim Anda untuk berada di atas tugas Anda dan mengoordinasikan serta mengomunikasikan persyaratan kepada semua pemangku kepentingan.

Delivery, jadwal, tanggung jawab, kepemilikan tugas, anggaran - semuanya adalah elemen kunci dari setiap proyek yang harus dikomunikasikan dengan benar untuk keberhasilan pelaksanaan proyek. Action plan membantu Anda melakukan hal itu dan lebih banyak lagi.

3. Memperjelas pekerjaan

Karena action plan melibatkan penulisan semua tugas yang diperlukan, ini akan memberi Anda gambaran lengkap tentang apa yang perlu dilakukan.

Ini juga akan membantu Anda menetapkan prioritas untuk tugas berdasarkan tingkat kerumitan atau keterampilan yang diperlukan untuk menyelesaikannya dan selanjutnya akan menyederhanakan alur kerja Anda.

4. Meningkatkan akuntabilitas

Ketika orang-orang terlibat dalam mengembangkan action plan, mereka lebih cenderung memberikan saran realistis yang seringkali merupakan hal-hal yang dapat memberikan dampak positif. 

Proses keterlibatan menciptakan rasa kepemilikan individu dan kolektif untuk action plan. Kepemilikan ini memungkinkan tugas dialokasikan ke orang yang berbeda sehingga menciptakan akuntabilitas. 

Individu yang diberi tugas tahu bahwa mereka bertanggung jawab untuk ini dan bahwa mereka perlu melaporkan progress pada waktu yang disepakati.

5. Memperjelas timescale

Menetapkan semua tugas yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu dan membuat keputusan tentang berapa banyak sumber daya yang tersedia untuk setiap tugas, memungkinkan penilaian yang realistis tentang berapa lama action plan keseluruhan akan berlangsung. 

Setiap tindakan dalam action plan harus memiliki tanggal penyelesaian yang jelas.

Jauh lebih mudah untuk memulai proyek baru daripada menyelesaikannya.

Memiliki tenggat waktu yang ditetapkan memastikan bahwa Anda selalu bergerak maju dan termotivasi untuk mencapai tujuan akhir daripada meninggalkannya di tengah jalan.

Ketika tim memiliki titik akhir yang terdefinisi dengan baik dan dapat memvisualisasikan seperti apa kesuksesan itu, mereka lebih mungkin untuk menindaklanjutinya.

Baca juga: Pengertian Analisis SWOT dan Contoh Penggunaannya

Bagaimana Cara Membuat Action Plan?

Menulis action plan mungkin tampak menantang, tetapi usaha di awal akan bermanfaat untuk membuat Anda tetap fokus di kemudian hari dan menggunakan kerangka kerja sederhana dapat membantu memberi Anda kejelasan. 

Poin utama dari action plan adalah untuk memastikan Anda tidak mengabaikan tugas-tugas penting dan pencapaian proyek. Sederhananya, mengembangkan action plan memerlukan daftar tugas yang perlu Anda selesaikan dan memprioritaskannya.

Saat Anda mengembangkan action plan, Anda memutuskan tugas mana yang dapat didelegasikan, diubah, atau ditunda. Langkah-langkah di bawah ini memetakan cara membuat action plan yang baik untuk meningkatkan peluang keberhasilan Anda.

1. Tetapkan SMART goals

Sebelum Anda mulai menulis rencana tindakan Anda, pertimbangkan untuk menggunakan kerangka SMART untuk menetapkan tujuan yang tepat. Tujuan Anda seharusnya:

2. Buat to-do list

Selanjutnya, buat to-do list yang perlu Anda selesaikan untuk mencapai tujuan Anda. Proses ini memerlukan membagi tujuan utama Anda menjadi tujuan yang lebih kecil. Dengan melakukan itu, Anda dapat membuat tujuan akhir tampak tidak terlalu berlebihan dan mendekatinya dengan cara yang terorganisir, selangkah demi selangkah.

Pastikan tindakan dapat dicapai dan terkait dengan tujuan Anda. Jika tugas yang diberikan tampak terlalu tidak jelas atau mengintimidasi, Anda dapat membaginya lebih lanjut menjadi dua atau tiga item tindakan yang lebih kecil yang tampaknya lebih dapat dilakukan.

Misalnya, jika Anda ingin mendapatkan promosi, Anda mungkin harus melakukan sejumlah tugas untuk mencapai tujuan Anda, seperti mencapai tolok ukur kinerja atau mempelajari keterampilan baru. 

Mempelajari keterampilan baru adalah satu tugas yang mungkin perlu dipecah menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan terdefinisi dengan baik. Jelaskan dengan jelas setiap tugas untuk membuat rencana yang akan membawa Anda ke tujuan akhir Anda.

3. Buat timeline

Selain menetapkan tenggat waktu untuk tujuan utama Anda, Anda juga harus menetapkan kerangka waktu untuk menyelesaikan setiap tugas dalam prosesnya. 

Sangat penting untuk membuat garis waktu yang dapat Anda ikuti secara wajar sehingga Anda dapat mempertahankan kemajuan yang konsisten menuju tujuan Anda. Nilai persyaratan dan pertimbangkan jumlah waktu yang Anda perlukan untuk menyelesaikan setiap item dalam daftar Anda.

Misalnya, Anda ingin meningkatkan traffic ke situs web Anda sebesar 100% dalam waktu satu tahun melalui media sosial dan pengoptimalan search engine

Tetapkan kerangka waktu untuk mencapai hasil yang Anda inginkan untuk setiap tugas, seperti meningkatkan pengikut media sosial Anda sebesar 30% dalam empat bulan dan membuat halaman pertama hasil pencarian web untuk kata kunci tertentu dalam enam bulan.

4. Tentukan sumber daya

Jika Anda mengelola proyek besar, kemungkinan besar Anda akan memberikan tugas ke sejumlah orang. Nilai keterampilan dan kemampuan tim Anda untuk menentukan siapa di antara mereka yang paling memenuhi syarat untuk melakukan setiap tugas. 

Kemudian, tuliskan siapa yang akan bertanggung jawab atas tujuan tersebut dan sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas tersebut, seperti uang, peralatan, dan personel.

Misalnya, jika Anda mengelola kampanye pemasaran, Anda perlu mengetahui anggota staf mana yang paling kuat dalam perencanaan, produksi konten, pemasaran media sosial, dan SEO. Anda juga harus memiliki aplikasi dan alat untuk produksi konten, desain grafis, dan analitik pemasaran.

5. Memantau kemajuan

Terakhir, jelaskan bagaimana Anda akan memastikan setiap tugas dalam action plan Anda selesai tepat waktu, seperti menggunakan pelaporan internal atau mengadakan pertemuan rutin. 

Dengan demikian, Anda akan memiliki gagasan yang lebih jelas tentang kemajuan yang Anda buat menuju tujuan Anda. 

Tentukan ukuran yang akan Anda gunakan untuk memantau kemajuan rencana, yang dapat berupa tonggak seperti jumlah tugas yang diselesaikan atau ukuran kuantitatif, seperti penjualan atau pangsa pasar.

Misalnya, Anda ingin departemen layanan pelanggan Anda dapat menangani 1.000 pertanyaan per hari pada akhir tahun. Namun, Anda harus memiliki setidaknya 10 perwakilan pelanggan untuk mencapai tujuan Anda. 

Anda dapat dengan mudah mengetahui seberapa dekat Anda dengan tujuan akhir Anda dengan menilai berapa banyak pertanyaan yang dapat Anda tangani dan berapa banyak perwakilan layanan pelanggan yang Anda miliki pada setengah tahun.

Baca juga: Ini Hal yang Harus Anda Ketahui tentang Komunikasi Bisnis

Tips Menulis Action Plan

Setelah Anda memiliki action plan, bagaimana Anda bekerja menggunakannya untuk menjalankan proyek yang sukses? Berikut ini beberapa tips untuk membantu menerapkan action plan.

Contoh Action Plan

1. Action Plan untuk Keperluan Pribadi

Action plan pribadi sedikit berbeda dari action plan. Goals-nya bisa lebih santai dan hanya fokus terhadap satu individu.

Action Plan untuk Keperluan Pribadi

2. Action Plan untuk Kebutuhan Bisnis

Action plan untuk kebutuhan bisnis dapat membantu Anda berada di jalur yang benar. Ini adalah dokumen bisnis internal yang mencantumkan tindakan yang harus Anda ambil dalam garis waktu tertentu, saat menjalankan bisnis Anda, untuk mencapai suatu tujuan.

Action Plan untuk Kebutuhan Bisnis

3. Action Plan untuk Marketing 

Action plan marketing adalah apa yang digunakan bisnis untuk mengembangkan dan melaksanakan strategi pemasaran. Tujuannya untuk menuliskan goals, strategi, dan rencana lain Anda dan dapat membantu bisnis Anda tetap di jalur dan mengukur kemajuan saat menjalankan kampanye pemasaran.

Action Plan untuk Marketing 

4. Action Plan untuk Project Management

Action plan dalam manajemen proyek adalah cara cepat dan mudah untuk mengelola proyek. Action plan untuk sebuah proyek sebenarnya tidak berbeda dengan action plan umum. Satu-satunya perbedaan adalah bahwa ini tentang menghasilkan delivery di akhir rencana, apakah itu berupa produk atau layanan.

Action Plan untuk Project Management

5. Action Plan untuk Social Media Campaign

Dokumen ini akan membantu membentuk arah upaya media sosial Anda dan memberikan informasi berharga untuk memastikan kesuksesan.

Action Plan untuk Social Media Campaign

Permudah Proses Pembuatan Action Plan dengan TapTalk.io

Ketika membuat action plan dalam proses bisnis, Anda harus mengetahui apa yang ingin dicapai dan menentukan langkah apa saja yang diperlukan untuk mencapainya.

Contohnya, Anda ingin meningkatkan kepuasan pelanggan. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah cari tahu dulu bagaimana agent Anda melayani pelanggan dan hal apa yang bisa dikembangkan.

Dengan OneTalk by TapTalk.io, Anda bisa mengumpulkan semua data yang diperlukan ketika menyusun action plan.

OneTalk menyediakan fitur Operational Report yang membantu Anda memahami kinerja agent dan kepuasan pelanggan Anda dari waktu ke waktu dan melihat apa yang dapat Anda tingkatkan.

Tidak hanya meningkatkan kinerja agent, Anda juga bisa meningkatkan kepuasan pelanggan dengan membagikan User Rating ke pelanggan untuk memberikan penilaian terkait penanganan agent dalam membantu pelanggan.

Yuk, gunakan OneTalk untuk membantu Anda menyusun action plan yang tepat untuk bisnis. Anda dapat menghubungi agent kami di sini untuk informasi lebih lanjut atau penawaran menarik lainnya.

Pasar berjalan secepat kilat hari ini, sejalan dengan pergantian tren dan pergerakan dunia maya yang tidak ada habisnya setiap detik. Maka dari itu, setiap perusahaan di seluruh industri berlomba-lomba untuk memperkaya pengetahuan dengan data, sehingga dapat membuat kebijakan yang baik di berbagai aspek. 

Sangat berpengaruh untuk perkembangan bisnis, data tentu saja perlu dikumpulkan secara lengkap dan diolah dengan matang. Untuk mengakomodasi kegiatan pengumpulan dan pengolahan data tersebut, dunia bisnis mengadopsi berbagai metode dan teknologi, bahkan membuat departemen baru bernama business intelligence

Tugas business intelligence tentu saja tidak sederhana. Departemen ini perlu meraup data dari berbagai sumber, terutama catatan historis perusahaan, dan mengolahnya sehingga mudah dimaknai oleh pemangku kebijakan. Hal ini dilakukan karena membaca data adalah keterampilan yang sangat berbeda dengan memutuskan kebijakan. Pun demikian dua aktivitas ini saling berkaitan dan berdampak besar satu sama lain. 

Jika Anda berkecimpung di dunia bisnis, maka Anda perlu memahami secara lebih mendalam terkait business intelligence. Kali ini, kami akan membantu Anda memahaminya, dengan menyediakan informasi krusial seputar business intelligence. Mari disimak!

Perkaya Data di Perusahaan Anda dengan Business Intelligence

Key Takeaways: 

Definisi dan Konsep Business Intelligence

Business intelligence adalah proses pengumpulan, analisis, dan presentasi data yang dihasilkan oleh perusahaan untuk mendukung pengambilan keputusan strategis. Business intelligence membantu perusahaan mengubah data menjadi informasi yang berguna. 

Perusahaan dapat memperoleh laporan kinerja operasional dan pasar dengan menggunakan data yang telah diolah melalui aplikasi bisnis intelligence. Dengan menggunakan alat-alat BI, bisnis dapat memprediksi perilaku pasar, mengidentifikasi tren, dan menemukan kesalahan yang harus diperbaiki.

Konsep utama dalam Business intelligence adalah penggunaan data untuk meningkatkan kinerja bisnis. Data yang digunakan berasal dari berbagai sumber, seperti sistem manajemen basis data (DBMS), data warehouse, aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP), dan lain sebagainya. 

Karena kompleksitasnya, hal ini tentu harus melibatkan teknologi, seperti algoritma dan model prediksi, untuk memperkirakan hasil masa depan dan memprediksi kesuksesan strategi bisnis. Business intelligence juga dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi operasional dengan memantau kinerja dan penggunaan sumber daya bisnis.

Selain teknologi, business intelligence juga melibatkan penggunaan metode analisis data, seperti analisis regresi, pengujian hipotesis, analisis klaster, dan analisis multivariat lainnya, untuk menemukan korelasi, hingga pola dalam data. Data yang dianalisis dapat ditemukan dari berbagai sumber seperti laporan keuangan, data pelanggan, penjualan, dan produksi.

Business intelligence juga berfokus pada visualisasi data, seperti grafik, tabel, dan grafik lainnya, untuk membuat informasi menjadi lebih mudah dipahami oleh pengambil keputusan. Visualisasi data juga dapat membantu dalam menemukan hubungan antara berbagai data yang muncul dalam pengolahan data bisnis.

Dalam praktiknya, business intelligence sering digunakan untuk memperoleh wawasan tentang kinerja operasional, kinerja keuangan, tren pasar, dan perilaku konsumen. Hal ini memungkinkan bisnis untuk meningkatkan kinerja mereka dengan membuat keputusan yang lebih cerdas dan efektif.

Tujuan Business Intelligence 

Seperti yang sudah tertera di poin sebelumnya, business intelligence memiliki tujuan untuk membantu organisasi dalam mengambil keputusan bisnis yang lebih baik dan efektif. Dalam pengertian yang lebih luas, business intelligence membantu organisasi untuk memahami tren pasar, kebutuhan pelanggan, serta memperbaiki kinerja bisnis secara keseluruhan. Berikut tujuan bisnis intelligence yang telah kami rangkum: 

1. Menyediakan informasi yang akurat 

Tujuan utama bisnis intelligence adalah menyediakan informasi yang akurat dengan cepat kepada pengambil keputusan bisnis. Dengan bisnis intelligence, organisasi dapat memantau kinerja bisnis mereka secara real-time dan membuat keputusan yang tepat dalam waktu yang singkat. Informasi yang akurat akan sangat membantu organisasi dalam mengidentifikasi peluang dan ancaman pasar serta memperbaiki kinerja bisnis secara keseluruhan.

2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis

Business intelligence membantu organisasi dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis dengan memberikan informasi yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan operasi bisnis. Dalam BI, data diolah dan dianalisis dengan menggunakan algoritma dan teknologi yang canggih sehingga organisasi dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat dan berdaya saing tinggi.

3. Memperoleh wawasan mendalam tentang pelanggan

Dengan business intelligence, organisasi dapat menganalisis data pelanggan dari berbagai sumber seperti media sosial, situs web, dan database transaksi untuk memahami preferensi, perilaku, dan kebutuhan pelanggan. Hal ini membantu organisasi dalam memperbaiki pengalaman pelanggan dan meningkatkan loyalitas pelanggan.

4. Membantu dalam pengambilan keputusan bisnis

Data diolah dan dianalisis menjadi informasi yang bermanfaat dan mudah dipahami oleh pengambil keputusan bisnis. Kebijakan di suatu perusahaan tentu akan sangat bergantung pada data. Bagaimana tidak? Kesalahan sedikit saja dalam membaca atau menganalisis data, keputusan yang dibuat bisa jadi keliru dan melahirkan masalah besar. 

Untuk meminimalisir hal tersebut, perusahaan menggunakan business intelligence untuk menyediakan data beserta analisisnya. Keputusan bisnis yang diambil pun akan lebih cerdas dan efektif, hingga mendatangkan lebih banyak keuntungan. 

5. Meningkatkan daya saing bisnis

Business intelligence membantu organisasi dalam meningkatkan daya saing bisnis mereka dengan memberikan informasi yang bermanfaat dan berdaya saing tinggi. Dalam BI, organisasi dapat membandingkan kinerja bisnis mereka dengan pesaing di pasar serta mengidentifikasi peluang untuk memperbaiki kinerja bisnis dan mengungguli pesaing.

Oleh karena itu, business intelligence perlu diimplementasikan dengan baik di dalam organisasi agar organisasi tersebut dapat bertahan dan sukses dalam pasar. 

Baca juga: Segmen Pasar: Definisi, Jenis, dan Manfaatnya Bagi Bisnis

Implementasi Business Intelligence 

Implementasi Business Intelligence, suatu proses kompleks dan melibatkan berbagai tahap. Secara umum, implementasi business intelligence melibatkan pengumpulan data, pemrosesan data, penyimpanan data, analisis data, dan presentasi data. Selain itu, implementasi business intelligence juga melibatkan penggunaan teknologi dan alat-alat business intelligence untuk mendukung proses tersebut.

Berikut adalah penjelasan tahap-tahap implementasi business intelligence:

Implementasi Business Intelligence 

1. Identifikasi Kebutuhan Bisnis

Tahap pertama dalam implementasi business intelligence adalah mengidentifikasi kebutuhan bisnis. Bisnis harus menentukan apa yang ingin mereka capai dengan menggunakan BI, seperti memprediksi permintaan pasar, meningkatkan efisiensi operasional, atau meningkatkan kinerja keuangan. Setelah kebutuhan bisnis telah diidentifikasi, bisnis dapat mulai mempersiapkan sumber daya dan teknologi yang diperlukan untuk mendukung implementasi business intelligence.

2. Pengumpulan Data

Setelah kebutuhan bisnis telah diidentifikasi, perusahaan harus mengumpulkan data dari berbagai sumber. Data dapat berasal dari sistem manajemen basis data (DBMS), data warehouse, aplikasi enterprise resource planning (ERP), dan lain sebagainya. Data kemudian harus dipilih dan dipilah untuk mengidentifikasi data yang paling relevan dan bermanfaat.

3. Pemrosesan Data

Setelah data dikumpulkan, data kemudian diproses untuk memastikan bahwa data tersebut bersih dan terstruktur dengan baik. Proses pengolahan data melibatkan penggunaan algoritma dan teknik lain untuk membersihkan data dari kesalahan atau duplikasi. Data kemudian diolah untuk memastikan bahwa data tersebut siap untuk analisis.

4. Penyimpanan Data

Setelah data diproses, data kemudian harus disimpan. Data dapat disimpan di dalam data warehouse, sistem penyimpanan file, atau di dalam aplikasi business intelligence yang tersedia. Penting untuk memastikan bahwa data disimpan dengan aman dan mudah diakses oleh pengguna business intelligence.

5. Analisis Data

Setelah data disimpan, data kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi pola, tren, dan hubungan dalam data. Analisis data melibatkan penggunaan berbagai teknik analisis data, seperti analisis regresi, analisis klaster, dan analisis multivariat lainnya. Setelah analisis data selesai, informasi tersebut dapat digunakan untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik dan cerdas.

6. Presentasi Data

Setelah analisis data selesai, informasi kemudian harus disajikan dengan cara yang mudah dipahami oleh pengambil keputusan. Presentasi data melibatkan penggunaan visualisasi data, seperti grafik, tabel, dan grafik lainnya, untuk memudahkan pemahaman informasi oleh pengguna BI. Penting untuk memastikan bahwa presentasi data terstruktur dan informatif sehingga pengguna business intelligence dapat membuat keputusan bisnis yang lebih baik.

Dalam praktiknya, implementasi business intelligence melibatkan banyak aspek teknis dan bisnis yang kompleks. Penting untuk memastikan bahwa implementasi business intelligence dilakukan dengan baik dan dengan sumber daya yang cukup. Bisnis juga harus memastikan bahwa data yang digunakan dalam implementasi business intelligence bersih dan terstruktur dengan baik.

Korelasi Business Intelligence dan Big Data 

Business intelligence dan big data adalah dua konsep yang erat kaitannya dalam dunia teknologi dan bisnis. Keduanya berkaitan dengan pengolahan data untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis yang lebih baik.

Business intelligence biasanya mengacu pada teknologi dan alat yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mempresentasikan data bisnis agar mudah dipahami oleh pengambil keputusan. Sementara, big data mengacu pada kumpulan data besar dan kompleks yang sulit untuk dikelola dan dianalisis menggunakan alat tradisional.

Meskipun keduanya berbeda dalam skala dan fokus, business intelligence dan big data dapat saling melengkapi dan memungkinkan penggunaan data dalam pengambilan keputusan bisnis yang lebih tepat dan akurat. Berikut ini adalah beberapa korelasi antara business intelligence dan big data:

1. Data Collection

Business Intelligence dan big data memerlukan data yang berkualitas tinggi agar dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat. Business intelligence mengumpulkan data dari berbagai sumber seperti data warehouse, aplikasi enterprise resource planning (ERP), dan sistem manajemen basis data (DBMS) lainnya. Sementara, big data mengumpulkan data dari berbagai sumber seperti media sosial, sensor IoT, dan sistem lain yang dapat menghasilkan data dalam jumlah besar dan beragam.

2. Data Processing

Keduanya juga memerlukan pengolahan data yang efektif dan efisien. Business intelligence menggunakan teknik pengolahan data seperti SQL, OLAP, dan ETL untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat. Sementara, big data menggunakan teknik pengolahan data seperti Hadoop, NoSQL, dan Spark untuk mengelola dan memproses data dalam jumlah besar.

3. Analisis Data

Business intelligence dan big data memiliki fokus yang berbeda dalam analisis data. Business intelligence lebih fokus pada analisis data historis untuk memberikan wawasan yang bermanfaat bagi pengambil keputusan bisnis. Sementara, big data lebih fokus pada analisis data real-time untuk memberikan informasi yang akurat dan up-to-date bagi pengambil keputusan bisnis.

4. Visualisasi Data

Business intelligence dan big data sama-sama memerlukan visualisasi data yang efektif agar dapat dipahami oleh pengambil keputusan bisnis. Business intelligence menggunakan grafik, tabel, dan dashboard untuk menyajikan informasi yang bermanfaat. Sementara, big data menggunakan visualisasi data seperti heat map, bubble chart, dan network graph untuk menggambarkan pola dan hubungan dalam data.

5. Keputusan Bisnis

Business intelligence dan big data memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengambil keputusan bisnis. Business intelligence membantu pengambil keputusan untuk memahami trend bisnis, mengidentifikasi peluang dan ancaman, dan memperbaiki kinerja bisnis. Sementara, big data membantu pengambil keputusan untuk memperoleh wawasan yang lebih akurat dan real-time tentang perilaku konsumen, pasar, dan lingkungan bisnis.

Business intelligence memberikan solusi untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat dari data yang tersedia, sementara big data membantu pengambil keputusan bisnis memperoleh wawasan yang lebih akurat dan real-time dari data yang diperoleh dari berbagai sumber. 

Baca juga: Pahami Keuntungan, Tipe, dan Model Perilaku Konsumen

Implementasikan Business Intelligence Perusahaan Anda Bersama OneTalk 

Setelah mengerti pentingnya business intelligence di perusahaan, Anda tentu saja ingin mengimplementasikannya. Perlu diingat, dalam mengaplikasikan business intelligence, Anda memerlukan teknologi dan inovasi yang mumpuni. Dalam hal ini Anda harus hati-hati memilih mitra layanan teknologi yang mampu memperkaya data Anda. 

Terutama jika Anda berpikir, ingin merangkum semua data pelanggan dan pembelian yang nyata terjadi di perusahaan Anda. Hal ini akan sangat baik dalam menyokong business intelligence Anda dalam melakukan analisis. Sebab, data pelanggan dan pembelian, bahkan pertanyaan, kritik, serta saran memiliki arti tersendiri yang harus dikonversi menjadi kebijakan perusahaan. 

Omnichannel messaging adalah salah satu solusi yang dapat Anda coba. Layanan ini membantu dalam mengarsipkan setiap interaksi dengan pelanggan. Data seperti ini tentu saja sangat berharga untuk memahami pelanggan secara lebih mendalam.

OneTalk by TapTalk.io adalah layanan omnichannel messaging yang dapat memperkaya data dan mempermudah business intelligence perusahaan Anda. OneTalk akan membantu Anda melihat secara utuh permintaan barang atau layanan jasa yang datang ke perusahaan sehingga tak ada satu pelanggan pun yang terlewat dan terangkum dengan rinci, Anda dapat melihat kembali jika ada keperluan tertentu. Dengan arsip yang luar biasa ini, data pelanggan di perusahaan Anda akan sangat terjaga dan lengkap. 

OneTalk menyediakan fitur Overview Report yang dapat Anda peroleh secara otomatis untuk mengetahui laporan terkait kinerja agent Anda, maupun case (chat) dari pelanggan secara mendetail. Tentunya fitur ini sangat membantu business intelligence untuk merangkum dan mengumpulkan data perusahaan untuk diolah nantinya.

OneTalk juga membuat bisnis Anda terhubung cepat dan mudah dengan pelanggan melalui media-media yang populer, seperti Instagram, WhatsApp, dan yang terbaru; Google Business Messages.

Official WhatsApp Business API oleh OneTalk adalah solusi terbaik untuk bisnis Anda dalam menjangkau dan menjalin komunikasi dengan pelanggan. Official WhatsApp Business API mempermudah Anda menjangkau pelanggan melalui WhatsApp dari dashboard yang disediakan OneTalk. Fitur ini tak akan membiarkan Anda melewatkan satupun permintaan barang dan jasa dari pelanggan.

Tidak hanya itu, dengan OneTalk Anda juga dapat mengirim pesan ke semua social messenger hanya dengan satu dashboard! 

Anda masih ragu? Kunjungi situs ini dan coba aplikasikan sendiri business intelligence di perusahaan Anda. Pastikan perusahaan Anda kaya akan data dan mampu menarik loyalitas konsumen bersama OneTalk by TapTalk.io! 

Bisnis dan komunikasi adalah dua variabel yang tidak bisa dipisahkan. Tak masuk akal rasanya membayangkan bisnis yang tidak dikomunikasikan kepada khalayak. Perusahaan tentu saja perlu mengirim pesan-pesan persuasif untuk menggaet masyarakat menjadi pelanggan setia dari produk dan layanan yang ditawarkan. 

Tak melulu soal komunikasi dengan calon pembeli, pelaku bisnis juga harus menggandeng tangan perusahaan lain jika ingin terus berkembang. Di dunia bisnis, mitra tentu saja tak didapat secara cuma-cuma, proses negosiasi yang panjang untuk mencapai kesepakatan pun menjadi kewajiban yang perlu dilakukan. 

Ini Hal yang Harus Anda Ketahui tentang Komunikasi Bisnis

Itu hanya dua contoh komunikasi bisnis yang perlu dilakukan, masih ada yang lainnya. Tak dapat dibantah, komunikasi bisnis adalah hal yang sangat penting. Tanpa komunikasi yang mumpuni, akan terjadi rangkaian masalah, mulai dari karyawan, pelanggan, hingga menjalar pada nilai keuntungan yang menurun.

Maka dari itu, Kami akan membahas informasi seputar komunikasi bisnis untuk membantu Anda memahaminya secara lebih mendalam. Mari disimak! 

Key Takeaways: 

Pengertian Komunikasi Bisnis

Sebelum mengulas lebih lanjut, Anda tentu harus memahami pengertian komunikasi bisnis terlebih dahulu. 

Secara umum, komunikasi bisnis dapat berbentuk verbal maupun nonverbal antara orang-orang di dalam dan luar perusahaan. Hal ini meliputi gagasan, ide, pendapat, hingga informasi yang dilakukan secara personal ataupun impersonal. Dalam pengertian lain, komunikasi bisnis adalah cara karyawan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bisnis tertentu.

Menurut Purwanto (2003), komunikasi bisnis merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan antara individu atau kelompok dalam organisasi untuk mencapai tujuan bisnis yang telah ditentukan. Proses ini melibatkan pertukaran informasi dan pengambilan keputusan bersama untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Komunikasi bisnis melibatkan beberapa elemen, seperti penggunaan bahasa yang jelas dan mudah dipahami, penggunaan media komunikasi yang tepat, serta keterampilan dalam memahami pesan dan memberikan umpan balik yang tepat. Selain itu, komunikasi bisnis juga melibatkan pemahaman yang baik tentang konteks bisnis, seperti norma dan nilai dalam organisasi, serta perspektif pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya.

Terdapat beberapa tujuan komunikasi bisnis, yaitu menginformasikan, mempengaruhi, dan memotivasi. Tujuan pertama adalah untuk memberikan informasi kepada pelanggan atau pemangku kepentingan lainnya tentang produk atau layanan yang ditawarkan, serta memberikan informasi tentang kebijakan atau perubahan dalam organisasi. Kemudian, mempengaruhi sikap atau perilaku pelanggan atau pemangku kepentingan lainnya, seperti dalam hal penjualan atau promosi. Komunikasi bisnis juga bertujuan memotivasi karyawan atau anggota tim untuk mencapai tujuan bisnis yang telah ditentukan.

Dalam konteks bisnis, komunikasi tidak hanya penting untuk memperoleh informasi atau mencapai tujuan bisnis, tetapi juga untuk membangun hubungan yang baik antara organisasi, pelanggan, dan pemangku kepentingan lainnya. Oleh karena itu, penting untuk melakukan komunikasi yang efektif dan efisien dalam mencapai tujuan bisnis, serta membangun hubungan yang baik dengan pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya.

Jenis-Jenis Komunikasi Bisnis 

Jenis-Jenis Komunikasi Bisnis 

Komunikasi bisnis adalah cara organisasi berkomunikasi dengan karyawan, pelanggan, mitra bisnis, atau pemangku kepentingan lainnya untuk mencapai tujuan bisnis tertentu. Komunikasi bisnis dapat terjadi dalam berbagai bentuk, tergantung pada audiens yang dituju dan tujuan yang ingin dicapai. Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa jenis komunikasi bisnis:

1. Komunikasi Lisan

Komunikasi lisan terjadi secara langsung antara dua atau lebih orang. Bentuk-bentuk komunikasi lisan dalam bisnis dapat berupa pertemuan tatap muka, panggilan telepon, konferensi video, atau rapat. Komunikasi lisan memberikan keuntungan karena memungkinkan pihak yang berkomunikasi untuk membaca bahasa tubuh satu sama lain, sehingga memudahkan untuk memahami pesan dan tujuan yang ingin disampaikan.

2. Komunikasi Tertulis

Komunikasi tertulis terjadi dalam bentuk dokumen tertulis seperti email, memo, surat, laporan, atau kontrak bisnis. Komunikasi tertulis memberikan keuntungan dalam hal kemampuan untuk merekam pesan secara permanen dan memudahkan untuk mengirim pesan ke banyak orang sekaligus. Namun, komunikasi tertulis juga dapat menjadi ambigu atau tidak jelas jika tidak ditulis dengan jelas dan lengkap.

3. Komunikasi Visual

Komunikasi visual meliputi grafik, diagram, presentasi, atau gambar yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi secara visual. Komunikasi visual berguna untuk membantu audiens memahami informasi kompleks dengan cepat dan mudah. Penggunaan gambar dan presentasi dalam bisnis dapat membantu membangun citra profesional dan meningkatkan kepercayaan pelanggan.

4. Komunikasi Elektronik

Komunikasi elektronik meliputi email, pesan instan, atau media sosial. Komunikasi elektronik memberikan kemudahan dalam mengirim pesan secara instan dan efisien. Namun, penggunaan komunikasi elektronik juga memiliki risiko seperti hilangnya privasi, kesalahan penulisan, dan pengabaian konteks sosial dalam komunikasi.

5. Komunikasi Internal

Komunikasi internal terjadi antara karyawan dalam organisasi. Bentuk-bentuk komunikasi internal meliputi memo, pertemuan staf, dan forum online. Komunikasi internal penting untuk menjaga koordinasi dan kolaborasi di antara karyawan dalam mencapai tujuan organisasi.

6. Komunikasi Eksternal

Komunikasi eksternal terjadi antara organisasi dan pihak eksternal seperti pelanggan, mitra bisnis, atau pemegang saham. Bentuk-bentuk komunikasi eksternal meliputi promosi, pemasaran, dan korespondensi dengan pelanggan. Komunikasi eksternal penting untuk membangun citra merek yang baik dan menjaga hubungan baik dengan pemangku kepentingan.

Dalam bisnis, penting untuk memahami jenis-jenis komunikasi ini dan cara menggunakannya dengan tepat untuk meraih pencapaian. 

Baca juga: Tujuan & Cara Menyusun Strategi Komunikasi Pemasaran

Komunikasi dalam Manajemen Konflik Bisnis 

Konflik dalam bisnis dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti perbedaan pendapat, tujuan yang berbeda, atau persaingan yang sengit. Namun, konflik bisnis yang tidak diatasi dapat merusak hubungan bisnis dan bahkan dapat berdampak buruk pada keberlangsungan perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi manajer atau pemimpin bisnis untuk memiliki keterampilan komunikasi yang efektif dalam mengatasi konflik bisnis.

Komunikasi yang efektif dapat membantu dalam mengatasi konflik bisnis dengan cara mengidentifikasi sumber konflik, memahami sudut pandang masing-masing pihak, dan mencari solusi bersama. Berikut adalah beberapa strategi komunikasi dalam manajemen konflik bisnis:

  1. Dengarkan dengan aktif: Mendengarkan dengan aktif adalah kemampuan untuk memahami sudut pandang pihak lain, bukan hanya mendengarkan tanpa memperhatikan pesan yang disampaikan. Dengan mendengarkan dengan aktif, manajer atau pemimpin bisnis dapat memahami sumber konflik dan mencari solusi yang tepat.
  2. Gunakan bahasa yang sopan dan ramah: Bahasa yang sopan dan ramah dapat membantu mengurangi ketegangan dalam situasi konflik. Hindari menggunakan kata-kata kasar atau menuduh salah satu pihak sebagai penyebab konflik.
  3. Fokus pada fakta, bukan perasaan: Dalam mengatasi konflik bisnis, penting untuk fokus pada fakta yang ada dan menghindari berbicara tentang perasaan. Berbicara tentang fakta dapat membantu pihak yang terlibat untuk mencari solusi yang tepat.
  4. Jangan menunda untuk menyelesaikan konflik: Konflik yang tidak diatasi dapat memperburuk situasi dan mempengaruhi hubungan bisnis. Oleh karena itu, jangan menunda untuk menyelesaikan konflik dan segera cari solusi yang tepat.
  5. Ajukan pertanyaan terbuka: Ajukan pertanyaan terbuka dapat membantu memperjelas situasi konflik dan membuka ruang diskusi yang lebih luas. Pertanyaan terbuka juga dapat membantu dalam mencari solusi bersama.
  6. Jangan mencari menang semata: Dalam mengatasi konflik bisnis, penting untuk menghindari mencari kemenangan semata. Cari solusi yang tepat yang dapat menguntungkan kedua belah pihak dan memperbaiki hubungan bisnis.

Komunikasi yang efektif dapat membantu dalam mengidentifikasi sumber konflik, memahami sudut pandang masing-masing pihak, dan mencari solusi bersama. Dengan demikian, manajer atau pemimpin bisnis yang memiliki keterampilan komunikasi yang baik dapat memimpin bisnis dengan lebih baik dan membangun hubungan bisnis yang baik dengan pihak lain.

Etika dalam Komunikasi Bisnis 

Etika dalam komunikasi bisnis merujuk pada standar perilaku dan nilai-nilai moral yang harus dipegang oleh individu atau organisasi saat berkomunikasi dengan mitra bisnis, karyawan, pelanggan, atau pemangku kepentingan lainnya. Etika bisnis mencakup penggunaan bahasa yang sopan dan tidak diskriminatif, transparansi dalam mengkomunikasikan informasi, serta menjaga privasi dan kepercayaan pelanggan.

Salah satu aspek penting dari etika dalam komunikasi bisnis adalah penggunaan bahasa yang sopan dan tidak diskriminatif. Bahasa yang tidak sopan atau mengandung diskriminasi dapat merugikan reputasi organisasi dan memicu konflik dengan pelanggan atau karyawan. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan etika dalam penggunaan bahasa dan menghindari penggunaan bahasa yang memicu ketidaknyamanan atau ketidakpuasan pada pihak lain.

Selain itu, transparansi dalam mengkomunikasikan informasi juga merupakan aspek penting dari etika dalam komunikasi bisnis. Transparansi dalam komunikasi memungkinkan pihak lain untuk memahami tujuan bisnis dan membangun kepercayaan yang erat. Ketika organisasi menyembunyikan informasi atau memberikan informasi yang menyesatkan, hal ini dapat merugikan pelanggan dan menurunkan kepercayaan mereka pada organisasi.

Penting juga untuk menjaga privasi dan kepercayaan pelanggan dalam komunikasi bisnis. Pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya memberikan informasi pribadi seperti alamat email, nomor telepon, atau informasi keuangan pada organisasi, sehingga penting untuk menjaga privasi dan menghindari penggunaan informasi tersebut tanpa izin. Penggunaan informasi tanpa izin dapat merugikan pelanggan dan menurunkan kepercayaan mereka pada organisasi.

Selain itu, etika dalam komunikasi bisnis juga meliputi penggunaan media sosial dan email. Penggunaan media sosial dan email harus mematuhi etika bisnis dan kebijakan organisasi. Penting untuk tidak menggunakan media sosial untuk mengungkapkan informasi pribadi atau rahasia organisasi, serta menghindari penggunaan email yang tidak sopan atau tidak profesional.

Terakhir, penting untuk menghindari konflik dan mencari solusi yang baik dalam komunikasi bisnis. Konflik dapat merugikan hubungan bisnis dan menciptakan ketidaknyamanan di antara karyawan atau pelanggan. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan menghargai perspektif dan kebutuhan pihak lain serta mencari solusi yang baik untuk masalah yang muncul.

Dalam kesimpulannya, etika dalam komunikasi bisnis merupakan aspek penting dalam menjaga hubungan bisnis yang baik dan membangun kepercayaan pelanggan. Etika dalam komunikasi bisnis mencakup penggunaan bahasa yang sopan, transparansi dalam mengkomunikasikan informasi, menjaga privasi dan kepercayaan pelanggan, serta mencari solusi yang baik dalam mengatasi masalah. Oleh karena itu, penting bagi organisasi dan individu untuk memahami dan menghargai etika dalam komunikasi bisnis. 

Baca juga: Semua Tentang Etika Bisnis: Pengertian, Jenis, dan Contoh

Keterampilan dalam Komunikasi Bisnis

Dalam dunia bisnis, kemampuan untuk menjalin komunikasi bisnis yang efektif sangatlah penting. Komunikasi bisnis yang efektif dapat membantu dalam menciptakan hubungan kerja yang baik antara perusahaan, karyawan, pelanggan, dan pemangku kepentingan lainnya, serta membantu dalam mencapai tujuan bisnis yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, terdapat beberapa keterampilan yang harus dimiliki dalam menjalin komunikasi bisnis yang efektif.

1. Kemampuan mendengarkan yang aktif

Mendengarkan yang aktif adalah kemampuan untuk sepenuhnya fokus pada apa yang diucapkan oleh lawan bicara, memahami pesan yang disampaikan, dan memberikan umpan balik yang tepat. Dengan kemampuan mendengarkan yang aktif, seseorang dapat memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan atau pemangku kepentingan lainnya, sehingga dapat memberikan solusi yang tepat dan membantu dalam membangun hubungan yang baik.

2. Kemampuan berbicara yang jelas dan efektif

Kemampuan berbicara yang jelas dan efektif sangat penting dalam menjalin komunikasi bisnis yang efektif. Kemampuan ini meliputi kemampuan untuk menyampaikan pesan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh lawan bicara, menghindari penggunaan kata-kata yang ambigu atau tidak jelas, serta menjelaskan secara jelas dan terperinci.

3. Kemampuan menulis yang efektif

Selain kemampuan berbicara, kemampuan menulis yang efektif juga sangat penting dalam komunikasi bisnis. Kemampuan ini meliputi kemampuan untuk menyusun pesan dengan bahasa yang jelas, tata bahasa yang tepat, dan menghindari penggunaan kata-kata yang ambigu atau tidak jelas.

4. Memahami konteks bisnis

Penting bagi seseorang untuk memahami konteks bisnis dalam menjalin komunikasi bisnis yang efektif. Hal ini meliputi pemahaman tentang tujuan bisnis, nilai-nilai organisasi, serta perspektif pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya.

5. Merespon dengan tepat

Memberikan umpan balik yang tepat sangat penting dalam menjalin komunikasi bisnis yang efektif. Kemampuan memberikan umpan balik yang tepat dapat membantu dalam memperbaiki kesalahpahaman, memperbaiki kinerja, serta membantu dalam menciptakan lingkungan kerja yang positif.

6. Menggunakan teknologi komunikasi

Dalam era digital saat ini, teknologi komunikasi seperti email, video conference, dan aplikasi pesan instan menjadi sangat penting dalam menjalin komunikasi bisnis. Oleh karena itu, kemampuan dalam menggunakan teknologi komunikasi menjadi keterampilan yang penting dalam menjalin komunikasi bisnis yang efektif.

OneTalk: Solusi Mengembangkan Komunikasi Bisnis 

Komunikasi dengan pelanggan tentu saja harus berjalan lancar. Karena dengan demikian, Anda dapat menarik loyalitas dari konsumen dan menghasilkan penghasilan yang berkelanjutan. Maka dari itu, komunikasi bisnis yang konsisten dengan pelanggan adalah kunci kesuksesan sebuah perusahaan. 

Memanfaatkan teknologi untuk menjalin komunikasi lancar, efektif, dan informatif dengan pelanggan adalah salah satu jalan yang patut Anda coba. Maka dari itu, komunikasikan bisnis Anda dengan baik menggunakan omnichannel messaging. Menggunakan omnichannel messaging untuk meningkatkan pelayanan di perusahaan Anda, merupakan pilihan cerdas. Jika Anda belum familiar dan masih bingung memilih layanan omnichannel messaging yang ingin dipakai, Anda tak perlu khawatir, Kami punya solusinya. 

OneTalk dari TapTalk.io, aplikasi pesan instan terpercaya, adalah layanan omnichannel messaging yang akan meningkatkan komunikasi bisnis perusahaan Anda dengan pelanggan. OneTalk akan membantu Anda melihat secara utuh permintaan barang atau layanan jasa yang datang ke perusahaan Anda sehingga tak ada satu pelanggan pun yang terlewat. Anda dapat melaksanakan komunikasi bisnis dengan pelanggan yang lebih lancar dan jelas. 

OneTalk juga membuat bisnis Anda terhubung cepat dan mudah dengan pelanggan melalui media-media yang populer, seperti Instagram, Whatsapp, hingga Google. 

Kini, Anda memiliki kemampuan untuk menggunakan dengan FAQ Chatbot dari OneTalk yang akan meningkatkan efisiensi, responsivitas dan kepuasan pelanggan di media sosial apapun yang Anda gunakan.

Official WhatsApp Business API oleh OneTalk adalah solusi terbaik untuk bisnis Anda dalam menjangkau dan menjalin komunikasi dengan pelanggan. Official WhatsApp Business API mempermudah Anda menjangkau pelanggan melalui WhatsApp dari dashboard yang disediakan OneTalk. Fitur ini tak akan membiarkan Anda melewatkan satupun permintaan barang dan jasa dari pelanggan.

Tidak hanya itu, dengan OneTalk Anda juga dapat mengirim pesan ke semua social messenger hanya dengan satu dashboard! 

Kunjungi situs ini untuk mengaplikasikan teknologi informasi di perusahaan Anda. Pastikan komunikasi bisnis di perusahaan Anda bekerja dengan baik bersama OneTalk by TapTalk.io! 

Perkembangan dunia digital tidak bisa terbendung kecepatannya. Setiap hari banyak sekali data yang masuk ke internet dalam hitungan detik, bahkan Anda sedang membacanya sekarang. Kekayaan data di internet ini tentu harus disambut dengan berbagai macam adaptasi. Karena tak semua data dapat menguntungkan dan bahkan beberapa berpeluang menyesatkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyaringan untuk mendapat data bervolume besar yang valid dan berguna. 

Data bervolume besar dengan kecepatan pembaruan dan sangat bervariasi jenisnya ini dinamakan big data. Dari segi sumber, big data sangat luas dan dapat dimanfaatkan dengan baik. 

Ketahui tentang Big Data untuk Tingkatkan Kepuasan Pelanggan

Pemanfaatan big data akan sangat berguna bagi perusahaan atau organisasi. Bayangkan saja Anda dapat mengetahui perilaku konsumen dan tren yang sedang melejit, prediksi, serta strategi bisnis. Anda dapat menyusun target pasar yang tepat dengan peluang penjualan besar jika mampu menganalisis big data secara benar. 

Pun demikian, analisis yang dilakukan tentu tidak mudah. Anda akan menemukan beberapa tantangan, yakni volume data yang besar, kecepatan yang tinggi, dan keragaman data. Kali ini Kami akan mengulas hal-hal yang harus Anda ketahui seputar big data, seperti pengertian, manfaat, tantangan, dan cara menggunakannya. Mari disimak!

Key Takeaways: 

Pengertian Big Data

Big data adalah konsep yang mendefinisikan volume, kecepatan, dan variasi dari data yang dihasilkan dari berbagai sumber seperti sensor, perangkat seluler, media sosial, dan transaksi bisnis. Data tersebut bersifat kompleks dan sulit diolah menggunakan alat analisis data tradisional karena jumlah dan kecepatannya yang tinggi. Konsep ini telah menjadi topik yang penting di dunia teknologi informasi dan bisnis karena kekuatan yang dimilikinya dalam membantu organisasi mengambil keputusan yang lebih baik dan meningkatkan kinerja mereka secara keseluruhan.

Volume data yang dihasilkan dunia digital terus meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menghasilkan tantangan bagi organisasi dalam memproses, menyimpan, dan mengelola data tersebut. Maka dari itu, Anda harus memahami secara rinci ciri-ciri big data. 

Ciri-Ciri Big Data 

Tidak hanya besar, big data pun memiliki beberapa ciri utama, yaitu:

1. Volume yang Besar

Big data mengacu pada kumpulan data yang sangat besar, bahkan sampai miliar, bahkan triliun data. Volume data yang besar ini membuat pengolahan dan analisis data membutuhkan sistem dan teknologi yang lebih canggih.

2. Kecepatan

Big data dikumpulkan dengan cepat dan terus-menerus, dan seringkali membutuhkan pemrosesan yang cepat. Kecepatan pengolahan data menjadi kunci penting dalam mengambil keputusan berdasarkan big data.

3. Variasi

Big data biasanya terdiri dari berbagai jenis data, seperti teks, gambar, suara, dan data transaksi. Variasi dalam jenis data ini membuat pengolahan dan analisis data menjadi lebih rumit.

4. Keakuratan

Big data harus memiliki tingkat keakuratan yang tinggi, karena data yang salah dapat menghasilkan kesimpulan yang salah. Oleh karena itu, pengolahan dan analisis data harus memperhatikan kualitas data.

5. Keterhubungan

Big data dapat berasal dari berbagai sumber yang terhubung, sehingga dapat memperlihatkan keterkaitan yang kompleks antara data.

6. Nilai Bisnis

Big data harus memberikan nilai tambah bisnis yang signifikan. Data yang dikumpulkan dan diolah harus memberikan informasi penting yang dapat membantu organisasi dalam mengambil keputusan yang lebih baik.

Keberadaan big data menyimpan peluang bagi organisasi atau perusahaan untuk menarik keuntungan. Volume data yang besar dapat dikonversi menjadi sebuah kebijakan dan keputusan perusahaan dalam menyasar target pasar. 

Manfaat Big Data 

Memiliki banyak manfaat, big data memberikan banyak peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya. Analisis big data juga dapat membantu perusahaan dalam membuat keputusan bisnis yang lebih baik dan cepat dan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Tak hanya itu, Anda juga dapat memahami tren pasar dan prediksi bisnis yang sangat membantu dalam merencanakan strategi jangka panjang. Kami akan jelaskan dengan komprehensif segala manfaat big data. 

1. Membantu Pengambilan Keputusan

Analisis big data dapat membantu organisasi dalam pengambilan keputusan bisnis yang lebih baik dan lebih cepat. Data yang dihasilkan dari berbagai sumber dapat memberikan informasi yang berharga bagi organisasi untuk memahami perilaku pelanggan, tren pasar, dan prediksi bisnis. Dengan memanfaatkan teknologi dan algoritma analisis data yang tepat, organisasi dapat menggali wawasan yang berharga dari big data untuk memperbaiki strategi bisnis dan memprediksi tren pasar masa depan.

2. Efisiensi Operasional 

Pengambilan keputusan operasional yang berlandaskan data merupakan sesuatu yang penting dalam dunia bisnis modern. Big data dapat menjadi acuan yang efektif bagi perusahaan memangkas berbagai proses operasional yang rumit dan kurang diperlukan. Dengan menganalisis data yang dihasilkan dari berbagai sumber, organisasi dapat meningkatkan operasi, mengurangi biaya, dan meningkatkan efisiensi.

3. Meningkatkan Pengalaman Pelanggan

Big data dapat memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Data pelanggan yang dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti media sosial dan perilaku pembelian, dapat memberikan informasi yang berharga bagi organisasi untuk memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan mereka. Dengan memanfaatkan big data, organisasi dapat mengidentifikasi preferensi pelanggan dan memberikan pengalaman yang lebih personal dan lebih baik.

4. Meningkatkan Keamanan

Dalam bisnis, risiko merupakan salah satu faktor penting yang harus dihindari. Big data dapat membantu organisasi untuk mengidentifikasi risiko dan memberikan wawasan untuk mengelolanya dengan lebih baik. Selain itu, big data juga dapat membantu organisasi dalam meningkatkan keamanan dengan mendeteksi ancaman keamanan, sehingga bisa menanggulangi dengan lebih cepat dan tepat.

5. Meningkatkan Kualitas Produk dan Layanan

Data yang dihasilkan dari berbagai sumber dapat memberikan informasi yang berharga bagi perusahaan untuk memahami kebutuhan pelanggan dan meningkatkan kualitas produk, serta layanan. 

Dengan memanfaatkan teknologi dan alat analisis yang tepat, organisasi dapat menggali wawasan yang berharga dari big data untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka. Big data memiliki banyak manfaat. Hal ini pun tak dibatasi oleh sektor atau bidang tertentu. Big data sangat berguna untuk seluruh industri. 

Baca juga: Perkaya Data di Perusahaan Anda dengan Business Intelligence

Contoh Penerapan Big Data 

Big data dapat diterapkan di banyak sektor dan industri, berikut adalah beberapa contoh penerapan big data:

1. Kesehatan

Dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber, termasuk rekam medis elektronik, sensor kesehatan, dan data penelitian klinis, big data dapat membantu dalam penentuan diagnosis yang lebih akurat, pengembangan obat baru, dan perencanaan sumber daya kesehatan. Hal ini membuat big data krusial di industri kesehatan. 

2. Perbankan dan Keuangan

Big data dapat membantu dalam analisis risiko kredit, deteksi kecurangan, dan perencanaan strategis bisnis. Data dari transaksi keuangan, informasi pasar, dan perilaku konsumen dapat digunakan untuk membuat model analisis yang lebih baik dan membantu dalam pengambilan keputusan bisnis yang lebih cerdas.

3. Transportasi dan Logistik

Data dari sensor kendaraan dan informasi lalu lintas dapat digunakan untuk membuat model prediksi pengiriman yang lebih akurat, mengoptimalkan rute pengiriman, dan meningkatkan manajemen rantai pasokan.

4. Pendidikan

Mencakup data dari siswa, guru, dan kurikulum, big data dapat membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan individual siswa, menyesuaikan metode pengajaran, dan meningkatkan efektivitas program pembelajaran.

5. Pemerintah

Big data dapat membantu dalam meningkatkan efisiensi pemerintahan dan pengambilan keputusan yang lebih baik. Dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti data kesehatan masyarakat, data keamanan publik, dan data demografi, big data dapat digunakan untuk membuat kebijakan publik yang lebih baik dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya publik.

6. Pemasaran dan Periklanan

Big data dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran dan periklanan. Data dari perilaku konsumen, preferensi produk, dan data sosial media dapat digunakan untuk membuat model analisis yang lebih baik, dan membantu dalam memilih strategi periklanan yang lebih efektif.

Pun demikian, sebelum menerapkan big data, Anda tentu harus mengolahnya terlebih dahulu. Bergumul dengan data bervolume besar tentu tidak mudah, Anda akan menemukan tantangan. 

Tantangan Pengolahan Big Data

Big data telah menjadi tren utama dalam industri teknologi dan bisnis. Namun, mengolah big data secara komprehensif tetap menjadi tantangan besar bagi organisasi dan perusahaan. Tantangan tersebut berkaitan dengan volume data yang besar, kecepatan data yang tinggi, dan keragaman data.

1. Volume Data yang Besar

Volume data yang besar adalah tantangan utama dalam mengolah big data. Data yang dihasilkan oleh perusahaan, organisasi, dan industri lainnya meningkat pesat dari waktu ke waktu. Hal ini membuat penyimpanan, manajemen, dan akses data menjadi tantangan. Data harus disimpan di beberapa tempat, termasuk dalam sistem cloud atau pada server lokal, untuk memastikan data tetap tersedia dan dapat diakses dengan cepat. 

2. Kecepatan Data yang Tinggi

Big data dihasilkan dengan kecepatan yang sangat tinggi dan terus menerus. Data tersebut dihasilkan dari berbagai sumber, seperti media sosial, perangkat Internet of Things (IoT), dan sensor yang ditanam pada berbagai objek. Data tersebut harus diproses secara real-time atau hampir real-time, sehingga organisasi dapat mengambil keputusan yang tepat dan tepat waktu. 

3. Keragaman Data

Keragaman data terjadi karena adanya berbagai jenis format saat mengelola data, termasuk data terstruktur, semi-terstruktur, dan tidak terstruktur. Beragamnya bentuk membuat data sulit untuk diintegrasikan dan dianalisis secara efektif. 

Cara Menggunakan Big Data untuk Target Pasar

Cara Menggunakan Big Data untuk Target Pasar

Untuk mengimplementasikan big data dalam analisis perilaku pelanggan, berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:

1. Identifikasi Data yang Diperlukan

Langkah pertama adalah mengidentifikasi data yang diperlukan untuk menganalisis perilaku pelanggan. Data yang dapat dikumpulkan antara lain data transaksi pelanggan, data demografis, data sosial media, dan data perilaku browsing.

2. Analisis Data

Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data untuk menemukan pola dan tren. Ini melibatkan penggunaan algoritma analisis data, seperti machine learning dan data mining, untuk membantu mengidentifikasi pola dan tren dalam perilaku pelanggan.

3. Segmentasi Pelanggan

Setelah data dianalisis, langkah selanjutnya adalah melakukan segmentasi pelanggan. Ini melibatkan penggunaan teknik seperti penggalian asosiasi dan clustering untuk membantu mengelompokkan pelanggan menjadi segmen yang berbeda berdasarkan perilaku mereka.

Baca juga: Segmen Pasar: Definisi, Jenis, dan Manfaatnya Bagi Bisnis

4. Personalisasi Pengalaman Pelanggan

Setelah segmentasi pelanggan dilakukan, langkah selanjutnya adalah personalisasi pengalaman pelanggan. Ini melibatkan penggunaan data untuk mengidentifikasi preferensi pelanggan dan menyesuaikan pengalaman pembelian mereka sesuai dengan preferensi mereka.

5. Pengukuran Kinerja

Langkah terakhir dalam mengimplementasikan big data dalam analisis perilaku pelanggan adalah mengukur kinerja kampanye pemasaran. Ini melibatkan penggunaan metrik seperti penghasilan, tingkat konversi, dan peningkatan pelanggan untuk menilai keberhasilan kampanye pemasaran.

Dalam mengimplementasikan big data untuk analisis perilaku pelanggan, penting untuk memiliki pendekatan yang holistik. Ini melibatkan pengumpulan data yang tepat, analisis data yang tepat, dan integrasi hasil analisis ke dalam sistem bisnis Anda. 

Tingkatkan Penggunaan Big Data dengan OneTalk 

Tak hanya harus diolah dengan teknologi yang mumpuni, dalam pemakaiannya, big data pun juga harus bersanding pada alat yang tepat. Tentu saja setelah mendapat segmentasi pelanggan dari big data, Anda harus melakukan personalisasi pengalaman pelanggan.

Sebab, memahami perilaku pelanggan saja tidak cukup, Anda tentu harus berusaha sekuat tenaga memberikan hal yang mereka inginkan. 

Seperti misalnya, perilaku pelanggan saat mengirim pesan soal kepuasan, maupun komplain. Anda harus menanganinya dengan baik tanpa cacat sedikitpun. Karena pelanggan yang puas adalah mereka yang akan kembali lagi untuk membeli di kemudian hari.

Salah satu cara untuk menggunakan big data dengan baik adalah dengan menggunakan omnichannel messaging. Menggunakan omnichannel messaging untuk meningkatkan pelayanan di perusahaan Anda, merupakan pilihan cerdas. Jika Anda belum familiar dan masih bingung memilih layanan omnichannel messaging yang ingin dipakai, Anda tak perlu khawatir, Kami punya solusinya. 

OneTalk by TapTalk adalah layanan omnichannel messaging yang akan meningkatkan pelayanan perusahaan. OneTalk akan membantu Anda melihat secara utuh permintaan barang atau layanan jasa yang datang ke perusahaan Anda sehingga tak ada satu pelanggan pun yang terlewat. Hal ini pun dapat melengkapi big data yang telah dimiliki bisnis Anda. 

Anda juga bisa menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih personal dengan memasukkan variabel pelanggan seperti nama dalam pesan broadcast melalui fitur Advanced Broadcast dan mengetahui preferensi pelanggan dengan bantuan fitur Case Action History

Official WhatsApp Business API oleh OneTalk adalah solusi terbaik untuk bisnis Anda dalam menjangkau dan menjalin komunikasi dengan pelanggan. Official WhatsApp Business API mempermudah Anda menjangkau pelanggan melalui WhatsApp dari dashboard yang disediakan OneTalk. Fitur ini tak akan membiarkan Anda melewatkan satupun permintaan barang dan jasa dari pelanggan.

Tidak hanya itu, dengan OneTalk Anda juga dapat mengirim pesan ke semua social messenger hanya dengan satu dashboard! 

Kunjungi situs ini untuk mengaplikasikan inovasi di sistem kerja perusahaan Anda. Pastikan big data perusahaan Anda bekerja dengan baik bersama OneTalk by TapTalk.io! 

Pernahkah Anda teringat beberapa hal setelah mendengar salah satu nama brand? Atau paham betul karakteristik dari suatu brand? Jika iya, hal tersebut bukan suatu kebetulan, melainkan telah direncanakan. Produk dan layanan umumnya memang merencanakan pesan yang ingin ditancap ke benak khalayak atau konsumen. Proses ini disebut branding.  

Branding adalah proses pembentukan citra atau identitas brand yang dimiliki oleh suatu produk, jasa, atau organisasi. Branding mencakup semua aspek yang berkaitan dengan identitas brand, termasuk logo, warna, slogan, nilai-nilai brand, pesan, dan pengalaman pelanggan.

Hal ini bertujuan untuk membuat produk atau jasa menjadi mudah dikenali dan melekat di benak konsumen, serta memberi nilai tambah. Dengan memiliki identitas brand yang kuat, produk atau jasa dapat membedakan diri dari pesaing, meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan, serta memperkuat posisi brand di pasar.

Branding Adalah: Strategi Perkuat Nilai Perusahaan Anda

Proses branding biasanya dimulai dengan pengembangan strategi yang mencakup penentuan nilai-nilai, pesan, dan visual. Kemudian, semua aspek tersebut diimplementasikan melalui berbagai saluran komunikasi, seperti iklan, media sosial, website, dan kemasan produk. Selain itu, perusahaan juga perlu menjaga konsistensi dalam seluruh aspek bisnisnya untuk memperkuat image yang ingin ditampilkan. 

Anda tentu perlu memahami branding secara komprehensif, karena hal ini sangat penting untuk menambah nilai suatu produk atau layanan di pasar. Oleh karena itu, kali ini Kami akan membahas secara mendetail hal-hal krusial tentang branding. Mari disimak! 

Key Takeaways: 

Branding Adalah 

Branding adalah salah satu konsep pemasaran yang sangat penting bagi bisnis dan organisasi. Secara umum, branding dapat didefinisikan sebagai proses pembentukan dan pengelolaan citra yang dimiliki oleh suatu produk, jasa, atau organisasi di benak konsumen. Branding mencakup berbagai aspek yakni logo, warna, slogan, pesan, hingga pengalaman pelanggan.

Para ahli pemasaran dan branding memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang definisi branding. Berikut adalah beberapa definisi branding menurut para ahli:

American Marketing Association

Menurut American Marketing Association (AMA), branding adalah nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasi dari elemen-elemen yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari satu penjual atau kelompok penjual, untuk membedakan dari pesaing lain.

Philip Kotler

Ahli pemasaran bernama Philip Kotler, mengartikan branding sebagai, suatu tindakan yang dirancang untuk menciptakan citra yang menguntungkan bagi brand dalam benak pelanggan, dan dengan demikian menciptakan keunggulan kompetitif yang menguntungkan bagi perusahaan.

David Aaker

David Aaker, seorang pakar branding terkemuka, menyatakan bahwa, branding adalah proses yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara kepercayaan, kesetiaan, dan preferensi brand yang kuat dan bernilai dalam pikiran target konsumen

Marty Neumeier

Desainer dan penulis buku tentang branding Marty Neumeier berpendapat bahwa branding adalah proses memahami brand secara mendalam dan mengkomunikasikan nilai-nilai yang ada di dalamnya kepada orang lain secara konsisten.

Keller dan Lehmann

Dua ahli branding terkemuka Kevin Keller dan Donald Lehmann, mendefinisikan branding sebagai, suatu proses yang berkelanjutan untuk menciptakan, mempertahankan, dan memperkuat hubungan antara brand dan konsumen target yang diarahkan untuk mencapai tujuan bisnis perusahaan.

Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa branding adalah proses yang melibatkan berbagai aspek untuk menciptakan citra yang kuat dalam benak konsumen. Tujuan branding adalah untuk membuat brand menjadi mudah dikenali, membedakan diri dari pesaing, meningkatkan kepercayaan dan loyalitas konsumen, serta memperkuat posisi di pasar. 

Tujuan Branding 

Branding adalah proses yang sangat krusial bagi setiap bisnis, sebab memberi manfaat jangka panjang dan memperkuat posisi suatu produk di pasar. Supaya semangat dalam menerapkannya, berikut tujuan branding yang perlu Anda ketahui:

1. Membedakan diri dari pesaing

Tujuan utama dari branding adalah untuk membuat produk atau jasa menjadi mudah dikenali dan diingat oleh konsumen. Dalam pasar yang kompetitif, brand yang kuat dapat membedakan diri dari pesaing dan memperkuat posisi brand di pasar. Dengan memiliki identitas brand yang kuat dan jelas, konsumen dapat dengan mudah mengenali brand tersebut dan memilihnya daripada brand pesaing.

2. Meningkatkan kesadaran brand

Tujuan branding adalah untuk meningkatkan kesadaran brand di kalangan konsumen. Dengan meningkatkan kesadaran brand, konsumen akan lebih mudah mengingat brand tersebut saat memutuskan untuk membeli produk atau jasa yang sejenis. Hal ini akan membantu meningkatkan penjualan dan juga membantu memperkuat posisi brand di pasar.

Baca juga: 8 Cara Meningkatkan Brand Awareness Bisnis Anda

3. Meningkatkan kepercayaan dan loyalitas konsumen

Brand yang kuat dapat meningkatkan kepercayaan dan loyalitas konsumen. Dengan memiliki identitas brand yang kuat dan nilai-nilai brand yang positif, konsumen akan merasa lebih percaya dan yakin dengan produk atau jasa yang ditawarkan. Selain itu, brand yang memiliki reputasi baik akan lebih mudah mendapatkan loyalitas dari konsumen, sehingga akan membantu mempertahankan basis pelanggan yang sudah ada.

4. Meningkatkan nilai brand

Brand equity atau nilai brand adalah nilai ekonomi yang melekat pada sebuah brand. Nilai brand dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dan membuatnya lebih berharga di pasar. Brand yang kuat dan diakui dapat memperkuat nilai brand, sehingga dapat meningkatkan harga jual produk atau jasa yang ditawarkan.

5. Membantu memperluas bisnis

Brand yang kuat dan dikenal dapat membantu memperluas bisnis ke pasar baru atau segmen pasar yang berbeda. Dengan memiliki brand yang kuat dan diakui, perusahaan dapat lebih mudah memasuki pasar baru dan memperluas basis pelanggan.

6. Meningkatkan keterlibatan pelanggan

Brand yang kuat dan diakui dapat meningkatkan keterlibatan pelanggan dengan produk atau jasa yang ditawarkan. Hal ini dapat dicapai dengan menyajikan pesan dan pengalaman brand yang konsisten di berbagai saluran komunikasi. Dengan meningkatkan keterlibatan pelanggan, perusahaan dapat membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan dan memperkuat posisi brand di pasar.

Dalam rangka mencapai tujuan branding, perusahaan harus melakukan strategi branding yang tepat. Hal ini mencakup pengembangan strategi brand yang mencakup penentuan nilai-nilai brand, pesan brand, dan visual brand. Kemudian, brand tersebut diimplementasikan melalui berbagai saluran komunikasi, seperti iklan, media sosial, website, dan kemasan produk. 

Proses Pembuatan Branding 

Proses Pembuatan Branding 

Proses pembuatan branding melibatkan serangkaian langkah yang harus diikuti secara sistematis untuk menciptakan citra brand yang kuat dan bernilai dalam benak konsumen. Berikut adalah penjelasan mengenai proses pembuatan branding secara detail:

1. Analisis pasar dan pesaing

Langkah pertama dalam pembuatan branding adalah melakukan analisis pasar dan pesaing. Hal ini dilakukan untuk memahami tren pasar saat ini, kebutuhan dan keinginan konsumen, serta mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing. Dalam tahap ini, perusahaan dapat menggunakan data dan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber seperti survei, wawancara, dan penelitian pasar.

Baca juga: Kupas Tuntas Market Analysis untuk Pertumbuhan Brand

2. Penentuan tujuan brand dan target audiens

Setelah melakukan analisis pasar dan pesaing, tahap selanjutnya adalah menentukan tujuan brand dan target audiens. Perusahaan harus memahami apa yang ingin dicapai dengan brandnya dan siapa target konsumen yang ingin dituju. Tujuan brand dapat beragam, misalnya meningkatkan kesadaran brand, meningkatkan loyalitas konsumen, atau meningkatkan pangsa pasar. Sedangkan target audiens meliputi demografi, psikografi, dan perilaku konsumen yang dituju.

3. Membuat strategi dan pesan brand

Setelah menentukan tujuan brand dan target audiens, tahap selanjutnya adalah membuat strategi brand dan pesan brand. Strategi brand harus mencakup elemen-elemen seperti nama brand, logo, warna, slogan, dan pesan brand. Pesan brand harus menonjolkan keunikan dan manfaat produk atau jasa yang ditawarkan serta menjawab kebutuhan dan keinginan target konsumen.

4. Desain visual dan identitas brand

Setelah memiliki strategi brand dan pesan brand, perusahaan perlu membuat desain visual dan identitas brand yang mencerminkan brand secara keseluruhan. Hal ini meliputi desain logo, font, warna, dan tampilan visual lainnya yang konsisten dengan strategi brand yang telah ditentukan. Desain visual dan identitas brand harus memperhatikan kesesuaian dengan target audiens dan nilai-nilai brand yang ingin disampaikan.

5. Implementasi brand

Setelah desain visual dan identitas brand selesai dibuat, tahap selanjutnya adalah implementasi brand. Anda harus menyuarakan penggunaan brand pada berbagai saluran komunikasi seperti situs web, media sosial, iklan, dan kemasan produk. Implementasi brand harus konsisten dengan strategi dan pesan brand yang telah ditentukan.

6. Pengukuran dan evaluasi

Kemudian, perusahaan perlu melakukan pengukuran dan evaluasi untuk melihat efektivitas, serta memonitor kinerja brand. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan survei, mengukur kesadaran brand, loyalitas konsumen, dan penjualan. Evaluasi perlu dilakukan secara teratur untuk memastikan brand tetap relevan dan konsisten dengan perubahan pasar dan tren konsumen.

Konsistensi dan kecocokan nilai dengan target audiens adalah hal yang sangat penting dalam branding. Maka dari itu di poin berikutnya, kami akan merekomendasikan Anda layanan yang dapat membantu konsistensi proses branding.

Capai Konsistensi Komunikasi dengan OneTalk 

Setelah mengenal beberapa hal penting terkait branding, Anda tentu sangat ingin mengimplementasikannya pada perusahaan yang dimiliki. Bagaimana tidak? Persaingan di pasar menuntut Anda untuk menyuarakan karakteristik secara berulang. Perusahaan dengan karakteristik yang jelas akan dengan mudah menarik loyalitas konsumen. 

Pun demikian, menjaga konsistensi tentu tidak semudah kedengarannya. Cara Anda berkomunikasi dengan pelanggan menjadi hal yang sangat penting. Karena dengan interaksi yang baik dan sesuai dengan nilai yang ingin ditunjukkan perusahaan, pelanggan akan merasa lebih mengenal perusahaan Anda, merasa personal, dan loyal dalam membeli produk atau memakai layanan yang dijual. 

Anda bisa memulai dengan memunculkan diri di saluran populer, misalnya platform media sosial. Dengan muncul di berbagai platform, khalayak akan lebih mudah menghubungi Anda. Kesempatan ini dapat Anda pergunakan untuk menyelipkan pesan dan nilai perusahaan. Mungkin Anda bertanya-tanya, bagaimana konsistensi dapat terjaga di tengah interaksi khalayak yang ramai? 

Layanan omnichannel messaging adalah salah satu cara untuk menciptakan konsistensi branding. Jika belum familiar dan masih bingung untuk memilih layanan omnichannel messaging yang ingin dipakai, Anda tak perlu khawatir karena kami punya solusinya. 

OneTalk by TapTalk.io adalah layanan omnichannel messaging yang akan membantu perusahaan Anda konsisten dalam mengkomunikasikan nilai. OneTalk akan membantu Anda melihat secara utuh interaksi dengan seluruh khalayak sehingga tak ada satu pun terlewat. 

OneTalk akan membuat perusahaan Anda lebih terjangkau konsumen, sebab berada di media-media populer, seperti Instagram dan Whatsapp. Anda juga bisa membalas dan mengatur pesan yang ingin dikirim, setiap customer service sedang tidak beroperasi. Dengan demikian, pesan dan pengalaman pelanggan yang ingin dibawakan perusahaan Anda akan berjalan konsisten. 

Anda dapat meningkatkan branding bisnis Anda di Google dengan mengaktifkan Google Business Messages dan menghubungkannya ke dalam dasbor OneTalk untuk meningkatkan efisiensi, responsivitas dan kepuasan pelanggan di Google.

Official WhatsApp Business API oleh OneTalk adalah solusi terbaik untuk bisnis Anda dalam menjangkau dan menjalin komunikasi dengan pelanggan. Official WhatsApp Business API mempermudah Anda menjangkau pelanggan melalui WhatsApp dari dashboard yang disediakan OneTalk. Fitur ini tak akan membiarkan Anda melewatkan satupun permintaan barang dan jasa dari pelanggan.

Tidak hanya itu, dengan OneTalk Anda juga dapat mengirim pesan ke semua social messenger hanya dengan satu dashboard! 

Tunggu apalagi? Kunjungi situs ini dan ciptakan branding yang konsisten dalam perusahaan Anda. Bersama OneTalk by TapTalk.io, produk dan layanan Anda akan lebih berkarakter!

Amerika Serikat. Negara Adidaya yang sekarang terlihat jauh dari kata terpuruk. Bagaimana tidak? Mata uangnya saja dipakai sebagai acuan pasar internasional. Anda tentu familiar dengan logo dolar amerika di setiap e-commerce internasional, seperti E-bay dan Alibaba, bukan? 

Pun demikian, Amerika serikat sebenarnya pernah mengalami keterpurukan paling dalam, yakni depresi ekonomi atau The Great Depression pada tahun 1929 hingga 1941. Jika ingin membandingkan dengan fenomena seperti krisis ekonomi atau resesi, depresi ekonomi adalah lantai paling dasar suatu negara bisa jatuh. Fenomena yang sangat mengerikan ini menarik untuk ditelusuri lebih jauh. Anda penasaran? Kali ini Kami akan membahas informasi seputar depresi ekonomi. Mari disimak! 

Depresi Ekonomi Adalah: Definisi, Penyebab, dan Dampaknya

Key Takeaways: 

Depresi Ekonomi Adalah 

Depresi ekonomi adalah kondisi terjadinya penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan, termasuk penurunan produksi, banyak orang kehilangan lapangan pekerjaan, penurunan harga, dan permintaan yang menyebabkan stagnasi dalam pertumbuhan ekonomi untuk jangka waktu yang panjang. 

Terjadi dalam periode yang panjang, depresi ekonomi berdampak buruk terhadap berbagai sektor, yakni bisnis, perbankan, perdagangan, dan industri. Fenomena ini dapat memicu kejatuhan pasar keuangan dan malapetaka bidang ekonomi yang lebih besar.

Depresi ekonomi menurut para ahli

1. Irving Fisher

Sementara itu, menurut ekonom bernama Irving Fisher, depresi ekonomi adalah jangka waktu ketika kepercayaan dan keyakinan pada sistem ekonomi sangat rendah dan menjalar ke tingkat konsumsi dan investasi yang rendah. 

2. John Maynard Keynes

Menyempurnakan definisi tersebut, ekonom Inggris John Maynard Keynes menyatakan bahwa tidak hanya tingkat konsumsi dan investasi yang terpengaruh, tetapi juga peningkatan pengangguran, penurunan produksi, dan kurangnya permintaan efektif. 

3. Milton Friedman

Di sisi lain, menurut Milton Friedman fenomena ini terjadi ketika sistem moneter dan perbankan mengalami kegagalan atau kelemahan yang cukup besar sehingga berdampak pada penurunan jumlah uang yang beredar dan meningkatkan suku bunga.

4. The Causes of the Great Depression

Selain para ahli, jika ingin beralih ke rujukan ilmiah, menurut Buku "The Causes of the Great Depression" karya Robert McElvaine depresi ekonomi adalah periode penurunan ekonomi yang terjadi secara global pada awal 1930-an dan ditandai dengan penurunan produksi dan perdagangan internasional, serta kebangkrutan perusahaan-perusahaan besar dan bank-bank. Definisi ini lebih spesifik dengan menyebutkan tanda-tanda yang akan terlihat jika malapetaka ini terjadi. 

Secara umum, para ahli sepakat bahwa depresi ekonomi adalah keadaan ekonomi yang sangat buruk dengan penurunan kegiatan ekonomi seperti, produksi, tingkat pengangguran yang tinggi, dan penurunan permintaan untuk jangka waktu yang lama.

Baca juga: 5 Dampak Resesi Ekonomi bagi Bisnis dan Tips Menghadapinya

Penyebab Depresi Ekonomi 

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya depresi ekonomi, di antaranya adalah:

1. Ledakan gelembung ekonomi 

Terkadang terjadi ledakan gelembung ekonomi atau economic bubble yang menyebabkan harga aset (seperti saham atau real estate) menjadi sangat tinggi. Hal ini menyebabkan ekspektasi dan spekulasi yang berlebihan dari investor. Pun demikian, jika tidak diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi, gelembung berpotensi pecah dan mengalami penurunan yang tajam, serta berdampak pada kejatuhan pasar ekonomi secara keseluruhan.

2. Krisis finansial

Krisis finansial yang disebabkan oleh kegagalan perbankan atau lembaga keuangan besar dapat menyebabkan penurunan yang tajam dalam jumlah uang yang beredar dan meningkatkan suku bunga, sehingga berdampak pada penurunan investasi dan permintaan efektif.

3. Ketidakseimbangan ekonomi 

Terkadang terjadi ketidakseimbangan ekonomi antara produksi dan permintaan, di mana produksi melampaui permintaan sehingga menyebabkan penurunan harga dan profitabilitas yang pada gilirannya dapat memicu penurunan secara keseluruhan.

4. Perang dan ketidakstabilan politik

Perang atau ketidakstabilan politik dapat mengganggu perdagangan internasional dan mengurangi investasi asing, sehingga berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi.

5. Kegagalan kebijakan ekonomi 

Terkadang kebijakan ekonomi yang buruk seperti kenaikan suku bunga yang tiba-tiba atau pengurangan pengeluaran pemerintah yang drastis dapat menyebabkan penurunan secara signifikan.

6. Bencana alam 

Bencana alam seperti badai, gempa bumi, atau kebakaran hutan dapat merusak infrastruktur dan industri, sehingga berdampak pada penurunan produksi dan permintaan.

Fenomena ini tentu saja tidak selalu disebabkan oleh faktor yang sama, tetapi faktor-faktor di atas memiliki kontribusi yang kuat pada terjadinya depresi ekonomi. 

Baca juga: Kenali Pengertian Tragedi Krisis Moneter dan Dampaknya

Dampak Depresi Ekonomi 

Depresi ekonomi akan berdampak sangat buruk pada masyarakat dan ekonomi secara keseluruhan. Berikut dampak-dampak yang akan terjadi: 

1. Kenaikan angka pengangguran 

Ketika aktivitas ekonomi menurun, banyak perusahaan yang terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja atau penurunan jam kerja, sehingga menyebabkan kenaikan angka pengangguran.

2. Penurunan pendapatan dan daya beli 

Depresi ekonomi seringkali berdampak pada penurunan pendapatan dan daya beli masyarakat, yang pada gilirannya dapat mengurangi permintaan efektif dan berkontribusi pada penurunan.

3. Kenaikan tingkat kemiskinan 

Kenaikan pengangguran dan penurunan pendapatan dapat menyebabkan kenaikan tingkat kemiskinan dan kesulitan bagi keluarga untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, dan papan.

4. Penurunan investasi

Depresi ekonomi dapat memicu penurunan investasi, baik domestik maupun asing, karena investor menjadi enggan untuk berinvestasi dalam lingkungan ekonomi yang tidak stabil.

5. Kejatuhan pasar saham dan penurunan nilai aset 

Depresi ekonomi seringkali mengakibatkan kejatuhan pasar saham dan penurunan nilai aset seperti real estate atau properti. Hal ini dapat menyebabkan kerugian besar bagi investor dan perusahaan, serta mengurangi nilai kekayaan masyarakat secara keseluruhan.

6. Kesulitan bagi pemerintah dalam menyeimbangkan anggaran

Kondisi ekonomi yang buruk dapat memengaruhi pendapatan pemerintah, sehingga menyulitkan pemerintah dalam menyeimbangkan anggaran dan memberikan layanan publik yang memadai.

7. Instabilitas politik dan sosial

Depresi ekonomi dapat menyebabkan ketidakpuasan dan ketidakstabilan politik dan sosial, terutama jika masyarakat merasa bahwa pemerintah tidak berhasil mengatasi masalah ekonomi.

Dampak depresi ekonomi dapat sangat berat dan jangka panjang, dan membutuhkan upaya yang besar dari berbagai pihak untuk memulihkan ekonomi dan kepercayaan masyarakat.

Baca juga: Siklus Ekonomi: Arti & Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Bangun Kekuatan Komunikasi yang Kokoh dengan OneTalk

Bangun Kekuatan Komunikasi yang Kokoh dengan OneTalk

Perusahaan Anda memerlukan pondasi yang kokoh untuk menghadapi keadaan seperti ini. Komunikasi menjadi hal yang krusial. Sebab, perusahaan yang memiliki loyalitas pelanggan akan sulit terguncang oleh keadaan. Salah satu jalan paling efektif untuk mendapatkan loyalitas pelanggan adalah komunikasi. Dengan komunikasi yang baik, khalayak akan siap sedia mengeluarkan uang untuk membeli barang maupun layanan jasa di perusahaan Anda.

Pertanyaan yang timbul berikutnya adalah cara mencapai komunikasi yang ideal dengan para pelanggan. Tenang saja, kami punya solusinya. 

Menggunakan aplikasi Omnichannel Messaging untuk meningkatkan pelayanan merupakan langkah yang tepat untuk perusahaan Anda. OneTalk by TapTalk.io akan menyediakan layanan tersebut untuk perusahaan Anda dan meningkatkan kualitas komunikasi dengan khalayak.

OneTalk juga menggunakan media-media populer seperti Instagram dan Whatsapp. Anda jadi tak perlu khawatir pelanggan akan kesulitan mencari saluran untuk menghubungi perusahaan Anda. Komunikasi tentu akan semakin mudah dan cepat. 

Tingkatkan juga pelayanan perusahaan Anda dengan menghubungkan channel Google Business Messages ke dalam inbox OneTalk! Channel terbaru OneTalk ini bisa meningkatkan efisiensi, responsivitas, dan kepuasan pelanggan di platform Google.

Official WhatsApp Business API oleh OneTalk adalah solusi terbaik untuk bisnis Anda dalam menjangkau dan menjalin komunikasi dengan pelanggan. Official WhatsApp Business API mempermudah Anda menjangkau pelanggan melalui WhatsApp dari dashboard yang disediakan OneTalk. Fitur ini tak akan membiarkan Anda melewatkan satupun permintaan barang dan jasa dari pelanggan.

Tunggu apalagi? Klik di situs ini dan hubungi agent Kami untuk membangun komunikasi yang kokoh dan loyalitas pelanggan di perusahaan Anda bersama OneTalk by TapTalk.io. 

Anda tentu familiar dengan peristiwa reformasi 1998 yang mengakhiri era orde baru dan kepemimpinan Presiden Soeharto. Pun demikian, tahukah Anda jika kekalutan sosial yang terjadi saat itu adalah buntut dari krisis moneter yang menghantui Indonesia pada tahun 1997. 

Secara sederhana, krisis moneter adalah fenomena ekonomi yang diakibatkan pembengkakan utang melampaui kapasitas cadangan devisa dan penetapan kebijakan-kebijakan yang keliru, ditandai merosotnya nilai mata uang rupiah terhadap dolar. Dampak utama yang ditimbulkan tentunya kenaikan harga bahan pokok dan memicu kemarahan masyarakat yang mendorong terjadinya kekacauan sosial. 

Telah terjadi dua dekade yang lalu, dampak krisis moneter masih dapat dirasakan hingga kini. "Dulu beli satu porsi bakso hanya 500 perak. Berbeda dengan sekarang, sudah mahal." Kalimat tersebut tentu familiar di telinga Anda. Keluhan semacam ini adalah bekas lebam dari krisis moneter paling nyata yang dapat dirasakan generasi muda. 

Oleh karena itu, memahami terkait krisis moneter secara komprehensif adalah hal yang perlu dilakukan untuk menghindari rima sejarah. Jika Anda penasaran serba-serbi krisis moneter yang harus diketahui, kali ini kami akan mengulas penyebab dan dampak krisis keuangan ini. Mari disimak!

Key Takeaways: 

Pengertian Krisis Moneter 

Krisis moneter kondisi terpuruknya perekonomian suatu negara yang menyebabkan harga-harga aset mengalami penurunan tajam. Selain itu, krisis keuangan juga bisa membuat masyarakat tidak bisa melunasi utang dan industri perbankan kekurangan likuiditas. Kondisi krisis moneter tentunya akan memicu kepanikan masyarakat sehingga mereka berlomba-lomba menjual aset dan menarik dana dari rekening tabungan.

Hal tersebut dilakukan untuk menghindari risiko kerugian karena harga aset yang terus menurun apabila tetap disimpan. Tindakan tersebut selanjutnya akan berdampak buruk pada pasar saham, pemerintah, serta menimbulkan krisis mata uang.

Baca juga: Jadi Momok Mengerikan, Apa Itu Inflasi dan Dampaknya?

Penyebab Krisis Moneter 

Tentu krisis moneter tidak memiliki penyebab tunggal, tetapi terjadi karena serangkaian aspek yang saling berkaitan. Mulai dari utang luar negeri yang membengkak, sistem devisa yang terlalu bebas tanpa pengawasan memadai, kebijakan fiskal dan moneter yang inkonsisten, produk impor mengalahkan produk dalam negeri. Berikut penyebab-penyebab tersebut akan kami ulas secara mendalam. 

1. Sistem Devisa Terlalu Bebas 

Jual-beli mata uang di pasar valuta asing memang sudah seharusnya terjadi. Di pasar bebas seperti sekarang ini, transaksi mata uang sangat dibutuhkan. Namun, aktivitas ini tentu perlu kebijakan penyokong, tidak boleh terlalu bebas. Kondisi masyarakat dan warga negara asing dapat bermain di pasar valuta asing terlalu bebas tentu saja mengikis devisa nasional. Jika sewaktu-waktu dibutuhkan dan devisa tidak mencukupi, merosotnya nilai mata uang suatu negara tak terelakan karena tak punya daya tawar lagi di pasar global. Hilangnya kekuatan ekonomi membuat suatu bangsa tak lagi bisa menetapkan kebijakan intervensi terhadap mata uangnya sendiri. 

2. Kebijakan Fiskal dan Moneter yang Inkonsisten 

Suatu negara yang tidak memiliki kebijakan fiskal dan moneter yang jelas tentunya akan sulit bertahan dalam krisis. Kebijakan-kebijakan yang ditetapkan pada masa genting pun tidak terukur dan terkesan putus asa. Inkompetensi ini akan membuat investor kehilangan kepercayaan terhadap suatu negara dan menarik modal, bahkan enggan menanam uang sama sekali. 

3. Produk Dalam Negeri Kalah dengan Impor 

Peningkatan impor barang dan jasa lebih besar dari ekspor melahirkan defisit neraca berjalan yang semakin melebar. Neraca berjalan adalah catatan perdagangan, pendapatan investasi, dan transfer antar negara. Ini dapat terjadi jika suatu mata uang dihargai berlebihan atau overvalued membuat harga barang impor lebih murah dari produk lokal. Masyarakat pun akan berbondong-bondong menyerbu barang impor, sehingga melampaui pemasukan negara terhadap hasil produksinya sendiri. 

4. Utang Luar Negeri yang Melampaui Pendapatan Nasional dan Kapasitas Cadangan Devisa 

Ini adalah akar permasalahan yang menjalar. Nilai tukar mata uang suatu negara akan mendapat tekanan karena tidak mampu membayar utang luar negeri yang sudah jatuh tempo dengan cadangan devisa. Berkaitan dengan poin pertama, serangan bertubi-tubi ini akan menjatuhkan nilai mata uang di pasar valuta asing. 

Terlebih lagi jika utang yang ditarik tidak diolah dengan baik. Contohnya membuat produk-produk yang tidak sesuai dengan daya beli masyarakat. Modal yang berbalik tentunya tak akan besar dan menciptakan kendala baru untuk mengembalikan utang. 

Hal ini tidak hanya berlaku untuk pemerintah, tetapi juga swasta. Pihak swasta yang meminjam terlalu banyak uang dari luar negeri akan mengikis devisa negara, karena penukaran mata uang yang bertubi-tubi. Oleh karena itu, kebijakan soal pengawasan utang luar negeri harus dibuat jelas dan tidak lunak. 

Baca juga: Harus Paham! Ini Dia Semua Tentang Ekonomi Makro

Dampak Krisis Moneter 

Dampak Krisis Moneter 

Krisis moneter adalah permasalahan yang memberikan dampak besar bagi pemerintah, masyarakat, dan perbankan.

Berkaca pada sejarah bangsa, terdapat beberapa dampak yang bisa ditimbulkan oleh krisis moneter, seperti:

1. Penurunan Nilai Tukar Rupiah

Krisis moneter 1997-1998 menurunkan nilai tukar Rupiah. Nilai tukar yang turun pada saat itu membuat semua bank di Indonesia mengalami kemacetan kredit yang sangat buruk. Hingga setelah masuk ke masa reformasi, Presiden ketiga Indonesia B.J. Habibie harus turun tangan melikuidasi bank-bank yang bermasalah, supaya nilai rupiah dapat kembali stabil.

2. Tumbangnya Perusahaan

Akibat krisis moneter, banyak perusahaan yang mengalami kebangkrutan karena tidak mampu membayar utang dan kekurangan bahan baku impor. Karena nilai mata uang menurun, perusahaan harus membeli bahan baku dengan uang asing. Secara tidak langsung, mendorong perusahaan untuk mengurangi tenaga kerja sehingga angka pengangguran dan kemiskinan meningkat.

3. Kekacauan Sosial 

Krisis ekonomi yang carut-marut akan menciptakan iklim politik dan sosial yang panas. Harga kebutuhan yang tinggi di tengah daya beli masyarakat yang semakin rendah akan membuat kemarahan yang tidak terbendung. Hal terburuk yang mungkin terjadi adalah kerusuhan dan kekacauan sosial. Kerusuhan ini tentu akan memperburuk roda ekonomi, membuat para investor dari seluruh dunia semakin tidak berani menaruh modal. 

Baca juga: Siklus Ekonomi: Arti & Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Tetap Salurkan Kebutuhan Pelanggan di Masa Krisis dengan OneTalk

Di situasi seperti ini, pelanggan akan berbondong-bondong datang ke perusahaan Anda untuk memenuhi kebutuhan. Maka dari itu, pelayanan yang cepat dan tanggap harus menjadi prioritas Anda. Memenuhi kebutuhan pelanggan dan menampung semua permintaan yang membludak tentu akan sangat rumit. Pun demikian, hal tersebut bukan tidak mungkin, kami punya solusi untuk Anda. 

Menggunakan Omnichannel Messaging untuk meningkatkan pelayanan merupakan langkah yang tepat untuk perusahaan Anda. OneTalk by TapTalk.io adalah layanan Omnichannel Messaging yang akan meningkatkan pelayanan perusahaan. Tak hanya membantu menjawab pertanyaan dan saran pelanggan, OneTalk juga bisa membantu Anda melihat secara utuh permintaan barang atau layanan jasa yang datang ke perusahaan Anda sehingga tak ada satu pun terlewat. 

Bersama OneTalk, bisnis Anda juga akan terhubung dengan mudah dan cepat melalui media-media populer, seperti Instagram dan Whatsapp. Pelanggan Anda jadi tak kesulitan untuk mencari perusahaan Anda. 

Tingkatkan juga pelayanan perusahaan Anda dengan Google Business Messages; channel terbaru OneTalk yang sekarang bisa Anda integrasikan ke dalam inbox yang bisa meningkatkan efisiensi, responsivitas, dan kepuasan pelanggan di platform Google.

Official WhatsApp Business API oleh OneTalk adalah solusi terbaik untuk bisnis Anda dalam menjangkau dan menjalin komunikasi dengan pelanggan. Official WhatsApp Business API mempermudah Anda menjangkau pelanggan melalui WhatsApp dari dashboard yang disediakan OneTalk. Fitur ini tak akan membiarkan Anda melewatkan satupun permintaan barang dan jasa dari pelanggan.

Tidak hanya itu, dengan OneTalk Anda juga dapat mengirim pesan ke semua social messenger hanya dengan satu dashboard! Sangat praktis dan membantu karyawan Anda menjawab semua pertanyaan. 

Hubungi agent Kami dengan klik di situs ini, bangun kekuatan perusahaan bersama OneTalk by TapTalk.io. 

Belakangan inflasi sedang jadi momok mengerikan di dunia. Apa itu inflasi? Secara sederhana inflasi adalah suatu keadaan naiknya tingkat harga secara umum.

Dikatakan tingkat harga umum karena terdapat barang dan jasa di pasar memiliki jumlah, serta jenis yang beragam. Ketika, sebagian besar harga-harga tersebut meningkat terjadilah inflasi.

Inflasi yang naik dengan sangat cepat dapat membuat konsumen tidak siap untuk membayar harga kebutuhan, seperti gas, bahan makanan, pakaian, sewa, serta berbagai produk dan layanan lain, lebih tinggi. 

Kondisi seperti ini sangat berbahaya. Oleh karena itu, Kami akan membahas secara mendalam terkait apa itu inflasi untuk menambah wawasan Anda. 

Jadi Momok Mengerikan, Apa Itu Inflasi dan Dampaknya?

Key Takeaways: 

Apa Itu Inflasi? 

Sebelum memulai pembahasan Anda tentu perlu mengetahui pengertian inflasi. Pembahasan akan dimulai dengan definisi inflasi menurut para ahli ekonomi, seperti: 

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan Inflasi sebagai kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyak dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang dan jasa.

Menurut A.P. Lehner Inflasi adalah kelebihan permintaan barang dalam perekonomian secara keseluruhan.

Sementara, Ackley menyatakan bahwa inflasi adalah kenaikan harga barang yang konsisten dan terus-menerus. Akan tetapi Boediono mengungkap, kenaikan harga pada satu atau dua jenis komoditas saja tidak dapat digolongkan sebagai inflasi, kecuali kenaikan itu meluas dan mendorong kenaikan sebagian besar komoditas lainnya. Karena inflasi didefinisikan sebagai kenaikan harga yang umum dan berkelanjutan.

Setelah mengerti definisi inflasi secara mendalam dari para ahli, Anda perlu mengetahui penyebab terjadinya inflasi di suatu negara.

Penyebab Inflasi

Penyebab inflasi yang paling umum terjadi adalah permintaan barang yang lebih tinggi dari penawaran. Mengakibatkan terjadinya kelangkaan barang dan jasa yang menyebabkan kenaikan harga. Selain itu, inflasi juga bisa terjadi jika jumlah uang yang beredar bertambah. Ketika jumlah barang tetap, tetapi uang yang beredar meningkat sekian lipat, maka kenaikan harga juga akan sebanding dengan penambahan jumlah uang. Namun, tentu saja banyak aspek lain yang menyebabkan inflasi, sebagai berikut:   

Penyebab Inflasi

1. Meningkatnya Biaya Produksi

Penyebab inflasi pertama adalah kenaikan biaya produksi adalah karena adanya desakan untuk meningkatkan biaya produksi. Inflasi ini biasanya terjadi kepada negara yang ekonominya masih bertumbuh atau berkembang.

2. Instabilitas Sosial dan Politik

Kondisi negara yang tidak aman secara sosial dan politik juga berkontribusi pada tingkat inflasi di suatu negara. Keadaan yang berbahaya di suatu negara akan membuat harga komoditas mahal. Hal ini juga pernah terjadi di Indonesia, tepatnya pada tahun 1998. Pada pergantian era orde baru ke reformasi tersebut, level inflasi di Indonesia menyentuh 70 persen, sementara angka aman inflasi adalah 4 persen. 

3. Tingginya Permintaan 

Meningkatnya permintaan terhadap barang dan jasa akan membuat persediaannya turun. Produksi yang terbatas pada saat permintaan atau minat pada suatu barang melonjak akan membuat barang tersebut mengalami kenaikan harga. Terlebih jika substitusi untuk barang dan jasa tersebut terbatas atau sama sekali tidak ada. Ketidakseimbangan antara permintaan dan persediaan barang dan jasa dapat menyebabkan inflasi. 

4. Jumlah Uang Beredar Bertambah  

Ahli ekonomi klasik mengatakan terdapat keterkaitan antara tingkat distribusi uang dengan harga-harga barang. Jika jumlah barang tetap tetapi jumlah uang yang beredar lebih banyak, maka harga akan menjadi mahal. Karena, uang yang terlalu banyak beredar di masyarakat akan turun nilainya. Inflasi akan terjadi jika hal tersebut terjadi secara terus-menerus.

5. Utang Nasional 

Ketika utang di suatu negara meningkat, maka umumnya pemerintah memiliki dua opsi. Pertama, pemerintah dapat menaikkan pajak. Kedua pemerintah mencetak lebih banyak uang untuk melunasi hutang negara tersebut.  

Jika pajak mengalami kenaikkan, maka bisnis akan bereaksi. Mereka akan menaikkan harganya. Hal ini dilakukan untuk mengimbangi kenaikan tarif pajak di perusahaan tersebut. 

Jika pemerintah memilih pilihan kedua, maka hal itu akan berdampak pada peredaran uang di masyarakat. Hal tersebut akan menimbulkan kenaikan harga dan devaluasi mata uang. 

Baca juga: Tak Kalah Berbahaya Dengan Inflasi, Ini Dampak Deflasi

Tingkat Inflasi

Berdasarkan tingkatnya, inflasi dibagi menjadi 4 jenis, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi.

1. Inflasi Ringan

Inflasi ringan tidak begitu mengganggu keadaan perekonomian karena kenaikan harganya tak begitu signifikan, di bawah 10% per tahun.

2. Inflasi Sedang

Inflasi sedang bisa membahayakan kegiatan perekonomian karena inflasi ini dapat menurunkan kesejahteraan masyarakat yang memiliki penghasilan tetap. Kenaikan harga pada inflasi sedang berkisar antara 10%-30% per tahun.

3. Inflasi Berat

Inflasi berat dapat mengacaukan kondisi perekonomian. Masyarakat tidak memiliki gairah lagi untuk menabung di bank. Bunga bank jauh lebih kecil dari laju inflasi. Kenaikan harga pada inflasi berat berkisar antara 30 persen sampai 100 persen per tahun.

Inflasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998, termasuk inflasi berat, mencapai sekitar 77,63% yang disebabkan oleh krisis moneter. 

4. Hiperinflasi

Hiperinflasi adalah yang paling sulit untuk dikendalikan karena kenaikan harga pada inflasi ini di atas 100 persen per tahun. 

Jenis Inflasi Berdasarkan Penyebab

Berdasarkan penyebab, inflasi dibedakan menjadi tiga, yakni:

1. Demand pull inflation 

Jenis demand pull inflation timbul karena tingginya permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa tertentu. Berkaitan dengan hukum permintaan, harga akan naik ketika permintaan melimpah, tetapi persedian atau penawaran barang stagnan. Meningkatnya permintaan dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti bertambahnya pengeluaran pemerintah yang dibiayai oleh percetakan uang, bertambahnya pengeluaran investasi swasta karena kredit murah, dan kenaikan permintaan ekspor. 

2. Cost push inflation 

Sementara itu, cost push inflation terjadi karena ada faktor yang mempengaruhi biaya produksi. Biasanya, disebabkan oleh kenaikan biaya produksi. 

3. Bottle neck inflation 

Jenis inflasi yang satu ini dipicu oleh faktor penawaran atau faktor permintaan. Faktor penawaran yang dimaksud adalah kapasitas persediaan yang ada telah habis terjual, sementara permintaan atas komoditas tersebut masih melimpah, maka terjadi inflasi. Jika Sementara faktor permintaan, disebabkan adanya likuiditas yang lebih tinggi, baik berasal dari sisi keuangan atau akibat tingginya ekspektasi terhadap permintaan baru.

Baca juga: 5 Dampak Resesi Ekonomi bagi Bisnis dan Tips Menghadapinya

Dampak Inflasi 

Setelah memahami jenis-jenisnya, Anda juga perlu memperhitungkan dampak yang disebabkan oleh fenomena ekonomi ini. Sering dianggap momok mengerikan, Inflasi sebenarnya tak selamanya buruk. Dalam beberapa keadaan negara memerlukan inflasi. Pun demikian, jika tidak terkendali akan berakibat fatal. Berikut dampak-dampak yang akan terjadi akibat inflasi: 

1. Pendapatan

Inflasi terkendali sebenarnya dapat meningkatkan kegiatan perekonomian suatu negara. Sebagai contoh, inflasi akan mendorong perkembangan ekonomi karena permintaan meningkat dan membuat harga barang dan jasa naik.

Hal tersebut dapat mendorong para pengusaha memperluas produksi dan membuka lapangan kerja baru.

Namun, bagi masyarakat dengan penghasilan tetap atau tidak meningkat, inflasi tentu saja membuat sesak. Alasannya, pendapatan tersebut akan berkurang nilainya jika ditukarkan dengan barang dan jasa yang mengalami kenaikan harga dari tahun ke tahun. 

Contoh sederhana adalah nilai Rp 100.000 rupiah di tahun 2000 mampu membeli banyak hal di pusat perbelanjaan. Pun demikian, cerita tersebut akan sangat berbeda pada tahun 2022. Uang tersebut mungkin akan habis sebelum menginjakkan kaki di pusat perbelanjaan, untuk membeli bensin. 

2. Perekonomian Nasional

Inflasi memiliki peran penting pada perekonomian nasional. Fenomena ini dapat menyebabkan banyak hal, antara lain:

3. Menurunkan Minat Menabung

Masyarakat pun akan kehilangan minat menabung. Tak ada alasan untuk menimbun uang yang nilainya terus melemah. Pendapatan dari bunga tabungan pun lebih kecil saat inflasi. Dengan semua variabel tersebut nasabah tentu berpikir dua kali untuk membayar biaya administrasi tabungannya. 

4. Kreditur dan Debitur

Debitur atau orang yang memiliki utang dengan bunga pinjamanan akan diuntungkan karena bunga yang ditanggungnya menurun seiring menurunnya nilai mata uang.

Sementara itu, kreditur atau pemberi pinjaman, mengalami kerugian karena nilai mata uang yang kelak dikembalikan lebih rendah daripada saat dipinjamkan.

5. Kenaikan Biaya Produksi

Inflasi umumnya akan berdampak baik bagi pengusaha besar dan berdampak buruk bagi pengusaha kecil. Inflasi akan berdampak positif bagi produsen yang memiliki pendapatan lebih tinggi dari kenaikan biaya produksi.

Namun, berbanding terbalik bagi produsen yang tak mengambil untung dari biaya produksi. Meningkatnya biaya produksi akan membuat kerugian, maka menutup usahanya adalah hal paling rasional untuk dilakukan.

Baca juga: Siklus Ekonomi: Arti & Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Tetap Teguh di Masa Inflasi Bersama OneTalk

Inflasi sangat berpengaruh pada angka permintaan. Bisnis Anda akan sibuk didatangi pelanggan yang ingin memenuhi kebutuhan. Untuk itu, Anda tentu perlu melayani mereka dengan cepat dan tanggap. Mungkin Anda bertanya-tanya, bagaimana cara menampung semua permintaan pelanggan yang membludak? Kami punya solusinya. 

Menggunakan omnichannel messaging untuk meningkatkan pelayanan di perusahaan Anda, adalah pilihan cerdas. OneTalk by TapTalk.io adalah layanan omnichannel messaging yang akan meningkatkan pelayanan perusahaan. OneTalk akan membantu Anda melihat secara utuh permintaan barang atau layanan jasa yang datang ke perusahaan Anda sehingga tak ada satu pelanggan pun yang terlewat. 

OneTalk juga membuat bisnis Anda terhubung cepat dan mudah dengan pelanggan melalui media-media yang populer, seperti Instagram dan Whatsapp. 

Official WhatsApp Business API oleh OneTalk adalah solusi terbaik untuk bisnis Anda dalam menjangkau dan menjalin komunikasi dengan pelanggan. Official WhatsApp Business API mempermudah Anda menjangkau pelanggan melalui WhatsApp dari dashboard yang disediakan OneTalk. Fitur ini tak akan membiarkan Anda melewatkan satupun permintaan barang dan jasa dari pelanggan.

Tidak hanya itu, dengan OneTalk Anda juga dapat mengirim pesan ke semua social messenger hanya dengan satu dashboard! 

Anda tertarik? hubungi agent Kami dan kunjungi website ini. Pastikan bisnis Anda berjalan teguh bersama OneTalk by TapTalk.io! 

Mungkin Anda jarang mendengar kata deflasi, karena masalah yang sering dibahas adalah inflasi. Inflasi dan deflasi memiliki definisi yang bertolak belakang, deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Sementara inflasi merupakan fenomena kenaikan harga barang, deflasi adalah periode ketika harga-harga secara umum jatuh, dan nilai uang bertambah. Penurunan harga barang ini menyebabkan terjadinya peningkatan nilai pada mata uang.

Sekilas harga-harga barang dan jasa yang lebih terjangkau tampak menguntungkan bagi konsumen. Terjadinya deflasi kerap kali dianggap jalan untuk menghemat pengeluaran. Namun serupa dengan inflasi, deflasi bisa jadi pisau bermata dua. Hal ini merugikan atau berdampak negatif, terutama pada produsen dan penyedia jasa. 

Deflasi yang terjadi secara ekstrim akan menyebabkan macetnya aktivitas pasar. Penurunan harga barang dan jasa memiliki probabilitas kerugian untuk produsen dan penyedia jasa, karena penjualan tak mampu menutup berbagai beban usaha, seperti biaya produksi dan biaya operasional. 

Alhasil, tak jarang perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk mengakali pengeluaran dalam periode deflasi. Resiko ini berbanding lurus dengan tingkat deflasi di suatu negara. Oleh karena itu, deflasi adalah seringkali dikaitkan dengan kondisi resesi. Deflasi kerap terjadi ketika kondisi perekonomian sedang lesu. Roda perekonomian yang berputar lambat atau bahkan macet tak terelakan karena permintaan konsumsi dan investasi yang terjun payung.

Tak Kalah Berbahaya Dengan Inflasi, Ini Dampak Deflasi

Key Takeaways: 

Pengertian Deflasi 

Menurut ilmu ekonomi, deflasi adalah kurun waktu penurunan harga secara umum dan terus-menerus sehingga nilai mata uang meningkat. Secara sederhana deflasi juga dapat diartikan, kondisi saat jumlah distribusi uang di tengah masyarakat lebih sedikit dari barang dan jasa yang tersedia di pasar. 

Menurut Putong dalam Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro (2015), deflasi adalah penurunan harga secara terus menerus, akibatnya daya beli masyarakat bertambah besar, sehingga pada tahap awal barang-barang menjadi langka, akan tetapi pada tahap berikutnya jumlah barang akan semakin banyak karena semakin berkurangnya daya beli masyarakat. 

Sementara Dr. Darmawan, M.AB dalam Manajemen Keuangan Internasional, Ed 2 (2022) menyatakan bahwa deflasi adalah daya beli uang yang mengalami peningkatan karena jumlah uang yang beredar relatif lebih rendah dari jumlah barang dan jasa yang ada. Deflasi juga dapat diartikan sebagai penurunan harga secara umum yang berkaitan dengan kontraksi pasokan uang dan kredit. 

Dalam beberapa kesempatan, deflasi kerap kali disebut disinflasi (disinflation), yakni kecenderungan turunnya harga secara menyeluruh ke semua komoditas. Dampak deflasi pun dapat dirasakan bertahap, mulai dari peningkatan kredit macet, peningkatan pengangguran, dan resesi ekonomi, bahkan paling kemungkinan paling buruk mencapai depresi ekonomi. 

Jenis Deflasi

Setidaknya terdapat dua jenis deflasi, baik disengaja melalui kebijakan atau secara natural terjadi karena fenomena ekonomi tertentu. Berikut penjelasannya: 

1. Deflasi Strategis

Deflasi strategis adalah upaya pemerintah untuk meredam gejala konsumsi berlebih akibat kenaikan harga pasar. Deflasi strategis terjadi sebagai dampak dari kebijakan. 

Namun, kebijakan pemerintah ini pun sebenarnya belum cukup dalam menurunkan konsumsi masyarakat. Kebijakan ini pasalnya akan berdampak pada penurunan harga, bukan membatasi konsumsi berlebihan oleh masyarakat. 

Pemerintah menurunkan suku bunga melalui bank sentral. Tingkat suku bunga yang rendah ini akan mengakibatkan masyarakat meminjam uang di bank. Sementara perusahaan penyedia barang dan jasa berusaha menyimpan sebanyak mungkin uang di bank untuk memperoleh bunga yang besar.

Kebijakan ini memudahkan konsumen untuk mendapatkan berbagai jenis pinjaman dari bank dan meningkatkan gairah produsen untuk menyimpan uang dan mendapat tingkat bunga yang lebih tinggi, serta memastikan sirkulasi uang dan harga barang atau jasa menurun.

Maka dapat disimpulkan bahwa jenis deflasi ini akan terjadi jika harga komoditas di pasar tidak dapat ditebak, sehingga pemerintah perlu mengimbanginya dengan menurunkan konsumsi publik. Pun demikian, dampak yang dihasilkan jika kebijakan ini gagal adalah harga komoditas turun. Alhasil, konsumsi masyarakat yang diharapkan turun, malah semakin meningkat. 

2. Deflasi Sirkulasi

Deflasi sirkulasi adalah periode transisi dari peningkatan ekonomi ke resesi. Kapasitas produksi dan konsumsi tidak seimbang, permintaan barang-barang yang membuat ekonomi surplus pun tidak cukup, dan harga pasar terjun payung selama resesi, mengakibatkan sirkulasi perekonomian yang tidak stabil. 

Kondisi ini biasanya terjadi seiring dengan perlambatan ekonomi pada masa transisi dari perekonomian yang stabil. Jika keseimbangan antara produksi dan konsumsi hilang, harga barang dan jasa akan turun secara signifikan. Selain itu, deflasi sirkulasi juga dapat disebabkan oleh kelebihan produksi barang yang sama. Deflasi sirkulasi dimulai dengan penurunan tajam kebutuhan masyarakat akan barang-barang ekonomi. 

Hal seperti ini akan terjadi seiring dengan lambatnya aktivitas ekonomi saat sedang stabil. Hilangnya keseimbangan antara produksi dan konsumsi, mengakibatkan harga yang turun secara signifikan. Misal, persediaan barang menumpuk ketika permintaannya tidak tinggi, penjual tentu akan menurunkan harga barang tersebut dalam upaya menghabiskan persediaan. 

Deflasi sirkulasi juga disebabkan oleh produksi komoditas yang tidak bervariasi. Kondisi ini akan dimulai dengan penurunan permintaan masyarakat atas barang-barang kebutuhan. 

Baca juga: 5 Dampak Resesi Ekonomi bagi Bisnis dan Tips Menghadapinya

Penyebab Deflasi

Ada banyak aspek yang dapat menyebabkan deflasi, berikut penjelasannya:

1. Rendahnya Distribusi Uang di Masyarakat

Penurunan persedian uang sebagian besar disebabkan karena masyarakat menyimpan uang di bank. Biasanya, suku bunga yang tinggi dan memberi keuntungan membuat masyarakat mengambil pilihan ini. 

Uang yang disimpan di bank tentu menyebabkan peredaran uang di masyarakat berkurang dan gairah belanja yang tidak sebanding dengan persediaan barang. Hal ini menjadi salah satu penyebab deflasi. 

2. Meningkatnya Persediaan Barang 

Permintaan barang yang tinggi akan membuat produsen meningkatkan produksi barang dan persediaannya melimpah. Namun, dalam beberapa kasus, barang tersebut tetap diproduksi, walau tidak habis terjual. 

Akibatnya, permintaan terhadap barang semakin berkurang karena masyarakat sudah tidak membutuhkan barang tersebut. Tentu saja penjual menurunkan harga barang demi menghabiskan stok. Kondisi seperti ini akan menyebabkan deflasi. 

3. Melambatnya Kegiatan Ekonomi

Lambatnya kegiatan ekonomi mengakibatkan banyak pekerja di-PHK karena penyedia lapangan kerja tidak mampu membayar gaji. Akibatnya turunnya pendapatan masyarakat dan jumlah uang yang beredar.

Sedangkan untuk investasi, deflasi juga menyebabkan keengganan untuk berinvestasi di sektor riil dan bursa. Ini mencegah aktivitas bisnis yang berkelanjutan dan memperburuk keadaan ekonomi. 

Deflasi dapat membuat suku bunga 0% di suatu negara. Setelah itu, suku bunga pinjaman bank turun. Hal ini memang merupakan langkah pencegahan masyarakat menyimpan uang di bank yang dapat mengurangi distribusi uang.

Cara Mengatasi Deflasi

Cara Mengatasi Deflasi

Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi deflasi, sebagai berikut: 

1. Menurunkan Tingkat Suku Bunga

Deflasi dapat diatasi oleh pemerintah dengan cara menambah pembelanjaan sementara masyarakat menambah pengeluaran. Selain itu, pemerintah perlu menambah jumlah uang yang beredar, yakni dengan mencetak uang baru atau dengan menurunkan suku bunga bank. 

Dengan demikian, orang tidak tertarik untuk menabung dan mulai belanja, sehingga sirkulasi uang berjalan lancar. Adapun pihak bank dapat menerapkan suku bunga negatif atau Negative Interest Rate Policy (NIRP). 

Mengutip artikel dalam Macroeconomic Dashboard FEB UGM, suku bunga negatif memiliki tujuan agar uang tidak hanya mendekam di bank sehingga distribusinya bisa meningkat dan mengatasi deflasi. Dengan demikian, perekonomian dapat kembali berjalan lancar. 

Berdasarkan buku Ekonomi dan Bisnis Digital (2020), suku bunga negatif dapat menjadi alat kebijakan moneter di bawah batas efektif, terutama jika bank komersial mengeluarkan biaya yang meningkat pada deposito bank ritel mereka. 

Jadi dapat disimpulkan bahwa salah satu cara mengatasi deflasi adalah dengan menurunkan tingkat suku bunga. Tujuannya adalah untuk meningkatkan uang yang beredar di masyarakat. Dengan cara ini, masyarakat mengurungkan niat untuk menabung di bank, memilih menyimpan uangnya di bank, serta keinginan untuk membeli barang meningkat.

2. Penerapan Kebijakan Moneter

Selain cara-cara pelaksanaan kebijakan moneter yang telah diuraikan di atas, deflasi juga dapat diatasi. Kebijakan moneter adalah kebijakan bank sentral yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Beberapa cara yang dapat diterapkan adalah kebijakan diskonto, yaitu kebijakan berupa penurunan suku bunga yang ada agar masyarakat dapat menarik uang dari bank.

3. Implementasi kebijakan perpajakan

Dalam periode deflasi, distribusi uang rendah di masyarakat. Menurunkan pajak dapat meningkatkan jumlah uang beredar dan cenderung meningkatkan pengeluaran publik. Dengan cara ini lebih banyak uang mengalir di tengah masyarakat. Kebijakan ini sangat efektif dalam mengatasi masalah deflasi karena mencakup beberapa langkah untuk meningkatkan jumlah uang beredar di masyarakat.

Dampak deflasi

Jika suatu negara tidak mengatasi deflasi dengan tanggap, maka negara tersebut akan mengalami resesi dan kesulitan ekonomi. Sebab ada banyak sekali dampak deflasi yang dirasakan baik positif atau negatif, seperti:

Dampak Positif

Dampak Negatif

Contoh Nyata Dampak Deflasi

Jepang adalah contoh sempurna negara yang pernah mengalami deflasi. Kini roda ekonomi Jepang berputar dengan baik. Namun sejarah mencatat bahwa pada periode tahun 1990-1999, perekonomian negeri sakura ini mengalami penurunan setelah sebelumnya bertumbuh cukup tinggi. 

Saat mengalami deflasi, pertumbuhan ekonomi Jepang jatuh ke angka 1,3 persen. Padahal, sebelumnya berada di angka 4,3 persen. Tingkat pengangguran juga naik dari 2,1 persen pada 1990 ke angka 4,7 persen pada 1999. 

Baca juga: Siklus Ekonomi: Arti & Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Tingkatkan Bisnis Anda Dengan OneTalk

Seperti yang sudah dibahas, turunnya harga karena jenis produk yang tidak bervariasi dapat menjadi penyebab deflasi. Namun, di tengah persaingan pasar dengan kesamaan jenis produk, Anda dapat lebih unggul. Tak hanya menjual barang atau jasa tertentu, bisnis Anda juga perlu meningkatkan pelayanan dan customer journey yang akan membuat pelanggan terus bertahan pada perusahaan Anda. 

Jika Anda sedang mempertimbangkan menggunakan omnichannel messaging untuk meningkatkan pelayanan di perusahaan Anda, maka OneTalk by TapTalk.io adalah pilihan yang sempurna. OneTalk akan membantu Anda melihat secara utuh customer journey dan mendapatkan pandangan umum terkait kemajuan mereka. 

OneTalk juga membuat bisnis Anda terhubung cepat dan mudah dengan pelanggan melalui media-media yang populer, seperti Instagram dan Whatsapp. 

Official WhatsApp Business API oleh OneTalk adalah solusi chat terbaik untuk bisnis Anda dalam menjangkau dan menjalin komunikasi dengan pelanggan. Official WhatsApp Business API memudahkan Anda menjangkau pelanggan melalui WhatsApp dari dashboard yang disediakan OneTalk. Alhasil, pelanggan Anda akan betah membeli barang atau memakai jasa yang dijual perusahaan Anda. 

Tidak hanya itu, dengan OneTalk Anda juga dapat mengirim pesan ke semua social messenger hanya dengan satu dashboard! 

Anda pun akan memiliki customer support yang luar biasa. Karena OneTalk akan membantu Anda menangani customer secara otomatis dengan FAQ Chatbot. Fitur ini tentu sangat berguna untuk membuat kesan kepada pelanggan bahwa kebutuhan mereka langsung ditangani.

Mari, hubungi agent kami dengan mengunjungi link ini dan temukan pelayanan terbaik untuk bisnis Anda bersama OneTalk. 

Pada tahun 2020, dunia internasional memasuki masa-masa yang sangat “menakutkan” dalam bidang perekonomian, baik secara ekonomi makro maupun ekonomi mikro. Pandemi Covid-19 melanda sebagian besar negara di dunia tak terkecuali Indonesia yang ditandai dengan munculnya kasus pertama Covid-19 di Indonesia pada Maret 2020. Lantas pemerintah segera mengikuti arahan WHO (World Health Organization) terkait penanganan Covid-19 dan juga membatasi mobilitas masyarakat, misalnya saja dengan mengubah pola bekerja yang semula datang ke kantor menjadi bekerja dari rumah, dan lain sebagainya, hal ini dalam upaya untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 yang semakin cepat.

Praktis dengan adanya pembatasan mobilitas masyarakat yang kala itu disebut dengan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), sangat berdampak terhadap aktivitas ekonomi yang biasa masyarakat lakukan. Salah satu hal yang paling mudah dirasakan adalah menurunnya daya beli masyarakat yang berakibat pada penurunan ekonomi dan berdampak pada siklus ekonomi yang berlaku.

Siklus Ekonomi: Arti & Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Belum lagi penurunan pada beberapa sektor seperti sektor industri, sektor pariwisata, sektor produksi, dan sektor jasa yang tentu saja juga mengalami penurunan omzet berkat adanya pembatasan sosial tersebut. Hal tersebut juga menjadi salah satu penyebab terjadinya penurunan daya beli masyarakat karena beberapa perusahaan menerapkan potongan pada gaji yang karyawan terima.

Untuk dapat memahami dari segi ilmu ekonomi, mari kita kupas satu per satu tentang siklus ekonomi dan bagaimana siklus ekonomi dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di dalam sebuah negara.

Key Takeaways:

Pengertian Siklus Ekonomi

Apabila berbicara mengenai perekonomian, tentu sebagian besar dari Anda akan mengharapkan bahwa situasi dan kondisi ekonomi yang tetap stabil serta cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Akan tetapi, hal tersebut sepertinya hanya berlaku di dunia khayalan, pasalnya kini tidak mungkin sebuah perekonomian hanya dalam kondisi baik-baik saja, karena akan ada masanya ketika ekonomi negara dan dunia mengalami kontraksi atau fluktuasi.

Siklus ekonomi secara garis besar adalah fluktuasi ekonomi antara periode pertumbuhan atau ekspansi dan periode pelemahan atau resesi. Di dalam sebuah siklus ekonomi terdapat 4 fase atau periode, yaitu fase pertumbuhan atau ekspansi, fase puncak atau peak, fase pelemahan atau resesi, dan fase titik terendah atau palung.

Memahami Arti Dari Setiap Fase Siklus Ekonomi

1. Fase Ekspansi

Fase ekspansi atau pertumbuhan juga biasa disebut dengan fase pemulihan yang merupakan fase dimana aktivitas ekonomi meningkat termasuk di dalamnya peningkatan siklus usaha dan produk domestik bruto PDB tumbuh selama dua kuartal berturut-turut. Selain itu, pada fase ekspansi juga ditandai dengan meningkatnya aktivitas sektor manufaktur dan juga lapangan pekerjaan.

Akan tetapi, saat memasuki fase ekspansi, hal ini juga turut menjadi pemicu meningkatnya permintaan yang berujung pada kenaikan inflasi. Apabila inflasi sudah mulai meningkat, biasanya bank sentral akan mengeluarkan kebijakan moneter seperti kenaikan suku bunga dan mengurangi stimulus baik dari segi ekonomi maupun sosial. Adapun pasar saham akan mulai mengalami pertumbuhan seiring memasuki fase akhir dari ekspansi dan sebelum menyentuh fase puncak atau peak.

2. Fase Puncak

Setelah diawali oleh fase ekspansi, berikutnya akan memasuki fase puncak atau peak. Fase puncak merupakan titik tertinggi di dalam sebuah siklus ekonomi, pada fase ini bank sentral semakin mengetatkan kebijakan moneternya untuk menahan laju perekonomian supaya tidak mencapai pada kondisi “overheating”.

Di sisi lain, kondisi pasar juga mulai memasuki fase bearish atau penurunan, yang diikuti juga oleh penurunan harga obligasi serta saham akibat dampak kebijakan moneter yang dikeluarkan oleh bank sentral.

3. Fase Resesi

Pernahkah Anda mendengar istilah “resesi”? Mayoritas dari Anda pasti pernah mendengarnya, terlebih dengan viralnya prediksi ekonomi dunia di tahun 2023 yang akan semakin gelap dan potensi ancaman resesi global. Resesi adalah kondisi di mana pertumbuhan ekonomi bergerak negatif atau juga biasa disebut dengan kontraksi perekonomian selama minimal dua kuartal berturut-turut.

Saat memasuki fase resesi, beberapa tanda-tanda pun akan muncul seperti bertambahnya tingkat pengangguran yang juga diiringi dengan menurunnya aktivitas manufaktur. Pada fase ini juga kondisi pasar khususnya pasar obligasi dan saham akan berada pada titik terendahnya sebelum akhirnya memulai rebound ketika bank sentral melonggarkan kebijakan moneternya.

Indonesia sendiri pernah mengalami resesi belum lama ini, tepatnya pada saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia yang disebabkan oleh kontraksi ekonomi selama dua bulan berturut-turut, yaitu pada kuartal 2 tahun 2020 dengan minus 5,32% dan kuartal 3 tahun 2020 dengan minus 3,49%.

4. Fase Depresi

Setelah memasuki fase resesi, kini memasuki fase terakhir di dalam sebuah siklus ekonomi yaitu fase depresi. Fase depresi adalah kondisi di mana keadaan ekonomi berada pada titik terendah, yang juga ditandai dengan penurunan harga, penurunan daya beli, jumlah penawaran relatif lebih besar dibandingkan jumlah permintaan, tingkat pengangguran yang meningkat tajam, serta lesunya dunia usaha yang dapat berakibat pada likuidasi perusahaan.

Pada fase ini, apabila Anda merupakan seorang investor, maka inilah momen yang tepat untuk melakukan investasi. Harga obligasi akan mencapai pada titik tertingginya yang dibarengi dengan meningkatnya pasar saham akibat dari adanya stimulus ekonomi dan sosial dalam rangka pemulihan ekonomi sektor riil.

Faktor-Faktor Timbulnya Inflasi

Berbicara mengenai siklus ekonomi, sebagian besar dari Anda pasti pernah mendengar istilah “Inflasi”. Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum yang berlangsung secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu, terdapat beberapa tolak ukur dalam menghitung inflasi yaitu dari segi harga bahan makanan, makanan jadi/minuman/tembakau, perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan dan olahraga, transportasi dan komunikasi.

Adapun beberapa penyebab mengapa inflasi bisa terjadi di dalam sebuah siklus ekonomi, sebagai berikut:

1. Tingginya Permintaan

Inflasi dapat terjadi salah satunya karena adanya tingkat permintaan yang tinggi terhadap sebuah barang atau jasa, sementara penyedia jasa atau produk tidak dapat memenuhi permintaan akibat terbatasnya sumber daya atau tidak tersedianya barang substitusi.

Dengan demikian, akan berakibat pada kenaikan harga barang atau jasa sehingga turut menyumbang kenaikan pada tingkat inflasi.

2. Ketidakstabilan Ekonomi dan Politik

Indonesia pernah mengalami inflasi yang cukup hebat pada tahun 1998. Saat itu tingkat inflasi Indonesia mencapai 70 persen yang biasanya hanya berkisar di angka 4 persen saja. Hal itu terjadi karena adanya ketidakstabilan politik di Indonesia, sehingga membuat harga barang dan jasa naik secara signifikan yang berujung meroketnya tingkat inflasi.

Baca juga: Bisnis Lagi Sepi? Ini 6 Tanda Bisnis Butuh Omnichannel

Perkuat Customer Engagement Menggunakan Omnichannel

Memiliki sebuah bisnis tentunya Anda akan dituntut untuk memiliki tanggung jawab dalam menjalankan bisnis tersebut, akan tetapi Anda juga dituntut untuk selalu menjaga relasi serta kepuasan pelanggan dalam kondisi yang baik agar bisnis yang Anda jalankan dapat terus berkembang. 

Terdapat berbagai cara untuk terus berkembang dalam bisnis, misalnya saja seperti selalu melakukan inovasi di dalam produk atau jasa yang Anda jual, karena dengan terus berinovasi tentunya pelanggan akan selalu dihadirkan oleh ragam produk atau jasa terbaru.

Selain itu, pentingnya menjaga kepuasan pelanggan juga patut Anda perhatikan, pasalnya menurut survei yang dilakukan oleh Shopify 2022 Future of Commerce menyebutkan bahwa 58% pelanggan cenderung akan membeli produk atau jasa apabila mendapatkan customer support dari kanal yang mereka miliki. Berdasarkan hasil survey di atas, didapatkan sebuah kesimpulan akan pentingnya sebuah customer support yang tersedia dalam beberapa jenis channel supaya dapat menjangkau customer dengan lebih luas, penjelasan tersebut kini disebut dengan omnichannel.

OneTalk by TapTalk.io merupakan salah satu provider layanan omnichannel di Indonesia yang berfokus pada customer engagement, hal ini tak lepas dari pentingnya sebuah customer engagement yang baik terhadap citra sebuah perusahaan.

Kami menyediakan beberapa fitur penting yang berkaitan dengan customer engagement, salah satunya adalah FAQ Chatbot. Fitur tersebut memungkinkan customer Anda akan tetap dipenuhi kebutuhannya walaupun sudah berada di luar jam operasional bisnis Anda, hal ini cukup penting karena impresi pertama dari seorang customer terhadap customer service akan sangat berpengaruh kedepannya.

Tunggu apalagi? Segera hubungi agent kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan dapatkan kesempatan untuk mencoba gratis layanan OneTalk by TapTalk.io hanya untuk Anda. Kunjungi website kami untuk layanan Taptalk lainnya. Klik link ini!

TapTalk
PowerTalk
OneTalk
SendTalk
whatsappfacebooktwitterinstagramlinkedin

Reach us by phone at (021) 27939266

Business Park Kebon Jeruk blok C2-3, Jl. Meruya Ilir Raya no.88, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 11620

© 2020 - 2023 TapTalk.io (PT Tap Talk Teknologi)

tap talk logo for footer